Anda di halaman 1dari 9

TUGAS 1

INTERVENSI 7 DIAGNOSA KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

MATA KULIAH KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

DOSEN

BAPAK NS.ABDU RAHAMAN,S.KEP.,M.H.KES

OLEH :

MBURITI

2019000000

3A KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI NERS


STIKES WIDYA NUSANTARA PALU
2022
INTERVENSI KEPERAWATAN
7 DIAGNOSA KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
(SDKI 2017-2019 & NANDA 2015)

Diagnosa
NO Intervensi
Keperawatan
1 Nyeri b/d Agen Paint Management
Cedera Biologis 1. lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
(NANDA 2015) termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presipitasi
2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk
mengetahui pengalaman nyeri pasien.
3. Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri.
4. Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
5. Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain
tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau
6. Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan
menemukan dukungan
7. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi
nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan
kebisingan
8. Kurangi faktor presipitasi nyeri.
9. Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi,
non farmakologi dan interpersonal)
10. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan
intervensi
11. Ajarkan tentang teknik non farmakologi
12. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri

1
13. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
14. Tingkatkan istirahat.
15. Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan
tindakan nyeri tidak berhasil
16. Monitor penerimaan pasien tentang manajemen
nyeri.

Analgesic administration
1. tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat
nyeri sebelum pemberian obat.
2. cek instruksi dokter tentang jenis obat dosis, dan
frekuensi
3. Cek riwayat alergi
4. Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari
analgesik ketika pemberian lebih dari satu.
5. Tentukan pilihan analgesic tergantung tipe dan
beratnya nyeri
6. Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian dan
dosis optimal pilih rute pemberian secara IV, IM
untuk pengobatan nyeri secara teratur.
7. Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian
analgesik pertama kali
8. Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri
hebat
9. Evaluasi efektivitas analgesik tanda gejalas
2 Intoleransi Aktifitas 1. kolaborasi dengan tenaga rehabilitasi medik dalam
b/d merencanakan program terapi yang tepat
Ketidakseimbangan 2. Bantu klien untuk mngidentifikasi aktivitas yang
Antara Suplai dan

2
Kebutuhan Oksigen mampu di lakukan
(NANDA 2015) 3. Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang
sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan
sosial
4. Bantu untuk mngidentifikasi dan mendapatkan
sumber yang di perlukan untuk aktivitas yang di
inginkan
5. Bantu untuk mendapatkan alat bantuan aktifitas
seperti kursi roda
6. Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang di
sukai
7. Bantu klien untuk membuat jadwal latihan di waktu
luang
8. Bantu pasien / keluarga Untuk mngidentifikasi
kekurangan dalam beraktifitas
9. Sediakan pengitan positif bagi yang aktif
beraktivitas
10. Bantu pasien untuk Mengembangkan motivasi diri
dan penguatan
11. Motitor respon fisik, emosi ,social dan spiritual
3 Hambatan Pertukaran Peripheral sensation management
Gas b/d Perubahan ( Management sensasi perifel )
Membrane Alveolar- 1. Minitor adanya daerah tertentu yang hanya peka
Kapiler terhadap panas/dingin/tajam/tumpul
(NANDA 2015) 2. Monitor adanya paretese
3. Instruksi keluarga untuk mengobservasi kulit juka
ada isi atau laserasi
4. Gunakan sarun tanganuntuk proteksi

3
5. Batasi gerakan pada kepalaleher dan punggung
6. Monitor kemampuan BAB
7. Kolaborasi kemampuan analgetik
8. Monitor adanya tromboplebitis
9. Diskusikan mengenai penyebab perubahan sensasi
4 Ketidak Efektifan Mentoring Pernapasan
Pola Napas b/d 1. Mentoring TTV
Hiperaktivitas 2. Manegemen Pernapasan
(NANDA 2015) 3. Bantuan Ventilasi
4. Stabilisasi dan Membuka jalan napas
5. Pemberian Analgesik
6. Fisioterapi dada
7. Pengurangan kecemasan
8. Dukungan Emosional
9. Managemen Pengobatan
10. Pengaturan Posisi
11. Relaksasi otot progresif
12. Bantuan menghentikan rokok
5 Penurunan Curah Cardiac care
Jantung b/d Perubahan 1. evaluasi adanya nyeri dada (intensitas, lokasi,
Kontraktifitas durasi)
(NANDA 2015) 2. catat adanya distrimia jantung
3. catat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac
putput
4. monitor status kardiovaskuler
5. monitor status pernapasan yang menandakan gagal
jantung
6. monitor abdomen sebagai indicator penurunan

4
parfusi
7. monitor balance cairan
8. monitor adanya perubahan tekanan darah
9. monitor respon pasien terhadap efek pengobatan
antiaritmia
10. atur periode latihan dan istirahat untuk menghindari
kelelahan
11. monitor toleransi aktivitas pasien
12. monitor adanya dyspneu, fatigue, tekipneu dan
ortopneu
13. anjurkan untuk menurunkan stres.

Vital Sign Monitoring


1. Monitor TD, Nadi, suhu, dan RR
2. catat adanya fluktuasi tekanan darah
3. Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau
berdiri
4. Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan
5. Monitor TD, Nadi, RR, sebelum, selama, dan
setelah aktipitas
6. Monitor kualitas dari nadi
7. Monitor adanya pulpus paradoksusu
8. Monitor adanya pulpus alterans
9. Monitor jumlah dan irama jantung
10. Monitor bunyi jantung
11. Monitor frekuensi dari irama pernapasan
12. Monitor suara paru
13. Monitor pola pernapasan abnormal

5
14. Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit
15. Monitor sianosis parifer
16. Monitor adanya cushing
17. triad ( tekanan nadi yang melebar, bradikardi,
peningkatan sistolik )
18. indentipikasi penyebab dari perubahan vital sign
6 Ketidak Efektifan Pemantauan Respirasi (I.01014)
Pervusi Jaringan Observasi
Periver b/d Hipertensi 1. Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya
(SDKI 2017-2019) napas.
2. Monitor pola napas
3. Monitor kemampuan batuk efektif
4. Monitor adanya sumbatan jalan napas
5. Monitor saturasi oksigen
Terapeutik
1. Atur intervensi pemantauan respirasi sesuai kondisi
pasien
2. Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
1. Jelaskan tujuan prosedur pemantauan
7 Kelebihan Volume Fluid Management
Cairan b/d Gangguan 1. Timbang popok/pembalut jika diperlukan
Mekanisme Regulasi 2. Pertahanan catatan intake dan output yang akurat
(NANDA 2015) 3. Pasang urine kateter jika diperlukan
4. Monitor hasil Hb yang sesuai dengan retensi cairan
(BUN, Hmt, Osmolalitas urin)
5. Monitor status hemodinamik termasuk CVP, MAP,
PAP, PCWP

6
6. Monitor vital sign
7. Monitor indikasi retensi/kelebihan cairan (cracles,
CVP, edema, distensi vena leher, asites)
8. Kaji lokasi dan luas edema
9. Monitor masukan makanan/cairan dan hitung intake
kalori
10. Monitor status nutrisi
11. Batasi masukan cairan pada keadaan hiponatremi
dilusi dengan serum Na < 130 mEq/i
12. Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul
memburuk

Fluid Monitoring
1. Tentukan riwayat jumlah dan tipe intale cairan dan
eliminasi
2. Tentukan kemungkinan faktor resiko dari
ketidakseimbangan cairan (Hipertermia, terapi
diuretik, kelainan renal, gagal jantung, diaporesis,
disfungsi hati, dll)
3. Monitor berat badan
4. Monitor serum dan elektrolit urine
5. Monitor serum dan osmolalitas urine
6. Monitor BP, HR, RR
7. Monitor tekanan darah orthostatik dan perubahan
irama jantung
8. Monitor parameter hemodinamik infasif
9. Catat secara akurat intake dan output
10. Monitor adanya distensi leher, rinchi, eodem perifer

7
dan penambahan BB
11. Monitor tanda dan gejala odema

Anda mungkin juga menyukai