NEXT SLIDE
NEXT SLIDE
Apabila prevalensi infeksi Hp tinggi, dapat dilakukan strategi test and treat diterapkan pada
pasien dengan keluhan dispepsia tanpa tanda bahaya.
NEXT SLIDE
NEXT SLIDE
GERD
NEXT SLIDE
Tatalaksana medikamentosa
Terdapat dua alur pendekatan terapi medikamentosa, yaitu step up dan step down.
Pada pendekatan step up pengobatan dimulai dengan obat-obat yang tergolong kurang
kuat dalam menekan sekresi asam (antagonis reseptor H2) atau golongan prokinetik,
bila tidak ada perubahan diberikan obat golongan penekan sekresi asam yang lebih kuat
dengan masa terapi lebih lama (penghambat pompa proton/PPI).
Sedangkan pada pendekatan step down pengobatan dimulai dengan PPI dan setelah
berhasil dapat dilanjutkan dengan terapi pemeliharaan dengan menggunakan dosis yang
lebih rendah atau antagonis reseptor H2 atau prokinetik atau bahkan antasid.
Menurut Genval Statement (1999) serta Konsensus Asia Pasifik tentang
penatalaksanaan GERD (2003) telah disepakati bahwa terapi lini pertama untuk GERD
adalah golongan PPI dan digunakan pendekatan terapi step down.
Next slide
Obat-obatan yang telah diketahui dapat mengatasi gejala GERD meliputi antasida,
prokinetik, antagonis reseptor H2, Proton Pump Inhibitor (PPI)
Dari semua obat-obatan tersebut di atas, PPI paling efektif dalam menghilangkan gejala
serta menyembuhkan lesi esofagitis pada GERD dibandingkan H2RA dan prokinetik
Apabila PPI tidak tersedia, dapat diberikan H2RA
Next slide
Ppi merupakan drug of choice
Ppi bekerja langsung pada pompa proton sel parietal dengan mempengaruhi enzim H, K
ATP-ase yang dianggap sebagai tahap akhir proses pembentukan asam lambung
Dosis inisial PPI adalah dosis tunggal per pagi hari sebelum makan selama 2 sampai 4
minggu. Apabila masih ditemukan gejala sesuai GERD (PPI failure), sebaiknya PPI
diberikan secara berkelanjutan dengan dosis ganda sampai gejala menghilang.
Umumnya terapi dosis ganda dapat diberikan sampai 4-8 minggu
Next slide
H2ra (anatgonis reseptor H2)
Sebagai penekan sekresi asam
Golongan obat ini efektif u/ pengobatan GERD jika diberikan dosis 2x lebih tinggi dan
dosis untuk terapi ulkus
Dosis pemberian
Simetidin : 2 x 800 mg atau 4 x 400 mg
Ranitidin : 4 x 150 mg
Famotidin : 2 x 20 mg
Nizatidin : 2 x 150 mg
Next slide
Tukak lambung
TERAPI
Next slide
Non Medikamentosa
1) Istirahat.
Secara umum pasien tukak dianjurkan pengobatan rawat jalan, bila kurang berhasil atau
ada komplikasi baru dianjurkan rawat inap di rumah sakit
2) Diet
Hindari makanan yang dapat merangsang pengeluaran asam lambung seperti cabai,
makanan yang asam, makanan berlemak, kopi, alkohol, soda
3) Hindari rokok
Karena rokok menghalangi penyembuhan tukak gaster dan menambah refluks
duodenogastrik akibat relaksasi sfingter pilorus sekaligus meningkatkan kekambuhan
tukak
4) Hindari penggunaan OAINS
Next slide
Medikamentosa
1) Antagonis reseptor H2/ARH2
Mekanisme : memblokir efek histamin pada sel parietal sehingga sel parietal tidak dapat
dirangsang untuk mengeluarkan asam lambung
Dosis terpautik :
Simetidin: dosis 2 x 400 mg atau 800 gr malam hari » Ranitidin: 300 mg malam hari.
Nizatidine: 1 x 300 mg malam hari
Famotidin: 1x 40 mg malam hari
Roksatidin: 2 x 75 mg atau 150 mg malam hari
Dosis terapetik dari keempat ARH2 dapat menghambat sekresi asam dalam potensi yang
hampir sama, tapi efek samping Simetidin lebih besar dari Famotidin karena dosis
terapeutik lebih besar.
Dosis pemeliharaan:
simetidin 400 mg dan ranitidin 150 mg, Nizatidine 150 mg, roksatidin 75 mg malam hari.
Next slide
Infeksi H. pylori
Pada daerah dengan resistensi klaritromisin tinggi, disarankan untuk melakukan kultur
dan tes resistensi (melalui sampel endoskopi) sebelum memberikan terapi. Tes
molekular juga dapat dilakukan untuk mendeteksi Hp dan resistensi klaritromisin
dan/atau fluorokuinolon secara langsung melalui biopsi lambung.
Setelah pemberian terapi eradikasi, maka pemeriksaan konfirmasi harus dilakukan
dengan menggunakan UBT atau H. pylori stool antigen monoclonal test. Pemeriksaan
dapat dilakukan dalam waktu paling tidak 4 minggu setelah akhir dari terapi yang
diberikan
*PPI yang digunakan:
Rabeprazole 20 mg
Lansoprazole 30 mg
Omeprazole 20 mg
Pantoprazole 40 mg
Esomeprazole 40 mg