Anda di halaman 1dari 6

BAB VII

TENAGA KEDIKLATAN

A. Penyelenggara
1. Penyelenggara diklat tenaga teknis pendidikan dan keagamaan di Pusdiklat
adalah Bidang Penyelenggaraan, yang bertanggung jawab melaksanakan
persiapan, penyelenggaraan dan evaluasi; dan
2. Penyelenggara diklat tenaga teknis pendidikan dan keagamaan di Balai Diklat
adalah Seksi Diklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan, yang
bertanggung jawab melaksanakan persiapan, penyelenggaraan, dan evaluasi.

B. Pelaksana
1. Pelaksana diklat tenaga teknis pendidikan dan keagamaan di Pusdiklat adalah
panitia pelaksana yang dibentuk oleh Bidang Penyelenggaraan dengan tugas
dan tanggung jawab mengelola pelaksanaan diklat dari awal sampai dengan
akhir pembelajaran diklat; dan
2. Pelaksana diklat tenaga teknis pendidikan dan keagamaan di Balai Diklat
adalah panitia pelaksana yang dibentuk oleh Seksi Diklat Tenaga Teknis
Pendidikan dan Keagamaan dengan tugas dan tanggung jawab mengelola
pelaksanaan diklat dari awal sampai dengan akhir pembelajaran diklat.

C. Tenaga Pengajar
Tenaga pengajar atau narasumber pada diklat tenaga teknis pendidikan dan
keagamaan, dikelompokkan kepada tiga kelompok didasarkan kepada
karakteristik kelompok mata diklat, yaitu:
1. Kelompok Dasar, yaitu terdiri dari 3 (tiga) mata diklat meliputi:
a. Pembangunan Bidang Agama, meliputi:
1) Visi dan misi Kementerian Agama;
2) Hakekat Pembangunan Bidang Agama; dan
3) Peran Kementerian Agama Dalam Pembangunan Bidang Agama.
Narasumber mata diklat ini adalah:
1) Di Pusdiklat adalah Menteri Agama atau Sekretaris Jenderal
Kementerian Agama atau Pejabat Pimpinan Tinggi Kementerian
Agama atau Pejabat Kementerian Agama yang mendapat penugasan;
dan

18
2) Di Balai Diklat adalah Menteri Agama atau Sekretaris Jenderal
Kementerian Agama atau Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi atau Rektor/ Ketua Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri atau
Pejabat Pimpinan Tinggi Kementerian Agama atau Pejabat
Kementerian Agama yang mendapat penugasan.
b. Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Agama meliputi:
1) Tiga Revolusi Mental yaitu integritas, etos kerja, dan gotong royong;
2) Lima Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama yaitu integritas,
profesionalitas, inovasi, tanggung jawab, dan keteladanan;
3) Kesadaran berbangsa dan bernegara; dan
4) Kode etik pegawai Kementerian Agama.
Narasumber mata diklat ini adalah:
1) Di Pusdiklat adalah Menteri Agama atau Sekretaris Jenderal
Kementerian Agama atau Pejabat Pimpinan Tinggi Kementerian
Agama atau Pejabat Kementerian Agama yang mendapat penugasan;
dan
2) Di Balai Diklat adalah Menteri Agama atau Sekretaris Jenderal
Kementerian Agama atau Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi atau Rektor/ Ketua Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri atau
Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama Provinsi atau
Kepala Bidang pada Kanwil Kementerian Agama Provinsi atau Pejabat
Kementerian Agama yang mendapat penugasan.
c. Peningkatan Kualitas Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan meliputi:
1) Visi dan misi lembaga diklat Kementerian Agama; dan
2) Kebijakan program diklat tenaga teknis pendidikan dan keagamaan.
Narasumber mata diklat ini adalah:
1) Di Pusdiklat adalah Pejabat Pimpinan Tinggi lembaga diklat
Kementerian Agama atau Pejabat lembaga diklat Kementerian Agama
yang mendapat penugasan; dan
2) Di Balai Diklat adalah Pejabat Pimpinan Tinggi lembaga diklat
Kementerian Agama atau Pejabat Administrasi lembaga diklat
Kementerian Agama atau Pejabat lembaga diklat Kementerian Agama
yang mendapat penugasan.

19
2. Kelompok Inti, yaitu kelompok mata diklat yang dimaksudkan untuk
meningkatkan kompetensi substantif dan profesional. Narasumber mata diklat
kelompok inti adalah profesional atau praktisi atau tenaga ahli, yaitu
widyaiswara atau narasumber profesional lainnya, yang dilakukan secara
perorangan atau tim pengajar sesuai peraturan perundang-undangan.
3. Kelompok Penunjang meliputi mata diklat sebagai berikut:
a. Overview adalah penjelasan program diklat, yang meliputi:
1) Tata tertib diklat;
2) Hak dan kewajiban peserta diklat;
3) Tahapan-tahapan kegiatan diklat;
4) Poses penilaian dan kelulusan atau ketuntasan diklat; dan
5) Target output diklat.
Mata diklat ini disampaikan diawal kegiatan diklat sebelum atau setelah
pembukaan diklat, sebelum proses pembelajaran mata diklat lainnya.
Narasumber mata diklat ini adalah sebagai berikut:
1) Di Pusdiklat adalah Kepala Bidang Penyelenggaraan atau
penanggungjawab diklat atau ketua panitia atau anggota panitia diklat
lainnya yang mendapat penugasan; dan
2) Di Balai Diklat adalah Kepala Seksi Diklat Tenaga Teknis Pendidikan
dan Keagamaan atau ketua panitia atau anggota panitia diklat lainnya
yang mendapat penugasan.
b. Building Learning Commitment meliputi:
1) Mengenal diri sendiri dan orang lain;
2) Model-model komunikasi dalam pembelajaran diklat;
3) Komitmen belajar;
4) Pemilihan struktur kelas.
Mata diklat ini disampaikan kepada peserta diklat setelah mata diklat
Overview, sebelum pembelajaran mata diklat lainnya.
Narasumber mata diklat ini adalah widyaiswara lembaga diklat
Kementerian Agama, yang memiliki kompetensi pada mata diklat Building
Learning Commitment (BLC).
c. Studi Lapangan meliputi:
1) Penyusunan rencana studi lapangan;
2) Pelaksanaan studi lapangan; dan

20
3) Analisis dan penyusunan laporan studi lapangan.
Mata diklat ini disampaikan setelah seluruh mata diklat inti selesai atau
disesuaikan dengan kebutuhan output diklat.
Narasumber dan pembimbing mata diklat ini adalah panitia penyelenggara
bersama widyaiswara dan atau narasumber pada instansi lokasi studi
lapangan.
d. Seminar Hasil Studi Lapangan, meliputi:
1) Pemaparan hasil studi lapangan;
2) Diskusi hasil studi lapangan; dan
3) Rekomendasi hasil studi lapangan.
Mata diklat ini dilaksanakan setelah studi lapangan dilakukan.
Narasumber mata diklat ini adalah widyaiswara yang mendampingi dan
atau narasumber pada instansi lokasi studi lapangan.
e. Rencana Tindak Lanjut (RTL), meliputi:
1) Penyusunan kegiatan;
2) Penyusunan tahap-tahap kegiatan; dan
3) Penjelasan bentuk laporan implementasi.
Narasumber mata diklat ini adalah widyaiswara atau narasumber yang
ditugaskan sebagai pembimbing (coach) dalam implementasi Rencana
Tindak Lanjut (RTL). Ketentuan lebih lanjut mengenai Rencana Tindak
Lanjut (RTL) diatur dalam panduan pelaksanaan Rencana Tindak Tanjut
(RTL).
f. Evaluasi Program meliputi:
1) Evaluasi terhadap widyaiswara dan narasumber;
2) Evaluasi terhadap penyelenggara diklat; dan
3) Evaluasi terhadap program dan kurikulum diklat.
Mata diklat ini disampaikan pada akhir pelaksanaan diklat sebelum
penutupan diklat, setelah semua mata diklat disampaikan.
Narasumber mata diklat ini adalah sebagai berikut:
1) Di Pusdiklat adalah Kepala Bidang Penyelenggaraan atau penanggung
jawab diklat atau ketua panitia atau anggota panitia diklat lainnya yang
mendapat penugasan; dan

21
2) Di Balai Diklat adalah Kepala Seksi Diklat Tenaga Teknis Pendidikan
dan Keagamaan atau ketua panitia atau panitia diklat lainnya yang
mendapat penugasan.
Secara umum tenaga pengajar diklat tenaga teknis pendidikan dan
keagamaan adalah widyaiswara atau narasumber wajib memenuhi kualifikasi
sebagai berikut:
1) Memiliki spesialisasi yang relevan dengan mata diklat yang diampu dengan
bukti sertifikat keahlian/ bukti kelulusan diklat atau ijazah pendidikan strata 1
(S1), strata 2 (S2) dan atau strata 3 (S3);
2) Menguasai materi yang akan disampaikan dengan bukti hasil penyusunan
bahan ajar, materi pembelajaran, bahan tayang, kertas kerja (worksheet), dan
soal tes atau ujian untuk setiap mata diklat;
3) Mampu menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang
disampaikan, menerapkan metode pembelajaran bagi orang dewasa
(andragogi), dan menerapkan sistem evaluasi yang tepat, dibuktikan dengan
hasil penyusunan dokumen persiapan pembelajaran dan instrumen penilaian;
4) Sehat, cakap, memiliki etika dan kemampuan berkomunikasi yang baik, serta
memiliki kemampuan memotivasi peserta diklat dengan dibuktikan
rekomendasi Bidang Program dan Pengendalian Mutu untuk pelaksanaan
diklat di Pusdiklat dan Kepala Balai Diklat untuk pelaksanaan diklat di Balai
Diklat; dan
5) Memiliki komitmen fokus dan optimal dalam pembelajaran, dengan kesiapan
menyampaikan materi pembelajaran tidak melebihi 2 (dua) mata diklat pada
penyelenggaraan setiap kelas per angkatan diklat.

D. Tenaga Ahli
Tenaga ahli adalah pejabat struktural, pejabat fungsional, pakar, atau
praktisi di bidang tertentu yang karena keahlian, kemampuan, atau
kedudukannya dapat ditugaskan untuk mendidik, mengajar, dan atau melatih
(dikjartih) pada diklat tenaga teknis pendidikan dan keagamaan. Tenaga ahli
dapat berasal dari Pusdiklat dan atau Balai Diklat, atau berasal dari unit lain baik
dalam maupun luar Kementerian Agama.

22
Pemanfaatan tenaga ahli dilakukan dengan ketentuan:
1. Pengutamaan
a. Mengutamakan widyaiswara Pusdiklat atau Balai Diklat yang memenuhi
kualifikasi;
b. Apabila diktum pada huruf a tidak tersedia atau tidak mencukupi,
mengutamakan tenaga ahli yang berasal dari unit penyelenggara diklat
atau dari unit diklat diluar penyelenggara diklat;
c. Apabila diktum pada huruf a dan huruf b tidak tersedia, atau tidak
mencukupi, atau tidak memungkinkan, mengutamakan tenaga ahli yang
berasal dari unit kerja dalam Kementerian Agama;
d. Apabila diktum pada huruf a, huruf b dan huruf c tidak tersedia, atau tidak
mencukupi, atau tidak memungkinkan, penyelenggara dapat
memanfaatkan tenaga ahli lainnya; dan
e. Dalam hal tertentu, penyelenggara dapat memanfaatkan tenaga ahli
lainnya tanpa kriteria pengutamaan sebagaimana diktum pada huruf a, b,
atau huruf c bila tenaga ahli tersebut memiliki kompetensi dan keahlian
lebih tinggi dan lebih relevan dengan mata diklat.
2. Pemenuhan Kualifikasi
a. Kesesuaian keahlian, kemampuan, kedudukan, atau jabatan tenaga ahli
dengan materi diklat yang diampunya;
b. Bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS), menduduki jabatan minimal Pengawas
(eselon IV), berijazah minimal Strata 2 (S2) dari perguruan tinggi yang
terakreditasi minimal B atau memiliki kemampuan dan keahlian tinggi
yang diakui oleh masyarakat pengguna;
c. Bagi non Pegawai Negeri Sipil (PNS), berijazah minimal Strata 2 (S2) dari
perguruan tinggi yang terakreditasi minimal B atau memiliki kemampuan
dan keahlian tinggi yang diakui oleh masyarakat pengguna.

23

Anda mungkin juga menyukai