Anda di halaman 1dari 6

Nomor :-

Lampiran : 1 berkas
Perihal : Permohonan Bantuan Beasiswa Pendidikan Magister Kebidanan

Kepada Yth,
Gubernur Jawa Barat
Di
Tempat

Dengan hormat,
Assalamu’alaikum wr. wb
Teriring salam dan do’a saya ucapkan kepada Bapak/Ibu, semoga dalam keadaan
sehat walafiat serta sukses dalam menjalankan aktifitas sehari-hari dan selalu dalam
limpahan rahmat Allah Swt. Amin yaa Rabbal ‘Alamin.
Berdasarkan bahwa pentingnya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), dimana
melalui jenjang pendidikanlah peningkatan itu dapat dicapai, karena itu saya yang bertanda
tangan dibawah ini:
Nama :  NIRMALA
Tempat/tanggal lahir :  Ciamis, 20 November 1983
Alamat :  Dusun Kalapa Rt 007 Rw 003 Mekarbuana Panawangan
Pendidikan terakhir :  S1 Kebidanan
Alamat :  Dusun Kalapa Rt 007 Rw 003 Mekarbuana Panawangan
Nomor HP : 085223042000
Biodata Orang Tua :
a.   Ayah
Nama :  Mansur
Tempat/Tgl. Lahir :  Ciamis, 08 Maret 1947
Alamat :  Dusun Kalapa Rt 007 Rw 003 Mekarbuana Panawangan
Pekerjaan :  Pensiunan
b.   Ibu
Nama :  Esih Riasih
Tempat/Tgl. Lahir :  Ciamis, 14 April 1953
Alamat :  Dusun Kalapa Rt 007 Rw 003 Mekarbuana Panawangan
Pekerjaan :  Ibu Rumah Tangga
Dengan ini saya mengajukan permohonan bantuan beasiswa pendidikan kepada Bapak/Ibu
untuk melanjutkan studi belajar S2 di Universitas Padjadjaran Kota Bandung, Fakultas
Kebidanan Sebagai bahan pertimbangan bagi Bapak/Ibu, dengan ini saya lampirkan :
1.      Foto Copy Kartu Keluarga (KK)
2.      Foto Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP)
3.      Riwayat Hidup
  
Demikian surat Permohonan ini saya sampaikan, besar harapan saya untuk terkabulnya
permohonan ini. Atas bantuan dan perhatian Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya

NIRMALA
PROPOSAL
PERMOHONAN BANTUAN BEASISWA

A.    Pendahuluan
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator dalam menentukan derajat
kesehatan masyarakat. Di Indonesia angka kematian ibu merupakan angka tertinggi
dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan
Indonesia (SDKI) pada tahun 2016 mengatakan bahwa angka kematian ibu di Indonesia
mencapai 235 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2016).
Angka kematian maternal dan angka kematian bayi merupakan ukuran bagi kemajuan
kesehatan suatu negara, khususnya yang berkaitan dengan masalah kesehatan ibu dan anak.
Angka kematian maternal merupakan indikator yang mencerminkan status kesehatan ibu,
terutama risiko kematian bagi ibu pada waktu hamil dan melahirkan. (Saifudin dalam
Fibriana, 2007). Angka Kematian Ibu (AKI) yang tinggi di suatu wilayah pada dasarnya
menggambarkan derajat kesehatan masyarakat yang rendah dan berpotensi menyebabkan
kemunduran ekonomi dan sosial di level rumah tangga, komunitas, dan nasional. Kematian
ibu memiliki dampak yang besar berupa penurunan kualitas hidup bayi dan anak
menyebabkan goncangan dalam keluarga dan selanjutnya mempengaruhi tumbuh kembang
anak (Hernandez dalam Aeni, 2013). Kematian wanita pada usia reproduktif juga akan
mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan dan dapat menyebabkan kemunduran
perkembangan masyarakat, karena wanita merupakan pilar utama dalam keluarga yang
berperan penting dalam mendidik anak – anak, memberikan perawatan kesehatan dalam
keluarga dan membantu perekonomian keluarga (Fibriana, 2007). Indonesia sebagai negara
berkembang masih memiliki angka kematian yang cukup tinggi. Penurunan AKI di
Indonesia terjadi sejak tahun 1991 sampai dengan 2007, yaitu dari 390 menjadi 228.
Menurut data SDKI tahun 2012 AKI menunjukkan peningkatan yang signifikan yaitu
menjadi 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. AKI kembali menujukkan
penurunan menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan hasil Survei
Penduduk Antar Sensus (SUPAS) (Kemenkes RI, 2017).
Angka kematian ibu menurut data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan pada tahun
2018 tercatat ada 24 orang dan angka kematian bayi pada tahun 2018 tercatat ada 126.
Penyebab kematian ibu di antaranya disebabkan oleh penyebab langsung obstetrik dan
penyebab tidak langsung. Penyebab langsung kematian ibu berhubungan dengan komplikasi
kehamilan, persalinan dan nifas sedangkan penyebab tidak langsung disebabkan oleh
penyakit yang memperberat kehamilan dan meningkatkan resiko terjadinya kesakitan dan
kematian. Selain itu, salah satu kontribusi kematian ibu juga disebabkan oleh 4 terlalu, yaitu
terlalu muda, terlalu sering, terlalu pendek jarak kehamilan dan terlalu tua (Triana dkk,
2015).
Pengembangan sumber daya manusia adalah suatu upaya untuk mengembangkan kualitas
atau kemampuan tenaga kesehatan khususnya bidan dalam menolong persalinan supaya
dapat menekan angka kejadian kematian ibu dimasa yang akan datang. Oleh karena itu, saya
sebagai generasi penerus bangsa ingin  menekan angka kematian ibu di Kabupaten
Kuningan. Selanjutnya saya sangat mengharapkan peran Bapak/Ibu membantu putra-putri
daerah agar menjadi generasi yang handal, profesional dan berkualitas untuk membangun
daerahnya sendiri.
Dilatar belakangi hal tersebut saya sangat berharap Bapak/Ibu dapat membantu
mengurangi beban keuangan yang menjadi kendala dalam meningkatkan prestasi belajar dan
meningkatkan kualitas tenaga kesehatan khususnya seorang bidan.
Salah satu upaya yang saat ini saya harapkan dari Bapak/Ibu adalah dapat memberikan
bantuan beasiswa bagi anak didik yang mempunyai potensi serta keinginan besar untuk
mengenyam pendidikan lebih. Bantuan ini sangat berarti dalam menunujang kelancaran dan
keberhasilan anak didik dalam menyelesaikan masa belajarnya.

B.     Rumusan Masalah


Dewasa ini pendidikan di Indonesia menjelma menjadi suatu yang ekslusif. Besarnya
biaya pendidikan yang harus di bayar, textbook yang mahal hingga sarana penunjang bagi
pelajar yang minim. Hal ini menyebabkan pendidikan di negeri ini sebagian besar dinikmati
oleh kalangan tertentu saja. Otak yang merupakan kunci utama dalam pendidikan hampir
tidak berharga. Dan hal seperti ini yang menimpa saya dan mungkin banyak orang yang
bernasib sama seperti saya, dimana mempunyai keinginan tinggi untuk melanjutkan
pendidikan namun terkendala mahalnya biaya pendidikan, bahkan sulit sekali institusi
pendidikan memberikan kebijakan untuk mengangsur, ini yang saya rasakan ketika
heregistrasi pendaftaran memasuki perguruan tinggi tidak diperkenankan membayar
keuangan dengan cara menyicil.

C.    Dasar Pemikiran


1. Pembukaan UUD 1945 Alinea 4
2. Tri Dharma Perguruan Tinggi
3. Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
4. Pola Pengembangan Mahasiswa SK Dirjen DIKTI No. 26/Dikti/1998
5. Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 1990 tentang Pendidikan Nasional

D.    Tujuan
Tujuan dari pengajuan permohonan bantuan beasiswa ini dapat disebutkan sebagai berikut :
1. Proposal ini saya buat bertujuan untuk mendapatkan beasiswa pendidikan dari
Pemerintah Daerah maupun swasta.
2. Untuk meringankan beban dalam membiayai kuliah
3. Meningkatkan pengetahuan dan keilmuan saya
4. Menurunkan AKI dan AKB khusunya diwilayah Kabupaten Kuningan
E.     Estimasi Biaya Pendidikan
No Uraian Jumlah
1 Pendaftaran Rp. 600.000.-
2 Semesteran Rp 10.000.000.-
3 Matrikulasi Rp 2.500.000.-
4 Penelitian Rp 15.000.000.-

5 Buku Penunjang Rp 3.000.000.-

6 ATK Rp 1.500.000.-

7 Toefel Rp 1.500.000.-

8 TPA Rp 1.000.000.-

Jumlah Rp 35.100.000.-
Terbilang : tiga puluh lima juta seratus ribu rupiah
Tanpa menghilangkan rasa hormat saya kepada Bapak/Ibu, saya mecantumkan No. Rekening
Bank apabila nantinya proposal ini dikabulkan oleh Bapak/Ibu.
Nama Pemilik :  NIRMALA
Nama Bank :  BRI SIMPEDES
No. Rekening :  4274-01-015901-53-1

F.     Penutup
Demikian proposal ini saya ajukan dengan harapan dapat dipertimbangkan dan disikapi
sebagaimana mestinya. Atas perhatian dan kebijaksanaan bapak, saya ucapkan terima kasih.

Kuningan, 03 Juni 2020


Nama Pengaju

NIRMALA
Pendaftaran 600rb
Biaya semester 10jt
Dana Pendidikan 10jt
Matrikulasi 2,5jt
Pembelian alat penunjang 3jty
Penelitian 15jt

Anda mungkin juga menyukai