Anda di halaman 1dari 3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Istilah perencanaan komunikasi berasal dari kata perencanaan dan komunikasi. Perencanaan


sendiri bersumber dari kata rencana yang berarti segala sesuatu yang akan atau harus dilakukan.
Apabila segala sesuatu yang akan atau harus dilakukan itu diupayakan secara sistematis dan
dinyatakan secara tertulis maka disebut perencanaan [1]. Sebelum dilakukannya perencanaan,
harus disadari terlebih dulu bahwa diperlukan identifikasi suatu masalah atau suatu keinginan
yang ingin diwujudkan [2]. G.R. Terry (Mardikanto, 1992:281) menyatakan bahwa perencanaan
merupakan suatu proses pemilihan dan menghubung-hubungkan fakta serta menggunakannya
untuk menyusun asumsi-asumsi yang diduga bakal terjadi di masa mendatang untuk kemudian
merumuskan kegiatan-kegiatan yang diusulkan untuk mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan.
Dengan kata lain, perencanaan selalu berorientasi pada masa yang akan datang (future oriented)
[1]. Diketahui ada empat elemen utama perencanaan [3], yaitu :
1. Tujuan (Objective) yang merupakan kondisi masa depan yang akan dicapai.
2. Aksi (Action) yang berupa serangkaian kegiatan yang yang dilakukan untuk mencapai tujuan.
3. Sumber Daya (Resouces) yang berarti hal-hal yang dibutuhkan dalam melaksakan aksi.
4. Pelaksanaan (Implementation) atau bagaiman tata cara dan arah pelaksanaan kegiatan.
Kegiatan komunikasi pada prinsipnya adalah aktivitas pertukaran ide atau gagasan.  Secara
sederhana, kegiatan komunikasi dipahami sebagai kegiatan penyampaian dan penerimaan pesan/
ide dari satu pihak ke pihak lain, dengan tujuan untuk mencapai kesamaan pandangan atas ide
yang dipertukarkan tersebut. Sarah Trenholm dan Arthur Jensen dalam Wiryanto (2004)
mendifinisikan komunikasi adalah suatu proses dimana sumber mentransmisikan pesan kepada
penerima melalui beragam saluran. Sedangkan menurut Hoveland dalam Wiryanto (2004)
komunikasi adalah proses dimana individu mentransmisikan stimulus untuk mengubah perilaku
individu yang lain [3]. Elemen-elemen yang terdapat dalam komunikasi adalah:
1. Komunikator : orang yang menyampaikan pesan
2. Pesan : ide atau informasi yang disampaikan
3. Media : sarana komunikasi
4. Komunikan : pemirsa atau pihak yang menerima pesan
5. Umpan Balik : respon dari komunikan terhadap pesan yang diterimanya
Dalam kehidupan nyata mungkin ada yang menyampaikan pesan/ide (encoding) yang merupakan
hasil pengolahan ide (stimulus) berdasarkan kesan (perception) dan penerjemahan
(interpretation) si penyampai ; ada yang menerima atau mendengarkan pesan; ada pesan itu
sendiri; ada media (transmission through a channel) dan tentu ada respon berupa tanggapan
terhadap pesan (feedback) [3]. Dalam kegiatan komunikasi masalah utamanya ialah
mempertemukan pendapat dari komunikator dengan khalayak, melalui penyampaian pesan.
Pesan inilah yang kemudian direncanakan sedemikian rupa, sehingga mampu mencapai khalayak
dan menghasilkan pertemuan pendapat antara komunikator dengan komunikan.
Perencanaan komunikasi berarti kegiatan penyusunan secara sistematis tentang sesuatu yang
akan dilakukan dengan cara penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui
sarana informasi. Ada beberapa definisi tentang perencanaan komunikasi:
1. Perencanaan komunikasi adalah proses mengalokasikan sumber daya komunikasi untuk
mencapai tujuan organisasi. Sumber daya tersebut tidak saja mencangkup media massa dan
komunikasi antarpribadi, tetapi juga setiap aktivitas yang dirancang untuk mengubah
perilaku dan menciptakan keterampilan-keterampilan tertentu di antara individu dan
kelompok dalam lingkup tugas-tugas yang dibebankan oleh organisasi.
2. Perencanaan komunikasi adalah suatu usaha yang sistematis dan kontinu dalam mengorganisir
aktivitas manusia terhadap upaya penggunaan sumberdaya komunikasi secara efisien guna
merealisasikan kebijakan-kebijakan komunikasi.
3. Perencanaan komunikasi adalah sebuah dokumen tertulis yang menggambarkan tentang apa
yang harus dilakukan yang berhubungan dengan komunikasi dalam pencapaian tujuan, dengan
cara apa yang dapat dilakukan sehingga tujuan tersebut dapat dicapai, dan kepada siapa
program komunikasi itu ditujukan, dengan peralatan dan dalam jangka waktu berapa lama hal
itu bisa dicapai, dan bagaimana cara mengukur (evaluasi) hasil-hasil yang diperoleh dari
program tersebut.
4. Perencanaan komunikasi adalah seni dan ilmu pengetahuan dalam mencapai target khalayak
dengan menggunakan saluran-saluran komunikasi pemasaran, misalnya periklanan,
kehumasan, dll [4].
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Kampanye merupakan sebuah tindakan serentak
untuk melawan, mengadakan aksi, dsb. Dalam pengertian khusus kampanye merupakan kegiatan
yang dilaksanakan oleh organisasi politik atau calon yang bersaing memperebutkan kedudukan
dalam parlemen dan sebagainya untuk mendapat dukungan massa pemilih dalam suatu
pemungutan suara [5]. Agar kampanye komunikasi dilakukan berjalan secara optimal, menurut
Simmons dan Mujica (1987) dalam Simmons (1990: 4) diperlukan perencanaan kampanye yang
efektif (effective campaign planning). Di dalamnya tercakup langkah-langkah sebagai berikut:
1. Melakukan campur tangan yang tepat pada waktunya, artinya dalam rangka pelaksanaan
perencanaan program komunikasi, kita mesti merancang pesan yang menarik; memilih media
yang tepat; menetapkan target sasaran yang jelas; dan mengeksekusi pesan pada waktu yang
tepat;
2. Membuat segmentasi khalayak, yang bukan saja penting bagi pengiriman pesan, tetapi juga
baik untuk efektivitas biaya kampanye yang terbatas sumber dayanya;
3. Memakai riset untuk menelusuri pelaksanaan kampanye dan akhirnya untuk mendapatkan
balikan (feedback) bagi perbaikan siklus perencanaan selanjutnya;
4. Memilah usaha secara proporsional dalam mencapai target khalayak sesuai potensi dampak
yang ditimbulkannya [6].

Anda mungkin juga menyukai