1. Hadila ( 011520006 )
2. Hawa purnama ( 011520007 )
3. Kristina Eka Rani ( 011520012 )
Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Normal”. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua dan untuk kepentingan proses belajar.
Melalui kata pengantar ini penyusun lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang
tepat.
Dalam penyusunan makalah ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu segala kritik
dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini dan untuk
pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan di masa mendatang. Semoga dengan adanya tugas
ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................................I
KATA PENGANTAR..................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................2
1.2 Tujuan ..............................................................................................................................3
1.3 Manfaat.............................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................5
2.1 Pengertian Bayi Baru Lahir Normal..............................................................................6
2.2 Penanganan bayi baru lahir ...........................................................................................7
2.3 Adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupan di luar uterus ....................................8
2.4 Pengukuran Rutin Bayi Baru Lahir...............................................................................9
2.5 Pemeriksaan Pada Bayi..................................................................................................10
2.6 Penilain Bayi Untuk Tanda-Tanda Kegawatan...........................................................11
BAB III TINJAUN KASUS.......................................................................................................12
1. Data Subjektif...................................................................................................................13
2. Data Objektif.....................................................................................................................14
3. Assesment..........................................................................................................................15
4. Penatalaksanaan..............................................................................................................16
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................................17
BAB III PENUTUP......................................................................................................................18
3.1 Saran................................................................................................................................19
3.2 Kesimpulan....................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
Bayi baru lahir usia 0-28 hari (neonatus) merupakan generasi penerus yang akan
berperan penting di masa yang akan datang. Bayi yang sehat akan menjadi modal utama
dalam pembentukan generasi yang kuat, berkualitas dan produktif. Untuk itu asuhan tidak
hanya diberikan pada ibu saja , tetapi juga sangat diperlukan asuhan kepada Bayi Baru Lahir
(BBL). Masa bayibaru lahir atau yang disebut neonatus merupakan masa yang rentan
terhadap gangguan kesehatan dan merupakan periode yang rawan bagi kelangsungan hidup
kedepannya. Menurut Rahardjo (2015) bayi baru lahir (neonatus) adalah bayi yang baru
mengalami proses kelahiran, berusiaa 0-28 hari yang memerlukan penyesuaian fisiologis
Baru lahir untuk dapat hidup dengan baik. Normalnya neonatus akan melalui proses
adaptasi karena adanya perubahan lingkungan dari intrauterin ke ekstrauterin seperti adanya
penyesuaian terhadap suhu lingkungan, pernafasan dan sistem hepatika. Namun jika
neonatus tidak dapat melakukan adaptasi dengan baik maka neonatus akan mengalami
keadaan patologi seperti hipotermi, gangguan pernafasan dan ikterus yang merupakan
penyebab AKN paling banyak di Indonesia. Komplikasi neonatus tersebut dapat terjadi
karena beberapa penyebab, berdasarkan usia neonatus 0-6 hari penyebabnya adalah
gangguan pernafasan (37%), prematuritas (34%), sepsis (12%), hipotermi (7%), ikterus
(6%), post partum (3%), dan kelainan konginental (1%). Penyebab kematian neonatal 7-28
hari adalah sepsis (20,5%), kelainan konginental (19%), pneumonia (17%), Respiratory
Distress Syndrome/RDS (14%), prematuritas (14%), ikterus (3%), cedera lahir (3%),tetanus
(3%), defisiensi nutrisi (3%) dan Suddenly Infant Death Syndrome/SIDS (3%). Selain itu
juga terdapat penyebab lain seperti kesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, praktek kesehatan
masyarakat dan mutu pelayanan kesehatan. (RISKESDAS 2007) Hasil Survei Demografi
dan Kesehatan Indonesia (SDKI), AKN pada tahun 2012 sebesar 19 per 1.000 kelahiran
hidup (KH). Target Millenium Development Goals (MDGs) Indonesia pada tahun 2015
KH (Kemenkes RI, 2015: 106-107). Pada tahun 2015, pelaksanaan dari MDGs telah
berakhir dilanjutkan ke Sustainable Development Goals (SDGs) hingga tahun 2030. Target
SDGs tahun 2030 yaitu mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat dicegah dengan
target AKN sebesar 12 per 1.000 KH dan 25 per 1.000 KH (Kemenkes RI, 2015). Menurut
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Keadaan AKB dan AKN yang di peroleh dari
laporan rutin relative sangat kecil , sehingga data AKB yang diperoleh oleh Badan Pusat
Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur diharapan mendekati kondisi lapangan. Berdasarkan
hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional Jawa Timur tahun 2011-2013, AKB Provinsi Jawa
Timur tahun 2013 sebesar 27,23 per 1000 KH ( Profil kesehatan Jawa Timur, 2014).
1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Agar mahasiswa dapat memahami dan melaksanakan asuhan kebidanan bayi baru
lahir normal pada bayi Ny. “Y” Usia bayi 8 jam di BPM bidan Lismarini tahun 2021
b. Tujuan Khusus
1. Dapat melaksanakan pengumpulan data dasar dalam asuhan bayi baru lahir
normal pada bayi Ny. “Y” Usia bayi 8 jam di BPM bidan Lismarini tahun 2021.
2. Dapat merumuskan atau menegakkan diagnosa atau masalah kebidanan bayi baru
lahir normal pada bayi Ny. “Y” Usia bayi 8 jam di BPM bidan Lismarini tahun
2021.
3. Dapat mengantisipasi diagnosa atau masalah potensial bayi baru lahir normal pada
bayi Ny. “Y” Usia bayi 8 jam di BPM bidan Lismarini tahun 2021.
4. Menetapkan kebutuhan tindakan segera bayi baru lahir normal pada bayi Ny. “Y”
5. Dapat menyusun rencana asuhan menyeluruh bayi baru lahir normal pada bayi
Ny. “Y” Usia bayi 8 jam di BPM bidan Lismarini tahun 2021
6. Implementasi pada bayi baru lahir normal bayi baru lahir normal pada bayi Ny.
7. Dapat mengevaluasi keefektipan dari asuhan yang sudah diberikan bayi baru lahir
normal pada bayi Ny. “Y” Usia bayi 8 jam di BPM bidan Lismarini tahun 2021
1.3 Waktu
Pengkajian data asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal pada bayi Ny. “Y”
1.4 Tempat
Pengkajian data asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal pada bayi Ny. “Y”
1. Bagi petugas kesehatan sebagai panduan dan masukan untuk instansi rumah sakit dalam peningkatan
2. Bagi penulis menjadi lebih mengerti dan memahami tentang ibu dengan kehamilan letak lintang.
3. Bagi masyarakat supaya masyarakat mampu memahami tentang kehamilan letak lintang demi
Bayi baru lahir normal adalah bayi baru lahir dari kehamilan yang aterm (37-42
minggu) dengan berat badan lahir 2500-4000 gram. Asuhan bayi baru lahir adalah asuhan
pada bayi tersebut selama jam pertama setelah kelahiran. (Saifuddin, 2002)
e) Bunyi jantung dalam menit pertama kira-kira 180 x/menit kemudian menurun sampai
120-160 x/menit.
f) Pernafasan pada menit pertama kira-kira 80 x/menit kemudian turun sampai 40 x/menit.
g) Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan terbentuk dan diliputi verniks
caeseosa.
j) Testis sudah turun (pada anak laki-laki), genitalia labio mayora telah menutupi labia
l) Refleks moro sudah baik, bayi dikagetkan akan memperlihatkan gerakan tangan seperti
memeluk.
m)Graff refleks sudah baik, bila diletakkan suatu benda ke telapak tangan maka akan
menggenggam.
n) Eliminasi, urin dan mekonium akan keluar dalam 24 jam, pertama mekonium berwarna
Menurut Prawirohardjo (2008). Tujuan utama perawatan bayi segera sesudah lahir,
yaitu:
a. Pencegahan Infeksi
Bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi yang disebabkan oleh paparan atau
saat setelah lahir. Sebelum menangani bayi baru lahir penolong harus melakukan upaya
2. Memakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang belum dimandikan.
3. Memastikan semua peralatan dan bahan yang digunakan, terutama klem, gunting,
penghisap lendir DeLee dan benang tali pusat telah didesinfeksi tingkat tinggi atau
steril. Gunakan bola karet yang baru dan bersih jika ingin melakukan penghisapan
dalam keadaan bersih. Demikian pula halnya timbangan, pita pengukur, thermometer,
stetoskop dan benda lain yang akan bersentuhan dangan bayi juga bersih.
b. Penilaian Awal
Biasanya untuk mengevaluasi bayi baru lahir pada menit pertama dan menit kelima
setelah kelahirannya menggunakan sistim APGAR. Nilai APGAR akan membantu dalam,
menentukan tingkat keseriusan dari depresi bayi baru lahir yang terjadi serta langkah
segera yang akan diambil. Hal yang perlu dinilai antara lain warna kulit bayi, frekuensi
jantung reaksi terhadap rangsangan, aktivitas tonus otot, dan pernapasan bayi, masing-
Klasifikasi klinik :
Tanda-tanda 0 1 2
(warna kulit)
kecut
(reaksi terhadap
Rangsangan)
bergerak aktif
(tonus otot)
perlahan, bayi
(pernapasan)
terdengar merintih
c. Membersihkan Jalan Napas
Bayi normal akan menangis spontan segera setelah lahir. Apabila tidak langsung
menangis, penolong segera membersihkan jalan napas dengan cara sebagai berikut :
1. Letakkan bayi pada posisi terlentang di tempat yang keras dan hangat.
2. Gulung sepotong kain dan letakkan di bawah bahu sehingga leher bayi lebih lurus
dan kepala tidak menekuk. Posisi kepala diatur lurus lebih sedikit tengadah ke
belakang.
3. Bersihkan hidung, rongga mulut dan tenggorokan bayi dengan jari tangan yang
4. Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok kulit bayi dengan kain
kering. Dengan rangsangan ini biasanya bayi segera menangis. Kekurangan zat asam
pada bayi baru lahir dapat menyebabkan kerusakan otak. Sangat penting
membersihkan jalan napas, sehingga upaya bayi bernapas tidak akan menyebabkan
5. Alat penghisap lendir mulut (DeLee) atau alat penghisap lainnya yang steril, tabung
9. Dokter atau tenaga medis lain hendaknya melakukan resusitasi setelah satu menit
Tali pusat dipotong sebelum atau sesudah plasenta lahir tidak begitu menentukan
dan tidak akan mempengaruhi bayi, kecuali pada bayi kurang bulan. Apabila bayi lahir
tidak menangis, maka tali pusat segera dipotong untuk memudahkan melakukan tindakan
resusitasi pada bayi. Tali pusat dipotong 5 cm dari dinding perut bayi dengan dibuat
ikatan baru. Luka tali pusat dibersihkan dan dirawat dengan alkohol 70% atau povidon
iodine 10% serta dibalut kasa steril. Pembalut tersebut diganti setiap hari atau setiap tali
1. Sebelum memotong tali pusat, dipastikan bahwa tali pusat telah diklem dengan baik
a. Alat pengikat tali pusat atau klem harus selalu siap tersedia di ambulans, di kamar
membutuhkan pengaturan dari luar untuk membuatnya tetap hangat. Bayi baru lahir harus
dibungkus hangat. Suhu tubuh bayi merupakan tolak ukur kebutuhan akan tempat tidur
yang hangat sampai suhu tubuhnya sudah stabil. Suhu bayi harus dicatat.
f. Memberi Vitamin K
Kejadian perdarahan Karena defisiensi vitamin K pada bayi baru lahir dilaporkan
cukup tinggi, berkisar antara 0.25-0.5%. Untuk mencegah terjadinya perdarahan tersebut,
Di daerah di mana prevalensi gonorhoe tinggi, setiap bayi baru lahir perlu diberi
salep mata sesudah lima jam. bayi lahir. Pemberian obat mata cloramphenikol 0,5%
dianjurkan untuk pencegahan penyakit mata karena klamidia (penyakit menular seksual).
h. Identifikasi Bayi
Apabila bayi dilahirkan di tempat bersalin yang persalinannya mungkin lebih dari
satu persalinan maka sebuah alat pengenal yang efektif harus diberikan kepada setiap
bayi baru lahir dan harus di tempatnya sampai waktu bayi dipulangkan.
1. Peralatan identifikasi bayi baru lahir harus selalu tersedia di tempat penerimaan
c. Tanggal lahir
e. Jenis kelamin
f. Unit/berat badan
4. Disetiap tempat tidur harus diberi tanda dengan mencantumkan nama, tanggal lahir,
nomor identifikasi. Sidik telapak kaki bayi dan sidik jari ibu harus di klip di catatan
yang tidak mudah hilang. Sidik telapak kaki bayi harus dibuat oleh personil yang
berpengalaman menerapkan cara ini, dan dibuat dalam catatan bayi. Bantalan sidik kaki
harus disimpan dalam ruangan dengan suhu kamar. Ukurlah berat lahir, panjang bayi,
i. Pemberian ASI
Rangsangan hisapan bayi pada puting susu akan diteruskan oleh serabut syaraf ke
Prolaktin inilah yang memacu payudara untuk menghasilkan ASI. Semakin bayi
menghisap puting susu akan semakin banyak prolaktin dan ASI dikeluarkan. Produksi
ASI akan optimal setelah hari ke 10-14 usia bayi. Bayi sehat akan mengkonsumsi 700-
800 ml ASI perhari untuk tumbuh kembang bayi. Produksi ASI mulai turun 500-600 ml
setiap enam bulan pertama dan menjadi 300-500 ml pada tahun kedua usia anak.
Pastikan bahwa pemberian ASI mulai dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir.
Anjurkan ibu untuk memeluk dan mencoba untuk menyusui bayi setelah tali pusat diklem
dan dipotong.
b. Memperkuat refleks menghisap (refleks menghisap awal pada bayi paling kuat
c. Memulai pemberian ASI secara dini akan memberikan pengaruh yang positif bagi
kesehatan bayi.
b. Jangan memberikan makanan dan minuman lain kepada bayi (misalnya air, madu,
larutan gula atau pengganti susu ibu kecuali pada indikasi yang jelas atas alasan-
alasan mereka).
c. Jarang sekali para ibu cukup memiliki ASI sehingga membutuhkan asupan susu
buatan tambahan.
d. Berikan ASI saja selama enam bulan pertama kehidupannya.
e. Berikan ASI kepada bayi sesuai dengan kebutuhannya, baik siang maupun malam
a. Refleks Laktasi
Terdapat dua mekanisme refleks laktasi pada ibu yaitu refleks prolaktin don
refleks oksitosin yang berperan dalam produksi ASI dan involutio uteri. Pada bayi
terdapat tiga jenis refleks, yaitu: a.Refleks Mencari Puting Susu (rooting refleks)
Rrefleks akan menoleh ke arah dimana terjadi sentuhan pada pipinya. Bayi akan
menghisap. Hisapan ini akan menyebabkan areola dan punting susu ibu tertekan gusi,
lidah dan langit-langit bayi sehigga sinus laktiferus dibawah, areola dan ASI terpancar
keluar.
faring untuk mengaktifkan refleks menelan dan mendorong ASI kedalam lambung
Tujuan pemantauan bayi baru lahir adalah untuk mengetahui aktivitas bayi normal
atau tidak dan identifikasi masalah kesehatan bayi baru lahir yang memerlukan perhatian
Hal-hal yang dinilai waktu pemantauan bayi pada jam pertama sesudah lahir meliputi:
b. Gangguan pernapasan
c. Hipotermia
d. Infeksi
Adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupan di luar uterus menurut Maryunani dan
Penyesuaian yang paling kritis dan segera terjadi yang dialami bayi baru lahir
adalah sistim pernapasan. Udara harus diganti oleh cairan yang mengisi saluran
dan zat nutrisi yang disuplai melalui plasenta. Selama kehidupan janin, darah sebagian
besar melalui paruparu dan hepar melalui duktus, venosus, foramen ovale dan
arteriosus.
Termogeneses berarti produksi panas. Temprature pada bayi pada saat lahir adalah
sekitar 3 derajat lebih tinggi dari ibunya. Namun, pada detik kedua, terdapat penurunan
yang tajam pada temprature tubuh yang dikeluarkan melalui konveksi, evaporasi,
Sebelum lahir, janin cukup menghisap dan menelan air ketuban. Refleks gumoh
dan batuk yang matang sudah terbentuk dengan baik pada saat lahir.
mulai berkembang. Namun sel-sel ini tidak aktif selama beberapa bulan. Bayi baru lahir
dilindungi oleh kekebalan pasif yang diterima dari ibunya. Namun bayi sangat rentan
Pengukuran rutin bayi baru lahir nenurut Maryunani dan Nurhayati (2008), yaitu :
a. Berat badan
Berat badan pada bayi cukup bulan normalnya 2500-4000 gram. Timbang berat
badan bayi segera setelah lahir karena dapat terjadi penurunan berat badan secara
cepat.
b. Panjang badan
Panjang badan diukur dari puncak kepala sampai tumit pada bayi cukup bulan
normalnya 48-53 cm. terkadang agak sulit dilakukan pada bayi cukup karena
adanya molase, ekstensi lutut tidak sempurna. Bila panjang badan kurang dari 45
c. Lingkar kepala
Lingkar kepala diukur dangan meteran, mulai dari bagian depan kepala (diatas
alis atau area frontal) dan. area occipital dusebut oksipitofrontalis yang
cukup bulan.
d. Lingkar dada
Lingkar dada pada bayi cukup bulan normalnya 30,5-33 cm. sekitar 2 cm lebih
kecil dari lingkar kepala. Pengukuran dilakukan tepat pada garis bawah dada. Bila
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan, gunakan sarung tangan dan
3. Lihat, dengarkan dan rasakan tiap-tiap daerah, dimulai dari kepala dan berlanjut
4. Jika ditemukan faktor resiko atau masalah, carilah bantuan lebih lanjut yang
memang diperlukan
5. Rekam hasil pengamatan dan tiap tindakan jika diperlukan bantuan lebih lanjut
Sebelum melakukan pemeriksaan fisik BBL, ada beberapa hal yang perlu
bayi tidak mudah kehilangan panas atau lepaskan pakaian pada daerah
yang diperiksa
2. Lakukan prosedur secara berurutan dari kepala dan kaki atau lakukan
2. Tanda-tanda fisik
a. Tingkat pernapasan
b. Detak jantung
Jantung BBL normalnya berdetak antara 120-160 x/menit dengan
c. Suhu tubuh
d. Kepala
e. Telinga
f. Mata
Lihat kedua mata bayi apakah kedua mata tampak normal dan apakah
penyinaran pada pupil bayi. Jika disinari, kedua mata mengecil berarti
Pertama yang kita lihat apakah bayi dapat bernapas dengan lancar
langit dengan cara menekan sedikit pipi bayi untuk membuka mulut
bayi kemudian masukkan jari tangan anda untuk merasakan hisapan
bayi.
h. Leher
i. Dada
Yang diperiksa adalah bentuk dari dada, puting, bunyi napas dan bunyi
jantung.
Yang dilakukan adalah melihat gerakan bayi apakah aktif atau tidak
k. Perut
Pada perut yang diperhatikan adalah bentuk dari perut bayi, lingkar
pada tali pusat, dinding perut lembek pada saat bayi tidak menangis
l. Alat kelamin
Pada bayi laki-laki yang harus diperiksa adalah normalnya dua testis
m. Pinggul
n. Kulit
lahir.
3. Warna kulit (terutama pada 24 jam pertama), biru atau pucat memar.
muntah.
5. Tali pusat seperti merah bengkak, keluar cairan, bau busuk dan pernapasan sulit.
6. Tinja atau kemih seperti tidak berkemih dalam 24 jam, tinja lembek, sering
7. Aktivitas seperti menggigil atau tangis tidak biasa, lemas, lunglai, kejang halus,
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR
By.Ny ”Y” USIA 8 JAM DI BPM LISMARINI TAHUN 2021
No. Register :-
I. DATA SUBJEKTIF
A. Identitas
c. Agama : Islam
e. Pendidikan : SMA
f. Pekerjaan : Swasta
Seorang Ibu mengatakan 8 jam yang lalu telah melahirkan normal bayi perempuan
C. Riwayat kesehatan
b. ANC : 6 kali
c. Imunisasi TT : 5 kali
d. BB ibu : 63 kg
b. Tempat : BPM
c. Penolong : Bidan
e. Lama persalinan :
1) Kala I : 6 jam
2) Kala II : 20 menit
4) Kala IV : 2 jam
4. Riwayat postnatal
c. APGAR score
menit
1 Warna kulit 2 2 2
2 Denyut jantung 2 2 2
3 Tonus otot 2 2 2
4 Gerak / refleks 1 2 2
5 Pernafasan 1 1 2
Jumlah 8 9 10
A. Pemeriksaan umum
2. Kesadaran : composmetris
a. Suhu : 36,5 ˚C
c. Pernafasan : 46 x/menit
4. Antropometri
b. Panjang badan : 49 cm
c. Lingkar kepala : 33 cm
d. Lingkar dada : 30 cm
B. Pemeriksaan fisik
1. Kepala
a. Ubun-ubun : Normal
b. Sutura / molase :
2. Muka : Simetris
3. Mata
b. Sklera : Ikterik
4. Hidung : Bersih
6. Mulut
7. Leher : Normal
8. Dada
10. Genetalia
a. Laki – laki
b. Perempuan
1) Vagina : Ada
2) Uretra : Ada
14. Kulit
b. Verniks : Ada
15. Refleks
a. Morro : Ada
b. Rooting : Ada
c. Sucking : Ada
d. Grasping : Ada
Kanan Kiri
Kanan Kiri
III. ANALISA
IV. PENATALAKSANAAN
2. Memberitahu ibu untuk selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah berkontak tubuh
dengan bayi
4. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya sampaidengan usia
6 bulan dan menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya seseringmungkin (on demand ).
(ibu mengerti penjelasan yang diberikan oleh bidan dan mau melakukannya)
a. Hipotermi
b. Asfiksia
c. Ikterus
8. Menjelaskan kepada ibu tentang imunisasi dasar pada BBL yakni bayi akan diberikan
imunisasi hepatitis B, BCG, Polio, DPT sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
9. Menjelaskan kepada ibu tentang kunjungan ulang agar ibu dapat membawa bayinya 1
minggu setelah kelahiran serta segara datang bila terdapat tandatanda bahaya pada bayi.
BAB IV
Berdasarkan asuhan yang dilakukan pada By. Ny”Y” sejak hari Rabu tanggal 23
Desember 2021, maka pada bab ini penulis akan menguraikan pembahasan mengenai“Asuhan
Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir By.Ny”Y” Usia 8 jam di BPM Lismarini tahun 2021. By.
Ny”Y” telah dilakukan pemeriksaan sesuai standar yang bertujuan untuk mendeteksi dini
keadaan bayi dan untuk memastikan bahwa By.Ny ”Y” dalam keadaan normal.
Pemeriksaan dilakukan mulai dari pemeriksaan umum yang meliputi keadaan umum
bayi, kesadaran, nadi, pernafasan, suhu, panjang badan, dan berat badan.semua pemeriksaan
sudah dilakukan dengan benar dan hasilnya By.Ny”Y”sehat dan tidakmengalami kelainan
yangdilakukan secara head to toe yaitu dimulai dari kepala, muka, mata, hidung, mulut,telinga,
leher, dada, abdomen, kulit, genetalia, punggung dan anus. Semua pemeriksaanyang dilakukan
secara sistematis atau head to toe ini sudah dilakukan sesuai denganstandar yang telah ditetapkan
dan hasilnya yaitu keadaan By.Ny”Y”sehat dan semua refleks memberi respons dengan sangat
baik.
Selanjutnya pemeriksaan yang dilakukan secara khusus dan pemeriksaan sistem syaraf
yaitu pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui denyut jantung, usaha bernafas, tonus otot,
refleks, serta warna kulit. Hal ini penting dilakukan untumengetahui perkembangan bayi dan
keaktifan dari bayi tersebut dalam pemeriksaan inikeadaan bayi sangat baik.Kemudian
kepala bayi, dan lingkar dada pemeriksaan inidilakukan untuk mengetahui keadaan umum bayi,
apabila ukuran antropomentri bayitidak sesuai dengan batas normal maka By. Ny”Y” beresiko
Pada pemeriksaan Bayi Baru Lahir yang dilakukan pada By. Ny”Y” KIE yang diberikan
yaitu menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kehangatan bayinya,menganjurkan ibu untuk
meberikan ASI Ekslusif dengan teknik yang benar kepada bayinya atau secara on demand karena
pemberian ASI hingga umur 6 bulan sangat baikuntuk pertumbuhan dan perkembangan bayi
dalam hal ini ibu mengerti dan maumengikuti anjuran dari bidan.
BAB V
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah penulis melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir By. Ny”y”usia 8
jam di BPM di BPM Lismarini tahun 2021 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Telah dilakukan pengkajian data subjektif secara komprehensif pada By. Ny”y”usia 8 jam
2. Telah dilakukan pengkajian data objektif pada By. Ny”y”usia 8 jam di BPM Lismarini
tahun 2021
3. Telah dilakukan analisa data dan menegakkan diagnosa pada By. Ny”y”usia 8 jam di
4. Telah dilakukan penatalaksanaan sesuai dengan data yang didapat pada By.Ny”y”usia 8
5. Telah dilakukan pendokumentasian asuhan kebidanan pada By. Ny”y”usia 8 jam di BPM
3.2 Saran
yang lebih baik, oleh karena itu penulis menyampaikan saran sebagai berikut :
1. Bagi ibu
Tingkatkan pemberian nutrisi ASI pada ibu, susui bayi setiap saat bayi ingin menyusui
Sebaiknya dalam melakukan penanganan untuk kasus bayi gawat darurat bidan
menggunakan penilaian segera pada bayi seperti yang tertera dalam buku Acuan
Persalinan Normal (APN), karena jika bidan menggunakan penilaian APGAR di
Diharapkan Lahan Praktik dapat menigkatkan pelayanan asuhan kebidanan pada bayi
Diharapkan institusi pendidikan masih melakukan kerjasama dengan BPM karena banyak
kasus yang ditemukan termasuk kasus mengenai bayi baru lahir dan dalam pemberian
pengetahuan dan materi tentang asuhankebidanan pada bayi baru lahir prematur.
5. Bagi Masyarakat
Ibu hamil dan keluarga sebaiknya membaca dan mengerti isi buku KIA, karena dalam
buku KIA terdapat informasi penting dalam kehamilan, persalinan, nifasdan perawatan
bayi baru lahir. Sehingga diharapkan dapat mencegah hal-hal yangtidak di inginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Bina Pustaka: Jakarta.
Maryunani, 2008. Buku Saku Asuhan Bayi Lahir Normal. Trans Info Media : Jakarta. Anwar,
Manuaba, Ida Bagus Gde. (1998). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan
Komalasari, Kokom. (2006). Kematian Bayi, Tragedi yang Terlupakan. Pikiran Rakyat Cyber
Media.