Nama Kelompok :
1. Elen Fransisca Benuf
2. Evendy Satria Ratu
Kelas/Tingkat : 1B
Prodi : Pendidikan Profesi Ners
Mata Kuliah : Komunikasi Keperawatan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Umum
1.3 Tujuan Khusus
BAB II
2.1 Pengertian Komunikasi Dalam Proses Keperawatan
2.2 Tahap Komunikasi Dalam Proses Keperawatan
A. Komunikasi tahap pengkajian
B. Komunikasi tahap diagnosa
C. Komunikasi tahap intervensi
D. Komunikasi tahap implementasi
E. Komunikasi tahap evaluasi
2.3 Bentuk Komunikasi Dalam Proses Keperawatan
2.4 Prinsip Komunikasi Dalam Proses Keperawatan
2.5 Hal Yang Dihindari Dalam Komunikasi Proses Keperawatan
BAB III
3.1 Penutup
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Kata pengantar
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Komunikasi merupakan sesuatu hal yang tidak pernah dapat dilepaskan dari
setiap aspek kehidupan manusia ( tindakan,perilaku manusia ). Komunikasi dalam
bidang keperawatan adalah Proses untuk menciptakan hubungan perawat,pasien
atau dengan tenaga kesehatan lainnya,dan untuk mengenal kebutuhan pasien serta
menentukan rencana tindakan dan kerja sama dalam memenuhi kebutuhan tersebut
perawat kesehatan mempunyai fungsi / peran sebagai pelaksana
perawatan,pengelola perawatan,pendidikan dan pengembangan ilmu keperawatan.
Dari keempat unsur fungsi yang melekatpada diri seorang perawat kesehatan
dan yang secara langsung berhubungan dengan intervensi keperawatan adalah
fungsi pelaksana perawat dan pengelola perawatan seseorang perawat kesehatan
dalam melakukan intervensi keperawatan harus dilakukan secara kompherensif dan
sekaligus holistik. Pada saat itulah komunikasi therapeutik dipergunakan pada saat
intervensi kepada pasien,interpersonal skill seorang perawat kesehatan dalam
berkomunikasi menjadi suatu tuntutan yang harus dipunyai.
1.2 Tujuan Umum
KONSEP TORI
a. Pengumpulan data.
Diperoleh data dan informasi mengenai masalah kesehatan yang ada pada
pasien sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi
masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik, mental, sosial dan spiritual serta
faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Data tersebut harus akurat dan mudah
dianalisis. Jenis data antara lain:
b. Analisa data
c. Perumusan masalah
Actual: Menjelaskan masalah nyata saat ini sesuai dengan data klinik yang
ditemukan.
Resiko: Menjelaskan masalah kesehatan nyata akan terjadi jika tidak dilakukan
intervensi.
Syndrom: diagnose yang terdiri dar kelompok diagnosa keperawatan actual dan
resiko tinggi yang diperkirakan muncul/timbul karena suatu kejadian atau situasi
tertentu.
Semua tindakan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu klien beralih dari
status kesehatan saat ini kestatus kesehatan yang di uraikan dalam hasil yang di
harapkan (Gordon, 1994).
Merupakan pedoman tertulis untuk perawatan klien. Rencana perawatan
terorganisasi sehingga setiap perawat dapat dengan cepat mengidentifikasi tindakan
perawatan yang diberikan. Rencana asuhan keperawatan yang di rumuskan dengan
tepat memfasilitasi konyinuitas asuhan perawatan dari satu perawat ke perawat
lainnya. Sebagai hasil, semua perawat mempunyai kesempatan untuk memberikan
asuhan yang berkualitas tinggi dan konsisten. Rencana asuhan keperawatan tertulis
mengatur pertukaran informasi oleh perawat dalam laporan pertukaran dinas.
Rencana perawatan tertulis juga mencakup kebutuhan klien jangka panjang (potter,
1997)
Tahap 1: persiapan. Tahap awal tindakan keperawatan ini menuntut perawat untuk
mengevaluasi yang diindentifikasi pada tahap perencanaan.
Chitty (1997) menjelaskan bahwa secara umum ada dua bentuk komunikasi, yaitu
komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Berikut akan dijelaskan perbedaan
antara komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Selanjutnya, lakukan latihan
untuk memperjelas pemahaman Anda terhadap perbedaan keduanya.
a. Komunikasi verbal
Chitty (1997) mendefinisikan bahwa komunikasi verbal adalah pertukaran informasi
menggunakan kata-kata yang diucapkan secara oral dan kata-kata yang dituliskan.
Komunikasi oral adalah komunikasi yang dilakukan secara lisan, baik langsung
dengan cara tatap muka maupun secara tidak langsung, melalui telepon atau
telekonferensi. Komunikasi oral dilakukan untuk menyampaikan informasi secara
cepat atau untuk memperjelas pesan/informasi tertulis sehingga informasi lebih
akurat. Jenis komunikasi ini tergantung dari irama, kecepatan, intonasi, penguasaan
materi oleh komunikator, penekanan, dan nada suara serta bahasa yang digunakan.
b.Komunikasi nonverbal
Ada beberapa prinsip dasar yang harus dipahami dalam membangun dan
mempertahankan hubungan yang terapeutik:
1. Perawat harus mengenal dirinya sendiri (self awareness) yang berarti memahami
nilai-nilai yang di anut
2. Komunikasi harus ditandai dengan sikap saling menerima, saling percaya dan
saling menghargai
3. Perawat harus menyadari pentingnya kebutuhan klien baik fisik maupun mental
7. Perawat harus mampu menentukan batas waktu yang sesuai dan dapat
mempertahankan konsistensinya
12.Perawat mampu memiliki sifat altruisme yang berarti menolong atau membantu
permasalahan klien tanpa mengharapkan imbalan. apapun dari klien
Di sisi lain, jika semua hal disampaikan dengan baik, rasa percaya akan
berkembang, dan akhirnya dapat membangun hubungan baik – rasa percaya dan
hubungan dokter-pasien yang baik selalu menjadi dua faktor utama dalam
memastikan segala sesuatu berlangsung dengan baik, dan produktivitas dijaga dan
ditingkatkan. Untuk mencapai hal ini, berikut adalah beberapa kesalahan komunikasi
yang harus dihindari:
Terkadang, apa yang ingin disampaikan tidak sampai atau tertunda karena
ingin menunjukkan sopan-santun dan respek. Namun, jika masalah penting tidak
langsung disampaikan, konsekuensinya bisa jadi signifikan. Jika sesuatu yang
penting dan harus segera disampaikan ke orang bersangkutan, informasi ini harus
segera disampaikan – tidak ada waktu untuk menunda dalam urusan medis, dimana
nyawa orang terkadang menjadi taruhannya.
3. Tidak spesifik
Ketika sesuatu tidak berjalan dengan baik, jangkan langsung menunjuk atau
mengkritik rekan sejawat lain tanpa menjelaskan alasan atau masalahnya.
Menyatakan dengan spesifik merupakan sikap yang dibutuhkan oleh rekan sejawat
lain sehingga tidak ada yang merasa bersalah, atau tertuduh apalagi ketika mereka
dikritik tanpa mengetahui alasannya.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Bagian akhir dari makalah ini, kami sarankan bahwa aturan komunikasi dalam
proses keperawatan yang telah ditetapkan dapat dijalankan sesuai prosedurnya dan
mahasiswa/i diharapkan dapat mempersiapkan diri dalam mengumpulkan,
memadukan, menyamakan, menyalurkan informasi dalam pelayanan kesehatan dan
meningkatkan kinerja dalam mewujudkan komunikasi yang adekuat sehingga
mampu menjadi mahasiswa/i professional dalam berkomunikasi secara verbal
maupun non verbal serta diharapkan memiliki pemahaman yang mendalam tentang
tahap-tahap proses keperawatan dalam komunikasi proses keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Baradero, Mary. 2006. Buku Saku Konseling Dalam Keperewatan. Jakarta : EGC
Graha Ilmu Stephen W. Hulejohn, Karen A. Foss. 2009. Teori Komunikasi. Jakarta :