Anda di halaman 1dari 3

1.

Secara Ontologi

            Secara ontologi, hakekat masalah dari artikel tersebut yang bisa penulis cermati adalah:

a)      Ada seorang murid yang melakukan tindakan menyimpang karena menulis kata-kata kotor tentang
gurunya dalam buku saku.

b)      Ada seorang guru yang memukul muridnya, dikarenakan murid menulis kata-kata kotor tentang
gurunya dalam buku saku.

c)      Perilaku guru yang memukul siswanya karena bersalah menunjukkan kurang wibawanya guru atau
guru tersebut tidak dapat dewasa dalam menghadapi siswanya yang bermasalah.

d)      Adanya guru-guru yang berlaku bukan sebagai pendidik, tetapi hanya sebagai pengajar yang mengejar
target, tanpa memperhatikan moral anak didik mereka.

e)      Adanya niat dari orang tua murid yang akan memperkarakan guru yang melakukan pemukulan
terhadap siswanya.

f)       Adanya kekurang percayaan orang tua terhadap sekolah sebagai lembaga pendidikan anak, yang tidak
hanya memberikan ilmu tetapi juga perlu melakukan pendidikan dalam tingkah laku.

g)      Adanya ketidakpedulian pihak orang tua yaitu dengan pasrah bongkokan pada sekolah untuk mendidik
anak-anak mereka.

2. Secara Epistomologi

            Secara epistemologis, masalah-masalah yang muncul dalam artikel tersebut dapat diuraikan seperti
berikut ini :

a)   Dunia pendidikan dewasa ini menghadapi berbagai masalah yang amat kompleks yang memerlukan
perhatian semua pihak, antara lain tata krama kehidupan sosial dan etika moral dalam kehidupan sehari-
hari semakin menurun. Masalah tersebut, jika tidak segera diatasi akan mengacam kehidupan generasi
muda yang pada akhirnya akan merusak moral bangsa. Padahal dalam UU RI Nomor 20 Tahun 2003,
tentang Sistem Pendidikan Nasional, dalam tujuan pendidikan, ,mengamanatkan agar Pendidikan Nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (DepDikNas, 2009).

b)   Menurut DepDikNas (2009) dalam Panduan Pelaksanaan Tatakrama dan Tata Tertib Kehidupan Sosial
Sekolah bagi SMP, menerangkan bahwa dunia pendidikan memerlukan hubungan yang harmonis antara
tiga unsur, yaitu :
(1) siswa adalah subyek pendidikan dan pembelajaran  yang sedang mengalami pertumbuhan kejiwaan,
pembentukan kepribadian dan pengembangan potensi yang dimilikinya.

(2) Pihak sekolah (kepala sekolah, guru dan pegawai sekolah), yang tugas dan kewajibannya harus diatur
dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, sehingga tercipta kondisi lingkungan sekolah yang mampu
mendukung proses pendidikan.

(3) Adanya Orang tua dan masyarakat, yang perlu mendukung penciptaan suasana yang kondusif bagi
proses pembelajaran siswa supaya efektif dan pengembangan kepribadian serta budi pekerti siswa, baik di
sekolah maupun di rumah. Dukungan tersebut dapat berupa bantuan orang tua untuk mendidik anak-anak
mereka dengan baik, orang tua hendaknya bertukar informasi dengan sekolah berkaitan dengan
perkembangan kepribadian dan kemajuan belajar anak, bersama pihak sekolah membantu mengatasi
permasalahan yang dihadapi anak-anak mereka.

c)    Dalam situs pendidikan.com, Sejak dikeluarkannnya UU Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2015, antara lain
bahwa guru harus memiliki empat kompetensi yang harus dikuasai guru supaya menjadi guru  yang
profesional. Empat kompetensi tersebut adalah :

1.)KompetensiPedagogik
Kompetensi ini menyangkut kemampuan seorang guru dalam memahami karakteristik atau kemampuan
yang dimiliki oleh murid melalui berbagai cara. Cara yang utama yaitu dengan memahami murid melalui
perkembangan kognitif murid, merancang pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran serta evaluasi hasil
belajar sekaligus pengembangan murid.
2.)KompetensiKepribadian
Kompetensi kepribadian ini adalah salah satu kemampuan personal yang harus dimiliki oleh guru
profesional dengan cara mencerminkan kepribadian yang baik pada diri sendiri, bersikap bijaksana serta
arif, bersikap dewasa dan berwibawa serta mempunyai akhlak mulia untuk menjadi sauri teladan yang baik.
3.)KompetensiProfesional
Kompetensi profesional adalah salah satu unsur yang harus dimiliki oleh guru yaitu dengan cara menguasai
materi pembelajaran secara luas dan mendalam. 
4.)KompetensiSosial
Kompetensi sosial adalah salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pendidik melalui cara yang
baik dalam berkomunikasi dengan murid dan seluruh tenaga kependidikan atau juga dengan orang tua/wali
peserta didik dan masyarakat sekitar.

3. Secara Aksiologi

            Nilai-nilai yang terkandung dari peristiwa dalam artikel tersebut yang dapat kita ambil sebagai acuan
dalam mengatasi masalah-masalah adalah :

(1) Nilai kemanusiaan,

            Sebagai guru/orang tua hendaknya menghargai setiap siswa sebagai manusia yang utuh yang
memerlukan bimbingan, sehingga jika ada siswa yang melanggar aturan atau bertingkah laku yang tidak
diluar norma, maka guru/orang tua memberi hukuman atau teguran tetapi dalam batas-batas kemanusiaan
dan tidak melakukan kekerasan, karena dengan kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah, namun akan
menambah masalah.

(2) Nilai kebaikan

            Pada saat siswa melakukan pelanggaran guru/orang  memberi bimbingan untuk membawa siswa
sadar akan kesalahan yang dilakukan sehingga dengan sungguh siswa menyesali perbuatannya dan
berusaha tidak mengulanginya lagi.

(3) Nilai tanggung jawab.

            Pada saat siswa melakukan kesalahan, hendaknya pihak-pihak yang terkait orang tua, guru, sekolah
ataupun lingkungan sekitar siswa) sebaikknya tidak mencari siapa yang salah, tetapi sebaiknya duduk
bersama untuk mencari penyelesaian yang terbaik kemudian bersama-sama pula mendidik anak untuk
menjadi pribadi yang baik.

(4) Nilai kerjasama

            Melalui kerjasama dan terus-menerus melakukan komunikasi antara pihak sekolah dan orang tua
akan bermanfaat untuk mencegah munculnya perilaku siswa yang tidak baik.

C. PENUTUP

            Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pentingnya kerjasama antara pihak sekolah dan orang
tua dalam mendidik para siswa, guru selaku orang tua ke 2 di sekolah memberikan bimbingan layaknya
seperti orang tua di rumah mendidik anak-anak mereka. Sebaliknya pihak orang tua juga sebaiknya selalu
melakukan koordinasi dengan pihak sekolah berkaitan dengan perkembangan anaknya selama di sekolah.
Jika hal ini bisa dilaksanakan oleh semua pihak, maka kenakalan remaja dapat dicegah sedini mungkin.

Anda mungkin juga menyukai