KESIMPULAN
2
PENDAHULUAN
Undang-Undang 23 tahun 2014 ttg
Pemerintah Daerah (Urusan Kesehatan)
Sesuai UU 23/2014 ttg Pemerintah Daerah bahwa kewenangan Pemda Kab/Kota yang hrs
dilakukan berupa penerbitan izin produksi makanan minuman Industri Rumah Tangga dan
pengawasan pangan post market → namun blm optimal dilakukan (keterbatasan sumber saya)
Perlu peningkatan pengawasan obat dan Makanan oleh Pemerintah Daerah yang membidangi
Kesehatan → BPOM sebagai koordinator sesuai dgn Inpres 3/2017 ttg Peningkatan Efektivitas
Pengawasan Obat dan Makanan 4
Hasil Pengawasan Sarana IRTP Majority findings
terhadap Sarana Prod
84,09% 83,04% IRTP :
80,00% • Belum adanya sistem
73,48%
dokumentasi yang
memadai
60,00% • Fasilitas dan
implementasi higiene
dan sanitasi sarana yang
40,00%
masih kurang
n=2.211 n=2.469 n=3.217 • Personal hygiene yang
kurang
20,27% • Konstruksi sarana yang
20,00%
11,03% 10,97%
belum sesuai dengan
4,88% 5,99% 6,25% aspek GMP
• Sistem Quality
0,00%
Assurance /Quality
2017 2018 2019
Control yang belum
Memenuhi Ketentuan (MK)
optimal
Tidak Memenuhi Ketentuan (TMK)
TA (tutup, tidak dalam proses produksi, menolak diperiksa)
5
DATA HASIL PENGUJIAN
PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA
(P-IRT)
100,00%
60,00%
n= 2.841
n= 3.518
40,00% n= 2.745
0,00%
2017 2018 2019
Keterangan :
TMS untuk cemaran mikrobiologi serta kandungan BTP berlebih
Garam Himalaya
Menuliskan Palm Oil Free Produk yang diduga bahan bakunya
Pada Produk IRTP impor ilegal, namun memperoleh No.
Tidak Memenuhi Ketentuan PIRT
Label
Hasil Pengawasan BPOM
2.341
Pengawasan oleh
6.414 (36,5%)
Rekomendasi yang
33 BB/Balai POM
disampaikan ditindaklanjuti
kepada Pemda oleh Pemda
Kajian Implementasi Peraturan BPOM tentang
Pemberian SPP-IRT
Kriteria Utama
TUJUAN 1. Jenis pangan yang diizinkan untuk memperoleh SPP-IRT sesuai standar (15 jenis pangan),
01 2. Sebelum diterbitkan SPP-IRT selalu diselenggarakan Penyuluhan Keamanan Pangan,
Mengetahui 3. Sertifikat penyuluhan diberikan sesuai standar (hasil evaluasi minimal 60 dan nomor
gambaran standar),
kesesuaian 4. Sarana produksi IRTP diperiksa sesuai standar sebelum memberikan SPP-IRT,
Pemerintah Daerah 5. IRTP mendapat sertifikat SPP-IRT jika hasil pemeriksaan I-II,
6. Satu nomor SPP-IRT hanya diterbitkan untuk satu produk pangan dan satu jenis
Kabupaten/Kota
kemasan.
dalam penerbitan
SPP-IRT Kriteria Tambahan
1. Semua materi utama PKP diberikan,
02 2. Ada petugas DFI,
Mengetahui faktor- 3. Penerimaan permohonan SPP-IRT sesuai standar (form sesuai 2012 dan semua isinya
faktor yang diperiksa),
berhubungan 4. Monitoring SPP-IRT dilakukan,
5. Ada laporan penyelenggaraan penyuluhan PKP,
dengan penerbitan
6. Penomoran SPP-IRT sesuai standar (15 digit dan paham),
SPP-IRT 7. Semua petugas PKP memiliki sertifikat.
Hasil Kajian Tahun 2019
Berdasarkan hasil kajian terhadap 83 Kab/Kota di 10 provinsi
yang diintervensi dan dikaji telah menerapkan ketentuan mengenai penerbitan SPP-IRT
PEMDA
• Membina dan
melakukan pengawasan
sesuai dengan NSPK
Sumberdaya sarana
Penting → adanya
DFI PKP laboratorium yang
(District (Penyuluh terakreditasi untuk
Food Keamanan melakukan
Inspector) Pangan) pengujian sampel
pangan yang diambil
pada saat inspeksi
di lapangan
18
UPAYA PENINGKATAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN MELALUI SINERGISME
PENGAWASAN DI TINGKAT PUSAT DAN DAERAH
UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
Butirtentang
Inpres 3 Tahun 2017 6, Inpres 3/2017
Peningkatan (Pasal 292)
Efektivitas Pengawasan Obat dan Menteri Teknis/Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian dapat
mengusulkan Kegiatan Khusus kepada Bappenas dan Kemenkeu yang
Makanan didanai melalui Dana Alokasi Khusus bersumber dari APBN untuk
Badan POM mengoordinasikan pelaksanaan dialokasikan pada Daerah
pengawasan OM dengan instansi terkait
Langkah Konkrit
Perpres 80 Tahun 2017 tentang BPOM (Pasal 3)
Kepala BPOM diinstruksikan untuk mengoordinasikan pelaksanaan
Pengawasan OM dengan Instansi Terkait termasuk Pemda
Koordinasi lintas sektor dan inisisasi upaya
penganggaran DAK (Dana Alokasi Khusus) Dukungan Instansi Vertikal
Non Fisik untuk pengawasan OM Peran aktif Unit Pelaksana Teknis BPOM di daerah
di Pemerintah Kab/Kota termasuk koordinasi lintas sektor di daerah
Subbidang Subbidang
Pengawasan Makanan Minuman IRT Pengawasan Fasyanfar
Meningkatkan fungsi pengawasan Industri Rumah Meningkatkan efektivitas pengawasan Fasilitas
Tangga Pangan (IRTP) dan PIRT oleh kab/kota sesuai Pelayanan Kefarmasian oleh kab/kota sesuai
Sasaran
kewenangannya kewenangannya
Tersedianya pangan yang aman dan bebas dari Peningkatan kepatuhan fasilitas pelayanan
cemaran fisik, mikrobiologi dan kimia (termasuk kefarmasian sesuai dengan standar yang
Outcome bahan berbahaya) dipersyaratkan
1. Sarana Industri Rumah Tangga Pangan yang 1. Fasilitas pelayanan kefarmasian yang diperiksa
diperiksa 2. Fasilitas Pelayanan Kefarmasian yang diberikan
Output 2. Produk Makanan Minuman Industri Rumah Tangga Bimtek
yang diuji
1. Pengkajian ulang sertifikasi produksi industri 1. Pelaksanaan Pengawasan Apotek dan Toko Obat
rumah tangga Terhadap Pemenuhan Standar dan Persyaratan
Kegiatan 2. Pengawasan Post-Market Produk Makanan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota
Minuman Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP)
2. Melakukan Bimtek Petugas Pengelola Fasilitas
3. Sampling dan pengujian pangan industri rumah tangga Pelayanan Kefarmasian dalam pemenuhan
(PIRT) standar dan persyaratan fasilitas pelayanan
4. Bimtek Keamanan Pangan bagi pelaku usaha kefarmasian oleh Pemerintah Kabupaten/Kota
5. Monitoring tindak lanjut hasil pengawasan
20
Proporsi Anggaran Kegiatan DAK Nonfisik
Subbidang Pengawasan Obat dan Makanan TA
2020
No Nama Kegiatan Proporsi Anggaran
1 KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) keamanan pangan
28.01%
2 Sampling dan pengujian pangan industri rumah tangga
26.09%
3 Pengawasan sarana industri rumah tangga pangan (IRTP)
16.89%
Penyelenggaraan BIMTEK keamanan pangan bagi pelaku usaha
4 industri rumah tangga pangan
16.89%
Monitoring tindak lanjut hasil pengawasan sarana industri rumah
5 tangga pangan
5.51%
Pengawasan dalam rangka penerbitan sertifikat produksi pangan
6 industri rumah tangga
5.01%
7 Pengkajian ulang sertifikasi produksi pangan industri rumah tangga
0.95%
8 Inventarisasi sarana industri rumah tangga pangan (IRTP)
0.64%
Penerima DAK Nonfisik Subbidang
Pengawasan Obat dan Makanan TA 2020
TARGET
FISIK DAK
Sasaran : Sasaran : Sasaran :
5. 976 Fasyanfar 18.919 IRTP 3.340 Sampel
22
Menu Kegiatan DAK 2020
• Pelaksanaan pengawasan
apotek dan toko obat
23
Menu Kegiatan DAK 2020
Pengawasan Makanan Minuman
Industri Rumah Tangga
24
DAK Nonfisik POM hanya untuk membantu Pemerintah
Daerah untuk melaksanakan kewenangannya dalam
pengawasan Obat dan Makanan dan tidak
menggantikan kewajiban penganggaran APBD oleh
Pemerintah Daerah
Nasional
* Berdasarkan data per 28 September 2020 (10.00 WIB) yang diterima di email smartbpom@pom.go.id, aplikasi SMARTPOM dan UPT BPOM.
27
Trend Realisasi Serapan Anggaran DAK NF Subbidang Pengawasan OM
Juni-September TA 2020
8,00%
% Realisasi
6,00%
4,97% 5,09%
4,00%
2,99%
2,00%
0,00%
Jun 20 Jul 20 Aug 20 Sep 20
28
Trend Realisasi Serapan Anggaran DAK NF Subbidang Pengawasan OM
Juni-September TA 2020
Grafik Realisasi Anggaran DAK NF 2020
per Provinsi
30,00%
25,00%
%Realisasi Anggaran
20,00%
15,00%
10,00%
5,00%
0,00%
Nusa Nusa
Kalimantan Sulawesi Sulawesi Sulawesi Maluku Papua Sulawesi Kalimantan
Tenggara Tenggara Banten
Timur Tengah Selatan Tenggara Utara Barat Barat Utara
Barat Timur
24 Juni 20 9,82% 2,67% 4,50% 1,23% 1,70% 4,40% 0,00% 3,72% 0,00% 0,00% 0,80%
27 Juli 20 9,59% 5,14% 4,61% 3,74% 4,72% 6,91% 4,96% 3,72% 0,00% 0,00% 0,80%
20 Agustus 20 9,59% 5,14% 4,61% 3,74% 4,72% 6,91% 4,96% 5,49% 0,00% 0,00% 0,80%
28 September 20 23,93% 11,35% 6,24% 19,72% 14,62% 13,43% 12,18% 5,49% 0,00% 8,51% 3,44%
* Berdasarkan data per 28 September 2020 (10.00 WIB) yang diterima di email smartbpom@pom.go.id, aplikasi SMARTPOM dan UPT BPOM.
Monev DAK NF Pengawasan Makanan Minuman Industri Rumah Tangga TA
2020 Kab/Kota yang telah melaksanakan kegiatan
di Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah dan Kalimantan Timur
5 Kab/Kota di Sulawesi Tengah 5 Kab/Kota di Kalimantan Timur
Persentase Persentase
Nama Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi
No
Kab/Kota
Pagu
Anggaran Anggaran
No Nama Kab/Kota Pagu
Anggaran Anggaran
(%) (%)
1 Kab. Banggai Rp 159,328,000 Rp 84,189,500 52.84% 1 Kab. Berau Rp 175,552,000 Rp 114,845,000 65.42%
2 Kota Palu Rp 191,776,000 Rp 63,281,000 33.00% 2 Kota Balikpapan Rp 219,632,000 Rp 45,525,000 20.73%
* Berdasarkan data per 28 September 2020 (10.00 WIB) yang diterima di email smartbpom@pom.go.id, aplikasi SMARTPOM dan UPT BPOM. 31
Monev DAK NF Pengawasan Makanan Minuman Industri Rumah Tangga TA
2020 Kab/Kota yang telah melaksanakan kegiatan di Wilayah
Provinsi Nusa Tenggara Timur
8 Kab/Kota Nusa Tenggara Timur
Persentase
Realisasi
No Nama Kab/Kota Pagu Realisasi
Anggaran
Anggaran (%)
32
Monev DAK NF Pengawasan Makanan Minuman Industri Rumah Tangga TA 2020
Kab/Kota yang telah melaksanakan kegiatan
di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara, Banten dan Sulawesi Barat
Persentas Persentase
Nama Realisasi e Realisasi Nama Realisasi Realisasi
No Pagu No Pagu
Kab/Kota Anggaran Anggaran Kab/Kota Anggaran Anggaran
(%) (%)
1 Kota Tarakan Rp 191,776,000 Rp 3,350,000 1.75% 1 Kab. Tangerang Rp 207,552,000 Rp 39,394,000 18.98%
2 Kab. Tana Tidung Rp 159,328,000 Rp 19,700,000 12.36% 1 Kab/Kota di Provinsi Sulawesi Barat
Persentase
Nama Realisasi Realisasi
No Pagu
* Berdasarkan data per 28 September 2020 (10.00 WIB) yang Kab/Kota Anggaran Anggaran
diterima di email smartbpom@pom.go.id, aplikasi SMARTPOM 33(%)
dan UPT BPOM. Kab. Mamuju
1 Rp 159,328,000 Rp 13,564,000 8.51%
Tengah
Monev DAK NF Pengawasan Makanan Minuman Industri Rumah Tangga TA 2020
Kab/Kota yang telah melaksanakan kegiatan
di Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara dan NTB
2 Kab. Kolaka Rp 159,328,000 Rp 71,443,114 44.84% 2 Kab. Dompu Rp 159,328,000 Rp 34,658,168 21.75%
* Berdasarkan data per 28 September 2020 (10.00 WIB) yang diterima di email smartbpom@pom.go.id, aplikasi SMARTPOM dan UPT BPOM.
34
Monev DAK NF Pengawasan Makanan Minuman Industri Rumah Tangga TA 2020
Kab/Kota yang telah melaksanakan kegiatan
di Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Maluku Utara
5 Kab/Kota Provinsi Sulawesi Selatan 2 Kab/Kota Provinsi Maluku Utara
Persentase Persentase
Nama Realisasi Realisasi Nama Realisasi Realisasi
No Pagu No Pagu
Kab/Kota Anggaran Anggaran Kab/Kota Anggaran Anggaran
(%) (%)
1 Kab. Luwu Timur Rp 175,552,000 Rp 76,830,000 43.76% 1 Kota Ternate Rp 191,776,000 Rp 71,779,000 37.43%
Kab. Halmahera
2 Kab. Luwu Utara Rp 175,552,000 Rp 26,277,000 14.97% 2 Rp 159,328,000 Rp 105,888,000 66.46%
Barat
Kab. Kepulauan
3 Rp 175,552,000 Rp 18,129,000 10.33%
Selayar
Kab. Pangkajene * Berdasarkan data per 28 September 2020 (10.00 WIB) yang diterima
4 Rp 175,552,000 Rp 5,110,000 2.91%
Kepulauan di email smartbpom@pom.go.id, aplikasi SMARTPOM dan UPT
5 Kota Parepare Rp 159,328,000 Rp - 0.00% BPOM.
35
Monev DAK NF wilayah Provinsi Sulawesi Tengah
Capaian Kegiatan (Realisasi Fisik) TA 2020 Prioritas
target
Bimtek Fisik
Inventarisasi Sampling
Keamanan Pengawasan Kaji Ulang Monitoring Pengawasan
data (Post dan KIE
Pangan (Pre (Pre Market) (Pre Market) dan (post
market) Pengujian
Market) Evaluasi Market)
Nama
No Target
Kab/Kota Target Target
Target minimal Target Target
Minimal minimal
Minimal (kali Capaia Capaia Targe Capaia minimal Capaia Targe Capaian minimal Capaian
pelaku Capaian Capaian (kali
sarana pertemua n n t n (sarana) n t (orang)
usaha pertemuan)
n)
1 Kab. Banggai 35 35 35 18 2 0 2 0 4 0 25 25 10 10 200 0
7 Kab/Kota (Kab. Banggai kepulauan, Kab. Buol, Kab. Toli toli, Kab. Donggala, Kab. Morowali, Kab Poso, dan kab Parigi Moutong melaporkan tidak
ada serapan anggaran dan belum melaksanakan kegiatan)
* Berdasarkan data per 28 September 2020 (10.00 WIB) yang diterima di email smartbpom@pom.go.id, aplikasi SMARTPOM dan UPT BPOM. 36
Monev DAK NF wilayah Provinsi Kalimantan Timur
Capaian Kegiatan (Realisasi Fisik) TA 2020 Prioritas
target
Bimtek Fisik
Inventarisasi Sampling
Keamanan Pengawasan Kaji Ulang Monitoring Pengawasan
data (Post dan KIE
Pangan (Pre (Pre Market) (Pre Market) dan (post
market) Pengujian
Market) Evaluasi Market)
Nama
No Target
Kab/Kota Target Target
Target minimal Target Target
Minimal minimal
Minimal (kali Capaia Capaia Targe Capaia minimal Capaia Targe Capaian minimal Capaian
pelaku Capaian Capaian (kali
sarana pertemua n n t n (sarana) n t (orang)
usaha pertemuan)
n)
1 Kota Balikpapan 100 80 50 0 2 0 2 0 4 0 100 76 50 0 250 0
2 Kab. Kutai Timur 60 30 35 0 4 0 2 0 4 0 80 0 10 0 300
0
Kab. Kutai
3 90 70 30 12 2 0 2 0 4 0 87 0 10 0 200
Kartanegara 0
4 Kab. Kutai Barat 30 30 15 9 3 0 2 0 4 0 23 8 10 0 200
0
5 Kab. Berau 30 30 30 30 2 1 2 1 4 1 75 37 15 0 200 200
* Berdasarkan data per 28 September 2020 (10.00 WIB) yang diterima di email smartbpom@pom.go.id, aplikasi SMARTPOM dan UPT BPOM.
37
Monev DAK NF wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur Prioritas
Capaian Kegiatan (Realisasi Fisik) TA 2020 target
Bimtek Fisik
Inventarisasi Monitoring Sampling
Keamanan Pengawasan Kaji Ulang Pengawasan
data (Post dan dan KIE
Pangan (Pre (Pre Market) (Pre Market) (post Market)
market) Evaluasi Pengujian
Nama Market)
No Target
Kab/Kota Target Target
Target minimal Target Target
Minimal minimal
Capaian Minimal Capaian (kali Capaia Capaia Capaia minimal Capaian Targ Capaian minimal Capaia
pelaku (kali Target
sarana pertemua n n n (orang) et (orang) n
usaha pertemuan)
n)
1 Kab. Ende 30 30 30 30 3 3 2 2 4 2 28 28 12 12 250 250
3 Kab/Kota (Kab Lembata, Kab.Sikka, dan Kab. Flores Timur) melaporkan tidak ada serapan anggaran dan belum melaksanakan kegiatan
38
* Berdasarkan data per 28 September 2020 (10.00 WIB) yang diterima di email smartbpom@pom.go.id, aplikasi SMARTPOM dan UPT BPOM.
Monev DAK NF wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Prioritas
Capaian Kegiatan (Realisasi Fisik) TA 2020 target
Fisik
Bimtek
Inventarisasi Sampling
Keamanan Pengawasan Kaji Ulang Monitoring Pengawasa
data (Post dan KIE
Pangan (Pre (Pre Market) (Pre Market) dan n (post
market) Pengujian
Market) Evaluasi Market)
N Nama
o Kab/Kota Target Target Target
Target Target
Target minimal minimal minima
Minimal minima
Minimal (kali Capaia (kali Capaia Targe Capaia l Capaia Targe Capaian Capaian
pelaku Capaian Capaian l
sarana pertemua n pertemuan n t n (sarana n t
usaha (orang)
n) ) )
1 Kota Tarakan 60 0 60 0 3 0 2 1 4 0 128 20 10 0 300 0
Kab. Tana
2
Tidung 23 0 30 0 3 0 3 0 4 0 23 0 10 0 100 0
2 Kab/Kota (Kab. Malinau dan Nunukan telah melaporkan pelaksanaan kegiatan DAK dan belum ada capaian anggaran dan capaian kegiatan)
* Berdasarkan data per 28 September 2020 (10.00 WIB) yang diterima di email smartbpom@pom.go.id, aplikasi SMARTPOM dan UPT BPOM.
39
Monev DAK NF wilayah Banten
Capaian Kegiatan (Realisasi Fisik) TA 2020 Prioritas
target
Bimtek Fisik
Inventarisasi Sampling
Keamanan Pengawasan Kaji Ulang Monitoring Pengawasan
data (Post dan KIE
Pangan (Pre (Pre Market) (Pre Market) dan (post
market) Pengujian
Market) Evaluasi Market)
Nama
No Target Target
Kab/Kota Target Target Target
Target minimal minima
Minimal minimal minima
Minimal (kali Capaia Capaia Targe Capaia l Capaia Targe Capaian Capaian
pelaku Capaian Capaian (kali l
sarana pertemua n n t n (sarana n t
usaha pertemuan) (orang)
n) )
3 Kab/Kota (Kab.Lebak, Kab. Pandeglang, dan Kota Serang) melaporkan tidak ada serapan anggaran dan belum melaksanakan kegiatan
* Berdasarkan data per 28 September 2020 (10.00 WIB) yang diterima di email smartbpom@pom.go.id, aplikasi SMARTPOM dan UPT BPOM.
40
Monev DAK NF wilayah Provinsi Sulawesi Barat
Capaian Kegiatan (Realisasi Fisik) TA 2020 Prioritas
target
Bimtek Fisik
Inventarisasi Sampling
Keamanan Pengawasan Kaji Ulang Monitoring Pengawasan
data (Post dan KIE
Pangan (Pre (Pre Market) (Pre Market) dan (post
market) Pengujian
Market) Evaluasi Market)
Nama
No Target
Kab/Kota Target Target
Target minimal Target Target
Minimal minimal
Minimal (kali Capaia Capaia Targe Capaia minimal Capaia Targe Capaian minimal Capaian
pelaku Capaian Capaian (kali
sarana pertemua n n t n (sarana) n t (orang)
usaha pertemuan)
n)
Kab. Mamuju
1 30 30 30 18 3 1 2 1 4 1 23 0 10 0 200 0
Tengah
* Berdasarkan data per 28 September 2020 (10.00 WIB) yang diterima di email smartbpom@pom.go.id, aplikasi SMARTPOM dan UPT BPOM.
41
Monev DAK NF wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara
Prioritas
Capaian Kegiatan (Realisasi Fisik) TA 2020 target Fisik
Bimtek
Inventarisasi Monitoring Sampling
Keamanan Pengawasan Kaji Ulang
data (Post dan Pengawasan dan KIE
Pangan (Pre (Pre Market) (Pre Market)
market) Evaluasi (post Market) Pengujian
Market)
Nama
No
Kab/Kota Target
Target Target
Target minimal Target Target
Minimal minimal
Capaian Minimal Capaian (kali Capaia Capaia Targe Capaia minimal Capaia Targe Capaian minimal Capaian
pelaku (kali
sarana pertemuan n n t n (sarana) n t (orang)
usaha pertemuan)
)
4 Kab/Kota (Kab. Konawe, Kab. Buton Utara, Kab. Kolaka Timur dan Kab. Buton Selatan) melaporkan tidak ada serapan anggaran dan belum
melaksanakan kegiatan
* Berdasarkan data per 28 September 2020 (10.00 WIB) yang diterima di email smartbpom@pom.go.id, aplikasi SMARTPOM dan UPT BPOM. 42
Monev DAK NF wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat
Prioritas
Capaian Kegiatan (Realisasi Fisik) TA 2020 target Fisik
Bimtek
Inventarisasi Monitoring
Keamanan Pengawasan Kaji Ulang (Pre Pengawasan Sampling dan
data (Post dan KIE
Pangan (Pre (Pre Market) Market) (post Market) Pengujian
market) Evaluasi
Market)
No Nama Kab/Kota
Target
Target Target
Target minimal Target Target
Minimal minimal
Capaian Minimal Capaian (kali Capaia Capaia Capaia minimal Capaia Capaian minimal Capaian
pelaku (kali Target Target
sarana pertemuan n n n (sarana) n (orang)
usaha pertemuan)
)
1 Kab. Bima 30 26 30 30 3 3 2 0 4 0 23 0 23 13 400 0
2 Kab/Kota (Kab. Lombok Tengah dan Kab. Sumbawa) melaporkan tidak ada serapan anggaran dan belum melaksanakan kegiatan
* Berdasarkan data per 28 September 2020 (10.00 WIB) yang diterima di email smartbpom@pom.go.id, aplikasi SMARTPOM dan UPT BPOM. 43
Monev DAK NF wilayah Provinsi Sulawesi Selatan
Prioritas
Capaian Kegiatan (Realisasi Fisik) TA 2020 target Fisik
Bimtek
Inventarisasi Sampling
Keamanan Pengawasan Kaji Ulang Monitoring Pengawasan
data (Post dan KIE
Pangan (Pre (Pre Market) (Pre Market) dan (post
market) Pengujian
Market) Evaluasi Market)
Nama
No
Kab/Kota Target
Target Target Target
Target minimal Target
Minimal minimal minimal
Minimal (kali Capaia Capaia Targe Capaia Capaia Targe Capaian minimal Capaian
pelaku Capaian Capaian (kali (sarana
sarana pertemua n n t n n t (orang)
usaha pertemuan) )
n)
2 Kab/Kota (Kab. Barru dan Kab. Toraja Utara) melaporkan tidak ada serapan anggaran dan belum melaksanakan kegiatan
* Berdasarkan data per 28 September 2020 (10.00 WIB) yang diterima di email smartbpom@pom.go.id, aplikasi SMARTPOM dan UPT BPOM. 44
Monev DAK NF wilayah Provinsi Maluku Utara
Prioritas
Capaian Kegiatan (Realisasi Fisik) TA 2020 target Fisik
Bimtek
Inventarisasi Sampling
Keamanan Pengawasan Kaji Ulang Monitoring Pengawasan
data (Post dan KIE
Pangan (Pre (Pre Market) (Pre Market) dan (post
market) Pengujian
Market) Evaluasi Market)
Nama
No
Kab/Kota Target
Target Target Target
Target minimal Target
Minimal minimal minimal
Minimal (kali Capaia Capaia Targe Capaia Capaia Targe Capaian minimal Capaian
pelaku Capaian Capaian (kali (sarana
sarana pertemua n n t n n t (orang)
usaha pertemuan) )
n)
7 Kab/Kota (Kab. Halmahera Tengah, Kab. Halmahera Timur, Kab. Halmahera Selatan, Kab. Halmahera Utara, Kab. Kepulauan Sula, Kota Tidore
Kepulauan dan Kab. Pulau Morotai) melaporkan tidak ada serapan anggaran dan belum melaksanakan kegiatan
* Berdasarkan data per 28 September 2020 (10.00 WIB) yang diterima di email smartbpom@pom.go.id, aplikasi SMARTPOM dan UPT BPOM. 45
TINDAK LANJUT PELAKSANAAN BOK POM TA 2020
46
KENDALA DAN USULAN SOLUSI
Kendala Usulan Solusi
A. Adanya Pandemi Covid-19 sehingga Dapat dilakukan penyesuaian dengan memperhatikan protokol pencegahan Covid 19 sbb:
adanya kebijakan Pembatasan Sosial 1. Pelaksanaan bimtek dan KIE secara bertahap dengan pengurangan jumlah peserta per
Berskala Besar/PSBB di Daerah yang tahap mengacu pada protokol kesehatan
berpengaruh kepada pembatasan 2. Pelaksanaan kaji ulang sertifikasi untuk wilayah dengan PSBB ketat karena merupakan
pelaksanaan kegiatan: telaahan dokumen berdasarkan hasil pengawasan sarana produksi, pengawasan produk
1. Pertemuan yang melibatkan banyak maupun rekomendasi hasil pengawasan BBPOM/Loka POM
orang 3. Pengawasan dalam rangka sertifikasi maupun pengawasan post market pada sarana IRTP
2. Pembatasan perjalanan dinas di lokasi dengan akses terjangkau dan/atau zona aman
pengawasan di Sarana IRTP 4. Sampling dilakukan di sarana distribusi yang memungkinkan dilakukan protokol
(pengawasan post market) kesehatan. Sampling PJAS dapat dialihkan, namun minimal 5% dari total sampel.
3. Pengambilan sampel dan pengujian 5. Pengujian dapat dilakukan di lab terakreditasi manapun. Parameter uji dapat disesuaikan
4. Pelaporan dengan SMARTPOM, E dengan risiko produk sehingga sesuai denggan pagu biaya. Prioritas parameter uji dapat
renggar, dan Aladin didiskusikan dengan Balai Besar POM atau Loka POM
B. Persepsi bahwa pelaksanaan kegiatan 6. Monitoring TL ke sarana produksi dapat dilakukan secara daring dan dilakukan inspeksi
DAK NF Was OM harus menunggu kembali ketika keadaan normal
perubahan RAPD → DAK POM tidak ada 7. Komunikasi dan koordinasi mekanisme pencairan anggaran di daerah dengan KPPN dan
realokasi anggaran untuk covid 19 BPKD setempat mengingat anggaran DAK sebenarnya telah tersedia di daerah.
C. Perbedaan persepsi mekanisme 8. FGD DAK dengan mengundang BPKD, KPPN dan Kemenkeu
pencairan anggaran DAK di Daerah 9. BPOM telah mengupayakan agar sistem pelaporan selanjutnya terintegrasi antara SMART
D. Kesulitan pelaporan melalui 3 kanal a.l BPOM dengan e-Renggar
Aladin, E-renggar dan SMART BPOM
PENGAWALAN DAK NON FISIK
SUB BIDANG PENGAWASAN
OBAT DAN MAKANAN TA 2020
OLEH BADAN POM
48
PENGAWALAN PELAKSANAAN DAK OLEH BPOM
• ADVOKASI DAN BIMBINGAN TEKNIS TERMASUK
1 AUDITPENDAMPINGAN (ONLINE DAN OFFLINE)
49
ADVOKASI DAN BIMBINGAN TEKNIS
PADA PEMERINTAH DAERAH KAB/KOTA
Bentuk Kegiatan:
55