8172
ISSN : 0216.4769
Katalog BPS : 4102004.8172
Nomor Publikasi : 81025.1208
Ukuran Buku : 22 x 16 Cm
Jumlah Halaman : vii + 62 halaman
Naskah :
Statistik Kesejahteraan Rakyat BPS Provinsi Maluku
Kulit Buku :
Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
Diterbitkan oleh :
Badan Pusat Statistik Kabupaten Maluku Tenggara
Dicetak oleh :
Badan Pusat Statistik Kabupaten Maluku Tenggara
Masalah kesejahteraan rakyat adalah aspek kehidupan yang sangat luas dan
untuk mengukurnya tidak ada standard kuantitatif baku, sehingga yang dapat
dimuat pada publikasi ini adalah aspek-aspek yang dapat diukur dan datanya
tersedia.
Publikasi ini dapat terwujud berkat kerja sama dan bantuan dari berbagai
pihak baik instansi Pemerintah maupun swasta. Kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan, disampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-
besarnya.
Disadari bahwa publikasi ini masih penuh dengan kekurangan dan belum
sepenuhnya memenuhi harapan pihak pemakai data, khususnya para perencana,
namun dapat membantu melengkapi penyusunan rencana pembangunan daerah.
Sehingga, sangat diharapkan segala bentuk kritik dan saran yang konstruktif demi
penyempurnaan publikasi ini ke depan.
Johnny Tuhumury, SE
NIP. 196410281990031004
DAFTAR ISI
Halaman
Sambutan I
Kata Pengantar Ii
Daftar Tabel iv
Daftar Gambar v
1. Kependudukan 1
2. Kesehatan 13
3. Pendidikan 20
4. Ketenagakerjaan 30
6. Perumahan 45
7. IPM 55
kesejahteraan penduduk. Dalam hal ini, yang akan menjadi sasaran dari
pembangunan.
penduduk yang besar tersebut akan menjadi beban berat dalam proses
gabungan keduanya.
Tual sebesar 58.082 orang dan pada tahun 2011 diperkirakan mencapai
tahun. Dari hasil Sensus Penduduk 1980, penduduk Kota Tual tercatat
sebesar 24.967 orang dan meningkat menjadi 31.921 orang pada tahun
tahun 2000 sampai tahun 2010, hal ini dapat dilihat dari laju
2,77 persen. Dengan demikian perlu disikapi bagaimana agar tidak terjadi
penduduk itu sendiri. Apabila hal ini tidak seimbang, maka berdampak
Tabel 1.1
Jumlah dan Tingkat Pertumbuhan Penduduk
Tahun 1980-2011
mempengaruhi perilaku demografi. Selain itu kedua ciri ini pun mudah
Tual masih tergolong struktur umur muda. Ini ditunjukkan dari rasio
38,33
58,64
kecil jumlah penduduk produktif dan semakin banyak sumber daya yang
Tabel 1.2
Persentase Penduduk Menurut
Golongan Umur dan Jenis Kelamin
Tahun 2011
Golongan
Laki Perempuan Total
Umur
(1) (2) (3) (3)
0-4 13,29 11,87 12,57
5-9 13,77 13,49 13,63
10-14 13,09 11,18 12,12
15-19 11,78 8,67 10,21
20-24 7,57 8,72 8,15
25-29 7,52 10,21 8,88
30-34 6,85 5,73 6,29
35-39 6,67 7,52 7,10
40-44 5,10 4,87 4,98
45-49 4,35 5,62 4,99
50-54 3,54 3,57 3,56
55-59 2,22 2,62 2,42
60-64 1,39 2,74 2,07
65-69 1,41 0,94 1,17
70-74 1,02 0,69 0,85
75+ 0,43 1,57 1,01
Jumlah 100,00 100,00 100,00
Angka Beban Tanggungan Anak 65,35
Angka Beban Tanggungan Usia Lanjut 5,17
Angka Beban Tanggungan 70,52
Sumber : Susenas, BPS
65,35 dan beban tanggungan usia lanjut sebesar 5,17. Hal ini berarti
orang anak dan 5 orang usia lanjut. Dengan kata lain bahwa beban
melanjutkan sekolah.
tertentu.
pola migrasi penduduk suatu daerah. Jika rasio jenis kelamin di atas 100,
2010 98,37
2009 101,49
2008 100,69
94 96 98 100 102
Sumber : BPS
Dari Gambar 1.2 dapat dilihat bahwa pada tahun 2011 jumlah
laki-laki. Dengan rasio jenis kelamin pada tahun 2011 sebesar 96,66 yang
Tabel 1.3
Persentase Penduduk 10 Tahun Keatas dan 15-49 Tahun
Menurut Status Perkawinan
Tahun 2011
Penduduk
Status Perkawinan Penduduk
10 Tahun
Menurut Kelompok Umur 15-49 Tahun
Keatas
(1) (2) (3)
sedangkan yang kawin sudah mencapai 49,06 persen. Jika dilihat menurut
usia produktif maka terdapat 39,59 persen yang belum kawin dan 56,52
Fertilitas
banyaknya bayi atau anak lahir hidup yang dilahirkan oleh seorang wanita
ekonomi yang lemah, maka pembatasan jumlah anak merupakan salah satu
dihadapi bagi keselamatan ibu maupun anak karena belum siapnya fisik
dianjurkan dalam program KB), semakin tinggi resiko yang dihadapi dalam
masa kehamilan/melahirkan.
Tabel 1.4
Persentase Penduduk Perempuan 10 Tahun Keatas
yang Pernah Kawin Menurut Umur Perkawinan Pertama
Tahun 2011
≤ 18 23,42
19-24 57,13
25+ 19,44
Jumlah 100,00
Rata-rata Umur
Perkawinan Pertama 21,40
Penduduk Perempuan
Sumber : Susenas, BPS
tahun di Kota Tual pada tahun 2011 sebesar 23,42 persen dengan rata-
tahun.
kelahiran.
Tabel 1.5
Persentase Penduduk Perempuan Berstatus Kawin
Menurut Alat/Cara KB yang Digunakan
Tahun 2009-2011
Alat/Cara KB
2009 2010 2011
Yang Digunakan
(1) (2) (3) (4)
Spiral 2,12 1,25 1,66
Suntik 65,30 64,10 59,47
Susuk KB 11,63 16,54 21,07
Pil KB 16,39 12,15 17,80
Lainnya 4,55 5,96 -
ditentukan oleh berbagai faktor yang ada, baik dari dalam keluarga
keluarga adalah salah satu dari sekian banyak faktor yang datang dari
Dimana alat kontrasepsi (KB) yang paling banyak digunakan adalah suntik
pada pembangunan sarana dan prasarana kesehatan saja, namun juga pada
dengan pola hidup yang sehat. Dengan demikian diharapkan agar semua
derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik, dan pada gilirannya akan
kematian ibu dan angka kematian bayi, yang pada akhirnya akan
Angka Kesakitan
Salah satu indikator derajat kesehatan penduduk adalah angka
Tabel 2.1
Persentase Penduduk yang Menderita Sakit
Selama Sebulan Referensi Menurut Jenis Keluhan dan Jenis Kelamin
Tahun 2011
Jenis Keluhan Kesehatan Laki-laki Perempuan Total
(1) (2) (3) (4)
1. Panas 4,93 6,15 5,55
2. Sakit Kepala Berulang 8,30 11,03 3,60
3. Batuk 7,52 10,41 9,68
S
4. Pilek 0,58 0,92 8,98
5. Diare 0,63 0,45 0,54
6. Asma 1,55 5,60 0,76
7. Sakit Gigi 0,92 0,50 0,71
8. Lainnya 5,30 13,33 9,36
penyakit yang paling banyak diderita adalah batuk dan pilek, masing-
sakit 4,91 hari. Dimana rata-rata lama sakit laki-laki lebih lama sembuh
Tabel 2.2
Persentase Penduduk yang Menderita Sakit Selama Sebulan Referensi
Menurut Jumlah Hari Sakit dan Jenis Kelamin
Tahun 2011
Cara Pengobatan
Penduduk yang mengalami gangguan kesehatan memiliki dua
jalan, pada tahun 2011 penduduk yang sakit untuk mengobati sakitnya
(42,44 persen).
100,00
76,40
42,44
50,00
0,00
Berobat Sendiri Berobat Jalan
Lainnya 2,97 - -
0
Tradisional Modern Lainnya
Tabel 2.4
Persentase Balita Menurut
Penolong Persalinan Pertama dan Terakhir
Tahun 2011
Penolong Penolong
Penolong Persalinan Persalinan Persalinan
Pertama Terakhir
(1) (2) (3)
1. Dokter 9,04 8,42
2. Bidan 45,79 46,06
3. Tenaga Medis lainnya 0,43 0,77
4. Bukan Tenaga Medis
44,75 44,75
(Dukun, famili, lainnya)
Jumlah 100,00 100,00
Sumber: Susenas, BPS
ditolong oleh tenaga medis. Jika dilihat secara rinci pada penolong
persentase balita yang ditolong oleh dokter dan tenaga kesehatan lainnya
dini guna peningkatan kualitas fisik manusia. Pemberian Air Susu Ibu
(ASI) eksklusif adalah salah satu cara untuk meningkatkan daya tahan
tubuh bayi serta secara psikologis akan terjalin ikatan kasih sayang
antara ibu dan anak. Selain itu, kegiatan menyusui memberi dampak
positif terhadap kesehatan ibu. Menyusui juga merupakan salah satu cara
Rata-rata lama balita umur 2-4 tahun yang pernah disusui di Kota
Tabel 2.5
Persentase Balita Umur 2-4 Tahun Yang Pernah Disusui
Menurut Lama Disusui (bulan) dan Jenis Kelamin
Tahun 2011
Lama Disusui
Laki-laki Perempuan Total
(Bulan)
(1) (2) (3) (4)
0-5 2,71 2,67 2,69
6-11 19,56 16,00 17,78
12-17 53,28 53,69 53,49
indikator sosial.
semakin tinggi, bagi sebagian orang tua yang diangap mampu akan merasa
kualitas pendidikanpun pada saat ini tidak luput dari perhatian para orang
tua. Hal ini terbukti dengan semakin ketatnya persaingan untuk memasuki
berkualitas. Sampai saat ini tidak sedikit orang tua yang bersusah payah
Tingkat Pendidikan
Salah satu indikator yang dapat dijadikan ukuran kesejahteraan
penduduk yang melek huruf. Tingkat melek huruf dapat dijadikan ukuran
latin.
tersebut.
serta kian derasnya arus informasi yang disajikan melalui berbagai media
Angka melek huruf di Kota Tual pada tahun 2011 sebesar 99,22
persen. Jika dilihat menurut jenis kelamin, angka melek huruf laki-laki
perempuan yang sebesar 99,16 persen. Hal ini menandakan masih terjadi
terlalu besar. Hal ini merefleksikan masih adanya ketimpangan pada out
Total 99,22
Perempuan 99,16
Laki-laki 99,29
99,05 99,1 99,15 99,2 99,25 99,3
Tabel 3.1
Persentase Penduduk 10 Tahun keatas Menurut
Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan
Tahun 2009-2011
remaja, akan tetapi tidak bisa menyatakan tentang hasil pendidikan yang
pada jenjang SMA dan Perguruan Tinggi yakni jenjang SMA sebesar
34,79 persen dan perguruan tinggi sebesar 8,31 persen. Hal ini
Partisipasi Pendidikan
terlihat bahwa lebih dari separuh penduduk Kota Tual tidak bersekolah
lagi, yaitu 69,05 persen, dimana jika dilihat menurut jenis kelamin 65,83
atas yang tidak bersekolah lagi diduga karena banyak perempuan usia
Tabel 3.2
Persentase Penduduk 10 Tahun Keatas
Menurut Status Pendidikan dan Jenis Kelamin
Tahun 2011
Tabel 3.3
APS, APK, dan APM Menurut Jenis Kelamin
Tahun 2011
kelompok umur 7-12 sebesar 98,24 persen, kelompok umur 13-15 sebesar
pada jenjang pendidikan SLTP sebesar 55,81 persen dan 64,45 persen
pada jenjang pendidikan SLTA. Hal ini juga menunjukkan, bahwa semakin
APM laki-laki lebih tinggi dari APM perempuan pada jenjang pendidikan
SMA.
murni sekolah dasar adalah proporsi anak yang berumur 7-12 tahun yang
persen, APK SMP sebesar 87,49 persen dan APK SMA 111,16 persen.
Dilihat menurut jenis kelamin, APK laki-laki juga lebih tinggi dari APK
penduduk miskin.
ketenagakerjaan.
perempuan dengan sex ratio 92,65 artinya setiap 100 orang usia kerja
Tabel 4.1
Penduduk Usia Kerja 15 Tahun Keatas
Menurut Karakteristik dan Jenis Kelamin
Tahun 2011
Karakteristik L P L + P
(1) (2) (3) (4)
sebesar 56,00 persen. Hal ini karena laki-laki merupakan kepala keluarga
dari angkatan kerja yang dapat diserap oleh pasar kerja di Kota Tual.
TKK 87,97
93,29
TPT 12,03 Pr
6,71
56,00 Lk
TPAK
81,51
0 20 40 60 80 100
Kota Tual tahun 2011 mencapai 8,97 persen. Kondisi ini merupakan beban
kerja perempuan justru lebih tinggi hampir dua kali lipat lebih dari
pencari kerja laki-laki yaitu 6,71 persen TPT laki-laki dan 12,03 persen
TPT perempuan. Hal ini karena kurang aktifnya perempuan dalam mencari
pekerjaan.
Selain itu, dengan melihat perkembangannya dari tahun ke tahun kita akan
yang bekerja menurut lapangan usaha di Kota Tual didominasi oleh sektor
tenaga kerja yang tinggi, selain itu untuk sektor pertanian tidak
sektor pertanian.
Indikasi lain yang terjadi pada pola penyerapan tenaga kerja ini
Lapangan Usaha L P L + P
(1) (2) (3) (4)
Pertanian, Perkebunan, Kehutanan,
Perburuan dan Perikanan 47,46 50,65 48,77
Pertambangan dan Penggalian 0,37 0,00 0,22
Industri 4,69 3,65 4,26
Listrik, Gas dan Air Minum 0,00 0,00 0,00
Konstruksi 5,93 0,00 3,49
Perdagangan, Rumah Makan dan
Jasa Akomodasi 7,18 22,99 13,69
Transportasi, Pergudangan dan
Komunikasi 11,10 0,00 6,53
Lembaga Keuangan, Real Estate,
Usaha Persewaan dan Jasa
Perusahaan 0,94 0,00 0,55
Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan
Perorangan 22,33 22,71 22,49
lebih menonjol pada sektor dan jenis pekerjaan yang relatif tradisional,
atau yang sering disebut juga dengan sektor “informal” . Sedangkan pada
usaha yang relatif modern terdapat lebih banyak buruh atau karyawan,
dan pengusaha dengan buruh tetap dengan kata lain sektor “formal”.
persen.
Tabel 4.3
Persentase Penduduk yang Bekerja
Menurut Status Pekerjaan dan Jenis Kelamin
Tahun 2011
yang ada saat ini merupakan cara yang harus dilakukan dalam menilai
tangga/masyarakat tersebut.
tersebut.
Bukan
Makanan;
46,16
Makanan;
53,84
kesejahteraan.
Tabel 5.1
Rata-rata Pengeluaran Per Kapita/Bulan
Menurut Jenis Pengeluaran
Tahun 2009-2011
Jenis
2009 2010 2011
Pengeluaran
(1) (2) (3) (4)
Makanan 226.381 240.829 364.241
Dari Tabel 5.1 dapat dilihat bahwa penduduk Kota Tual memiliki
Tabel 5.2
Persentase Penduduk Menurut Kelompok Pengeluaran
Tahun 2009-2011
Golongan
2009 2010 2011
Pengeluaran
(1) (2) (3) (4)
penduduk Kota Tual pada tahun 2011 yang terbesar berada pada golongan
persen. Hal ini bila dibandingkan dengan biaya hidup saat ini dapat
Kemiskinan
18,7 ribu orang dengan persentase sebesar 32,03 persen dan garis
kabupaten/kota lain di Provinsi Maluku, maka pada tahun 2010 Kota Tual
yang di survei.
lingkungan tersebut menjadi kumuh dan tidak sehat. Produk limbah yang
dihasilkan oleh rumah tangga baik yang berbentuk limbah padat seperti
sampah maupun limbah cair apabila tidak ditangani dengan benar dapat
tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga’. Dalam kaitan ini pula
memiliki fasilitas kamar khusus untuk tidur, memiliki dapur khusus untuk
buang air besar, ada sarana air bersih yang layak untuk diminum dan
sebesar 5,48 persen yang berarti masih banyak rumah tangga yang
yang nyaman adalah rumah yang relatif luas sehingga penghuninya tidak
berdesakan.
Kesehatan Dunia (WHO) yaitu rumah tinggal sehat adalah rumah dengan
luas lantai per orang minimal 10 m2. Dengan demikian bila rata-rata
jumlah anggota rumah tangga di Kota Tual sebanyak lima orang maka luas
Tabel 6.1
Persentase Rumah Tangga
Menurut Luas Lantai yang Digunakan
Tahun 2009-2011
Luas Lantai 2009 2010 2011
(1) (2) (3) (4)
< 20 7,62 4,74 11,11
20 – 49 47,21 52,24 31,18
50 – 99 37,35 34,66 38,97
100 + 7,59 8,37 18,75
Jumlah 100,00 100,00 100,00
Sumber: Susenas, BPS
Tual yang menggunakan atap terbanyak adalah atap seng sebesar 85,38
penggunaan jenis dinding. Dari Gambar 6.2 terlihat bahwa jenis dinding
yang paling banyak digunakan rumah tangga di Kota Tual adalah tembok
dinding rumah tidak hanya dipengaruhi oleh faktor ekonomi saja, namun
bahan baku untuk pembuatan rumah tinggal yang sehat bila faktor
Tabel 6.3
Persentase Rumah Tangga Menurut
Sumber penerangan yang Digunakan
Tahun 2009-2011
Sumber Penerangan 2009 2010 2011
(1) (2) (3) (4)
Listrik PLN 53,54 66,42 68,64
Listrik Non PLN 8,52 10,91 14,09
Petromak/Aladin 2,94 1,12 1,20
Pelita/Sentir/Obor/lainnya 34,99 21,55 16,08
Sumber: Susenas, BPS
listrik di Kota Tual sebesar 82,73 persen, dimana rumah tangga pengguna
listrik PLN sebesar 68,64 persen dan listrik Non PLN sebesar 14,09
persen.
Tabel 6.4
Persentase Rumah Tangga Menurut
Sumber Air Minum yang Digunakan
Tahun 2009-2011
Sumber Air Minum 2009 2010 2011
(1) (2) (3) (4)
Ledeng 6,92 8,08 28,33
Pompa 8,97 6,13 5,63
Sumur & Mata Air Terlindung 67,64 64,57 48,46
Sumur dan Mata Air Tidak
10,98 8,12 8,41
Terlindung
Lainnya 0,27 13,12 9,17
Jumlah 100,00 100,00 100,00
Sumber: Susenas, BPS
kebutuhan vital yang harus dipenuhi secara layak. Kualitas air yang
digunakan erat dengan tingkat kesehatan. Oleh sebab itu pada saat
airnya.
sumber air yang paling baik kualitasnya. Air berasal dari pompa, sumur,
Inkesra Kota Tual 2011
51
sungai, hujan dan sebagainya, dianggap kurang baik karena kemungkinan
tangga mengambil air minum dari sumber sumur dan mata air.
Tabel 6.5
Persentase Rumah Tangga Menurut
Fasilitas Air Minum yang Digunakan
Tahun 2009-2011
Fasilitas Air Minum 2009 2010 2011
(1) (2) (3) (4)
Sendiri 12,49 48,90 38,85
Bersama 13,68 10,72 14,55
Umum 73,55 39,20 42,86
Tidak Ada 0,29 1,19 3,74
Jumlah 100,00 100,00 100,00
Sumber: Susenas, BPS
dan mata air terlindung sebesar 48,46 persen. Dimana rumah tangga yang
Fasilitas dalam rumah tangga selain sumber air minum dan listrik
adalah tempat buang air besar. Tempat buang air besar yang memenuhi
minum (bagi rumah tangga yang sumber air minumnya dari pompa atau
sumur). Oleh karena itu tempat penampungan akhir sangat penting bagi
kesehatan lingkungan.
Tabel 6.6
Persentase Rumah Tangga Menurut
Fasilitas Tempat Buang Air Besar yang Digunakan
Tahun 2009-2011
Fasilitas Tempat
2009 2010 2011
Buang Air Besar
(1) (2) (3) (4)
Sendiri 43,71 58,06 58,90
Bersama 6,87 6,13 15,12
Umum 9,57 9,24 6,81
Tidak Ada 39,84 26,58 19,17
Jumlah 100,00 100,00 100,00
Sumber: Susenas, BPS
rumah tangga tidak memiliki fasilitas buang air besar. Sedangkan tempat
pembuangan akhir tinja. Hal ini perlu mendapat perhatian serius dari
Tabel 6.7
Persentase Rumah Tangga Menurut
Tempat Penampungan Akhir Buang Air Besar
yang Digunakan
Tahun 2009-2011
Tempat Penampungan
2009 2010 2011
Akhir Buang Air Besar
(1) (2) (3) (4)
Tangki 40,89 65,33 72,24
Lobang Tanah 17,93 5,30 7,81
Pantai/Tanah Terbuka 39,97 26,58 19,52
Lainnya 3,21 2,80 0,43
Jumlah 100,00 100,00 100,00
Sumber: Susenas, BPS
bawahi sasaran yang ingin dicapai, yaitu hidup sehat dan panjang umur,
di dunia. Salah satu alat ukur untuk melihat aspek-aspek yang relevan
Pakistan, yang dibantu oleh Gustav Ranis dari Yale University dan Lord
Meghnad Desai dari London School of Economics, dan sejak itu dipakai
Indeks ini lebih fokus pada hal-hal yang lebih sensitif dan
digunakan, dan indeks ini juga berguna sebagai jembatan bagi peneliti
Hidup yang sehat dan panjang umur yang diukur dengan A ngka
dewasa (bobotnya dua per tiga) dan Angka Partisipasi Kasar atau
kebutuhan gizi dan kalori, mampu mempunyai pendidikan yang lebih baik
hidup yang masih x akan dijalani oleh seseorang yang telah berhasil
0.
dinotasikan dengan e
Harapan Hidup yang rendah di suatu daerah harus diikuti dengan program
Inkesra Kota Tual 2011 57
pembangunan kesehatan, dan program sosial lainnya termasuk kesehatan
kemiskinan.
tidak terlalu signifikan dan ada beberapa kabupaten yang angkanya masih
di bawah Angka Harapan Hidup Maluku. Kota Tual sendiri dalam kurun
waktu tersebut mengalami peningkatan yang cukup, yakni sebesar 0,33 pada
terakhir. Pada tahun 2011 Angka Harapan Hidup Kota Tual sebesar
69,04 artinya rata-rata lama hidup seoorang bayi yang dilahirkan pada
berada pada urutan kedua setelah Kota Ambon untuk 4 tahun terakhir, hal
Tabel 7.1
Perbandingan Angka Harapan Hidup
Kota Tual dengan Kab/Kota Sekitar,2009-2011
Sumber: Susenas
Tahun.
provinsi.
Sehingga di tahun yang akan datang semua anak usia sekolah di Kota
dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2011, IPM Kota Tual sebesar
hal ini menunjukan bahwa pemerintah kota ini mampu meningkatkan dan
Tabel 7.3
Perbandingan Indeks Pembangunan Manusia
Kota Tual dengan Kab/Kota Sekitar, 2009-2011
IPM
Kabupaten
2009 2010 2011