Anda di halaman 1dari 3

TABEL 5.

Pedoman vaksinasi penerima transplantasi organ padat

Vaksin A2:C17 Sebelum Transplantasi Setelah Transplantasi


Influenza (I) Ya Ya (setiap tahun)
Hepatitis B Ya Ya
Hepatitis A Ya Ya (Jika HAV-seronegative)
Ya (Jika tidak ada booster
Tetanus Ya
dalam 10 tahun terakhir)
Ya (terutama pada pasien
Pertussis Ya yang memiliki kontak dengan
inflants)
Polio (I) Ya Ya
Diphtheria Ya Ya
Streptococcus
Ya Ya (sekali setelah 3-5 tahun)
pneumoniae (P)
Varicella (LA) Yaa Tidak

HPV Ya Ya

Rotavirus, measles, Yaa(pada anak-anak atau orang


Tidak
mumps, rubella dewasa yang tidak tervaksinasi)
Vibrio choleraeb Ya Ya
Yellow feverb Yaa Tidak
Salmonella typhi (I) b Ya Ya

Ya (vaksin ini sebaiknya


Japanese encephalitisb
hanya diberikan pada orang
(JE-MB is an
Ya yang perbergian ke area
inactivated mouse-
endemi untuk beberapa
brain-derived vaccine)
waktu)

I, inaktif vaksin; LA, vaksin yang dilemahkan; P, polysaccharide vaccine; HPV, human
papilloma virus.
a
Susceptible patiens with CD4 counts ≥200 cells/µL.
b
Travel vaccine.
Diadaptasi from Gavalda et al. 2012.
TABLE 4. Rekomendasi untuk pencegahan penyakit menular pada penerima transplantasi organ padat
(SOT) yang terinfeksi HIV

Periode Pra-Transplantasi
1. Sebagian besar kandidat SOT yang terinfeksi HIV harus mengikuti rekomendasi yang sama dengan
kandidat yang tidak terinfeksi HIV (BII)
2. Kandidat OLT dengan jumlah sel T CD4 antara 100 dan 200 cells/mm3 harus menggunakan profilaksis
PCP primer (AI)
3. Pada kandidat OLT, profilaksis PCP primer (AI) dan profilaksis PCP sekunder (BII) harus dihentikan
untuk pasien yang telah menanggapi HAAART dengan peningkatan jumlah sel T CD4+ menjadi >200
sel/mm3 selama >3 bulan
4. Vaksin virus hidup umumnya tidak direkomendasikan pada orang yang terinfeksi HIV (lihat Tabel 5)
(AIII)
5. Skrining TB laten harus dilakukan dan pengobatan diberikan kepada pasien dalam daftar tunggu (AII)
6. Agen antimikroba yang direkomendasikan harus digunakan untuk profilaksis bedah (AII)
Periode Pasca-Transplantasi
1. Penerima transplantasi yang terinfeksi HIV harus menerima profilaksis Ois yang sama dengan
penerima SOT yang tidak terinfeksi HIV (BII)
2. Profilaksis antivirus atau terapi pencegahan harus digunakan untuk pencegahan replikasi CMV dan
penyakit setelah SOT (BII)
3. Antijamur dan profilaksis PCP harus digunakan (BII), meskipun durasi profilaksis terhadap PCP masih
belum jelas
4. Regimen imunisasi harus digunakan seperti pada periode pra-transplantasi (lihat Tabel 5) (BII)

Anda mungkin juga menyukai