Anda di halaman 1dari 40

MAKALAH

“ ASUHAN BAYI BARU LAHIR NORMAL”

Di susun oleh Kelompok 2 :

1. Hadila ( 011520006 )
2. Hawa purnama ( 011520007 )
3. Kristina Eka Rani ( 011520012 )

Dosen Pengampuh : Lidya Fransisca, S.ST, M.Kes

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AL-SU`AIBAH PALEMBANG


TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Normal”. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua dan untuk kepentingan proses belajar.
Melalui kata pengantar ini penyusun lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang
tepat.
Dalam penyusunan makalah ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu segala kritik
dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini dan untuk
pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan di masa mendatang. Semoga dengan adanya tugas
ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan.

Palembang, 24 Februari 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................................................I
KATA PENGANTAR..................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................2
1.2 Tujuan ..............................................................................................................................3
1.3 Manfaat.............................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................5
2.1 Pengertian Bayi Baru Lahir Normal..............................................................................6
2.2 Penanganan bayi baru lahir ...........................................................................................7
2.3 Adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupan di luar uterus ....................................8
2.4 Pengukuran Rutin Bayi Baru Lahir...............................................................................9
2.5 Pemeriksaan Pada Bayi..................................................................................................10
2.6 Penilain Bayi Untuk Tanda-Tanda Kegawatan...........................................................11
BAB III TINJAUN KASUS.......................................................................................................12
1. Data Subjektif...................................................................................................................13
2. Data Objektif.....................................................................................................................14
3. Assesment..........................................................................................................................15
4. Penatalaksanaan..............................................................................................................16
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................................17
BAB III PENUTUP......................................................................................................................18
3.1 Saran................................................................................................................................19
3.2 Kesimpulan....................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................21
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bayi baru lahir usia 0-28 hari (neonatus) merupakan generasi penerus yang akan

berperan penting di masa yang akan datang. Bayi yang sehat akan menjadi modal utama

dalam pembentukan generasi yang kuat, berkualitas dan produktif. Untuk itu asuhan tidak

hanya diberikan pada ibu saja , tetapi juga sangat diperlukan asuhan kepada Bayi Baru Lahir

(BBL). Masa bayibaru lahir atau yang disebut neonatus merupakan masa yang rentan

terhadap gangguan kesehatan dan merupakan periode yang rawan bagi kelangsungan hidup

kedepannya. Menurut Rahardjo (2015) bayi baru lahir (neonatus) adalah bayi yang baru

mengalami proses kelahiran, berusiaa 0-28 hari yang memerlukan penyesuaian fisiologis

berupa maturasi, adaptasi (penyesuaian dari kehidupan intrauteri ke kedhidupan ekstrauteri)

dan toleransi bagi bayi.

Baru lahir untuk dapat hidup dengan baik. Normalnya neonatus akan melalui proses

adaptasi karena adanya perubahan lingkungan dari intrauterin ke ekstrauterin seperti adanya

penyesuaian terhadap suhu lingkungan, pernafasan dan sistem hepatika. Namun jika

neonatus tidak dapat melakukan adaptasi dengan baik maka neonatus akan mengalami

keadaan patologi seperti hipotermi, gangguan pernafasan dan ikterus yang merupakan

penyebab AKN paling banyak di Indonesia. Komplikasi neonatus tersebut dapat terjadi

karena beberapa penyebab, berdasarkan usia neonatus 0-6 hari penyebabnya adalah

gangguan pernafasan (37%), prematuritas (34%), sepsis (12%), hipotermi (7%), ikterus

(6%), post partum (3%), dan kelainan konginental (1%). Penyebab kematian neonatal 7-28
hari adalah sepsis (20,5%), kelainan konginental (19%), pneumonia (17%), Respiratory

Distress Syndrome/RDS (14%), prematuritas (14%), ikterus (3%), cedera lahir (3%),tetanus

(3%), defisiensi nutrisi (3%) dan Suddenly Infant Death Syndrome/SIDS (3%). Selain itu

juga terdapat penyebab lain seperti kesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, praktek kesehatan

masyarakat dan mutu pelayanan kesehatan. (RISKESDAS 2007) Hasil Survei Demografi

dan Kesehatan Indonesia (SDKI), AKN pada tahun 2012 sebesar 19 per 1.000 kelahiran

hidup (KH). Target Millenium Development Goals (MDGs) Indonesia pada tahun 2015

adalah 23 per 1.000.

KH (Kemenkes RI, 2015: 106-107). Pada tahun 2015, pelaksanaan dari MDGs telah

berakhir dilanjutkan ke Sustainable Development Goals (SDGs) hingga tahun 2030. Target

SDGs tahun 2030 yaitu mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat dicegah dengan

target AKN sebesar 12 per 1.000 KH dan 25 per 1.000 KH (Kemenkes RI, 2015). Menurut

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Keadaan AKB dan AKN yang di peroleh dari

laporan rutin relative sangat kecil , sehingga data AKB yang diperoleh oleh Badan Pusat

Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur diharapan mendekati kondisi lapangan. Berdasarkan

hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional Jawa Timur tahun 2011-2013, AKB Provinsi Jawa

Timur tahun 2013 sebesar 27,23 per 1000 KH ( Profil kesehatan Jawa Timur, 2014).

1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Agar mahasiswa dapat memahami dan melaksanakan asuhan kebidanan bayi baru

lahir normal pada bayi Ny. “Y” Usia bayi 8 jam di BPM bidan Lismarini tahun 2021
b. Tujuan Khusus
1. Dapat melaksanakan pengumpulan data dasar dalam asuhan bayi baru lahir

normal pada bayi Ny. “Y” Usia bayi 8 jam di BPM bidan Lismarini tahun 2021.

2. Dapat merumuskan atau menegakkan diagnosa atau masalah kebidanan bayi baru

lahir normal pada bayi Ny. “Y” Usia bayi 8 jam di BPM bidan Lismarini tahun

2021.

3. Dapat mengantisipasi diagnosa atau masalah potensial bayi baru lahir normal pada

bayi Ny. “Y” Usia bayi 8 jam di BPM bidan Lismarini tahun 2021.

4. Menetapkan kebutuhan tindakan segera bayi baru lahir normal pada bayi Ny. “Y”

Usia bayi 8 jam di BPM bidan Lismarini tahun 2021

5. Dapat menyusun rencana asuhan menyeluruh bayi baru lahir normal pada bayi

Ny. “Y” Usia bayi 8 jam di BPM bidan Lismarini tahun 2021

6. Implementasi pada bayi baru lahir normal bayi baru lahir normal pada bayi Ny.

“Y” Usia bayi 8 jam di BPM bidan Lismarini tahun 2021.

7. Dapat mengevaluasi keefektipan dari asuhan yang sudah diberikan bayi baru lahir

normal pada bayi Ny. “Y” Usia bayi 8 jam di BPM bidan Lismarini tahun 2021

1.3 Waktu

Pengkajian data asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal pada bayi Ny. “Y”

dilakukan pada tanggal 23 Desember 2021.

1.4 Tempat

Pengkajian data asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal pada bayi Ny. “Y”

dilakukan di BPM lismarini.


1.5. Manfaat

1. Bagi petugas kesehatan sebagai panduan dan masukan untuk instansi rumah sakit dalam peningkatan

pelayanan kesehatan pada ibu dengan kehamilan letak lintang .

2. Bagi penulis menjadi lebih mengerti dan memahami tentang ibu dengan kehamilan letak lintang.

3. Bagi masyarakat supaya masyarakat mampu memahami tentang kehamilan letak lintang demi

tercapainya kelansgungan hidup dan tingkat kesehatan yang optimal.


BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian Bayi Baru Lahir Normal

Bayi baru lahir normal adalah bayi baru lahir dari kehamilan yang aterm (37-42

minggu) dengan berat badan lahir 2500-4000 gram. Asuhan bayi baru lahir adalah asuhan

pada bayi tersebut selama jam pertama setelah kelahiran. (Saifuddin, 2002)

Ciri-ciri bayi normal antara lain sebagai beriku :

a) Berat badan 2500-4000 gram

b) Panjang badan 48-52 cm

c) Lingkar badan 30-38 cm

d) Lingkar kepala 33-35 cm

e) Bunyi jantung dalam menit pertama kira-kira 180 x/menit kemudian menurun sampai

120-160 x/menit.

f) Pernafasan pada menit pertama kira-kira 80 x/menit kemudian turun sampai 40 x/menit.

g) Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan terbentuk dan diliputi verniks

caeseosa.

h) Rambut lanugo tidak terlihat, rambut tampak sempurna.

i) Kuku agak panjang dan lemas.

j) Testis sudah turun (pada anak laki-laki), genitalia labio mayora telah menutupi labia

minora (pada anak perempuan).


k) Refleks hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik.

l) Refleks moro sudah baik, bayi dikagetkan akan memperlihatkan gerakan tangan seperti

memeluk.

m)Graff refleks sudah baik, bila diletakkan suatu benda ke telapak tangan maka akan

menggenggam.

n) Eliminasi, urin dan mekonium akan keluar dalam 24 jam, pertama mekonium berwarna

kecoklatan. (Saifuddin, 2006)

2.1 Penanganan bayi baru lahir

Menurut Prawirohardjo (2008). Tujuan utama perawatan bayi segera sesudah lahir,

yaitu:

a. Pencegahan Infeksi

Bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi yang disebabkan oleh paparan atau

kontaminasi mikroorganisme selama proses persalinan berlangsung maupun beberapa

saat setelah lahir. Sebelum menangani bayi baru lahir penolong harus melakukan upaya

pencegahan infeksi berikut :

1. Cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh bayi.

2. Memakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang belum dimandikan.

3. Memastikan semua peralatan dan bahan yang digunakan, terutama klem, gunting,

penghisap lendir DeLee dan benang tali pusat telah didesinfeksi tingkat tinggi atau

steril. Gunakan bola karet yang baru dan bersih jika ingin melakukan penghisapan

lendir dengan alat tersebut.


4. Pastikan semua pakaian, handuk, selimut dan kain yang digunakan untuk bayi, sudah

dalam keadaan bersih. Demikian pula halnya timbangan, pita pengukur, thermometer,

stetoskop dan benda lain yang akan bersentuhan dangan bayi juga bersih.

b. Penilaian Awal

Biasanya untuk mengevaluasi bayi baru lahir pada menit pertama dan menit kelima

setelah kelahirannya menggunakan sistim APGAR. Nilai APGAR akan membantu dalam,

menentukan tingkat keseriusan dari depresi bayi baru lahir yang terjadi serta langkah

segera yang akan diambil. Hal yang perlu dinilai antara lain warna kulit bayi, frekuensi

jantung reaksi terhadap rangsangan, aktivitas tonus otot, dan pernapasan bayi, masing-

masing diberi tanda 0, 1 atau 2. sesuai dengan kondisi bayi.

Klasifikasi klinik :

1. Nilai 7-10 : bayi normal

2. Nilai 4-6 : bayi dengan asfiksia ringan dan sedang

3. Nilai 1-3 : bayi dengan asfiksia berat


APGAR Score

Tanda-tanda 0 1 2

A : Apperience Pucat atau biru Tubuh merah Seluruh tubuh merah

(warna kulit)

P : Pulse Tidak ada detak Dibawah 100, Diatas 100, detak

jantung lemah dan lamban jantung kuat


(frekuensi jantung)

G : Grimace Tidak ada respon Menyeringi atau Menangis

kecut
(reaksi terhadap

Rangsangan)

A : Activity Tidak ada gerakan Ada sedikit Seluruh ekstremitas

bergerak aktif
(tonus otot)

R : Respiration Tidak ada Pernapasan Menangis kuat

perlahan, bayi
(pernapasan)
terdengar merintih
c. Membersihkan Jalan Napas

Bayi normal akan menangis spontan segera setelah lahir. Apabila tidak langsung

menangis, penolong segera membersihkan jalan napas dengan cara sebagai berikut :

1. Letakkan bayi pada posisi terlentang di tempat yang keras dan hangat.

2. Gulung sepotong kain dan letakkan di bawah bahu sehingga leher bayi lebih lurus

dan kepala tidak menekuk. Posisi kepala diatur lurus lebih sedikit tengadah ke

belakang.

3. Bersihkan hidung, rongga mulut dan tenggorokan bayi dengan jari tangan yang

dibungkus kasa steril.

4. Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok kulit bayi dengan kain

kering. Dengan rangsangan ini biasanya bayi segera menangis. Kekurangan zat asam

pada bayi baru lahir dapat menyebabkan kerusakan otak. Sangat penting

membersihkan jalan napas, sehingga upaya bayi bernapas tidak akan menyebabkan

aspirasi lendir (masuknya lendir ke paru-paru).

5. Alat penghisap lendir mulut (DeLee) atau alat penghisap lainnya yang steril, tabung

oksigen dengan selangnya harus telah siap di tempat.

6. Segera lakukan usaha menghisap mulut atau hidung.

7. Petugas harus memantau dan mencatat usaha napas yang pertama.


8. Warna kulit, adanya cairan atau mekonium dalam hidung atau mulut harus

diperhatikan. Bantuan untuk memulai pernapasan mungkin diperlukan untuk

mewujudkan ventilasi yang adekuat.

9. Dokter atau tenaga medis lain hendaknya melakukan resusitasi setelah satu menit

bayi tak bernapas.

d. Memotong dan Merawat Tali Pusat

Tali pusat dipotong sebelum atau sesudah plasenta lahir tidak begitu menentukan

dan tidak akan mempengaruhi bayi, kecuali pada bayi kurang bulan. Apabila bayi lahir

tidak menangis, maka tali pusat segera dipotong untuk memudahkan melakukan tindakan

resusitasi pada bayi. Tali pusat dipotong 5 cm dari dinding perut bayi dengan dibuat

ikatan baru. Luka tali pusat dibersihkan dan dirawat dengan alkohol 70% atau povidon

iodine 10% serta dibalut kasa steril. Pembalut tersebut diganti setiap hari atau setiap tali

basah atau kotor.

1. Sebelum memotong tali pusat, dipastikan bahwa tali pusat telah diklem dengan baik

untuk mencegah terjadinya perdarahan.

a. Alat pengikat tali pusat atau klem harus selalu siap tersedia di ambulans, di kamar

bersalin, ruang penerima bayi, dan ruang perawatan bayi.

b. Gunting steril juga siap

c. Pantau kemungkinan terjadinya perdarahan dari tali pusat.

e. Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi


Pada waktu baru lahir, bayi belum mampu mengatur tetap suhu badannya dan

membutuhkan pengaturan dari luar untuk membuatnya tetap hangat. Bayi baru lahir harus

dibungkus hangat. Suhu tubuh bayi merupakan tolak ukur kebutuhan akan tempat tidur

yang hangat sampai suhu tubuhnya sudah stabil. Suhu bayi harus dicatat.

f. Memberi Vitamin K

Kejadian perdarahan Karena defisiensi vitamin K pada bayi baru lahir dilaporkan

cukup tinggi, berkisar antara 0.25-0.5%. Untuk mencegah terjadinya perdarahan tersebut,

diberi vitamin K parenteral dengan dosis 0.5-1 mg secara IM.

g. Memberi Obat Tetes atau Salep Mata

Di daerah di mana prevalensi gonorhoe tinggi, setiap bayi baru lahir perlu diberi

salep mata sesudah lima jam. bayi lahir. Pemberian obat mata cloramphenikol 0,5%

dianjurkan untuk pencegahan penyakit mata karena klamidia (penyakit menular seksual).

h. Identifikasi Bayi

Apabila bayi dilahirkan di tempat bersalin yang persalinannya mungkin lebih dari

satu persalinan maka sebuah alat pengenal yang efektif harus diberikan kepada setiap

bayi baru lahir dan harus di tempatnya sampai waktu bayi dipulangkan.

1. Peralatan identifikasi bayi baru lahir harus selalu tersedia di tempat penerimaan

pasien, di kamar bersalin dan ruang perawatan bayi.


2. Alat yang digunakan hendaknya kebal air dengan tepi yang halus tidak mudah

melukai, tidak mudah sobek dan tidak mudah lepas.

3. Pada alas atau gelang identifikasi harus tercantum :

a. Nama lengkap ibu

b. Warna gelang sesuai jenis kelamin pada bayi

c. Tanggal lahir

d. Nomor medical record

e. Jenis kelamin

f. Unit/berat badan

4. Disetiap tempat tidur harus diberi tanda dengan mencantumkan nama, tanggal lahir,

nomor identifikasi. Sidik telapak kaki bayi dan sidik jari ibu harus di klip di catatan

yang tidak mudah hilang. Sidik telapak kaki bayi harus dibuat oleh personil yang

berpengalaman menerapkan cara ini, dan dibuat dalam catatan bayi. Bantalan sidik kaki

harus disimpan dalam ruangan dengan suhu kamar. Ukurlah berat lahir, panjang bayi,

lingkar kepala, lingkar dada dan catat dalam rekam medik.

i. Pemberian ASI

Rangsangan hisapan bayi pada puting susu akan diteruskan oleh serabut syaraf ke

hipofisis anterior untuk mengeluarkan hormon prolaktin.

Prolaktin inilah yang memacu payudara untuk menghasilkan ASI. Semakin bayi

menghisap puting susu akan semakin banyak prolaktin dan ASI dikeluarkan. Produksi
ASI akan optimal setelah hari ke 10-14 usia bayi. Bayi sehat akan mengkonsumsi 700-

800 ml ASI perhari untuk tumbuh kembang bayi. Produksi ASI mulai turun 500-600 ml

setiap enam bulan pertama dan menjadi 300-500 ml pada tahun kedua usia anak.

Pastikan bahwa pemberian ASI mulai dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir.

Anjurkan ibu untuk memeluk dan mencoba untuk menyusui bayi setelah tali pusat diklem

dan dipotong.

1. Pemberian ASI memiliki beberapa keuntungan, antara lain:

a. Memulai pemberian ASI secara dini akan merangsang produksi ASI.

b. Memperkuat refleks menghisap (refleks menghisap awal pada bayi paling kuat

pada beberapa jam pertama setelah lahir)

c. Memulai pemberian ASI secara dini akan memberikan pengaruh yang positif bagi

kesehatan bayi.

d. Mempromosikan hubungan emosional antara ibu dan bayi.

e. Memberikan kekebalan pasif segera kepada bayi melalui colostrum.

f. Merangsang kontraksi uterus.

2. Pedoman Umum untuk Ibu saat Menyusui

a. Mulai menyusui segera setelah bayi lahir dalam 30 menit pertama.

b. Jangan memberikan makanan dan minuman lain kepada bayi (misalnya air, madu,

larutan gula atau pengganti susu ibu kecuali pada indikasi yang jelas atas alasan-

alasan mereka).

c. Jarang sekali para ibu cukup memiliki ASI sehingga membutuhkan asupan susu

buatan tambahan.
d. Berikan ASI saja selama enam bulan pertama kehidupannya.

e. Berikan ASI kepada bayi sesuai dengan kebutuhannya, baik siang maupun malam

(delapan kali atau lebih dalam 24 jam) selain bayi menginginkannya.

a. Refleks Laktasi

Terdapat dua mekanisme refleks laktasi pada ibu yaitu refleks prolaktin don

refleks oksitosin yang berperan dalam produksi ASI dan involutio uteri. Pada bayi

terdapat tiga jenis refleks, yaitu: a.Refleks Mencari Puting Susu (rooting refleks)

Rrefleks akan menoleh ke arah dimana terjadi sentuhan pada pipinya. Bayi akan

membuka membuka mulutnya apabila bibirnya disentuh dan berusaha untuk

menghisap benda yang disentuhkan tersebut.

b. Refleks Menghisap (sucking refleks)

Rangsangan puting susu pada langit-langit bayi menimbulkan refleks

menghisap. Hisapan ini akan menyebabkan areola dan punting susu ibu tertekan gusi,

lidah dan langit-langit bayi sehigga sinus laktiferus dibawah, areola dan ASI terpancar

keluar.

c. Refleks Menelan (Swalowwing refleks)


Kumpulan ASI didalam mulut bayi mendesak otot-otot didaerah mulut dan

faring untuk mengaktifkan refleks menelan dan mendorong ASI kedalam lambung

bayi.(Asuhan Persalinan Normal, Revisi 2007 ).

j. Pemantauan Bayi Lahir

Tujuan pemantauan bayi baru lahir adalah untuk mengetahui aktivitas bayi normal

atau tidak dan identifikasi masalah kesehatan bayi baru lahir yang memerlukan perhatian

keluarga dan penolong persalinan serta tindak lanjut petugas kesehatan.

1. Dua jam Pertama Setelah Lahir

Hal-hal yang dinilai waktu pemantauan bayi pada jam pertama sesudah lahir meliputi:

 Kemampuan menghisap kuat atau lemah

 Bayi tampak aktif atau lunglai

 Bayi kemerahan atau biru

2. Penolong persalinan meninggalkan ibu dan bayinya, penolong persalinan melakukan

pemeriksaan dan penilaian terhadap ada atau tidaknya masalah kesehatan

yangmemerlukan tindak lanjut seperti :

a. Bayi kecil untuk masa kehamilan bayi kurang bulan

b. Gangguan pernapasan

c. Hipotermia

d. Infeksi

e. Cacat bawaan dan trauma lahir


2.3 Adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupan di luar uterus

Adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupan di luar uterus menurut Maryunani dan

Nurhayati (2008) adalah :

1. Penyesuaian sistim pernapasan

Penyesuaian yang paling kritis dan segera terjadi yang dialami bayi baru lahir

adalah sistim pernapasan. Udara harus diganti oleh cairan yang mengisi saluran

pernapasan sampai alveoli.

2. Penyesuaian sistem kardiovaskuler / sistim sirkulasi jantung mulai berdenyut pada

minggu ketiga kehamilan. Selama kehidupan janin, jantung mendistribusikan oksigen

dan zat nutrisi yang disuplai melalui plasenta. Selama kehidupan janin, darah sebagian

besar melalui paruparu dan hepar melalui duktus, venosus, foramen ovale dan

arteriosus.

3. Penyesuaian sistim termoregulasi

Termogeneses berarti produksi panas. Temprature pada bayi pada saat lahir adalah

sekitar 3 derajat lebih tinggi dari ibunya. Namun, pada detik kedua, terdapat penurunan

yang tajam pada temprature tubuh yang dikeluarkan melalui konveksi, evaporasi,

konduksi dan radiasi.

4. Penyesuaian gastro intestinal

Sebelum lahir, janin cukup menghisap dan menelan air ketuban. Refleks gumoh

dan batuk yang matang sudah terbentuk dengan baik pada saat lahir.

5. Penyesuaian sistem kekebalan tubuh


Pada masa awal kehidupan janin, sel-sel yang menyuplai imunitas janin sudah

mulai berkembang. Namun sel-sel ini tidak aktif selama beberapa bulan. Bayi baru lahir

dilindungi oleh kekebalan pasif yang diterima dari ibunya. Namun bayi sangat rentan

terhadap Mikroorganisme, oleh karena itu bayi rentan terkena infeksi.

2.4 Pengukuran Rutin Bayi Baru Lahir

Pengukuran rutin bayi baru lahir nenurut Maryunani dan Nurhayati (2008), yaitu :

a. Berat badan

Berat badan pada bayi cukup bulan normalnya 2500-4000 gram. Timbang berat

badan bayi segera setelah lahir karena dapat terjadi penurunan berat badan secara

cepat.

b. Panjang badan

Panjang badan diukur dari puncak kepala sampai tumit pada bayi cukup bulan

normalnya 48-53 cm. terkadang agak sulit dilakukan pada bayi cukup karena

adanya molase, ekstensi lutut tidak sempurna. Bila panjang badan kurang dari 45

cm atau lebih dari 55 cm perlu dicermati adanya penyimpangan kromosom.

c. Lingkar kepala

Lingkar kepala diukur dangan meteran, mulai dari bagian depan kepala (diatas

alis atau area frontal) dan. area occipital dusebut oksipitofrontalis yang

merupakan diameter terbesar. Lingkar kepala normalnya 31-35,5 cm pada bayi

cukup bulan.
d. Lingkar dada

Lingkar dada pada bayi cukup bulan normalnya 30,5-33 cm. sekitar 2 cm lebih

kecil dari lingkar kepala. Pengukuran dilakukan tepat pada garis bawah dada. Bila

panjang badan kurang dari 30 cm perlu dicurigai adanya premature.

2.5. Pemeriksaan Pada Bayi

Menurut Saifuddin (2006), lakukan pemeriksaan fisik yang lengkap ketika

memeriksa bayi baru lahir dan ingat butir-butir penting berikut :

1. Gunakan tempat yang hangat dan bersih untuk pemeriksaan

2. Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan, gunakan sarung tangan dan

bertindak lembut pada saat menangani bayi

3. Lihat, dengarkan dan rasakan tiap-tiap daerah, dimulai dari kepala dan berlanjut

secara sistematis menuju jari kaki

4. Jika ditemukan faktor resiko atau masalah, carilah bantuan lebih lanjut yang

memang diperlukan

5. Rekam hasil pengamatan dan tiap tindakan jika diperlukan bantuan lebih lanjut

a. Pemeriksaan fisik pada Bayi

Sebelum melakukan pemeriksaan fisik BBL, ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan, antara lain :


1. Bayi sebaiknya dalam keadaaan telanjang di bawah lampu terang sehingga

bayi tidak mudah kehilangan panas atau lepaskan pakaian pada daerah

yang diperiksa

2. Lakukan prosedur secara berurutan dari kepala dan kaki atau lakukan

prosedur yang memerlukan observasi ketat lebih dahulu, seperti paru,

jantung dan abdomen.

3. Lakukan prosedur yang mengganggu bayi seperti pemeriksaan refleks

pada tahap akhir

4. Bicara lembut, pegang tangan bayi di atas dadanya atau lainnya

b. Hal-hal yang Akan Diperiksa

1. Penampilan secara umum

Yang dinilai penampilan secara umum adalah seperti tangisan bayi,

ukuran tubuh bayi apakah kecil, besar atau kurus.

2. Tanda-tanda fisik

a. Tingkat pernapasan

Bayi yang baru lahir umumnya bernapas antara 30-60 x/menit,

dihitung selama satu menit penuh dengan mengamati naik turun

perutnya, bayi dalam keadaan tenang.

b. Detak jantung
Jantung BBL normalnya berdetak antara 120-160 x/menit dengan

menggunakan stetoskop dapat didengar dengan jelas di telinga.

c. Suhu tubuh

Suhu tubuh BBL normalnya 36,5-37,5°C diukur di daerah ketiak bayi

selama 15 menit dengan menggunakan thermometer.

d. Kepala

Lakukan inspeksi daerah kepala, lihat apakah ada molase, Caput

succadenum dan chepal hematoma, perdarahan atau kelainan lainnya.

e. Telinga

Untuk memeriksa telinga bayi tataplah mukanya. Bayangkan sebuah

garis melintas kedua matanya, normalnya beberapa bagian telinga

harus berada di garis ini.

f. Mata

Lihat kedua mata bayi apakah kedua mata tampak normal dan apakah

bergerak bersama, lakukan pemeriksaan dengan melakukan

penyinaran pada pupil bayi. Jika disinari, kedua mata mengecil berarti

dalam keadaan normal. Selanjutnya lihat sclera dan konjungtivanya.

g. Hidung dan mulut

Pertama yang kita lihat apakah bayi dapat bernapas dengan lancar

tanpa hambatan, kemudian lakukan pemeriksaan pada bibir dan langit-

langit dengan cara menekan sedikit pipi bayi untuk membuka mulut
bayi kemudian masukkan jari tangan anda untuk merasakan hisapan

bayi.

h. Leher

Periksa leher apakah ada pembengkakan dan benjolan. Pastikan untuk

melihat apakah kelenjar thyroid bengkak, hal ini merupakan suatu

masalah pada BBL.

i. Dada

Yang diperiksa adalah bentuk dari dada, puting, bunyi napas dan bunyi

jantung.

j. Bahu, lengan dan tangan

Yang dilakukan adalah melihat gerakan bayi apakah aktif atau tidak

kemudian menghitung jumlah jari.

k. Perut

Pada perut yang diperhatikan adalah bentuk dari perut bayi, lingkar

perut, penonjolan sekitar tali pusat ketika bayi menangis, perdarahan

pada tali pusat, dinding perut lembek pada saat bayi tidak menangis

dan benjolan yang terlihat pada perut bayi.

l. Alat kelamin

Pada bayi laki-laki yang harus diperiksa adalah normalnya dua testis

dalam skrotum kemudian apakah pada ujung penis terdapat lubang.

Pada bayi perempuan yang harus diperiksa adalah normalnya labia


mayora dan minora, pada vagina terdapat lubang, pada uretra terdapat

lubang dan terdapat klitoris.

m. Pinggul

Untuk pemeriksaan pinggul peganglah tungkai kaki bayi. Tekan

pangkal paha dengan lembut ke sisi luar, dengarkan dan rasakan

adakah bunyi "klik" ketika menggerakkan kaki bayi. Bila terdengar

bunyi "klik", laporkan dokter.

n. Kulit

Pada kulit yang perlu diperhatikan adalah verniks, warna,

pembengkakan atau bercak-bercak hitam dan kemerahan seperti tanda

lahir.

o. Punggung dan anus

Lihat punggung apakah terdapat kelainan atau benjolan, apakah anus

berlubang atau tidak.

p. Tungkai dan kaki

Yang perlu diperiksa adalah gerakan kaki, bentuk simetris kaki,

panjang kedua kaki dan jumlah jari pada kaki.


2.6 Penilaian Bayi untuk Tanda-Tanda Kegawatan

Menurut Prawirohardjo (2002). Bayi baru lahir dinyatakan sakit apabila

mempunyai salah satu atau beberapa tanda berikut :

1. Pernapasan sulit atau lebih dari 60 x/menit.

2. Kehangatan dengan suhu antara 37-380C.

3. Warna kulit (terutama pada 24 jam pertama), biru atau pucat memar.

4. Pemberian makanan seperti hisapan lemah, mengantuk berlebihan dan banyak

muntah.

5. Tali pusat seperti merah bengkak, keluar cairan, bau busuk dan pernapasan sulit.

6. Tinja atau kemih seperti tidak berkemih dalam 24 jam, tinja lembek, sering

berwarna hijau tua, ada lender atau darah pada tinja.

7. Aktivitas seperti menggigil atau tangis tidak biasa, lemas, lunglai, kejang halus,

tidak bisa tenang dan menangis terus menerus.

BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR
By.Ny ”Y” USIA 8 JAM DI BPM LISMARINI TAHUN 2021

Tanggal pengkajian : 23 Desember 2021 Dikaji oleh : Kelompok 2

Pukul : 13:40 WIB Tempat : BPM Lismarini

No. Register :-

I. DATA SUBJEKTIF

A. Identitas

1. Identitas pasien / bayi

a. Nama bayi : By. Ny “ Y”

b. Umur bayi : 8 Jam

c. Tanggal lahir / jam : Kamis 23 Desember 2021 / 05: 30 Wib

d. Jenis kelamin : Perempuan

2. Identitas orang tua

a. Nama ayah / ibu : Tn.”A” / Ny. “Y”

b. Umur ayah / ibu : 35 tahun / 32 Tahun

c. Agama : Islam

d. Suku / bangsa : Jawa / indonesia

e. Pendidikan : SMA

f. Pekerjaan : Swasta

B. Alasan datang / kunjungan

Seorang Ibu mengatakan 8 jam yang lalu telah melahirkan normal bayi perempuan
C. Riwayat kesehatan

1. Riwayat kesehatan maternal

a. Penyakit jantung : Tidak Ada

b. Diabetes mellitus : TidakAda

c. Penyakit ginjal : Tidak ada

d. Penyakit hati : Tidak ada

e. Hipertensi : Tidak ada

f. Penyakit kelamin : Tidak ada

g. Riwayatabortus : Tidak ada

2. Riwayat kesehatan prenatal

a. HPHT : 10 Maret 2021

b. ANC : 6 kali

c. Imunisasi TT : 5 kali

d. BB ibu : 63 kg

e. Keluhan TM I-III : Tm 1 Mual muntah, Tm 2 Tidak ada, Tm 3 sering kencing

f. Perdarahan : Tidak ada

g. Preeklamsi : Tidak ada

h. Kelainan ketuban : Tidak ada

i. Infeksi : Tidak ada


3. Riwayat kesehatan intranatal

a. Tanggal lahir : 23 Desember 2021

b. Tempat : BPM

c. Penolong : Bidan

d. Jenis persalinan : Spontan

e. Lama persalinan :

1) Kala I : 6 jam

2) Kala II : 20 menit

3) Kala III : 10 menit

4) Kala IV : 2 jam

f. Ketuban pecah : Spontan

g. Penyulit :Tidak ada

h. Penggunaan selama persalinan : Tidak ada

4. Riwayat postnatal

a. Usaha nafas : Baik

b. Penilaian awal : Baik

c. APGAR score

No Kriteria 1 5 menit 10 menit

menit

1 Warna kulit 2 2 2

2 Denyut jantung 2 2 2

3 Tonus otot 2 2 2
4 Gerak / refleks 1 2 2

5 Pernafasan 1 1 2

Jumlah 8 9 10

d. Kebutuhan resusitasi : Tidak ada

e. Trauma lahir : Tidak ada

II. DATA OBJEKTIF

A. Pemeriksaan umum

1. Keadaan umum : Baik

2. Kesadaran : composmetris

3. Tanda – tanda vital

a. Suhu : 36,5 ˚C

b. Nadi : 134 x /menit

c. Pernafasan : 46 x/menit

4. Antropometri

a. Berat badan : 3000 gram

b. Panjang badan : 49 cm

c. Lingkar kepala : 33 cm

d. Lingkar dada : 30 cm

B. Pemeriksaan fisik

1. Kepala

a. Ubun-ubun : Normal
b. Sutura / molase :

c. Caput sucsedaneum / cepal hematoma : Tidak ada

2. Muka : Simetris

3. Mata

a. Posisi : Simetris kiri kanan

b. Sklera : Ikterik

c. Bulu mata : Tidak ada kelainan

d. Kotoran : Tidak Ada

4. Hidung : Bersih

a. Lubang hidung : Ada

b. Pernafasan cuping hidung : Tidak ada

5. Telinga : Bersih, Normal

6. Mulut

a. Bibir / palatum : Normal/Ada

b. Pemeriksaan bibir sumbing : Tidak ada

7. Leher : Normal

8. Dada

a. Bentuk : Simetris, tidak ada retraksi dinding dada

a. Puting susu : Ada

b. Bunyi nafas : Normal

c. Bunyi jantung : Normal

9. Bahu, lengan dan tangan : Normal

10. Genetalia
a. Laki – laki

1) Testis : Tidak ada

2) Penis : Tidak ada

b. Perempuan

1) Vagina : Ada

2) Uretra : Ada

3) Labia mayora dan minora : Ada

11. Ektremitas atas

a. Tangan dan jari : Lengkap

12. Ekstremitas bawah

a. Tungkai dan jari : lengkap

13. Punggung : Tidak Ada kelainan

14. Kulit

a. Warna : Merah muda

b. Verniks : Ada

c. Pembengkakan : Tidak ada

d. Tanda-tanda lahir : Tidak ada

15. Refleks

a. Morro : Ada

b. Rooting : Ada

c. Sucking : Ada

d. Grasping : Ada

e. Tonic neck : Ada


16. Pemeriksaan penunjang

a. Darah : Tidak dilakukan

b. Rontgen dll : Tidak dilakukan

c. Urine : Tidak dilakukan

Cap Kaki bayi

Kanan Kiri

Cap Jempol Ibu

Kanan Kiri
III. ANALISA

Diagnosa : Neonatus usia 8 Jam

IV. PENATALAKSANAAN

1. Menjelaskan kepada ibu tentang keadaan bayinya

KU : Baik Kesadaran : Composmentis PB : 49 cm

BB : 3000 gram Lingkar dada : 30 cm Lingkar kepala : 33 cm

Suhu : 36,5c RR : 46x/ menit Nadi : 134x/ menit

( ibu merasa tenang dan senang mengetahui keadaan bayinya )

2. Memberitahu ibu untuk selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah berkontak tubuh

dengan bayi

( ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan mau melakukannya )

3. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kehangatan tubuh bayinya

( Ibu mengerti dengan penjelasan ibu bidan )

4. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya sampaidengan usia

6 bulan dan menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya seseringmungkin (on demand ).

(ibu mengerti penjelasan yang diberikan oleh bidan dan mau melakukannya)

5. Mengajarkan ibu teknik menyusui yang baik dan benar.

(ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan )

6. Memberitahu ibu cara perawatan tali pusat


( ibu mengerti dengan penjelasan bidan dan mau melakukan )

7. Memberitahu ibu tanda bahaya pada bayi baru lahir seperti:

a. Hipotermi

b. Asfiksia

c. Ikterus

d. Tali pusat berwarna kemerahan

e. Bayi tidak mau menyusu

f. Bayi tidak BAK dan BAB selama 24 jam pertama

( ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan oleh bidan )

8. Menjelaskan kepada ibu tentang imunisasi dasar pada BBL yakni bayi akan diberikan

imunisasi hepatitis B, BCG, Polio, DPT sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

( Ibu mengerti apa yang di jelaskan oleh Bidan )

9. Menjelaskan kepada ibu tentang kunjungan ulang agar ibu dapat membawa bayinya 1

minggu setelah kelahiran serta segara datang bila terdapat tandatanda bahaya pada bayi.

( Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang 1 minggu yang akan datang )

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan asuhan yang dilakukan pada By. Ny”Y” sejak hari Rabu tanggal 23

Desember 2021, maka pada bab ini penulis akan menguraikan pembahasan mengenai“Asuhan
Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir By.Ny”Y” Usia 8 jam di BPM Lismarini tahun 2021. By.

Ny”Y” telah dilakukan pemeriksaan sesuai standar yang bertujuan untuk mendeteksi dini

keadaan bayi dan untuk memastikan bahwa By.Ny ”Y” dalam keadaan normal.

Pemeriksaan dilakukan mulai dari pemeriksaan umum yang meliputi keadaan umum

bayi, kesadaran, nadi, pernafasan, suhu, panjang badan, dan berat badan.semua pemeriksaan

sudah dilakukan dengan benar dan hasilnya By.Ny”Y”sehat dan tidakmengalami kelainan

apapun.Kemudian pemeriksaan yang dilakukan secara sistematis yaitu pemeriksaan

yangdilakukan secara head to toe yaitu dimulai dari kepala, muka, mata, hidung, mulut,telinga,

leher, dada, abdomen, kulit, genetalia, punggung dan anus. Semua pemeriksaanyang dilakukan

secara sistematis atau head to toe ini sudah dilakukan sesuai denganstandar yang telah ditetapkan

dan hasilnya yaitu keadaan By.Ny”Y”sehat dan semua refleks memberi respons dengan sangat

baik.

Selanjutnya pemeriksaan yang dilakukan secara khusus dan pemeriksaan sistem syaraf

yaitu pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui denyut jantung, usaha bernafas, tonus otot,

refleks, serta warna kulit. Hal ini penting dilakukan untumengetahui perkembangan bayi dan

keaktifan dari bayi tersebut dalam pemeriksaan inikeadaan bayi sangat baik.Kemudian

pemeriksaan Antropomentri yaitu pemeriksaan yang dilakukan untukmengetahui ukuran lingkar

kepala bayi, dan lingkar dada pemeriksaan inidilakukan untuk mengetahui keadaan umum bayi,

apabila ukuran antropomentri bayitidak sesuai dengan batas normal maka By. Ny”Y” beresiko

mengalami berbagaigangguan dalam tumbuh kembangnya.Setelah semua pemeriksaan data

objektif dilakukan didapatkan By. Ny”Y” dalam keadaan baik.

Pada pemeriksaan Bayi Baru Lahir yang dilakukan pada By. Ny”Y” KIE yang diberikan

yaitu menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kehangatan bayinya,menganjurkan ibu untuk
meberikan ASI Ekslusif dengan teknik yang benar kepada bayinya atau secara on demand karena

pemberian ASI hingga umur 6 bulan sangat baikuntuk pertumbuhan dan perkembangan bayi

dalam hal ini ibu mengerti dan maumengikuti anjuran dari bidan.

BAB V

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setelah penulis melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir By. Ny”y”usia 8

jam di BPM di BPM Lismarini tahun 2021 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Telah dilakukan pengkajian data subjektif secara komprehensif pada By. Ny”y”usia 8 jam

di BPM Lismarini tahun 2021

2. Telah dilakukan pengkajian data objektif pada By. Ny”y”usia 8 jam di BPM Lismarini

tahun 2021

3. Telah dilakukan analisa data dan menegakkan diagnosa pada By. Ny”y”usia 8 jam di

BPM Lismarini tahun 2021

4. Telah dilakukan penatalaksanaan sesuai dengan data yang didapat pada By.Ny”y”usia 8

jam di BPM Lismarini tahun 2021

5. Telah dilakukan pendokumentasian asuhan kebidanan pada By. Ny”y”usia 8 jam di BPM

Lismarini tahun 2021

3.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka perlu adanya upaya meningkatkan pelayanan

yang lebih baik, oleh karena itu penulis menyampaikan saran sebagai berikut :

1. Bagi ibu

Tingkatkan pemberian nutrisi ASI pada ibu, susui bayi setiap saat bayi ingin menyusui

atau 2 jam sekali

2. Bagi Tenaga Kesehatan

Sebaiknya dalam melakukan penanganan untuk kasus bayi gawat darurat bidan

menggunakan penilaian segera pada bayi seperti yang tertera dalam buku Acuan
Persalinan Normal (APN), karena jika bidan menggunakan penilaian APGAR di

khawatirkan bayi tidak akan mendapatkan pertolongan sesuai kebutuhan segera.

3. Bagi Lahan Praktik

Diharapkan Lahan Praktik dapat menigkatkan pelayanan asuhan kebidanan pada bayi

baru klahir normal.

4. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan institusi pendidikan masih melakukan kerjasama dengan BPM karena banyak

kasus yang ditemukan termasuk kasus mengenai bayi baru lahir dan dalam pemberian

asuhan kebidanan memerlukan berbagaisumber kepustakaan untuk menambah

pengetahuan dan materi tentang asuhankebidanan pada bayi baru lahir prematur.

5. Bagi Masyarakat

Ibu hamil dan keluarga sebaiknya membaca dan mengerti isi buku KIA, karena dalam

buku KIA terdapat informasi penting dalam kehamilan, persalinan, nifasdan perawatan

bayi baru lahir. Sehingga diharapkan dapat mencegah hal-hal yangtidak di inginkan.

DAFTAR PUSTAKA

Depkes, RI. 2002. Asuhan Bayi Baru Lahir Normal. Jakarta.


Depkes, RI. 2005. Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi. Jakarta.

Fadhilah Siti. Bayi Baru Lahir.

Farida. 2009. Perawatan Tali Pusat Bayi Baru Lahir. http://momygodget.com.

Prawirohardjo. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Bina Pustaka: Jakarta.

Prawirohardjo. 2008. Penanganan Bayi Baru Lahir Normal.

Saifuddin, AB. 2006. Angka Kematian Ibu dan Perinatal. Jakarta

Maryunani, 2008. Buku Saku Asuhan Bayi Lahir Normal. Trans Info Media : Jakarta. Anwar,

Azrul (2005). Kebijakan dan Strategi Nasional Kesehatan Reproduksi

Manuaba, Ida Bagus Gde. (1998). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan

Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. EGC. Jakarta.

Komalasari, Kokom. (2006). Kematian Bayi, Tragedi yang Terlupakan. Pikiran Rakyat Cyber

Media.

Anda mungkin juga menyukai