Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MAKALAH KETERAMPILAN PEMIMPIN


(Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Micro Leading)

Dosen Pengampu :
Di Susun Oleh Kelompok 5 :

Ardi R Suma

Dosen Pengampu : Ratna Hestiana, M.Pd

Di Susun Oleh :

Ardi R. Suma Kelas MPI 6C


Melan Harun MPI 6C

IAIN SULTAN AMAI GORONTALO


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

2022

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur senantiasa kita ucapkan kehadirat Allah SWT yang
hingga saat ini masi memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga kami diberi
kesempatan yang luar biasa ini yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Keterampilan Kepemimpinan”.
“Sholawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi kita,
yakni Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju
alam yang terang menderang untuk kita semua, yang merupakan sebuah petunjuk yang
paling besar bagi seluruh alam semesta. Adapun penulis makalah ini merupakan bentuk dari
pemenuhan tugas mata kuliah “Micro Leading ”.
Selain itu kami juga sadar bahwa pada makalah ini dapat ditemukan beberapa
kekurangan sertah Jauh dari kesempurnaan. oleh sebab itu kami menanti kritik dan saran
untuk kemudian dapat kami revisi dan kami tulis dimasa yang akan datang

2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ..................................................................................................... II
Daftar Isi ................................................................................................................ III

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pemimpin......................................................................................... 3


2.2 Tugas dari pemimpin......................................................................................... 4
2.3 Peran Pemimpin................................................................................................. 6
2.3 Cara mengembangkan keterampilan pemimpin..................................................... 7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 8


3.2 Saran ................................................................................................................. 8

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok dan
lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relative
pelik dan sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil
keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik. Dalam kenyataannya para
pemimpin dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja, keamanan, kualitas
kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi. Para pemimpin juga
memainkan peranan penting dalam membantu kelompok, organisasi atau masyarakat
untuk mencapai tujuan mereka.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian Pemimpinan?
2. Apa Saja Tugas Pemimpin?
3. Bagaimanakah Peran Pemimpin ?
4. Bagaimanakah Cara Mengembangkan Keterampilan Pemimpin ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Pemimpinan
2. Untuk mengetahui Apa Saja Tugas Pemimpin
3. Untuk mengetahui Bagaimanakah Peran Pemimpin
4. Untuk mengetahui Cara Mengembangkan Keterampilan Pemimpin

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pemimpin


Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan,
khususnya kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang-
orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu
atau beberapa tujuan. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan
kelebihan - khususnya kecakapan-kelebihan di satu bidang , sehingga dia mampu
mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk
pencapaian satu beberapa tujuan. (Kartini Kartono, 1994 : 181).

Terdapat tiga teori munculnya pemimpin, yaitu teori genetis, teori sosial dan teori
ekologis.

Teori Genetis menyatakan sebagai berikut :


1. Pemimpin itu tidak dibuat, akan tetapi lahir jadi pemimpin oleh bakatbakat
alami yang luar biasa sejak lahirnya.
2. Dia ditakdirkan lahir menjadi pemimpin dalam situasi-kondisi yang
bagaimanapun juga, yang khusus.
3. Secara filsafi, teori tersebut menganut pandangan deterministis.

Teori Sosial menyatakan sebagai berikut :


1. Pemimpin itu harus disiapkan, dididik dan dibentuk, tidak dilahirkan begitu
saja.
2. Setiap orang bisa menjadi pemimpin, melalui usaha penyiapan dan
pendidikan,serta didorong oleh kemauan sendiri.

Teori Ekologis atau Sintetis menyatakan sebagai berikut :


Seorang akan sukses menjadi pemimpin, bila sejak lahirnya dia telah
memiliki bakat-bakat kepemimpinan dan bakat-bakat ini sempat
dikembangkan melalui pengalaman dan usaha pendidikan yang
sesuai dengan tuntutan lingkungan atau ekologisnya.

2.2 Tugas Pemimpin

Menurut James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah:


Pemimpin bekerja dengan orang lain : Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk
bekerja dengan orang lain, salah satu dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain
dalam organjsasi sebaik orang diluar organisasi.
Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan (akontabilitas):
Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas menjalankan tugas,
mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin bertanggung jawab
untuk kesuksesan stafhya tanpa kegagalan.
Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas : Proses
kepemimpinandibatasi sumber, jadi pemimpin hanya dapat menyusun tugas dengan
5
mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin harus dapat
mendelegasikan tugas-tugasnya kepada staf. Kemudian pemimpin harus dapat mengatur
waktu secara efektif,dan menyelesaikan masalah secara efektif.
Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual : Seorang pemimpin harus
menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual. Selanjutnya dapat mengidentifikasi
masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat menguraikan seluruh pekerjaan menjadf lebih
jelas dan kaitannya dengan pekerjaan lain.
Manajer adalah forcing mediator : Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan
organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menjadi seorang mediator (penengah).
Pemimpin adalah politisi dan diplomat: Seorang pemimpin harus mampu mengajak
dan melakukan kompromi. Sebagai seorang diplomat, seorang pemimpin harus dapat
mewakili tim atau organisasinya.
Pemimpin membuat keputusan yang sulit : Seorang pemimpin harus dapat
memecahkan masalah.

2.3 Peran Pemimpin

Menurut Henry Mintzberg, Peran Pemimpin adalah :


Peran huhungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai pemimpin
yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi.
2. Fungsi Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara.
3. Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan gangguan,
sumber alokasi, dan negosiator.

Kriteria Seorang Pemimpin

Pimpinan yang dapat dikatakan sebagai pemimpin setidaknya memenuhi beberapa


kriteria,yaitu :
Pengaruh
Seorang pemimpin adalah seorang yang memiliki orang-orang yang mendukungnya
yang turut membesarkan nama sang pimpinan. Pengaruh ini menjadikan sang pemimpin
diikuti dan membuat orang lain tunduk pada apa yang dikatakan sang pemimpin. John C.
Maxwell, penulis buku-buku kepemimpinan pernah berkata:Leadership is Influence
(Kepemimpinan adalah soal pengaruh). Mother Teresa dan Lady Diana adalah contoh
kriteria seorang pemimpin yang punya pengaruh.
Kekuasaan/power
Seorang pemimpin umumnya diikuti oleh orang lain karena dia memiliki
kekuasaan/power yang membuat orang lain menghargai keberadaannya. Tanpa kekuasaan
atau kekuatan yang dimiliki sang pemimpin, tentunya tidak ada orang yang mau menjadi
pendukungnya. Kekuasaan/kekuatan yang dimiliki sang pemimpin ini menjadikan orang lain
akan tergantung pada apa yang dimiliki sang pemimpin, tanpa itu mereka tidak dapat berbuat
apa-apa. Hubungan ini menjadikan hubungan yang bersifat simbiosis mutualisme, dimana
kedua belah pihak sama - sama salingdiuntungkan.
Wewenang
Wewenang di sini dapat diartikan sebagai hak yang diberikan kepada
pemimpin untuk fnenetapkan sebuah keputusan dalam melaksanakan suatu
hal/kebijakan.Wewenang di sini juga dapat dialihkan kepada bawahan oleh pimpinan apabila
sang pemimpin percaya bahwa bawahan tersebut mampu melaksanakan tugas dan tanggung
jawab dengan baik, sehingga bawahan diberi kepercayaan untuk melaksanakan tanpa perlu
campur tangan dari sang pemimpin.
6
Pengikut
Seorang pemimpin yang memiliki pengaruh, kekuasaaan/power, dan wewenang tidak
dapat dikatakan sebagai pemimpin apabila dia tidak memiliki pengikut yang berada di
belakangnya yang memberi dukungan dan mengikuti apa yang dikatakan sang pemimpin.
Tanpa adanya pengikut maka pemimpin tidak akan ada. Pemimpin dan pengikut adalah dua
hal yang tidak dapat dipisahkan dan tidak dapat berdiri sendiri.

2.4 Cara Mengembangkan Keterampilan Pemimpin

Diperlukan Patokan
Dikatakan bahwa seorang pemimpin belajar menjadi pemimpin. Artinya, seseorang
harus diberi waktu agar ia bisa menjadi pemimpin. Sebelumnya, sebuah divisi harus
memiliki rencana untuk menemukan prospek yang terbaik. Pemilihan acak jarang memberi
hasil yang terbaik karena jika seseorang memang tidak berpotensi, tentu akan sia-sia.
Prospek itu harus menunjukkan perilaku positif terhadap organisasi dan memberikan bukti
yang kuat bahwa ia akan mampu untuk belajar hal baru yang memerlukan keterampilan yang
lebih. Pengenalan kemampuan kepemimpinan itu penting.
Hal lain yang harus dilihat adalah karakter. Etika yang diperlihatkan seseorang adalah
ukuran yang baik untuk menilai karakter seseorang. Karakter meliputi kemampuan untuk
membuat keputusan yang tepat, untuk mengetahui apakah sebuah tindakan itu benar secara
moral atau tidak.Kepribadian juga penting. Seseorang yang dicari untuk memimpin harus
sanggup untuk bergaul dengan orang lain dan bersedia bekerja sama.

Diperlukan Ujian
Pada awalnya, orang yang berpotensi harus disaring melalui tes intelektual dan
psikologi. Contohnya, banyak denominasi dan organisasi misi di Amerika memberikan tes
psikologi pada calon misionaris mereka. Semua beban yang harus ditanggung orang
Amerika saat mereka berangkat ke ladang misi standar hidup yang lebih rendah daripada
yang biasa mereka miliki, perpisahan dengan keluarga, beban keuangan, belajar tradisi dan
bahasa baru mendorong mereka untuk memerlukan seseorang yang memiliki kualitas
kerohanian yang baik. Hampir semua orang mengalami "culture shock". Statistik
menunjukkan, sedikit dari yang lolos ujian psikologi yang kembali ke rumah.

Pelatihan Efektif
Pengalaman adalah hal yang penting. Banyak situasi yang dapat dijadikan alat untuk
memberi seseorang pengalaman dalam memimpin; saat kepala departemen sedang cuti
misalnya, seorang asisten harus melakukan tanggung jawabnya sementara. Pelatihan seperti
ini tiada duanya.

Percobaan
Kerja magang adalah metode yang dapat meningkatkan jiwa kepemimpinan dengan
mudah. Metode ini sering digunakan di toko besar, bank, dan organisasi industri; gereja
menganggap metode ini sebagai metode yang baik sekali untuk mendapatkan seorang
pemimpin. Metode ini memerlukan pengetahuan akan sejarah dan misi organisasi. Setelah
itu, ada percobaan selama beberapa waktu. Jika ia menjalaninya dengan baik, ia akan naik
tingkat saat ada peluang. Prosedurnya memerlukan pengawasan yang saksama dan kontak
berkelanjutan dengan orang yang bersangkutan. Tead mengemukakan kesulitan-kesulitan
yang mungkin dihadapi.

Mengukur Perkembangan
7
Perkembangan itu penting dan perkembangan itu harus diukur. Jika pemimpin
potensial tidak belajar menggunakan materi yang diajarkan pada mereka dengan efektif,
program pelatihan harus direvisi. Beberapa kriteria dapat mengukur faktor ini, meski
memang tidak mudah. Ordway Tead memberikan lima saran yang mungkin cocok dengan
beberapa jenis situasi kepemimpinan.
Dalam analisa akhir, perkembangan keterampilan memimpin dinilai dari performa. Bukan
hanya pada hal yang telah dilakukan pemimpin, tapi juga dalam hal kepuasan kerja,
semangat dan usaha gigih yang ditunjukkan para bawahan, dan tingkat kesetiaan dan sikap
yang diperlihatkan bawahan.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Suatu kepemimpinan akan menjadi efektif apabila pemimpin tersebut
mkeberhasilannya pemimpin harus dapat mengerjakan segala tugas dan peranannya dalam
organisasi.Gaya kepemimpinan sangat menentukan efektif atau tidaknya kepemimpinan
seseorang. Gaya kepemimpinan pada dasarnya lebih dititik beratkan kepada cara berpikir
dan bertindak seorang pemimpin ataskepemimpinan formalnya yang disesuaikan dengan
situasi dan kondisi yangdihadapi dalam suatu organisasi. Oleh karena itu, gaya
kepemimpinan seseorang yang diterapkan dalam memimpin organisasi harus disesuaikan
dengan kondisi organisasi.emiliki kecerdasan-kecerdasan dasar yang harus dimiliki oleh
pemimpin.

3.2 SARAN
Demikianlah makalah yang kami buat mudah – mudahan bisa menambah wawasan
kita mengenai Keterampilan Pemimpin. Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih
banyak kekurangan untuk itu kami  berharap masukan yang lebih banyak lagi dari dosen
pembimbing dan teman – teman semua untuk kesempurnaan makalah ini kedepanya.

9
DAFTAR PUSTAKA
http://leadershipsaya.blogspot.co.id/2011/04/cara-mengembangkan-keterampilan.html
http://shaepulmarup.blogspot.com/2015/11/teori-dan-keterampilan-kepemimpinan.html
http://www.sabda.org/lead/09/jan/2008/
kepemimpinan_mengembangkan_keterampilan_memimpin
http://reni-em.blogspot.com/

10

Anda mungkin juga menyukai