0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan3 halaman
Dokumen ini membahas tentang perencanaan komunikasi dan kampanye komunikasi. Ia menjelaskan bahwa perencanaan komunikasi adalah proses penyusunan secara sistematis tentang penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui sarana informasi. Kampanye komunikasi efektif memerlukan perencanaan yang tepat waktu, segmentasi audiens yang jelas, penelitian untuk mendapatkan umpan balik, dan alokasi sumber day
Dokumen ini membahas tentang perencanaan komunikasi dan kampanye komunikasi. Ia menjelaskan bahwa perencanaan komunikasi adalah proses penyusunan secara sistematis tentang penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui sarana informasi. Kampanye komunikasi efektif memerlukan perencanaan yang tepat waktu, segmentasi audiens yang jelas, penelitian untuk mendapatkan umpan balik, dan alokasi sumber day
Dokumen ini membahas tentang perencanaan komunikasi dan kampanye komunikasi. Ia menjelaskan bahwa perencanaan komunikasi adalah proses penyusunan secara sistematis tentang penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui sarana informasi. Kampanye komunikasi efektif memerlukan perencanaan yang tepat waktu, segmentasi audiens yang jelas, penelitian untuk mendapatkan umpan balik, dan alokasi sumber day
Istilah perencanaan komunikasi berasal dari kata perencanaan dan komunikasi. Perencanaan
sendiri bersumber dari kata rencana yang berarti segala sesuatu yang akan atau harus dilakukan. Apabila segala sesuatu yang akan atau harus dilakukan itu diupayakan secara sistematis dan dinyatakan secara tertulis maka disebut perencanaan [1]. Sebelum dilakukannya perencanaan, harus disadari terlebih dulu bahwa diperlukan identifikasi suatu masalah atau suatu keinginan yang ingin diwujudkan [2]. G.R. Terry (Mardikanto, 1992:281) menyatakan bahwa perencanaan merupakan suatu proses pemilihan dan menghubung-hubungkan fakta serta menggunakannya untuk menyusun asumsi-asumsi yang diduga bakal terjadi di masa mendatang untuk kemudian merumuskan kegiatan-kegiatan yang diusulkan untuk mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan. Dengan kata lain, perencanaan selalu berorientasi pada masa yang akan datang (future oriented) [1]. Diketahui ada empat elemen utama perencanaan [3], yaitu : 1. Tujuan (Objective) yang merupakan kondisi masa depan yang akan dicapai. 2. Aksi (Action) yang berupa serangkaian kegiatan yang yang dilakukan untuk mencapai tujuan. 3. Sumber Daya (Resouces) yang berarti hal-hal yang dibutuhkan dalam melaksakan aksi. 4. Pelaksanaan (Implementation) atau bagaiman tata cara dan arah pelaksanaan kegiatan. Kegiatan komunikasi pada prinsipnya adalah aktivitas pertukaran ide atau gagasan. Secara sederhana, kegiatan komunikasi dipahami sebagai kegiatan penyampaian dan penerimaan pesan/ ide dari satu pihak ke pihak lain, dengan tujuan untuk mencapai kesamaan pandangan atas ide yang dipertukarkan tersebut. Sarah Trenholm dan Arthur Jensen dalam Wiryanto (2004) mendifinisikan komunikasi adalah suatu proses dimana sumber mentransmisikan pesan kepada penerima melalui beragam saluran. Sedangkan menurut Hoveland dalam Wiryanto (2004) komunikasi adalah proses dimana individu mentransmisikan stimulus untuk mengubah perilaku individu yang lain [3]. Elemen-elemen yang terdapat dalam komunikasi adalah: 1. Komunikator : orang yang menyampaikan pesan 2. Pesan : ide atau informasi yang disampaikan 3. Media : sarana komunikasi 4. Komunikan : pemirsa atau pihak yang menerima pesan 5. Umpan Balik : respon dari komunikan terhadap pesan yang diterimanya Dalam kehidupan nyata mungkin ada yang menyampaikan pesan/ide (encoding) yang merupakan hasil pengolahan ide (stimulus) berdasarkan kesan (perception) dan penerjemahan (interpretation) si penyampai ; ada yang menerima atau mendengarkan pesan; ada pesan itu sendiri; ada media (transmission through a channel) dan tentu ada respon berupa tanggapan terhadap pesan (feedback) [3]. Dalam kegiatan komunikasi masalah utamanya ialah mempertemukan pendapat dari komunikator dengan khalayak, melalui penyampaian pesan. Pesan inilah yang kemudian direncanakan sedemikian rupa, sehingga mampu mencapai khalayak dan menghasilkan pertemuan pendapat antara komunikator dengan komunikan. Perencanaan komunikasi berarti kegiatan penyusunan secara sistematis tentang sesuatu yang akan dilakukan dengan cara penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui sarana informasi. Ada beberapa definisi tentang perencanaan komunikasi: 1. Perencanaan komunikasi adalah proses mengalokasikan sumber daya komunikasi untuk mencapai tujuan organisasi. Sumber daya tersebut tidak saja mencangkup media massa dan komunikasi antarpribadi, tetapi juga setiap aktivitas yang dirancang untuk mengubah perilaku dan menciptakan keterampilan-keterampilan tertentu di antara individu dan kelompok dalam lingkup tugas-tugas yang dibebankan oleh organisasi. 2. Perencanaan komunikasi adalah suatu usaha yang sistematis dan kontinu dalam mengorganisir aktivitas manusia terhadap upaya penggunaan sumberdaya komunikasi secara efisien guna merealisasikan kebijakan-kebijakan komunikasi. 3. Perencanaan komunikasi adalah sebuah dokumen tertulis yang menggambarkan tentang apa yang harus dilakukan yang berhubungan dengan komunikasi dalam pencapaian tujuan, dengan cara apa yang dapat dilakukan sehingga tujuan tersebut dapat dicapai, dan kepada siapa program komunikasi itu ditujukan, dengan peralatan dan dalam jangka waktu berapa lama hal itu bisa dicapai, dan bagaimana cara mengukur (evaluasi) hasil-hasil yang diperoleh dari program tersebut. 4. Perencanaan komunikasi adalah seni dan ilmu pengetahuan dalam mencapai target khalayak dengan menggunakan saluran-saluran komunikasi pemasaran, misalnya periklanan, kehumasan, dll [4]. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Kampanye merupakan sebuah tindakan serentak untuk melawan, mengadakan aksi, dsb. Dalam pengertian khusus kampanye merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi politik atau calon yang bersaing memperebutkan kedudukan dalam parlemen dan sebagainya untuk mendapat dukungan massa pemilih dalam suatu pemungutan suara [5]. Agar kampanye komunikasi dilakukan berjalan secara optimal, menurut Simmons dan Mujica (1987) dalam Simmons (1990: 4) diperlukan perencanaan kampanye yang efektif (effective campaign planning). Di dalamnya tercakup langkah-langkah sebagai berikut: 1. Melakukan campur tangan yang tepat pada waktunya, artinya dalam rangka pelaksanaan perencanaan program komunikasi, kita mesti merancang pesan yang menarik; memilih media yang tepat; menetapkan target sasaran yang jelas; dan mengeksekusi pesan pada waktu yang tepat; 2. Membuat segmentasi khalayak, yang bukan saja penting bagi pengiriman pesan, tetapi juga baik untuk efektivitas biaya kampanye yang terbatas sumber dayanya; 3. Memakai riset untuk menelusuri pelaksanaan kampanye dan akhirnya untuk mendapatkan balikan (feedback) bagi perbaikan siklus perencanaan selanjutnya; 4. Memilah usaha secara proporsional dalam mencapai target khalayak sesuai potensi dampak yang ditimbulkannya [6].