Anda di halaman 1dari 9

NAMA :ERLY FEBRIA DIANASARI

NIM :K7520028

KELAS :A PAP

Selasa, 14 Desember 2021

UJIAN AKHIR SEMESTER

MATA KULIAH MANAJEMEN PERBEKALAN

1. Identifikasi dan uraikan dari gambar tersebut tentang tekanan yang mempengaruhi sistem
logistik didalam sebuah kantor atau perusahaan?

Jawab:
a) Tekanan kompetitif,
Mempengaruhi sistem logistik dikarenakan menghasilkan tingkat persediaan yang
tinggi. Tekanan kompetitif dikarenakan banyaknya pesaing atau competitor untuk terus
melakukan inovasi. Dan bagi perusahaan yang tidak dapat berinovasi akan
terdistrupsi.
b) Proliferasi produk dan siklus hidup yang pendek
Siklus produk merupakan suatu proses yang dialami oleh seluruh produk di dunia.
Siklus produk dapat dilihat dari perbagai produk seperti makanan, barang elektronik,
dll. Maka diharapkan perusahaan atau produsen memperhatikan siklus produk
sebelum memasarkan kepada pelanggan, agar produk tidak cepat menghilang dari
pasaran. Perusahaan dapat memperpanjang siklus hidup produk dengan cara
meningkatkan kulitas, melakukan inovasi.
c) Tekanan untuk meningkatkan kinerj akeuangan dan pengurangan inventory
d) Perubahan peran dalam saluran distribusi,
Distribusi memiliki peran sebagai penghubungan antara produsen dan pelanggan.
Namun distribusi juga harus dilakukan perubahan, karena distributor adalah seseorang
yang sering kontak dengan pelanggan, sehingga ia mengetahui segala keluhan,
keinginan pelanggan. Sehingga selain melakukan proses distribusi, juga harus sebagai
layanan informasi, layanan promosi, dan transaksi antara perusahaan dan pelanggan.
Apabila perusahaan tidak melakukan perubahan peran distribusi maka akan tertinggal
dengan perusahaan yang terus melakukan perubahan yang signifikan.
e) Tekanan untuk mengembangkan visi dan kerja rantai pasokan,
Rantai pasok merujuk pada suatu jaringan yang berhubungan guna untuk
mempertahankan rekan bisnisnya untuk mendapatkan sumber produksi dalam
menyampaikan kepada konsumen. Dengan adanya pengembangan visi dan kerja
rantai pasok, maka perusahaan akan mendapatkan rekan bisnis yang banyak guna
untuk meningkatkan kinerja dan bisnis dapat berjalan dengan lancar.
f) Meningkatkan komunikasi dan teknologi informasi,
Seiring perkembangan zaman perusahaan-perusahaan tidak boleh ketinggalan dalam
hal informasi. Infromasi pada saat ini berjalan sangat cepat, penyebarang informasi
dapat dilakukan dengan cepat dan tidak memperhatikan waktu. Perusahaan yang tidak
mampu meningkatkan komunikasi akan mengalami distrupsi.

2. Pada era digitalisasi seperti sekarang ini, sebagian besar masyarakat terbiasa berbelanja
secara online di e-commerce. Fenomena tersebut pun memberi peluang besar bagi para
pengusaha logistik sebagai pengantar barang ke klien. Namun, ternyata bisnis logistik di
Indonesia masih menghadapi berbagai kendala yang menyebabkan performa kurang
maksimal. Akibatnya, klien mendapat layanan yang kurang memuaskan.
a) Apa yang perlu anda lakukan apabila terdapat layanan yang kurang memuskan
kepada pelanggan atau klien?
b) Tindakan preventif apa yang dilakukan untuk membuat layanan bisnis logistik dapat
menarik minat pelanggan?

Jawab:

a) Menurut saya, yang kita lakukan apabila terdapat layanan yang kurang memuaskan
kepada pelanggan atau klien yaitu yang utama adalah meminta permohonan maaf
atas kesalahan yang telah dilakukan kemudian berbicara dengan sopan. Dengan hal
itu, akan menemukan bahwa dengan berbincang dengan pelanggan merupakan
sesuatu yang istimewa. Ketika kita berupaya untuk lebih komunikatif dan
mengekspresikan niat baik kita, maka paling sedikit kedua belah pihak akan dapat
saling memahami satu sama lain, dan untuk kedepannya dapat terjalin hubungan
relasi yang lebih baik. Semoga loyalitas pelanggan atau klien dapat dipertahankan
bahkan dan lebih diperkuatkan.
b) Untuk menarik perhatian dan minat pelanggan di layanan bisnis logistik, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menawarkan dan mengelola layanan
pelanggan, yaitu:
1. Stock availability, hal ini mengacu pada kemampuan untuk menyediakan
produk kapanpun pelanggan merasa membutuhkannya
2. Lead time service, yaitu waktu dari pemesanan oleh pelanggan maupun
supplier sampai bisa dikirim. Ini mencakup waktu sejak menerima pesanan,
permintaan pengangkutan, pick-up, shipping, dan pengiriman akhir
3. Layanan jam kerja, yaitu waktu sebuah usaha menjalankan bisnisnya.
Apakah menyediakan layanan 24 jam, atau layanan sepanjang tahun
termasuk hari libur
4. Layanan jaminan mutu produk, hal ini mengacu pada jaminan bahwa produk
yang diterima pelanggan tidak mengalami kerusakan dan penurunan kualitas
(misal oleh suhu dan kedaluarsa)
5. Layanan akurat, yaitu sesuai atau tidaknya produk yang diterima pelanggan
dengan apa yang telah dipesan (jumlah, jenis produk, dan sebagainya)
6. Layanan pengiriman, mengacu pada frekuensi pengiriman, lot pengiriman,
penentuan waktu, penentuan lokasi pengiriman, dan lain-lain.
7. Layanan impresi, untuk menimbulkan kesan yang baik, kesan yang diberikan
oleh petugas pengiriman/antaran atau penanggungjawab baik dari perilaku
maupun kata-kata perlu mendapat perhatian.
8. Layanan pengolahan logistik, mengacu pada layanan di titik pengiriman,
seperti slip pemesanan khusus, pemasangan label harga, perakitan produk,
dan lain-lain.
9. Layanan informasi, hal ini mencakup layanan call center, cargo tracking, EDI,
ketersediaan data pelanggan, manajemen data pengiriman, dan lain-lain.
10. Layanan pengambilan barang, hal ini lebih mengacu pada layanan
pengambilan/pengumpulan barang cacat, sisa pengiriman, dan pengembalian
barang.
11. Layanan insidental lainnya seperti pembayaran, penerimaan pesanan dan
lain-lain yang berkenaan dengan permintaan pelanggan/pengirim, misalnya
pemasanganperalatan berat, pemasangan kabel, packing dan unpacking saat
pindah rumah, layanan informasi, dan lain-lain.
Referensi : https://supplychainindonesia.com/logistik-dan-layanan-pelanggan/

3. Jelaskan pengelolaan yang harus kita lakukan dalam manajemen operasional logistik? Berikan
contoh kasus dalam setiap pengelolaan!

Jawab:
Pengelolaan yang harus kita lakukan dalam manajemen operasional logistic serta contoh
kasus dlam setiap pengelolaannya antara lain:
a) Mengelola Cycle Stocks
Untuk mengurangi inventory, penting untuk memikirkan penyebab stok siklus, stok
pengaman, dan sebagainya, serta variabel yang menggerakkan berbagai jenis.
Misalnya, faktor utama siklus persediaan adalah jumlah pesanan. Salah satu cara
untuk mengurangi total persediaan rata-rata adalah dengan mengurangi jumlah
pesanan.
Ingatlah bahwa EOQ adalah fungsi dari permintaan tahunan, pesanan (atau
pengaturan) biaya, biaya persediaan, dan harga produk. Jika biaya pesanan dapat
dikurangi, kuantitas pesanan menurun, dengan hasil penurunan stok siklus. Biaya
pesanan dapat dikurangi melalui teknik seperti pemesanan online, mengurangi biaya
penerimaan, atau pembayaran faktur secara otomatis. Biaya pengaturan dalam
produksi dapat juga dikurangi melalui perbaikan otomatisasi dan proses. Semua hal
lain tetap sama, menurunkan biaya pesanan akan menurunkan jumlah pesanan yang
menyediakan total biaya perolehan terendah.
Perubahan ini menggerakkan sistem manajemen inventory ke arah operasi yang lebih
lean. Selain itu, menjalin kerjasama yang baik dengan pemasok untuk mencegah
diskon kuantitas (yang biasanya menghasilkan kuantitas pesanan lebih besar) dan
sebagai gantinya menawarkan harga serendah mungkin per unit terlepas dari jumlah
pesanan akan menghasilkan jumlah pesanan lebih kecil. Perusahaan yang
mengembangkan lebih banyak proses JIT / lean dapat membuat komitmen jangka
panjang kepada pemasok dengan imbalan perjanjian untuk memberikan jumlah yang
lebih kecil dengan harga terendah per unit.
b) Mengelola Safety Stocks
Dalam mengurangi total persediaan difokuskan pada persediaan pengaman. Satu-
satunya alasan bahwa safety stock diperlukan adalah karena ada ketidakpastian
(karena variabilitas) dalam permintaan dan waktu tunggu. Jika kita dapat mengurangi
ketidakpastian ini, maka kita tidak memerlukan safety stock.
Model peramalan yang lebih baik dapat dikembangkan untuk mengurangi
ketidakpastian permintaan. Perusahaan juga menggunakan teknik seperti promosi
pemasaran dan insentif harga untuk mengurangi variabilitas permintaan. Waktu tunggu
rata-rata memengaruhi jumlah stok pengaman, seperti halnya standar deviasi waktu
tunggu.
Kedua hal ini dapat dikurangi dengan beberapa kombinasi pembelian dari pemasok
yang berlokasi lebih dekat, menggunakan metode transportasi yang lebih handal, atau
menggunakan metode transportasi yang lebih cepat. Pendekatan yang sering
digunakan dalam mengelola safety stock adalah analisis ABC.
Analisis ini mengharuskan setiap item dalam inventori diberi peringkat sesuai dengan
beberapa kriteria dari item barang yang penting. Tujuan pemeringkatan item adalah
untuk fokus pada item yang paling penting, berbeda dengan item yang kurang penting.
Untuk barang jadi, barang dapat diklasifikasikan menurut volume penjualan tahunan
atau laba barang tahunan. Bahan baku, bagian komponen, dan barang MRO dapat
diklasifikasikan berdasarkan biaya.
Setelah peringkat barang tercapai, sebagian kecil dari barang-barang tersebut
merupakan persentase besar dari penjualan (atau keuntungan, atau kepentingan, atau
kesulitan). Hal ini kemudian umum untuk mengklasifikasikan barang inventory dengan
menugaskan mereka kode alfabet. Misalnya, persentase kecil item (sering 10 hingga
20 persen) yang merupakan persentase besar dari penjualan (sering 70–80 persen)
dapat diklasifikasikan sebagai item A; item volume sedang sebagai item B; dan item
volume rendah sebagai item C. Seringkali, item B adalah sekitar 30 persen dari total
dan C adalah sekitar 50 persen dari jumlah total item. Perlu dicatat bahwa persentase
ini ditawarkan sebagai pedoman saja, dan bahwa beberapa perusahaan benar-benar
menggunakan empat atau lima kelas dari pada tiga.
c) Mengelola Lokasi
Diskusi dampak lokasi pada tingkat inventory juga memiliki implikasi manajerial yang
penting untuk manajemen inventory. Telah ada upaya besar di banyak perusahaan
untuk mengurangi jumlah gudang dan pusat distribusi di jaringan logistik mereka.
Faktor utama di balik upaya ini adalah pengurangan substansial dalam inventory yang
memungkinkan konsolidasi fasilitas ini. Pengecer berantai seperti Walmart dan Target
menggunakan pusat distribusi untuk mengisi ulang persediaan toko individu.
Akibatnya, pusat distribusi mengurangi, bukannya meningkatkan, jumlah total
inventory yang sebenarnya dipegang oleh perusahaan. Meskipun ini mungkin tampak
berlawanan dengan intuisi pada awalnya, pertimbangkan alternatif untuk supply chain
tersebut.
Alternatifnya adalah memperlakukan setiap lokasi toko sebagai lokasi yang
sepenuhnya independen, memesan inventory dari pemasok yang jauh, kemungkinan
dengan waktu tunggu yang sangat panjang dan bervariasi. Hasilnya adalah
persediaan yang sangat besar yang dibutuhkan di setiap lokasi toko untuk melayani
konsumen.
Dengan memanfaatkan pusat distribusi, banyak toko dapat memanfaatkan stok yang
disimpan di pusat lokal dan menerima waktu tenggang yang sangat cepat dan
konsisten, mengurangi jumlah persediaan yang dimiliki di setiap lokasi.
Referensi: ( Jawaban Soal Quiz Manajemen Perbekalan)

4. Buatkan gambaran rancangan sistem informasi yang dilakukan dalam kegiatan distribusi
logistik pada sebuah perusahaan? Buatlah contoh dalam sebuah perusahaan!
Jawab:
Rancangan sistem informasi yang dilakukan dalam kegiatan distribusi logistik pada PT
SIANTAR TOP, Tbk antara lain:
a) Usecase Diagram
Untuk menggambarkan kebutuhan sistem yang akan diimplementasikan, maka kita
gunakan usecase diagram. Pada usecase diagram dapat dijelaskan suatu alur proses
sistem yang akan dibangun
b) Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam system yang sedang
dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan
bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses
paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Pada perancangan sistem ini,
ada beberapa activity diagram yang dirancang yaitu:
1. Activity Diagram Form Input Data Login Server
2. Activity Diagram Form Input Pesanan
3. Activity Diagram Form Input Kedatangan Truk
4. Activity Diagram Form Antrian Truk Pada Bagian Gudang
5. Activity Diagram Form Keluaran Truk
c) Sequence Diagram
Sequence Diagram menggambarkan perilaku pada sebuah skenario,
diagram ini menunjukkan sejumlah contoh objek dan message (pesan) yang diletakkan
diantara objek-objek ini di dalam usecase, berikut beberapa sequence diagram yang
dirancang:
1. Sequence Diagram Login
2. Sequence Diagram Kedatangan Truk
3. Sequence Diagram Antrian Truk
d) Design Software dan Hardware, seperti monitor, CPU, Komputer, Laptop, dan lain-lain

Referensi : (Heriyanti, F. (2019). Perancangan Sistem Informasi Logistik pada Gudang


Produk jadi PT. Siantar Top, Tbk.)

5. Penurunan volume sektor logistik sangat dipengaruhi oleh dampak pandemi Covid-19 yang
dimulai pada bulan Maret 2020. Dampak dari pandemi Corona, kegiatan industri logistik
Indonesia turun hingga 50%.
a) Menurut anda strategi yang bagaimana dalam meningkatkan kembali kegiatan
industri logistik yang ada di Indoenesia?
b) Jelaskan dampak kegiatan ekspor dan impor barang yang dilakukan negara
Indonesia?

Jawab:

a) Menurut pendapat saya, strategi untuk meningkatkan kembali kegiatan industri


logistik yang ada di Indonesia yaitu:
a) Menekan biaya
Maksudnya yaitu perusahaan harus mampu untuk menekan biaya dari
berbagai sektor. Misalnya dengan memberikan pelatihan cara berkendara
untuk menghemat bahan bakar, perawatan kendaraan agar komponen
lebih awet, dan sebagainya
b) Penentuan tariff
Memberikan tarif khusus seperti diskon dapat menarik perhatian potential
customer. Sebab, di masa pandemi seperti ini, tidak hanya perusahaan
Anda yang berusaha menekan pengeluaran, begitu juga dengan
perusahaan lainnya. Diskon khusus juga bisa diberikan pada customer
tetap untuk mempertahankan hubungan baik dengan mereka.
c) Perluas koneksi
Menjalin hubungan baik dengan pihak-pihak yang dapat memperlancar
proses bisnis. Hubungan yang baik akan membuat pihak tersebut tidak
mempersulit kita dan bahkan bisa membantu kita untuk mempercepat
suatu proses.
d) Manfaatkan teknologi
Dengan memanfaatkan berbagai macam teknologi yang ada maka akan
membantu untuk mempermudah segala hal dalam dunia bisnis.
 Penurunan nilai impor di Indonesia paling besar dialami pada Februari 2020
dan Mei 2020. Pada Februari 2020 penurunan terjadi karena mulai banyak
negara yang mengkonfirmasi bahwa warga negaranya terinfeksi Covid-19,
sehingga kegiatan impor maupun ekspor dibatasi. Selama Januari hingga Juni
2020 Provinsi DKI Jakarta masih menempati posisi pertama dengan nilai
impor sebesar USD36.376,2 juta, dan berperan sebanyak 51,30% dari total
impor Indonesia.
 Perbedaan nilai impor sangat terlihat jelas pada Provinsi DKI Jakarta, hal ini
diakibatkan karena DKI Jakarta merupakan ibu kota Negara Indonesia. DKI
Jakarta merupakan pusat persebaran barang-barang yang datang dari luar
negeri. Pengurusan dokumen harus membutuhkan waktu lebih lama
dikarenakan dengan adanya pandemi ini dan seluruh kegiatan ekspor impor
harus berpedoman kepada protokol kesehatan yang wajib dijalankan karena
akan sangat berbeda di era new normal seperti sekarang ini dan sebelumnya,
baik pihak shipping dan pihak kepelabuhan yang berkaitan harus
berkomunikasi agar tidak terjadi kesalahan yang akan berdampak pada
keterlambatan barang ekspor dan impor. Dengan demikian tidak bisa
dipungkiri akan terjadi banyak kesalahan disebabkan faktor manusia atau
biasa disebut human error.
 Keterlambatan penanganan kapal di pelabuhan (kapal delay), yang akan
berdampak pada keterlambatan barang sampai ke tangan pemilik barang
(importir), dan importir juga harus menyiapkan biaya lebih untuk mengimpor
barangnya. Pengaruh COVID-19 juga memengaruhi kapal delay yaitu masalah
pengurusan dokumen yang memakan waktu.

Anda mungkin juga menyukai