Anda di halaman 1dari 3

Nama saya adalah Maalikul Mulki, Lahir di Sinjai 11 Maret 1999, saya anak pertama dari empat

bersaudara, buah dari pasangan alm.Arifuddin dan Sitti Aidha Bakri. Mulki adalah panggilan akrab saya,
terlahir di keluarga yang sangat sederhana, ayah yang dulunya seorang guru kini telah tiada akibat
penyakit gula (diabetes) yang merenggut nyawanya, sedangkan ibu bekerja sebagai guru sukarela disala
satu taman kanak-kanak di Kabupaten Sinjai. Sejak kecil saya diajarkan untuk selalu prioritaskan Agama,
Akhlak dan Pendidikan.

Mencapai kesuksesan tidak segampang membalikkan telapak tangan, itu yang selalu menghantui setiap
perjalanan saya sehingga prinsip yang saya tanamkan dalam jiwa saya adalah Man Jadda Wa jada. Sala
satu motivasi saya untuk mewujudkan cita-cita saya sebagai kepala daerah di kampung saya sendiri.

Cita-cita menjadi seorang pemimpin sudah timbul ketika saya dintujuk sebagai pimpinan regu pramuka di
SMP 1 Sinjai Selatan, dilanjut lagi saya diamanahkan sebagai ketua OSIS SMP, saya banyak belajar
bagaimana tampil didepan orang banyak bagaimana menghilangkan rasa kaku itu ketika berhadapan
dengan teman teman dan membantu menyelesaikan permasalahan yang kerab kali terjadi, saya percaya
selain dibangku sekolah, pendidikan atau pelajaran yang paling berharga kita dapatkan itu adalah
pengalaman. Lanjut cerita kisahku dibangku SMA, karena pelajaran yang saya dapatkan dari sebuah
pengalaman, kelas X saya langsung diamanahkan menjadi Sekertaris Umum OSIS, prestasi yang luar
biasa dalam diri saya karena saya belajar diposisi penting yaitu jantungnya organisasi, satu periode
berjalan saya beranikan diri untuk menjadi calon Ketua OSIS di SMA, bekal apa yang saya pelajari di
SMP dan SMA kelas X saya percaya diri saja untuk maju dan Alhamdulillah rezeki berpihak dengan
saya. Awalnya saya hanya belajar percaya diri didepan orang banyak, pada kesempatan ini saya banyak
belajar mulai dari public speaking, bagaimana memecahkan masalah, bagaimana kita berpengaruh dengan
orang banyak dan bagaimana cara kita mengajak orang-orang agar bisa bersama menuju puncak
kesuksesan, selain menjabat sebagai ketua OSIS saya juga mulai aktif menulis cerpen, artikel, puisi, essay
dan ikut lomba kepenulisan seperti karya tulis ilmiah, Alhamdulillah beberapa karya saya sudah banyak
dibukukan.

Saya akan merasa bahagia jika berhasil menggampai mimpi saya. Menjadi seorang Kepala Daerah adalah
mimpi utama saya dan saya meyakini kepala daerah yang hebat adalah kepala daerah yang mampu
memberikan kontribusi,pengaruh dan inspirasi bagi masyarkat dan kepala daerah lainya. Kuliah di
Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin mungkin banyak orang yang bertanya-tanya apakah bisa jadi
seorang kepala daerah? Namun pertanyaan seperti ini bisa dipatahkan karena orang nomor satu dinegara
ini berasal dari fakultas kehutanan dan orang nomor satu di Sulawesi selatan juga berasal dari kehutanan,
dua sosok inilah yang meyakinkan diri saya bahwa saya bisa membangun daerah saya sendiri walau
backround pendidikan saya bukan jurusan sosial, untuk menunjang mimpi yang saya inginkan, saya mesti
banyak belajar, salah satu proses belajar yang saya inginkan itu ialah program leadership yang diadakan
oleh bumi scholar.

Kemudian jika saya dihadapkan dengan pertanyaan “Apa Kesuksesan Terbesarmu saat ini?” maka saya
akan menjawab untuk saat ini saya masih berjalan diatas mimpi dan berusaha keras untuk meraihnya.
Karena ukuran kesuksesan saya adalah ketika saya mampu membahagiakan diri saya dan orang lain
disekitar saya dan cara paling efektif untuk mewujudkan itu adalah dengan membagi kepada orang apa
yang saya miliki tanpa pandang bulu siapa itu, dengan memberikan pengaruh baik kepada orang-orang.
Sebagai penutup perkenalan singkat ini, apapun dan dimanapun saya berada, diposisi manapun itu saya,
saya menggerakkan seluruh kemampuan diri saya untuk menjadi yang terbaik dan maksimal. Prinsip
hidup saya ialah jangan pernah mengejar juaranya tapi berusahalah menjadi yang terbaik.

Program Bumi Leadership Program merupakan salah satu program leadership yang ada di Indonesia,
mengapa ini menjadi penting untuk kita ikuti, kemampuan memimpin dibentuk atau merupakan bawaan
lahir? sebuah penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar sikap pemimpin,sikap memimpin tata cara
memimpin itu semuanya dibentuk bukan hanya bawaan dari lahir. Hal ini membuktikan bahwa karakter
dan skill (Kemampuan) sangat berperan besar dalam kepemimpinan seseorang, jika tidak dilatih sejak
dini, maka harapan untuk menjadi pemimpin yang handal dimasa depan akan menjadi tanda tanya dalam
diri saya sendiri.

Mengapa ini menjadi penting, sejak SMP SMA saya terpilih sebagai Ketua OSIS tidak mudah bagi saya
menjalankan amanah ini, saya juga banyak belajar dibuku yang ditulis oleh John C Maxcwell dan hari ini
saya sudah mau masuk dalam dunia kerja, kepemimpinan setiap orang akan terlihat dan mereka memiliki
soft skill sebagai pemimpin yang baik akan cepat melesat menduduki posisi strategis dan menjadi seorang
pemimpin dalam organisasi.

Keberhasilan suatu Negara bisa dilihat dari kualitas bangsanya, pemuda memiliki peran yang besar bagi
perubahan-perubahan sosial dilingkungan. Kontribusi yang pernah saya lakukan, saya fokus melestarikan
Seni, Adat dan Budaya, selain itu saya juga aktif menjadi relawan pendidikan.

Indonesia merupakan Negara yang kaya akan suku, bangsa dan budaya. Budaya yang heterogen ini
melahirkan beragam bahasa, adat istiadat dll. Karena maraknya teknologi dan masuknya budaya asing
membuat masyarakat kita semakin melupakan seni, budaya dan adat istiadat yang mereka miliki,
sehingga kita dituntut untuk melestarikan agar tidak punah, sejak tahun 2016 saya berhasil membuat satu
panguyuban kesenian yang diberi nama Sanggar Seni Pasija, didalamnya kami membina siswa untuk
cinta akan budaya,seni dan adat istiadat, belajar tentang seni pertunjukan,tari,vocal dan musik, belajar
tentang kajian kajian budaya dan belajar bagaimana adat istiadat yang masih dipakai saat ini dan yang
sudah hilang dilingkungan masyarakat, tahun ini adalah tahun keempat kami, walau pandemi saat
ini,kami tetap menjalankan kajian kajian budaya,penampilan-penampilan secara virtual untuk
mendukung, mensupport para relawan,medis dan masyarakat untuk tetap semangat melawan masalah
global ini. Prestasi yang pernah saya raih melalui sanggar seni ini, saya telah berhasil membawa nama
panguyuban ini dalam skala nasional, provinsi, regional dan kabupaten. Seperti berhasilnya kami
memsaukkan karya-karya kami di beberpa penerbit, prestasi kesenian ditingkat provinsi regional dan
kabupaten, adanya panguyuban ini pula kita meningkatkan literasi siswa dan guru sehingga kita
mendorong kepada seluruh tenaga pendidik agar kiranya kita biasakan literasi 5 menit sebelum proses
belajar itu dimulai. Perjalanan ini semua saya lakukan karena melihat semakin hari semakin kesini
seni,budaya dan adat istiadat sudah mulai dilupakan, apa yang anak cucu kita akan lihat jika ini semua
hilang. Saat ini pula fokus penelitian (skripsi) saya dibangku perkuliahan ialah mengenai kearifan lokal
yang ada dimasyarakat adat sebagai bahan inventaris budaya yang perlu disimpan karena kearifan lokal
saat ini hanya diturunkan melalui tradisi lisan saja.

Sejak tahun 2018 saya juga aktif menjadi relawan pendidikan, tiap tahun saya keliling kesekolah-sekolah
memberikan motivasi bagi siswa yang kurang mampu untuk tetap lanjut pendidikan di perguruan tinggi,
memberikan informasi mengenai beasiswa,snmptn,utbk-sbmptn dan mandiri, saya juga melakukan
pendampingan kepada mereka. Mengapa ini penting bagi saya, karena banyaknya siswa yang tidak
melanjutkan penididikanya karena factor biaya padahal ada puluhan beasiswa yang siap membiayai
pendidikan mereka. Selain itu saya telah mengunjungi beberapa sekolah terpencil didaerah-daerah
memberikan mereka semangat dan motivasi baik itu siswa dan tenaga pengajarnya setidaknya kehadiran
saya merangsang mereka untuk punya cita-cita, punya mimpi. Mimpi adalah energy mereka untuk meraih
baju baru dimasa depan.

Yang bisa saya lakukan ketika terpilih setelah mengikuti beasiswa Bumi Leadership Program ini adalah
saya mulai dari hal kecil ke terbesar, dari lingkungan keluarga, menerapkan apa yang telah saya dapat
memberikan apa yang saya dapat kepada keluarga saya, setelah itu saya mulai disekitar rumah saya dalam
hal ini tetangga saya, kemudian saya akan menginisiasi gerakan menjadi pemimpin masa depan
dipanguyuban saya, menyelam sambil minum air aktif sebagai relawan pendidikan memberikan motivasi
kepada siswa mengenai pendidikan sekaligus mentransfer apa yang saya peroleh dari program beasiswa
leadership, selain itu karena era sekarang serba digital saya akan membuat tulisan-tulisan atas apa yang
saya dapat dari program ini kemudian saya share kepada orang-orang yang membutuhkan melalui
youtube, blog, wordpress, facebook, instagram dll. Selain itu mampu memberikan nilai tambah bagi Bumi
Scholar bukanlah hal yang buruk. Nilai tambah disini adalah nilai yang bisa diberikan ke orang-orang.
Contohnya saya bisa menjelaskan jika saya memiliki kredibilitas nama baik di masyarakat sebagai
pemerhati pendidikan, sehingga jika saya memberikan atau mentransfer apa yang saya dapat pada
program leadership dapat berdampak kepada nama baik Bumi Scholar dimata masyarakat.

Saya memiliki latar pendidikan yang kuat, rekam jejak pengabdian masyarakat, serta pengalaman dalam
hal kepemimpian yang telah dijelaskan mengenai diri saya. Saya yakin jika program leadership ini
berinvestasi pada saya, saya dapat memaksimalkan ilmu yang saya dapat dengan kapasitas, keterampilan
dan jaringan yang saya miliki.

Anda mungkin juga menyukai