Anda di halaman 1dari 23

Kimia Teknik | Teknik Mesin | Universitas Muria Kudus

SENYAWA KIMIA 1
Dosen Pengampu:
Anisa Sholikhati, S. Pd., M.T
PENDAHULUAN

• Senyawa Kimia  Zat kimia murni yang terdiri dari 2 atau lebih unsur y
ang dapat disederhanakan lagi menjadi unsur-unsur pembentuknya den
gan reaksi kimia.

• Ciri-ciri Senyawa Kimia:


1. Senyawa kimia adalah suatu bentuk zat tunggal.
2. Bisa diuraikan kembali menjadi beberapa unsur sesuai dengan jumlah
unsur yang membentuknya melalui reaksi kimia.
3. Sifat yang ada pada senyawa kimia berbeda dengan sifat yang dimiliki
oleh unsur penyusunnya.
4. Senyawa kimia berupa gabungan unsur kimia dengan perbandingan ter
tentu.
Ikatan kimia adalah sebuah proses fisik yang bertanggungjawab
dalam interaksi gaya tarik menarik antara dua atom atau molekul
yang menyebabkan suatu senyawa diatomik atau poliatomik men
jadi stabil.

• Ikatan kimia  ikatan yang terjadi antar atom atau antar mole
kul dengan cara sebagai berikut:
1. Melepas atau menerima elektron (serah terima elektron).
2. Penggunaan bersama pasangan elektron.

• Tujuan pembentukan ikatan kimia  Agar terjadi pencapaia


n kestabilan suatu unsur.
• Elektron yang berperan dalam ikatan kimia adalah elektron va
lensi dari suatu atom/ unsur yang terlibat.
• Salah satu petunjuk pembentukan ikatan kimia adalah atom-at
om cenderung mengikuti unsur golongan VIIIA (gas mulia) u
ntuk mencapai kestabilan.

• Unsur gas mulia mempunyai elektron valensi sebanyak 8 (okt


et) atau 2 (duplet, yaitu atom Helium).

• Kecenderungan unsur-unsur untuk menjadikan konfigurasi ele


ktronnya sama seperti gas mulia terdekat dikenal dengan istila
h Aturan Oktet dan Aturan Duplet.

• Ikatan kimia dibedakan menjadi 4 yaitu : ikatan ion, ikatan ko


valen, ikatan kovalen koordinat, ikatan logam.
Konfigurasi ElektronGas Mulia
• Ikatan Ion
• Ikatan Kovalen
• Struktur Lewis
• Senyawa Kovalen
IKATAN ION
• Ikatan Ion atau Ikatan Elektrovalen  Ikatan yang terjadi karena
adanya gaya tarik – menarik elektrostatik antara ion positif dan io
n negatif, ini terjadi karena kedua ion tersebut memiliki perbedaan
keelektronegatifan yang besar.

• Ikatan ion terbentuk antara atom yang melepaskan elektron (loga


m) dengan atom yang menerima elektron (non logam). Atom yan
g melepas elektron berubah menjadi ion positif (kation), sedangka
n atom yang menerima elektron menjadi ion negatif (anion).

• Senyawa yang memiliki ikatan ion disebut senyawa ion/ senyawa


ionik.
CONTOH SOAL

Senyawa apa yang terbentuk dari Na


dan Cl?
• Ikatan antara 11Na dan 17Cl Na  Na+ + e-
Konfigurasi elektron: 2, 8, 1 2, 8
11Na = 2 8 1
17Cl = 2 8 7 Cl + e-  Cl-
• Atom Na  melepaskan 1 ev 2, 8, 7 2, 8, 8
• Atom Cl  menerima 1 ev
• Ion Na+ dan Cl- terjadi gaya tarik me Na+ + Cl-  NaCl
narik elektrostatis sehingga terbentu
k senyawa ionik NaCl
• Tentukan senyawa yang terbentuk dari:
1. K dan O
2. Mg dan F
3. Ag dan Cl
4. Ba dan I
5. Al dan S
6. Zn dan Br
SIFAT SENYAWA ION

• Pada suhu kamar berwujud padat.


• Struktur kristalnya keras tapi rapuh.
• Titik didih dan titik leleh tinggi.
• Larut dalam air tetapi tidak larut dal
am pelarut organik (alkohol, eter, dl
l).
• Tidak menghantarkan listrik pada fa
se padat, tetapi pada fase cair (lele
han) dan larutannya menghantarka
n listrik.
IKATAN KOVALEN

• Ikatan Kovalen  ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan


elektron secara bersama oleh 2 atom yang berikatan.

• Ikatan kovalen terjadi akibat ketidakmampuan salah satu atom yang


akan berikatan untuk melepaskan elektron (terjadi pada atom-atom
non logam).

• Ikatan kovalen terbentuk dari atom-atom unsur yang memiliki afinitas


elektron tinggi serta beda keelektronegatifannya lebih kecil dibandin
gkan ikatan ion.
• Atom non logam cenderung untuk menerima elektron sehingga jik
a tiap-tiap atom non logam berikatan maka ikatan yang terbentuk
dapat dilakukan dengan cara mempersekutukan elektronnya dan
akhirnya terbentuk pasangan elektron yang dipakai secara bersa
ma.

• Pasangan elektron yang dipakai adalah Pasangan Elektron Ikata


n (PEI) dan Pasangan Elektron Bebas (PEB).

• Penggambaran ikatan kovalen  Struktur Lewis


SIFAT SENYAWA KOVALEN

• Umumnya senyawa kovalen mempunyai titik didih rendah.


• Sebagian besar senyawa kovalen berupa cairan yang men
guap dan berupa gas.
• Umumnya senyawa kovalen tidak dapat larut dalam air, teta
pi mudah larut dalam pelarut organik. Senyawa kovalen yan
g dapat larut dalam air (senyawa kovalen polar), senyawa
kovalen yang tidak larut dalam air (senyawa kovalen non
polar).
• Umumnya senyawa kovalen tidak menghantarkan arus listri
k (non elektrolit) kecuali senyawa kovalen polar.
• Beberapa Contoh Senyawa Kovalen:

O2
N2
CO2
SO3
H2SO4
HCl
NH3
dst
STRUKTUR LEWIS

• Struktur Lewis  Penggambaran ikatan kovalen yang menggunakan la


mbang Lewis di mana PEI dinyatakan dengan satu garis atau sepasang t
itik yang diletakkan di antara kedua atom dan PEB dinyatakan dengan ti
tik-titik pada masing-masing atom.

• Semua elektron valensi harus muncul dalam Struktur Lewis.

• Semua atom umumnya mengikuti aturan oktet (khusus untuk H, atura


n duplet).

• Kadang-kadang terdapat ikatan rangkap 2 atau 3 (umumnya ikatan ran


gkap 2 atau 3 dibentuk oleh atom C, N, O, P dan S).
JENIS IKATAN KOVALEN

Berdasarkan jumlah PEI:


• Ikatan Kovalen Tunggal  ikatan koval
en yang memiliki 1 pasang PEI.
Contoh: H2, H2O
• Ikatan Kovalen Rangkap Dua  ikatan
kovalen yang memiliki 2 pasang PEI.
Contoh: O2, CO2
• Ikatan Kovalen Rangkap Tiga  ikatan
kovalen yang memiliki 3 pasang PEI.
Contoh: N2
ATURAN DUPLET & OKTET

• Ada beberapa atom yang elektronnya sedikit (1H, 2He, 3Li) sehi
ngga tidak mungkin memenuhi aturan oktet ( 8 elektron). Atom
tersebut hanya ingin mempunyai 2 elektron (Aturan Duplet).

• Lewis & Kossel  aturan mengenai kestabilan struktur dengan


8 elektron valensi (Aturan Oktet).

• Ada juga senyawa kimia yang tidak dapat mengikuti aturan okt
et, sehingga melakukan penyimpangan untuk melakukan ikat
an antar atom/ molekul.
Contoh senyawa yang mengikuti
aturan duplet & oktet

H2O
Penyimpangan Aturan Oktet

1. Senyawa dengan jumlah elektron valensi ganjil


Misalnya NO2 yang mempunyai elektron valensi (5+6+6) = 17.
Struktur Lewis yang mungkin dari NO2:
2. Senyawa yang tidak mencapai atur
an oktet
Terjadi pada senyawa yang mempunyai
elektron valensi kurang dari 8. Contoh:
BF3

3. Senyawa yang melampaui aturan oktet


Terjadi pada senyawa yang pusat atomya
dikelilingi lebih dari 8 elektron valensi. Co
ntoh: PCl5
Latihan Soal
1. Tentukan senyawa di bawah ini termasuk senyawa ion atau kovalen:
a. Mg2I e. Ba(OH)2
b. CH4 f. H2SO4
c. CuS g. FeCl2
d. CO2 h. NH3
2. Gambarkan Struktur Lewis dari senyawa di bawah ini! (Jelaskan apakah
senyawa tersebut duplet, oktet, atau penyimpangan!)
a. CCl4 e. HNO3
b. CO f. HCN
c. NH3 g. PF3
d. SO2 h. SF4

Anda mungkin juga menyukai