PATTIROSOMPE
PATTIROSOMPE
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat Rahmat ddan Hiadayahnya kami dapat menyelesaikan Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Pattirosompe, Kecamatan Tempe LINGKUNGAN BULUCITA-TOMODI Pada program kota tanpa kumuh KOTAKU. Penyusunan dokumen Rencana penataan Lingkungan Permukiman
ini merupakan upaya masyrakat kelurahan Pattirosompe untuk selalu senantiasa bersemangat dan peduli terhadap pentingnya penataan lingkungan permukiman yang bebas kumuh.
Dokumen RPLP ini merupakan tinfdak lanjut dan arahan-arahan pengembangan permukiman yang di terjemahkan ke dalam visi kelurahan Pattirosompe yang pada akhirnya di detailkan secara
teknis dalam dokumen RPLP ini. Di antaranya dengan gambar-gambar desain,sekema dan sebagainya, sehingga di harapkan dapat di manfaatkan sebagai panduan penataan lingkungan permukiman
kelurahan Pattirosompe kedepannya. Sebagai upaya mewujudkan visi-misi atau cita-cita bersama masyarakat kelurahan Pattirosompe.
Secara garis besar. Penyusunan dokumen RPLP Betujuan untuk mewujudkan pembangunan danj penataan kelurahan Pattirosompe menuju lingkungan hunian yang sehat,
mandiri,tertip,bersih,sejahtera produktif dan berkelanjutan. RPLP Kelurahan Pattirosompe ini di harapkan akan menjadi pedoman dalam rangka pencapaiaan cta-cita masyrakat kelurahan
Pattirosompe kedepan melalui perencanaan yang dilaksanakan secara partisipatif dan baerbasis komunitas. Di harapkan produk perencanaan yang di hasilkan lebih dapat di terimah oleh masyarakat
karena perasaan memiliki yang tinggi. Serta dapat di implementasikan secara berkelanjutan.
Demikian pengantar ini kami susun kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan dokumen perenanaan ini. Kami mengucapkan terima kasih sebesar-sebesarnya. Saran dan Kritik yang
bersifat konstruktif sangat kami harapkan demi sempurnahnya dokumen RPLP ini.
TIM PENYUSUN
KELURAHAN PATTIROSOMPE 1
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA Dokume
DAFTAR ISI
BAB III PROFIL PERMUKIMAN KUMUH KELURAHAN .................. III-1
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................ 3.1 GAMBARAN UMUM ....................................................................... III-1
KATA PENGANTAR ............................................................... 3.2 KONDISI DEMOGRAFI DAN KEPENDUDUKAN ....................... .......... III-2
DAFTAR ISI .......................................................................... 3.4 KONDISI EKSITING PENGGUNAAN LAHAN ..................................... III-5
3.5 KONDISI EKONOMI SOSIAL DAN BUDAYA ...................................... III-10
DAFTAR TABEL ....................................................................
3.6 KAJIAAN DAERAH RAWAN BENCANA ............................................. III-12
DAFTAR GAMBAR ...............................................................
3.7 ISU-ISU KEKUMUHAN ..................................................................... III-14
BAB I PENDAHULUAN ...................................................... I-1
3.8 PROFIL PERMUKIMAN KUMUH KELURAHAN PATTIROSOMPE ...... III-15
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................. I-1
3.9 KONDISI FAKTUAL DAN ISU STRATEGIS PERMUKIMAN KUMUH
1.2 MAKASUD,TUJUAN DAN SASARAN .................................... I-1
KELURAHAN PATTIROSOMPE ......................................................... III-18
1.3 CAKUPAN PERENCANAAN ................................................... I-3
3.6 SEBARANG KAWASAN KUMUH ...................................................... III-24
1.4 METODE PENYUSUNAN RPLP................................................ I-4
a. KAJIAN ASPEK KEKUMUHAN KAWASAN ......................................... iii-26
1.5 DASAR HUKUM ..................................................................... I-6
b. CAPAIAAN PENGURANGAN KUMUH TAHUN 2018 ......................... iii-42
1.6 OUTPUT/KELUARAN KEGIATAN ........................................... I-7
BAB IV KONSEP DAN STRATEGI PENCEGAHAN DAN
BAB II KAJIAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH IV-1
PERMUKIMAN ............................................ II-1
4.1 PENYEPAKATAN KAWASAN PENANGANAN KAWASAN
2.1 KAJIAN TATA RUANG ............................................................ II-6
PERMUKIMAN KUMUH ................................................................. IV-1
2.2 KAJIAN SEKTORAL............................................................... II-13
4.2 KONSEP PENANGANAN DAN PENINGKATAN PERMUKIMAN
2.4 ARAHAN RENCANA PEMBAGUNAN DAN PENGEMBANGAN KUMUH........................................................................................... IV-4
DAN KAWASAN PERMUKIMAN (RP2KPKP) ..................... II-8 4.3 KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH .... IV-6
4.4 KONSEP PENGEMBANGAN POTENSI SOSIAL DAN EKONOMI ........ IV-12
i
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA Dokume
ii
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA Dokume
iii
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
Tabel 2.4 Arahan Strategi Pengembangan Aspek Drainase Dalam SSK Kabupaten Table 3,20 Perencanaan Penanganan Kawasan Kumuh Tahun 2018 ............................. 42
Wajo........................................................................................................................................ 9 Tabel 3.21 Perencanaan Penanganan Kawasan Kumuh Tahun 2018 ............................. 42
Tabel 3.1 Luas Kelurahan Maddukeleng Menurut RT, Tahun 2015 .................................. 1 Tabel 3.22 Pengurangan Kumuh Kelurahan Pattirosompe Lingkungan
Tabel 3.2. Data Kependudukan Di Kelurahan Pattirosompe (BPS) ................................... 3 Bulucita Dan Tomodi Tahun 2017 Dan 2018 ..................................................................... 46
Pattirosompe ......................................................................................................................... 5
1
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
DAFTAR GAMBAR RPLP KAWASAN BULCITA-TOMODI Gambar 3.18 Mapping Pendataan Baseline Numerik Aspek Proteksi ....................... 38
Kebekaran
Gambar 1.1. Peta Ruang Liingkup Kawasan Penanganan Kumuh .............................. 1 Gambar 3.20 Mapping Pendataan Baseline Numerik Aspek MBR ............................. 40
Gambar 3.21 Mapping Pendataan Baseline Numerik Aspek MBR ............................. 41
Gambar 1.2 Metodologi Penyusunan RPLP .................................................................. 1
Gambar 3.22 Peta Rencana Kegiatan Infrastruktur BDI Tahun 2018 ......................... 43
Gambar 2.1 Arahan Strategi Pengembangan Kawasan Permukiman dalam
Rencana Pola Ruang RTRW Kabupaten Wajo Tahun 2012 – 2032 ......... 1 Gambar 3.23 Peta Rencana Peningkatan Kualitas Jalan Tahun 2018 ..................... 44
Gambar 3.24 Peta Rencana Pengadaan tempat sampah Tahun Tahun 2018 .......... 45
Gambar 2.2 Peta RDTR Pengaturan Kawasan Perkotaan Sengkang ........................... 5
Gambar 2.5 Peta Aarahan Pengembangan Aspek Persampahan dalam SSK Gambar 4.1 Tipologi Kawasan Kumuh .......................................................................... 1
Kabupaten Wajo .......................................................................................... 7 Gambar 4.2 Tim Inti Perencanaan Partisipatif Dan Satker Kabpaten Wajo ................ 2
Gambar 2.6 Peta Sebarang Kawasan Kumuh Kawasa Kampong Pance
Gambar 4.3 Skema Permasalahan Penyebabnya Munculnya Kawasan Kumuh3
Kelurahan Pattirosompe dalam RP2KPKP Kabupaten Wajo .................. 8
Gambar 4.4 Tipologi Kawasan Kumuh ........................................................................... 4
1
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
2
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
BAB I
1.1 MAKSUD, TUJUAN, DAN SASARAN
PENDAHULUAN A. MAKSUD
Kawasan perkotaan dan perkembangannya adalah sesuatu yang tidak terpisahkan satu Melalui dokumen rencana penataan lingkungan permukiman (rplp) kelurahan pattirosompe
sama lain. Kawasan perkotaan dengan kompleksitas kegiatannya ini akan terus berkembang dari digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman
waktu ke waktu dan meliputi semua bidang pembangunan. Adanya perkembangan di kawasan kumuh di kelurahan dalam jangka 5 tahun ke depan. Hal ini dipertegas untuk mengarahkan jalannya
perkotaan ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakay untuk berdomisili dan melakukan pembangunan sejak dini, mengendalikan pertumbuhan dan perubahan fisik terkhusus di kawasan
aktivitas kesehariannya beserta ekonominya di dalam kawasan perkotaan tersebut. Hal ini permukiman kumuh, mewujudkan pemanfaatan ruang secara efektif, tepat guna dan spesifik
mengakibatkan migrasi yang nantinya akan menambah beban perkotaan baik dari sisi ruang setempat.
mengamanahkan bahwa Negara bertanggung jawab melindungi segenap bangsa indonesia melalui 2. Terwujudnya proses pembinaan pembangunan kawasan permukiman perkotaan yang terintegrasi
dengan kawasan fungsional perkotaan lainnya dalam konstelasi pembangunan kabupaten wajo.
penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman agar masyarakat mampu bertempat tinggal
3. Terwujudnya keselarasan pembangunan kawasan permukiman/permukiman kumuh perkotaan antara
serta menghuni rumah yang layak, terjangkau di dalam lingkungan yang sehat, aman, harmonis dan
sasaran penanganan permukiman kumuh perkotaan nasional dengan cara penanganan permukiman
berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia. Dalam mewujudkan fungsi permukiman, pencegahan
kumuh di Kabupaten Wajo
dan peningkatan kualitas terhadap permukiman kumuh dilakukan guna meningkatkan mutu kehidupan
4. Terwujudnya peningkatan kapasitas pemangku kepentingan Kabupaten Wajo (Stakeholder) dalam
dan penghidupan masyarakat penghuni serta menjaga dan meningkatkan kualitas dan fungsi perumahan dan
penyediaan stratetegi pengembangan dan mengoptimalkan penyelenggaraan penanganan
permukiman berdasarkan pada kepastian bermukiman dan menjamin hak bermukim menurut ketentuan.
permukiman kumuh perkotaan Kabupaten Wajo.
1
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
2
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
3
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
Peraturan dan perundangan yang menjadi dasar hukum dalam penyusunan Rencana 1.6 OUTPUT/KELUARAN KEGIATAN
Penataan Lingkungan Permukiman ini adalah : Penyusunan Laporan Rencana Aksi Komunitas – RPLP (Rencana Penataan Lingkungan
1. Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 (Amandemen) Permukiman) Kelurahan Pattirosompe guna memenuhi beberapa unsur sebagai berikut.
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 1. Tertanganinya kawasan permukiman kumuh Kelurahan Pattirosompe yang telah
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah ditetapkan melalui SK Bupati Wajo, dilakukan secara komprehensif dan tuntas dengan
Pusat dan Pemerintah Daerah; target 0% (nol persen) luasan kumuh di Tahun 2019.
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup; Terbentuknya rencana dan strategi penanganan kawasan permukiman kumuh Kelurahan
5. Undang-Undang RI No. 28 Tahun 2002, tentang Bangunan Gedung; Pattirosompe melalui pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh
6. Undang-Undang RI No. 1 Tahun 2004, tentang Sumber Daya Air;
3. Terpadunya program/kegiatan dalam penanganan kawasan permukiman kumuh untuk
7. Undang-Undang RI No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang;
menyelesaikan permasalahan kumuh Kelurahan Pattirosompe melalui berbagai
8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
pemangku kepentingan (pemerintah, swasta, dan masyarakat).
Nasional;
4. Meningkatkan kesadaran, pemahaman, dan komitmen bersama, terkait tugas dan
9. Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman;
wewenang masing-masing pemangku kepentingan (pemerintah, swasta,dan masyarakat)
10. Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
dalam upaya penanganan kawasan permukiman kumuh untuk pengurangan luasan
11. Peraturan Pemerintah No.26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Nasional.
kumuh Kelurahan Pattirosompe
12. Peraturan Pemerintah No.14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan
Kawasan Permukiman; 5. Penguatan pemerintah Kelurahan Pattirosompe melalui perlibatan aktif dalam upaya
13. Peraturan Pemerintah No.69 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban serta Bentuk dan Tata penanganan kawasan permukiman kumuh untuk
Cara Peran Serta Masyarakat dalam Penataan Ruang; 6. Mewujudkan permukiman layak huni dan berkelanjutan.Meningkatkan kapasitas
14. Peraturan Pemerintah No.10 Tahun 2000, tentang Tingkat Ketelitian Peta untuk Penataan masyarakat (LKM, KSM, dan kelompok masyarakat) dalam upaya penanganan kawasan
Ruang Kota; permukiman kumuh Kelurahan Pattirosompe untuk aktif berpartisipasi menjaga dan
15. Permen PUPR No. 01/PRT/M/2014 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan memelihara keberlanjutan penanganan yang diselenggarakan secara mandiri oleh
Umum dan Penataan Ruang; kelompok maupun secara bersama dengan pemerintah kabupaten/kelurahan.
16. Permen PUPR No. 02/PRT/M/2016 tentang Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan dan
Permukiman Kumuh;
17. Inmendagri No. 14 Tahun 1998 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau di Wilayah Perkotaan;
18. SK Kumuh Bupati Wajo No. 475 Tahun 2014 tentang Penetapan Perumah dan Permukiman
Kumuh di Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo SE DJCK PUPR No. 40/SE/DC/2016 tentang
Pedoman Umum Program Kota Tanpa Kumuh
4
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
Berdasarkan beberapa unsur diatas, maka output/keluaran dari penyusunan Laporan Rencana
Aksi Komunitas – RPLP (Rencana Penataan Lingkungan Permukiman) Kelurahan Pattirosompe ini
adalah terciptanya Dokumen Rencana Aksi RPLP (Rencana Penataan Lingkungan Permukiman)
Kelurahan Pattirosompe yang komprehensif, dilengkapi dengan skenario penanganan kumuh dan
roadmap pengurangan kumuh.
4,14
5
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
KAJIAN KEBIJAKAN Rencana pola ruang wilayah kabupaten meliputi kawasan lindung dan kawasan budidaya.
Kawasan permukiman sebagai salah satu jenis penggunaan lahan yang juga merupakan bentuk
PEMBANGUNAN
pemanfaatan kawasan budidaya sehingga harus singkron dengan fungsi kawasan lindung. Arahan
PERMUKIMAN
strategi pengembangan kawasan permukiman dalam rencana pola ruang RTRW Kabupaten Wajo
2.1 KAJIAN TATA RUANG adalah sebagai berikut :
A. Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupatenn Wajoo Tahun 2012 - 2032 Gambar 2.1 Arahan Strategi Pengembangan Kawasan Permukiman dalam Rencana
Pola Ruang RTRW Kabupaten Wajo Tahun 2012 - 2032
Kebijakan pembangunan Kabupaten Wajo yang disusun dalam sebuah dokumen RTRW dan
menghasilkan perda nomor 12 Tahun 2012 merupakan dasar pembangunan yang berkelanjutan
diseluruh wilayah administrasi Kabupaten Wajo. RENCANA POLA RUANG
KABUPATEN WAJO
1) RENCANA STRUKTUR RUANG
Rencana struktur ruang wilayah kabupaten meliputi Pusat – pusat kegiatan, Sistem jaringan Kawasan
Perkotaan Sengkang sendiri dalam perda RTRW sebagai PKL ( Pusat Kegiatan Lokal) yang mencakup
seluruh wilayah administrasi Kecamatan Tempe prasarana utama, dan Sistem jaringan prasarana lainnya
Tabel 2.1 Arahan Strategi Pengembangan Kawasan Permukiman dalam Rencana Struktur
Ruang RTRW Kabupaten Wajo Tahun 2012 - 2032
KELURAHAN PATTIROSOMPE 1
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
RDTR Kabupaten Wajo memuat strategi pengembangan wilayah, rencana sruktur ruang,
rencana pola ruang, pusat pertumbuhan dan pusat pelayanan, rencana pemanfaatan lahan, sistem
transportasi, sistem pematusan, dan sistem utilitas.
Adapun visi penataan ruang wilayah Perkotaan Sengkang yaitu:
“Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat dengan pengembangan potensi dan
kearifan lokal Bagian Wilayah Perkotaan Sengkang”
Tujuan penataan ruang Bagian Wilayah Perkotaan Sengkang, tersebut, merupakan tujuan
penataan ruang wilayah Kabupaten Wajo yang digariskan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kabupaten Wajo. diharapkan
a. Memicu pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wajo yang berpengaruh pada kegiatan utama
Bagian Wilayah Perkotaan Sengkang
KELURAHAN PATTIROSOMPE 2
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
Tabel 2.2
Arahan Konsep Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan dalam RDTR Kawasan Perkotaan Sengkang
• Meningkatkan peran dan fungsi serta menata pusat-pusat lingkungan yang telah berkembang;
• Merealisasikan pembangunan jalan lingkungan di dalam lingkungan yang telah berkembang guna menyediakan ruang
1 BAGIAN WILAYAH KOTA
perumahan kota yang dapat menampung perkembangan penduduk
KELURAHAN PATTIROSOMPE 3
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
SISTEM JARINGAN AIR • Pengembangan pengolahan air limbah domestik terdiri atas sistem terpuat dan sistem setempat.
7
LIMBAH
• Mengembangkan sistem saran dan prasarna pengelolaan sampah sebagai bagian dari sistem jaringan utulitas kawasan
Perkotaaan Sengkang;
• Pengembangan sarana dan prasarana sampah diarahkan pada peningkatan efisiensi dan efektifitas pelayanan dan menjaga
8 SISTEM PERSAMPAHAN kualitas lingkungan;
• Pengembangan saran dan prasarana TPS dan TPST dikembangkan sebagai suatu sistem multi simpul yang terbagi dalam
beberapa kawasan atau zona pelayanan, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan pengolaan sampah
serta mengurangi volume sampah yang harus dikirim ke TPA.
KELURAHAN PATTIROSOMPE 4
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
Penetapan Sub BWP III Blok A di Kawasan perkotaan Sengkang yang mencakup Kelurahan Pattirosompe dengan peruntukan ruang (pola ruang) sebagai zona zona pertanian dan zona pariwisata.
Zona Pertanian adalah semua kegiatan yang meliputi bercocok tanam, perikanan, peternakan dan kehutanan. Pola pengembangan zona pertanian pada kawasan perkotaan Sengkang di rencanakan pada Sub BWP III
Kelurahan Pattirosompe yang dipusatkan pada pengembangan agroforestry yang didukung oleh sektor pertanian tanaman pangan dan peternakan (agrosilvopastoral). Dengan pola pengembangan kawasan yang juga
menempatkan sektor pertanian tanaman pangan sebagai program pengembangan komoditas strategis. Sedangkan Zona Kawasan pariwisata terdiri dari : kawasan wisata alam, yang lebih menonjolkan panorama alam,
dilengkapi dengan jasa pelayanan makan, minum, akomodasi, dan kawasan wisata buatan, yang terdiri dari wisata sejarah dan budaya, dan taman rekreasi.
KELURAHAN PATTIROSOMPE 5
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
PETA RISIKO SANITASI AIR LIMBAH STRATEGI SANITASI KOTA KABUPATEN WAJO Strategi Sanitasi Kota Kabupaten Wajo
DI KABUPATEN WAJO TAHUN 2014 TAHUN 2014 Tahun 2014-2019 disebutkan bahwa
Kelurahan Pattrisompe termasuk di
Berdasarkan hasil data dan analisis yang
dalam area resiko sedang di sektor
dikumpulkan dalam Strategi Sanitasi Kota
Kabupaten Wajo Tahun 2014-2019 disebutkan
Sanitasi Drainase.
bahwa Kelurahan Pattirosompe termasuk di
dalam area resikoTinggi di sektor air limbah
KELURAHAN PATTIROSOMPE 6
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
1) Sektor Persampahan
Berdasarkan hasil data dan analisis yang dikumpulkan dalam Strategi Sanitasi Kota
Kabupaten Wajo Tahun 2014-2019 disebutkan bahwa Kelurahan Pattirosompe termasuk di
dalam area resiko 1 di sektor persampaha
Gambar 2.5
Peta Aarahan Pengembangan Aspek Persampahan dalam SSK Kabupaten Wajo
KELURAHAN PATTIROSOMPE 7
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
Kabupaten Wajo yang didasarkan pada hasil kesepakatan terhadap indikasi arah pengembangan
Kabupaten Wajo serta pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan
berdasarkan hasil kajian kebijakan dan hasil kajian terhadap isu-isu,potensi, permasalahan dan
tantangan yang akan dihadapi dalam pembangunan perkotaan dan permukiman perkotaan
Kabupaten Wajo Adapun rumusan tujuan pembangunan permukiman perkotaan Kabupaten Wajo
yang dihasilkan adalah sebagai berikut :
“Mewujudkan Kawasan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan Yang Produktif,
Berkualitas, Sehat, Layak Huni Serta Berkarakter Religius”
Kebijakan pembangunan permukiman perkotaan Kabupaten Wajo adalah sebagai berikut :
1) Mengembangkan kawasan permukiman yang terintegrasi dengan sistem
infrastruktur perkotaan.
2) Meningkatkan kualitas tata bangunan dan lingkungan
3) Mengembangkan kawasan permukiman perkotaan yang bersih dan sehat
4) Mendorong pertumbuhan ekonomi dalam mendukung pengembangan permukiman
yang bersih, sehat dan layak huni
Berdasarkan karakterisitik, permasalahan dan potensi pengembangan permukiman
daninfrastruktur permukiman perkotaan, maka kawasan permukiman prioritas dibagi menjadi 5
kawasan yaitu :
Kawasan permukiman Sengkang, Kawasan permukiman Danau Tempe, Kawasan permukiman
budaya, Kawasan permukiman hijau, dan Kawasan permukiman Siwa. Kelurahan Maddukelleng
termasuk kawasan prioritas di dalam rencana RP2KP/SPPIP dengan penetapan sebagai Kawasan
permukiman prioritas pusat perkotaan
KELURAHAN PATTIROSOMPE 8
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
Tabel 2.3
Arahan Strategi Pengembangan RP2KPKP Kawasan Permukiman Kumuh di Kawasan Kampong Pance Kelurahan Pattirosompe
KELURAHAN PATTIROSOMPE 9
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
KELURAHAN PATTIROSOMPE 1
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
Luas total wilayah kelurahan Pattirosompe adalah 449 Ha atau 4,49 Km2 (BPS 2016, Kec. Tempe Luas Kelurahan 483,55
dalam angka 2016), sedangkan berdataskan pengukuran SIG tahun 2016 Baseline data seluas
Sumber : Pengukuran SIG Tahun 2016
483,55 Ha atau 4,8355 Km2 dengan penggunaan lahan pada umumnya berupa permukiman yang
tersebar hampir disetiap wilayah kelurahan. Dalam lingkup administrasi terkecil terbagi dalam 2
(dua) lingkungan (RW) dan 6 (enam) RT tertuang dalam tabel berikut
1
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
Gambar 3.1
Peta Administrasi Kelurahan PattiroSompe
2
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
A. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk di Kelurahan Pattirosompe di tahun 2015 berdasarkan data BPS adalah
sebesar 508 KK, 3.094 jiwa yang terdiri dari 1.413 jiwa penduduk laki-laki dan 1.681 penduduk Grafik Perbandingan Jumlah Penduduk laki-laki dan perempuan
perempuan. Sedangkan menurut data baseline 100-0-100 yang dilakukan survey primer di tahun
2015 adalah yang terdiri dari 835 KK, 3.006 jiwa yang terdiri atas 1.438 jiwa penduduk laki-laki
dan 1.568 jiwa penduduk perempuan.
B. Kepadatan Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk
Kepadatan penduduk di Kelurahan Pattirosompe menurut data BPS dalam Kecamatan
Tempe dengan angka adalah 689 jiwa/Km2. Untuk lebih jelasnya akan diurai di dalam tabel
mengenai kepadatan penduduk serta perbandingan dengan data baseline yang telah dilakukan di
periode 2015.
Banyaknya Rata-Rata
Kelurahan Luas (Km2) Kepala Penduduk Kepadatan Anggota
Keluarga laki-Laki Perempuan Jumlah Penduduk Keluarga
Pattirosompe 4,49 508 1413 1681 3.094 689,1 6
Sumber : BPS, Kec.Tempe dalam Angka 2016
3
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
Gambar 3.2
Peta Sebarang Penduduk Kelurahan Pattirosompe
4
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
B. Iklim
3.3 KONDISI FISIK DASAR
Menurut peta zona agroklimatologi yang dibuat oleh Balai Informasi Pertanian Propinsi
A. Topografi dan Kelerengan
Sulawesi Selatan, wilayah Kabupaten Wajo beriklim tipe C1, D1, D2, E2 dan E3 dengan pengertian
Kelurahan Pattirosompe di dominasi oleh bentuk wilayah pedataran dan sedikit perbukitan
sebagai berikut : berdasarkan metode Oldeman dalam menentukan tipe iklim sangat dipengaruhi
tanjakan, dibeberapa tempat sangat dekat dengai sungai dan mempunyai ketinggian dibawah 25
oleh banyaknya bulan basah dan bulan kering. Kriteria bulan basah dapat dicirikan dengan
mdpl, untuk lebih jelasnya diurai dalam tabel berikut :
banyaknya curah hujan, lebih dari 200 mm/bulan yang terjadi pada bulan April dan pada bulan Juli
Tabel 3.4. Kondisi Topografi dan dan Kemiringan Lereng di Kelurahan Pattirosompe secara berturut-turut (berurutan), sedangkan kriteria bulan kering dapat ditandai pada bulan
Ketinggian Luas (Ha) Agustus hingga Oktober dengan iklim yang tergolong tropis tipe B dan tipe C dengan suhu di antara
(Mdpl)
290C – 310C atau rata-rata 290C.
0-25 Mdpl 176,06
KELURAHAN
PATTIROSOMPE 25-50 Mdpl 233,29
3.4 KONDISI EKSISTING PENGGUNAAN LAHAN
50-75 Mdpl 15,83
75-100 Mdpl 6,21 Tutupan lahan di Kelurahan Pattirosompe umumnya didominasi oleh permukiman
untuk lebih jelasnya akan diurai di dalam tabulasi dan grafik di bawah ini.
Sumber : Laporan RDTR Kawasan Perkotaan
Sengkang
Tabel 3.6. Penggunaan Lahan di Kelurahan Pattirosompe
B. Geologi dan Jenis Tanah
Secara umum keadaaan geologi atau jenis batuan merupakan gambaran proses dan waktu Kelurahan Jenis Tutupan Lahan Luas (Ha)
pembentukan bahan induk serta penampakan morfologis tanah, seperti tebing, kaldeva gunung
Hutan 8.06
dan sebagainya. Persebaran jenis geologi di Kelurahan Pattirosompe berupa endapan Alluvial
Jaringan Jalan 7,55
Tabel 3.5. Kondisi Jenis Tanah Kelurahan Pattirosompe Kebun Campuran 265,33
Kesehatan 0,03
Jenis Tanah Luas (Ha)
Lahan Kosong 3,55
Aluvial, Grumosol 300,27
Kelurahan Pendidikan 0,73
Pattirosompe Brown Forest Soil,
Mediteran Merah Kuning PATTIROSOMPE Perdagangan dan Jasa 2,35
Litosol 255,33
Peribadatan 0.34
Ada 2 (dua) jenis ketegori hidroogi yang umumnya melingkupi wilayah Kecamatan Tempe Sawah 111,15
(Kawasan Perkotaan Sengkang) yaitu (1) air permukaan serta jenis (2) air tanah dangkal dan air Rawa 124,2
tanah dalam. Untuk jenis air permukaan, beberapa diantaranya adalah Danau Tempe,
pemanfaatan air Danau Tempe untuk masyarakat umumnya bervariasi berupa pemenuhan
kebutuhan rumah tangga (MCK), kebutuhan air pertanian dan perikanan air tawar.
5
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
Gambar 3.3
Peta Jenis Tanah Kelurahan Pattirosompe
6
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
Gambar 3.4
Peta Kemiringan Lereng Kelurahan Pattirosompe
7
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
Gambar 3.5
Peta Jenis Tanah Kelurahan Pattirosompe
8
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
Gambar 3.6
Penggunaan Lahan di Kelurahan Pattirosompe
9
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
10
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
Gambar 3.7
Sebarang Potensi Ekonomi Kelurahan Pattirosompe
11
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
12
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
Gambar 3.8
Peta Sebarang Rawang Bencana Kelurahan Pattirosompe
13
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
Tabel 3.7
Profil Kelurahan Pattirosompe
8 483,55 Ha
Luas Kelurahan (Ha)
9 Jumlah Penduduk 3.094 jiwa
10 Jumlah KK 508 KK
14
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
15
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
Tabel 3.9
Profil Kelurahan Pattirosompe
NO KRITERIA / INDIKATOR PARAMETER Volume Satuan
16
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
17
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
Kondisi faktual dan isu strategis permukiman kumuh dalam kerangka pencapaian kota
bebas kumuh.
A. ASPEK BANGUNAN
Ketidak mampuan
Adanya program pemerintah
untuk membiayai
Pusat untuk perbaikan rumah
bangunan hunian yang
tidak layak huni (bedah rumah) Pembangunan Rumah
sudah tidak layak huni. FGD, Transek
2
Kondisi Fisik RT 6 RW 1 dan
Karena di sebabkan
Bangunan Hunian Yang Bangunan Hunian yang tidak Tingkat Kecmatan/Kabupaten Tidak Layak Huni.
Lapang, dan
Bangunan RT 6 RW 2 tidak layak Huni sesuai standar Teknis Pembangunan rumah
pemilik bangunan tidak Kompilasi Data
baru.
memiliki penghasilan
tetap dan pada statur
MBR
Tidak adanya
perencanaan
Ketika terjadi musim hujan Adanya lokasi untuk Adanya perencanaan
Jalan tidak dilengkapi saluraran pembangunan saluran FGD, Survai lapangan ,
RT 6 RW 1 dan RT jalan tegenang dan cepat pembangunan saluran Pembangunan saluran
drainase. drainase di samping kanan dan Baseline
6 RW 2 rusak drainase. drainase.
dan kiri jalan utama
tersebut.
18
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
C. ASPEK AIR BERSIH Tabel 3.12 Aspek Kekumuhan Air Bersih Kawasan
No Aspek Kekumuhan Lokasi Permasalahn Faktor Penyebab Akibat Potensi Solusi Sumber Informasi
Adanya kesadaran
Belum adanya
Penggunaan sumur sebagai masyarakat terhadap Pemasangan pipa FGD, Survai
kemampuan finansial Adanya sumber air yang tidak memenuhi
4 AIR BERSIH RT 6 RW 1 dan sumber air yang < 10 m dari lingkungan. PDAM. lapangan , dan
untuk pemasangan pipa syarat kesehatan.
RT 6 RW 2 septick tank. Adanya jaringan pipa Penyuluhan Perilaku Baseline
PDAM.
PDAM di sepanjang Hidup Bersih Sehat.
jalan kelurahan.
D. DRAINASE KAWASAN SK
NO ASPEK KEKUMUHAN LOKASI PERMASALAHN FAKTOR PENYEBAB AKIBAT POTENSI SOLUSI SUMBER INFORMASI
19
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
F. PENGELOLAAN SAMPAH
Tabel 3.14 Aspek Kekumuhan Sistem Pengelolaan
Persampahan Kawasan
No Aspek Kekumuhan Lokasi Permasalahan Faktor Penyebab Akibat Potensi Solusi Sumber Informasi
Pengadaan sistem
pengangkutan sampah
dan bak sampah.
Adanya kesadaran
Penyuluhan kegiatan
Adanya pekarangan masyarakat terhadap FGD, Survai l FGD,
Sampah rumah tangga dibuang dipekarangan Belum adanya sistem Bank Sampah.
dan lahan kosong yang lingkungan. Survai lapangan , dan
7 RT 6 RW 1 dan dan lahan kosong ndibuang langsung secara pewadahan dan Pembangunan TPS
tertumpuk sampah. Adanya perencanaan Baseline
RT 6 RW 2 mandiri ke TPS. pengangkutan sampah. baru.
Adanya lingkungan pengadaan pewadahan apangan , dan Baseline
Pengadaan sosialisasi
yang terlihat kumuh. sampah di tingkat
lingkungan dengan
kabupaten.
PENGELOLAAN SAMPAH media gambar.
Penyuluhan Perilaku
Hidup Bersih Sehat.
Adanya pewadahan Adanya kesadaran
sampah yang masyarakat terhadap
FGD, Survai l FGD,
Belum adanya sistem menumpuk dan lingkungan. Pembangunan TPS
Sampah rumah tangga dibuang langsung secara Survai lapangan , dan
RT 6 RW 1 dan pewadahan dan overload dari Adanya rencada sistem baru.
mandiri ke TPS. Baseline
RT 6 RW 2 pengangkutan sampah. tempatnya jika pewadahan dan Pembentukan tim
apangan , dan Baseline
masyarakat lupa pengelolaan sampah pengangkut sampah.
membuang. dalam tingkat
kabupaten.
No Aspek Kekumuhan Lokasi Permasalahn Faktor Penyebab Akibat Potensi Solusi Sumber Informasi
Adanya perencanaan
pemeritah untuk
FGD, Survai l FGD,
Belum adanya kemampuan Adanya kebiasaan BAB Adanya perencanaan Pembangunan jamban
LIMBAH ATAU Beberapa bangunan hunian belum Survai lapangan , dan
RT 6 RW 1 dan RT finansial untuk membangun (Buang Air Besar) yang pembangunan jamban di pribadi.
6 memiliki jamban. buruk atau numpang. tingkat kabupaten. Pembangunan IPAL
Baseline
SANITASI 6 RW 2 jamban karena MBR. apangan , dan Baseline
atau septick tank
komunal
Kurangnya pemeliharaan dari FGD, Survai l FGD,
Bangunan MCK umum mengalami Adanya kesadaran Pembentukan tim
masyarakat sekitar dan tidak Adanya fungsi MCK umum Survai lapangan , dan
RT 6 RW 1 dan RT kerusakan dan tidak sesuai syarat masyarakat terhadap pemeliharaan MCK
adanya kesadaran masyarakat yang tidak berjalan. Baseline
6 RW 2 teknis lingkungan. umum.
untuk hiduo sehat apangan , dan Baseline
20
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
G. RUANG TERBUKA HIJAUH (RTH)
Tabel 3. 16 Aspek Kekumuhan Ruang Terbuka Hijauh Kawasan
No Aspek Kekumuhan Lokasi Permasalahan Faktor Penyebab Akibat Potensi Solusi Sumber Informasi
H. PROTEKSI KEBAKARAN
21
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
22
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
23
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
Kawasan permukiman di Kelurahan Pattirosompe yang telah di SK oleh Bupati Wajo sebagai kawasan kumuh yang menJadi prioritas penanganan program KOTAKU melalui metode
pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman, lingkungan dan sumber daya manusia masyarakat Berdasarkan hasil identifikasi dan pemetaan swadaya masyarakat kawasan yang berpotensi
kumuh yang tersebar di Kelurahan Pattirosompe dengan Tipologi PERUMAHAN KUMUHH DAN PERMUKIMAN KUMUH DI DAERAH RAWAN BENCANA. Di Uraikan pada Gambar di abwah
ini :
Gambar 3.11 Peta Sebarang Masalah Kumuh Di Kawasan SK
24
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
Tabel 3.18 Persentase Kekumuhan Kawasan Permukiman Berpotensi Tabel 3.19 Hasil Pemutakhiran Data Baseline 100-0-100 Tahun 2017
Kumuh
PERHITUNGAN TINGKAT KEKUMUHAN AKHIR/PERHITUNGAN OUTCOME PENINGKATAN KUALITAS
Provinsi : SULAWESI SELATAN Luas SK 4,14 Ha
Kab/Kota : KAB. WAJO Luas Verifikasi 4,14 Ha
LINGKUNGAN KETERANGAN % Nilai Kecamatan : TEMPE Jumlah Bangunan 36 Unit
Kawasan : PATTIROSOMPE Jumlah Penduduk 140 Jiwa
Jumlah Bangunan 40 KK
Kualitas Permukaan Jalan Tidak Sesuai 3. Kondisi Penyediaan Air a. Ketersediaan Akses Aman Air Minum 3,00 KK 7,50% 0
Minum b. Tidak terpenuhinya Kebutuhan Air Minum - KK 0,00% 0
Persyaratan Teknis Rata-rata Kondisi
0,00%
Penyediaan Air Minum
Area memiliki kualitas permukaan jalan yang a. Ketidakmampuan Mengalirkan Limpasan Air - Ha 0,00% 0
buruk b. Ketidaktersediaan Drainase 5.117,00 Meter 100,00% 5
4. Kondisi Drainase c. Ketidakterhubungan dgn Sistem Drainase Kota 3.642,00 Meter 71,17% 3
Populasi tidak dapat mengakses air minum yang Lingkungan
7,50 0 d. Tidak terpeliharanya Drainase - Meter 0,00% 0
PATTIROSOMPE
aman e. Kualitas Konstruksi Drainase - Meter 0,00% 0
25
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
KONDISI BANGUNAN
TIDAK TERATUR
26
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
KONDISI BANGUNAN
TIDAK TERATUR
27
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
KONDISI
JARINGAN JALAN
28
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
KONDISI
PERMUKAAN JALAN
RT 2 RW 1
29
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
KONDISI
SISTEM DRAINASE KAWASAN
30
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
KONDISI
SISTEM DRAINASE LINGKUNGAN
31
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
KONDISI
SUMBER AIR BERSIH
32
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
33
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
5. Aspek Persampahan
KONDISI
PERSAMPAHAN KAWASAN
KUMUH
34
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
KONDISI
PERSAMPAHAN KAWASAN
KUMUH
35
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
KONDISI
JAMBANG KELUARGA
36
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
37
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
38
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
39
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
7. Aspek Sebarang Ekonomi/MBR
40
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
7. Aspek Sebarang Ekonomi/MBR
41
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
Pengadaan Bak
RW 2 RT 6 50 Unit Rp.150,000,000
Sampah
42
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
Gambar 3.22
Peta Rencana Kegiatan Infrastruktur BDI Tahun 2018
43
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
Gambar 3.23
Peta Rencana Peningkatan Kualitas Jalan Tahun 2018
44
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
Gambar 3.24
Peta Rencana Pengadaan tempat sampah Tahun Tahun 2018
45
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
Tabel 3.22
Pengurangan Kumuh Kelurahan Pattirosompe Lingkungan Bulucita dan Tomodi Tahun 2017 dan 2018
0 Ha - Ha 0,00% 0 0 Ha - Ha 0,00% 0
11,11% 0,00%
Pembagunan Rabat Beton, 220 Meter - Meter 0,00% 0 0 Meter 38,00 Meter 1,93% 0
0,00% 0,00%
0 KK - KK 0,00% 0 0 KK - KK 0,00% 0
0 KK - KK 0,00% 0 0 KK - KK 0,00% 0
0,00% 0,00%
0 Ha - Ha 0,00% 0 0 Ha - Ha 0,00% 0
Pembagunan Drai nas e, Pembagunan Drai nas e,
732 Meter - Meter 0,00% 0 510 Meter 3.244,00 Meter 80,62% 5
Pembagunan Drai nas e Pembagunan Drai nas e,
0 Meter - Meter 0,00% 0 0 Meter 3.244,00 Meter 80,62% 5
0,00% 32,25%
0,00% 0,00%
100,00% 33,33%
50,00% 0,00%
46
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
PERMUKIMAN KUMUH Tomodi Kelurahan Pattirosompe dilakukan dalam serangkaian proses dengan memperhatikan
data Numerik hasil data Baseline 100-0-100 Tahun 2016 yang telah diperoleh. Rumusan Konsep
4.1 PENYEPAKATAN KAWASAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH dan strategi penanganan disepakati dalam tahapan rencana penanganan priortas untuk kegiatan
yang akan di laksanakan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam perumusan konsep dan
Penentuan kawasan penanganan permukiman kumuh dilakukan terlebih dahulu dengan Strategi Penanganan Permukiman Kumuh di RT02 RW 01 Lingkungan Bulucita dan RT 03
menentukan klasifikasi kawasan permukiman kumuh tersebut mengacu Peraturan Menteri RW 02 Lingkungan Tomodi Kelurahan adalah sebagai berikut :
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat N0. 2/PRT/M/2016 tentang Peningkatan Kualitas dan 1. Mengidentifikasi sebab permasalahan kumuh di lingkungan Pattirosompe
pecegahan terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh baru. Terdapat tiga cara 2. Melakukan tinjauan terhadap dokumen kebijakan/rencana pembangunan daerah
penentuan klasifikasi kawasan permukiman kumuh yang berdasarkan tipologi kekumuhan, (development plan) dan kebijakan penataan ruang (spatial plan), khususnya yang terkait
berdasarkan legalitas lahan, dan berdasarkan pertimbangan lain dengan formula penilaian data dengan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan di Kabupaten Wajo
numerik berdasarkan data baseline 100-0-100 Tahun 2016. Tipologi kawasan permukiman dengan dasar acuan Dokumen RP2KPKP,RDTR,RTBL DAN RTRW.
kumuh yang berada di rawan bencana, di dapatkan bahwa penanganan kawasan permukiman 3. Mengidentifikasi permasalahan kumuh dan potensi dampak yang akan di timbulkan baik
kumuh di Kelurahan Pattirosompe yang di prioritaskan terdapat pada lokasi RT02 RW 01 dari segi lingkungan dan sosial.
Lingkungan Bulucita Sesuai SK Bupati Wajo Kawasan permukiman kumuh di Kelurahan 4. Merumuskan strategi penanganan peningkatan dan pencegahan kawasan kumuh lama
Pattirosompe meliputi RT02 RW 1 Lingkungan Bulucita dan RT03 RW02 Lingkungan Tomodi dan baru.
dengan luas sebesar 4,14 Ha TIPOLOGI KAWASAN KUMUH
1
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
Gambar 4.2 Tim Inti Perencanaan Partisipatif Dan Satker Kabpaten Wajo
2
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
Pembangunan
Hunian yang tidak
menghadap di jalan
3
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
Gambar 4.4
4.2 KONSEP PENINGKATAN DAN PENCEGAHAN PERMUKIMAN KUMUH . Tipologi Kawasan Kumuh
Pola penanganan kawasan kumuh bila mengacu kepada UU. No 1 Tahun 2011 pasal 94-
97 terdapat dua pola penanganan, yaitu pencegahan dan peningkatan kualitas lingkungan
TIPOLOGI KAWASAN KUMUH RAWAN
permukiman. Pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan
BENCANA LONGSOR
permukiman kumuh guna meningkatkan mutu kehidupan dan penghidupan masyarakat penghuni LINGKUNGAN BULUCITA
dilakukan untuk mencegah tumbuh dan berkembangnya perumahan kumuh dan permukiman Lingkungan Bulucitta Merupakan Salah Satu
Kawasan Permukiman Yang Berada Di
kumuh baru serta untuk menjaga dan meningkatkan kualitas dan fungsi perumahan dan Kecamatan Tempe. Khusus Di Lingkungan
permukiman. Implementasi dari program ataupun kegiatan yang mengarah kepada pencegahan Bulucita RT 02 Rw 01 Merupakan Salah Satu
Kawasan Yang Di SK Kan Oleh Pemerintah
dan peningkatan kualitas lingkungan permukiman itu, adalah sebagai berikut. Pertama, Bupati Berdasarkan Hasil Survay Oleh Tim
Survay Dengan Berdasarkan 7 Indikator
pencegahan. Kegiatan pencegahan dilaksanakan melalui, dua kegiatan yaitu, pengawasan dan Kekumuhan. Lingkungan Bulucita Berada Di
pengendalian: terutama dilakukan oleh pemerintah daerah mencakup kesesuaian terhadap Daerah Perbukitan Yang Berada Di Tipologi
Kawasan Rawan Bencana Longsor . Di
perizinan, standar teknis dan pemeriksaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan; dan Lingkungan Bulucita Terdapat Permasalahan
Kumuh Yang Ringan Yang Di Sebabkan
pemberdayaan masyarakat: melakukan kegiatan pemberdayaan kepada masyakat melalui Permasalahan System Jaringan Jalan
pelaksanaan melalui pendampingan dan pelayanan informasi. Lingkungan Yang Permukaannya Rusak Dan
System Jaringan Drainase Yang Tidak Syarat
Teknis Dan Kondisi Air Bersih Yang Tidak
Perumusan konsep penanganan kawasan permukiman kumuh Kelurahan Pattirosompe Syarat Teknis Dan Ada Beberapa Rumah
lingkungan ALUPPANG RW 2 RT 5 disesuaikan dengan tingkat kekumuhan, pertimbangan lain, Hunian Tidak Layak Huni
legalitas lahan, dan prioritas serta pola penanganan. Paradigma dari pendekatan ini
menempatkan pemerintah dari fungsinya sebagai penyedia (provider) menjadi fungsi pemampu
(enabler) dengan demikian subjek dari peningkatan permukiman kumuh menjadikan masyarakat
sebagai subjek dari dukungan pemerintah dan pihak yang akan terlibat. Pembangunan tanpa
menggusur baik secara langsung maupun tidak langsung : masyarakat seharus tidak tergurus
dari rumah mereka dan tidak kheilangan mata pencaharian hasil dari proses peremejaan. Dengan
pencapaiaan standar hidup melalui peningkatan dan pencegahan permukiman kumuh yang
menyeluruh.
4
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
Tabel 4.1 Konsep dan Strategi Penanganan Permukiman Kumuh Skala Lingkungan
KEBUTUHAN
NO ASPEK KEKUMUHAN PERMASALAHAN KONSEP PENANGANAN STRATEGI PENANGANAN
PENANGANAN
- 0 Unit Bangunan Yang Tidak Memiliki Peremajaan Permukiman Yang
Penataan Bangunan Di Bantaran Sungai Penataan Bantaran Sungai
Keteraturan Bangunan Berada Di Bantaran Sungai
1 Bangunan Hunian
11 Unit Bangunan Yang Tidak Memenuhi Pemugaran Pada Kawasan Penyediaan Rumah Yang Layak Dan Sesuai
Perbaikan RTLH
Persyaratan Teknis Permukiman Kumuh Dengan Standar Teknis
Pembangunan Jalan Rabat
0 Meter Jalan Tanah Pembagunan Ruas Jalan Baru
Perintisan Jalan Baru Beton
2 Jalan Lingkungan Peningkatan Pelayanan Dan Peningkatan Akses Jalan Lingkungan Dan Pembangunan Jalan Rabat
350 Meter Kualitas Permukan Rusak
Kualitas Jalan Lingkungan Terkoneksi Beton
Pembangunan Drainase Yang
270 Meter Ketidak Tersediaan Drainase Peningkatan Jaringan Drainase
Terintegrasi
Peningkatan Pelayanan Dan
3 Drainase 0 Meter Drainase Tidak Terpelihara Dan Rusak Normalisasi
Kualitas Drainase Lingkungan Perbaikan Konstruksi Drainase
Yang Rusak
0 Kuualitas Konstruksi Tidak Syarat Teknis Peningkatan Kualitas Konstruksi
- 3 Unit Rumah Tangga Yang Tidak Dapat Peningkatan Pelayanan Pemasangan Sambungan
4 Air Minum Meningkatkan Jumlah Sambungan Pipa PDAM
Mengakses Air Minum Yang Aman Penyediaan Air Bersih Rumah Dari PDAM
Peningkatan Pelayanan Dan Penyediaan Jamban Keluarga
- 12 Unit Rumah Tangga Yang Tidak Memiliki
5 Sanitasi/Air Limbah Kualitas Sarpras Pengelolaan Air Pembangunan Jamban Pribadi
Sistem Pengelolaan Air Limbah
Limbah Pemeliharaan IPAL komunal
KEBUTUHAN
NO ASPEK KEKUMUHAN PERMASALAHAN KONSEP PENANGANAN STRATEGI PENANGANAN
PENANGANAN
-40 unit rumah tangga dengan sistem pengolahan Peningkatan Pelayanan Dan Kualitas
6 Persampahan Penyediaan Dan Pengelolaan TPS Pengadaan TPS
sampah tidak sesuai standar teknis Sarpras Pengelolaan Sampah
- Masih ada jalan yang sempit (< 1,5m), tidak Peningkatan Kualitas Jalan Penyediaan Hydran Air Atau Motor Pemadam Di
dapat diakses mobil pemadam kebakaran Lingkungan Kawasan Yang Tidak Dapat Diakses Mobil Pemadam
7 Proteksi Kebakaran Pengadaan APAR
- 40 'Tidak tersedianya sarana dan prasarana Penyediaan Sarana Dan Prasarana
Penyediaan APAR Di Setiap Rumah Tangga
pencegahan kebakaran Proteksi Kebakaran
Pelatihan Pengembangan
Kapasitas Masyarakat. Sosialisasi
- Kurangnya ksadaran masyarakat terhadap Sosialisasi Terkait Prilaku Hidup Bersih Dan Sehat
8 Sosial Peningkatan Kapasitas Masyarakat Terkait PHBS, Pelatihan
lingkungan (PHBS)
Keterampilan, Pengadaan Papan
Informasi Aturan Bersama
Pengembangan Modal Usaha Rumah Tangga Melalui
- Minimnya sarana pengembangan ekonomi lokal
Peningkatan Sarana Pengembangan KSM
9 Ekonomi Pelatihan Kewirausahaan
Ekonomi Lokal
- Kurangnya modal untuk pengembangan usaha
Peningkatan keterampilan usaha
rumah tangga
5
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
A. 12 Unit Bangunan Yang Tidak Memiliki Keteraturan Bangunan - RDTR : Penerapan ketentuan tata bangunan dan lingkungan yang meliputi
1 BANGUNAN HUNIAN
B. Unit Bangunan Yang Tidak Memenuhi Persyaratan Teknis ketentuan KDB, KLB, KDH, KTB, Ketinggian bangunan dan GSB terhadap jalan
3 DRAINASE B. 3,244 Meter Ketidak Terhubungan Sistem Drainase Perkotaan - RDTR : Pengembangan prasarana pengendalian daya rusak air ditujukan
untuk meminimalisasi lingkungan Kawasan Perkotaan Sengkang khususnya dari
permasalahan banjir dan genangan.
6
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
- SSK : Mengembangkan perencanaan sistem drainase yang terintegrasi dan
komprehensif
- RP2KP : Menata sistem drainase dan normalisasi aliran sungai dan danau
A. 12 Unit Rumah Tangga Yang Tidak Memiliki Sistem Pengelolaan - RDTR : Pengembangan pengolahan air limbah domestik terdiri atas sistem
5 SANITASI/AIR LIMBAH
Air Limbah terpusat; dan sistem setempat
7
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
A. Masih Ada Jalan Yang Sempit (< 1,5m), Tidak Dapat Diakses
Mobil Pemadam Kebakaran - RTRW : Mengembangkan jalur dan ruang evakuasi bencana pada wilayah
7 PROTEKSI KEBAKARAN yang rawan bencana
B. 30 'Tidak Tersedianya Sarana Dan Prasarana Pencegahan
Kebakaran
8 SOSIAL • Kurangnya Ksadaran Masyarakat Terhadap Lingkungan penyelenggaraan pembangunan permukiman dan infrastruktur serta dalam
rangka pemeliharaan infrastruktur
• Minimnya Sarana Pengembangan Ekonomi Lokal - RP2KP : Meningkatkan kreatifitas dan inovasi masyarakat
9 EKONOMI
RP2KPKP ;Perbaikan ekonomi masyrakat dengan memberikan bantuan
• Kurangnya Modal Untuk Pengembangan Usaha Rumah Tangga
modalusaha
8
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
• PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Pendampingan
1 RT 02-RW 03 BANGUNAN HUNIAN 12 Unit Bangunan Tidak Teratur
(LINGK.BULUCITA)
1. Penyuluhan terkait bangunan hunian yang layak dan berizin.
Pelayanan Informasi
3. Perizinan dan
9
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
10
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
2 Pengawasan dan pengendalian dilaksanakan pada tahap
perencanaan, tahap pembangunan, dan tahap pemanfaatan.
• PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Pendampingan
Pelayanan Informasi
11
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
4.4 KONSEP PENGEMBANGAN POTENSI SOSIAL DAN EKONOMI pendekatan akses terhadap financial Capital melalui kegiatan pinjaman dana
(Livelihood)
bergulir semata tetapi juga harus secara bersamaan (terintegrasi) dengan penguatan
Pengembangan ekonomi lokal menjadi prasyarat kunci untuk memperbaiki kondisi akses terhadap sumber daya lainnya yang disebut livelihood asset meliputi: sumber daya
ketertinggalan dan ketimpangan penghidupan kelompok Masyarakat Berpenghasilan manusia (human capital), sumber daya sosial (social capital), sumber daya alam (natural
Rendah (MBR) yang umumnya dimanifestasikan oleh rendahnya kemampuan ekonomi capital), sumber daya fisik (physical capita) dan sumberdaya keuangan( financial capital).
dan akses mereka terhadap permukiman yang layak huni dan berkelanjutan. Secara 1. D) Penguatan usaha KSM melalui peningkatan kapasitas SDM (human capital ) melalui
umum kelompok MBR tersebut dapat bertahan hidup di kawasan permukiman kumuh pelatihan vocational sumber daya alam (natural capital) melalui kegiatan pengembangan
dengan mengandalkan pada kegiatan usaha skala mikro dan pekerja rendahan/buruh produksi berbasis sumber daya alam, dan sumber daya fisik (phisical capital) melalui
Livelihood (penghidupan masyarakat) merupakan pendekatan dalam pemberdayaan kegiatan fisik/infrastruktur yang mendukung ekonomi masyarakat seperti pembangunan
ekonomi lokal yang dilakukan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan kualitas akses jalan lingkungan ke tempat-tempat produksi masyarakat, pertanian dan lain
penghidupan MBR di kawasan permukiman kumuh. Grand strategy pemberdayaan sebagainya.
ekonomi local (economic empowerment) bagi MBR yang di kembangkan Program
2. Berdasarkan pada data pemanfaat KSM dana bergulir yang ada pada LKM saat ini jumlah
KOTAKU adalah mengintegrasikan kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat di level
KSM yang sedang aktif sebanyak 2 KSM dengan uraian sebagai Berikut
komunitas/kelurahan dengan level kabupaten/kota, sebagai berikut:
A. Pengembangan kapasitas dan akses ekonomi masyarakat berpenghasilan
rendah melalui strategi pengembangan kelembagaan dan kegiatan usaha Kelompok
Swadaya Masyarakat (KSM) di level komunitas/kelurahan melalui kegiatan Peningkatan
Penghidupan Masyarakat berbasis Komunitas (PPMK) serta pengembangan akses
pasar, produk dan kapasitas SDM bagi KSM pada level kabupaten/kota melalui kegiatan
Pusat Pengembangan Usaha (Business Development Center/BDC).
B. Dalam mendukung pengembangan kapasitas dan akses ekonomi masyarakat
berpenghasilan rendah tersebut, maka di rumuskan strategi perluasan akses pembiayaan
bagi masyarakat miskin/berpenghasilan rendah melalui kegiatan pengembangan layanan
Keuangan Mikro UPK-BKM di level komunitas/kelurahan melalui pendekatan
konvensional/syariah dan pengembangan kemudahan akses transaksi dan layanan
melalui Digital Financial Services (DFS) serta pengembangan layanan keuangan mikro
di level kabupaten/kota melalui Federasi UPK. 2.Pengembangan Kapasitas dan Akses Berdasarkan hasil pelaksanaan Pemetaan KSM dana bergulir yang telah menjadi bagian
Ekonomi Masyarakat Berpenghasilan Rendah untuk menjadi analisa mendasar terkait penghidupan yang berkelanjutan berbasis pada
C. Peningkatan Penghidupan Masyarakat berbasis Komunitas (PPMK) ekonomi lokal maka sangatlah perlu untuk dapat memperbaiki ketertinggalan dan ketimpangan
Pembelajaran (lesson learned) dari kegiatan ekonomi pada Program ICDD bahwa penghidupan masyarakat yang dilakukan dengan pendekatan Kelompok (KSM). Kegiatan usaha
pendekatan dalam mengembangkan penghidupan masyarakat tidak bisa hanya KSM yang bergerak dalam skala mikro memberikan peluang untuk tetap bertahan juga
memberikan peluang untuk tidak dapat bertahan dengan perkembangan ekonomi kawasan
12
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
permukiman tersebut. Menjadi sangat krusial jika ketahanan masyarakat (KSM) menjadi perkembangan KSM yang dapat diarahkan menjadi KSM yang tangguh yakni KSM yang
terabaikan, oleh sebab itu maka sangatlah diperlukan penguatan KSM tersebut untuk tetap berkembang. Hal ini dapat disimpulkan bahwa masih banyak yang perlu dilakukan gebrakan
dapat bertahan atau bahkan menjadi lebih berkembang dan bahkan dapat menjadi mandiri atau Loncatan Kualitas KSM untuk dapat sampai pada KSM dalam Tahap Kembang seperti
baik usaha bersama di dalam kelompok maupun usaha perseorangan anggota KSM yang yang menjadi Cita-Cita Bersama.
mengakses dan bergulir. Pemetaan potensi KSM dapat dipetakan menjadi beberapa Kelompok
Besar Yakni Tunas, Tumbuh dan Berkembang dengan kriteria sebagai berikut : A. Sosial Kelembagaan Kelurahan Pattirosompe
Gambar 4.5 Skema Strategi Pengembangan Livelihood Kotaku Kondisi Sosial, Lembaga yang ada di Kelurahan Pattirosompe, LKM, KSM, Pemerintah
Kelurahan, sangat membantu untuk proses terwujudnya program ini karena kebanyakan
lembaga tersebut sudah mempunyai data konkrit terutama yang terkait dengan kondisi
masyarakat yang bermukim pada kawasan permukiman kumuh sehingga untuk data dasar
masalah sosial lebih mudah mendapatkannya, kedepan yang perlu perhatian adalah,
pemberdayaan masyarakat yang berkaitan dengan kepedulian, kesadaran terhadap
KONSUMEN lingkungannya. Adapun kelompok swadaya masyarakat yang tersebar di Kelurahan
Pattirosompe sebagai berikut.:
PEMDA
B. Kondisi Ekonomi Masyarakat Kelurahan Pattirosompe
Struktur ekonomi masyarakat di Kawasan Perukiman Kumuh Kelurahan Pattirosompe lebih
CSR
di dominasi oleh mata pencaharian masyarakat di sektor informal. Berdasarkan jenis mata
pencaharian yang ada, maka penduduk paling banyak bekerja di sektor perdagangan dan jasa.
SWASTA untuk lebih jelasnya diuraikan pada tabel berikut ;
Sesuai dengan hasil pendataan yang telah dilakukan maka untuk tahapan ini akan dipetakan
kembali KSM yang memiliki potensi untuk di kembangkan dengan arah atau skenario
13
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
Table 4.7
Strategi Pendapatan Yang Berkelanjutan (Livelihood)
Potensi Solusi
Konsep Strategi
No Kawasan KSM Permasalahan
SDM SDA Pengembangan Pengembangan Usaha
Usaha
• Tingkat • Sector • Kurangnya • Sosialisasi • Pemberian Modal Usaha
pendidikan Perkebunan pemahaman Tentang dibidang pertanian,
masyarakat kelapa, pisang masyarakat pengelolahan di perikanan dan peternakan
rata-rata lulusan dan ubi kayu. tentang bidang usaha untuk di manfaatkan oleh
SMA • Sector pengelolahan usaha menengah kecil. masyarakat.
• Terorganisir Perikanan menengah kecil. • Pelatihan • Mengfasilitasi masyarakat
oleh sebuah Tambak ikan • Kurangnya Pengelolahan untuk membangun usaha
wadah lele pemahaman Keuangan dengan mitra pemberian
1 PATTIROSOMPE
kelompok • Sector masyarakat tentang • Pelatihan modal usaha .
swadaya peternakan pengelolahan membangun mitra • Mengfasilitasi pemasaran
masyarakat. ayam kampung keuangan. usaha menengah produk yang dihasilkan
• Keinginan dan (Skala kecil) • Kurangnya kerja kecil dari sector pertanian,
minat sama antara • Pengembangan perikanan dan peternakan.
masyarakat masyarakat dan kapasitas
dibidang usaha mitra usaha yang kelembagaan
cukup tinggi. terkait masyarakat.
14
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
BAB V
RENCANA AKSI PROGRAM PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
Berdasarkan konsep penanganan, pencegahan dan peningkatan kawasan kumuh yang dirumuskan sebelumnya dapat dirumuskan pula kebutuhan penanganan yang merupakan cakupan
kegiatan secara umum penanganan kawasan permukiman kumuh.
Tabel 5.1
Kebutuhan Penanganan Kawasan Kumuh
KELURAHAN PATTIROSOMPE 1
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
Berdasarkan konsep penanganan, peningkatan, dan pencegahan serta kebutuhan penanganan yang dirumuskan sesuain 7 indikator aspek kumuh yang sebelumnya telah di tetapkan dapat
dirumuskan pula skenario pentahapan penanganan kawasan permukiman kumuh untuk setiap tahunnya dengan target 0% kumuh di tahun 2019
Tabel 5.2
Kebutuhan Penanganan Permukiman Kumu
LOKASI VOLUME Tahun Pelaksanaan
No PROGRAM KEGIATAN
RW 1 RT 2 SATUAN 2017 2018 2019 2020 2021
PENIGKATAN
Pengendalian/Pengawasan
Pengawasan Sosialisasi RTRW/RDTR/PERDA
1 Kelurahan Pattirosompe 1 EVENT
Pengendalian Sosialisasi Peraturan Pendirian Bangunan
Bangunan Hunian
12
RT 02 RW 01 Penataan Bangunan Penataan Bangunan Sesuai Peruntukan
Unit
RT 03 RW 02 Penataan Bangunan Penataan Bangunan Sesuai Peruntukan
Unit
Jalan
Pembagunan Cakupan Ruas Jalan 93
RT 02 RW 01 Pembagunan Ruas Baru
Baru Meter
220
RT 02 RW 01
Peningkatan Kualitas Permukaan Meter
3 Peningklatan Permukaan Jalan
Jalan 38
RT 03 RW 02
Meter
Air Minum
RT 03 RW 02 Dan RT 2
4 Peningkatan Kualitas Air Bersih Pemasangan Sambungan PDAM 19 Unit
RW 2
Drainase Kawasan
732
RT 02 RW 01
Meter
Perintisan Drainaase Lingkungan 3.754
RT 03 RW 02
Baru Meter
Perintisan Drainaase Lingkungan
3,244
RT 03 RW 02 Baru
Meter
KELURAHAN PATTIROSOMPE 2
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
Unit
30
RT 03 RW 02 Peningkatan Kualitas Pelayanan Pengadaan Bak Sampah Pilah
Unit
Ruang Terbuka Hijau
RT 03 RW 02 Dan RT 2 Peningkatan Kualitas Ruang Hijau 500
8 Pembangunan Ruang Hijau Privat
RW 2 Privat Bibit Paleng
Kebakaran
9
RT 02 RW 01 Peningkatan Kualitas Sarana Pengadaan Sarana Proteksi Kebakaran
Unit
9
Dan Prasarana Proteksi
RT 03 RW 02 Pengadaan APAR 4 Unit
Kebakaran
PENCEGAHAN
Sosial Ekonomi Dan Lingkungan
Pelatihan Pengembangan Program
Bank Sampah
Peningkatan Kegiatan Sosial Pelatihan Pengembangan
3 X Event 1
10 Kelurahan Pattirosompe Ekonomi Linkungan Program Penghijauan
Bulan
Pelatihan Pengembangan Pengelolaan
Limbah Rumah Tangga (Graywater) Dan
Industri Rumah Tangga
TERTANGANI
KETERANGAN
RENCANA REALISASI
Sumber : Survay Lapangan dan TIPP Tahun 2017
Perencanaan pembangunan serta rencana investasi merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, sebab pembangunan tanpa rencana investasi yang baik tidak akan menghasilkan
pembangunan yang baik pula. Pelaksanaan pembiayaan pembangunan dikawasan prioritas ini diharapkan tidak hanya berasal dari dana APBN namun diharapkan pemerintah daerah,
swasta/investor, dana hibah, masyarakat juga sangat dibutuhkan dan diharapkan dalam rencana ini mampu mempercepat implementasi pembangunan serta tak lupa akan partisipasi pemerintah
daerah, swasta dan masyarakat itu sendiri. Bentuk kerjasama yang akan dijalin dari masing-masing pihak disesuaikan dengan tawaran program-program konsep KOTAKU yang itu kolaborasi pada
kawasan prioritas ini. “Indikasi Program Pelaksanaan Pembangunan Jangka Menengah (5 Tahun)”. Untuk mewujudkan kawasan permukiman kelurahan menjadi kawasan bebas kumuh sampai
tahun 2019, maka perlunya penyusunan kegiatan-kegiatan/program perencanaan jangka menengah (5 Tahun) yang dilengkapi oleh estimasi biaya, manfaat, pelaksana, pemanfaat serta sumber dana
yang didapatkan. Hal ini di susun dengan tujuan setiap stakeholders dapat mempersiapkan dan mengkondisikan pembiayaannya pada kegiatan yang sesuai dengan harapannya.Tahapan pembangunan
disesuaikan dengan tingkat kebutuhan dan kemendesakan, seperti penanggulangan bencana dan kebutuhan dasar permukiman.
KELURAHAN PATTIROSOMPE 3
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
Berdasarkan konsep penanganan, Peningkatan,dan pencegahan serta kebutuhan penanganan yang dirumuskan sebelumnya dapat dirumuskan pula rencana aksi yang merupakan cakupan kegiatan
penanganan kawasan permukima
Tabel 5.3
n kumuh Perumusan Rencana AKSI
RT 02 RW 01
38 BDI
RT 02 RW 01
Meter KOTAKU
AIR MINUM
RT 03 RW 02 dan APBN/BDI
4 Peningkatan Kualitas Air bersih Pemasangan Sambungan PDAM 19 Unit
RT 2 RW 2 (DINAS PDAM)
KELURAHAN PATTIROSOMPE 4
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
.
DRAINASE KAWASAN
732
RT 02 RW 01 APBD/BDI
Meter
3,754
RT 03 RW 02 Perintisan Drainase Lingkungan APBD/BDI
Meter
3.244
RT 03 RW 02 APBD/BDI
Meter
SANITASI ATAU LIMBAH
2
RT 02 RW 01 Peningkatan kualitas pelayanan Pembangunan Jambang Keluiarga APBN/APBD/BDI
Unit
6 9
RT 03 RW 02 Peningkatan kualitas pelayanan APBN/APBD/BDI
Pegadaan Septictank Unit
SAMPAH
10
RT 02 RW 01 Peningkatan kualitas pelayanan Pengadaan bak sampah pilah APBN/APBD/BDI
Unit
7
30
RT 03 RW 02 Peningkatan kualitas pelayanan Pengadaan gerobak motor sampah APBN/APBD/BDI
Unit
RUANG TERBUKA HIJAU
RT 03 RW 01 dan
8 Peningkatan kualitas ruang hijau privat Pembangunan ruang hijau privat 500 Bibit Paleng APBD/DINASBLHI
RT 3 RW 2
KEBAKARAN
Pengadaan sarana proteksi 9
RT 02 RW 01 Peningkatan Kualitas Sarana APBN/APBD/BDI -
9 kebakaran Unit
RT 03 RW 02 dan prasarana proteksi kebakaran Pengadaan APAR 4 unit APBN/APBD/BDI
PENCEGAHAN
SOSIAL EKONOMI DAN LINGKUNGAN
Pelatihan pengembangan program
Bank Sampah
APBD/BDI
Peningkatan kegiatan sosial
ekonomi linkungan
RT 03 RW 02 dan Pelatihan pengembangan
10 3 x Event 1 Bulan APBD/BDI
RT 2 RW 2
program penghijauan
Pelatihan pengembangan
pengelolaan limbah rumah tangga
APBD/BDI
(graywater) dan industri rumah
tangga
Jumlah Total 1,066,700,000
KELURAHAN PATTIROSOMPE
5
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
Gambar 5.1
Peta Rencana Aksi Penanganan Permukiman Kumuh di Kawasan Bulucita
KELURAHAN PATTIROSOMPE
6
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
Tabel 5.4
Tabel Simulasi Pengurangan Kumuh di Tahun 2018
KELURAHAN PATTIROSOMPE
7
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
Tabel 5.5
Tabel Simulasi Pengurangan Kumuh di Tahun 2019
PERHITUNGAN TINGKAT KEKUMUHAN AKHIR/PERHITUNGAN OUTCOME PENINGKATAN KUALITAS KESIMPULAN CAPAIAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH
Provinsi : SULAWESI SELATAN Luas SK 4,14 Ha
Kab/Kota : KAB. WAJO Luas Verifikasi 4,14 Ha
PROVINSI : SULAWESI SELATAN
Kecamatan : TEMPE Jumlah Bangunan 36 Unit
Kawasan : PATTIROSOMPE Jumlah Penduduk 140 Jiwa KAB/KOTA : KAB. WAJO
Jumlah Bangunan 40 KK KECAMATAN : TEMPE
KONDISI AWAL (BASELINE) KAWASAN : PATTIROSOMPE
ASPEK KRITERIA
NUMERIK SATUAN PROSEN (%) NILAI
2. Kondisi Jalan a. Cakupan Pelayanan Jalan Lingkungan - Meter 0,00% 0 Jalan Lingkungan, Drainase
Lingkungan b. Kualitas Permukaan Jalan lingkungan 2.723,00 Meter 100,00% 5 Kekumuhan Menjadi
3 Tingkat Kekumuhan KUMUH RINGAN TIDAK KUMUH Nol
Rata-rata Kondisi Jalan
50,00%
Lingkungan
3. Kondisi Penyediaan Air a. Ketersediaan Akses Aman Air Minum 3,00 KK 7,50% 0
Minum b. Tidak terpenuhinya Kebutuhan Air Minum - KK 0,00% 0
Rata-rata Kondisi
0,00%
Penyediaan Air Minum
a. Ketidakmampuan Mengalirkan Limpasan Air - Ha 0,00% 0
KELURAHAN PATTIROSOMPE
8
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
Tabel 5.6 Penanganan Dampak Lingkungan dan Sosial
5.5 Penanganan Dampak Lingkungan Dan Sosial No AKTIVITAS BANGUNAN DAMPAK SOSIAL DAMPAK LINGKUNGAN SOLUSI PENANGANAN
1 REHAB RUMAH a. Menimbulkan kebisingan di a. Sisa material yang di a. Melakukan sosialisasi kepada
Lingkungan hidup sesungguhnya merupakan suatu sistem yang sangat kompleks dan lingkungan pergunakan masyarakatdi
berbagai faktor, seperti faktor fisik, kimiawi, biologis, sosial, ekonomi dan budaya. Berbagai lokasi RTLH yang di rehab berserakan dimana- sekitar lingkungan RTLH Yang proses
b. Pengangkutan material mana rehab
jenis tindakan manusia terhadap lingkungan tersebut dapat melahirkan dampak Iingkungan bangunan hunian b. Penyedian lahan tempat
yang menghalangin pembongkaran material
yang kompleks pula, terutama didalam hubungan timbal balik (ekosistem) diantara dua atau aktifitas masyarakat fisik agar tidak menganggu aktifitas
di lingkungan tersebut masyarak
lebih faktor-faktor Iingkungan. Dengan demikian patut diperhatikan bahwa pada setiap sekitar lingkungan.
c. Mlekukan pembersihan setiap proses
aktifitas kegiatan pembangunan, baik berupa pemeliharaan, dan upaya menjalin keserasian rehab yang
di lakukan
hubungan timbal balik, khususnya antara manusia dengan sumber daya alam berikut
2 PEMBANGUNAN a. Menghalangi aktivitas a. Menimbulkan a. Melakukan sosialisasi kepada
lingkungan hidupnya tidak dapat diabaikan begitu saja. Pemahaman terhadap pembangunan JALAN BETON masayarakat setempat Kebisingan dan polusi masyarakatdi
di lingkungan tersebut udara sekitar lingkungan mengenai proses
menghasilkan ide kemajuan berkonotasi kedepan atau ketingkat yang lebih tinggi. b. Pencemaran Udara peningkatan
c. Pencemaran tanah jalan lingkungan
Pembangunan harus dipahami sebagai suatu proses yang berdimensi jamak yang melibatkan b. Mengakibatkan penutupan akibat sisa
jalan sehingga material(semen)
perubahan-perubahan besar dalam struktur sosial dan sikap masyarakat seperti halnya jarak tempuh masyrakat b. Penyediaan jaluir alternatif bagi
lebih jauh masyrakatyang
percepatan pertumbuhan ekonomi, pengurangan ketidakmerataan dan pemberantasan
bermukim di sekitar lokasi kegiatan
kemiskinan absolut. Ketentuan pelaksanaan penanganan dampak lingkungan dan sosial c. Pembongkaran material
menghalangi aktifitas
sebagai berikut : Masyarakat c. Penyediaan untuk pembongkaran
material
▪ Pengadaan tanah dan permukiman kembali harus diselesaikan sebelum kontrak konstruksi d. Mnimbulkan kebisingan di d. Pembuangan limbah sisa material
lingkugan sekitar secara teratur
termasuk relokasi jika diperlukan, pemberian kompensasi sesuai dengan hasil pembangunan e. Penyediaan jaring rumah untuk
menghindari debu
kesepakatan. yang melekat di bangunan hunian
▪ Desain teknis dan pelaksanaan pekerjaan konstruksi harus sesuai dengan batas-batas 3 PEMBANGUNAN a. Sebagian lahan warga di a. Pencenaran lingkungan a. Melakukan sosialisasi kepada
DRAINASE gunakan untuk lokasi akibat material masyarakatdi
tanah yang telah disepakati dan direkomendasikan didalam surat hibah, izin pakai, izin Pembangunan drainase pembangunan drainase sekitar lingkungan mengenai rencanai
b. Terjadinya Lonsor akibat proses pembangunan
dilewati, LARAP komprehensif/sederhana (Land Acqusition and Resettlement Action penggalian saluran drainase lingkungan
b. Mnimbulkan kebisingan di drainase b. Konsolidasi lahan nersama aparatur
Plan/Rencana pengadaan lahan dan permukiman kembali) atau LC (Land lingkugan sekitar c. Penutupan saluran pemeritah setempat
pembangunan drainse sehingga terjadi c. Percepatan proses pembangunan
Consolidation/Konsolidasi tanah). genangan air sehingga tidak
pad
menimbulkan genangan air akibat
hujan
4 PEMBANGUNAN IPAL a. Pipa saluran IPAL di a. Terjadinya kebocoran a. Sosialisasi kepada masyrakat
permukaan tanah pipa sluran IPAL setempat
sangat rawan terhadap sehingga menimbulkan Mengenai rencana aktifitas
aktifitas masyrakat bau yang nyaman. pembangunan IPAL
yang melaluinya b. Terjadi longsor akibat b. Identifikasi loaksi penempatan IPAL
penggalian dan saluran IPAL
Pipa saluran IPAL. Yang aman dari jangkauan aktifitas
masyarakat di sekitar lokasi
pemukiman
masyarakat di sekitar lokasi
pemukiman
KELURAHAN PATTIROSOMPE
9
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokume
KELURAHAN PATT
10
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
BAB VI
DESAIN TEKNIS KAWASAN
PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, telah dijelaskan bahwa kawasan permukiman kumuh prioritas Kelurahan Pattirosompe berada di Kawasan Lingkungan Bulu cita dan Tomodi yang
merupakan kawasan dengan keseluruhan penggunaan lahan berupa permukiman atau bangunan hunian. Dari Tinjauan kebijakan, potensi dan masalah, serta kebutuhan penanganan maka
disusunlah program dan kegiatan penanganan kawasan permukiman kumuh. Kawasan Kumuh RT 02-RW 01 ini merupakan kawasan permukiman kumuh di dataran rawan bencana sesuai tipologi
Kawasan Kumuh yang dekat perbukitan yang labil, dengan permasalahan utama pada jaringan jalan lingkungan yang kondisi permukaan buruk, dan sistem drainase lingkungan yang tidak syarat
teknis dan belum memiliki saluran drainase yang mengakibatkan setiap musim hujan terjadi genangan Sehingga di tahun 2018 akan memprioritaskan peningkatan cakupan jalan lingkungan dan
sistem drainase kawasan.
Gambar 6. 1
Desain Teknis Peningkatan Permukaan Jalan Lingkungan
1
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
Gambar 6. 2
Desain Teknis Perintisan Drainase Lingkungan
2
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
pengembangan secara keseluruhan. Kesepakatan - kesepakatan yang akan diatur dalam
BAB VII bentuk Aturan Bersama (AB) diantaranya adalah kesepakatan tentang aturan pembangunan
1
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
2 AIR BERSIH 9 KK Yang tidak terpenuhi Sumber air bersih bergantung 1.Bersediah bergotong royong atau
kebutuhan berswadaya untuk
air bersih pada tenatngga membangun Bak Penampungan Air bersih
3 PERSAMPAHAN Sebagaian besar masyarakat 1.Pemilahan sampah sesuai 1. Bersedia melaklukan pengadaan TPS 3R
membuang jenisnya
sampah di lahan kosong setiap KK/RT Mengadakan TPS 2.Tidak Membuang sampah di semabarang
tempat
atau di bakar khusus di lahan kosong.
2.Pemilahan sampah untuk proses
reduksi
pemncemaran lingkungan akibat
pembakaran sampah dan
pembuangan sampah
di lahan kosong
4. SANITASI 2 KK Yang belum memiliki 1.Setiap KK Memiliki Jambangn KK Bersediah mengadakan jambang
Jambang keluarga sesuai keluarga (septictank)
(Septictank) prinbadi persyaratan teknis
5 JALAN 799 Meter Kondisi Permukaan 1. Permuakaan jalan yang rusak di Bersedian berswadaya dan memproritaskan
Jalan Yang perbaiki kegiatan
Rusak dengan jenis rabat beton peningkatan kualitas permukaan jalan
6 DRAINASE 1. 1.481 Meter masih kondisi 1. Jaringan drainase berfungsi 1.Masyarakat dan aparatur pemerintah
drainase Tanah dengan baik bersedia
2. 163 Konstruksi drainase tidak sesuai fungsinya membangun sistem drainase
layak teknis
3. 287 Tidak terpeliharanya 2. Masyarakat bersedia menghibahkan tanah
drainase untuk
pembangunan drainase lingkungan
7 SOSIAL Tingkat sikap apatis masyarakat 1. Kerjasama dalam memelihara 1.• Kerja bakti setiap hari jumat
masih tinggi lingkungan dan
pembangunan yang telah 2.• Pertemuan rutin 3 kali dalam 1 bulan
terlaksanakan
3.Dilarang menjemur pakaian di pagar
2
KELURAHAN PATTIROSOMPE
KELURAHAN PATTIROSOMPE
LUAS KAWASAN SK KUMUH 4,14 HA
Dokumen
3
KELURAHAN PATTIROSOMPE