Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Gangguan BAB Konstipasi


Sub Pokok Bahasan : Penanganan Gangguan BAB Konstipasi
Sasaran : Masyarakat Tambahrejo
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Selasa, 19 Oktober 2021
Tempat : Rumah

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang penanganan gangguan BAB
konstipasi selama 1 x 20 menit lansia dapat memahami dan mengaplikasikan materi
penyuluhan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 1x20 menit diharapkan lansia mampu
a. Menjelaskan Pengertian Konstipasi
b. Menyebutkan Penyebab Konstipasi
c. Menjelasakan Tanda dan Gejala Konstipasi
d. Menjelaskan Cara Pengobatan Konstipasi
e. Menjelaskan Cara Pencegahan Konstipasi

B. Materi Pembahasan :
1. Pengertian konstipasi
2. Penyebab konstipasi
3. Tanda dan gejala konstipasi
4. Cara pengobatan konstipasi
5. Cara pencegahan konstipasi
C. Susunan Acara Kegiatan
Waktu Tahap KEGIATAN
Kegiatan Pemateri Sasaran
4 menit Pembukaan 1. Membuka acara 1. Menjawab salam
mengucapkan salam. 2. Mendengarkan
2. Menyampaikan topik dan 3. Menyetujui
tujuan pendidikan kesehatan. kesepakatan waktu
3. Kontrak waktu untuk pelaksanaan Penkes
kesepakatan pelaksanaan
Penkes.
12 menit Kegiatan 1. Menjelaskan materi 1. Mendengarkan
penyuluhan. 2. Bertanya
2. Memberikan kesepakatan 3. Memperhatikan
kepada sasaran untuk
menanyakan hal – hal yang
belum dimengerti.
4 menit Evaluasi / 1. Memberikan pertanyaan. 1. Menjawab
Penutup 2. Menyimpulkan materi. pertanyaan
3. Menutup acara dengan 2. Mendengarkan
mengucapkan salam serta kesimpulan materi
terimakasih kepada sasaran. 3. Menjawab salam

D. Materi
Terlampir

E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

F. Media
Leaflet
G. Evaluasi
1. Prosedur : Post Test
2. Bentuk : Lisan
3. Jenis : Tanya Jawab
4. Butir Pertanyaan :
a. Apa pengertian dari konstipasi ?
b. Sebutkan penyebab dari konstipasi!
c. Sebutkan Tanda dan gejala konstipasi!
d. Bagaimana cara pengobatan konstipasi?
e. Bagaimana cara pencegahan konstipasi?

a) Evaluasi formatif : Peserta pendidikan kesehatan berpartisipasi aktif selama


kegiatan berlangsung
b) Evaluasi Sumatif : Peserta mampu menjelaskan definisi tentang penyakit
konstipasi, mengetahui penyebab konstipasi, mengetahui tanda dan gejalanya,
serta dapat mengetahui pengobatan dan pencegahan dari konstipasi.

H. Sumber
http://id.wikipedia.org/wiki/Konstipasi
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Konstipasi&oldid=6725691
Sonnenberg, A; Koch, TR (1989). "Epidemiology of constipation in the United States".
Dis Colon Rectum
http://riyadi777.blogspot.com/2010/11/contoh-makalah-konstipasi-pd-bbl.html
http://emirzanurwicaksono.blog.unissula.ac.id/2013/01/15/konstipasi-sembelit/
Walia, R.; Mahajan, L.; Steffen, R. (October 2009). "Recent advances in chronic
constipation". Curr Opin Pediatri
LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Konstipasi
Konstipasi atau sembelit adalah terhambatnya defekasi (buang air besar) dari
kebiasaan normal. Dapat diartikan sebagai defekasi yang jarang, jumlah feses (kotoran)
kurang, atau fesesnya keras dan kering. Semua orang dapat mengalami konstipasi,
terlebih pada lanjut usia (lansia) akibat gerakan peristaltik (gerakan semacam memompa
pada usus) lebih lambat dan kemungkinan sebab lain. Kebanyakan terjadi jika makan
kurang berserat, kurang minum, dan kurang olahraga. Kondisi ini bertambah parah jika
sudah lebih dari tiga hari berturut-turut.

Definisi kontipasi bersifat relatif, tergantung pada konsistensi tinja, frekuensi


buang air besar dan kesulitan keluarnya tinja. Konstipasi adalah persepsi gangguan buang
air besar berupa berkurangnya frekuensi buang air besar, sensasi tidak puasnya buang air
besar, terdapat rasa sakit, harus mengejan atau feses keras. Konstipasi berarti bahwa
perjalanan tinja melalui kolon dan rektum mengalami penghambatan dan biasanya
disertai kesulitan defekasi. Disebut konstipasi bila tinja yang keluar jumlahnya hanya
sedikit, keras, kering, dan gerakan usus hanya terjadi kurang dari 3 x dalam 1 minggu.
Kriteria baku untuk menentukan ada tidaknya konstipasi telah ditetapkan, meliputi
minimal 2 keluhan dari beberapa keluhan berikut yang diderita penderita minimal 25%
selama minimal 3 bulan:
1. Tinja yang keras
2. Mengejan pada saat defekasi
3. Perasaan kurang puas setelah defekasi, dan
4. Defekasi hanya 2 x atau kurang dalam seminggu.

Pada tahun 1999 Komite Konsensus Internasional telah membuat suatu pedoman
untuk membuat diagnosis konstipasi. Diagnosis dibuat berdasar adanya keluhan paling
sedikit 2 dari beberapa keluhan berikut, minimal dalam waktu 1 tahun tanpa pemakaian
laksans (kriteria Roma II), yaitu (Whitehead 1999):
1. Defekasi kurang dari 3x/minggu
2. Mengejan berlebihan minimal 25 % selama defekasi
3. Perasaan tidak puas berdefekasi minimal 25 % selama defekasi
4. Tinja yang keras minmal 25 %
5. Perasaan defekasi yang terhalang, dan
6. Penggunaan jari untuk usaha evakuasi tinja

B. Penyebab konstipasi
Konstipasi dibagi menjadi dua jenis, yakni konstipasi primer dan sekunder.
Konstipasi primer merupakan konstipasi fungsional atau tidak ditemukannya kelainan
organik di dalam tubuh setelah dilakukannya pemeriksaan. Sedangkan konstipasi
sekunder biasanya disebabkan penyakit lain.  Kebanyakan orang mengira kurang serat
sebagai penyebab utama konstipasi. Padahal ada banyak pemicu sembelit, mulai dari
gaya hidup, obat-obatan, sampai komplikasi penyakit. Berikut beberapa di antaranya.
1. Kurang cairan
Kurang mengonsumsi cairan bisa menyebabkan tinja menjadi keras sehingga sulit
dikeluarkan. Minumlah  sedikitnya 8 gelas cairan sehari.
2. Cokelat
Ada beberapa studi yang mengaitkan antara cokelat dengan terjadinya sembelit
meski pada beberapa orang konsumsi cokelat justru membantu melancarkan BAB.
Bila Anda termasuk penggemar cokelat, Anda bisa mulai menguranginya.
3. Terlalu banyak makan daging
Pola makan yang rendah serat dan tinggi lemak seperti daging, telur atau keju bisa
membuat proses pencernaan menjadi lebih lambat. Karena itu penuhi pula kebutuhan
tubuh akan serat dengan mengonsumsi cukup sayuran dan buah.
4. Vitamin
Vitamin secara umum tidak akan menyebabkan konstipasi, tetapi beberapa jenis
komponen seperti kalsium dan zat besi bisa jadi pemicu terrjadinya konstipasi.
5. Pereda nyeri dan antidepresan
Penelitian menunjukkan, orang yang sering mengalami sembelit kebanyakan
adalah pengguna obat pereda nyeri dalam jangka panjang
6. Hipotiroid
Hipotiroid atau tidak aktifnya kelenjar tiroid akan memperlambat proses
metabolik tubuh dan usus. Tidak semua penderita hipotiroid akan mengalami
konstipasi namun biasanya dokter akan meminta pasien konstipasi kronik untuk
mengecek kadar tiroidnya.
7. Diabetes
Diabetes yang tidak dikendalikan bisa menyebab kerusakan saraf yang
berpengaruh pada kemampuan tubuh mencerna makanan.
8. Kurang olahraga
Gaya hidup kurang tang  bergerak juga bisa memicu konstipasi. Lakukan aktivitas
fisik minimal 30 menit setiap hari.
Sejumlah faktor yang menyebabkan antara lain:
 •    Kekurangan cairan atau dehidrasi
 •    Kekurangan serat pada makan
 •    Perubahan gaya hidup atau rutinitas, termasuk hamil, penuaan
 •    Sering menggunakan atau penyalahgunaan obat nyeri
 •    Masalah pada usus besar dan dubur, seperti penyumbatan pada usus
 •    Kerusakan pada kulit dubur dan ambeien
 •    Hilangnya kadar garam di dalam tubuh karena muntah atau diare

C. Tanda dan Gejala


Tanda dan gejala konstipasi antara lain:
 •    Buang air besar lebih sedikit dari tiga kali seminggu
 •    Sulit buang air besar                   
 •    Tekanan pada perut yang menyiksa saat terjadinya pergerakan pada usus
 •    Perasaan terjadi penyumbatan pada dubur
 •    Perasaan tidak selesai setelah buang air besar

D. Komplikasi Konstipasi
Konstipasi yang berlangsung lama dapat menyebabkan komplikasi berikut ini :
 Hemoroid,
 Prolapse rektum,
 Fisura ani (luka/lecet pada anus),
 Fecal impaction : feses atau tinja yang terlalu keras sehingga harus dikeluarkan secara
manual oleh dokter.

E. Penatalaksanaan konstipasi
Konstipasi atau sembelit merupakan gangguan pencernaan yang sering dialami
oleh sebagian besar orang dan dapat menghambat aktivitas sehari-hari yang dapat juga
mempengaruhi kualitas hidup serta dapat bertambah parah di kemudian hari. Pengurus
Besar Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (PB PGI) Pada tahun 2006 yang lalu
telah menyusun suatu Konsensus Nasional Penatalaksanaan Konstipasi di Indonesia yang
diharapkan menjadi acuan bagi para praktisi medis di seluruh Indonesia dalam
penatalaksanaan konstipasi.Kemudian dengan berkembangnya ilmu pengetahuan
kedokteran saat ini, telah ditemukan juga berbagai data-data baru baik dalam upaya untuk
menegakkan diagnosis maupun pengobatan konstipasi/sembelit. Khusus mengenai
pengobatan konstipasi, saat ini terdapat bukti yang sangat kuat tentang manfaat produk
yoghurt yang mengandung probiotik khususnya Bifidobacterium animalis lactis DN-173
010, dalam pengobatan konstipasi. Bahkan Organisasi Ahli Saluran Cerna Sedunia
(World Gastroenterology Organization/WGO) sejak tahun 2009 telah merekomendasikan
konsumsi yoghurt yang mengandung Bifidobacterium animalis lactis DN-173 010 ini
bagi pasien yang menderita konstipasi.

F. Pencegahan
 •    Makan makanan kaya serat
 •    Batasi makanan rendah serat
 •    Minum yang cukup
 •    Rutin berolahraga
 •    Tidak menunda ketika ingin buang air besar
 •    Coba suplemen berserat
 •    Berhati-hati dalam memilih obat pencaharKomplikasi Konstip
G. Penanganan dan Pengobatan Konstipasi
Tahap awal penanganan konstipasi yang ringan adalah dengan perubahan pola
hidup. Sebagian besar kasus konstipasi dapat membaik dengan perubahan pola hidup
seperti diet tinggi serat dan olah raga. Apabila tidak membaik dengan perubahan pola
hidup maka diperlukan pengobatan. Terapi konstipasi bersifat jangka panjang. Apabila
buang air besar dapat kembali normal maka pola hidup sehat harus dilanjutkan untuk
mencegah berulangnya konstipasi.

H. Terapi Diet dan Perubahan Pola Hidup


Berikut ini adalah beberapa tips diet dan pola hidup sehat yang dapat mengurangi
konstipasi Diet tinggi serat. Diet dengan jumlah serat minimal 20-35 gram sehari dapat
membantu melunakkan tinja dan mengurangi konstipasi.
LAMPIRAN LEAFLET KONSTIPASI

LINK VIDEO PENDIDIKAN KESEHATAN KONSTIPASI

Anda mungkin juga menyukai