Anda di halaman 1dari 2

PENGT

PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS ANESTESIOLOGI DAN


TERAPI INTENSIF INDONESIA
(The Indonesian Society of Anesthesiology and Intensive Therapy)
Alamat :
Jl. Cempaka Putih Tengah II No. 2A
Jakarta Pusat, Indonesia, Telp/Fax : (021) 2147.3847
e-Mail : pp.perdatin@gmail.com website : www.perdatin.org

Rekomendasi Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif


Indonesia (PERDATIN) dalam penatalaksanaan Pasien Dalam Pengawasan (PDP),
pasien tersangka atau positif COVID 19

1. Petugas Medis harus senantiasa waspada dalam penanganan dan pencegahan infeksi di tempatnya
bekerja pada kasus pasien positif atau Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID 19 yang akan menjalani
tindakan anestesi, intubasi, ekstubasi, bronkhoskopi, penghisapan jalan nafas, ventilasi mekanik,
trakheostomi, fisioterapi dada dan terapi inhalasi.
2. Petugas Medis harus terlatih dalam prosedur memakai dan melepas Alat Pelindung Diri (APD) untuk
penanganan kasus Pasien Positif atau PDP.
3. Fasilitas kesehatan harus menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) yang memenuhi syarat perlindungan
terhadap kontak, droplet dan airborne.
4. Petugas Medis harus melakukan hand-hygiene sebelum dan sesudah melaksanakan semua prosedur.
5. Petugas Medis harus mengutamakan perlindungan seluruh anggota timnya demi keberlangsungan
pelayanan gawat darurat dan ICU terhadap pasien saat ini dan pasien berikutnya.
6. Sebelum melakukan prosedur jalan napas, hal-hal dibawah ini harus disimulasi dan dibuatkan check-list :
a. Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD), lakukan sesuai prosedur pemasangan APD.
b. Pemilihan dan proses pemakaian APD tersebut seperti masker N95 atau Powered Air Purifying
Respirator (PAPR), pelindung wajah, gaun dan sarung tangan panjang ganda harus tidak mempersulit
pelaksanaan prosedur intubasi.
c. Batasi jumlah staf di dalam ruang tindakan intubasi agar proses intubasi berjalan aman.
d. Utamakan penggunaan video laringoskopi untuk intubasi sehingga meminimalkan paparan karena
terlalu dekat jarak antara pasien dengan pelaku intubasi.
e. Pemakaian mandrain harus terpasang di dalam ETT sejak awal prosedur intubasi.
f. Sebelum masuk ke ruang tindakan intubasi, pastikan alat monitor, akses intravena telah terpasang.
g. Sebelum masuk ke ruang tindakan intubasi, pastikan obat-obat intubasi telah siap dalam spuit dan
dalam dosis yang cukup tersedia bila dibutuhkan penambahan dosis di luar rencana.
h. Sebelum masuk ke ruang tindakan intubasi, pastikan ventilator telah siap menyala dan peralatan
hisap berfungsi.
i. Gunakan alat kateter hisap tertutup (closed-suction).
j. Hindari intubasi sadar (karena meningkatkan risiko batuk dari pasien yang akan menyebarkan
droplet).
k. Rencanakan intubasi agar dilakukan dengan Teknik Rapid Sequence Induction (RSI). RSI dapat
dimodifikasi (Ultra Rapid) yang dilakukan dalam waktu yang sangat cepat.
l. Berikan preoksigenasi Oksigen 100% selama 5 menit untuk mencegah ventilasi manual.
m. Bila diperlukan ventilasi manual, berikan volume tidal yang kecil.
n. Gunakan filter HME di antara sungkup muka dan sirkuit pernafasan/Laerdal bag.
o. Saat pasien sudah direncanakan intubasi, hentikan alat HFNC/NIV untuk mencegah penyebaran
aerosol.
p. Semua alat jalan nafas yang telah digunakan harus menjalani prosedur dekontaminasi dan desinfeksi
sesuai prosedur.
q. Setelah intubasi selesai, lepaskan lapisan sarung tangan terluar untuk mencegah kontaminasi ke
tempat lain.
r. Lakukan pelepasan APD rinci sesuai prosedur (hingga mandi) dengan sangat teliti dan hati-hati.
s. Setelah melepas APD, cuci tangan kembali sebelum menyentuh bagian tubuh lainnya.
PENGT
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS ANESTESIOLOGI DAN
TERAPI INTENSIF INDONESIA
(The Indonesian Society of Anesthesiology and Intensive Therapy)
Alamat :
Jl. Cempaka Putih Tengah II No. 2A
Jakarta Pusat, Indonesia, Telp/Fax : (021) 2147.3847
e-Mail : pp.perdatin@gmail.com website : www.perdatin.org

7. Sebelum melakukan tindakan anestesi seperti operasi, trakeostomi, hal-hal di bawah ini harus
dipertimbangkan :
a. Bila tindakan dilakukan di kamar operasi, bila memungkinkan pasien diintubasi di ruangan isolasi
bertekanan negatif sebelum dibawa ke kamar operasi.
b. Gunakan closed suction system.
c. Gunakan penutup sekali pakai untuk melindungi alat-alat anestesi, monitor, mesin anestesi, usg,
untuk mencegah kontaminasi droplet.

Pengurus Pusat Perdatin,

Prof. Dr. dr. Syafri K. Arif, SpAn, KIC, KAKV


Ketua Umum

Anda mungkin juga menyukai