Anda di halaman 1dari 3

Melvern Adreva Ramiro Damita

010002000131
Hukum Adat

1. A. Hukum adat merupakan istilah pada masa silam terkait pemberian ilmu
pengetahuan hukum kepada kelompok hingga beberapa pedoman serta kenyataan yang
mengatur dan menerbitkan kehidupan masyarakat Indonesia atau hukum kebiasaan,
sedangkan adat merupakan bentuk kebiasaan Indonesia di semua lapangan hidup, jadi
semua peraturan tentang tingkah laku dan cara apapun juga menurut bagaimana orang
Indonesia telah biasa bertingkah laku. Perbedaannya terletak pada sanksinya, apabila
suatu adat memiliki sanksi, maka itu merupakan hukum adat.

B. Adat menjadi hukum adat terjadi apabila adat tersebut dilengkapi dengan sanksi
yang dapat menghukum pelanggar yang melanggar ketentuan yang mengatur dan
menertibkan masyarakat.

2. A. Teori ini ditemukan oleh Van de Berg yang dimana beliau menyatakan bahwa adat
istiadat serta hukum adat dalam masyarakat merupakan resepsi dari agama yang telah
dipercaya oleh masyarakat secara keseluruhan yang dimana berarti masyarakat
memiliki hukum adat yang sesuai dengan hukum agamanya.

B. Tanggapan saya mengenai teori tersebut adalah hukum yang berlaku bagi
masyarakat adalah hukum agama yang dipeluknya. Hukum adat hanya berlaku bila
tidak bertentangan dengan hukum agama yang dipeluk oleh masyarakat tersebut.

3. A. Corak hukum adalah cara pikir suatu masyarakat yang merupakan refleksi cara
pandang suatu kehidupan bersama yang pada akhirnya menjadi corak kehidupan
bersama tersebut. Yang dimana corak tersebut terdiri dari:
1. Tradisional : artinya bersifat turun temurun dari jaman nenek moyang sampai ke
anak cucu sekarang, keadaannya masih tetap berlaku dan dipertahankan oleh
masyarakat yang bersangkutan
2. Keagamaan : artinya perilaku norma-norma hukumnya berhubungan dengan yang
ghaib dan atau berdasrkan pada pedoman ajaran ketuhanan yang Maha Esa.
3. Kebersamaan : artinya hukum adat lebih memprioritaskan kepentingan bersama
dimana kepentingan pribadi itu diliputi oleh kepentingan bersama.
4. Konkret dan visual : artinya hukum adat adalah konkret, maknanya jelas, nyata,
berwujud dan visual maksudnya dapat terlihat, tampak, terbuka, tidak bersembunyi.
5. Terbuka : Terbuka artinya menerima masuknya unsur-unsur asing sepanjang tidak
bertentangan dengan jiwa dan semangat hukum adat.
Sederhana : Bersahaja, tidak bertele-tele, dan saling percaya.
6. Dapat berubah : Hukum adat dapat disesuaikan dengan kesesuaian.
7. Tidak dikodifikasi : Hukum adat tidak dikitabkan (tidak dibuat jadi satu buku ) dan
tidak ditulis.
8. Musyawarah dan Mufakat : artinya hukum adat mementingkan adanya musyawarah
dan mufakat di dalam keluarga, di dalam ikatan kekeluargaan dan ketetanggaan, baik
untuk memulai suatu pekerjaan ataupun dalam menyelesaikan pekerjaan.

B. Sifat hukum adat terdiri dari:


- Tradisional = bersifat turun temurun sejak dahulu hingga kini tetap dipakai/tetap
diperhatikan dan dihormati
- Sakral = karena bertujuan untuk menghormati tradisi leluhur
- Supel/luwes = karena hukum adat yang secara lahiriah merupakan ketentuan tidak
tertulis yang hanya memuat garis besar saja yang mengakibatkan pelaksanaannya
dapat disesuaikan dengan keadaan
- Dinamis = ketentuan ini dapat dibawa ke segala arah sejalan dengan keadaan

4. A. Menurut Prof. Dr. R.Soepomo, hukum adat (yang berasal dari kebudayaan
tradisional) adalah hukum nonstotutoir atau yang sebagian besar adalah hukum
kebiasaan dan sebagian kecil hukum Islam, yang dimana meliputi hukum yang
berlandaskan ketetapan hakim yang berisi norma-norma hukum dalam lingkungan
dimana memutuskan perkara yang dimana hukum ini hidup karena beralih perasaan
hukum yang nyata dari rakyat dan bersifat sesuai dengan fitrahnya sendiri, terus
menerus dalam keadaan, dan tumbuh dan berkembang seperti hidup itu sendiri.

Menurut Prof. Mr. M.M. Djojogoeno, hukum adat adalah hukum yang tidak bersumber
pada peraturan-peraturan.

B. Menurut Van Vollenhoven, hukum adat adalah hukum yang tidak berasal pada
undang-undang yang dibuat oleh pemerintah Hindia Belanda dahulu atau alat-alat
kekuasaan lainnya yang menjadi sendirinya dan diadakan sendiri oleh kewenangan
Belanda dulu.

Menurut Mr. J.H.P. Bellefroid, hukum adat adalah peraturan peraturan hidup yang
meskipun tidak diundangkan oleh penguasa tapi tetap dihormati dan dipatuhi oleh
rakyat dengan keyakinan bahwa peraturan-peraturan tersebut berlaku sebagai hukum.

5. A. Perbedaan:
- Hukum Barat mengenal hak atas benda yang berlaku terhadap setiap orang (Zakelijke
Rechten) dan hak orang atas benda yang berlaku untuk orang lain (Persoonlijke Rechten)
sedangkan Hukum adat tidak mengenal pembagian dua hak tersebut dan perlindungan
hak atas benda ada ditangan hakim.

- Hukum barat mengenal perbedaan hukum publik dan privat, sedangkan hukum adat
tidak mengenal batasan bidang hukum tersebut berlainan
- Hukum barat mengenal perbedaan pelanggaran perdata dan pelanggaran pidana,
sedangkan hukum adat tidak mengenal pembedaan pelanggaran.

6. Hukum adat bersifat dinamis artinya hukum ini dalam perkembangannya sejalan dan
seirama dengan perkembangan yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat.

7. A. Yang dimaksud subyek hukum dalam hukum adat adalah orang yang menyandang
hak dan kewajiban. Adapun yang dapat dikatakan sebagai subyek hukum dalam hukum
adat adalah orang dan badan hukum.

B. Tidak semua subyek hukum cakap dalam melakukan perbuatan hukum, karena
dalam hukum adat yang dianggap cakap melakukan perbuatan hukum adalah setiap
orang yang sudah dewasa, sedangkan seseorang yang belum dewasa tidak bisa
dikatakan sebagai subyek hukum yang cakap hukum.

8. Contoh penerapan hukum adat adalah perkawinan adat minangkabau, yang dimana
perkawinan minangkabau memiliki ketentuan dan peraturan dalam pelaksanaannya.
Menurut hukum adat Minangkabau, orang dilarang kawin dengan orang dari suku yang
sama (sistem exogami). Kemudian garis keturunan dari adat Minangkabau ditentukan
menurut garis keturunan ibu, garis keturunan ibu yang menentukan suku seseorang
yang dimana artinya adat ini menganut matrilineal dalam garis keturunannya.

Anda mungkin juga menyukai