Anda di halaman 1dari 6

LTM Endokrin FG 1

Citra Anisa Syahriel


2106762830

KASUS 1
Tanda dan Gejala DM
1. Polyuria
2. Polydipsia
3. Polifagia
Klasifikasi DM
Diabetes melitu (DM) mengacu pada sindrom hiperglikemia yang dihasilkan dari banyak
penyebab yang berbeda. Secara luas diklasifikasikan menjadi tipe 1 (T1DM) dan tipe 2 DM
(T2DM). Istilah insulin-dependent dan non-insulin-dependent sudah using karena ketika
seseorang dengan diabetes tipe 2 membutuhkan insulin tetap diberi label sebagai tipe 2 dan tidak
direklasifikasi sebagai tipe 1. Salah satu perbedaannya yaitu tipe 1 biasanya menunjukkan
penghentian penyimpanan insulin yang lengkap atau hamper lengkap yang dimediasi hanya oleh
respons imunogenik dari pembawa genotype tertentu, sedangkan tipe 2 adalah asal poligenetik
dan mungkin ada pasien yang mulai dengan hiperinslinnemia tetapi tidak memiliki resistensi
insulin, faktor lingkungan seperti diet dan gaya hidup menuebabkan ketidakseimbangan antara
kadar glukagon dan insulin, sehingga menjadi kombinasi penyebab hiperglikemia.
Beberapa penderita diabetes tipe 1 juga mungkin menunjukkan kadar glucagon yang tinggi dan
tidak semua penderita diabetes tipe 1 memiliki penghancuran sel islat yang lengkap.
Klasifikasi diabetes juga meliputi:
1. LADA (Latent Autoimmune Diabetes of Adult onset): biasanya pada awalnya tidak
bergantung pada insulin dan sering salah diklasifikasikan sebagai DM tipe 2, oleh sebab
itu kadang disebut DM tipe 1,5.
2. MODY (Maturity Onset Diabetes of Youth): memiliki berbagai ekspresi genetic dan dapat
diklasifikasikan kedalam berbagai subtype:
a. MODY 1,2,3,4 dan 5 (dengan 3 yang paling umum: 70% insiden dengan ekspresi
genetic HNF-1-alpha [12q24]).
b. MODY 7 dan 8 (jarang)
3. Diabetes ketosis
4. Diabetes sekunder:
a. Penyakit pankreas atau reseksi (cystic fibrosis)
b. Pemberian kortikosteroid berlebihan dalam waktu yang lama atau sindrom cushing
c. Glucagonoma
d. Akromegali
e. Kelainan genetic langka (sindrom MELAS diabetes mitokondria)
f. Autoimun langka (sindrom resistensi insulin tipe A dan B)

Diabetes melitus juga dapat diklasifikasikan sebagai berikut:


1. Diabetes tipe 1 (penghancuran sel beta, biasanya menyebabkan defisiensi insulin absolut
a. Immune mediated
b. Idiopatik
2. Diabetes tipe 2
3. Jenis spesifik lainnya
a. Defek genetik fungsi sel beta
b. Defek genetik pada kerja insulin
1) Resistensi insulin tipe A
2) Leprechaunisme
3) Sindrom Rabson-Mendenhall
4) Diabetes lipoatrofik
c. Penyakit eksokrin pankreas
1) Pankreatitis
2) Trauma/pankreatekomi
3) Neoplasia
4) Fibrosis kistik
5) Hemokromatosis
6) Pankreatopati fibrokalkulus
d. Endokrinopati
1) Akromegali
2) Sindrom cushing
3) Glucagonoma
4) Feokromositoma
5) Hipertiroidisme
6) Somatostatinoma
7) Aldosteronoma
e. Obat atau bahan kimia yang diinduksi
1) Vacor
2) Pentamidine
3) Asam nikotinat
4) Glukokortikoid
5) Hormone tiroid
6) Diazoksida
7) β-Adrenergic agonist
8) Thiazides
9) Dilatin
10) y-Interferon

f. Infeksi
1) Rubella kongenital
2) Sitomegalovirus
g. Bentuk yang jarang dari diabetes yang dimediasi imun
1) Sindrom “Pria Kaku”
2) Antibody reseptor anti-insulin
h. Sindrom genetik lainnya yang terkadang dikaitkan dengan diabetes
1) Sindrom Down
2) Sindrom Klineferter
3) Sindrom Turner
4) Sindrom Wolfram
5) Ataksia Friedreich
6) Korea Huntington
7) Sindrom Laurence-Moon-Bield
8) Distrofi Miotonik
9) Porfiria
10) Sindrom Prader-Willi
i. Diabetes melitus gestasional

Pemeriksaan Penunjang Diabetes Melitus


Diabetes melitus dapat didiagnosis dengan tes berikut:
1. Pemerikasaan Hemoglobin A 1c (HbA1c): nilai normal 5,7%-6,4%.
2. Pemerikasaan gula darah puasa: nilai normal 100-125 mg/dl.
3. Gula darah 2 jam setelah puasa: nilai normal 140-199 mg/dl.
4. Pemeriksaan gula darah sewaktu: ≤ 200 mg/dl.

Referensi:
Melmed S, et al. 2020. Williams textbook of endocrinology, ed 14. Philadelphia. Elsevier.
McPherson RA, Pincus MR. 2017. Henry’s clinical diagnosis and management by laboratory
method, ed 23. St. Louis. Elsevier.
https://remote-lib.ui.ac.id:2224/#!/content/book/3-s2.0-B9780323755702002708?scrollTo=
%23hl0001637
BORANG HASIL DISKUSI
PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

Kelas : B S1 Ekstensi Topik : Diabetes Melitus tipe 2


Kelompok :1 Hari/Tgl : 7 Februari 20222

Anggota kelompok
Nama Peran Nama Peran
1. Roudhotul Jannah (…......…….....) 4. Dyah Ayu Novi A (……………….)
2. Riastuti Handayani (………………) 5. Fitri Subagja (………….……)

3. Citra Anisa Syahriel (………………) 6. Fuzi Fauzia (……………....)


Setiap kelompok harus menentukan peran anggotanya sebagai ketua, sekretaris, atau anggota

Definisi Masalah

Diabetes Melitus
Tipe 2

Analisis Masalah

Bapak Ali, 25, suku Jawa, memiliki Riwayat obesitas, dislipidemia, dibawa ke IGD dengan keluhan demam,
batuk berdahak, mual dan muntah. Klien telah didiagnosa DM type 2 sejak 2 tahun lalu, dan mengkonsumsi
onay metformin, dan insulin injeksi karena gula darah yang tidak stabil
Pada saat pengkajian, suhu klien: 39 C, TD: 98/64 mmHg, Nadi: 16, RR 36. Tercium bau keton. Kesadaran
klien, delirium., suara nafas jelas, tidak ada ronki dan wheezing. Suara jantung S1 dan S2 normal, tidak ada
suara tambahan.Hasil lab: AGD : Ph 7.12, PCo2 17 mmHg, Bicnat 5.6 mEq/l. Hasil lab urin :glukosa 4+,
keton 3+. GDS: 420 mg/dl, BUN 16 mg/dl, keratein 1,3 mg/dl, Na: 139 mEq/l, klorida: 112 mEq/l, CO2: 11,2

Hipotesis
Ketidakstabilan kadar glukosa dalam darah b.d kurangnya
managemendiabetes dan medikasi yang tidak adekuat

Hal baru yang perlu Hal yang sudah diketahui


diketahui dan dipelajari tetapi perlu dipelajari lagi
1. Regulasi insulin dan Glukagon 1. Anatomi fisiologi Pankreas
2. Definisi, etiologi, patofisiologi, tanda gejala
dan klasifikasi DM
3. Pemeriksaan penunjang DM
4. Komplikasi dan penatalaksanaan DM
5. Asuhan keperawatan pada pasien DM

Materi Bahasan yang Perlu Dipelajari Oleh


1. Anatomi Fisiologi Pankreas Roudhotul Jannah
2. Regulasi Insulin dan Glukagon
3. Definisi DM Riastuti
4. Etiologi Dm
5. Patofisiologi DM
6. Tanda dan Gejala DM Citra
7. Klasifikasi DM
8. Pemeriksaan Penunjang DM
9. Komplikasi DM Dyah
10. Penatalaksanaan DM
11. Asuhan Keperawatan pada pasien DM Fitri dan Fuzi
Paraf Fasilitator

(.............................)

Keterangan:
1. Borang ini diparaf oleh fasilitator setelah diperiksa kesesuaiannya dengan tugas diskusi.
2. Setelah diparaf, borang dikembalikan kepada setiap kelompok.
3. Pada waktu pengumpulan tugas mandiri, borang ini dilampirkan.
4. Semua materi bahasan fokus group dipelajari setiap anggot

Anda mungkin juga menyukai