Pembahasan Masalah
A. Akselerasi Lemah
Akselerasi lemah adalah tanda pertama kampas kopling mobil yang
aus atau habis. Kondisi ini biasanya dapat diidentifikasi saat pengendara
menginjak pedal gas mobil.
Saat akselerasi lemah, pedal gas yang diinjak tidak mengakibatkan
mobil melaju cepat namun menimbulkan suara decitan dan raungan mobil.
Melemahnya akselerasi ini dapat dikatakan juga sebagai kondisi macet
sehingga mobil berhenti namun mesin hidup. Kondisi seperti ini dapat
menimbulkan kecelakaan di jalan, terlebih mobil melaju di area tanjakan.
13
B. Berbau Gosong
Tanda berikutnya dari clutch disc yang aus atau habis adalah
baunya yang gosong. Bau gosong yang timbul ini merupakan bentuk
output dari clutch disc yang telah hangus. Clutch disc yang hangus akan
memenuhi seluruh ruang kabin sehingga bau gosongnya menguar.
Bau gosong yang muncul biasanya akibat dari gesekan clutch disc
yang terlalu sering sehingga hangus. Bau ini juga dapat tercium jika
pengendara menggunakan mobil melintasi tanjakan atau turunan yang
curam.
14
E. Selip Kopling
Kopling mobil yang aus juga dapat ditandai dengan selipnya
komponen ini. Kondisi ini lumrah terjadi pada mobil yang kampasnya
sudah tidak bisa digunakan seperti biasanya. Hal ini tentunya mengganggu
pengendara, terutama bagi yang tidak familiar dengan kerusakan ringan
pada mobil.
15
b. Tenangkan diri untuk mempersiapkan dengan sungguh-sungguh , teliti,
tekun, dan serius.
c. Berpakaian yang rapih.
d. Mempersiapkan peralatan kerja yang dibutuhkan.
4.3 Keselamatan Kerja
Dalam menjaga keselamatan siswa dalam bekerja siswa PKL harus
mengikuti pembimbing selama bekerja untu menhindari semua hal yang
mengakibatkan kecelakaan dalam bekerja. Siswa PKL diharapkan
bertanya dalam melakukan suatu pekerjaan, dan siswa diwajibkan untuk
bersedia mangikuti instruksi dari pembimbing dalam melakukan suatu
pekerjaan. Selain itu dalam melakukan suatu pekerjaan membutuhkan
kedisiplinan.
b. Bahan
16
4.5 Langkah Kerja
Langkah kerja dalam mengganti kampas kopling yang baik dan benar di
Bengkel Mandiri Putra Adalah :
a. Pembongkaran
Pada kendaraan, sebelum dapat membongkar unit kopling haruslah
terlebih dahulu melepas komponen-komponen lain yang terkait/
menghalangi, antara lain:
1. Release cylinder unit (dengan pipa tetap terpasang)
2. Propeller unit (kendaraan tipe RWD atau 4WD)
3. Unit transmisi dan sistem pemindahnya
17
Gambar 4.5.1 Pembongkaran Unit Kopling
Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain adalah :
1) Lepaskan clutch cover dengan hati-hati jangan sampai clutch disc terjatuh.
2) Jagalah kebersihan permukaan clutch disc, pressure plate dan fly wheel.
Jangan sampai terkena minyak atau gemuk.
3) Bersihkanlah kotoran, debu dan beram-beram yang dapat mengganggu
kinerja kopling.
Pada kopling dengan pegas spiral unit rumah kopling dan plat penekan dapat
dengan mudah dibongkar, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Gunakan alat penekan/ press untuk menekan clutch cover menahan
tekanan pegas kopling.
18
Gambar 4.5.2 Penekanan Clutch Cover Unit Kopling
19
b. Cara Mengganti dan Pemasangan Kopling
Karena seringnya bergesekan maka bila kendaraan sering
dugunakan maka kampas kopling akan aus. Hal ini berdampak pada
hilangnya tenaga atau lost power. dikarenakan putaran dari mesin tidak
sepenuhnya diteruskan ke transmisi karena selip akibat keausan pada
kampas kopling.
20
Gambar 4.5.5 Pemasangan Unit Kopling
21
(c) Pasangkan plat kopling pada fly wheel dengan panduan
center clutch dan atur posisinya supaya tepat di tengah.
(d) Pasangkan clutch cover unit dengan memperhatikan tanda
yang telah kita buat pada saat pembongkaran dan ketepatan
knock pin
(e) Pasangkan baut-baut pengikat clutch cover
(f) Lakukan pengerasan baut-baut pengikat secara bertahap.
Mulailah pengerasan dari baut yang paling dekat dengan
knock pin secara menyilang. Sebelum baut dikeraskan,
pastikan lagi posisi plat kopling dengan mengatur posisi
center clutch.
(g) Keraskan baut pengikat sesuai momen spesifikasi
pengencangan yaitu berkisar 195 kg cm atau 19 N-m.
22
Pastikan bahwa pengunci release fork terhadap porosnya
dan release bearing terhadap release fork terpasang dengan
baik.
Setelah semua komponen unit kopling terpasang, rakitlah/
pasang unit transmisi, unit pemindah transmisi, propeller
(kendaraan tipe FR dan FWD) dan release cylinder.
4.6 Pemeriksaan dan Pengujian
1. Release bearing
Release bearing umumnya merupakan unit bearing tertutup
dengan tipe pelumasan permanen, sehingga tidak memerlukan
pembersihan pada pelumasannya.Pemeriksaan pertama yang dapat
dilakukan adalah secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada
kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan atau retak.Jika
ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan itu hanya
sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang halus.Jika
kerusakannya parah, ganti dengan unit yang baru.
23
system agar tidak tersangkut. Hub dab casae harus bergerak
kira-kira 1 mm. Jika kekocakan berlebihan atau macet
sebaiknya diganti dengan yang baru.
Hasil pemeriksaan : Terdapat kotoran pada release
bearing
Kesimpulan : Kotoran pada release
bearing dibersihkan dengan kertas
amplas yang halus
2. Pegas Penekan dan Tuas Pembebas
Pemeriksaan pegas penekan dan tuas pembebas dilakukan dengan
beberapa tahapan yaitu :
a) Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada
kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan atau retak.
Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan itu
hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang
halus. Jika kerusakannya parah, sebainya diganti.
24
Gambar 4.6.3 Pengukuran Keausan Pegas
25
Hasil pemeriksaan : Ketidak rataan tinggi pegas 0.45
mm
Kesimpulan : Tinggi pegas masih rata
3. Plat Penekan
Pemeriksaan plat penekan dilakukan dengan beberapa tahapan
yaitu:
a. Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada
kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan atau retak.
Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan itu
hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang
halus. Jika kerusakannya parah, perbaiki dengan menggunakan
mesin bubut atau jika tidak memungkinkan, ganti dengan plat
penekan baru.
b. Lakukan pengukuran kerataan plat kopling dengan straigh edge
dan filler gauge. Ketidakrataan max. adalah 0.5 mm.
26
Gambar 4.6.6 Pengukuran Kerataan Plat Penekan
Hasil pemeriksaan : 0.5 mm
Kesimpulan : Plat penekan masih rata
4. Plat Kopling
Pemeriksaan plat kopling dilakukan dengan beberapa tahapan
yaitu
a. Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada
kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan atau retak.
Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan itu
hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang
halus. Jika kerusakannya parah, ganti kampas kopling atau
ganti dengan plat kopling baru.
b. Pemeriksaan dan pengukuran kedalaman paku keling dengan
jangka sorong. Batas kedalaman paku keling, minimal 0.3 mm.
Jika kedalaman sudah melebihi spesifikasi, ganti kampas
kopling atau ganti dengan plat kopling baru.
27
Gambar 4.6.7 Pengukuran Kedalaman Paku
Keling
Hasil pemeriksaan : 0.35 mm
Kesimpulan : plat penekan tidak perlu diganti
28
c. Pemeriksaan Pilot Bearing. Putarkan bearing dan beri tenaga
pada arah axial. Jika putaran kasar dan terdapat kekocakan
yang berlebihan, ganti dengan pilot bearing yang baru.
29
Gambar 4.7.1 Hasil kerja dari pemasangan kampas kopling
30
31