Selain itu, seiring dengan surat perintah tersebut disahkan oleh MPRS
dalam TAP MPRS No. IX/1966, Presiden Soekarno tidak bisa mencabut
Supersemar kembali. Gelar Soekarno sebagai presiden seumur hidup yang
dikeluarkan MPRS pada tahun 1963 dicopot. Pada tanggal 5 Juli 1966,
MPRS memberikan wewenang kepada Soeharto untuk membentuk kabinet
baru. Kekuasaan Soeharto semakin menanjak kala ditetapkan sebagai
pejabat presiden pada 12 Maret 1967 setelah pertanggungjawaban Presiden
Soekarno ditolak oleh MPRS. Soeharto pun menjadi presiden sesuai hasil
Sidang Umum MPRS (TAP MPRS No. XLIV/MPRS/1968) pada 27 Maret
1968.