Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fiqih Ramadhan

Nim : 2042500591

Kelas : HF

UAS Ekonomi & Politik Internasional

Mereview Buku Gilpin Robert

The Political Economy Of International Realition

Hubungan internasional merupakan suatu interaksi yang dilakukan oleh suatu negara
dengan negara lain dengan melakukan kerjasama untuk memperoleh keuntungan agar suatu
negara dalam bertahan dan bersaing dengan negara-negara lain. Salah satu faktor penting atau
aspek penting yang harus diperhatikan dalam hubungan internasional yakni dengan adanya
kajian Ekonomi Politik Internasional, dimana kajian tersebut merupakan suatu ilmu yang
berawal dari interdisiplin ilmu pengetahuan yakni ekonomi dan politik. Studi Ekonomi
Politik Internasional ini terlahir untuk memenuhi kebutuhan suatu negara dalam memahami
isu-isu global mengenai interdisiplin ekonomi dan politik dalam lingkup internasional.
Ekonomi politik internasional pada dasarnya memiliki tujuan untuk mencapai manipulasi
kekuatan pasar serta meningkatkan power dan pengaruh.

Ekonomi politik internasional memiliki state of art, dimana dalam mempelajari


ekonomi politik internasional hubungan antara negara dan pasar merupakan dua komponen
yang saling berkaitan satu sama lain. Dalam hal ini, negara memiliki tujuan untuk
mengendalikan pasar dengan kekuatan politik yang dimilikinya. Selain itu, terdapat pula
perbedaan yang membedakan antara ekonomi politik internasional dengan ekonomi politik.
Yang membedakan antara dua displin ilmu tersebut yakni ruang lingkup dan skalanya.
Ekonomi politik merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari hubungan perekonomian
dan politik dalam skala negara saja, sedangkan ekonomi politik internasional merupakan
suatu disiplin ilmu yang mempelajari hubungan perekonomian dan politik dalam skala
internasional yang lebih luas dan mengglobal. Dalam hal ini, ekonomi politik cenderung
memiliki pandangan bahwa negara hanya sebagai sarana untuk memperkaya diri, sedangkan
ekonomi politik internasional cenderung untuk memahami interaksi yang terjadi antara
negara, pasar dan aktor-aktor yang terlibat dalam ekonomi politik internasional.
Dalam mempelajari ekonomi politik internasional diperlukan adanya suatu
pemahaman mengenai pendekatan dalam ekonomi politik internasional itu sendiri, seperti
Liberalisme, Nasionalisme dan Marxisme. Ketiga pendekatan tersebut merupakan pendekatan
umum yang harus diketahui dalam mempelajari studi ekonomi politik internasional serta
memiliki perbedaan dan ciri khas tersendiri dalam memandang perkembangan ekonomi
internasional yang ada di dunia.

A. Pendekatan Pertama yakni Nasionalisme

Merupakan pendekatan yang lahir dari perspektif Realisme dalam hubungan


internasional. Nasionalisme memiliki pandangan bahwa politik merupakan komponen
penting dalam suatu negara, serta ekonomi merupakan komponen pendukung yang harus
dimiliki oleh suatu negara agar kegiatan politik dapat dilakukan. Artinya, negara merupakan
aktor utama dalam melakukan kegiatan ekonomi politik internasional. Adapun nama lain dari
pendekatan nasionalisme yakni Merkantilisme, yang merupakan suatu paham dan cara
pandang yang lahir pada era sebelum tahun 1700-an. Implementasi dari pendekatan ini yakni
bagaimana suatu negara dapat survive dalam suatu persaingan antar negara dengan
melakukan berbagai macam cara, seperti melakukan perjalanan untuk memperluas wilayah
kekuasaan serta memperoleh pemasukan dalam berbagai bentuk, seperti emas, bahan baku
mentah, rempah-rempah dan lain sebagainya yang digunakan untuk mempertahankan
perekonomian suatu negara. Penulis beropini bahwa semakin besar suatu negara memperoleh
kekayaan alam dari negara lain, maka akan semakin kuat negara tersebut dimata negara lain

Robert Gilphin dalam bukunya yang berjudul The Political Economy of International
Relations menjelaskan mengenai pendekatan liberalisme ekonomi dalam ekonomi politik
internasional.

B. Pendekatan yang kedua yakni Liberalisme

Pendekatan ini lahir dari perspektif liberalisme dalam hubungan internasional.


Pendekatan ini lebih mengacu terhadap cara pandang dalam menekankan kebebasaan serta
persamaan individu dalam melakukan kegiatan ekonomi dan politik. Pendekatan ini
menganggap bahwa negara bukanlah aktor utama dalam ekonomi politik internasional.
Negara hanya memiliki wewenang dalam mengawasi kegiatan ekonomi politik internasional
dengan membuat berbagai macam kebijakan untuk menjaga stabilitas negara dalam
melakukan kegiatan ekonomi politik internasional. Pendekatan liberalisme ekonomi tidak
menolak adanya anggapan bahwa ekonomi meningkatkan kekuatan dan keamanan suatu
negara, namun pendekatan ini memiliki kecenderungan bahwa keuntungan yang diperoleh
dalam melakukan kegiatan ekonomi merupakan keuntungan milik individu (Gilpin, 1987).
C. Pendekatan ketiga yakni Marxisme.

Kemunculan pendekatan marxisme ini juga dipengaruhi oleh studi hubungan


internasional yang pada awalnya dikaji oleh Karl Marx dan Friedrich Engel. Marxisme
ekonomi internasional memandang bahwa negara merupakan aktor yang dikuasai oleh
sekelompok individu yang menguasai sumber-sumber daya untuk diproduksi. Pendekatan
marxisme dalam ekonomi politik internasional pada dasarnya setuju dengan teori yang ada
pada pendekatan nasionalisme yang menyatakan bahwa politik dan ekonomi merupakan dua
komponen yang berbeda namun keduanya memiliki ikatan dan saling mempengaruhi antara
satu sama lain. Namun yang membedakan adalah marxisme mempercayai bahwa aspek
ekonomi merupakan faktor yang paling utama dan aspek politik merupakan faktor pendukung
aspek ekonomi internasional.

Ketiga pendekatan yang ada pada ekonomi politik internasional memiliki beberapa
perbedaan antara satu pendekatan dengan pendekatan yang lain. Nasionalisme memandang
bahwa suatu aktor negara harus memanfaatkan segala potensi dan sumber daya yang
dimilikinya, sehingga sumber daya yang ada dalam negeri dapat dimanfaatkan dengan baik
guna meningkatkan kekuatan negara. Berbeda dengan pendekatan nasionalis, liberalisme
ekonomi justu sebaliknya memandang bahwa kerjasama antarnegara dalam bidang ekonomi
merupakan suatu hal yang sangat memungkinkan untuk dilakukan serta akan membawa
keuntungan bagi semua pihak yang melakukan kerjasama ekonomi tersebut. Selain itu,
marxisme juga memiliki perbedaan dalam memandang ekonomi politik internasional bahwa
ekonomi merupakan aspek terpenting dan memiliki posisi pertama dalam suatu negara,
sedangkan politik merupakan aspek pendukung dari aspek ekonomi.

D. Kesimpulan

Jadi berdasarkan penjelasan yang telah dijelaskan oleh penulis dapat diambil
kesimpulan, bahwa ekonomi politik internasional merupakan studi yang berasal dari
interdisiplin yakni ekonomi dan politik. Studi ini berguna untuk memahami interaksi yang
terjadi antara aktor-aktor negara dalam melakukan kegiatan ekonomi dan politik skala
internasional yang lebih luas dan mengglobal. Ekonomi politik internasional berkembang
untuk memenuhi kebutuhan suatu negara serta mencapai adanya manipulasi kekuatan pasar
dalam meningkatkan power dan pengaruh. Garis besar dalam mempelajari ekonomi politik
internasional yakni untuk mengetahui keterkaitan hubungan yang terjadi antara pasar dan
negara serta aktor-aktor yang terlibat didalamnya. Terdapat tiga pendekatan dalam
mempelajari ekonomi politik internasional yakni nasionalisme, liberalisme dan marxisme.
Ketiga pendekatan tersebut memiliki ciri khas dan perbedaan masing-masing dalam
memandang perkembangan ekonomi politik internasional.

Anda mungkin juga menyukai