Anda di halaman 1dari 5

A.

Perilaku yang menunjukkan sikap menjaga keutuhan NKRI


Menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan salah satu kewajiban dari
setiap warga negara Indonesia. Sejak awal kemerdekaan para tokoh bangsa Indonesia telah
membentengi diri dengan merumuskan dasar negara yaitu Pancasila. Pancasila dijadikan
sebagai pandangan hidup dalam perilaku sehari-hari. Para pendiri negara menginginkan
masyarakat Indonesia itu harus berketuhanan, berperikemanusiaan, mempunyai jiwa
persatuan, demokratis, menjunjung tinggi musyawarah dalam mencapai mufakat, dan
berkeadilan. Dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, maka bangsa Indonesia akan selalu
bersatu padu dan terhindar dari berbagai pertentangan dan perselisihan.
Nilai-nilai Pancasila harus kalian amalkan dalam kehidupan sehari-sehari sebagai upaya
menjaga keutuhan negara. Nilai-nilai Pancasila dapat kalian amalkan dengan cara hidup
rukun antarsesama. Kerukunan merupakan modal utama dalam menjaga keutuhan negara.
Sikap tersebut dapat kalian tampilkan dalam kehidupan sehari-hari di rumah, di sekolah, dan
di masyarakat. Ketika berada di rumah, kalian dapat menampilkan sikap rukun melalui
perilaku saling menghormati dan menyayangi dengan anggota keluarga yang lain, tidak
memaksakan kehendak kepada anggota keluarga yang lain, menghargai perbedaan pendapat,
menjaga nama baik keluarga ketika bergaul dengan orang lain, dan sebagainya. Dalam
kehidupan di sekolah, kalian senantiasa menampilkan sikap dan perilaku saling menolong
dan saling berbagi dengan teman, menghargai dan menghormati pendapat teman, tidak
membedakan-bedakan teman dalam bergaul, menghormati guru, dan sebagainya. Dalam
kehidupan di masyarakat, kalian harus tetap menjaga kerukunan warga dengan sikap tolong-
menolong, saling menjaga perasaan, saling menghormati, saling menghargai hak orang lain,
tidak membeda-bedakan suku, agama dan daerah, bersikap arif, mau bekerja sama dengan
orang lain, serta mau bekerja keras dalam membangun bangsa. Sikap dan perilaku-perilaku
yang disebutkan tadi harus kalian amalkan dalam kehidupan sehari-hari agar keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia senantiasa terjaga.
Perilaku-perilaku untuk menjaga keutuhan dan kesatuan NKRI antara lain sebagai berikut:
1. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan suatu sikap politik atau pemahaman dari masyarakat suatu bangsa
yang memiliki keselarasan kebudayaan dan wilayah. Juga memiliki kesamaan cita-cita dan
tujuan sehingga timbul rasa ingin mempertahankan negaranya, baik dari internal maupun
eksternal.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Nasionalisme adalah paham atau ajaran
untuk mencintai bangsa dan negara. Artinya, setiap warga negara Indonesia haruslah
memiliki kesamaan cita-cita dan tujuan.
Perilaku mencintai tanah air sangat penting dalam penghayatan wawasan berbangsa dan
bernegara. Tetapi harus dihindari mencintai tanah air secara berlebihan atau chauvinisme.
Nasionalisme akan memperkuat rasa kebangsaan dan berkeinginan untuk selalu menjaga
keutuhan Negara Kesatuan republik Indonesia. Contoh dari sikap nasioalisme adalah setia
kepada bangsa dan negara, dengan melaksanakan upacara bendera dan menghormati bendera
Merah Putih.
2. Toleransi
Menurut para ahli Toleransi adalah :
Tillman
Toleransi menurut Tillman adalah sebuah sikap untuk saling menghargai, melalui pengertian
dengan tujuan untuk kedamaian. Toleransi disebut-sebut sebagai faktor esensi dalam
terciptanya sebuah perdamaian.
Max Isaac Dimont
Menurut Dimont, pengertian toleransi adalah sikap untuk mengakui perdamaian dan tidak
menyimpan dari norma-norma yang diakui dan berlaku. Toleransi juga diartikan sebagai
sikap menghormati dan menghargai setiap tindakan orang lain.
Friedrich Heiler
Menurut Heiler, pengertian toleransi adalah sikap seseorang yang mengakui adanya pluralitas
agama dan menghargai setiap pemeluk agama tersebut. Ia menyatakan, setiap pemeluk agama
mempunyai hak untuk menerima perlakuan yang sama dari semua orang.
Toleransi  adalah sikap manusia untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan, baik
antarindividu maupun kelompok. 
Sikap toleransi terhadap penduduk dengan agama yang berbeda menjadi penting dalam
kehidupan bersama. Di Indonesia terdapat enam agama yang di akui dan dijamin
keberadaannya di dalam Undang-Undang Dasar 1945. Memeluk agama adalah hak asasi
setiap warga negara, sikap menghormati agama lain adalah perwujudan perilaku yang
menunjukkan sikap menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Kesadaran sosial
Kesadaran sosial dapat didefisinikan sebagai suatu kesadaran terhadap masalah-masalah
yang dihadapi oleh masyarakat ataupun komunitas yang berbeda dalam menghadapi
problematika yang dihadapi masyarakat di kehidupan sehari- hari.
Nilai-nilai kearifan lokal seperti tepa selira, gotong royong, musyawarah mufakat, dan
tenggang rasa harus tetap dilaksanakan dan dipertahankan. Nilai-nilai tersebut tidak hanya
berlaku secara lokal tetapi bersifat lintas budaya dan membentuk nilai-nilai yang bersifat
nasional
4. Menyelesaikan konflik dengan akomodatif
Konflik dapat terjadi di masyarakat yang heterogen. Meski demikian cara penyelesaian
konflik tidak boleh dengan cara-cara kekerasan. Konflik dapat diselesaikan dengan cara
akomodatif melalui mediasi, kompromi, dan ajudikasi.
a. Akomodatif adalah sifat dapat menyesuaikan diri
b. Mediasi adalah upaya penyelesaian konflik dengan melibatkan pihak ketiga
c. Kompromi adalah setuju dengan jalan damai
d. Ajudikasi adalah penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan

 B. Tindakan yang Menunjukkan Sikap Menjaga Keutuhan NKRI


Tindakan-tindakan yang menunjukkan sikap menjaga keutuhan Negara Kesatuan Repiblik
Indonesia antara lain sebagai berikut:
1) Menghargai dan menghormati pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang
berbeda
Sikap saling menghormati dan menghargai penting dilakukan supaya tidak ada perpecahan di
masyarakat, dan menyelesaikan masalah dengan musyawarah untuk mencapai mufakat. Pada
dasarnya hidup rukun dan toleran diantara pemeluk agama yang berbeda-beda tidak berarti
bahwa ajaran agama yang satu dan ajaran agama yang lain dicampur adukkan. Akan tetapi
dengan dasar hidup rukun dan toleransi dalam kehidupan berkelompok dan bermasyarakat,
tradisi-tradisi keagamaan yang dimiliki oleh individu menjadi bersifat kumulatif dan kohesif
yang menyatukan keanekaragaman interpertasi dan sistem-sistem keyakinan keagamaan.
Nilai-nilai agama yang ditanamkan sejak dini terhadap seseorang dapat merupakan bagian
dari unsur-unsur kepribadiannya, yang dapat cepat bertindak menjadi pengendali dalam
kehidupannya. Karena itu keyakinan terhadap agama yang menjadi bagian dari kepribadian
itu, akan mengatur sikap dan tingkah laku seseorang secara otomatis dari dalam, ia tidak akan
mengambil milik orang lain, melakukan tindakan kriminal, bukan karena tidak ada
kesempatan untuk itu, akan tetapi ia takut kepada yang diyakininya yang senantiasa
melihatnya.
Sebagai individu di masyarakat, ia akan bergaul dan bekerja dengan baik untuk kepentingan
dirinya, keluarga maupun masyarakat, bukan karena ingin dipuji atau diberi penghargaan
akan tetapi karena keyakinan agamanya yang menganjurkan demikian.
2) Menghargai dan menghormati suku bangsa lain
Menghormati keberagaman suku bangsa merupakan upaya untuk menjaga persatuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.
Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar tahun 1945, termuat cita-cita bangsa Indonesia
yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Bangsa
Indonesia adalah masyarakat yang terdiri dari berbagai suku bangsa yang memiliki istiadat
adat yang berbeda-beda. Di Indonesia terdapat 656 suku bangsa dengan bahasa lokal 300
macam. Keanekaragaman tersebut merupakan kekayaan milik Bangsa Indonesia yang harus
kita jaga dan lestarikan sehingga mampu memberikan warna ketentraman dan kedamaian
bagi rakyat Indonesia agar ke depan tidak menimbulkan masalah yang mengancam
disintegrasi bangsa.

3) Menghargai dan menghormati adat istiadat dan kebiasaan suku dan daerah lain
Setiap daerah di Indonesia atau di dunia memiliki ciri khas dan kebudayaan yang berbeda-
beda. Hal ini membuat yang terciptanya keberagaman budaya. 
Contohnya adalah Indonesia yang memiliki begitu banyak suku. Ada suku Aceh, Minang,
Batak, Betawi, Sunda, Jawa, Madura, Papua, dan lainnya.
Setiap suku daerah ini memiliki kebudayaan dan ciri khas masing-masing. Meski berbeda-
beda, kebudayaan ini justru harus tetap dijaga dan dilestarikan. Maka dari itu, setiap orang
harus saling menghargai.
Di sisi lain, ada beberapa faktor yang membuat keberagaman suku bangsa dan budaya, yakni:
 Agama Agama yang dianut di Indonesia bermacam-macam, contohnya Islam,
Kristen, Hindu, Budha, Kong Hu Chu, dan lainnya.
 Adat Istiadat Keragaman budaya di Indonesia disebabkan masyarakat di setiap
daerah memiliki suku dan budaya masing-masing.
 Tingkat pendidikan Tingkat pendidikan yang berbeda-beda dalam masyarakat
memunculkan kebudayaan yang berbeda.
Mengutip dari berbagai sumber, sikap menghargai kebudayaan daerah lain yang harus
dilakukan adalah:
 Tidak meremehkan dan menghina adat istiadat, kebiasaan, dan hasil kesenian suku
bangsa lain.
 Ikut memelihara, melestarikan, dan mengembangkan tradisi, dan budaya yang ada di
dalam masyarakat.
 Tidak menonjolkan suku dan budaya sendiri.
 Berteman dengan siapa saja meskipun berbeda suku, agama, ras, dan budaya
 Menghargai dan saling menghormati antarsuku banhsa dan budaya dalam masyarakat.
 Ikut serta dalam kegiatan pawai budaya dan sebagainya.
 Hidup saling berdampingan antara satu sama lain.
 Bersikap positif terhadap keragaman budaya
4) Berteman dan bergaul tanpa membeda-bedakan suku bangsa
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, suku bangsa adalah kesatuan sosial yang dapat
dibedakan dari kesatuan sosial lain berdasarkan kesadaran akan identitas perbedaan
kebudayaan, khususnya bahasa. Negara Indonesia memiliki banyak suku bangsa yang
tersebar dari Sabang sampai Merauke. Menghargai persamaan kedudukan warga negara salah
satunya dilakukan tanpa membedakan suku. Sebab semua suku memiliki kedudukan yang
sama di negeri ini. Agar kehidupan antar suku bisa berjalan secara damai, perlu dilakukan
hal-hal seperti saling menghormati dan menghargai hak-hak orang lain, tenggang rasa,
meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan, serta toleransi antar suku.
5) Melakukan dialog bersama untuk memecahkan suatu masalah dalam masyarakat
Dialog adalah sebuah cara atau metode komunikasi yang bersifat dua arah yang biasanya
diselenggarakan dalam rangka proses sosialisasi tentang progam, dalam rangka pembelajaran
atau dalam kaitan untuk menyerap aspirasi dan menerima masukan tentang berbagai masalah
yang perlu dicarikan solusinya. Praktek penyelenggaraan dialog serupa, banyak dikerjakan
oleh partai politik, organisasi massa dan juga sering dilakukan pemerintah dengan rakyatnya
untuk mendialogkan berbagai isu penting yang dianggap sebagai masalah yang harus
diselesaikan.
6) Menjalankan kegiatan bersama dengan pemeluk agama lain seperti kerja bakti,
memperingati HUT kemerdekaan.
 

Kerja bakti adalah salah satu wujud kehidupan bertetangga tanpa memandang latar belakang
agama,suku,pendidikan dan lain sebagainya. Ini dilakukan oleh lingkungan tetangga tertentu,
misalnya RT atau RW dan Dusun. Banyak kemuliaan diperoleh dari kehidupan bertetangga,
termasuk melalui kerja bakti ini. Di masyarakat pedesaan ada motivasi lain untuk mengikuti
kerja bakti. Motivasi itu karena murni ingin membantu lingkungan, atau untuk
kegotongroyongan dan manfaat sosial. Mungkin saja antar tetangga tidak tersedia waktu
cukup untuk bertemu. Kesibukan kerja membuat silaturahmi tidak berjalan. Dengan kerja
bakti, mereka jadi saling bertemu dan mengetahui kabar masing-masing. Mengobrol tentang
sekolah anak, pekerjaan, atau tentang rencana atau ide ke depan terkait lingkungan. 
Justru mengobrol dan silaturahmi ini sering lebih ramai dan menghibur, sambil memberi
semangat untuk bekerja bakti. Sering ada saja yang melontarkan candaan untuk membuat
suasana segar. Hal ini menciptakan rasa saling mengenal, kebersamaan dan
kegotongroyongan.

C. Rangkuman materi
https://youtu.be/GpmEB8dK6N4

Anda mungkin juga menyukai