teori ini menyatakan bahwa semua sebab adalah setiap syarat yang tidak
dapat dihilangkan untuk timbulnya akibat. apabila salah satu syarat tidak
dipenuhi maka akibatnya akan berbeda sehingga berdasarkan teori ini,
pelaku yang dapat dimintakan pertanggungjawaban adalah AS, PL,YK,
QE,OS, DF (semuanya kecuali korban).
diberikan lagi kecuali jika Sebelum masa percobaan habis terpidana dituntut
karena itu kemudian berakhir dengan pemidanaan jalankan karena melakukan
tindak pidana tadi.
4. Dalam kasus ini, BN tidak dapat mengajukan pidana bersyarat melainkan dapat
mengajukan pelepasan bersyarat sebagaimana yang diatur dalam pasal 15 KUHP
tentang pelepasan bersyarat.
Syarat pelepasan pidana yang dijelaskan dalam buku Eddy O.S. yaitu:
1. Narapidana telah menjalani dua pertiga dari lamanya pidana penjara yang
dijatuhkan kepadanya dan sekurang-kurangnya harus sembilan bulan,
2. Jika memberikan pelepasan bersyarat, ditentukannya masa percobaan serta
syarat-syarat yang harus dipenuhi.
3. Lama masa percobaan sama dengan sisa waktu pidana penjara yang belum
dijalani, ditambah satu tahun.
6. Dalam kasus ini, satu-satunya perintah jabatan (dari pengawas atau atasan) yang
diberikan kepada AN adalah mengirim dua container terhadap pakaian yang telah
selesai ke perusahaan X. Oleh karena itu keputusan AN untuk memasukkan hasil
uang pengiriman ke dalam kas pribadi (menggelapkan) alih-alih menyetorkannya
kepada perusahaan merupakan kehendak AN sendiri dan bukan merupakan
perintah jabatan. Selain itu, memasukkan uang pengiriman ke dalam kas pribadi
adalah bukan merupakan itikad baik sehingga dalam hal ini AN tidak dapat
memakai pasal 51 KUHP ayat 1 (alasan pembenar) maupun ayat 2 (alasan
pemaaf) sebagai pasal penghapus pidananya dan harus diadili sesuai dengan