Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Organisasi pada dasarnya merupakan kerjasama dua orang atau lebih dalam rangka mencapai
tujuan. Menurut Sutarto (dalam Usman, 2009:146) organisasi adalah kumpulan orang, proses
pembagian kerja, dan sistem kerja sama atau sistem sosial. Defenisi yang dikemukakan Sutarto
menekankan kepada tiga hal yaitu (1) adanya kumpulan orang, (2) ada proses pembagian kerja
antara orang-orang tersebut, dan (3) ada sistem kerjasama atau sistem sosial di antara orang-orang
tersebut.

Dalam mencapai tujuannya, organisasi memerlukan berbagai macam sumber daya. Mulai dari
sumber daya manusia, peralatan, mesin, keuangan, dan sumber daya informasi. Setiap sumber daya
memiliki tugas dan fungsinya masing-masing. Sebagai suatu sistem, sumber daya-sumber daya
tersebut akan berinteraksi dan saling bekerja sama sehingga tujuan dapat tercapai dengan efektif dan
efisien.

Sumber daya manusia sebagai salah satu sumber daya yang ada dalam organisasi memegang
peranan yang penting dalam keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Sumber daya manusia
menggunakan sumber daya-sumber daya lain yang dimiliki oleh organisasi dalam rangka mencapai
tujuan. Mesin-mesin berteknologi canggih sekalipun tidak akan ada artinya, jika sumber daya
manusia yang menjalankannya tidak berkualifikasi untuk mengerjakannya. Demikian juga dengan
sumber daya informasi. Sebaik dan selengkap apapun informasi yang diterima oleh organisasi, tidak
akan berarti apa-apa, jika kualitas sumber daya manusia yang ada tidak mampu menterjemahkannya
menjadi informasi yang berguna bagi perkembangan dan kemajuan organisasi.

Sumber daya manusia adalah penduduk yang siap, mau dan mampu memberikan sumbangan
terhadap usaha mencapai tujuan organisasional. Dalam ilmu kependudukan, konsep sumber daya
manusia ini dapat disejajarkan dengan konsep tenaga kerja (manpower) yang meliputi angkatan
kerja (labor force) dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja yang bekerja disebut juga dengan
pekerja. (Ndraha, 1999)

1.2  Rumusan Masalah

Bagaimana fungsi-fungsi manajemen yang diterapkan dalam manajemen sumber daya manusia yang
terdiri dari: (1) Perencanaan (Planning), (2) Pengorganisasian (Organizing), (3) Pengarahan
(Directing), dan (4) Pengendalian (Controlling). Dan bagaimana fungsi-fungsi operasional yang
dijalankan oleh manajemen sumber daya manusia yang terdiri dari: (1) Pengadaan Tenaga Kerja
(Procurement), (2) Pengembangan (Development), (3) Kompensasi, (4) Integrasi, (5) Pemeliharaan
(Maintenance), dan (6) Pemutusan Hubungan Kerja (Separation).

1.3  Tujuan Penulisan

Dalam makalah ini akan dibahas mengenai fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia, dan
untuk membantu mahasiswa memahami bagaimana fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia
dan fungsi-fungsi operasional yang dijalankan manajemen sumber daya manusia.
 

BAB II

PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Marwansyah (2010:3), manajemen sumber daya manusia dapat diartikan sebagai
pendayagunaan sumber daya manusia di dalam organisasi, yang dilakukan melalui fungsi-fungsi
perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen dan seleksi, pengembangan sumber daya manusia,
perencanaan dan pengembangan karir, pemberian kompensasi dan kesejahteraan, keselamatan dan
kesehatan kerja, dan hubungan industrial.
Manajemen Sumber daya manusia sering disebut juga dengan manajemen personalia. Manajemen
personalia merupakan proses manajemen yang diterapkan terhadap personalia yang ada di
organisasi. Menurut Flippo (1994:5), manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi,
pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran
perorangan, organisasi, dan masyarakat.

Sastrohadiwiryo (2002) menggunakan istilah manajemen tenaga kerja sebagai pengganti


manajemen sumber daya manusia. Menurutnya, manajemen tenaga kerja merupakan
pendayagunaan, pembinaan, pengaturan, pengurusan, pengembangan unsur tenaga kerja, baik yang
berstatus sebagai buruh, karyawan, maupun pegawai dengan segala kegiatannya dalam usaha
mencapai hasil guna dan daya guna yang sebesar-besarnya, sesuai dengan harapan usaha
perorangan, badan usaha, perusahaan, lembaga, maupun instansi.

Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia
adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrolan terhadap sumber daya
manusia dalam organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

2.2 Fungsi – Fungsi Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia

Sebagaimana yang telah dikemukakan pada bab pendahuluan, fungsi-fungsi manajemen sumber
daya manusia, secara garis besar dibagi dua, yaitu fungsi-fungsi manajemen dan fungsi-fungsi
operasional. Berikut akan di bahas satu persatu.

1. A.    Perencanaan

Semua orang memahami bahwa perencanaan adalah bagian terpenting, dan oleh karena itu menyita
waktu banyak dalam proses manajemen. Untuk manajer sumber daya manusia, perencanaan berarti
penentuan program karyawan (sumber daya manusia) dalam rangka membantu tercapainya sasaran
atau tujuan organisasi itu. Dengan kata lain mengatur orang-orang yang dapat menangani tugas-
tugas yang dibebankan kepada masing-masing orang dalam rangka mencapai tugas organisasi yang
telah direncanakan.

Perencanaan merupakan kegiatan atau proses yang sangat penting dalam organisasi, termasuk dalam
manajemen SDM sebab perencanaan merupakan persyaratan pelaksanaan kegiatan yang harus
dilakukan. Perencanaan mengembangkan “focus” dan “fleksibilitas” suatu organisasi yang
memiliki focus untuk mengetahui apa yang terbaik, mengetahui apa yang dibutuhkan.

“Perencanaan sumber daya manusia adalah proses analisis dan identifikasi tersedianya dan
kebutuhan akan sumber daya manusia sehingga organisasi tersebut  dapat mencapai tujuan”
(Robert L.Mathis dan Jhon H.Jackson;2001)

1. B.     Pengorganisasian

 Menurut Cefto Samuel C, The proccess of establishing ordrly uses for all oeganizational’s
resources. (pengorganisasian merupakan proses mengatur semua kegiatan secara sistematis
dalam mengelola sumber daya)
 Menurut Williams Chuck, Deciding where decision will be made, who will do that jobs and
task, and who will work for whom. (memutuskan dimana keputusan akan dibuat, siapa yang
akan  melakukan pekerjaan dan tugas itu,  dan siapa yang  akan bekerja serta untuk siapa
mpekerjaan itu dilakukan)

Jadi, perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan
sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan
serta menggapai tujuan bersama. Pengorganisasian merupakan sebuah aktivitas penataan sumber
daya manusia yang tepat dan bermanfaat bagi manajemen, dan menghasilkan penataan dari
karyawan.

Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan
sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan
serta menggapai tujuan perusahaan

Pengorganisasian merupakan sebuah aktivitas penataan sumber daya manusia yang tepat dan
bermanfaat bagi manajemen, dan menghasilkan penataan dari karyawan. Hal pokok yang perlu
diperhatikan dari pengorganisasian :

1. Menentukan arah dan sasaran satuan organisasi,


2. Menganalisa beban kerja masing – masing satuan organisasi.
3. Membuat job description ( uraian pekerjaan)
4. Menentukan seseorang atau karyawan yang berdasarkan atas pertimbangan arah dan sasaran,
beban kerja, dan urian kerja dari masing – masing satuan organisasi.
5. C.    Pengarahan

Fungsi pengarahan ini menyangkut kepada pelaksanaan rencana yang telah disusun dan telah
diorganisasikan. Dalam fungsi pengarahan ini, terdapat pemotivasian, pelaksanaan pekerjaan,
pemberian perintah, dan sebagainya. Intinya bagaimana menyuruh orang untuk bekerja secara
efektif. Untuk melakukan kegiatan yang telah direncanakan, dan agar kegiatan tersebut dapat
berjalan dengan efektif maka diperlukan adanya arahan (directing) dari manajer. Dalam suatu
organisasi yang besar biasanya pengarahan tidak mungkin dilakukan oleh manajer itu sendiri,
melainkan didelegasikan kepada orang lain yang diberi wewenang untuk itu. pengarahan adalah
suatu proses pembimbingan, pemberi petunjuk, dan intruksi kepada bawahan agar mereka bekerja
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.         Pengarahan (Direction) adalah keinginan untuk
membuat orang lain mengikuti keinginannya dengan menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan
jabatan secara efektif dan pada tempatnya demi kepentingan jangka panjang perusahaan. Termasuk
didalamnya memberitahukan orang lain apa yang harus dilakukan dengan nada yang bervariasi
mulai dari nada tegas sampai meminta atau bahkan mengancam. Tujuannya adalah agar tugas-tugas
dapat terselesaikan dengan baik. Para ahli banyak berpendapat kalau suatu pengarahan merupakan
fugsi terpenting dalam manajemen. Karena merupakan fungsi terpenting maka hendaknya
pengarahan ini benar-benar dilakukan dengan baik oleh seorang pemimpin.         Karena pemimpin
adalah manajemen  pengarahan yang berhubungan dengan usaha memberikan bimbingan dan saran
kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas masing-masing, maka pengarahan ada hubungannya
dengan kepemimpinan atau seorang manager yang akan memberikan pengarahan dalam suatu
organisasi atau perusahaan.

Seorang manajer atau pemimpin yang baik hendaknya sering memberi masukan-masukan kepada
anggotanya karena hal tersebut dapat menunjang prestasi kerja anggota. Seorang anggota juga
layaknya manusia biasa yang senang dengan adanya suatu perhatian dari yang lain. Ada 4
kemampuan yang dibutuhkan dalam masalah kemimpinan atau sebagai manager, diantaranya:
1. Kemampuan untuk menggunakan kekuasaan secara efektif dan penuh rasa tanggungjawab,
sehingga dapat dikatakan mampu memberi pengarahan.
2. Kemampuan untuk memahami bahwa setiap manusia memiliki berbagai pendorong motivasi
pada setiap waktu dan situasi berbeda.
3. Kemampuan untuk memberi inspirasi
4. Kemampuan untuk menciptakan situasi-situasi yang kondusif bagi peningkatan motivasi.

Pengarahan pada hakikatnya adalah keputusan-keputusan pimpinan yang dilakukan agar kegiatan-
kegiatan yang direncanakan dapat berjalan dengan baik. Dengan pegarahan directing diharapkan :

1. Adanya kesatuan perintah (unity of command)

Dengan pengarahan ini akan diperolah kesamaan bahasa yang harus dilaksanakan oleh para
pelaksana. Sehingga tidak tercapai kesimpangsiuran yang dapat membingungkan para pelaksana.

1. Adanya hubungan langsung dengan bawahan

Dengan pengarahan yang berupa peutnjuk atau perintah atasan yang langsung kepada bawahan,
tidak akan terjadi miskomunikasi. Disamping itu pegarahan yang langsung ini dapat mempercepat
hubungan antara atasan dan bawahan.

1. Adanya umpan balik yang langsung.

Pimpinan dengan cepat memperoleh umpan balik terhadap kegiatan yang dilaksanakan. Selanjutnya
umpan balik ini dapat segera digunakan untuk perbaikan. Salah satu alasan pentingnya pelaksanaan
fungsi pengarahan dengan cara memotivasi bawahan adalah:

1. Motivasi secara implisit, yakni pimpinan organisasi berada di tengah-tengah para


bawahannya dengan demikian dapat memberikan bimbingan, instruksi, nasehat dan koreksi
jika diperlukan.
2. Adanya upaya untuk mensingkronisasikan tujuan organisasi dengan tujuan pribadi dari para
anggota organisasi.
3. Secara eksplisit terlihat bahwa para pelaksana operasional organisasi dalam memberikan
jasa-jasanya memerlukan beberapa perangsang atau insentif.

Selain itu ada cara-cara pengarahan yang dapat dilakukan, diantaranya :

1. Orientasi merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu supaya
kegiatan dapat dilakukan dengan baik.
2. Perintah merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang ang berada dibawahnya untuk
melakukan atau mengulangi suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.
3. Delegasi wewenang, dalam pendelegasian wewenan ini pemimipin melimpahkan sebagian
dari wewenang yang dimilikinya kepada bawahannya. Kemampuan seseorang manajer untuk
memotivasi akan mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi akan menentukan
efektifitas manajer. Manajer yang dapat melihat motivasi sebagai suatu sistem akan mampu
meramalkan perilaku dari bawahannya.
Motivasi yang telah disebutkan diatas, akan memengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi akan
menentukan efektifitas manajer. Ada dua faktor yang mempengaruhi tingkat prestasi seseorang
yaitu kemampuan individu dan pemahaman tentang perilaku untuk mencapai prestasi yang
maksimal disebut prestasi peranan. Dimana antara komunikasi kemampuan dan persepsi peranan
merupakan satu kesatuan yang saling berinteraksi.

Fungsi Pengarahan dan Implementasi adalah proses implementasi program agar dapat dijalankan
oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat
menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi. Kegiatan
dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi yaitu mengimplementasikan proses kepemimpinan,
pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan
efisien dalam pencapaian tujuan, memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan,
menjelaskan kebijakan yang ditetapkan.

Pengarahan (leading) untuk membuat atau mendapatkan para karyawan untuk melakukan apa yang
diinginkan dan harus mereka lakukan. Dikenal sebagai leading,  directing motivating, atau
actuating. Pengarahan memiliki beberapa karakteristik :

1. Pervasive function, yaitu pengarahan yang diterima pada berbagai level organisasi. Setiap
menajer menyediakan petunjuk dan inspirasi pada bawahannya.
2. Continous activity , pengarahan merupakan aktifitas yang berkelanjutan disepanjang masa
organisasi.
3. Human factor, fungsi pengarahan berhubungan dengan bawahan dan oleh karena itu
berhubungan dengan human factor. Human factor itu sendiri adalah perilaku manusia yang
kompleks dan tidak bisa diprediksi.
4. Creative activity, fungsi pengarahan yang membantu dalam mengubah rencana kedalam
tindakan. Tanpa fungsi ini seseorang dapat menjadi inaktif dan sumber fisik menjadi tak
berarti.
5. Executive function, fungsi pengarahan dilaksanakan oleh semua menejer dan executive pada
semua level sepanjang bekerja pada sebuah perusahaan, bawahan menerima instruksi hanya
dari atasannya.
6. Delegatd function, pengarahan seharusnya adalah suatu fungsi yang berhadapan dengan
manusia. atasan harus dapat mengetahui bahwa perilaku manusia merupakan suatu hal tidak
dapat diprediksi dan alami sehingga atasan dapat mengkondisikan perilaku seseorang kearah
tujuan yang diharapkan.

Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan fektifitas dan
efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis dan lain
sebagainya.

Pengarahan pada dasarnya berkaitan dengan :

1. Faktor individu dalam kelompok


2. Motivasi dan kepemmpinan
3. Kelompok kerja, dan
4. Komunikasi dalam organisasi
1. D.       Pengendalian

Pengendalian sebagai sebuah fungsi dari manajemen telah mengalami perkembangan definisi dari
masa ke masa, yang cukup popular adalah pendapat Usury dan Hammer (1994:5) yang berpendapat
bahwa “Controlling is management’s systematic efforts to achieve objectives bycomparing
performances to plan and taking appropriate action to correct important differences” yang artinya
pengendalian adalah sebuah usaha sistematik dari manajemen untuk mencapai tujuan dengan
membandingkan kinerja dengan rencana awal kemudian melakukan langkah perbaikan terhadap
perbedaan-perbedaan penting dari keduanya. Namun secara sederhana pengendalian dapat diartikan
sebagai proses penyesuaian pergerakan organisasi dengan tujuannya.

Tujuan dan Fungsi Pengendalian

Berdasarkan pengertian yang telah disebutkan di atas, maka dapat diketahui bahwa tujuan dari
Pengendalian adalah untuk menyesuaikan gerak organisasiyang sedang berlangsung dengan tujuan
dan rencana awal dari organisasi itusendiri.

Adapun fungsi pengendalian adalah :

1. Meningkatkan akuntabilitas;
2. Merangsang kepatuhan pada kebijakan, rencana, prosedur, peraturan,dan ketentuan yang
berlaku;
3. Melindungi aset organisasi;
4. Pencapaian kegiatan yang ekonomis dan efisien;

Azaz-azaz pengendalian adalah:

1. Efektifitas;
2. Efisiensi;
3. Kejujuran;
4. Transparansi;
5. Tindakan korektif ;

Syarat Pengendalian.

Beberapa syarat yang sebaiknya dipenuhi dalam sebuah pengendalian adalah sebagai berikut :

1. Terencana dengan matang;


2. Memiliki Prosedur Operasional Standar dalam implementasinya;
3. Dijalankan oleh orang yang  amanah dan berkapasitas;
4. Akuntabel/transparan dan tertulis;
5. Efisien dalam penggunaan anggaran;

Pengendalian berarti pengamatan atas tindakan dan perbandingannya dengan rencana dan perbaikan
atas setiap penyimpangan yang mungkin terjadi. Pada saat-saat tertentu juga diadakan penyusunan
kembali rencana-rencana dan penyesuaiannya terhadap penyimpangan yang tidak dapat diubah.

Fungsi pengendalian adalah untuk mengatur kegiatan, agar kegiatan-kegiatan organisasi itu
diharapkan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Di samping itu pengendalian juga dimaksudkan
untuk mencari jalan ke luar atau pemecahan apabila terjadi hambatan pelaksanaan kegiatan.

2.3  Fungsi – fungsi Operasional Manajemen Sumber Daya Manusia

1. A.    Pengadaan tenaga kerja


Jika dilihat dari fungsi rekruitmen, seorang manajer sumber daya manusia akan bertujuan untuk
memperoleh jenis dan jumlah tenaga atau sumber daya manusia yang tepat, sesuai dengan
kemampuan yang dibutuhkan oleh unit-unit kerja yang bersangkutan. Penentuan sumber daya
manusia yang akan dipilih harus benar-benar yang diperlukan, bukan karena ada tenaga tersedia.
Oleh sebab itu system rekruitmen yang mencakup seleksi harus terlebih dahulu dikembangkan
secara matang.

Pengadaan tenaga kerja adalah fungsi operasional pertama dari manajemen sumber daya manusia,
yaitu berupa usaha untuk memperoleh jenis dan jumlah yang tepat dari personalia yang diperlukan
untuk menyelesaikan sasaran organisasi. Hal-hal yang dilakukan dalam pengadaan tenaga kerja
adalah penentuan sumber daya manusia yang dibutuhkan dan perekrutannya, seleksi dan
penempatan.

1. B.     Pengembangan

Pengembangan sumber daya manusia merupakan peningkatan keterampilan melalui pelatihan yang
perlu untuk prestasi kerja yang tepat. Pengembangan sumber daya manusia ini diperlukan karena
adanya perubahan-perubahan teknologi, reorganisasi pekerjaan, dan tugas manajemen yang semakin
rumit. Dengan adanya tenaga atau sumber daya, yang telah diperoleh suatu organisasi, maka perlu
diadakan pengembangan tenaga sampai pada taraf tertentu sesuai dengan pengembangan organisasi
itu. Pengembangan sumber daya ini penting, searah dengan pengembangan organisasi. Apabila
organisasi itu ingin berkembang maka seyogianya diikuti oleh pengembangan sumber daya
manusia. Pengembangan sumber daya manusia ini dapat dilaksanakan melalui pendidikan dan
pelatihan yang berkesinambungan.

Definisi pengembangan karyawan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis,
teoritis, konseptual dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/jabatan melalui
pendidikan dan pelatihan. Adapun tujuan dari pengembangan karyawan adalah menyangkut
beberapa hal, diantaranya :

1. Produktivitas Kerja

Dengan pengembangan, produktivitas kerja karyawan akan meningkat, kualitas dan kuantitas
produksi semakin baik, karena technical skill, human skill dan managerial skill karyawan yang
semakin membaik.

1. Efisiensi

Penegmbangan karyawan bertujuan untuk meningkatkan efisiensi tenaga, waktu, bahan baku dan
mengurangi ausnya mesin-mesin. Pemborosan berkurang, biaya produksi relative mengecil
sehingga daya saing perusahaan semakin besar

1. Mengurangi Kerusakan

Pengembangn karyawan juga bertujuan untuk mengurangi kerusakan barang, produksi dan mesin-
mesin karena karyawan semakin ahli dan terampil dalam melaksanaan pekerjaannya.

1. Mengurangi kecelakaan
Pengembangan bertujuan untuk mengurangi tingkat kecelakaan karyawan, sehingga jumlah biaya
pengobatan yang dikeluarkan perusahaan berkurang.

1. Meningkatkan Service

Pengembangan akan meningkatkan kualitas layanan yang lebih baik dari karyawan kepada nasabah
perusahaan, karena pemberian pelayanan yang baik merupakan daya penarik yang sangat penting
bagi rekanan-rekanan perusahaan yang bersangkutan

1. Moral

Dengan pengembangan, moral karyawan akan lebih baik karena keahlian dan ketrampilannya sesuai
dengan pekerjaannya sehingga mereka antusias untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan baik

1. Karir

Dengan pengembangan, kesempatan untuk untuk meningkatkan karir karyawan semakin besar,
karena keahlian, ketrampilan dan prestasi kerjanya lebih baik. Promosi ilmiah biasanya didasarkan
kepada keahlian dan prestasi kerja seseorang

1. Konseptual

Dengan pengembangan, manajer semakin cakap dan cepat dalam mengambil keputusan yang lebih
baik karena technical skill, human skill dan managerial skill-nya lebih baik

1. Leadership

Dengan pengembangan kepemimpinan seorang manajer akan lebih baik, human relation-nya lebih
luwes, motivasinya terarah sehingga pembinaan kerja sama vertical dan horizontal semakin
harmonis

1. Incentives

Pengembangan juga dimaksudkan untuk meningkatkan insentif, fee, maupun benefit yang
didasarkan pada prestasi kerja para karyawa.

1. Consumer Satisfaction

Pengembangan para karyawan akan searah dengan pengembangan kualitas produk, dan layanan
sehingga tentunya akan berkaitan dengan kepuasan konsumen.

Pelaksanaan pengembangan harus didasarkan pada metode-metode yang telah ditetapkan dalam
program pengembangan perusahaan yang dirumuskan oleh bagian atau suatu tim pengembangan.
Metode pengembangan terdiri atas metode latihan atau training yang diberikan kepada karyawan
operasional dan metode pendidikan atau lecturing yang khusus diberikan kepada karyawan
manajerial.

1. On the Job Training


Yaitu pelatihan dengan instruksi, maksudnya adalah para pekerja ditempatkan dalam kondisi riil
dibawah bimbingan dan supervise dari seorang pegawai senior atau supervisor. Metode ini
menggunakan pendekatan Job Instruction Training yakni instruktur memberikan pelatihan kepada
pegawai senior atau supervisor kemudian pegawai senior memberikan pengalamannya kepada
pekerja!

1. Vestibule

Yakni suatu metode latihan yang dilakukan dalam kelas atau workshop yang bia sanya
diselenggarakan dalam suatu perusahaan industry untuk memperkenalkan pekerjaan kepada
karyawan baru dan melatih mereka mengerjakan pekerjan tersebut. Tentunya dengan duplikasi
bahan, alat-alat dan konisi yang akan mereka temui dalam situasi kerja yang sebenarnya.

1. Demonstrasi

Yakni metode latihan yang dilakukan dengan cara peragaan dan penjelasan bagaimana cara-cara
mengerjakan sesuatu pekerjaan melalui contoh-contoh atau percobaan yang didemonstrasikan.
Peserta melihat sendiri teknik mengerjakannya, diberikan penjelasan-penjelasan bahkan kalau perlu
mencoba mempraktekannya sendiri.

1. Programmed Instruction

Merupakan bentuk pelatihan agar peserta dapat belajar sendiri karena langkah-langkah pengerjaan
sudah diprogram, biasanya dengan computer, buku atau mesin pengajar. Instruksi terprogram
meliputi pemecahan informasi dalam beberapa bagian kecil sedemikian rupa sehingga dapat
dibentuk program pengajaran yang mudah dipahami dan saling berhubungan.

1. Magang

Melibatkan pembelajaran dari pekerja yang lebih berpengalaman dan dapat ditambah pada teknik
off the job training. Banyak pekerja ketrampilan tangan seperti tukang pipa dan kayu, dilatih melalui
program magang resmi. Asistensi dan kerja sambilan bisa disamakan dengan magang karena
menggunakan partisipasi tingkat tinggi dari peserta sekaligus memiliki feedback yang tinggi pula.
Sedangkan untuk pengembangan dengan metode lecturing, ada beberapa pendekatan yang bisa
dipakai, namun dalam makalah ini pemakalah hanya menyajikan lima metode yang paling sering
digunakan dalam suatu perusahaan :

1. Seminary

Metode ini menggunakan pendekatan ceramah atau presentasi dari instruktur. Gunanya tentu untuk
meningkatkan kemampuan manajerial para pimpinan. Metode ini dilakukan dalam dalam suatu
classroom dengan jangkauan audiens yang banyak.

1. Lokakarya.

Menggunakan pendekatan yang mirip dengan seminary, yakni menggunakan ceramah atau
presentasi, namun bedanya, peserta tidak pasif mendengarkan begitu saja, tapi juga turut diminta
partisipasinya dalam memecahkan suatu masalah.

1. Under Study.
Hampir sama dengan on the job training, hanya bedanya dilakukan dalam tataran kepemimpinan.
Dimana calon pemimpin dipersiapkan untuk menggantikan jabatan atasannya. Calon dipersiapkan
untuk mengisi jabatan apabila pimpinannya berhenti.

1. Job Rotation

Adalah teknik pengembangan yang dilakukan dengan cara memindahkan peserta dari suatu jabatan
ke jabatan lainnya secara periodic untuk menambah keahlian dan kecakapannya pada setiap jabatan.
Hal ini merupakan antisipasi jika ia dipromosikan, ia akan siap, memiliki pengetahuan dan kapasitas
yang baik

1. Coaching dan Counseling

Coaching adalah suau metode pendidikan dengan cara atasan mengajarkan keahlian dan ketrampilan
kerja kepada bawahannya. Dalam metode ini, supervisor diperlukan sebagai petunjuk untuk
memberitahukan kepada para peserta mengenai tugas yang akan dilaksanakan dan bagaimana cara
mengerjakannya. Sedangkan counseling adalah suatu cara pendidikan dengan melakukan diskusi
antara pekerja dan manajer mengenai hal-hal yang sifatnya pribadi, seperti keinginannya,
ketakutannya dan aspirasinya.

1. C.    Kompensasi

Kompensasi adalah merupakan fungsi manajemen yang sangat penting. Melalui fungsi ini
organisasi memberikan balas jasa yang memadai dan layak kepada karyawan. Hal ini wajar karena
karyawan sebagai sumber daya manusia organisasi tersebut telah memberikan jasanya yang besar
terhadap pencapaian tujuan organisasi. Dari hasil-hasil penelitian, meskipun kompensasi bukan
hanya berupa materi atau uang, namun bentuk gaji sangat penting untuk meningkatkan hasil kerja.

Kompensasi dirumuskan sebagai balas jasa yang memadai dan layak kepada sumber daya manusia
atas sumbangan mereka kepada pencapaian tujuan organisasi. Kompensasi ini berkaitan erat dengan
pokok-pokok seperti evaluasi pekerjaan, kebijakan pengupahan, sistem pengupahan, dan lain
sebagainya.

1. D.    Integrasi

Integrasi adalah kegiatan manajemen yang bertujuan untuk rekonsiliasi kepentingan-kepentingan


karyawan dalam suatu organiasasi. Telah di sadari bersama bahwa dalam pelaksanaan kegiatan
organisasi sering terjadi benturan kepentingan di antara karyawan atau antara karyawan dengan
manajer. Untuk itulah pentingnya fungsi integrasi ini agar diperoleh kesepakatan kembali dalam
pelaksanaan kegiatan organisasi.
Integrasi merupakan usaha untuk menghasilkan rekonsiliasi (kecocokan) yang layak atas
kepentingan-kepentingan perorangan, masyarakat dan organisasi. Adanya tumpang tindih
kepentingan yang cukup berarti antara perorangan, masyarakat dan organisasi, menyebabkan
perlukan mempertimbangkan perasaan, dan sikap personalia dalam menerapkan asas-asas dan
kebijakan organisasi.

1. E.     Pemeliharaan

Menurut Edwin B. Flippo “The maintenance function of personnel is concerned primarily with
preserving the physical, mental, and emotional condition of employees”. Karyawan adalah asset
(kekayaan) utama setiap perusahaan, yang selalu ikut aktif berperan dan paling menentukan tercapai
tidaknya tujuan perusahaan.Oleh karena itu, keamanan dan keselamatannya perlumen dapat
pemeliharaan sebaik-baiknya dari pimpinan perusahaan

Pemeliharaan (maintenance) karyawan harus mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari


manajer.Jika pemeliharaan karyawan kurangdiperhatikan, semangat kerja, sikap, loyalitas karyawan
akan menurun. Absensinya dan turn-over meningkat, disiplin akan menurun, sehingga pengadaan,
pengembangan, kompensasi, dan pengintegrasian karyawan yang telah dilakukan dengan baik dan
biaya yang besar kurang berarti untuk menunjang tercapainya tujuan perusahaan.

Pemeliharaan (maintenance) adalah usaha mempertahankan dana atau meningkatkan kondisi fisik,
mental, dan sikap karyawan, agar mereka tetap loyal dan bekerja produktif untuk menunjang
tercapainya tujuan perusahaan.

Tujuan Pemeliharaan :

1. Untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan.


2. Meningkatkan disiplin dan menurunkan absensi karyawan.
3. Meningkatkan loyalitas dan menurunkan turn-over karyawan.
4. Memberikan ketenangan, keamanan, dan kesehatan karyawan.
5. Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya.
6. Memperbaiki kondisi fisik, mental, dan sikap karyawan.
7. Mengurangi konflik serta menciptakan suasana yang harmonis.
8. Mengefektifkan pengadaan karyawan.

Asas-asas Pemeliharaan Karyawan

1. Asas Manfaat dan Efesiensi

Pemeliharaan yang dilakukan harus efesien dan memberikan manfaat yang optimal bagi perusahaan
dan karyawan.Pemeliharaan ini hendaknya meningkatkan prestasi kerja, keamanan, kesehatan, dan
loyalitas karyawan dalam mencapai tujuan.Asas ini harus deprogram dengan baik supaya tidak sia-
sia.

1. Asas Kebutuhan dan Kepuasan


Pemenuhan kebutuhan dan kepuasan harus menja didasar  program pemeliharaan karyawan.Asas ini
penting supaya tujuan pemeliharaan, kesehatan, dan sikap karyawan baik, sehingga mereka mau
bekerja secara efektif dan efesien menunjuang tercapainya tujuan perusahaan.

1. Asas Keadilan dan Kelayakan

Keadilan dan kelayakan hendaknya dijadikan asas program pemeliharaan karyawan. Karena
keadilan dan kelayakan akan menciptakan ketenangan dan konsentrasi karyawan terhadap tugas-
tugasnya, sehingga disiplin, kerjasama, dan semangat kerjanya meningkat. Dengan asa sini
diharapkan tujuan pemberian pemeliharaan akan tercapai.

1. Asas Peraturan Legal

Peraturan-peraturan legal yang bersumber dari undang-undang, Keppres, dan keputusan mentri
harus dijadikan asas program pemeliharaan karyawan. Hal ini penting untuk menghindari konflik
dan intervensi serikat buruh dan pemerintah.

1. Asas Kemampuan Perusahaan

Kemampuan perusahaan menjadi pedoman dan asas program pemeliharaan kesejahteraan karyawan.
Jangan sampai terjadi pelaksanaan pemeliharaan karyawan yang mengakibatkan hancurnya
perusahaan.

Dalam pemeliharaan dibutuhkan strategi dalam pelaksanaannya, pemilihan metode yang tepat
sangat penting, supaya pelaksanaannya efektif dalam mendukung tercapainya tujuan organisasi
perusahaan.

Fungsi pemeliharaan ini terkait dengan bagaimana usaha untuk mengabadikan keadaan baik yang
sudah tercipta. Memiliki angkatan kerja yang mempunyai kemauan dan kemampuan untuk bekerja
perlu di pelihara dengan baik.

1. F.     Pemutusan Hubungan Kerja (Separation)

Seorang karyawan tidak mungkin akan selalu bekerja pada organisasi tertentu. Pada suatu ketika
paling tidak mereka harus memutuskan hubungan kerja dengan cara pensiun. Untuk itu maka tenaga
kerja atau karyawan tersebut harus kembali ke masyarakat. Organisasi harus bertanggung jawab
dalam memutuskan hubungan kerja ini sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, dan
menjamin warga masyarakat yang dikembalikan itu berada dalam keadaan yang sebaik mungkin.
Seorang manajer sumber daya manusia harus melaksanakan fungsi ini dengan baik

Pelaksanaan berbagai fungsi manajemen sumber daya manusia sebenarnya bukan hanya
menciptakan sumber daya manusia yang produktif mendukung tujuan organisasi, akan tetapi juga
menciptakan suatu kondisi yang lebih baik guna meningkatkan potensi dan motivasi sumber daya
manusia dalam berkarya. Pelaksanaan job analysis, perencanaan sumber daya manusia, rekruitmen
dan seleksi, penempatan dan pembinaan karir serta pendidikan dan pelatihan yang baik dapat
meningkatkan potensi sumber daya manusia untuk berkarya, karena telah mendapatkan bekal
pengetahuan, keterampilan dan ditempatkan pada kedudukan yang tepat (the right man on the right
place). Sedangkan pelaksanaan fungsi sumber daya manusia lainnya seperti kompensasi,
perlindungan dan hubungan tenaga kerja yang baik akan dapat menimbulkan stimulus yang
mendorong meningkatnya motivasi kerja sumber daya manusia.

Oleh karena demikian, untuk melindungi karyawan dari tindakan demikian, maka pemerintah telah
mendaptkan kebijakannya sebagai tertuang di dalam undang-undang No. 13 Tahun 2003 bahwa,
pengusaha dilarang melakukan pemutusan hubungan kerja dengan alasan:

1. Pekerja berhalangan masuk karena sakit perut menurut keterangan dokter selama waktu
tidak melampaui 12 bulan secara terus menerus.
2. Pekerja berhalangan Negara sesuai denganketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Pekerjaan mengerjakan ibadah yang diperintahkan agamnya.
3. Pekerja menikah  Pekerja mempunyai pertalian darah dan atau ikatan perkawinan dengan
pekerjan lainnya dalam satu perusahaan, kecuali telah diatur dalam perjanjian kerja,
peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama.
4. Pekerja mendirikan, mejadi anggota dan/atau pengurus serikat pekerja, pekerja melakukan
kegiatan serikat pekerja di luar jam kerja atau di dalam jam kerja atas kesepakatan
pengusaha, atau berdasarkan ketentuan yang diatur dalam pernjanjian kerja bersama.
5. Pekerja yang mengadukan pengusaha kepada yang berwajib mengenai perbuatan pengusaha
yang melakukan tindakan pidana kejahatan.
6. Karena perbedaan yang paham, agama, aliran politik, suku, wana kulit, golongan, jenis
kelami, kondisi fisik atau status perkawinan.
7. Pekerjaan dalam keadaan cacat tetap, sakit akibat kecelakaan kerja, atau karena hubungan
kerja yang menurut surat keterangan dokter yang jangka waktu penyembuhannya belum
dapat dipastikan.

Di samping hal tersebut di atas yang melarang pengusaha mengadakan pemutusan hubungan kerja
dengan karyawannya, tapi ada juga yang membolehkan pengusaha mengadakan pemutusan kerja
dengan karyawan dengan asalan pekerja telah melakukan kesalahan berat sebagai berikut:

1. Melakukan penipuan, pencurian atau penggelapan dan/atau uang milik perusahaan.


Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan perusahaan.
2. Mabuk, minum-minuman kerjas memabukan, memakai atau mengedarkan narkotika,
psikotropika, dan zat adiktif lainnya di lingkungan karja.
3. Melakukan perbuatan asusiala atau perjudian di lingkungan karja.
4. Menyerang, menganiaya, mengancam astau mengintimidasi teman sekerja atau pengusaha di
lingkungan kerja.
5. Membujuk teman sekerja atau pengusaha untuk melakukan perbuatan yang bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan.
6. Dengan ceroboh atau sengaja merusak atau mebiarkan dalam keadaan bahaya barang milik
perusahaan yang menimbulkan rugi bagi perusahaan.
7. Dengan ceroboh atau membiarkan teman sekerja atau pengusaha dalam keadaan bahaya di
tempat kerja.
8. Membongkar atau membocorkan rahasia perusahaan yang harusnya dirahasiakan kecuali
untuk kepentingan Negara. Melakukan perbuatan lainnya di lingkungan perusahaan yang
diancam pidana 5 tahun atau lebih.

Semua kegiatan seperti di atas, baru pengusaha memutuskan melakukan pemutusan hubungan
hubungan kerja dengna karyawan, apabila memang benar-benar terbukti dengan didukung oleh
bukti-bukti, atau tertangkap tasngan dan adanya pengakuan dari karyawan.
 

BAB III

PENUTUP

3.1    Kesimpulan

Dari pembahasan sebelumnya, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut.

 Manajemen sumber daya manusia adalah proses perencanaan, pengorganisasian,


pelaksanaan, dan pengontrolan terhadap sumber daya manusia dalam organisasi untuk
mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
 Fungsi-fungsi manajemen yang diterapkan dalam manajemen sumber daya manusia terdiri
dari, (1) Perencanaan (planning), (2) Pengorganisasian (organizing), (3) Pengarahan
(directing), dan (4) Pengendalian (controlling). Adapun fungsi-fungsi operasional yang
dijalankan oleh manajemen sumber daya manusia yaitu, (1) Pengadaan Tenaga Kerja
(procurement), (2) Pengembangan (development), (3) Kompensasi, (4) Integrasi, (5)
Pemeliharaan (maintenance), dan (6) Pemutusan Hubungan Kerja (separation).

3.2     Saran
Dalam makalah ini penulis menyarankan agar manajemen sumber daya manusia hendaknya
dijalankan dengan sebaik mungkin, mengingat begitu pentingnya peran dan fungsi sumber daya
manusia dalam rangka pencapaian tujuan yang ditetapkan organisasi. Perkembangan psikologi
manusia perlu menjadi perhatian utama bagi manajer sumber daya manusia, dalam rangka
melakukan manajemen terhadap sumber daya manusia dalam organisasi.

DAFTAR PUSTAKA

Dessler, Gary. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Indeks.

Flippo, Edwin B. 1994. Manajemen Personalia: Edisi Keenam, Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Marwansyah. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua. Bandung: Alfabeta.

Sastrohadiwiryo, B. Siswanto. 2002. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia: Pendekatan


Administratif dan Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.

Siagian, Sondang P. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Usman, Husaini. 2009. Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai