Anda di halaman 1dari 8

BAB III

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan pada tanggal 01
Februari 2017 sampai dengan tanggal 31 Maret 2017 yang bertempat di
Perusahaan Daerah Citra Mandiri Jawa Tengah (PD. CMJT). Sebelum
melaksanakan kegiatan PKL, pada tanggal 31 Januari 2017 penyusun
diwajibkan untuk hadir terlebih dahulu untuk menerima informasi dimana
penyusun akan ditempatkan.
Sesuai dengan informasi yang telah penyusun terima, penyusun
ditempatkan pada bagian keuangan. Penyusun diwajibkan pula untuk
mengikuti tata tertib perusahaan. Ketentuan yang wajib dilakukan penyusun
adalah:
1. Penyusun diwajibkan hadir sebelum pukul 8.00 dan wajib pulang setelah
pukul 16.30 WIB
2. Penyusun PKL hadir setiap hari Senin sampai jum'at
3. Penyusun mengenakan busana bebas rapi beserta almamater.
Tanggal 01 Februari 2017 penyusun mulai melaksanakan PKL dan
ditempatkan pada bagian keuangan. Sebelum melakasanakan tugas, setiap
awal waktu kerja, penyusun dan rekan PKL serta seluruh karyawan PD.
CMJT mengikuti kegiatan doa bersama yang dilanjutkan dengan breafing.
Setelah breafing selesai, kemudian penyusun meminta tugas pada bagian
keuangan khususnya lalu mengerjakannya. Adapun tugas-tugas yang
penyusun lakukan diantaranya yaitu:
1. Melaporkan pajak penghasilan karyawan kantor pusat dan seluruh unit
usaha pada E-SPT PPh Pasal 21
2. Melaporkan pajak penghasilan yang berasal dari pembelian dan
penjualan barang-barang tertentu yang ditetapkan pada E-SPT PPh 22
3. Input penerimaan atau pengeluaran kas pada Buku Besar dengan melihat
bukti kas dan bukti bank

25
26

4. Menginput Bukti Penerimaan Negara di E-Billing


5. Menginput Laporan Laba/Rugi
6. Menginput Faktur Pajak Masukan
7. Menginput Faktur Pajak Keluaran
8. Menginput Neraca
9. Mengiput Lampiran Kwitansi Pajak Online
10. Mengarsip berkas-berkas
11. Menyalin Slip Setoran Pajak
12. Menganalisa Laporan Keuangan Unit Percetakan Arum Tegal dan
periode Januari 2017.

B. Pembahasan
Pada bab ini, penyusun memaparkan mengenai tugas-tugas yang telah
di kerjakan selama PKL. Berikut adalah uraiannya:
1. Melaporkan pajak penghasilan karyawan kantor pusat dan seluruh unit
usaha pada E–SPT PPh Pasal 21
Pada bagian ini penyusun menginput bukti pemotongan pajak
dengan cara penghasilan bruto dikurangi biaya jabatan/biaya pensiun,
iuran pensiun atau iuran THT/JHT. Penghasilan Bruto terdiri dari
penjumlahan Gaji/Pensiun atau THT/JHT, Tunjangan PPH, Tunjangan
Lainnya, Uang Lembur dan sebagainya, Honorarium dan imbalan lain
sejenisnya, Premi Asuransi yang dibayar Pemberi Kerja, Penerimaan
dalam bentuk Natura atau kenikmatan lainnya yang dikenakan
pemotongan PPh Pasal 21, Tantiem, bonus, gratifikasi, jasa produksi dan
THR.
E–SPT PPh Pasal 21 adalah aplikasi yang dibuat oleh Direktorat
Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, digunakan oleh Wajib Pajak yang
bertujuan memberikan kemudahan dalam menyampaikan SPT pajak atas
penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran
lain dengan nama dan dalam bentuk apa pun sehubungan dengan pekerjaan
27

atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi subyek
pajak dalam negeri.
2. Melaporkan pajak penghasilan yang berasal dari pembelian dan penjualan
barang – barang tertentu yang ditetapkan pada E-SPT PPh22
Pada bagian ini penyusun menginput SPT Pajak Penghasilan Wajib
Pajak Badan Rupiah di Input Kredit Pajak Dalam Negeri dengan cara
mengisi Jenis PPh yang dipotong/dipungut cara pembayaran, Nomor bukti
potongan/pungut, Jenis Penghasilan, Jumlah Penghasilan Bruto, PPh yang
dipotong/dipungut, Tanggal bukti potong/pungut, NPWP
pemotong/pemungut, Nama pemotong/pemungut.
E-SPT PPh merupakan aplikasi yang dibuat oleh Direktorat Jenderal
Pajak Kementerian Keuangan digunakan oleh Wajib Pajak untuk
kemudahan dalam menyampaikan SPT pajak. PPh Pasal 22 adalah bentuk
pemotongan atau pemungutan pajak yang dilakukan satu pihak terhadap
Wajib Pajak dan berkaitan dengan kegiatan perdagangan barang.

3. Input penerimaan atau pengeluaran kas pada Buku Besar dengan melihat
bukti kas dan bukti bank
Pada bagian ini penyusun melakukan input atau menjurnal
penerimaan atau pengeluaran kas pada buku besar dengan melihat bukti
kas dan bukti bank dengan cara memasukan nomor secara urut, tanggal
yang tertera pada BB dan BK tersebut, mengisi description sesuai dengan
keterangan, dan menjurnal dengan melihat pada mutasi dan jurnal umum
yang disediakan oleh perusahaan, kemudian memasukan nominal pada
debet dan kredit secara seimbang.
Penerimaan Kas adalah kas yang diterima oleh perusahaan baik
berupa uang tunai maupun surat–surat berharga yang mempunyai sifat
dapat segera digunakan, yang berasal dari transaksi perusahaan maupun
penjualan tunai, pelunasan piutang atau transaksi lainnya yang dapat
menambah kas perusahaan. Pengeluaran Kas adalah  transaksi-transaksi
yang mengakibatkan berkurangnya saldo-saldo kas tunai, atau rekening
28

bank milik perusahaan baik yang berasal dari pembelian tunai,


pembayaran utang, pengeluaran transfer maupun pengeluaran-pengeluaran
lainnya.

4. Menginput Bukti Penerimaan Negara di E-Billing


Pada bagian ini penyusun menginput Bukti Penerimaan Negara pada
E- Billing dengan cara mengisi NTPN, No. Akun, Jenis Setoran, Masa
Pajak, dan Nominal Mata Uang.
E-Billing merupakan sistem pembayaran yang disediakan oleh
Direktorat Jenderal Pajak. Sistem pembayaran ini menggunakan sarana
elektronik sehingga biasa disebut sistem pembayaran pajak secara
elektronik. Sistem ini memfasilitasi penerbita kode billing dalam rangka
pembayaran atau penyetoran penerimaan negara secara elektronik.

5. Menginput Laporan Laba/Rugi


Laporan Laba/Rugi adala bagian dari laporan keuangan suatu
perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang
menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga
menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih. Cara menginput laporan ini
yaitu dengan melihat realisasi pada tahun terakhir yang tercantum pada
buku laporan keuangan suatu perusahaan. Penyusun hanya perlu melihat
akun pada buku laporan kemudian mencocokannya pada file excel yang
sudah tersedia dan memasukkan nominal angka yang tercantum pada
realisasi laporan keuangan tersebut.

6. Menginput Faktur Pajak Masukan


Faktur Pajak Masukan adalah pajak yang dikenakan ketika
perusahaan kena pajak melakukan pembelian terhadap barang kena pajak
atau jasa kena pajak. Faktur tersebut biasanya bertuliskan pada kertas
berwarna putih. Kolom yang terdapat dalam faktur masukan tersebut
adalah:
a. Nomor rekanan
29

Kolom ini diisi sesuai dengan nomor perusahaan lawan


transaksi. Walaupun perusahaan lawan transaksi sama, namun setiap
unit memiliki data perusahaan yang berbeda-beda. Kolom tersebut
telah dirumuskan sehinggan berkaitan dengan kolom Nama
perusahaan.
b. Nama rekanan
Setelah kolom data perusahaan terisi, maka kolom nama
perusahaan otomatis akan terisi.
c. Nomor faktur
Mengisi pada kolom ini dapat dilihat dari kertas faktur yang
tertera di bagian kiri atas
d. Tanggal faktur
Untuk mengisi kolom tanggal faktur, dapat dilihat dari kertas
faktur di bagian bawah kanan. Tanggal faktur ditulis dengan format
tanggal-bulan-tahun dan diinput dengan diurutkan dari tanggal
termuda hingga tanggal tertua.
e. Dasar Pengenaan Pajak (DPP)
Kolom DPP dapat diisi dengan melihat dalam lembar faktur.
f. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Pengisian pada kolom tersebut menggunakan rumus excel, yaitu
dengan menghitung DPP x 10%.
Faktur masukan ini di input dalam Microsoft Excel (Soft file).
Sebelum menginput kertas faktur masukan, penyusun mengurutkan
tanggal dan menulis data perusahaan terlebih dahulu untuk
memudahkan dalam menginput. Faktur ini hanya digunakan oleh
perusahaan uang bekerjasama dengan unit-unit pada PD. CMJT.

7. Menginput Faktur Pajak Keluaran


Pada bagian ini cara yang dilakukan hampir sama dengan cara
meginput faktur pajak masukan, hal yang paling mudah dilihat yaitu pada
faktur ini biasanya menggunakan kertas berwarna pink/kuning. Penyusun
30

menginput Faktur Pajak Keluaran pada Microsoft Excel dengan cara


mengisi Masa Pajak, Nama Rekanan, NPWP Rekanan, Penyerahan
BKPJKP (Jenis Barang), Harga, Tanggal Penyerahan, Nomor Faktur
Pajak, Harga Jual / Penggantian / Uang Muka, DPP, PPN yang dipungut.
PPN yang dipungut ketika PKP menjual produknya, sedangkan pajak
masukan adalah PPN yang dibayar ketika PKP membeli, memperoleh,
atau membuat produknya. Indonesia menganut sistem tarif tunggal
untuk PPN, yaitu sebesar 10 persen.

8. Menginput Neraca
Penyusun menginput laporan keuangan perunit PD. CMJT dengan
menyesuaikan akun yang ada pada laporan keuangan yang telah
disediakan, kemudian apabila tersisa akun yang belum terinput, maka
dimasukkan dalam akun lain-lain untuk menyeimbangkan nilai aktiva dan
passiva.

9. Menginput Lampiran Kwitansi Pajak Online


Teknis menginput lampiran kwitansi dalam pajak online sama
dengan menginput dalam e-faktur, hanya saja terdapat nomor barang yang
ikut tercantum dalam lampiran ini.

10. Mengarsip Berkas-berkas


Bidang keuangan adalah salah satu bidang yang paling banyak
menyimpan berkas-berkas. Hal ini digunakan sebagai bukti tertulis atas
transaksi yang dilakukan. Arsip adalah kumpulan dari surat menyurat
yang terjadi karena suatu perbuatan aksi transaksi yang disimpan , dan bila
di butuhkan dapat dipersiapkan untuk digunakan pada keperluan
selanjutnya.
Menurut Undang-undang Tentang Dokumen Perusahaan (UU No. 8
Tahun 1997) tanggal 24 Maret 1997, ketentuan yang disebutkan pada
Pasal 6 KUHD mengenai jangka waktu simpan dokumen perusahaan
31

tersebutdiubah menjadi 10 tahun wajib simpan(Untuk neraca tahunan,


perhitungan laba rugi tahunan, rekening, jurnal transaksi harian, tulisan
yang berisi hak dan kewajiban serta kegiatan perusahaan, bukti
pembukuan, data pendukung sebagai bagian dari bukti keuangan, pasal 11
UU No. 8 Tahun 1997).

Beberapa berkas yang diklasifikasikan adalah sebagai berikut:


a. Bukti bank dan kas
b. Faktur pajak masukan dan keluaran
c. PPh 21 dan PPh 22
d. Surat Setoran Pajak (SSP)
e. Daftar gaji karyawan
f. Laporan keuangan perunit dan kantor pusat
g. Surat Masuk
h. Electronik-Surat Pembaritahuan Tahunan (SPT)
i. E-Billing

11. Menyalin Slip Setoran


Menyalin lembar slip setoran ke lembar slip setoran yang baru
dengan mengganti nominal yang telah direvisi.

12. Menganalisa Laporan Keuangan Unit Percetakan Arum Tegal periode


Januari 2017
Penyusun ditugaskan untuk menganalisa laporan keuangan pada Unit
Percetakan Arum Tegal periode Januari 2017. Tugas ini menegunakan
metode ratio:
a. Ratio Likuiditas, yang terdiri dari:
1) Cash ratio
2) Quick ratio
3) Current ratio
b. Ratio Aktivitas, yang terdiri dari:
32

1) Perputaran piutang
2) Periode pengumpulan piutang
3) Perputaran persediaan
4) Periode pengumpulan persediaan
5) Total assets turn over

c. Ratio rentabilitas, yang terdiri dari:


1) Gross profit margin
2) Net profit margin
3) Fixed assets turn over
Setelah menganalisa laporan keuangan pada unit tersebut, peyusun
diminta untuk memberikan keterangan mengenai pembacaan perhitungan
analisa yang telah diperoleh, dan pada akhir penganalisaan penyusun
memberikan kesimpulan beserta saran yang berguna sebagai evaluasi
untuk meningkatkan profit Unit Percetakan Arum Tegal dimasa yang akan
datang.

Anda mungkin juga menyukai