Anda di halaman 1dari 4

NAMA : USMAN HIDAYAT

NIM :19833011
KELAS : PTI 2 A
MATA KULIAH : TELAAH KURIKULUM
TUGAS : PERTEMUAN KE-8

JAWABAN NOMOR 1
Pembelajaran Kurikulum 2013 diharapkan dapat menghadirkan kualitas-kualitas siswa
antara lain agar (1) setiap individu (siswa) mampu menjadi pebelajar mandiri sepanjang
hayat artinya proses-proses belajar di kelas mampu membentuk siswa yang bersangkutan
menjadi pribadi yang memiliki kemampuan untuk membelajarkan dirinya pada situasi dan
konteks yang berkembang di kemudian hari. Kualitas lain yang harusdikembangkan melalui
Pembelajaran Kurikulum 2013 dan harus terealisasikan dalam proses pembelajaran antara
lain (2) kreativitas, (3) kemandirian, (4) kerja sama, (5) solidaritas, (6) kepemimpinan, (7)
empati, (8) toleransi dan (9) kecakapan hidup siswa.

JAWABAN NOMOR 2

Hubungan nya kurikulum , pembelajaran , perbukuan dan penilian merupakan kesatuan


untuk mencapai target pembelajaran, dengan adanya kurikulum yang mengatur tentang
bagaimana cara nya pembelajaran yang lebih efektif dan lebih efisien dalam pembelajaran,
pembelajaran juga dengan adanya kurikulum akan mempermudah pendidik dalam
memberikan materi pembelajaran atau praktek dan sebagainya, dalampenilaian juga diatur
dalam kurikulm yaitu dengan adanya kriteria ketuntatasan minimum atau KKM membuat
dalam segi penilaian juga memiliki acuan untuk penilaian.
Literasi dasar ialah pengembangan dari kebutuhan-kebutuhan pada masyarakat pada
perkembangan zaman di era globalisasi ini. Literasi dasar dijadikan sebagai bekal dan basic
skills bagi peserta didik untuk menghadapi tantangan yang ada saat ini maupun di masa
yang akan datang. Literasi dasar yang harus dijadikan basic/poros untuk pendidikan
Indonesia adalah; a). Literasi baca-tulis, b). Literasi numerasi, c). Literasi sains, d). Literasi
digital, e). Literasi finansial, serta f). Literasi budaya dan kewargaan (Saryono et al., 2017). 
Keenam literasi dasar tersebut memiliki peran masing-masing yang mana tetap berpusat
kepada kegiatan literasi guna membuka wawasan, pengatahuan, dan perspektif masing-
masing individu agar menjadi insan yang berkualitas kedepannya.
Kompetensi dalam pendidikan Indonesia mempunyai peran yang vital dalam proses belajar
mengajar baik di dalam maupun di luar kelas. Keempat kompetensi tersebut dapat
mengembangkan pola pikir peserta didik menjadi lebih terbuka dalam berbagai aspek, serta
dengan adanya pengaplikasian keempat kompetensi diatas, proses belajar mengajar akan
lebih berfokus pada two ways communication daripada one way communication, serta akan
menciptakan keadaan belajar yang kondusif, menyenangkan, kreatif dan berfokus pada
student-centered learning.
Kualitas karakter dalam pendidikan Indonesia berperan penting dalam perkembangan dan
pembentukan karakter peserta didik. Pada pendidikan Indonesia kualitas karakter yang
perlu digaris bawahi adalah; religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan
integritas(Saryono et al., 2017). 

JAWABAN NOMOR 3
Karakter adalah jawaban mutlak untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik di dalam
masyarakat. relation to other persons and in relation to oneself” atau kehidupan berperilaku
baik/penuh kebajikan, yakni berperilaku baik terhadap pihak lain (Tuhan Yang Maha Esa,
manusia, dan alam semesta) dan terhadap diri sendiri. Dimana didalam sebuah karakter kita
sebagai pendidik di dalam kurikulum 2013 ini haru mengajarkan olah piki, olah raga, olah
hati , dan olah rasa/karsa supaya peserta didik dapat memiliki karakternya masing masing.

JAWABAN NOMOR 4
A. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran
terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
B. Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat
dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
C. Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan
tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
D. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan.
E. Kerja Keras
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan.
F. Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang
telah dimiliki.
G. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan
tugas-tugas.
H. Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan
orang lain.
I. Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari
sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
J. Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan
negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
K. Cinta Tanah Air Cara
berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di
atas kepentingan diri dan kelompoknya
L. Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
M. Bersahabat/Komunikatif
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
N. Cinta Damai
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
O. Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan
kebajikan bagi dirinya.
P. Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di
sekitarnya, dan mengembangkan upayaupaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang
sudah terjadi.
Q. Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang
membutuhkan
R. Tanggung Jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang
seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan
budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa
JAWABAN NOMOR 5

Kurikulum 2013 menjadi bagian inti dalam Penguatan Pendidikan Karakter. Karena
itu, modul bimbingan teknis Kurikulum 2013 ini diintegrasikan dengan pendekatan-
pendekatan dalam Penguatan Pendidikan Karakter. Integrasi ini diperlukan agar
tidak terjadi kebingungan di kalangan guru tentang keberadaan Kurikulum 2013 dan
PPK atau program-program lain yang menjadi sistem pendukung pengembangan
kualitas sekolah, seperti gerakan literasi sekolah, sekolah adi wiyata, dan lain-lain.

Pada intinya, Penguatan Pendidikan Karakter mempergunakan tiga basis pendekatan


utama PPK, yaitu pendidikan karakter berbasis kelas, pendidikan karakter berbasis
budaya sekolah dan pendidikan karakter berbasis masyarakat. Tiga pendekatan ini
merupakan pendekatan pendidikan karakter utuh dan menyeluruh yang harus
diterapkan di satuan pendidikan. Keutuhan dan integrasi PPK ini juga ditegaskan di
dalam Perpres Nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter
terutama pasal-pasal yang menjelaskan tentang penyelenggaraan PPK yang
terintegrasi di dalam kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler,
dilakukan baik di satuan pendidikan formal maupun nonformal (pasal 6,7,8)
JAWABAN NOMOR 6
Menurut penuturannya, perubahan pada kurikulum 2013 ini berpatok pada, pertama
penyusunan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang memuat pendidikan
karakter. Implementasi penyusunan RPP haruslah mampu berpedoman pada Plan Do
See yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evalusi. Kedua adalah kemampuan
berliterasi yaitu melihat, menyimak, berbicara, membaca, dan mencipta. Diharapkan
siswa gemar membaca dan pada akhirnya dapat diaplikasikan dalam sebuah tulisan.
Tujuan literasi itu sendiri tentunya menumbuh kembangkan budaya literasi,
menumbuhkan budaya membaca serta menulis, meningkatkan karakter, serta
melaksanakan literasi dalam pembelajaran.
IMPLEMENTASI mendasar dalam upaya mengembangkan literasi adalah Gerakan Literasi
Sekolah (GLS). Pengembangan literasi membaca ini mewajibkan peserta didik untuk
membaca 15 menit sebelum pelajaran dimulai, tetapi bukan membaca buku teks pelajaran,
melainkan buku-buku pengayaan, baik pengayaan pengetahuan, keterampilan, maupun
kepribadian

Anda mungkin juga menyukai