Anda di halaman 1dari 2

Sampah Plastik di Sungai Indonesia

Sampah merupakan suatu benda yang tidak ternilai atau tidak berharga yang ada di
sekitar lingkungan masyarakat. Di Indonesia kita dapat melihat sampah di mana-mana
khususnya di daerah perkotaan. Masalah sampah, terutama sampah plastik, sudah demikian
parahnya. Sikap sebagian masyarakat yang masih tidak peduli, seperti tidak membuang
sampah pada tempatnya dan tidak melakukan daur ulang, semakin memperparah kondisi ini.
Sebenarnya, seperti pernah diberitakan sebelumnya, menurut peneliti Sustainable
Waste Indonesia (SWI), Dini Trisyanti, sekitar 90 persen masyarakat Indonesia sadar bahwa
ada persoalan terkait sampah di Indonesia. Masalahnya adalah aksi nyata dalam menyikapi
hal ini masih nihil karena kesadaran mengelola dan kepedulian terhadap sampah masih sangat
rendah. Masyarakat yang membuang sampah tidak mengenal usia, jenis kelamin, dan status
pekerjaan. Baik itu dari kalangan remaja, orangtua, bahkan anak-anak pun ikut membuang
sampah sembarangan. Membuang sampah sembarangan sudah menjadi kebiasaan masyarakat
Indonesia. Hal itu karena kurangnya rasa kepedulian terhadap lingkungan sekitar.
Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, bahwa Indonesia
memproduksi sampah hingga 65 juta ton pada tahun 2016. Dan setiap tahunnya selalu
meningkat. Berdasarkan laporan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya,
mengatakan sampah yang dihasilkan berdominan sampah organik yang mencapai sekitar 60
persen dan sampah plastik yang mencapai 15 persen dari total timbulan sampah, terutama di
daerah perkotaan.
Kebiasaan membuang sampah dilakukan oleh masyarakat secara terang-terangan di
depan umum tanpa rasa malu dan bersalah sedikitpun. Mereka yang membuang sampah
sembarangan itu tidak memikirkan bagaimana jika orang lain yang melihat perbuatannya. Di
sisi lain, mereka ketika melihat orang lain yang membuang sampah sembarangan tidak ada
yang menegur, bahkan sama sekali tidak memperdulikan hal tersebut. Dari ketidakpedulian
tersebut telah menjadikan aktivitas membuang sampah itu sulit dihentikan dan lambat laun
menjadi sebuah kebiasaan.
Biasanya masyarakat yang tinggal di daerah Ibu Kota yang di dekat sungai-sungai
sering melakukan aktivitas tersebut. Mereka sering membuang sampah ke sungai karena
minimnya tempat pembuangan sampah, jadi mereka membuangnya ke sungai. Warga
bernama Dody menyatakan hal serupa. Dia menyebut akses pembuangan sampah di sekitar
pemukiman mereka cukup jauh sehingga warga sering kali membuang sampah ke sungai.
Masyarakat menjadikan sungai sebagai tempat sampah hingga pada akhirnya sungai menjadi
tercemar, disebabkan banyaknya tumpukan sampah di sungai.
Tumpukan sampah yang menggenang di sungai tersebut sebenarnya bisa
mengakibatkan banjir. Banjir juga merupakan salah satu masalah di Jakarta selain masalah
sampah. Banyak masyarakat Jakarta sering mengeluh atas banjir yang terjadi, bahkan mereka
menyalahkan pemerintah yang tidak benar mengurusi masalah banjir. Padahal tanpa mereka
sadari penyebab banjir yang terjadi akibat perbuatan mereka sendiri yang membuang sampah
sembarangan ke sungai.
Pemerintah sebenarnya pun sudah sering memberikan sosialisasi kepada masyarakat
mengenai kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya. Namun, entah mengapa
masyarakat pun justru semakin membuang sampah dimana-mana. Menurut saya, pemerintah
seharusnya melakukan sosialisasi secara rutin. Masyarakat harus belajar untuk tidak
membuang sampah sembarangan di tempat manapun, baik itu di lingkungan rumah, kantor,
sekolah, bahkan sungai. Masyarakat dan pemerintah harus bekerja sama untuk menjaga
lingkungan serta tidak membuang sampah sembarangan lagi. Pemerintah membantu dalam
menyediakan tong sampah untuk setiap daerah. Tong sampah untuk sampah organik dan non
organik , agar masyarakat dapat memilah sampah-sampah yang akan mereka buang nanti.

Anda mungkin juga menyukai