Anda di halaman 1dari 4

BAB III

MODEL MATEMATIKA

Meyer (1985) menyatakan model matematika adalah suatu usaha untuk


mendeskripsikan beberapa bagian dari dunia nyata ke dalam istilah (term)
matematika. Berdasarkan pendapat ini dapat dinyatakan bahwa suatu model
matematika adalah suatu objek atau konsep yang digunakan untuk
mempresentasikan sesuatu hal yang ukurannya diperkecil dan diubah ke dalam
bentuk kalimat matematika, sehingga lebih mudah dimengerti atau dipahami dari
persoalan yang dibicarakan. Menurut Riedsel (1985) kalimat matematika
berbentuk kalimat terbuka dan memiliki himpunan penyelesaian.
Kennedy (1970) suatu yang sangat penting pada pemecahan masalah
(word problem) adalah menterjemahkan situasi masalah ke dalam kalimat
matematika diperlukan pemahaman verbal yang memadai. Kemampuan verbal
dalam matematika adalah kemampuan mengingat dan memahami arti kata atau
istilah-istilah matematika yang terdapat dalam kalimat atau soal. Ini adalah dasar
dalam pembuatan model matematika.
Yamit (1991) menyatakan bahwa membuat model matematika adalah
mengidentifikasikan masalah ke dalam bentuk matematis. Langkah-langkah
merumuskan model adalah :
(1). Tentukan variabel keputusan ;
(2). Tentukan batasan dari variabel keputusan tadi dan tuliskan dalam bentuk
persamaan linear atau pertidaksamaan linear ;
(3). Tentukan tujuan yang ingin dicapai dari variabel keputusan tadi dan tuliskan
dalam satu set fungsi linear yang berbentuk maksimasi keuntungan atau
minimasi biaya.
Masih menurut Yamit (1991) ketiga langkah perumusan model di atas
merupakan tahapan pertama yang harus dilakukan sebelum mencari
penyelesaian yang optimum. Akan tetapi perumusan model tersebut bukanlah

Program Linear (BAB III. MODEL MATEMATIKA) 13


merupakan suatu pengetahuan, melainkan sesuatu yang memerlukan banyak
latihan. Kesalahan dalam merumuskan model dapat berakibat keputusan yang
terbaik tidak akan tercapai dengan kata lain kondisi optimum tidak akan
ditemukan.
Contoh perumusan model matematika dalam masalah program linear
misalnya : (sebuah kasus maksimasi keuntungan)
Sebuah perusahaan sedang mencari alternatif kombinasi produksi dari
produk yang dihasilkan, agar memperoleh keuntungan yang maksimum. Pada
saat ini perusahaan tengah membuat tiga jenis produk yang diberi merk AB, AC
dan AD. Ketiga produk tersebut dibuat dengan menggunakan sumber daya
berupa : bahan baku, tenaga kerja dan mesin. Bagian penelitian dan
pengembangan hasil produksi memberikan informasi bahwa untuk membuat
ketiga jenis produk tersebut setiap unitnya memerlukan sumber daya sebagai
berikut : Untuk jenis produk AB memerlukan bahan baku 2 kg, tenaga kerja 5
jam dan mesin 3 jam. Untuk jenis produk AC memerlukan bahan baku 3 kg,
tenaga kerja 2 jam dan mesin 4 jam. Untuk jenis produk AD memerlukan bahan
baku 4 kg, tenaga kerja 4 jam dan mesin 2 jam. Setiap bulannya perusahaan
mampu menyediakan paling banyak 200 kg bahan baku, 250 jam tenaga kerja
dan 150 jam kerja mesin. Ketiga produk tersebut memberikan keuntungan
masing-masing sebesar Rp. 50. 000, 00 untuk produk AB, Rp. 30. 000, 00 untuk
produk AC dan Rp. 40. 000, 00 untuk produk AD.
Bagaimana merumuskan model program linear dari kasus di atas ? Mari
kita ikuti langkah-langkah perumusan model yang telah diuraikan terdahulu.
a. Menentukan variabel keputusan
Aktivitas yang akan diketahui adalah produksi perbulan dari ketiga jenis
produk.
Misalkan : x1 adalah produksi perbulan dari jenis AB
x2 adalah produksi perbulan dari jenis AC
x3 adalah produksi perbulan dari jenis AD
b. Menentukan batasan
Untuk mendapatkan jumlah produksi perbulan dari ketiga jenis produk
tersebut, kita batasi oleh kemampuan penyediaan sumber daya. Untuk setiap
unit produk jenis AB memerlukan 2 kg bahan baku, sehingga untuk x 1 unit
produk AB memerlukan 2x1 bahan baku. Model AC memerlukan 3x2 dan model

Program Linear (BAB III. MODEL MATEMATIKA) 14


AD memerlukan 4x3. Dengan demikian kebutuhan bahan baku secara total
ketiga jenis produk tersebut adalah : 2x 1 + 3x2 + 4x3 yang tidak boleh
melebihi 200 kg. Demikian pula halnya untuk sumber daya jam tenaga kerja
dan jam kerja mesin. Apabila ketiga batasan tersebut kita buat dalam satu
set fungsi linear, akan berbentuk sebagai berikut :
Bahan baku 2x1 + 3x2 + 4x3  200
Tenaga kerja 5x1 + 2x2 + 4x3  250
Jam mesin 3x1 + 4x2 + 2x3  150
c. Menentukan tujuan yang akan dicapai
Koefisien fungsi tujuan dibentuk dari sumbangan keuntungan setiap jenis
produk, yang akan dimaksimumkan. Apabila keuntungan maksimum kita beri
notasi “Z” maka fungsi tujuan ini akan berbentuk sebagai berikut :
Maksimum Z = 50. 000x1 + 30. 000x2 + 40. 000x3
Dari ketiga langkah tersebut, dapat dirumuskan model matematikanya
sebagai berikut :
Maksimumkan Z = 50. 000x1 + 30. 000x2 + 40. 000x3
dengan batasan (1) 2x1 + 3x2 + 4x3  200
(2) 5x1 + 2x2 + 4x3  250
(3) 3x1 + 4x2 + 2x3  150
untuk harga x1 ; x2 ; x3  0

Program Linear (BAB III. MODEL MATEMATIKA) 15


Tugas 4:
Tentukan model matematika dari beberapa persoalan berikut:

1. Seorang pedagang sepatu membeli 25 pasang sepatu untuk persediaan.


Ia ingin membeli sepatu jenis A dengan harga Rp. 30.000,00 dan sepatu jenis
B Rp. 40.000,00. Ia merencanakan tidak akan mengeluarkan uang lebih dari
Rp. 840.000,00. bila ia mengharap laba Rp. 10.000,00 untuk sepatu jenis A
dan Rp. 12.000,00 jenis B.

2. Luas suatu daerah parkir adalah 360 m 2. Luas rata-rata yang diperlukan
sebuah mobil sedan adalah 6 m 2 dan untuk sebuah bus adalah 24 m 2. Daerah
parkir itu tidak dapat memuat lebih dari 30 kendaraan. Bila biaya parkir untuk
sebuah sedan adalah Rp. 1.000,00 dan untuk sebuah bus Rp. 2.000,00.

3. Sebuah perusahaan tas dan sepatu memerlukan empat unsur a dan enam
unsur b per minggu untuk masing-masing hasil produksinya. Setiap tas
memerlukan satu unsur a dan dua unsur b, setiap sepatu memerlukan dua
unsur a dan dua unsur b. Bila setiap tas menghasilkan untung Rp. 3.000,00
dan setiap sepatu menghasilkan untung Rp. 2.000,00.

4. Susunan per ton (1.000 kg) dari dua campuran logam jenis I dan logam
jenis II diberikan dalam daftar berikut:

Jenis Tembaga (kg) Logam A (kg) Logam B (kg)


I 500 300 200
II 200 300 500

Logam campuran lain dibuat semurah mungkin dari suatu campuran jenis I
dan jenis II sedemikian sehingga sekurang-kurangnya 6 ton tembaga, 7,2 ton
logam A dan 6 ton logam B. Diketahui harga campuran jenis I Rp. 400.000,00
per ton dan jenis II Rp. 200.000,00 per ton.

5. Seorang pengusaha material hendak mengangkut 110 ton barang dari


gudang A ke gudang B. Untuk keperluan ini sekurang-kurangnya diperlukan
50 kendaraan truk yang terdiri dari truk jenis I dengan kapasitas 3 ton dan
truk jenis II dengan kapasitas 2 ton. Beaya sewa truk jenis I Rp. 50.000,00
dan jenis II Rp. 40.000,00.

Program Linear (BAB III. MODEL MATEMATIKA) 16

Anda mungkin juga menyukai