Anda di halaman 1dari 13

BAB IX

EVALUASI DIKLAT

Evaluasi diklat tenaga teknis pendidikan dan keagamaan meliputi evaluasi


terhadap peserta diklat, evaluasi terhadap widyaiswara, dan evaluasi terhadap panitia
penyelenggara, yang dapat dijabarkan sebagi berikut:
A. Evaluasi Terhadap Peserta Diklat
Evaluasi terhadap peserta diklat tenaga teknis pendidikan dan keagamaan di
Pusdiklat dikoordinasikan oleh Bidang Program dan Pengendalian Mutu,
sedangkan di Balai Diklat dikoordinasikan oleh Seksi Diklat.
Evaluasi terhadap peserta diklat tenaga teknis pendidikan dan keagamaan
meliputi penilaian tiga ranah yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku.
1. Penilaian Pengetahuan dan Keterampilan
Penilaian pengetahuan dan keterampilan merupakan bagian dari evaluasi
prestasi akademik peserta diklat dilakukan oleh widyaiswara atau narasumber
selama proses pembelajaran setiap mata diklat. Penilaian pengetahuan dan
keterampilan mengikuti ketentuan sebagai berikut:
a) Bentuk, teknik/metoda dan instrumen penilaian pengetahuan dan
keterampilan menjadi tanggung jawab dan kewenangan widyaiswara atau
narasumber;
b) Pelaksanaan penilaian pengetahuan melalui tes tertulis, lisan, atau
penugasan. Sedangkan pelaksanaan penilaian keterampilan dilakukan dalam
bentuk unjuk kerja baik proses maupun produk melalui kegiatan praktikum,
presentasi, seminar dan laporan hasil studi lapangan;
c) Nilai pegetahuan dan keterampilan menggunakan skala penilaian 0 s.d.
100; dan
d) Hasil penilaian pengetahuan dan keterampilan diserahkan oleh widyaiswara
atau narasumber kepada panitia penyelenggara paling lambat 1 (satu) hari
sejak selesainya proses pembelajaran mata diklat.
2. Penilaian Sikap
Penilaian sikap peserta diklat tenaga teknis pendidikan dan keagamaan
dilaksanakan oleh penyelenggara atau panitia selama diklat berlangsung baik di
dalam maupun di luar kelas pembelajaran. Indikator-indikator penilaian sikap
diturunkan dari aspek-aspek nilai sebagai berikut:
a. Tiga Revolusi Mental yaitu integritas, etos kerja, dan gotong royong; dan

44
b. Lima Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama yaitu integritas,
profesionalitas, inovasi, tanggung jawab, dan keteladanan.
Penilaian sikap peserta diklat tenaga teknis pendidikan dan keagamaan
dilaksanakan melalui ketentuan sebagai berikut:
a. Dilaksanakan melalui teknik observasi terhadap sikap perilaku peserta diklat
baik di dalam maupun di luar kelas pembelajaran diklat;
b. Observasi terhadap sikap perilaku peserta diklat dalam kelas pembelajaran,
dilakukan untuk setiap mata diklat;
c. Instrumen penilaian sikap dikembangkan oleh Pusdiklat;
d. Menggunakan skala penilaian 0 s.d 100;
e. Menerapkan Rewards and Punishment System (RPS); dan
f. Hasil pengolahan nilai sikap sudah harus selesai maksimal pada hari
terakhir kegiatan diklat, sebelum evaluasi program.
3. Instrumen Penilaian
a. Instrumen penilaian pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab
widyaiswara atau narasumber, dikembangkan dari indikator penilaian yang
diturunkan dari Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) pada dokumen III
kurikulum diklat tenaga teknis pendidikan dan keagamaan; dan
b. Instrumen penilaian sikap dikembangkan oleh Pusdiklat yang indikatornya
diturunkan dari Tiga Revolusi Mental dan Lima Nilai Budaya Kerja
Kementerian Agama. Penetapan indikator penilaian sikap diuraikan dalam
format kisi-kisi sebagai berikut:
Tabel IX-1
Kisi-kisi Instrumen Penilaian Sikap

NO ASPEK INDIKATOR TEKNIK NOMOR


PENILAIAN BUTIR
1 Integritas  Hadir tepat waktu Observasi 1
 Berpakaian rapi sesuai Observasi 2
ketentuan dalam tata
tertib
2 Profesionalitas  Aktif dalam proses Observasi 3
pembelajaran di kelas
 Menyelesaikan tugas Observasi 4
petunjuk yang
diberikan narasumber
3 Inovasi  Memberi ide, Observasi 5
memberikan terobosan

45
solusi dalam
memecahkan masalah
 Mamanfaatkan Observasi 6
teknologi informasi dan
komunikasi dalam
pembelajaran
4 Tanggung jawab  Mengumpulkan tugas Observasi 7
dengan baik dan tepat
waktu
 Komitmen dengan Observasi 8
tugas kewajiban
administratif tepat
waktu
5. Keteladanan  Berakhlak terpuji Observasi 9
 Membimbing dan Observasi 10
memberikan arahan
kepada sesama peserta
diklat

Tabel IX-2
Instrumen Penilaian Sikap

NO Penilaian
Aspek (Rewards and Punishment System)
Pengamatan Indikator Skor
1 Hadir tepat waktu - Hadir lebih dari 5 menit 1
sebelum mulai
- Hadir 0-5 menit sebelum 0
mulai
- Terlambat hadir -1
2 Berpakaian rapi dan - kedua aspek terpenuhi 1
sesuai ketentuan - Salah satu aspek tidak 0
1) Berpakaian rapi, terpenuhi
dan - Kedua aspek tidak terpenuhi -1
2) Sesuai ketentuan
3 Aktif dalam proses - Memperhatikan dan aktif 1
pembelajaran di (bertanya, menjawab,
kelas berkomentar)
- Memperhatikan tetapi tidak 0
aktif
- Tidak memperhatikan -1
4 Menyelesaikan tugas - Menyelesaikan tugas lebih 1
sesuai petunjuk yang cepat dari waktu yang
diberikan diberikan
narasumber atau - Menyelesaikan tugas tepat 0
panitia waktu

46
- Terlambat atau tidak -1
menyelesaikan tugas
5 Memberikan ide, - Memberikan ide kreatif 1
terobosan solusi dalam pemecahan masalah
dalam memecahkan - Memberi ide tetapi kurang 0
masalah kreatif
- Tidak memberikan ide -1
6 Mamanfaatkan - Lancar memanfaatkan TIK 1
teknologi informasi - Belum lancar 0
dan komunikasi (TIK) memanfaatkan TIK
dalam pembelajaran - Tidak bisa memanfaatkan -1
TIK
7 Mengumpulkan - Dua aspek terpenuhi 1
tugas dengan baik - Satu aspek terpenuhi 0
dan tepat waktu - Kedua aspek tidak terpenuhi -1
1) Baik
2) Tepat waktu
8 Komitmen dengan - Melengkapi persyaratan 1
tugas kewajiban administrasi tepat waktu
administratif tepat - Melengkapi persyaratan 0
waktu administrasi tidak tepat
waktu
- Tidak melengkapi -1
persyaratan administrasi
9 Berakhlak terpuji - Menunjukkan akhlak terpuji 1
- Tidak menunjukkan (biasa) 0
- Menunjukkan akhlak kurang -1
terpuji
10 Membimbing dan - Membimbing peserta lain 1
memberikan arahan - Tidak membimbing dan 0
kepada sesama tidak menolak mebimbing
peserta diklat - Menolak membimbing -1
peserta lain

Selain indikator-indikator tersebut di atas, penilaian sikap terhadap peserta


diklat juga memberlakukan hukuman berat. Hukunan berat terhadap peserta
diklat diberikan kepada peserta diklat yang melakukan pelanggaran terkait
asusila, penyalahgunaan narkoba, serta kriminalitas sebagaimana dalam tabel
berikut:

47
Tabel IX-3
Hukuman Berat
NO Jenis Pelanggaran Berat Skor Hukuman
Berat
1 Merokok di aula atau kelas -15
pembelajaran
(no smoking area)
2 Melakukan perbuatan terkait narkoba, -100 Dikembalikan
psikotropika dan zat aditif lainya ke instansi
pengirim
3 Melakukan perbuatan asusila -100 Dikembalikan
(perzinahan, perselingkuhan dan asusila ke instansi
lainnya) pengirim
4 Melakukan tindakan kriminal -100 Dikembalikan
ke instansi
pengirim

c. Pelaksanaan Penilaian Sikap


Penilaian sikap dilaksanakan dengan format jurnal sebagaimana lampiran
yaitu melakukan pengamatan dan pencatatan terhadap kejadian khusus
(incidental) yang memiliki efek nilai positif (+) dan negative (-). Sedangkan
kejadian biasa-biasa saja atau tidak memiliki efek nilai tidak perlu dicatat. Data
hasil pencatatan diinput ke dalam format sebagaimana lampiran.
Sebelum penilaian sikap dimulai, setiap peserta akan diberi nilai awal 80
(delapan puluh) dengan kualifikasi BAIK. Nilai awal tersebut diberikan,
dengan asumsi bahwa sikap peserta diklat pada umumnya adalah baik. Seiring
pelaksanaan diklat dan dilaksanakannya proses penilaian sikap, dari nilai 80
(delapan puluh) bisa bertambah sampai dengan maksimal 100 (seratus) jika
peserta diklat teramati melakukan hal-hal positif sesuai indikator sikap
(rewards). Dan sebaliknya, bisa terus berkurang jika seorang peserta teramati
melakukan hal-hal negatif sesuai indikator sikap (punishment).
Nilai sikap adalah nilai akhir setelah pembelajaran selesai dan pengamatan
terhadap sikap peserta dihentikan. Nilai sikap dikualifikasikan sebagai berikut:

48
Tabel IX-4
Kualifikasi NilaiSikap

Nilai Predikat
≥ 90 Sangat Baik
80 – 89 Baik
70 – 79 Cukup
< 70 Kurang

4. Pengolahan Nilai Hasil Belajar


Nilai hasil pembelajaran diklat (NH) adalah nilai gabungan antara nilai
pengetahuan (NP), nilai keterampilan (NK), dan nilai sikap (NS) dengan bobot
masing-masing sebagai berikut:
- Nilai pengetahuan dengan bobot 30%
- Nilai keterampilan dengan bobot 40 %
- Nilai sikap dengan bobot 30%
- Nilai hasil pembelajaran diklat (NH) dihitung dengan rumus:

( ) ( ) ( )
NH =

5. Kualifikasi Prestasi Pembelajaran Diklat


Setiap peserta diklat tenaga teknis pendidikan dan keagamaan yang telah
selesai mengikuti seluruh kegiatan diklat dengan memenuhi syarat kehadiran >
85%, nilai sikap minimal kualifikasi BAIK, dan tidak melakukan pelanggaran
berat, maka dapat ditetapkan:
1) Diklat Teknis Substantif.
a) Jika persayaratan kehadiran dan penilaian sikap terpenuhi, maka berhak
mendapatkan SERTIFIKAT dengan predikat “TELAH MENGIKUTI
PELATIHAN”;
b) Jika persyaratan kehadiran dan penilaian sikap tidak terpenuhi, maka
berhak mendapatkan SURAT KETERANGAN dengan predikat
“DITUNDA KELULUSANYA”;

49
c) Jika persyaratan kehadiran dan penilaian sikap terpenuhi sebagaimana
point 1 di atas, maka dapat melanjutkan proses implementasi Rencana
Tindak Lanjut (RTL) dengan jumlah jam pembelajaranyang setara 40 %
jam pembelajaran (JP) diklatnya, sebagai persyaratan kelulusan untuk
mendapatkan SERTIFIKAT predikat “KOMPETEN”; dan
2) Diklat Fungsional
1) Jika persayaratan kehadiran dan penilaian sikap terpenuhi, maka berhak
mendapatkan SURAT KETERANGAN dengan predikat “TELAH
MENGIKUTI PELATIHAN”;
2) Jika persyaratan kehadiran dan penilaian sikap tidak terpenuhi, maka
berhak mendapatkan SURAT KETERANGAN dengan predikat
“DITUNDA KELULUSANNYA”;
3) Jika persyaratan kehadiran dan penilaian sikap terpenuhi sebagaimana
point 1 di atas, maka dapat melanjutkan proses implementasi Rencana
Tindak Lanjut (RTL), sebagai persyaratan kelulusan untuk mendapatkan
SURAT TANDA TAMAT PELATIHAN (STTP) predikat “LULUS”.
6. Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Salah satu tagihan terhadap peserta diklat tenaga teknis pendidikan dan
keagamaan adalah implementasi Rencana Tindak Lanjut (RTL). RTL
dilakukan peserta diklat selesai kegiatan diklat dan kembali ke tempat bekerja
sesuai profesinya. Hasil RTL merupakan sebuah produk sebagai bentuk nyata
implementasi keterampilan peserta diklat. Pelaksanaan RTL mengikuti
ketentuan sebagai berikut:
a. Implementasi Rencana Tindak Lanjut atau (RTL) berfungsi sebagai proyek
perubahannya peserta diklat secara riil yang dirancang oleh peserta diklat
bersama widyaiswara pembimbing (coach) untuk dipraktekkan atau
diimplementasikan dalam aktivitas kerja di lokasi peserta;
b. RTL dirancang berdasarkan salah satu indicator keterampilan dari mata
diklat inti;
c. Penjelasan RTL dilakukan oleh widyaiswara/ narasumber pembimbing
(coach) sebagaimana dialokasikan dalam mata diklat kelompok penunjang;
d. Pembimbingan implementasi RTL dengan rasio paling tinggi 1 : 10, artinya
setiap 1 (satu) orang widyaiswara membimbing paling banyak 10 orang
peserta diklat. Pembimbingan dapat dilakukan selama kegiatan diklat dan

50
atau setelah kegiatan diklat dinyatakan selesai, sampai dengan batas waktu
penyerahan laporan hasil RTL oleh peserta diklat kepada panitia
penyelenggara diklat;
e. Implementasi RTL sekaligus berfungsi sebagai alat ukur realisasi hasil
diklat dalam pengabdian kinerja sehari-hari peserta diklat;
f. Implementasi RTL dalam bimbingan, arahan, dan pengawasan atasan
langsung peserta, dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1) Diklat Teknis Substantif.
a) Jika persyaratan kehadiran dan penilaian sikap terpenuhi dengan
indikator mendapat SERTIFIKAT “TELAH MENGIKUTI
PELATIHAN”, maka hasil implementasi Rencana Tindak Lanjut
(RTL) dapat dilakukan proses penilaian;
b) Nilai akhir peserta (NA) diklat teknis substantif merupakan gabungan
nilai hasil belajar (NH) dan nilai Rencana Tindak Lanjut (NRTL)
dengan bobot: NH = 60%, dan NRTL = 40%
NA dihitung dengan menggunaan rumus:
( ) ( )
NA =

Kualifikasi nilai akhir (NA) peserta diklat


(1) Sangat Kompeten (92,00 100);
(2) Kompeten (84,00 92,00);
(3) Cukup Kompeten (76,00 84,00);dan
(4) Kurang Kompeten (skor 76,00).
c) Peserta diklat teknis substantif dengan NA minimal 76,00 (tujuh puluh
enam koma nol) kualifikasi “cukup kompeten” , berhak memperoleh
SERTIFIKAT dengan kriteria LULUS dengan predikat sesuai
kualifikasinya; dan
d) Peserta diklat teknis substantif dengan NA dibawah 76,00 (tujuh puluh
enam koma nol), tidak berhak memperoleh SERTIFIKAT.
2) Diklat Fungsional
a) Jika persyaratan kehadiran dan penilaian sikap terpenuhi dengan
indikator mendapat surat keterangan “TELAH MENGIKUTI
PELATIHAN”, maka implementasi Rencana Tindak Lanjut (RTL)
dapat dilakukan proses penilaian;

51
b) Nilai akhir peserta (NA) diklat fungsional merupakan gabungan nilai
hasil belajar (NH) dan nilai Rencana Tindak Lanjut (NRTL) dengan
bobot: NH = 60%, dan NRTL = 40%
NA dihitung dengan menggunaan rumus:
( ) ( )
NA =

Kualifikasi nilai akhir (NA) peserta diklat


(1)Sangat Memuaskan (92,00 100);
(2)Memuaskan (84,00 92,00);
(3)Cukup Memuaskan (76,00 84,00);dan
(4)Kurang Memuaskan (skor 76,00).
c) Peserta dengan nilai akhir (NA) < 76 kualifikasi “kurang memuaskan”
dinyatakan TIDAK LULUS dan tidak akan diberikan Surat Tanda
Tamat Pelatihan (STTP);
d) Peserta dengan kualifikasi nilai akhir (NA) minimal “Cukup
Memuaskan”, berhak memperoleh SURAT TANDA TAMAT
PELATIHAN (STTP) dengan predikat “LULUS”; dan
e) Peserta dengan kualifikasi nilai akhir (NA) dibawah 76,00 (tujuh
puluh enam koma nol), tidak berhak memperoleh Surat Tanda Tamat
Pelatihan (STTP).
g. Ketentuan selanjutnya tentang implementasi Rencana Tindak Tanjut (RTL)
akan diatur tersendiri dalam ketentuan khusus, yang dikeluarkan oleh
Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan.

B. Evaluasi Terhadap Widyaiswara


Evaluasi terhadap widyaiswara atau narasumber dilakukan dengan
mengikuti ketentuan sebagai berikut:
1. Evaluasi terhadap widyaiswara dilakukan untuk mengetahui kinerja layanan
widyaiswara terkait pembelajaran yang dilaksanakan. Hasil evaluasi terhadap
widyaiswara disampaikan kepada yang bersangkutan dan kepada Kepala
Pusdiklat atau Kepala Balai Diklat sesuai kewenangannya dan diumumkan
oleh panitia dalam acara penutupan, dan dilampirkan dalam dokumen laporan.
2. Evaluasi terhadap widyaiswara mencakup komponen perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran.

52
3. Evaluasi terkait perencanaan pembelajaran mencakup Rancang Bangun
Pembelajaran Mata Diklat (RBPMD), Rencana Pembelajaran (RP), Bahan
Ajar, Bahan Tayang, dan Alat Peraga. Evaluasi perencanaan pembelajaran
dilakukan oleh Bidang Program dan Pengendalian Mutu untuk kegiatan diklat
di Pusdiklat atau Tim Pengendali Mutu Diklat untuk kegiatan diklat di Balai
Diklat sebagai bagian dari Evaluasi Diri Lembaga (EDL) dengan menggunakan
panduan dan instrumen pengendalian mutu diklat tenaga teknis pendididkan
dan keagamaan yang berlaku.
4. Evaluasi terkait pelaksanaan pembelajaran mencakup aspek pengetahuan,
keterampilan, dan sikap. Indikator masing-masing aspek disajikan dalam tabel
berikut:
Tabel IX-5
Indikator Pelaksanaan Pembelajaran

NO ASPEK INDIKATOR JUMLAH

1. Pengetahuan a. Penguasaan materi 3


b. Sistematika penyajian
c. Ketercapaian tujuan
2. Keterampilan a. Kemampuan menyajikan 5
b. Penggunaan metode dan alat bantu
pembelajaran
c. Mengelola kelas
d. Cara menjawab pertanyaan peserta
e. Pemberian motivasi
2. Sikap a. Etika 6
b. Sikap terhadap peserta
c. Penggunaan bahasa
d. Disiplin waktu
e. Kerapihan berpakaian
f. Kerja sama (apabila Tim)
5. Penilaian terhadap pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh peserta diklat
dengan cara memberika skor pada setiap indikator, dengan ketentuan sebagai
berikut:
a) Rentang Skor 0 – 100
b) Kualifikasi nilai berdasarkan rata-rata skor;
- Sangat Memuaskan (90,00 100);
- Memuaskan (80,00 90,00);\
- Cukup memuaskan (70,00 80,00);dan
- Tidak memuaskan skor < 70,00);

53
6. Nilai Akhir widyaiswara/narasumber (NA) dari komponen pelaksanaan
pembelajaran adalah nilai rata-rata dari seluruh indikator yang meliputi
pengetahuan, keterampilan dan maupun sikap, dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:

NA =

7. Hasil penilaian terhadap widyaiswara atau narasumber, dapat menjadi bahan


dalam merekomendasikan widyaiswara/narasumber yang bersangkutan dengan
kriteria sebagai berikut:
Tabel IX-6
Rekomendari Terhadap Widyaiswara/ Narasumber

No Nilai (N) Rekomendasi


1. Widyaiswara/Narasumber, wajib melaksanakan
N < 76 magang/pendampingan atau mengikuti kegiatan
peningkatan kompetensi profesi.
2. Widyaiswara/ Narasumber direkomendasikan untuk
76 ≤ N < 85 tetap melakukan dikjartih dan disarankan untuk
lebih meningkatkan lagi kompetensi profesi.
3. Widyaiswara/ Narasumber direkomendasikan
85 ≤ N < 95
untuk melakukan dikjartih
4. Widyaiswara/ Narasumber sangat
95 ≤ N ≤ 100 direkomendasikan melakukan dikjartih dan diberi
penghargaan.

C. Evaluasi Terhadap Panitia dan Penyelenggara Diklat


Evaluasi terhadap panitia dan penyelenggara diklat terdiri atas: evaluasi
kinerja layanan diklat dan evaluasi program diklat.
1. Evaluasi kinerja layanan panitia dan penyelenggara diklat dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana kinerja panitia dan penyelenggara saat memberikan
layanan kediklatan. Evaluasi ini juga diarahkan untuk mengetahui Indeks
Kepuasan Pelanggan (IKP) atas layanan panitia dan penyelenggara diklat;
2. Evaluasi program diklat dalam kaitannya dengan layanan panitia dan
penyelenggara diklat menitikberatkan pada sejauh mana efektivitas pengaruh
kebijakan diklat terkait kepanitiaan dan penyelenggaraan diklat yang sudah
berjalan dalam pencapaian tujuan diklat;

54
3. Hasil evaluasi terhadap panitia penyelenggara disampaikan kepada Kepala
Pusdiklat atau Kepala Balai Diklat sesuai kewenangan diklatnya, dan
dilampirkan dalam dokumen laporan
4. Pelaksanaan evaluasi menggunakan instrumen yang telah disusun oleh
Pusdiklat. Pelaksanaan evaluasi lebih lanjut datur dalam Panduan Penilaian
Panitia dan Penyelenggara Diklat yang disusun oleh Pusdiklat.
5. Evaluasi terhadap panitia penyelenggara meliputi dua jenis yaitu:
a) Evaluasi diri mutu diklat dilakukan oleh oleh Bidang Program dan
Pengendalian Mutu untuk kegiatan diklat di Pusdiklat atau Tim Pengendali
Mutu Diklat untuk kegiatan diklat di Balai Diklat. Evaluasi diri mutu diklat
mengunakan panduan dan instrumen pengendalian mutu diklat tenaga teknis
pendididkan dan keagamaan yang berlaku; dan
b) Evaluasi terhadap penyelenggara diklat oleh peserta untuk aspek
kepesertaan, kepanitiaan dan kurikulum. Indikator untuk setiap aspek yang
dinilai tertera pada tabel di bawah ini:
Tabel IX-7
Penilaian Penyelenggara oleh Peserta Diklat
JN Skor Jumlah
Aspek Indikator
o
1. Kepesertaan Penetapan peserta
Pemanggilan peserta
Komunikasi dengan peserta
2. Kepanitiaan Pelayanan
Kedisiplinan
Kerja sama dengan peserta
Pelayanan kepada
narasumber
Sikap terhadap peserta
Akomodasi
Konsumsi
Sarana diklat
3. Kurikulum Jadwal diklat
Materi diklat
Manfaat materi diklat
Eskstra kurikuler
Jumlah Total

6. Penilaian terhadap panitia penyelenggara dilakukan oleh peserta diklat dengan


cara memberikan skor 0 – 100 pada setiap indikator. Nilai akhir penyelenggara
diklat (NA) adalah nilai rata-rata seluruh indikator, dihitung dengan menggunakan
rumus:
55
NA =

Kualifikasi Nilai Akhir (NA) penyelenggara diklat adalah sebagai berikut:


a. Sangat Memuaskan (90,00 100);
b. Memuaskan (skor 80,00 90,00);
c. Cukup memuaskan (70,00 80,00);dan
d. Tidak memuaskan (NA < 70,00)

56

Anda mungkin juga menyukai