Islam adalah agama yang mayoritas lebih banyak dari agama lain. Studi Islam berasal dari dua
kata, yaitu studi dan Islam. Studi adalah kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan
mendapatkan informasi, mendapatkan pemahaman yang lebih besar, atau meningkatkan
keterampilan seseorang. Sedangkan Islam berasal dari kata Aslama yang penurut dan patuh.
Tujuan dari studi islam ini sendiri adalah untuk mempermudah pemahaman terhadap islam tidak
hanya dalam materi tetapi metode untuk mempelajarinya. Fungsi lain yaitu untuk melihat
keislaman dari berbagai sudut pandang.
1. Islam sebagai doktrin Tuhan yang kebenarannya diakui para mualaf adalah final, dalam
arti absolut, dan diterima apa adanya.
2. Sebagai gejala budaya yang berarti segala sesuatu yang merupakan ciptaan manusia
dalam kaitannya dengan agama, termasuk pemahaman masyarakat tentang doktrin agama
mereka.
3. Karena interaksi sosial adalah realitas umat Islam.
Yaitu cara kerja untuk memudahkan manusia dalam memahami dan mendalami islam secara
tertentu agar tidak terjadi kegagalan sedangkan pengertian pendekatan sendiri yaitu suatu cara
pandang atau paradigma yang terjadi yang ada dalam study untuk memahami agama. Adapun
pendekatan studi islam anatara lain:
1. Pendekatan normatif
Suatu pendekatan atau cara yang membahas ajaran agama islam dilihat dari segi al-qur'an dan as
sunnah.
2. Pendekatan antropologis
Suatu cara untuk memahami agama dengan melihat wujud keagamaan yang tumbuh dan
berkembang dalam lingkungan.
3. Pendekatan sosiologis
Suatu ilmu yang menjelaskan tentang suatu hubungan antara manusia dengan lingkungan sosial
4. Pendekatan teologis
Suatu cara memahami keberadaan tuhan dan untuk konsep ketuhanan yang membangun
sehingga terbentuk sebuah agama dan aliran
5. Pendekatan filosofis
Suatu pemikiran manusia dengan akal budi tentang tuhan tetapi usaha yng dilakukan bukan
untuk menemukan tuhan melainkan mencari kemungkinan untuk mencapai kebenaran tentang
tuhan.
akan memberikan ruang dalam pemikiran yang lebih kritis terhadap persoalan agama, sehingga
tidak menganggap bahwa ajaran Islam klasik dianggap sepele. Hal ini didasari atas adanya pujian
paradoksal terhadap dunia Islam.