Anda di halaman 1dari 86

DOKUMEN RPLP

RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

LEMBAR PENGESAHAN
PENYEPAKATAN DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP)
KELURAHAN SALOMENRALENG KECAMATAN TEMPE KABUPATEN WAJO

Pada hari ini Sabtu, Tanggal 31 Bulan Maret Tahun Dua Ribu Delapan Belas, telah diadakan penyepakatan dokumen Rencana
Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) sebagai hasil perencanaan partisipatif masyarakat melalui Program Kota Tanpa
Kumuh (KOTAKU) Kelurahan Salomenraleng Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo.
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) ini, akan menjadi acuan penataan lingkungan permukiman baik
pencegahan kumuh maupun peningkatan kualitas permukiman pada kawasan prioritas Kelurahan Salomenraleng yang
direncanakan untuk masa 5 (lima) tahun (2017 - 2021).
Demikian penyepakatan dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) ini dibuat dan ditandatangani secara
bersama untuk dapat dimanfaatkan bagi kepentingan masyarakat Kelurahan Salomenraleng
Sengkang, 31 Maret 2018

PIMPINAN KOLEKTIF LKM MAKKARATTE TIM INTI PERENCANAAN PARTISIPATIF


KELURAHAN SALOMENRALENG LKM MAKKARATTE KELURAHAN SALOMENRALENG

MUHAMMAD ARIFIN M. JUFRI


KOORDINATOR
MENGETAHUI :

CAMAT TEMPE LURAH SALOMENRALENG

ANDI MUH. BASO IQBAL, ST, M.Si MARZAM PALLAWAGAU, SE


NIP : 19760119 200701 1 015 NIP : 19830926 201001 1 008

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 1


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

Kata Pengantar
Sifat dokumen ini adalah perencanaan untuk semua
pihak sehingga dokumen ini bukan bersifat eksklusif tetapi
lebih “terbuka” untuk semua kalangan guna terwujudnya
Alhamdulillahirabbilalamin Puji Syukur kehadirat Allah penanganan kawasan yang lebih komprehensif dan
Subhanahu Wataala, atas berkah dan rahmatnya sehingga menyeluruh
kami dapat menyelesaian Dokumen Rencana Penataan Bagi pihak yang bergerak dalam bidang yang sama,
Lingkungan Permukiman (RPLP) yang menjadi acuan semoga dokumen ini dapat menjadi rujukan bagi
pembangunan di wilayah kelurahan dengan berbasis pada pengembangan kawasan permukiman yang berbasis
pemberdayaan masyarakat dan berlandaskan pada nilai- komunitas.
nilai kearifan lokal kemasyarakatan. Seperti halnya dokumen perencanaan pada
Salawat dan salam kita curahkan kepada Baginda umumnya tentulah masih terdapat beberapa kelemahan
Rasulullah Muhammad Sallalahu Alaihi Wasallam, sebagai dalam dokumen ini, sehingga kami sangat mengharapkan
pembawa berita gembira juga pembawa peringatan bagi masukan yang membangun guna penyempurnaan dokumen
seluruh ummat manusia. ini dikemudian hari.
Dokumen RPLP ini merupakan perencanaan yang Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada
berjenjang dan melibatkan unsur-unsur masyarakat dalam seluruh pihak yang telah membantu dari awal sampai
merencanakan dan membangun wilayah kelurahan, yang rampungnya dokumen RPLP ini. Semoga dokumen ini dapat
berorientasi pada pengembangan kawasan permukiman menjadi acuan perencanaan pembangunan Kelurahan
berbasis komunitas yang saat ini difokuskan pada Salomenraleng.
penanganan kawasan kumuh yang menjadi target nasional Salomenraleng, 31 Maret 2018
yang berbalut dalam RPJMN 2015-2025 tertuang dalam
gerakan 100-0-100. Penyusun
Dokumen ini mengambarkan tentang konsep Tim Inti Perencanaan Partisipatif (TIPP)
penanganan baik skala kawasan kumuh maupun skala Kelurahan Salomenraleng
kelurahan secara umum dengan tidak mengesampingkan
perkembangan ekonomi masyarakat yang menjadi nadi
pengerak perekonomian Kelurahan Salomenraleng.

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 2


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

OUTLINE RPLP
LEMBAR PENGESAHAN………………………………….1 BAB IV KONSEP DAN STRATEGI PENCEGAHAN
KATA PENGANTAR………………………………………2 DAN PENINGKATAN KUALITAS
DAFTAR ISI…………………………………………….....3 PERMUKIMAN KUMUH
4.1 ANALISIS SWOT INFRASTRUKTUR …………………...56
BAB I PENDAHULUAN 4.2 KONSEP PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH…..57
1.1 LATAR BELAKANG……………………………….............4 4.3 KONSEP PENGEMBANGAN PERMUKIMAN………….60
1.2 TUJUAN DAN SASARAN………………………………….5 4.4 KONSEP PENCEGAHAN PERMUKIMAN KUMUH……64
1.3 RUANG LINGKUP…………………………………………6
1.4 METODOLOGI…………………………………………….7
BAB V RENCANA AKSI PROGRAM PENANGANAN
1.5 OUTPUT/KELUARAN KEGIATAN……………….............8
PERMUKIMAN KUMUH
5.1 RUMUSAN KEBUTUHAN PENANGANAN KAWASAN
BAB II KAJIAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN KUMUH…………………………………66
PERMUKIMAN 5.2 SKENARIO PENTAHAPAN PENANGANAN KAWASAN
2.1 KAJIAN TATA RUANG…………………………………….9 PERMUKIMAN KUMUH…………………………………66
2.2 KAJIAN SEKTORAL……………………………………….18 5.3 SKENARIO KOLABORASI PROGRAM (SEL)…………..78
5.4 PERUMUSAN RENCANA AKSI (SEL)…………………...79
BAB III PROFIL PERMUKIMAN KUMUH KELURAHAN
3.1 GAMBARAN UMUM KELURAHAN………………………26 BAB VI DESAIN TEKNIS KAWASAN…………………..80
3.2 ISU – ISU KEKUMUHAN…………………………………30 BAB VII PENUTUP DAN TINDAK LANJUT…………….86
3.3 PROFIL PERMUKIMAN KUMUH KELURAHAN…………40
3.4 SEBARAN LOKASI BERPOTENSI KUMUH……………....55

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 3


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

BAB I Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Wajo No. 475


Tahun 2014 tentang Penetapan Perumahan dan
PENDAHULUAN Permukiman Kumuh di Kecamatan Tempe Kabupaten
Wajo telah teridentifikasi kawasan permukiman kumuh
1.1 LATAR BELAKANG sebanyak 17 (Tujuh belas) kawasan dengan luas total
“Kota layak huni, produktif, dan berkelanjutan” merupakan kawasan kumuh sebesar 40,62 Ha yang tersebar di
tujuan yang akan dicapai melalui program KOTAKU Kecamatan Tempe.
(Program Kota Tanpa Kumuh). Program KOTAKU Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Wajo di atas,
diterjemahkan ke dalam dua kegiatan yaitu peningkatan Kelurahan Salomenraleng merupakan lokasi dari 17
kualitas dan pencegahan permukiman kumuh yang dilakukan (Tujuh belas) kawasan permukiman kumuh di
melalui pendekatan partisipatif. Kecamatan Tempe yaitu di RT 03 RW 01 Lingkungan
Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Bakke Alau seluas 2,26 Ha
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun Luasan kawasan permukiman kumuh di Kelurahan
2015 - 2019 mengamanatkan pembangunan dan Salomenraleng tersebut telah disepakati antara
pengembangan kawasan perkotaan melalui penanganan pemerintah Kabupaten Wajo dan pemerintah Kelurahan
kualitas lingkungan permukiman yaitu peningkatan kualitas Salomenraleng untuk ditangani menjadi 0% (nol persen)
permukiman kumuh, pencegahan tumbuh kembangnya luasan kumuh hingga Tahun 2019. Oleh karena itu,
permukiman kumuh baru, dan penghidupan yang diperlukan keterlibatan dan keterpaduan hingga
berkelanjutan. kesepakatan bersama terkait penanganan kawasan
permukiman kumuh, dari berbagai pemangku
kepentingan termasuk peran serta kelompok swadaya
masyarakat.

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 4


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

1.2 TUJUAN DAN SASARAN B. SASARAN


A. TUJUAN Sasaran dari penyusunan Laporan RPLP (Rencana
Tujuan dari penyusunan Laporan RPLP (Rencana Penataan Lingkungan Permukiman) Kelurahan
Penataan Lingkungan Permukiman) Kelurahan Salomenraleng adalah :
Salomenraleng adalah : 1. Tersedianya Dokumen Perencanaan Kawasan
1 Melakukan identifikasi potensi dan akar Kumuh Perkotaan berupa Rencana Aksi – RPLP
permasalahan kawasan permukiman dalam Kelurahan Salomenraleng sebagai acuan
penyajian suatu profil kawasan yang mengacu pelaksanaan penanganan kawasan kumuh
kepada hasil penetapan SK Bupati/Walikota terkait perkotaan bagi seluruh pelaku (stakeholders)
kawasan kumuh. pelaksanaan penyelenggaran penanganan
2 Melakukan pendampingan terhadap penyusunan kawasan permukiman kumuh perkotaan yang
Laporan RPLP (Rencana Penataan Lingkungan menyeluruh, tuntas,dan berkelanjutan (konsep
Permukiman) Kelurahan Salomenraleng melalui delivery system).
keterlibatan dan keterpaduan hingga kesepakatan 2. Tersedianya strategi, konsep, rencana aksi, hingga
bersama berbagai pemangku kepentingan, baik DED penanganan kumuh secara spatial dan
pemerintah, swasta, dan masyarakat. tipologi kawasan, indikasi program dan kegiatan
3 Menyusun strategi penanganan kawasan kumuh penanganan kawasan kumuh perkotaan oleh
yang implementatif dan mendukung pencapaian seluruh pelaku, dan nota kesepakatan bersama
kota bebas kumuh. bagi seluruh pelaku dalam pengendalian
4 Mengintegrasikan program dan kegiatan pembangunan bersama selama jangka waktu
penanganan permukiman kumuh oleh berbagai berjalan (2015-2019).
pihak dalam bentuk rencana aksi.

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 5


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

1.3 RUANG LINGKUP


Ruang lingkup dari penyusunan Laporan RPLP (Rencana PETA KELURAHAN SALOMENRALENG
Penataan Lingkungan Permukiman) berada di kawasan
permukiman kumuh yang tersebar di Kelurahan
Salomenraleng sesuai SK Bupati Wajo tentang Penetapan
Lokasi Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh di
Kabupaten Wajo. Kawasan permukiman kumuh di
Kelurahan Salomenraleng tersebut meliputi RT 03 RW 01
Lingkungan Bakke Alau dengan luas 2,26 Ha

PETA KECAMATAN TEMPE

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 6


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

1.4 METODOLIGI

PROFIL
KAJIAN PERMUKIMAN KONSEP DAN RENCANA
PERSIAPAN
KEBIJAKAN KUMUH STRATEGI AKSI
KELURAHAN

MEMAHAMI
DELINIASI SKALA
MEMPELAJARI KAWASAN YANG
FENOMENA TERDAPAT DI PERUMUSAN
KELURAHAN RENCANA AKSI
KEKUMUHAN
MEMAHAMIDATA PENANGANAN
MENDISKUSIKAN KELURAHAN
MERUMUSKAN KAWASAN
GAMBARAN PERMUKIMAN
KEBUTUHAN
UMUM PENGAMATAN KUMUH
PENANGANAN DAN
KELURAHAN SPASIAL LOKASI PENGEMBANGAN
MENYIAPKAN YANG KAWASAN
PERLENGKAPAN BERPOTENSI PERMUKIMAN
KUMUH PERUMUSAN
MEMAHAMI
DESAIN TEKNIS
KEBIJAKAN KOTA MERUMUSKAN
PENANGANAN
(RP2KPKP) YANG MENYIMPULKAN SKENARIO
KAWASAN
TERKAIT AKAR PENYEBAB PENANGANAN DAN
PERMUKIMAN
MEMETAKAN DENGAN MASALAH PENGEMBANGAN
KUMUH
NARASUMBER KELURAHAN KEKUMUHAN DARI KAWASAN
PERMUKIMAN
KUMUH

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 7


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

1.5 OUTPUT/KELUARAN KEGIATAN permukiman kumuh untuk pengurangan luasan kumuh

Penyusunan Laporan RPLP (Rencana Penataan Lingkungan Kelurahan Salomenraleng.

Permukiman) Kelurahan Salomenraleng guna memenuhi 5. Penguatan pemerintah Kelurahan Salomenraleng

beberapa unsur sebagai berikut. melalui perlibatan aktif dalam upaya penanganan

1. Tertanganinya kawasan permukiman kumuh Kelurahan kawasan permukiman kumuh untuk mewujudkan

Salomenraleng yang telah ditetapkan melalui SK Bupati permukiman layak huni dan berkelanjutan.

Wajo, dilakukan secara komprehensif dan tuntas 6. Meningkatkan kapasitas masyarakat (LKM, KSM, dan

dengan target 0% (nol persen) luasan kumuh di Tahun kelompok masyarakat) dalam upaya penanganan

2019. kawasan permukiman kumuh Kelurahan

2. Terbentuknya rencana dan strategi penanganan Salomenraleng untuk aktif berpartisipasi menjaga dan

kawasan permukiman kumuh Kelurahan memelihara keberlanjutan penanganan yang

Salomenraleng melalui pencegahan dan peningkatan diselenggarakan secara mandiri oleh kelompok

kualitas permukiman kumuh. maupun secara bersama dengan pemerintah

3. Terpadunya program/kegiatan dalam penanganan kabupaten/kelurahan.

kawasan permukiman kumuh untuk menyelesaikan Berdasarkan beberapa unsur diatas, maka

permasalahan kumuh Kelurahan Salomenraleng output/keluaran dari penyusunan Laporan RPLP (Rencana

melalui berbagai pemangku kepentingan (pemerintah, Penataan Lingkungan Permukiman) Kelurahan

swasta, dan masyarakat). Salomenraleng ini adalah terciptanya Dokumen Rencana

4. Meningkatkan kesadaran, pemahaman, dan komitmen Aksi RPLP (Rencana Penataan Lingkungan Permukiman)

bersama, terkait tugas dan wewenang masing-masing Kelurahan Salomenraleng yang komprehensif, dilengkapi

pemangku kepentingan (pemerintah, swasta,dan dengan skenario penanganan kumuh dan roadmap

masyarakat) dalam upaya penanganan kawasan pengurangan kumuh.

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 8


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

BAB II
Kabupaten Wajo yaitu :
“Wajo Yang Berkarakter Religius, Produktif, Unggul,
Sejahtera dan Aman.”
KAJIAN KEBIJAKAN Berdasarkan visi di atas, maka ditetapkan misi

PEMBANGUNAN pembangunan pemerintah Kabupaten Wajo untuk


mewujudkan visi tersebut yaitu:

PERMUKIMAN 1. Mengembangkan kualitas SDM yang sehat,


cerdas dan berkarakter realigiusuntuk mampu
2.1 KAJIAN TATA RUANG bersaing secara regional dan nasional
A. Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten 2. Meningkatkan akselerasi pembangunan

Wajo Tahun 2012 - 2032 infrastruktur dalam mendukung pengembangan

Kebijakan pembangunan Kabupaten Wajo yang pusat-pusat produksi pertanian dan pemasaran

disusun dalam sebuah dokumen RTRW dan komoditas unggulan untuk percepatan

menghasilkan perda nomor 12 Tahun 2012 kesejahteraan masyarakat

merupakan dasar pembangunan yang berkelanjutan 3. Menciptakan kondisi yang kondusif untuk

diseluruh wilayah administrasi Kabupaten Wajo. RTRW pertumbuhan ekonomi berbasis masyarakat

Kabupaten Wajo memuat tujuan, kebijakan, dan sehingga dapat mendorong peningkatan

strategi penataan ruang, rencana struktur ruang, pendapatan rakyat dan daerah

rencana pola ruang, penetapan kawasan strategis, 4. Mengembangkan sistem perencanaan yang

arahan pemanfaatan ruang, arahan pengendalian partisipatif untuk mendukung kebijakan

pemanfaatan ruang dan pengawasan penataan pembangunan berorientasi lingkungan hidup

ruang. Adapun visi pembangunan pemerintah berbasis pedesaan dan perkotaan

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 9


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

PETA KABUPATEN WAJO

KECAMATAN TEMPE Merupakan Pusat Kegiatan Lokal


(PKL) berfungsi sebagai pusat
kegiatan pelayanan jasa dan industri
yang ditetapkan di kawasan
perkotaan ibukota kabupaten

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 10


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

ZONA LINDUNG
Kawasan Sempadan Sungai
Kawasan Ruang Terbuka Hijau
Kawasan Rawan Bencana Banjir
Daerah Resapan Air

ZONA BUDIDAYA
Kawasan Permukiman Berkepadatan rendah
Kawasan Perkantoran pemerintah
Kawasan Sarana Pelayanan Umum
Kawasan Pertanian

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 11


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

KAWASAN RUANG TERBUKA HIJAU KAWASAN SEMPADAN SUNGAI


- Penyediaan ruang terbuka hijau berupa tempat bermain - Pada sungai besar dan anak sungai yang melewati zona
anak, taman, dan lapangan olahraga. perumahan ditetapkan minimum 15 meter
- Sebagai daerah resapan air, tempat pertumbuhan berbagai - Pembangunan sarana dan prasarana pengembangan
jenis vegetasi, pencipta iklim mikro, dan sebagai fungsi sosial sumber daya air (pengendalian banjir, pengendalian
masyarakat di sekitar. sedimen, pengembangan suplai air bersih perkotaan,
pencegahan pencemaran, peningkatan kualitas air baku)
- Pengembangan drainase
- Pengembangan perikanan/tambak/perikanan darat
- Pengembangan pariwisata dengan tetap memperhatikan
aspek ekologis

KAWASAN RAWAN BENCANA BANJIR


- Pengendalian struktural terhadap banjir, melalui kegiatan
rekayasa teknis, terutama dalam penyediaan prasarana dan
sarana serta penanggulangan banjir
- Yang dilakukan melalui pengelolaan pengaliran,
pengelolaan zona banjir, flood proofing, penataan sistem
permukiman, sistem peringatan dini, mekanisme perijinan,
serta kegiatan lain yang berkaitan dengan upaya
pembatasan (limitasi) pemanfaatan lahan dalam rangka
mempertahankan keseimbangan ekosistem

DAERAH RESAPAN AIR


Yang berperan untuk menampung debit air yang kelebihan
pada musim hujan dan mencegah terjadinya banjir

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 12


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN


KEPADATAN RENDAH
- Tipe perumahan yang dikembangkan
diantaranya rumah tunggal
KAWASAN SARANA PELAYANANAN UMUM
- Merupakan kawasan permuhan dengan
- Pengembangan sarana pelayanan umum di
kepadatan 10 – 40 rumah perhektar
Kelurahan Salomenraleng terdiri dari sarana
- Peningkatan kualitas lingkungan bagi
pelayanan pendidikan, sarana pelayanan
kawasan perumahan yang masih
kesehatan, sarana pelayanan peribadatan.
dikembangkan

KAWASAN PERKANTORAN PEMERINTAH


- Rencana pengembangan fasilitas
pemerintahan selain berdasarkan analisis
kebutuhan terhadap jumlah penduduk juga
harus disesuaikan dengan standar sarana
dan prasarana pengembangan zona
perkantoran.

KAWASAN PERTANIAN
- Pola pengembangan kawasan
menempatkan sector pertanian tanaman
pangan sebagai program pengembangan
komoditas strategis.
- Potensi terbesar dari pengembangan
tanaman pangan di wilayah ini terutama
untuk tanaman padi sawah dan umbi-
umbian

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 13


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

B. Arahan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) 2. Mewujudkan pembangunan dan pengembangan

Kawasan Perkotaan Sengkang Kawasan Perkotaan Sengkang yang berpihak


pada kepentingan masyarakat, dengan
RDTR Kabupaten Wajo memuat strategi
memposisikan peran masyarakat sebagai
pengembangan wilayah, rencana sruktur ruang,
pemrakarsa pembangunan.
rencana pola ruang, pusat pertumbuhan dan pusat
pelayanan, rencana pemanfaatan lahan, sistem 3. Memanfaatkan peluang dan mampu

transportasi, sistem pematusan, dan sistem utilitas. menempatkan kendala pengembangan sebagai

Adapun visi penataan ruang wilayah Perkotaan komponen modal dasar pengembangan dan

Sengkang yaitu: pembangunan Kawasan Perkotaan Sengkang,

“Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat dengan guna menuju kehidupan yang lebih baik.

pengembangan potensi dan kearifan lokal Bagian Menciptakan pemanfaatan ruang yang seimbang di

Wilayah Perkotaan Sengkang” Kawasan Perkotaan Sengkang, antara kawasan

Tujuan penataan ruang Bagian Wilayah Perkotaan pertanian perkotaan, kawasan budidaya non pertanian

Sengkang, tersebut, merupakan tujuan penataan perkotaan, kawasan terbuka hijau dan kawasan hijau

ruang wilayah Kabupaten Wajo yang digariskan lindung dengan memperhatikan dinamika

dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) masyarakatnya.

Kabupaten Wajo. diharapkan:


1. Memicu pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wajo
yang berpengaruh pada kegiatan utama Bagian
Wilayah Perkotaan Sengkang

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 14


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

NO ASPEK ARAHAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN

- Meningkatkan peran dan fungsi serta menata pusat-pusat


lingkungan yang telah berkembang

1 Bagian Wilayah Kota - Merealisasikan pembangunan jalan lingkungan di dalam


lingkungan yang telah berkembang guna menyediakan ruang
perumahan kota yang dapat menampung perkembangan
penduduk

- Menciptakan pola jaringan jalan

- Meningkatkan kualitas jaringan jalan

- Pengembangan dan penataan parkir pada badan jalan dan


2 Sistem Jaringan Pergerakan
parkir di luar badan jalan

- Mengintegrasikan jalur pedestrian, jalur sepeda dan jaringan


angkutan umum dengan jalur hijau pengaman jalan pada jalan-
jalan utama (arteri dan kolektor), ruang terbuka hijau dan ruang
interaksi sosial (taman-taman kota)

- Pengembangan sistem kelistrikan


3 Sistem Jaringan Energi
- Pengembangan sistem jaringan distribusi tenaga listrik

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 15


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

NO ASPEK ARAHAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN

- Pengembangan lapisan distribusi dan akses dilakukan melalui


pengaturan sebaran menara telekomunikasi secara proporsional,
efisien dan efektif melalui pemanfaatan menara secara bersama
4 Sistem Jaringan Telekomunikasi
- Pengembangan menara telekomunikasi

- Pengembangan jaringan serat optik

- Membangun reservoir pada tempat-tempat tertentu

- Meningkatkan kapasitas dengan mengoptimalkan IPA yang ada


serta mengadakan dan memasang jaringan pipa distribusi air
minum dalam kota
5 Sistem Jaringan Air Minum
- Menyediakan hidran pada pipa distribusi sebagai sumber air
bagi pemadaman bencana kebakaran
- Membangun IPA baru di kawasan yang tidak/belum terlayani
oleh sistem yang ada disertai membangun jaringan air pipa air
minum yang baru

- Pengembangan sistem jaringan drainase

6 Sistem Jaringan Drainase - Pengembangan prasarana pengendalian daya rusak air


ditujukan untuk meminimalisasi lingkungan Kawasan Perkotaan
Sengkang khususnya dari permasalahan banjir dan genangan.

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 16


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

NO ASPEK ARAHAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN

- Pengembangan sistem sarana dan prasarana pengolahan air


limbah dilaksanakan melalui pemisahan antara sistem saluran
drainase dan sistem perpipaan tertutup yang diselenggarakan
secara bertahap

- Pengembangan sistem sarana dan prasarana pengolahan air


limbah diarahkan untuk dapat dikembangkan menjadi alternatif
7 Sistem Jaringan Air Limbah sumber air minum
- Pengembangan pengolahan air limbah non domestik
dilaksanakan dengan sistem komunal atau sistem individual
sebelum dibuang ke saluran air limbah

- Pengembangan pengolahan air limbah domestik terdiri atas


sistem terpusat; dan sistem setempat

- Mengembangan sistem sarana dan prasarana pengelolaan


sampah sebagai bagian dari sistem jaringan utilitas Kawasan
Perkotaan Sengkang
- Pengembangan sarana dan prasarana sampah diarahkan pada
peningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan dan menjaga
8 Sistem Persampahan kualitas lingkungan
Pengembangan sarana dan prasarana TPS dan TPST
dikembangkan sebagai suatu sistem multi simpul yang terbagi
dalam beberapa kawasan atau zona pelayanan, sehingga dapat
meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan pengelolaan
sampah serta mengurangi volume sampah yang harus dikirim ke
TPA

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 17


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 18


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 19


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 20


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

B. Arahan Rencana Pembangunan dan 1. Mengembangkan kawasan permukiman yang


Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP) terintegrasi dengan sistem infrastruktur perkotaan.

Kabupaten Wajo 2. Meningkatkan kualitas tata bangunan dan

Perumusan Tujuan dan Kebijakan Pembangunan lingkungan

Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan Kabupaten 3. Mengembangkan kawasan permukiman perkotaan


Wajo yang didasarkan pada hasil kesepakatan yang bersih dan sehat

terhadap indikasi arah pengembangan Kabupaten 4. Mendorong pertumbuhan ekonomi dalam


Wajo serta pembangunan permukiman dan mendukung pengembangan permukiman yang
infrastruktur permukiman perkotaan berdasarkan hasil bersih, sehat dan layak huni.
kajian kebijakan dan hasil kajian terhadap isu- Berdasarkan karakterisitik, permasalahan dan potensi
isu, potensi, permasalahan dan tantangan yang akan pengembangan permukiman dan infrastruktur
dihadapi dalam pembangunan perkotaan dan permukiman perkotaan, maka kawasan permukiman
permukiman perkotaan Kabupaten Wajo. prioritas dibagi menjadi 5 kawasan yaitu : Kawasan
Adapun rumusan tujuan pembangunan permukiman permukiman Sengkang, Kawasan permukiman Danau
perkotaan Kabupaten Wajo yang dihasilkan adalah Tempe, Kawasan permukiman budaya, Kawasan
sebagai berikut : “Mewujudkan Kawasan Permukiman permukiman hijau, dan Kawasan permukiman Siwa.
Dan Infrastruktur Perkotaan Yang Produktif, Kelurahan Salomenraleng termasuk Kawasan prioritas
Berkualitas, Sehat, Layak Huni Serta Berkarakter di dalam rencana RP2KP/SPPIP dengan penetapan
Religius” sebagai Kawasan permukiman prioritas danau tempe.
Kebijakan pembangunan permukiman perkotaan
Kabupaten Wajo adalah sebagai berikut :

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 21


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

KAWASAN
PERMUKIMAN KUMUH
KELURAHAN
SALOMENRALENG NO ASPEK ARAHAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN

- Mengembangkan permukiman dan infrastruktur sesuai dengan


kondisi fisik kawasan

- Mengendalikan berkembangnya rumah tidak layak huni

- Mencegah terjadinya kawasan permukiman kumuh


Kawasan
3 permukiman perkotaan yang bersih - Melakukan penataan kawasan permukiman kumuh
dan sehat
- Meningkatkan kerjasama semua pihak (pemerintah, swasta dan
masyarakat) dalam pengembangan permukiman

- Mengefektifkan peran dan fungsi lembaga kemasyarakatan yang


ada

- Membangun kesadaran masyarakat pada kawasan padat agar


tidak berkembang menjadi kawasan kumuh

- Memberdayakan masyarakat dalam kegiatan ekonomi yang


terintegrasi dengan pengembangan permukiman dan infrastruktur
Pertumbuhan ekonomi
dalam mendukung pengembangan - Mendorong pengembangan ekonomi kreatif berdasarkan potensi
4
permukiman yang bersih, sehat dan lokal.
layak huni
- Mengembangkan potensi sungai dan danau yang terintegrasi
dengan pemenuhan infrastruktur permukiman

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 22


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

C. Arahan Rencana Pencegahan dan 14. Kawasan atapange

Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh 15. Kawasan Anabanua.


Kelurahan Salomenraleng termasuk Kawasan
Perkotaan (RP2KPKP)
permukiman kumuh di dalam rencana RP2KPKP
RP2KPKP Kabupaten Wajo memuat tentang rencana
dengan penetapan sebagai
tindak penanganan permukiman kumuh pada
Kawasan Bola Mawang.
kawasan dengan tipologi perkotaan.
Adapun sebaran permukiman kumuh kawasan hasil
verifikasi RP2KPKP Kabupaten Wajo yakni :
1. Kawasan bola mawang
2. Kawasan wiringtappareng 1
3. Kawasan wiringtappareng 2
4. Kawasan wiringtappareng 3
5. Kampong pance’ 1
6. Kampong pance’ 2
7. Kampong pance’ 3
8. Kampong pance’ 4
9. Kampong pance’ 5
10. Kawasan siwa
11. Kawasan keera
12. Kawasan doping
13. Kawasan paria

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 23


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 24


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

NO ASPEK KEBIJAKAN

- Penegakan aturan dan perizinan dalam pembangunan hunian.


1 Bangunan Hunian
- Rehabilitasi dan perbaikan bangunan gedung yang sesuai dengan standar

2 Jalan Lingkungan - Rehablitasi dan pembangunan jalan lingkungan permukiman

3 Saluran Drainase Lingkungan - Normalisasi drainase, Perbaikan struktur saluran drainase.

- Penyuluhan dan sosialisasi terkait PHBS, Pendampingan dan pelayaan informasi


4 Air Bersih
- Peningkatan kualitas dan kuantitas air bersih dengan pembangunan IPA.

- Pendampingan dan pelayaan informasi, Penyuluhan dan sosialisasi terkait PHBS


5 Air Limbah (Sanitasi)
- Pembangunan sanitasi komunal dan bantuan stimulant perbaikan sanitasi rumah tangga

- Pendampingan dan pelayaan informasi, Penyuluhan dan sosialisasi terkait PHBS


6 Persampahan
- Penyediaan sarana dan prasarana persampahan

7 Proteksi Kebakaran - Penyediaan sarana dan prasarana proteksi kebakaran.

- Penegakan aturan dan perizinan


8 Ruang Terbuka Hijau
- Penyediaan ruang terbuka hijau ramah anak.

- Pendampingan dan pelayaan informasi, Pemberdayaan potensi ekonomi masyarakat


setempat.
9 Sosial - Ekonomi
- Perbaikan ekonomi masyaraakt dengan bantuan modal usaha.

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 25


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

BAB III
Utara : Kelurahan Laelo dan Watallipue
Barat : Danau Tempe
Timur : Kelurahan Teddaopu
PROFIL PERMUKIMAN Selatan : Kelurahan Wiringpalennae
Luas total wilayah Kelurahan Salomenraleng adalah
KUMUH KELURAHAN 268 Ha atau 2,68 Km2 dengan penggunaan lahan
pada umumnya berupa sungai, danau, sawah dan
3.1 GAMBARAN UMUM KELURAHAN permukiman yang tersebar hampir disetiap wilayah
SALOMENRALENG kelurahan.

A. Aspek Administratif Adapun Pembagian administrasi Kelurahan

Kelurahan Salomenraleng adalah salah satu dari 16 Salomenraleng terdiri dari 2 Lingkungan (RW) yakni

kelurahan yang berada di Kecamatan Tempe Lingkungan Bakke Alau (RW 1) dan Lingkungan

(Kawasan Perkotaan Sengkang), dengan kondisi Bakke Orai (RW 2).

topografi yang relatif datar yang berada di wilayah B. Kondisi Kependudukan


bantaran sungai walennae yang merupakan bagian Jumlah penduduk di Kelurahan Salomenraleng di

dari Danau Tempe.Secara geografis Kelurahan tahun 2015 berdasarkan data BPS adalah sebesar

Salomenraleng terletak antara 4o 07’- 4o 08’ Lintang 1.907 jiwa yang terdiri dari 920 jiwa penduduk laki-

Selatan dan 120o0’ - 120o 1’ Bujur Timur dengan laki dan 987 penduduk perempuan. Sedangkan

batas administrasi sebagai berikut : menurut data baseline 100-0-100 yang dilakukan
survey primer di tahun 2015 adalah yang terdiri dari
908 jiwa penduduk laki-laki dan 926 jiwa penduduk
perempuan.

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 26


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 27


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

PETA PENGGUNAAN LAHAN


KELURAHAN SALOMENRALENG

Persentase Luas
Penggunaan Lahan Luas (Ha)
(%)
Permukiman 16.51 6.16%
Danau 82.51 30.79%
Jaringan Jalan 1.73 0.65%
Sempadan Sungai 0.58 0.22%
Kebun Campuran 4.52 1.69%
Pelayanan Umum 0.02 0.01%
Pemerintahan 0.03 0.01%
Sungai 19.62 7.32%
Pendidikan 0.25 0.09%
Peribadatan 0.08 0.03%
Sawah 142.15 53.04%
Kelurahan Salomenraleng 268 100.00%

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 28


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

C. Kajian Sosial, Ekonomi, dan Budaya 3. Kondisi Perekonomian


1. Pengelompokan Sosial Tingkat pendapatan masyarakat di Kelurahan
Pengaruh budaya dan adat istiadat terhadap Salomenraleng dapat diklasifikasikan dalam 3
masyarakat di Kelurahan Salomenraleng terjadi tingkatan yakni pendapatan diatas Rp 4.500.000
pada pola pengelompokan sosial, dimana pada perbulannya atau kategori tinggi, pendapatan Rp
umumnya masyarakat beretnis bugis dengan 3.000.000 – Rp 4.500.000 perbulan (kategori
kebiasaan dan adat istiadat yang hidupnya sedang) dan masyarakat berpenghasilan rendah
berkelompok dan berkumpul pada sebuah (MBR) dengan pendapatan berkisar antara Rp
lingkungan kecil sehingga terbawa dan 500.000 – Rp 1.000.000. sebagian yang
teraplikasikan dalam kondisi bermasyarakat saat menempati kawasan kumuh itulah yang tergolong
ini. di dalam MBR. Rendahnya tingkatan pendidikan
2. Adat Istiadat juga mempengaruhi kondisi ekonomi di dalam
Seperti yang disebutkan diatas bahwa unsur kawasan prioritas tersebut (Kumuh).
pembentuk kebudayaan secara umum di Secara umum mata pencaharian utama
Kabupaten Wajo adalah suku bugis, jika adapaun masyarakat di Kelurahan Salomenraleng
yang berbeda yakni pada perbedaan dialeg, dan didominasi oleh bidang perdagangan dan jasa
sistem upacara adat dan ritual keagamaan serta (guru, tenaga kesehatan,hotel, dll)
bentuk bangunan. Selain itu masyarakat yang
berdiam pada umumnya memiliki toleransi yang
sangat tinggi terhadap sesama.

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 29


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

D. Kajian Daerah Rawan Bencana E. Kajian Visi dan Misi Kelurahan


Bencana merupakan rangkaian peristiwa yang Adapun visi Kelurahan Salomenraleng yaitu :
disebabkan oleh alam, manusia atau gabungan dari “Menjadikan Kelurahan Salomenraleng sebagai
keduanya yang berakibat pada korban dan kerugian kelurahan yang sehat, rukun, dan 0 ha dari kumuh”
bagi keduanya pula. Di dalam lingkup administrasi Adapun misi yang diemban adalah :
Kelurahan Salomenraleng sendiri berdasarkan kajian 1. Buang sampah pada tempatnya
alur sejarah dan interpretasi dari peta resiko 2. Setiap rumah memiliki jamban keluarga
bencana, diidentifikasi dua jenis bencana yang sering 3. Hidup bergotong royong
menimpa yakni. 4. Saling menghormati
1. Banjir tepian anak sungai yang disebabkan 5. Tersedia sarana dan prasarana 7+1 indikator
pendangkalan anak sungai dan dampak dari 3.2 ISU – ISU KEKUMUHAN
sedimentasi (pembuangan sampah ke dalam Kekumuhan Kelurahan Salomenraleng tersebar di
sungai dan sempadan sungai) beberapa lokasi dilihat dari beberapa indikator kumuh
2. Kekeringan yang disebabkan ketersediaan air seperti dari segi sarana dan prasarana dan penataan
tanah menipis akibat kurang terawatnya daerah- bangunan.
daerah cekungan (resapan) atau pembuangan
sampah di tempat- tempat yang seharusnya
menjadi daerah resapan air .

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 30


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 31


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

PROFIL KELURAHAN
a. Kelurahan/Desa Salomenraleng
b. Kecamatan Tempe
d. Luas Kelurahan (Ha) 268 Ha
e. Jumlah Penduduk 1834 Jiwa
f. Jumlah KK 517 KK
g. Tipologi Tepian air

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 32


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

NO KRITERIA / PARAMETER
INDIKATOR
1 Bangunan • 54 bangunan yang tidak teratur
• Tingkat kepadatan rendah dan tidak mencapai ketentuan (minimal 150 unit/Ha)
• 198 bangunan tidak memenuhi persyaratan teknis
2 Jalan Lingkungan • Panjang Jalan Ideal yakni 7156,8 Meter
• Panjang jalan Eksisting 7156,8 Meter.
• Panjang jalan yang permukaannya rusak 3499,2 Meter

3 Saluran Drainase • 0 Ha area terjadi genangan


• Panjang Drainase Ideal 14.312 Meter
• Panjang Saluran drainase eksisting di kelurahan 90 Meter
• Panjang saluran akses ke sistem kota 0 meter
• Panjang saluran drainase yang tidak terpelihara 90 meter
• Panjang saluran drainase rusak 0 meter

4 Air Bersih/Air Minum • 450 KK tidak terakses air minum yang aman
• 0 KK tidak terpenuhi kebutuhan air minum minimal.

5 Persampahan • 517 KK tidak memenuhi sarpras pengolahan sampah yang sesuai dengan
persyaratan
• 517 KK tidak memiliki sistem pengolahan sampah yang sesuai dengan standar
teknis.
• 517 KK Sarpras pengolahan sampah tidak terpelihara.

6 Sanitasi / Air Limbah • 126 KK tidak terakses sistem air limbah yang sesuai standar teknis
• 142 KK memiliki sarpras air limbah yang tidak sesuai persyaratan teknis

7 Proteksi Kebakaran • 418 unit bangunan tidak memiliki prasarana proteksi kebakaran
• 185 unit bangunan tidak memiliki sarana proteksi kebakaran

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 33


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

A. Aspek Bangunan Hunian

NO ASPEK KEKUMUHAN SUMBER INFORMASI PERMASALAHAN FAKTOR PENYEBAB AKIBAT POTENSI ALTERNATIF SOLUSI

Sosialisasi terkait
Tidak memiliki lokasi lain untuk membangun,
Tata bangunan tidak teratur, Masyarakat sadar akan regulasi pendirian
Tidak adanya pengetahuan masyarakat terkait
FGD, Transek, dan Data 54 unit bangunan yang tidak Tidak memiliki akses jalan, lingkungan yang sehat, Lahan bangunan,
1 Keteraturan Bangunan aturan pendirian bangunan, Rumah terlebuh
Baseline teratur Penanganan bahaya kebakaran pinggir sungai dapat dijadikan Pemberlakuan IMB,
dahulu terbangun daripada jalan, Tidak ingin
sulit, Lingkungan semrawut akses jalan bagi masyarakat Penataan permukiman
pisah dengan sanak keluarga
dan bantaran sungai

Adanya perencanaan
Masyarakat kurang mampu untuk Ada faktor kenyamanan dan
perbaikan bangunan hunian
198 unit bangunan yang tidak memperbaiki kondisi fisik bangunan hunian keselamatan yang tidak
tidak layak di tingkat Pembangunan rumah
2 Kondisi Fisik Bangunan FGD, dan Data Baseline sesuai dengan persyaratan karna lebih mendahulukan kebutuhan primer, dirasakan oleh Penghuni,
Kabupaten dan Adanya tidak layak huni
teknis dan Merupakan Masyarakat Berpenghasilan Bangunan terkesan tidak layak
keinginan masyarakat untuk
Rendah (MBR) huni
berswadaya

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 34


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

B. Aspek Jalan Lingkungan

NO ASPEK KEKUMUHAN SUMBER INFORMASI PERMASALAHAN FAKTOR PENYEBAB AKIBAT POTENSI ALTERNATIF SOLUSI

Adanya perencanaan
Kualitas beton yang Tidak nyaman untuk
peningkatan kualitas jalan di Pembangunan jalan
3499,2 meter jalan kurang baik, kurangnya dilalui, dan
FGD, Transek, dan Data tingkat Kelurahan/Kabupaten, beton, dan
3 Jalan Lingkungan dengan permukaan pemeliharaan, Banjir memperlambat akses
Baseline Jalur alternatif masyarakat Pembangunan saluran
yang rusak yang menggenangi mobilisasi masyarakat
kec. Sabbangparu menuju kota samping jalan
seluruh wilayah maupun hasil pertanian
Sengkang

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 35


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

C. Aspek Drainase Lingkungan

NO ASPEK KEKUMUHAN SUMBER INFORMASI PERMASALAHAN FAKTOR PENYEBAB AKIBAT POTENSI ALTERNATIF SOLUSI

Adanya aliran saluran drainase


Adanya perencanaan
yang tidak terintegrasi dengan
pembangunan
14.222 meter aliran saluran drainase lainnya,
Belum memiliki saluran konstruksi drainase, Pembangunan drainase yang
ketidaktersediaan Tidak mampu menampung dan
drainase secara permanen Terdapat drainase terintegrasi
drainase mengalirkan limpasan air hujan
primer di sekitar
sehingga terjadi genangan air di
kawasan
FGD, Transek, dan Data area permukiman
4 Drainase Lingkungan
Baseline

Sebagian masyarakat masih Pemerintah memiliki


membuang sampah di Drainase penuh dengan sampah, program "Tempe De Na
90 meter drainase Normalisasi drainase, Pembersihan
drainase, kegotongroyongan Menimbulkan bau dan Sumber Marota" , Masyarakat
yang tidak terpelihara drainase
untuk membersihkan drainase penyakit sadar pentingnya
sudah berkurang kebersihan lingkungan

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 36


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

D. Aspek Persampahan

NO ASPEK KEKUMUHAN SUMBER INFORMASI PERMASALAHAN FAKTOR PENYEBAB AKIBAT POTENSI ALTERNATIF SOLUSI

Tidak tersedia tempat


517 KK sarana dan pembuangan sampah
prasarana pengolahan sementara, Masih ada Adanya perencanaan
FGD, Transek, dan Data
sampah yang tidak masyarakat yang membuang Adanya lahan kosong yang pengadaan sarana dan
Baseline
sesuai persyaratan sampah di sungai dan tertumpuk sampah jika lupa prasarana Pengadaan bak sampah 3R, pengadaan
teknis membakar sampah di lahan dibakar, Menimbulkan bau yang persampahan di tingkat armada pengangkutan sampah,
5 Persampahan kosong tidak sedap sehingga dapat kabupaten, Adanya Penyuluhan tentang daur ulang sampah,
menimbulkan penyakit, sosialisasi terkait PHBS Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih
Tidak ada sistem Pencemaran sungai, dan adanya dan masih terdapat Sehat.
517 KK sistem lingkungan yang terlihat kumuh lahan untuk membuat
pengangkutan sampah yang
FGD, Transek, dan Data pengolahan sampah TPS
tersedia di jalan2 lingkungan,
Baseline tidak sesuai dengan
jarak ke tempat pembuangan
standar teknis
akhir sangat jauh

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 37


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

E. Aspek Air Bersih

NO ASPEK KEKUMUHAN SUMBER INFORMASI PERMASALAHAN FAKTOR PENYEBAB AKIBAT POTENSI ALTERNATIF SOLUSI

Air tidak layak untuk


Tidak tersedia pipa induk
dikomsumsi karna air tidak
PDAM, Sungai sebagai Terdapat sumber air Pemasangan instalasi
begitu jernih dari sungai,
FGD, Transek, dan Data 450 KK tidak terakses air sumber air minum tanpa bersih yang berasal pipa PDAM, dan
6 Air Minum Adanya biaya tambahan
Baseline minum aman melalui proses penjernihan dari sungai dan sumur Penyaringan dan
untuk membeli air
dan air bor mengandung zat bor dalam penjernihan air sungai
kemasan isi ulang untuk di
kapur
pakai minum

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 38


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

F. Aspek Air Limbah (Sanitasi)

NO ASPEK KEKUMUHAN SUMBER INFORMASI PERMASALAHAN FAKTOR PENYEBAB AKIBAT POTENSI ALTERNATIF SOLUSI

126 KK tidak terakses Masih Menumpang pada


sistem air limbah Belum adanya jamban tetangga, Pembangunan jamban
sesuai standar teknis kemampuan finansial Memiliki jamban yang Masih tersedia lahan untuk pribadi, Penyuluhan
untuk membangun tidak memenuhi standar membangun jamban keluarga, kesehatan tentang Prilaku
FGD, Transek, dan Data
7 Sanitasi jamban dan septictank, kesehatan, Masih buang dan Masih tersedia lahan Hidup Bersih dan Sehat
Baseline
Limbah rumah tangga air di sungai, Lingkungan untuk membangun saluran (PHBS)
142 KK sarana dan
masih bercampur terkesan kumuh, berbau limbah cair rumah tangga Pembangunan IPAL,
prasarana air limbah
dengan saluran drainase dan menimbulkan Septicktank komunal
tidak sesuai
penyakit
persyaratan teknis

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 39


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

3.3 PROFIL PERMUKIMAN KUMUH KELURAHAN


A. Profil Permukiman Kumuh
Kawasan permukiman kumuh di Kelurahan Salomenraleng meliputi RT 3 RW 01 Lingkungan Bakke Alau dengan luas
sebesar 2,26 Ha berdasarkan SK Bupati Wajo Nomor: 475 Tahun 2014.

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 40


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

Pada pertengahan tahun 2017 di laksanakan proses DATA ISIAN INDIKATOR DAN PARAMETER KEKUMUHAN
KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN PERMUKIMAN TA 2016

pemutakhiran data Baseline 100-0-100 di kelurahan lokasi DATA UMUM KAWASAN


Kawasan : SALOMENRALENG Luas SK : 2.26 Ha

kumuh sesuai SK Bupati Wajo. Dari data ini kemudian Kelurahan : SALOMENRALENG Luas Verifikasi : 2.26 Ha
Kecamatan : TEMPE Jumlah Bangunan : 43 Unit

menyesuaikan dengan Peraturan Menteri PUPR Nomor 2 Tahun Kab/Kota


Propinsi
:
:
KAB. WAJO
SULAWESI SELATAN
Jumlah Penduduk :
Jumlah KK :
184
49
jiwa
KK

2016. Pendataan ini di laksanakan dalam rangka menyusun 1 ASPEK KONDISI BANGUNAN GEDUNG
DATA NUMERIK PARAMETER KEKUMUHAN
Numerik
a. Ketidakteraturan bangunan § Jumlah bangunan tidak memiliki keteraturan 7 Unit
perencanaan Permukiman dan Perumahan Kumuh yaitu RP2KPKP b. Tingkat Kepadatan Bangunan § Luas Kawasan memiliki kepadatan tidak sesuai ketentuan - Ha

c. Ketidaksesuaian dengan Persyaratan Teknis


(Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Bangunan § Jumlah bangunan tidak memenuhi persyaratan teknis 17 Unit

2 ASPEK KONDISI JALAN LINGKUNGAN


Kumuh Perkotaan) dan RPLP (Rencana Penataan Lingkungan a. Cakupan Pelayanan Jalan Lingkungan § Panjang jalan ideal
Panjang jalan eksisting
702.00 m'
702.00 m'
§

Permukiman) untuk mendukung target RPJMN 2015-2019 dan b. Kualitas Permukaan Jalan lingkungan § Panjang jalan dengan permukaan rusak 702.00 m'
3 ASPEK KONDISI PENYEDIAAN AIR MINUM
a. Ketersediaan Akses Aman Air Minum § Jumlah KK tidak terakses air minum aman 31.00 KK
RPJMD 2016-2021. dengan target bebas kumuh di tahun 2019 b. Tidak terpenuhinya Kebutuhan Air Minum § Jumlah KK tidak terpenuhi kebutuhan Air Minum minimalnya - KK

4 ASPEK KONDISI DRAINASE LINGKUNGAN


a. Ketidakmampuan Mengalirkan Limpasan Air § Luas kawasan yang terkena genangan - Ha
b. Ketidaktersediaan Drainase § Panjang drainase ideal 1,066.00 m'
§ Panjang saluran drainase eksisting - m'

c. Ketidakterhubungan dengan Sistem Drainase § Panjang saluran akses ke sistem kota - m'
Perkotaan

d. Tidak Terpeliharanya Drainase § Panjang saluran drainase tidak terpelihara - m'

e. Kualitas Konstruksi Drainase § Panjang saluran drainase rusak - m'


5 ASPEK KONDISI PENGELOLAAN AIR LIMBAH
Sistem Pengelolaan Air Limbah Tidak Sesuai
§ Jumlah KK tidak terakses sistem air limbah sesuai standar teknis 13 KK
a. Standar Teknis
Prasarana dan Sarana Pengelolaan Air Limbah § Jumlah KK dengan sarpras air limbah tdk sesuai persyaratan teknis
b 17 KK
Tidak Sesuai dengan Persyaratan Teknis
6 ASPEK KONDISI PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
Prasarana dan Sarana Persampahan Tidak § Jumlah KK dengan sarpras pengolahan sampah yang tdk sesuai
a. 0 KK
Sesuai dengan persyaratan Teknis persyaratan teknis

Sistem Pengelolaan Persampahan yang tidak §


b. Jumlah KK dg sistem pengolahan sampah tdk sesuai standar teknis 49 KK
sesuai Standar Teknis
Tidakterpeliharanya Sarana dan Prasarana § Jumlah KK dengan sarpras pengolahan sampah tidak terpelihara 49 KK
c. Pengelolaan Persampahan

7 ASPEK KONDISI PROTEKSI KEBAKARN


Ketidaktersediaan Prasarana Proteksi
a. § Jumlah bangunan tidak terlayani prasarana proteksi kebakaran 43 Unit
Kebakaran

b. Ketidaktersediaan Sarana Proteksi Kebakaran § Jumlah bangunan tidak terlayani sarana proteksi kebakaran 43 Unit

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 41


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 42


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

B. Kajian Terhadap Aspek Kekumuhan di Kawasan Permukiman Kumuh

1.KONDISI BANGUNAN HUNIAN

Keteraturan Bangunan
Jumlah Bangunan 43 Unit
Bangunan Teratur 36 Unit
Bangunan Tidak teratur 7 Unit
Persentase ketidakteraturan bangunan 16,28 %

Beberapa hunian berada


di sempadan sungai.

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 43


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

1.KONDISI BANGUNAN HUNIAN

Kelayakan Bangunan
Jumlah Bangunan 43 Unit
Bangunan Layak Huni 26 Unit
Bangunan Tidak Layak Huni 17 Unit
Persentase ketidaklayakan bangunan 39,53 %

Bangunan tidak layak huni dilihat


dari kondisi atap, lantai, dan
dinding pada bangunan tersebut

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 44


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

2.KONDISI JALAN LINGKUNGAN

Kelayakan Jalan Lingkungan


Jalan Ideal 702 Meter
Jalan yang permukaannya rusak 702 Meter
Persentase jalan lingkungan yang rusak 100%

Jalan yang
permukaannya
sudah rusak

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 45


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

3.KONDISI DRAINASE
LINGKUNGAN

Drainase Lingkungan
Drainase Ideal 1066 Meter
Ketidaktersediaan Drainase 1066 Meter
Persentase ketidaktersediaan drainase 100.00%

Ketidaktersediaan drainase
di samping jalan

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 46


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

4.KONDISI JARINGAN
AIR MINUM
Ketersediaan Air Bersih
Jumlah Bangunan 43 Unit
Sumber air minum berasal dari sumur bor 15 Unit
Sumber air minum berasal dari sumur terlindung 5 Unit
Sumber Air minum berasal dari sungai 23 Unit
Persentase ketidaktersediaan air bersih 63.27%

Pemanfaatan air bersih


Akses air minum berasal dari sungai
dari sumur terlindung
tanpa melalui proses penjernihan.
yang jaraknya < 10 m
Sambungan perpipaan sederhana
dari penampungan tinja
yang langsung ke sungai.

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 47


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

5.KONDISI JARINGAN
AIR LIMBAH (SANITASI)
Sistem pengelolaan air limbah (Sanitasi)
Jumlah Bangunan 43 Unit
Yang Memiliki Jamban 31 Unit
Yang menggunakan Jamban umum 1 Unit
Yang Tidak Memiliki Jamban 11 Unit
Persentase ketidaktersediaan jamban 26,53 %

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 48


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

5.KONDISI JARINGAN
AIR LIMBAH (SANITASI)
Sarpras pengelolaan Air Limbah (Sanitasi)
Jumlah Bangunan 43 Unit
Yang Memiliki Septictank 39 Unit
Yang tidak memiliki septictank 4 Unit
Persentase ketidaktersediaan septictank 34,69 %

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 49


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

6.KONDISI PENGELOLAAN
PERSAMPAHAN

Pengelolaan Persampahan
Jumlah Bangunan 43 Unit
Buang Sampah di Dalam Lubang/Dibakar 25 Unit
Buang Sampah di Sungai 18 Unit
Persentase sistem pengelolaan persampahan 100%

Masyarakat masih
membuang sampah di
sungai karna tidak
adanya system Masyarakat masih membuang
pengelolaan sampah di dalam lubang
persampahan kemudian di bakar

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 50


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

7.KONDISI PROTEKSI
KEBAKARAN

Proteksi Kebakaran
Jumlah Bangunan 43 Unit
Terlayani Sarana Proteksi Kebakaran 0 Unit
Terlayani Prasarana Proteksi Kebakaran 0 Unit

Akses ke Kelurahan
Salomenraleng berupa jembatan
gantung jadi tidak terlayani oleh
mobil pemadam kebakaran

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 51


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

8.KONDISI MATA
PENCAHARIAN (SOSIAL)

Mata Pencaharian (Sosial)


Jumlah Bangunan 43 Unit
Perdagangan/jasa 36 Unit
Konstruksi bangunan 3 Unit
Pegawai pemerintah 1 Unit
Perikanan 2 Unit
Pertanian 1 Unit

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 52


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

9.KONDISI EKONOMI
(MBR)
Ekonomi (MBR)
Jumlah Bangunan 43 Unit
NON MBR 12 Unit
MBR 31 Unit
Persentase yang berpenghasilan rendah 72,09 %

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 53


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

C. Capaian Pengurangan Kumuh sampai Tahun 2017


KESIMPULAN CAPAIAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH
PROVINSI : SULAWESI SELATAN
KAB/KOTA : KAB. WAJO
KECAMATAN : TEMPE
KAWASAN : SALOMENRALENG

KONDISI AWAL JENIS INFRASTRUKTUR CAPAIAN


No URAIAN KONDISI AKHIR
(BASELINE) TERBANGUN PENANGANAN
1 Luas Kumuh (Ha) 2.26 2.26 0.00
2 Nilai Skoring 36 Jalan Beton, Drainase Lingkungan, Jalan 27 9
Beton, Ketidaksesuaian dengan
Persyaratan Teknis Bangunan, Belum Ada
3 Tingkat Kekumuhan KUMUH RINGAN KUMUH RINGAN Pengurangan Tingkat
Kekumuhan

SPIDER WEB

Kondisi Bangunan Gedung


100
90
80
70
Kondisi Proteksi Kebakaran Kondisi Jalan Lingkungan
60
50
40
30
20
10
0

Kondisi Pengelolaan Persampahan Kondisi Penyediaan Air Minum

Kondisi Pengelolaan Air Limbah Kondisi Drainase Lingkungan

Kondisi Awal (Baseline) Kondisi Akhir

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 54


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

3.4 Sebaran Lokasi Berpotensi Kumuh

Kawasan permukiman di Kelurahan


Mattirotappareng yang berpotensi
kumuh merupakan kawasan
permukiman yang memiliki karakteristik
kekumuhan seperti kawasan
permukiman kumuh SK Bupati.
Keberadaannyapun berada di sekitar
kawasan permukiman kumuh SK Bupati

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 55


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

BAB IV
KONSEP DAN STRATEGI PENCEGAHAN DAN
PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH
4.1 ANALISIS SWOT INFRASTRUKTUR

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 56


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

4.2 Konsep dan Strategi Penanganan Permukiman Kumuh


Peremajaan merupakan konsep penataan kawasan yang mewujudkan permukiman yang lebih baik guna melindungi keselamatan
dan keamanan masyarakat sekitar. Maka konsep peremajaan paling tepat diterapkan pada lingkungan permukiman kawasan,
melalui penataan kawasan dengan pendekatan konsep perencanaan fisik dan nonfisik sebagai berikut :
1. Perbaikan rumah tidak layak huni
2. Peningkatan pelayanan dan kualitas jalan lingkungan
3. Peningkatan pelayanan penyediaan air bersih
4. Peningkatan pelayanan dan kualitas sarpras pengelolaan air limbah
5. Peningkatan pelayanan proteksi kebakaran
6. Peningkatan penghijauan lingkungan
7. Peningkatan kapasitas dan kesadaran masyarakat tentang lingkungan bersih dan sehat
8. Peningkatan pelayanan dan kualitas drainase lingkungan
9. Peningkatan kapasitas masyarakat tentang ekonomi kreatif.

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 57


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

NO ASPEK KEKUMUHAN PERMASALAHAN KEBUTUHAN PENANGANAN KONSEP PENANGANAN STRATEGI PENANGANAN

- 7 unit bangunan yang tidak memiliki keteraturan Pengaturan garis sempadan, dan
Penataan kawasan permukiman Penegakan peraturan pendirian bangunan
bangunan penertiban IMB
1 Bangunan Hunian
- 17 unit bangunan yang tidak memenuhi Pemugaran pada kawasan Penyediaan rumah yang layak dan sesuai dengan
Rehab bangunan hunian standar teknis
persyaratan teknis permukiman kumuh

Pembangunan jalan beton, Pengadaan penerangan


2 Jalan Lingkungan - 702 meter kualitas permukaan jalan yang rusak Peningkatan kualitas jalan lingkungan Perbaikan kualitas jalan lingkungan
jalan, Pembangunan saluran samping jalan

Peningkatan jaringan drainase Peningkatan akses jaringan drainase


3 Drainase - 1066 meter ketidaktersediaan drainase Pembangunan drainase yang terintegrasi
lingkungan dan terkoneksi

Sambungan rumah PDAM


- 23 unit rumah tangga yang tidak dapat mengakses Penyediaan sumber air bersih yang
4 Air Minum Peningkatan pelayanan air bersih
air minum yang aman layak minum Penyediaan bak penampungan air beserta
perpipaan nya

- 12 unit rumah tangga yang tidak memiliki sistem Penyediaan jamban keluarga yang
Penyediaan jamban keluarga/MCK
pengelolaan air limbah dilengkapi dengan septictank
Peningkatan pelayanan air bersih dan
5 Sanitasi/Air Limbah
kualitas sarpras pengelolaan air limbah
- 4 unit prasarana dan sarana pengelolaan air Penyediaan sistem pengelolaan air
Penyediaan septictank komunal/IPAL
limbah tidak sesuai dengan persyaratan teknis limbah secara komunal

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 58


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

NO ASPEK KEKUMUHAN PERMASALAHAN KEBUTUHAN PENANGANAN KONSEP PENANGANAN STRATEGI PENANGANAN

Penyediaan dan pengelolaan TPS 3R


- 43 unit rumah tangga yang tidak memiliki sistem Peningkatan pelayanan dan kualitas Penyediaan sarana dan prasarana
6 Persampahan
pengelolaan dan sarpras persampahan sarpras pengelolaan sampah sistem pengelolaan persampahan
Penyediaan motor sampah

Penyediaan sarana dan prasarana


Penyediaan APAR dan hydrant
proteksi kebakaran
- 43 unit rumah tangga yang tidak memiliki sarana Peningkatan pelayanan terhadap
7 Proteksi Kebakaran
dan prasarana proteksi kebakaran mitigasi bencana kebakaran
Pembangunan jalan beton dan Perbaikan
Peningkatan kualitas jalan lingkungan
jembatan gantung

Pelatihan pengembangan kapasitas masyarakat,


- Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap Sosialisasi terkait Prilaku Hidup Bersih
8 Sosial Peningkatan kapasitas masyarakat pelatihan keterampilan, sosialisasi PHBS,
lingkungan dan Sehat (PHBS)
Pengadaan papan informasi aturan bersama

Pengembangan modal usaha rumah


- Minimnya sarana pengembangan ekonomi lokal
tangga melalui ksm
Peningkatan sarana dan prasarana Pelatihan keterampilan usaha, Pelatihan tentang
9 Ekonomi
pengembangan ekonomi lokal manajemen usaha
- Kurangnya modal untuk pengembangan usaha
Peningkatan manajemen usaha
rumah tangga

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 59


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

4.3 Konsep Pengembangan Kawasan Permukiman


Konsep pengembangan yang dimaksud disini merupakan perencanaan yang telah ada untuk pengembangan kawasan
permukiman kumuh Kelurahan Salomenraleng yang dapat ditinjau dari beberapa dokumen perencanaan di tingkat kabupaten.

NO ASPEK KEKUMUHAN PERMASALAHAN KONSEP PENGEMBANGAN

- RP2KP : Melakukan penataan kawasan permukiman


dan meningkatkan kerjasama semua pihak dalam
penataan dan peningkatan kualitas lingkungan
permukiman

- 7 unit bangunan yang tidak teratur - RDTR : Penerapan ketentuan tata bangunan dan
lingkungan yang meliputi ketentuan KDB, KLB, KDH,
KTB, ketinggian bangunan, dan GSB terhadap jalan
1 Bangunan Hunian
- RP2KPKP : Penegakan aturan dan perizinan dalam
pembangunan hunian

- RP2KP : Mengendalikan berkembangnya Rumah


Tidak Layak Huni (RTLH)
- 17 unit bangunan yang tidak memenuhi
persyaratan teknis
- RP2KPKP : Rehabilitasi dan perbaikan bangunan yang
sesuai dengan standar

- RP2KPKP : Rahabilitasi dan pembangunan jalan


2 Jalan Lingkungan - 702 meter kualitas permukaan jalan yang rusak
lingkungan permukiman

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 60


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

NO ASPEK KEKUMUHAN PERMASALAHAN KONSEP PENGEMBANGAN

- RTRW : Mengembangkan sistem jaringan drainase


perkotaan dan perdesaan untuk mengendalikan
genangan air dan banjir

- RDTR : Pengembangan prasarana pengendalian daya


3 Drainase - 1066 meter ketidaktersediaan drainase rusak air ditujukan untuk meminimalisasi lingkungan
Kawasan Perkotaan Sengkang khususnya dari
permasalahan banjir dan genangan.

- SSK : Mengembangkan perencanaan sistem drainase


yang terintegrasi dan komprehensif

- RTRW : Mengembangkan kapasitas pelayanan air


minum hingga mencapai pusat pelayanan lingkungan
terutama pada kawasan ketinggian atau daerah rawan
air bersih

- RDTR : Meningkatkan kapasitas dengan


- 23 unit rumah tangga yang tidak dapat mengakses
4 Air Minum mengoptimalkan IPA yang ada serta mengadakan dan
air minum yang aman
memasang jaringan pipa distribusi air minum dalam
kota

- RP2KPKP : Penyuluhan, Sosialisasi terkait PHBS,


peningkatan kualitas dan kuantitas air bersih dengan
pembangunan IPA

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 61


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

NO ASPEK KEKUMUHAN PERMASALAHAN KONSEP PENGEMBANGAN

- SSK : Mengoptimalkan dan inovasi program stimulus


kepemilikan jamban keluarga untuk rumah tangga
miskin
- 12 unit rumah tangga yang tidak memiliki sistem
pengelolaan air limbah
- RP2KPKP : Pembangunan sanitasi komunal dan
bantuan stimulan perbaikan sanitasi rumah tangga
5 Sanitasi/Air Limbah

- RTRW : Mengembangkan sistem pengelolaan limbah


di setiap kawasan dan mengamankan kawasan
- 4 unit prasarana dan sarana pengelolaan air permukiman serta kawasan pesisir dari pencemaran
limbah tidak sesuai dengan persyaratan teknis
- RDTR : Pengembangan pengolahan air limbah
domestik terdiri atas sistem terpusat; dan sistem
setempat

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 62


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

NO ASPEK KEKUMUHAN PERMASALAHAN KONSEP PENGEMBANGAN

- RDTR : Mengembangan sistem sarana dan prasarana


pengelolaan sampah sebagai bagian dari sistem
jaringan utilitas Kawasan Perkotaan Sengkang

- SSK : Menyediakan sarana dan prasarana


- 43 unit rumah tangga yang tidak mmiliki sistem pengelolaan persampahan
6 Persampahan
pengelolaan dan sarpras persampahan

- RP2KP : Pengendalian pencemaran sungai dan danau

- RP2KPKP : Penyediaan sarana dan prasarana


persampahan

- RTRW : Mengembangkan jalur dan ruang evakuasi


bencana pada wilayah yang rawan bencana
- 43 unit bangunan tidak mmiliki sarana dan
7 Proteksi Kebakaran
prasarana proteksi kebakaran
- RP2KPKP : Penyediaan sarana dan prasarana proteksi
kebakaran

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 63


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

4.1 Konsep Pencegahan Permukiman Kumuh


Konsep pencegahan yang dimaksud disini merupakan konsep yang direncanakan untuk mencegah terjadinya kekumuhan kembali
atau mencegah kawasan permukiman kumuh agar tidak lebih kumuh dari sebelumnya.

NO ASPEK KEKUMUHAN PERMASALAHAN KEBUTUHAN PENCEGAHAN KONSEP PENCEGAHAN STRATEGI PENCEGAHAN

Meningkatkan kebijakan terhadap kesesuaian


perijinan pembangunan permukiman
Penegakan aturan perijinan untuk
- 12,92% bangunan yang tidak teratur Pengawasan dan pengendalian
mendirikan bangunan
1 Bangunan Hunian Melibatkan pemerintah dan masyarakat dalam
mengawasi pembangunan

- 47,37% bangunan yang tidak memenuhi Penyuluhan tentang identifikasi kelayakan


Kelayakan teknis bangunan Pemberdayaan masyarakat
persyaratan teknis fungsi bangunan

- 48,89% kualitas permukaan jaringan jalan tidak Pemberdayaan masyarakat untuk Melibatkan masyarakat dalam peningkatan
2 Jalan Lingkungan Peningkatan kualitas jaringan jalan
sesuai dengan standar teknis meningkatkan kualitas jaringan jalan kualitas jaringan jalan

Cakupan pelayanan jaringan Sosialisasi tentang standar teknis pembangunan


- 99,37% ketidaktersediaan drainase Pengawasan dan pengendalian
drainase infrastruktur

Melibatkan masyarakat dalam menjaga


Pemeliharaan jaringan drainase yang
lingkungan agar tidak terjadi sedimentasi di
telah ada
saluran drainase
3 Drainase

Melakukan pengawasan terhadap prilaku


- 55,03% tidak terpeliharanya drainase Pemberdayaan masyarakat
masyarakat
Sosialisasi tentang sebab dan akibat
terjadinya sedimentasi
Penguatan kepada tim operasional dan
pemeliharaan

Mengelola sumber air bersih yang telah ada


Sosialisasi dan pemberdayaan agar layak untuk dikomsumsi
- 87,04% ketidaktersediaan akses aman air
4 Air Minum masyarakat terkait kualitas sumber Pemberdayaan masyarakat
bersih
air bersih Sosialisasi terkait air bersih yang layak untuk
dikomsumsi

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 64


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

NO ASPEK KEKUMUHAN PERMASALAHAN KEBUTUHAN PENCEGAHAN KONSEP PENCEGAHAN STRATEGI PENCEGAHAN

Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk


- 100% sarana dan prasarana tidak sesuai
penerapan sistem 3R dan sampah terpisah dari
dengan persyaratan teknis
Pemberdayaan masyarakat untuk setiap unit rumah sebelum diangkut
Penyusunan kebijakan untuk
5 Persampahan berperan dalam sistem pengelolaan
pengelolaan sampah
sampah Melibatkan masyarakat untuk mengembangkan
- 100% sistem pengelolaan persampahan yang
konsep Bank Sampah sehingga dapat
tidak sesuai dengan standar teknis
meningkatkan nilai perekonomian rumah tangga

Sosialisasi agar masyarakat mengetahui


- 24,37% rumah tangga yang tidak memiliki sistem
dampak dari pembuangan air limbah yang tidak
pengelolaan air limbah
sesuai dengan standar kelayakan
Peningkatan sarana, prasarana, dan
6 Air Limbah (Sanitasi) Pemberdayaan masyarakat
sistem pengelolaan air limbah
- 27,47% prasarana dan sarana pengelolaan air Sosialisasi tentang prilaku hidup bersih dan
limbah tidak sesuai dengan persyaratan teknis sehat

Memberikan pemahaman kepada masyarakat


- 100% tidak memiliki sarana dan prasarana
tentang aturan ketinggian bangunan untuk
proteksi kebakaran Peningkatan pengetahuan
mengurangi resiko banjir
masyarakat terkait mitigasi bencana
7 Resiko bencana Pemberdayaan masyarakat
yang berpotensi terjadi di Kelurahan
Salomenraleng
- Banjir setiap 5 tahun sekali terjadi Sosialisasi tentang proteksi kebakaran

Kesadaran masyarakat semakin


- Kurangnya ksadaran masyarakat terhadap Sosialisasi terkait Prilaku Hidup Penerapan aturan bersama tentang kebersihan
8 Sosial meningkat terhadap kebersihan
lingkungan Bersih dan Sehat (PHBS) lingkungan
lingkungan

Kerjasama untuk pengembangan investasi


Pemberdayaan masyarakat melalui
Modal usaha berkembang sehingga mampu menambah modal usaha
sosialisasi dan pelayanan informasi
- Minimnya sarana pengembangan ekonomi rumah tangga
lokal
9 Ekonomi Kelompok ekonomi yang mandiri Membangun jejaring kemitraan
Penguatan untuk kreatifitas
pengembangan hasil produk
Penguatan KSM (Kelompok Swadaya
- Kurangnya modal untuk pengembangan usaha Sarana untuk menampung dan
Masyarakat) untuk meningkatkan keragaman
rumah tangga menjual hasil produksi
hasil produksi

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 65


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

BAB V
5.2 Skenario pentahapan penanganan permukiman
kumuh
Berdasarkan konsep penanganan, pengembangan,

RENCANA AKSI dan pencegahan serta kebutuhan penanganan yang


dirumuskan sebelumnya dapat dirumuskan pula
PROGRAM skenario pentahapan penanganan Kawasan

PENANGANAN permukiman kumuh untuk setiap tahunnya dengan


target 0% kumuh di tahun 2019.
PERMUKIMAN KUMUH
PERKOTAAN
5.1 Rumusan kebutuhan penanganan kawasan permukiman
kumuh
Berdasarkan konsep penanganan, pengembangan dan
pencegahan yang dirumuskan sebelumnya dapat
dirumuskan pula kebutuhan penanganan yang
merupakan cakupan kegiatan secara umum penanganan
Kawasan permukiman kumuh.

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 66


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

NO ASPEK KEKUMUHAN PERMASALAHAN KONSEP PENANGANAN STRATEGI PENANGANAN KEBUTUHAN PENANGANAN

- 7 unit bangunan yang tidak memiliki keteraturan Pengaturan garis sempadan, dan
Penegakan peraturan pendirian bangunan Penataan kawasan permukiman
bangunan penertiban IMB
1 Bangunan Hunian
- 17 unit bangunan yang tidak memenuhi Pemugaran pada kawasan Penyediaan rumah yang layak dan sesuai dengan
standar teknis Rehab bangunan hunian
persyaratan teknis permukiman kumuh

Pembangunan jalan beton, Pengadaan penerangan


2 Jalan Lingkungan - 702 meter kualitas permukaan jalan yang rusak Perbaikan kualitas jalan lingkungan Peningkatan kualitas jalan lingkungan
jalan, Pembangunan saluran samping jalan

Peningkatan akses jaringan drainase Peningkatan jaringan drainase


3 Drainase - 1066 meter ketidaktersediaan drainase Pembangunan drainase yang terintegrasi
dan terkoneksi lingkungan

Sambungan rumah PDAM


- 23 unit rumah tangga yang tidak dapat mengakses Penyediaan sumber air bersih yang
4 Air Minum Peningkatan pelayanan air bersih
air minum yang aman layak minum Penyediaan bak penampungan air beserta
perpipaan nya

- 12 unit rumah tangga yang tidak memiliki sistem Penyediaan jamban keluarga yang
Penyediaan jamban keluarga/MCK
pengelolaan air limbah dilengkapi dengan septictank
Peningkatan pelayanan air bersih dan
5 Sanitasi/Air Limbah
kualitas sarpras pengelolaan air limbah
- 4 unit prasarana dan sarana pengelolaan air Penyediaan sistem pengelolaan air
Penyediaan septictank komunal/IPAL
limbah tidak sesuai dengan persyaratan teknis limbah secara komunal

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 67


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

NO ASPEK KEKUMUHAN PERMASALAHAN KONSEP PENANGANAN STRATEGI PENANGANAN KEBUTUHAN PENANGANAN

Penyediaan dan pengelolaan TPS 3R


- 43 unit rumah tangga yang tidak memiliki sistem Penyediaan sarana dan prasarana Peningkatan pelayanan dan kualitas
6 Persampahan
pengelolaan dan sarpras persampahan sistem pengelolaan persampahan sarpras pengelolaan sampah
Penyediaan motor sampah

Penyediaan sarana dan prasarana


Penyediaan APAR dan hydrant
proteksi kebakaran
- 43 unit rumah tangga yang tidak memiliki sarana Peningkatan pelayanan terhadap
7 Proteksi Kebakaran
dan prasarana proteksi kebakaran mitigasi bencana kebakaran
Pembangunan jalan beton dan Perbaikan
Peningkatan kualitas jalan lingkungan
jembatan gantung

Pelatihan pengembangan kapasitas masyarakat,


- Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap Sosialisasi terkait Prilaku Hidup Bersih
8 Sosial pelatihan keterampilan, sosialisasi PHBS, Peningkatan kapasitas masyarakat
lingkungan dan Sehat (PHBS)
Pengadaan papan informasi aturan bersama

Pengembangan modal usaha rumah


- Minimnya sarana pengembangan ekonomi lokal
tangga melalui ksm
Pelatihan keterampilan usaha, Pelatihan tentang Peningkatan sarana dan prasarana
9 Ekonomi
manajemen usaha pengembangan ekonomi lokal
- Kurangnya modal untuk pengembangan usaha
Peningkatan manajemen usaha
rumah tangga

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 68


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

TAHUN PELAKSANAAN
NO KRITERIA/PROGRAM KEGIATAN LOKASI VOLUME
2017 2018 2019 2020 2021
PENINGKATAN KUALITAS & PENCEGAHAN

- Sosialisasi peraturan
1 Penataan bangunan hunian KELURAHAN SALOMENRALENG 1 Ls
pendirian bangunan

Peningkatan kualitas fisik


2 - Perbaikan RTLH RT 03/RW 01 17 Unit
bangunan hunian

Peningkatan kualitas jalan


3 - Pembangunan jalan beton RT 03/RW 01 616 m
lingkungan

- Pembangunan Drainase RT 03/RW 01 1066 m


Peningkatan kualitas
4 - Sosialisasi tentang standar
drainase lingkungan
teknis pembangunan KELURAHAN SALOMENRALENG 1 Ls
infrastruktur

- Pembangunan Instalasi
RT 03/RW 01 31 KK
perpipaan air minum
Peningkatan pelayanan
5
penyediaan air bersih
- Sosialisasi terkait air bersih
KELURAHAN SALOMENRALENG 1 Ls
yang layak komsumsi

- Pembangunan jamban
RT 03/RW 01 12 Unit
keluarga
Peningkatan pelayanan dan
6 kualitas sarpras pengelolaan
air limbah
- Pembangunan IPAL
RT 03/RW 01 1 Unit
komunal

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 69


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

TAHUN PELAKSANAAN
NO KRITERIA/PROGRAM KEGIATAN LOKASI VOLUME
2017 2018 2019 2020 2021
PENINGKATAN KUALITAS & PENCEGAHAN

- Pengadaan TPS 3R RT 03/RW 01 49 KK

- Pengadaan motor sampah RT 03/RW 01 1 Unit

Peningkatan kualitas - Sosialisasi pemberdayaan


7 pelayanan pengelolaan masyarakat tentang
persampahan KELURAHAN SALOMENRALENG 1 Ls
penerapan sistem 3R dan
konsep bank sampah

- Pelatihan keterampilan
KELURAHAN SALOMENRALENG 1 Ls
daur ulang sampah

Penyediaan sarana dan - Pengadaan hydrant air RT 03/RW 01 49 KK


8 prasarana proteksi
kebakaran - Pengadaan APAR RT 03/RW 01 49 KK

Penyuluhan PHBS Seluruh wilayah kelurahan 1 LS

Peningkatan kapasitas
9 Sosial Seluruh wilayah kelurahan 1 LS
masyarakat

Pelatihan Keterampilan Seluruh wilayah kelurahan 1 LS

Pelatihan kewirausahaan Seluruh wilayah kelurahan 1 LS


10 Ekonomi
Penguatan KSM ekonomi
Seluruh wilayah kelurahan 1 LS
bergulir

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 70


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 71


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 72


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 73


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 74


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 75


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 76


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 77


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

5.3 Skenario Kolaborasi Program dengan harapannya.Tahapan pembangunan disesuaikan dengan


Perencanaan pembangunan serta rencana investasi merupakan tingkat kebutuhan dan kemendesakan, seperti penanggulangan
satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, sebab pembangunan bencana dan kebutuhan dasar permukiman
tanpa rencana investasi yang baik tidak akan menghasilkan
pembangunan yang baik pula. Pelaksanaan pembiayaan
pembangunan dikawasan prioritas ini diharapkan tidak hanya
berasal dari dana APBN namun diharapkan pemerintah daerah,
swasta/investor, dana hibah, masyarakat juga sangat dibutuhkan
dan diharapkan dalam rencana ini mampu mempercepat
implementasi pembangunan serta tak lupa akan partisipasi
pemerintah daerah, swasta dan masyarakat itu sendiri.Bentuk
kerjasama yangakan dijalin dari masing-masing pihak
disesuaikan dengan tawaran program-program konsep KOTAKU
yang kolaborasi pada kawasan prioritas ini. “Indikasi Program
Pelaksanaan Pembangunan Jangka Menengah”. Untuk
mewujudkan kawasan permukiman kelurahan menjadi kawasan
bebas kumuh sampai tahun 2019, maka perlunya penyusunan
kegiatan-kegiatan/program perencanaan jangka menengah yang
dilengkapi oleh estimasi biaya, manfaat, pelaksana, pemanfaat
serta sumber dana yang didapatkan. Hal ini di susun dengan
tujuan setiap stakeholders dapat mempersiapkan dan
mengkondisikan pembiayaannya pada kegiatan yang sesuai

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 78


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

5.4 Perumusan Rencana Aksi dan Rencana Investasi


TAHUN PELAKSANAAN SUMBER PENDANAAN
PENANGGUNG
NO KRITERIA/PROGRAM KEGIATAN LOKASI VOLUME APBD APBD CSR/ LAIN
2017 2018 2019 2020 2021 APBN DAK BUMD JAWAB
PROV KOTA SWASTA NYA

PENINGKATAN KUALITAS & PENCEGAHAN

- Sosialisasi peraturan
1 Penataan bangunan hunian KELURAHAN SALOMENRALENG 1 Ls DINAS PU
pendirian bangunan

Peningkatan kualitas fisik DINAS PERKIMTA/


2 - Perbaikan RTLH RT 03/RW 01 17 Unit
bangunan hunian DINAS SOSIAL

Peningkatan kualitas jalan DINAS PERKIMTA/


3 - Pembangunan jalan beton RT 03/RW 01 616 m
lingkungan DINAS PU

DINAS PERKIMTA/
- Pembangunan Drainase RT 03/RW 01 1066 m
DINAS PU

Peningkatan kualitas
4 - Sosialisasi tentang standar
drainase lingkungan
teknis pembangunan KELURAHAN SALOMENRALENG 1 Ls DINAS PU
infrastruktur

- Pembangunan Instalasi
RT 03/RW 01 31 KK DINAS PU/PDAM
perpipaan air minum
Peningkatan pelayanan
5
penyediaan air bersih
- Sosialisasi terkait air bersih
KELURAHAN SALOMENRALENG 1 Ls DINAS PU/PDAM
yang layak komsumsi

- Pembangunan jamban
RT 03/RW 01 12 Unit DINAS KESEHATAN
keluarga
Peningkatan pelayanan dan
6 kualitas sarpras pengelolaan
air limbah
- Pembangunan IPAL
RT 03/RW 01 1 Unit DINAS PU
komunal

- Pengadaan TPS 3R RT 03/RW 01 49 KK BLHD

- Pengadaan motor sampah RT 03/RW 01 1 Unit BLHD

Peningkatan kualitas - Sosialisasi pemberdayaan


7 pelayanan pengelolaan masyarakat tentang
persampahan KELURAHAN SALOMENRALENG 1 Ls BLHD
penerapan sistem 3R dan
konsep bank sampah

- Pelatihan keterampilan
KELURAHAN SALOMENRALENG 1 Ls BLHD
daur ulang sampah

Penyediaan sarana dan - Pengadaan hydrant air RT 03/RW 01 49 KK DINAS DAMKAR


8 prasarana proteksi
kebakaran - Pengadaan APAR RT 03/RW 01 49 KK DINAS DAMKAR

Penyuluhan PHBS Seluruh wilayah kelurahan 1 LS DINAS KESEHATAN

Peningkatan kapasitas
9 Sosial Seluruh wilayah kelurahan 1 LS KOTAKU
masyarakat

Pelatihan Keterampilan Seluruh wilayah kelurahan 1 LS KOTAKU

DINAS PERINDAG/
Pelatihan kewirausahaan Seluruh wilayah kelurahan 1 LS
PERBANKAN
10 Ekonomi
Penguatan KSM ekonomi
Seluruh wilayah kelurahan 1 LS KOTAKU
bergulir

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 79


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

BAB VI

DESAIN TEKNIS KAWASAN PENANGANAN


PERMUKIMAN
6.1 Rencana Teknis Bangunan Hunian

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 80


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

6.2 Rencana Teknis Jalan Lingkungan

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 81


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

6.3 Rencana Teknis Drainase Lingkungan

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 82


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

6.4 Rencana Teknis Sanitasi

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 83


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

6.5 Rencana Teknis Persampahan

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 84


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

6.6 Rencana Teknis Proteksi Kebakaran

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 85


DOKUMEN RPLP
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

RT 03 RW 01 berkomitmen akan menjaga aset


BAB VI yang dibangun, baik yang bersumber dari APBN

PENUTUP DAN TINDAK seperti BDI KOTAKU, APBD Prov, APBD Kabupaten.
b. Masyarakat berkomitmen merawat dan
LANJUT memelihara aset yang dibangun dengan adanya
pembentukan KPP (Kelompok Pemanfaatan dan
Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan oleh pemerintah
Pemeliharaan).
daerah dan masyarakat Kelurahan Salomenraleng.
3. Kesiapan kelembagaan LKM Makkaratte terhadap
1. Komitmen pemerintah daerah Kelurahan
datangnya realisasi usulan kegiatan
Salomenraleng dalam penanganan kumuh
a. Kelembagaan LKM Makkaratte berkomitmen akan
a. Realisasi program atau kegiatan dari kabupaten
terus memperbaiki diri guna mempersiapkan
maupun pusat akan diarahkan paling utama di
berbagai kemungkinan kebutuhan realisasi
kawasan permukiman kumuh terlebih dahulu.
kegiatan yang ada. Terutama dari sisi UPK dan
b. Usulan kegiatan ke kecamatan setiap musrenbang
kelembagaan atau keaktifan perangkat LKM
tahunan, akan mengutamakan usulan kegiatan
Makkaratte sendiri.
dari kawasan permukiman kumuh terlebih dahulu.
2. Komitmen pemerintah daerah dan masyarakat
Kelurahan Salomenraleng menerima dan menjaga
pemeliharaan aset
a. Pemerintah daerah dan masyarakat Kelurahan
Salomenraleng khususnya masyarakat

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO, KELURAHAN MATTIROTAPPARENG 86

Anda mungkin juga menyukai