Anda di halaman 1dari 12

Volume I No.

01, Februari 2016 ISSN : 2502-3780

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN


LOKASI TERHADAP TINGKAT PENJUALAN USAHA JASA MIKRO DI
KABUPATEN LAMONGAN

*( Ali fathoni
Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Lamongan
Jl. Veteran No.53A Lamongan
Telp. ( 0322 ) 324706, Faks. ( 0322 ) 324706
Email : jpim.unisla@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari
jawaban dari pertanyaan “apakah faktor kedekatan dengan infrastruktur, lingkungan
bisnis, biaya lokasi berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap tingkat
penjualan usaha jasa skala mikro dan kecil di Desa Blimbing Kec. Paciran Kab.
Lamongan?”. “dan manakah variabel yang paling dominan terhadap tingkat
penjualan usaha jasa skala mikro dan kecil di Desa Blimbing Kec. Paciran Kab.
Lamongan?”. Penelitian ini menggunakan metode analisa data uji validitas dan uji
reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, dan uji goodness of fit. Hasil
penelitiannya yaitu untuk variabel infrastruktur tidak berpengaruh secara parsial
sedangkan variabel lingkungan bisnis dan biaya lokasi berpengaruh secara parsial.
Dan untuk semua variabel memiliki pengaruh secara simultan. Dan variabel yang
paling dominan dimiliki oleh variabel lingkungan bisnis. Dari hasil analisa tersebut
dapat disimpulkan bahwa infrastruktur tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat
penjualan, sedangkan lingkungan bisnis dan biaya lokasi berpengaruh signifikan
terhadap tingkat penjualan. Berdasarkan kesimpulan diajukan saran kepada
pengusaha agar lebih cermat dalam menentukan pemilihan lokasi guna meningkatkan
tingkat penjualan yang diharapkan semua pengusaha.

Kata Kunci: Pemilihan lokasi, Tingkat Penjualan, Usaha jasa mikro

PENDAHULUAN digunakan pengusaha pada daerah


Banyaknya perusahaan yang yang strategis sehingga dapat
bergerak dalam bisnis saat ini akan memaksimalkan laba. Lokasi
menimbulkan persaingan yang pemasaran yang nyaman, aman,
semakin ketat. Situasi yang seperti ini bersih, ramai, dan mudah di jangkau
menuntut setiap perusahaan untuk merupakan beberapa kriteria lokasi
lebih seksama mengarahkan perhatian yang diminati oleh banyak konsumen.
pada banyak faktor untuk menentukan Lokasi pemasaran adalah suatu
keberhasilannya. wilayah atau tempat dimana
Salah satunya adalah menentukan perusahaan dapat menjalankan atau
lokasi tempat untuk bisnis. Lokasi melaksanakan kegiatan pemasarannya
adalah letak atau tempat yang kepada masyarakat. Jadi memilih

Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen 22


Volume I No.01, Februari 2016 ISSN : 2502-3780

lokasi berdagang merupakan pengembangan yang secara luas


keputusan penting yang harus sebagai wujud pihak yang tegas
membujuk pelanggan untuk datang ke kepada kelompok usaha ekonomi
rakyat, tanpa harus mengabaikan
tempat bisnis dalam memenuhi
peranan usaha besar dan badan usaha
kebutuhan, karena pemilihan lokasi milik pemerintah.
mempunyai fungsi yang strategis Keberadaan Desa Blimbing
dalam menentukan tercapainya tujuan merupakan magnet bagi seorang
badan usaha. pengusaha untuk mendirikan usaha
jasa disekitarnya. Hal ini tidak
Pemilihan lokasi suatu perusahaan
terlepas dari terciptanya pasar yang
akan mempengaruhi resiko dan
sangat potensial dari keberadaan Desa
keuntungan perusahaan tersebut
Blimbing itu sendiri. Banyaknya
secara keseluruhan, mengingat lokasi
masyarakat di Desa Blimbing
sangat mempengaruhi biaya tetap
merupakan pasar yang sangat
maupun biaya variabel, baik dalam
potensial untuk dijadikan lahan bisnis.
jangka menengah maupun jangka
Hal inilah yang menyebabkan
panjang. Sebagai contoh, biaya
fenomena menjamurnya usaha jasa
transportasi saja bisa mencapai 25%
yang didirikan di Desa Blimbing. Bagi
harga jual produk (tergantung kepada
usaha jasa, lokasi yang strategis
produk dan tipe produksi atau jasa
seringkali lebih penting dari pada
yang diberikan). Hal ini berarti bahwa
faktor-faktor yang lain. Hal ini berarti
seperempat total pendapatan
bahwa pengusaha rela membayar
perusahaan mungkin dibutuhkan
biaya yang lebih besar untuk
hanya untuk menutup biaya
pemilihan lokasi dengan
pengangkutan bahan mentah yang
mengharapkan pendapatan besar
masuk dan produk jasa yang keluar
sebagai akibat pemilihan lokasi yang
dari perusahaan.
tepat. Hal ini juga terjadi pada usaha
Menurut departemen tenaga kerja
(Depnaker) usaha mikro adalah usaha jasa yang berdiri di sekitar Desa
yang memilki kurang dari lima orang Blimbing. Mereka rela membayar
tenaga kerja.Usaha mikro merupakan mahal untuk membuka usaha di lokasi
kegiatan usaha yang dapat ini dengan mengharapkan pendapatan
memperluas lapangan pekerjaan serta yang besar mengingat adanya pasar
memberikan pelayanan ekonomi yang potensial akibat adanya
secara luas kepada masyarakat dan
dapat berperan dalam proses penduduk yang sangat padat di sekitar
pemerataan dan peningkatan Desa Blimbing. Disamping faktor
pendapatan masyarakat, mendorong biaya, faktor kedekatan dengan
pertumbuhan ekonomi, serta berperan infrastruktur dan kedekatan dengan
mewujudkan stabilitas nasional. lingkungan bisnis merupakan hal-hal
Selain itu usaha mikro adalah salah yang diperhatikan pengusaha sebelum
satu pilar utama ekonomi nasional
mendirikan usaha di sekitar Desa
yang mendapatkan kesempatan utama,
dukungan, perlindungan serta Blimbing.

Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen 23


Volume I No.01, Februari 2016 ISSN : 2502-3780

5) Membentuk Model-Model
LANDASAN TEORI Pengambilan Keputusan;
Lokasi adalah letak atau toko 6) Menentukan Lokasi Terbaik.
pengecer pada daerah yang strategis Menurut definisi dari Asosiasi
sehingga dapat memaksimumkan laba Pemasaran Amerika (The American
(Basu Swasta dan Irawan dalam Marketing Association) dalam
Rusdiana, 2014:248). Sedangkan (Susatyo Herlambang 2014:91)
pengertian lokasi menurut (Kasmir Manajemen Penjualan adalah
dalam Muhammad Shobakh, 2013:11) perencanaan, pengarahan, dan
yaitu tempat melayani konsumen, pengawasan personal selling,
dapat pula diartikan sebagai tempat termasuk penarikan, pemilihan,
untuk memajang barang-barang perlengkapan, penentuan rute,
dagangannya. pengawasan, pembayaran, dan
Dengan demikian yang dimaksud motivasi sebagai tugas yang diberikan
dengan lokasi adalah tempat kepada para tenaga kerja.
menjalankan aktivitas yang melayani Tujuan kegiatan penjualan untuk
konsumen, aktivitas produksi, sebuah perusahaan, pada umumnya
aktivitas penyimpanan, ataupun untuk mempunyai tiga tujuan umum
mengendalikan kegiatan perusahaan penjualan, yaitu:
secara keseluruhan. 1) Mencapai volume penjualan
Menurut (Suliyanto, 2010:134) tertentu;
Lokasi bisnis adalah lokasi dimana 2) Mendapatkan laba tertentu;
bisnis anda akan dijalankan. Faktor- 3) Menunjang pertumbuhan
faktor utama dalam pemilihan lokasi perusahaan.
adalah: Menurut (Iswi Hariyani,
1) Ketersediaan Bahan Mentah; 2010:110) Usaha Mikro Kecil dan
2) Letak pasar yang dituju; Menengah dapat diartikan sebagai
3) Ketersediaan sumber energi, air, berikut:
dan sarana komunikasi; a. Usaha Jasa Skala Mikro
4) Ketersediaan tenaga kerja; Usaha debitur UKM saat ini telah
5) Ketersediaan sarana transportasi. disempurnakan berdasarkan ketentuan
Menurut (Rusdiana, 2014:266- pasal 1 dan pasal 6 UU 20/2008
267), langkah-langkah dalam tentang usaha mikro kecil dan
menentukan lokasi usaha adalah: menengah (UMKM). Definisi usaha
1) Merumuskan sasaran pemilihan mikro sesuai UU No.20/2008 adalah
tempat kedudukan perusahaan; usaha produktif milik orang
2) Merumuskan batas atau kendala; perorangan dan /atau badan usaha
3) Merumuskan Norma-Norma perorangan yang memenuhi kriteria:
Keputusan; 1) Memiliki kekayaan bersih paling
4) Menghubungkan Norma-Norma banyak Rp. 50 juta tidak termasuk
Keputusan dengan Sasaran tanah dan bangunan tempat
Pemilihan Lokasi; usaha; atau

Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen 24


Volume I No.01, Februari 2016 ISSN : 2502-3780

2) Memiliki hasil penjualan tahunan


paling banyak Rp. 300 juta. METODE PENELITIAN
b. Usaha Jasa Skala Kecil Desain penelitian ini
Usaha kecil, sesuai pasal 1 dan menggunakan metode kuantitatif
pasal 6 UU 20/2008 adalah usaha dengan tujuan untuk mengukur
ekonomi produktif yang berdiri efektivitas analisa faktor-faktor yang
sendiri, yang dilakukan oleh orang mempengaruhi pemilihan lokasi
perorangan atau badan usaha yang terhadap tingkat penjualan pada usaha
bukan merupakan anak perusahaan jasa skala mikro dan kecil di desa
atau bukan cabang perusahaan yang Blimbing-Paciran-Lamongan. Subjek
dimiliki, dikuasai, atau menjadi yang diteliti adalah pemilik usaha
bagian baik secara langsung maupun jasa yang ada di sekitar desa
tidak langsung dari usaha menengah blimbing..
atau usaha besar yang memenuhi Teknik pengambilan sampel terdiri
kriteria: atas populasi dan sampel. Populasi
1) Memiliki kekayaan bersih lebih menurut (Sugiyono, 2012:80) dapat
dari Rp. 50 juta hingga Rp. 500 didefinisikan sebagai wilayah
juta tidak termasuk tanah dan generalisasi yang terdiri dari obyek
bangunan tempat usaha; atau atau subyek yang mempunyai kualitas
2) Memiliki hasil penjualan tahunan dan karakteristik tertentu yang
lebih dari Rp. 300 juta hingga Rp. ditetapkan oleh peneliti untuk
2,5 miliar. dipelajari dan kemudian ditarik
c. Usaha Jasa Skala Menengah kesimpulannya. Jadi populasi dari
Usaha menengah, sesuai pasal 1 penelitian ini adalah semua usaha jasa
dan pasal 6 UU 20/2008, adalah usaha berskala mikro-kecil yang berada di
ekonomi produktif yang berdiri Desa Blimbing-Paciran-Lamongan
sendiri, yang dilakukan oleh orang yang berjumlah 64 usaha jasa.
perorangan atau badan usaha yang Sedangkan Sampel menurut
bukan merupakan anak perusahaan (Sugiyono, 2012:81), adalah bagian
atau cabang perusahaan yang dimiliki, dari jumlah karakteristik yang dimiliki
dikuasai, atau menjadi bagian baik oleh populasi tersebut. Dan yang
langsung maupun tidak langsung digunakan sebagai sampel berjumlah
dengan usaha kecil atau besar, dan 35 usaha jasa.
yang memiliki kriteria sebagai Menurut (Sugiyono, 2012:137-
berikut: 146) teknik pengumpulan data
1) Memiliki kekayaan bersih lebih kuantitatif terdiri atas:
dari Rp. 500 juta hingga Rp. 10 a. Observasi digunakan bila
miliar tidak termasuk tanah penelitian berkenaan dengan
bangunan dan tempat usaha ; atau perilaku manusia, proses kerja,
2) Memiliki hasil penjualan tahunan gejala-gejala alam dan bila
lebih dari Rp. 2,5 miliar hingga responden yang diamati tidak
Rp. 5 miliar. berlalu besar atau banyak;

Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen 25


Volume I No.01, Februari 2016 ISSN : 2502-3780

b. Wawancara digunakan sebagai Variabel terikat dalam


teknik pengumpulan data apabila penelitian ini adalah “tingkat
peneliti ingin melakukan studi penjualan”, sebagai variabel yang
pendahuluan untuk menemukan dipengaruhi.
permasalahan yang harus diteliti,
dan juga apabila peneliti ingin Metode Analisis Data
mengetahui hal-hal dari responden Menurut (Sugiyono, 2012:150),
yang lebih mendalam dan jumlah analisis data adalah proses mencari
respondennya sedikit; dan menyusun secara sistematis data
c. Angket atau kuesioner adalah yang diperoleh dari hasil wawancara,
teknik pengumpulan data yang catatan lapangan, dan dokumentasi,
dilakukan dengan cara memberi dengan cara mengorganisasikan data
seperangkat pertanyaan atau ke dalam kategori, menjabarkan ke
pernyataan tertulis kepada unit-unit, melakukan sintesa,
responden untuk di jawab. Angket menyusun ke dalam pola, memilih
cocok digunakan untuk responden mana yang penting dan yang akan
dalam jumlah besar. dipelajari, dan membuat kesimpulan
Alat yang digunakan untuk sehingga mudah difahami oleh diri
mengambil data dari pengusaha- sendiri maupun orang lain.
pengusaha tersebut adalah kuesioner. Dalam hal ini penulis harus
Dalam penelitian ini, variabel memeriksa dan menguji ada tidaknya
yang digunakan adalah: hubungan metode ini dengan cara:
1). Variabel Independent/Variabel 1) Uji Validitas dan Uji Reliabilitas;
bebas adalah variabel yang 2) Analisis Regresi Berganda;
mempengaruhi atau yang menjadi 3) Uji Asumsi Klasik, yang terdiri
sebab perubahannya atau atas uji normalitas, uji
timbulnya variabel dependen multikolinearitas, uji
(terikat). heterokedastisitas;
Variabel bebas dalam 4) Koefisien Determinasi;
keseluruhan judul adalah 5) Goodness Of Fit, yang terdiri atas
“Pemilihan Lokasi” dalam uji t dan uji F.
penelitian ini pemilihan lokasi Perhitungan ini menggunakan statistik
dijabarkan menjadi tiga variabel, SPSS Versi 20.
yaitu: infrastruktur (X1),
lingkungan bisnis (X2), biaya HASIL PENELITIAN DAN
lokasi (X3). PEMBAHASAN
2). Variabel dependen/Variabel terikat Dengan menggunakan kriteria tiga
merupakan variabel yang kotak (Three-box Method), maka
dipengaruhi atau yang menjadi rentang sebesar 0,3 akan digunakan
akibat karena adanya variabel sebagai dasar interpretasi nilai indeks
bebas. sebagai berikut :

Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen 26


Volume I No.01, Februari 2016 ISSN : 2502-3780

0,1 – 0,40 = Tidak Setuju 0,41 – 0,70 e. Indeks Tingkat Keamanan


= Netral 0,71 – 1,0 = Setuju =((1x(0/35))+(2x(0/35))+(3x(8/35)
)+(4x(12/35))+(5x(15/35)))/5=
Tabel 1.
Tanggapan Responden Infrastruktur
0,838
Indikat Frekuensi Jawaban Responden Mengenai Indek Indeks kedekatan dengan
or Kedekatan Dengan Infrastruktur s
Kedek Kede infrastruktur: 0,824 + 0,838 + 0,74 +
atan katan 0,85 + 0,838 = 0,818.
Denga Deng
n 1 2 3 4 5 an Berdasarkan tabel 1 di atas
Infrast Infras
ruktur truktu kriteria kelima indikator tersebut
r
Keters
termasuk setuju.
ediaan 0/35 0/35 5/35 20/35 10/35 0,824
Listrik
Keters Tabel 2.
ediaan
Air
0/35 0/35 8/35 12/35 15/35 0,838 Tanggapan Responden Lingkungan
Bersih Bisnis
Adany
a Indikato Indeks
Akses r Kedeka
0/35 0/35 15/35 15/35 5/35 0,74 Kedeka Frekuensi Jawaban Responden Mengenai tan
Jalan Kedekatan Dengan Lingkungan Bisnis
Berasp tan Dengan
al Dengan Lingku
Lingku ngan
Keters
ngan 1 2 3 4 5 Bisnis
ediaan
0/35 0/35 6/35 14/35 15/35 0,85 Bisnis
Lahan
Parkir Kedeka
tan
Tingka
dengan
t 0/ 35 0/35 10/35 13/35 12/35 0,808
0/35 0/35 8/ 35 12/35 15/35 0,838 Bisnis
Keama
Jasa
nan
Lain
Total 0,818
Kedekat
Sumber : Pendapatan data responden an
dengan 0/35 0/35 5/35 10/35 20/35 0,882
di Kabupaten Lamongan 2015 Konsu
Angka indeks di atas diperoleh men
Kedekat
dari perhitungan sebagai berikut : an
2/35 3/35 14/35 16/35 0/35 0,648
dengan
a. Indeks Ketersediaan Listrik Pesaing
=((1x(0/35))+(2x(0/35))+(3x(5/35) Kedekat
an
0/35 0/35 0/35 15/35 20/35 0,912
)+(4x(20/35))+(5x(10/35)))/5= dengan
Suplier
0,824 Keleng
kapan
b. Indeks Ketersediaan Air Bersih Peralata
0/35 0/35 0/35 12/35 23/35 0,93

=((1x(0/35))+(2x(0/35))+(3x(8/35) n
Total 0,836
)+(4x(12/35))+(5x(15/35)))/5=
0,838 Sumber : Pendapatan data responden
c. Indeks Adanya Akses Jalan di Kabupaten Lamongan 2015
Beraspal Di Depan Lokasi Usaha
=((1x0/35))+(2x(0/35))+(3x(15/35) Angka indeks di atas diperoleh dari
)+(4x(15/35))+(5x(5/35)))/5= 0,74 perhitungan sebagai berikut :
d. Indeks Ketersediaan Lahan Parkir a. Indeks Kedekatan dengan Bisnis
=((1x(0/35))+(2x(0/35))+(3x(6/35) Jasa Lain:
)+(4x14/35))+(5x(15/35)))/5= 0,85 =((1x(0/35)+(2x(0/35)+(3x(10/35)
+(4x(13/35)+(5x(12/35)))/5= 0,808

Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen 27


Volume I No.01, Februari 2016 ISSN : 2502-3780

b. Indeks Kedekatan dengan a. Indeks Harga Sewa Tempat


Konsumen : Usaha:
=((1x(0/35)+(2x(0/35)+(3x(5/35)+( =((1x(0/35))+(2x(5/35))+(3x(0/35
4x(10/35)+(5x(20/35)))/5= 0,882 ))+(4x(20/35))+(5x(10/35)))/5=0,
c. Indeks Kedekatan dengan Pesaing 796
: b. Indeks Ada Tidaknya Biaya
=((1x(2/35)+(2x(3/35)+(3x(14/35) Renovasi:
+(4x(16/35)+(5x(0/35)))/5 = 0,648 =((1x(0/35))+(2x(0/35))+(3x(5/35
d. Indeks Kedekatan dengan Suplier : ))+(4x(20/35))+(5x(10/35)))/5=
=((1x(0/35)+(2x(0/35)+(3x(0/35)+( 0,824
4x(15/35)+(5x(20/35)))/5 = 0,912 c. Indeks Ada/ Tidaknya Insentif
e. Indeks Kelengkapan Peralatan: Bangunan:
=((1x(0/35)+(2x(0/35)+(3x(0/35)+( =((1x(0/35))+(2x(13/35))+(3x(7/3
4x(12/35)+(5x(23/35)))/5 = 0,93 5))+(4x(10/35))+(5x(5/35)))/5=
Indeks lingkungan bisnis = 0,808 + 0,638
0,882 + 0,648 + 0,912 + 0,93 = 0,836. d. Indeks Besarnya Pajak:
Berdasarkan tabel 2 di atas ada =((1x(2/35))+(2x(3/35))+(3x(14/3
satu indikator yang memiliki kriteria 5))+(4x(16/35))+(5x(0/35)))/5=
netral yaitu 0,648 dengan indikator 0,648
kedekatan dengan pesaing. Sedangkan e. Indeks Tingkat Suku Bunga
indikator lainnya memiliki kriteria =((1x(0/35))+(2x(13/35))+(3x(7/3
setuju. 5))+(4x(10/35))+(5x(5/35)))/5=
0,638
Tabel 3. Indeks biaya lokasi : 0,796 +
Tanggapan Responden Biaya Lokasi 0,824 + 0,638 + 0,648 + 0,638
Frekuensi Jawaban Responden Indeks = 0,7088.
Indikator
Mengenai Kedekatan Dengan Kedekat
Kedekatan
Dengan
Biaya Lokasi an Berdasarkan tabel 3 di atas hanya
Dengan
Biaya dua indikator yang termasuk setuju
1 2 3 4 5 Biaya
Lokasi
Lokasi
Harga Sewa
yaitu indikator harga sewa tempat dan
Tempat 0/35 5/35 0/35 20/35 10/35 0,796 ada/tidaknya biaya renovasi,
Usaha
Ada/Tidakn sedangkan yang lain netral.
ya Biaya 0/35 0/35 5/35 20/35 10/35 0,824
Renovasi
Ada/Tidakn Tabel 4.
ya Insentif 0/35 13/35 7/35 10/35 5/35 0,638
Bangunan Tanggapan Responden Tingkat
Besarnya
Pajak
2/35 3/35 14/35 16/35 0/35 0,648 Penjualan
Tingkat Indeks
0/35 13/35 7/35 10/35 5/35 0,638
Suku Bunga Frekuensi Jawaban Responden Kedekat
Total 0,7088 Indikator Mengenai Tingkat Penjualan an
Tingkat Dengan
Sumber : Pendapatan data responden Penjualan Tingkat
di Kabupaten Lamongan 2015 1 2 3 4 5 Penjual
an
Angka indeks di atas diperoleh Tingkat
Kedatang
dari perhitungan sebagai berikut : an
0/35 0/35 5/35 0/35 0/35 0,824
Pelangga

Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen 28


Volume I No.01, Februari 2016 ISSN : 2502-3780

n/ hari netral yaitu indikator waktu


tercapainya BEP dan rol usaha.
Pertumbu Sedangkan yang lain termasuk setuju.
han Laba 0/35 0/35 8/35 9/35 8/35 0,854
Bersih
Waktu Analisa Data
Tercapain 0/35 0/35 4/35 5/35 6/35 0,694
ya BEP
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Rol
a. Uji Validitas
0/35 0/35 0/35 9/35 6/35 0,658
Usaha Dari hasil uji validitas diperoleh nilai
Pencapaia
n Real untuk variabel X1 (infrastruktur)
0/35 7/35 0/35 0/35 8/35 0,706
Profit yaitu nilai X1.1 sebesar 0,727,
Usaha
Total 0,7472
nilai X1.2 sebesar 0,396, nilai
X1.3 sebesar 0,694, nilai X1.4
Sumber : Pendapatan data responden
sebesar 0,587, dan nilai X1.5
di Kabupaten Lamongan 2015
sebesar 0,727. Untuk variabel X2
Angka indeks di atas diperoleh
(lingkungan Bisnis) yaitu nilai
dari perhitungan sebagai berikut :
X2.1 sebesar 0,679, nilai X2.2
a. Indeks Tingkat Kedatangan
sebesar 0,578, nilai X2.3 sebesar
Pelanggan/Hari:
0,818, nilai X2.4 sebesar 0,368,
=((1x(0/35))+(2x(0/35))+(3x(5/35
dan nilai X2.5 sebesar 0,640.
))+(4x(20/35))+(5x(10/35)))/5=
Untuk variabel X3 (Biaya Lokasi)
0,824
yaitu nilai X3.1 sebesar 0,730,
b. Indeks Pertumbuhan Laba Bersih:
nilai X3.2 sebesar 0,395, nilai
=((1x(0/35))+(2x(0/35))+(3x(8/35
X3.3 sebesar 0,830, nilai X3.4
))+(4x(9/35))+(5x(18/35)))/5=
sebesar 0,513, dan nilai X3.5
0,854
sebesar 0,830. Untuk variabel Y
c. Indeks Waktu Tercapaian BEP:
(Tingkat Penjualan) yaitu nilai
=((1x(0/35))+(2x(10/35))+(3x(4/3
Y1.1 sebesar 0,820, nilai Y1.2
5))+(4x(15/35))+(5x(6/35)))/5=
sebesar 0,916, nilai Y1.3 sebesar
0,694
0,866, nilai Y1.4 sebesar 0,946,
d. Indeks Rol Usaha:
dan nilai Y 1.5 sebesar 0,853.
=((1x(0/35))+(2x(10/35))+(3x(10/
Dengan demikian dapat disimpulkan
35))+(4x(9/35))+(5x(6/35)))/5=
bahwa indikator variabel
0,658
infrastruktur (X1), Lingkungan
e. Indeks Real Profit Usaha
Bisnis (X2), Biaya Lokasi (X3),
=((1x(0/35))+(2x(7/35))+(3x(10/3
dan Tingkat Penjualan (Y)
5))+(4x(10/35))+(5x(8/35)))/5=
dinyatakan valid karena nilai r
0,706
hitung ≥ r tabel sebesar 0,344.
Indeks tingkat penjualan: 0,824 +
Sehingga seluruh indikator yang
0,854 + 0,694 + 0,658 + 0,706 =
ada pada variabel-variabel
0,7472.
penelitian tersebut layak untuk
Berdasarkan tabel 4 di atas ada
digunakan.
dua indikator yang memiliki kriteria

Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen 29


Volume I No.01, Februari 2016 ISSN : 2502-3780

b. Uji Reliabilitas atas dan di bawah sumbu Y, dan


Dari masing-masing variabel tidak mempunyai pola yang
diperoleh nilai Cronbach Alpha teratur, jadi kesimpulannya
yaitu untuk variabel infrastruktur variabel bebas tidak terjadi
(X1) sebesar 0,614, untuk variabel heteroskedastisitas.
lingkungan bisnis (X2) sebesar
0,615, untuk variabel biaya lokasi Analisis Regresi Berganda
(X3) sebesar 0,684, untuk nilai Dari uji regresi linier berganda
tingkat penjualan (Y) sebesar menghasilkan persamaan:
0,928. Y = -10,323 + 0,318 X1 + 0,701 X2 +
Dengan demikian dapat 0,443 X3
disimpulkan bahwa semua Dari persamaan regresi linier
variabel dikatakan reliabel karena berganda tersebut di atas, maka
memiliki nilai Cronbach Alpha ≥ dapat diartikan bahwa:
0,6. Sehingga seluruh variabel a) a = -10,323
yang ada pada indikator variabel Menunjukkan bahwa jika
penelitian ini dikatakan layak semua variabel bebas tidak
untuk digunakan. mengalami perubahan atau
konstan, maka tingkat penjualan
Uji Asumsi Klasik naik sebesar -10,323.
a. Uji Normalitas b) b1 = 0,318
Dari grafik histogram dan gambar P- Jika terjadi kenaikan
Plot terlihat titik-titik mengikuti sebesar satu satuan pada
dan mendekati garis diagonalnya variabel infrastruktur (X1),
sehingga dapat disimpulkan bahwa sedangkan variabel lingkungan
model regresi memenuhi asumsi bisnis (X2) dan biaya lokasi
normalitas. (X3) konstan, maka tingkat
b. Uji Multikolinearitas penjualan naik sebesar 0,318.
Dari masing-masing variabel c) b2 = 0,701
diperoleh nilai VIF untuk nilai Jika terjadi kenaikan
variabel infrastruktur (X1) sebesar sebesar satu satuan pada
1,177, untuk nilai variabel variabel lingkungan bisnis (X2),
lingkungan bisnis (X2) sebesar sedangkan variabel infrastruktur
1,292, dan nilai variabel biaya (X1) dan biaya lokasi (X3)
lokasi (X3) sebesar 1,298. Dapat konstan, maka tingkat penjualan
disimpulkan bahwa semua naik sebesar 0,701.
variabel tidak mengalami d) b3 = 0,443
multikolinearitas karena nilai VIF Jika terjadi kenaikan
lebih kecil dari 10. sebesar satu satuan pada
c. Uji Heteroskedastisitas variabel biaya lokasi (X3),
Berdasarkan hasil output SPSS sedangkan variabel infrastruktur
didapatkan titik-titik menyebar di (X1) dan lingkungan bisnis (X2)

Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen 30


Volume I No.01, Februari 2016 ISSN : 2502-3780

konstan, maka tingkat penjualan dengan biaya lokasi terhadap


naik sebesar 0,443. tingkat penjualan. Sehingga
hipotesis yang menyatakan bahwa
Koefisien Determinasi kedekatan dengan infrastruktur
Dari hasil pengolahan data SPSS berpengaruh secara signifikan
diperoleh besarnya Adjusted R2 diterima.
adalah 0,269. Hal ini berarti bahwa b. Uji F
26,9% variasi tingkat penjualan dapat Dari hasil uji ANOVA didapat
dijelaskan oleh variasi dari ketiga uji Fhitung 5,170 ≥ 2,91 dan
variabel independen yakni Kedekatan signifikan 0,005 < 0,05 maka tolak
dengan Infrastruktur, Lingkungan Ho terima Ha yang artinya
Bisnis, dan Biaya Lokasi, sedangkan terdapat pengaruh yang signifikan
73,1% lainnya dijelaskan oleh sebab- antara variabel kedekatan dengan
sebab lain diluar model. infrastruktur, lingkungan bisnis
Uji Goodness Of Fit dan biaya lokasi terhadap tingkat
a. Uji t penjualan
Dari uji t diperoleh hasil sebagai Berdasarkan uraian di atas
berikut: diketahui bahwa tidak ada pengaruh
1) t hitung X1 1,067 ≤ t tabel 1,695 yang signifikan antara kedekatan
sehingga Ha di tolak dan Ho dengan infrastruktur dan biaya lokasi
diterima artinya tidak ada terhadap tingkat penjualan jasa mikro
pengaruh yang signifikan antara kecil di sekitar Desa Blimbing
kedekatan dengan infrastruktur Kecamatan Paciran Kabupaten
terhadap tingkat penjualan. Lamongan. Dan ada pengaruh yang
Sehingga hipotesis yang signifikan antara lingkungan bisnis
menyatakan bahwa kedekatan terhadap tingkat penjualan. Besarnya
dengan infrastruktur berpengaruh pengaruh dari ketiga variabel bebas
secara signifikan ditolak. X1, X2, dan X3 terhadap tingkat
2) t hitung X2 2,200 ≤ t tabel 1,695 penjualan (Y) adalah 0,269 atau
sehingga Ha di terima dan Ho 26,9%. Hal ini menunjukkan bahwa
ditolak artinya ada pengaruh yang kedekatan dengan infrastruktur tidak
signifikan antara kedekatan memberikan andil yang cukup besar
dengan lingkungan bisnis terhadap terhadap tingkat penjualan sedangkan
tingkat penjualan. Sehingga lingkungan bisnis dan biaya lokasi
hipotesis yang menyatakan bahwa sangat besar andilnya terhadap
kedekatan dengan infrastruktur tingkat penjualan mikro kecil di Desa
berpengaruh secara signifikan Blimbing Kecamatan Paciran
diterima. Kabupaten Lamongan. Sedangkan
3) t hitung X3 2,064 ≤ t tabel 1,695 sisanya 73,1% dipengaruhi oleh
sehingga Ha di terima dan Ho faktor lain.
ditolak artinya ada pengaruh yang
signifikan antara kedekatan

Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen 31


Volume I No.01, Februari 2016 ISSN : 2502-3780

KESIMPULAN DAN SARAN sehingga Ha di terima dan Ho


Kesimpulan ditolak.
Penelitian ini mencoba untuk 2. Ada pengaruh secara simultan
meneliti, apakah Kedekatan dengan antara variabel kedekatan dengan
Infrastruktur, Lingkungan Bisnis, dan infrastruktur (X1), lingkungan
Biaya Lokasi mempengaruhi bisnis (X2), dan biaya lokasi (X3)
pemilihan lokasi terhadap tingkat terhadap tingkat penjualan (Y)
penjualan jasa mikro kecil di Desa dari perhitungan Uji F diperoleh
Blimbing Kecamatan Paciran nilai sebesar Fhitung 5,170 ≥
Kabupaten Lamongan. Dengan Ftabel 2,91 maka Ha diterima dan
memperhatikan hasil analisis dan Ho ditolak.
pembahasan yang dilakukan 3. Dari ketiga variabel independen
sebelumnya, maka dapat ditarik yang diajukan dalam penelitian
beberapa kesimpulan penelitian ini, variabel lingkungan bisnis
sebagai berikut : adalah variabel yang memiliki
1. Tidak ada pengaruh secara parsial pengaruh yang paling dominan
untuk variabel infrastruktur (X1) terhadap variabel dependen yakni
dengan dari perhitungan regresi tingkat penjualan jasa mikro kecil
0,318. Ada pengaruh secara yang berada di Desa Blimbing
parsial antara variabel lingkungan Kecamatan Paciran Kabupaten
bisnis dan variabel biaya lokasi Lamongan.
pada Desa Blimbing Kecamatan
Paciran Kabupaten Lamongan. Saran
Variabel lingkungan bisnis (X2) Adapun saran penulis bagi
mempengaruhi pemilihan lokasi pemilik usaha jasa mikro kecil di desa
terhadap tingkat penjualan (Y) blimbing kecamatan paciran
dari perhitungan regresi 0,701 kabupaten lamongan adalah sebelum
sedangkan variabel biaya lokasi mendirikan usaha jasa pemilik harus
(X3) mempengaruhi pemilihan memperhatikan faktor-faktor
lokasi terhadap tingkat penjualan pemilihan lokasi dengan baik karena
(Y) dari perhitungan regresi 0,443. faktor-faktor tersebut sangat
Untuk Uji t variabel infrastruktur mempengaruhi jalannya usaha agar
(X1) diperoleh thitung 1,067 ≤ dapat menghasilkan tingkat penjualan
ttabel 1,695 sehingga Ha ditolak yang diharapakan. Sehingga
dan Ho diterima, untuk Uji t perusahaan juga dapat bersaing
variabel lingkungan bisnis (X2) dengan perusahaan lain yang bergerak
diperoleh thitung 2,200 ≤ ttabel di bidang yang sama dan dapat
1,695 sehingga Ha di terima dan menambah daya tarik konsumen untuk
Ho ditolak, dan untuk variabel menggunakan usaha jasa agar dapat
biaya lokasi (X3) diperoleh meningkatkan pendapatan bagi
thitung 2,064 ≤ ttabel 1,695 perusahaan.

Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen 32


Volume I No.01, Februari 2016 ISSN : 2502-3780

DAFTAR PUSTAKA
Haming, M. dan Nurnajamuddin, M.
(2014). Manajemen Produksi
Modern Operasi Manufaktur
dan Jasa. Jakarta: PT. Bumi
Aksara
Hariyani, Iswi. (2010). Restrukturisasi
& Penghapusan Kredit Macet.
Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo Kompas
Gramedia
Herlambang, Susatyo. (2014). Basic
Marketing (Dasar-Dasar
Pemasaran) Cara Mudah
Memahami Ilmu Pemasaran.
Yogyakarta: Gosyen
Publishing.
Rusdiana. (2014). Manajemen
Operasi. Bandung: CV.
Pustaka Setia.
Santoso, Singgih. (2014). Panduan
Lengkap SPSS Versi 20 Edisi
Revisi. Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R &
D. Bandung: Alfabeta.
Suliyanto. (2010). Studi Kelayakan
Bisnis Pendekatan Praktis.
Yogyakarta: C.V Andi Offset.
Tim Dosen Metodologi Penelitian.
(2015). Pedoman Penulisan
Skripsi. Lamongan: Pusat
Penelitian UNISLA.

Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen 33

Anda mungkin juga menyukai