Anda di halaman 1dari 7

Nama : Endang Oriance Fallo

Nim : 2001010018
Kelas/sem : A/4
Tugas : Ringkasan Materi

Ringkasan kelompok 1

Verhaar mengatakan kata «sintaksis» berasal dari bahasa Yunani sun yang
artinya 'dengan' dan tattein yang artinya 'menempatkan'. Tata bahasa terdiri dari
morfologi dan sintaksis. Morfologi menyangkut struktur gramatikal di dalam kata, dan
sintaksis berurusan dengan tata bahasa di antara kata-kata dalam tuturan. Kalimat
adalah satuan yang merupakan suatu keseluruhan yang memiliki intonasi tertentu
sebagai pemarka keseluruhan itu.
Chaer mengatakan bahwa sintaksis membicarakan kata dalam hubungannya
dengan kata lain, unsur-unsur lain sebagai suatu ujaran. Jadi secara etimologi istilah
itu berarti menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok atau kalimat.
Ramlan mengatakan istilah sintaksis secara langsung di ambil dari bahasa Belanda
syntaxis, sedangkan dalam bahasa Inggris syntax.
Tarigan mengemukakan bahwa sintaksis adalah salah satu cabang dari tata
bahasa yang membicarakan struktur kalimat, klausa, dan frasa.
Klausa adalah satuan bentuk linguistik yang terdiri atas subjek dan pridikat.
Stryker dalam Tarigan mengatakan Sintaksis adalah telaah mengenai pola-pola yang di
gunakan sebagai sarana untuk menggabungkan kata menjadi kalimat.

Ringkasa Kelompok 2

Struktur Sintaksis
Struktur Sintaksis Secara umum struktur sintaksis terdiri dari susunan subjek ,
predikat , objek , dan keterangan yang berkenaan dengan fungsi sintaksis. Nomina,
verba, ajektifa, dan numeralia berkenaan dengan kategori sintaksis. Sedangkan pelaku,
penderita, dan penerima berkenaan dengan peran sintaksis. Peran ketiga alat sintaksis
itu tidak sama antara bahasa yang satu dengan yang lain. Dan adverbial adalah
peristilahan yang berkenaan dengan kategori sintaksis, sedangkan kelompok ketiga,
yaitu istilah pelaku, penderita, dan penerima adalah peristilahan yang berkenaan
dengan peran sintaksis. Secara umum struktur sintaksis terdiri dari susunan subjek ,
predikat , objek , dan keterangan.
Nenek yang sedang menyeberang jalan itu tinggal di dekat rumah saya.
Predikat
Di dalam sebuah kalimat Predikat biasanya ditandai dengan menggunakan p besar .
Untuk kalimat dengan verba transitif, penulisannya langsung setelah predikat
Objek dapat menggantikan kedudukan subjek apabila kalimat aktif transitif dibuah
menjadi kalimat pasif.
Contoh penulisan pelengkap dalam sebuah kalimat
Kata pistol sebagai pelengkap. Kata Keringat sebagai pelengkap.

Keterangan

Keterangan, biasa ditulis dengan, merupakan unsur dalam kalimat yang memiliki
fungsi untuk memberikan keterangan informasi mengenai waktu, tempat, suasana, dsb
dalam sebuah kalimat.

Ringkasan kelompok 3

Sintaksis adalah cabang liguistik yang menyelidiki satuan-satuan kata dan


satuan-satuan lain di atas kata, hubungan satu dengan yang lainnya, serta penyusunan
sehingga menjadi satuan ujaran .
Unsur bahasa yang termasuk ke dalam lingkup sintaksis adalah frasa, klausa, dan
kalimat.
Sintaksis yaitu komponen tata bahasa transformasi yang menurunkan ikstisar
atau abstraksi yang mendasari penanda-penanda frase hitungan akhir dengan bantuan
kaidah-kaidah tertentu.Menurut Hari Murti Krida Laksana sintaksis yaitu salah satu
cabang yang membicarakan struktur kalimat, klausa dan frasa.
Ilmu sintaksis merupakan ilmu yang menjadi salah satu cabang linguistik yang
berfokus pada tatanan pembuatan kalimat dalam bahasa alami.
Sintaksis adalah cabang ilmu bahasa, yg membahas tentang satuan yg
terkandung dalam suatu tulisan. Serta memiliki unsur subjek, predikat, dan keterangan.
Sintaksikal merupakan salah cabang Linguistik yang membahas tentang
hubungan kata dalam menjelaskan suatu tulisan.
Verba atau Kata Kerja Merupakan kelas kata yang di pakai untuk menyatakan
suatu tindakan, pengalaman, keadaan, dan lain sebagainya. Dalam kategori sintaksis
terdapat frasa yang berdampingan dengan kata kerja atau verba yaitu frasa verba ( FV)
yang berfungsi sebagai pengisi fungsi P pada klausa verbal.
Adjektiva atau Kata Sifat Adalah kelas kata yang mengubah nomina atau
pronomina atau juga dapat di pahami sebagai kata sifat yang terdiri atas kata-kata yang
mampu memberikan keterangan pada sesuatu yang dinyatakan oleh kata benda atau
nomina. Biasanya dengan menjelaskan atau membuatnya menjadi lebih spesifik.
Adverbia atau Kata Keterangan
Merupakan salah satu kelas kata yang memberikan keterangan kepada kata lain
seperti verba dan ajektiva , yang bukan nomina .Adverbia juga memiliki frasa yang
menjadi pengisi fungsi sintaksis yaitu frasa adverbia .
Nomina atau Kata Benda Adalah kelas kata yang menyatakan nama dari
seseorang, tempat,atau semua benda.
Pronomina atau Kata Ganti

Adalah kelas kata yang digunakan untuk mengacu ke nomina lain atau
menggantikan nomina lain. Atau dapat dipahami sebagai kata yang dipakai untuk
mengganti kata benda atau sesuatu yang dibendakan.
Kata Bilangan Tentu (Takrif), Kata Bilangan Tingkat, Kata Bilangan Tidak Tentu
(Tidak Takrif), dan Kata Bantu Bilangan.
Kata Bilangan Tentu (Takrif)
Contoh kata bilangan penuh: satu, dua, tiga, empat, lima, enam puluh ribu, dua
puluh lima ribu, satu miliar, lima triliun, delapan jam, tiga biji, delapan buah, sepuluh
kilogram, empat detik.
Konjungsi atau Kata Penghubung Merupakan kata atau kelompok kelas kata
yang berfungsi menyambungkan atau menghubungkan kata atau kalimat.
Konjungsi intrakalimat Adalah konjungsi yang berfungsi untuk
menghubungkan klausa induk dan anak, kata dengan anak-anak, serta frasa dengan
frasa. Dalam konjungsi intra kalimat dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu :
Konjungsi yang menyatakan kejadian sebelumnya.
Konjungsi antar kalimat Merupakan konjungsi atau kata hubung yang bertugas
menghubungkan kalimat dengan kalimat lainnya, biasanya penggunaan konjungsi ini
berada pada awal kalimat.
Chaer menyatakan bahwa «peran sintaksis adalah hubungan antara kategori
pengisi fungsi P, baik yang berkategori verba maupun bukan, dengan pengisi fungsi-
fungsi lain». Chaer menyebutkan bahwa makna gramatikal unsur-unsur leksikal yang
mengisi fungsi-fungsi sintaksis sangat tergantung pada tipe atau jenis kategori kata
yang mengisi fungsi predikat dalam struktur sintaksis. Berdasarkan pendapat tersebut,
peran sintaksis adalah hubungan antara fungsi predikat dengan pengisi fungsi lain
dalam sebuah kalimat.

Ringkasan kelompok 4

Urutan Kata

Urutan yang berbeda dapat menyebabkan sebuah satuan bermakna dan dapat
dipahami atau tidak. Misalnya, urutan frase ayam goreng dan goreng ayam yang
memiliki makna berbeda. Melihat pada klausa saya menemui mereka dan mereka
menemui saya terdapat perbedaan makna karena pertukaran posisi yang terjadi dimana
pada kalimat pertama saya sebagai subjek dan mereka sebagai objek berubah menjadi
mereka sebagai subjek dan saya sebagai objek. Berbeda dengan dengan posisi K yang
dapat dipindahkan dari posisi akhir kalimat menjadi pada posisi awal kalimat.
Contohnya ibu membuat roti tadi pagi antara Ibu dan roti tidak bisa bertukar
posisi menjadi roti membuat ibu karena akan menyebabkan kalimat yang tidak
gramatikal. Tetapi jika yang berpindah posisi adalah Ket.
Bentuk Kataam menentukan makna kalimat. Perubahan bentuk kata tersebut dapat
meny.
Bentuk kata dalam bahasa Indonesia berperan penting dalebabkan perubahan makna
dalam kalimat.
Konektor
Konektor koordinatif adalah konektor yang menghubungkat dua buah
konstituen yang sama kedudukannya atau sederajat seperti dan, atau, dan tetapi.
Ringkasan kelompok 5

Pengertian Frase
Ramlan mengatakan frase ialah satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau
lebih yang tidak melampui batas fungsi, artinya sebanyak apapun kata tersebut asal
tidak melebihi jabatannya sebagai Subjek, predikat, objek, pelengkap, atau pun
keterangan, maka masih bisa disebut frasa.
Dari batasan dan contoh diatas, maka dapat di kemukakan bahwa frase mempunyai
dua sifat, ialah:
Frase merupakan satuan gramatik yang terdiri dari dua kata tau lebih.
Frase merupakan satuan yang tidak melebihi batas fungsi, maksudnya frase itu
selalu terdapat dalam satu fungsi ialah dalam S,P,O, atau keterangan.
Kata majemuk adalah gabungan dua buah morfem dasar atau lebih yang mengandung
satu pengertian baru. Kata majemuk tidak menonjolkan arti tiap kata tetapi gabungan
kata itu secara bersama membentuk suatu makna atau arti baru.
Contoh dari bentuk kata majemuk yaitu : sapu tangan dua kata tetapi ketika bergabung
makna kata dasarnya telah berubah yaitu kain untuk mengelap keringat.
contoh di atas sama hal juga pada kata lomba lari dimana terdapat dua kata tetapi
ketika bergabung makna, kata dasarnya telah berubah yaitu sebuah jenis perlombaan
lari.

Ringksan kelompok 6

Frase endosentris merupakan suatu frase yang unsur-unsur pembentuk dari


frase tersebut dapat menggantikan kedudukan dari frase itu secara menyeluruh.
Frase endosentris yang koordinati
Menurut Ramlan frase ini terdiri dari unsur-unsur yang setara. Unsur-unsur itu
di hubungkan dengan kata penghubung dan atau atau.
Seekor kucing muda dilempar dari mobil di jalan cincin Toulouse
Asosiasi perlindungan hewan yang merawat kucing kecil yang terluka itu
membunyikan alarm tentang peningkatan jumlah hewan peliharaan yang dibuang
selama musim panas. Adalah asosiasi perlindungan hewan lokal, Cha'Mania, yang
mengungkap cerita itu dengan memperingatkan peningkatan jumlah hewan yang
dibuang selama musim panas. Setelah dengan keras membuang hewan saat
mengemudi, pengemudi akan berbalik dan menghilang.
Menurut Chaer (2003:225) adalah frase yang komponen-komponennya tidak
mempunyai perilaku sintaksis yang sama dengan keseluruhannya
Frasa ekosentris dibedakan menjadi dua yaitu
Frasa ekosentris yang direktif adalah jenis frasa ekosentris yang terdiri atas
preposisi dan nomina. Frasa ekosentris non direktif merupakan jenis frase yang unsur
pertamanya adalah kta sebutan atau kata lain seperti yang, para, dan kau.

Ringkasan kelompok 7

FRASA NOMINA
Ramlan mengatakan frase nomina ialah yang memiliki distribusi yang sama
dengan kata nominal. Sedangkan Chaer (2008:121) mengatakan frase nominal (FN)
adalah frase yang dapat mengisi fungsi subjek atau objek di dalam klausa memiliki
makna gramatikal.
FNS yang berstruktur N+N dan memiliki mana gramatikal ‘milik’ dapat disusun kalau
N yang pertama memiliki komponen makna (benda milik) dan N yang kedua memiliki
komponen makna (+ insan) atau (+ lembaga) FNS yang berstruktur N+N memilki
makna gramatikal ‘ jenis’ dapat disusun kalau N yang pertama memilki komponen
makna ( +benda generik) dan N yang kedua memiliki komponen makna (+ benda
spesifik+ pembuat). contoh: mobil sedan, rokok kretek, bunga anggrekh) FNS yang
berstruktur N+N memilliki makna gramatikal ‘ jender’ atau ‘jenis kelamin’ dapat
disusun kalau N yang pertama memiliki komponen makna (+ makluk) dan N yang
kedua memiliki makna (+ jender + jenis kelamin).
contoh: ayam jago, anak laki-laki, polisi wanita FNS yang berstruktur N+V memiliki
makna gramatikal ‘kegunaan’ atau ‘peruntukan’ dapat di susun kalau N yang pertama
memiliki komponen makna ( + benda berguna ) sedangkan V yang kedua memiliki
komponen makna ( + tindakan ).
contoh : mobil derek,pisau cukur,kapal tunda
Secara potensial di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata untuk
FNS yang berstruktur Adv + A
FNS yang berstruktur Adv + N memiliki makna gramatikal ‘ingkar’ dapat disusun
kalau adverbianya memiliki komponen makna ( + ingkar).
Contoh : bukan bulan,tanpa modal,bukan
FN Metaforis dan FN Idiomatis
Chaer ( 2008 : 134 ) mengatakan FN metaforis dan FI idiomatis tidak bermakna
gramatikal. FN metaforis bermakna ‘perbandingan’ dan FN idiomatis bermakna idiom.
Penyusunan FN metaforis dapat di lakukan apabila unsur pertama yang berkategori N
memiliki komponen makna ( + ciri,sifat,keadaan khas). Sedangkan unsur kedua yang
juga berkategori N memiliki komponen makna ( + ciri,sifat,keadaan khas ) yang sama
dengan N pertama.
Contoh: daun pintu,mulut botol,catatan kaki, bahu jalan
Frase nomina apositif adalah frase nomina yang hampir sama dari sebagian
gabungan kata yang sangat berperan sebagai kata pengganti unsur inti.
contoh: - Jakarta, Ibukota Negara Indoensia
 burung cendrawasi, Burung langka dari Irian
 Jepang, Negeri matahari terbit

Anda mungkin juga menyukai