• Pada 12 Maret 1967, Soeharto dilantik sebagai Presiden RI, mengakhiri Orde Lama
dan memulai Orde Baru. Sebulan setelahnya, MPRS mengangkat Soeharto sebagai
Presiden RI pada sidang umum MPRS V, dan pelantikan berlangsung pada 27
Maret 1968.
MASA PEMERINTAHAN
ORDE BARU
Orde Baru bukan penyangkalan terhadap masa lama,
melainkan sebagai pembaruan untuk mengatasi
masalah bangsa yang dianggap sangat kronis.
Pembaruan ini melibatkan perubahan dan peningkatan
dalam semua aspek kehidupan bangsa dan negara
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dengan kata
lain, Orde Baru menjadi awal dari koreksi terhadap
penyimpangan masa lalu. Tugasnya juga mencakup
restrukturisasi kekuatan untuk meningkatkan stabilitas
nasional dan mempercepat pembangunan menuju
masyarakat yang makmur.
A. Upaya Pemerintahan Orde Baru
Dalam Menciptakan Stabilisasi
Ekonomi dan Politik
Upaya Pemerintah Orde Baru Dalam Menciptakan Stabilisasi Politik
Beberapa program pembangunan untuk kehidupan masyarakat saat orde baru antara lain :
A) Swasembada • Sebagai bangsa agraris, Sejak Orde Baru
memimpin pada tahun 1967, pembangunan
Pangan pertanian menjadi fokus utama. Melalui kerja
keras, terutama sejak Pelita (1969), Indonesia
berhasil meningkatkan hasil pertanian dan
memperbaiki kehidupan petani
• mencapai swasembada beras pada 1984 yang
merupakan kebutuhan pokok. Pada saat itu,
Indonesia yang sebelumnya merupakan
pengimpor beras terbesar di dunia, berhasil
menjadi swasembada. Keberhasilan ini memicu
undangan untuk Presiden Soeharto berpidato di
Konferensi ke-23 FAO di Roma, Italia, pada 14
November 1985.
B) Keluarga • Program KB dikendalikan oleh BKKBN
Berencana sejak 1970, bertujuan menyelaraskan
jumlah penduduk dengan laju
pembangunan. Program ini berhasil
menekan pertumbuhan penduduk dan
meningkatkan kesejahteraan. Prestasi
keberhasilan program ini memperoleh
pengakuan UNICEF yang dinyatakan oleh
Direktur Eksekutifnya, James P.Grant, yang
memuji Indonesia atas penurunan tingkat
kematian bayi dan usaha lainnya untuk
meningkatkan kesejahteraan anak-anak.
C) Rumah untuk • Pembangunan perumahan vital bagi rakyat,
Keluarga bukan hanya sebagai tempat tinggal, tetapi
juga membentuk watak dan jiwa melalui
kehidupan keluarga. Pada Mei 1972,
pemerintah membentuk Badan Kebijaksanaan
Perumahan Nasional (BKPN) untuk
memantapkan program tersebut, dengan
Perum Pembangunan Rumah Nasional
(Perumnas) sebagai pelaksana. Meskipun
Orde Baru berhasil dalam berbagai bidang
hingga Pelita VI, krisis ekonomi sejak 1997
menantang, mengakibatkan terhentinya
pelaksanaan program Pelita VI.
B. Menguatnya Peran Pemerintahan
Orde Baru Terhadap Kehidupan
Masyarakat
• Pemerintah Orde Baru menggunakan Golkar sebagai mesin
politik untuk mencapai stabilitas, sementara PDI dan PPP
dianggap pelengkap. Golkar, dengan tiga jalur kekuatan yaitu
ABRI, Birokrat, dan Golkar sendiri, selalu meraih kemenangan
dalam pemilu Orde Baru, dengan perolehan suara di atas 50%,
bahkan mencapai 74% pada pemilu 1997. Dwifungsi ABRI
berkembang menjadi kekaryaan, memasuki semua sektor
kehidupan, termasuk bidang bidang yang seharusnya rakyat
dapat berperan lebih besar ternyata diisi oleh personel ABRI.
• Krisis ekonomi yang bermula dari krisis moneter berkembang menjadi krisis
multidimensi berakibat menggerus kepercayaan rakyat pada Presiden Soeharto.
Hal ini mendorong pengunduran diri Soeharto pada Mei 1998 dan membubarkan
kabinet, serta melantik B.J. Habibie sebagai Presiden RI. Habibie kemudian
membentuk kabinet kabinet Reformasi Pembangunan dalam situasi darurat.
MASA REFORMASI
• Jatuhnya Kekuasaan
Pemerintahan Orde Baru dan
Pemerintahan Orde Lahirnya
Baru berjalan selamaReformasi
32 tahun dengan kemajuan yang signifikan,
namun krisis moneter tahun 1997
mengungkap rapuhnya pondasi ekonomi
akibat praktik korupsi. Perekonomian
merosot, memicu gerakan reformasi dan
tuntutan pengunduran diri Soeharto sebagai
presiden
A) Krisis Multidimensional
• Pada 1997, krisis moneter melanda
Indonesia karena perekonomian yang
rapuh dan praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme (KKN) yang merajalela. Krisis
ini berkembang menjadi krisis ekonomi,
sosial, politik, dan kepercayaan terhadap
kepemimpinan Soeharto, menciptakan
krisis multidimensi.
1.) Krisis Ekonomi • Sejak Juli 1997, krisis moneter melanda Indonesia dengan
melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika hingga
menyentuh angka 16.000 per dollar Amerika.
• Krisis ini memicu kemerosotan ekonomi secara luas,
mengakibatkan bank terpuruk dan bank beku operasi (BBO).
pemerintah membentuk Badan Penyehatan Perbankan
Nasional (BPPN) untuk mengawasi 40 bank bermasalah dan
pemberian Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) untuk
membantu bank.
• Manipulasi terhadap KLBI memperbesar beban keuangan
negara. Banyak usaha kecil dan menengah (UKM) bangkrut,
PHK meningkat, harga sembako melambung tinggi, dan terjadi
kelangkaan. Indonesia mengalami dampak krisis ekonomi yang
paling buruk dibandingkan negara Asia lainnya, disebabkan
oleh pondasi ekonomi yang rapuh dan praktik KKN serta
monopoli ekonomi hingga muncul istilah Crony capitalism
untuk menyebut pembangunan ekonomi indonesia saat orde
baru.
2) Krisis Sosial
Krisis ekonomi meningkatkan pengangguran,
PHK dan menurunkan daya beli masyarakat,
memicu aksi massa, buruh, dan mahasiswa yang
menuntut pemulihan ekonomi. Kerusuhan besar
terjadi pada 13-14 Mei 1998 di Jakarta dan Solo
dengan pembakaran, penjarahan, pembunuhan,
dan tindak asusila. Banyak kendaraan dan pusat
perbelanjaan dibakar, ribuan orang tewas hangu
dan perekonomian Jakarta dan Solo lumpuh
untuk beberapa waktu
3) Krisis Politik Krisis politik terjadi karena ketidakpercayaan
rakyat terhadap kepemimpinan Soeharto yang
sarat dengan praktik KKN. Praktik politik
otoriter dan rekayasa dalam MPR dan DPR
dianggap merusak demokrasi. Meskipun
banyak masyarakat menentang pencalonan
kembali Soeharto pada Sidang Umum MPR
1998, ia terpilih sebagai Presiden RI untuk
ketujuh kalinya, hal ini menunjukkan
ketidakpedulian MPR terhadap aspirasi
masyarakat.
B) Muncul Gerakan Reformasi
• Terpilihnya kembali Soeharto sebagai presiden melalui Sidang Umum MPR pada Maret 1998
tidak membawa dampak positif bagi pemulihan ekonomi Indonesia malah memperparah krisis
dan menimbulkan tuntutan reformasi yaitu :
1) Bubarkan Orde Baru dan Golkar
2) Hapuskan Dwifungsi ABRI
3) Hapuskan KKN
4) Tegakkan supremasi hukum, hak asasi manusia (HAM)
dan demokrasi.
• aksi mahasiswa menuntut reformasi mencapai puncak pada 12 Mei 1998,
menyebabkan Tragedi Trisakti dengan 4 mahasiswa tewas. Kerusuhan massal 13-
14 Mei 1998 mengakibatkan kerugian triliunan rupiah, hilang nyawa dan luka.
• tuntutan mahasiswa terfokus pada Sidang Istimewa MPR dan pencabutan mandat
MPR kepada Presiden Soeharto sejak 18 Mei 1998 mahasiswa mendatangi gedung
DPR/ MPR RI dan dengan ultimatum pada 20 Mei 1998 menyebutkan bahwa akan
melaksanakan Sidang Istimewah MPR jika presiden tidak mengundurkan diri
C) Pengunduran Diri Presiden
• 22 Januari 1998 : Nilai rupiah turunSoekarno
terhadap dollar Amerika( Timeline)
• 18 Mei 1998 : Harmoko ( ketua DPR/MPR dan GOLKAR)
hingga angka 16.000/dollar Amerika menyatakan agar presiden soeharto turun jabatan dan
• 10 Maret 1998 : Soeharto terpilih disidang umum MPR untuk mahasiswa tetap mengepung gedung DPR/MPR
ke tujuh kalinya sebagai presiden dan Bj. Habibie sebagai • 19 Mei 1998 : Presiden soeharto berbicara di TVRI,
wakilnya menyatakan bahwa tidak aakn turun jabatan melainkan
• 4 Mei 1998 : Harga BBM dan transportasi naik, terjadi demo akan mengganti kabinet dengan komite reformasi dan
di Bandung, Yogyakarta dan ada 6 korban meninggal di mengadakan pemilu. mahasiswa semakin banyak
Medan mengeping gedung DPR/MPR
• 9 Mei 1998 : Soeharto pergi ke Kairo untuk pertemuan • 20 Mei 1998 : demo besar besaran di monas yang di
negara berkembang G-15 pelopori amin rais berhasil di gagalkan dan demo besar juga
• 12 Mei 1998 : tragedi trisakti menewaskan 4 mahasiswa di lakukan oleh sultan hamengkubuwono IX di yogyakarta,
trisakti surakarta, medan dan bandung.
• 13 Mei 1998 : Kerusuhan massa di Jakarta dan Solo • 21 Mei 1998 : Pada pukul 9.00 WIB, Soeharto resmi
• 14 Mei 1998 : demonstrasi semakin banyak dan mengepung mengundurkan diri dan BJ. Habibie selaku wakil diangkat
gedung DPRD menjadi Presiden RI.
• 15 Mei 1998 : Presiden Soeharto memutuskan kembali dari
Kairo karena keadaan kacau di Indonesia
2. Kondisi Politik, Ekonomi, Sosial
dan Hukum pada Masa Reformasi
Reformasi di Indonesia, sebagai
perubahan nilai-nilai yang mendasari
pemerintahan, ditegakkan melalui pilar-
pilar supremasi hukum, HAM, dan
demokratisasi. Pasca-jatuhnya
Pemerintahan Orde Baru, terjadi
perkembangan signifikan di bidang
politik, ekonomi, sosial, dan hukum.
) Kondisi Politik
Demokratisasi di Indonesia berkembang
setelah Soeharto lengser. Berbagai
perubahan dilakukan untuk
menyesuaikan dengan tuntutan
reformasi. Pimpinan berikutnya setelah
Soeharto meliputi B.J. Habibie, K.H.
Abdurrahman Wahid, Megawati
Soekarnoputri, dan Soesilo Bambang
Yudhoyono..
1) Masa Kepepimpinan BJ. yang lebih demokratis, terbuka dan adil.
• Selama kepemimpinannya, Habibie berupaya mewujudkan masyarakat
C) Kondisi tanggapan terhadap kebijakan pemerintah, terutama di bidang pers yang mengalami
pencerahan dengan kebebasan pers. Pertumbuhan pers dianggap menguntungkan,
Sosial mengisi celah ruang publik antara pemerintah dan rakyat serta memainkan peran
sentral dalam menyebarkan informasi. Kebebasan berpendapat tanpa batasan
menyebabkan seringnya aksi unjuk rasa, ditujukan kepada pemerintah dan instansi
lain yang dianggap merugikan masyarakat. Namun, kebebasan ini juga dianggap
berlebihan dan dapat menyebabkan disintegrasi nasional dan sosial.
nasional indonesia
dan mahasiswa kolonial, memegang peran penting dalam perjuangan nasionalisme
Indonesia dari berdirinya pada 1908 hingga Proklamasi Kemerdekaan pada 1945.
Pemuda dan mahasiswa, dengan pemikiran berani dan kritis, berperan signifikan
dalam mencapai kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
pada masa Orde Baru, Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) terbentuk pada 25 Oktober
1966, melibatkan berbagai organisasi seperti PMKRI, HMI, PMII, GMKI, SOMAL,
• Gerakan mahasiswa 1966, yang membawa Indonesia ke Orde Baru, terus memberi
inspirasi. Pada 15 Januari 1974, peristiwa Malari mencuat sebagai protes mahasiswa
terhadap kebijakan pemerintah terkait kerja sama dengan pihak asing. Mahasiswa
menilai hal ini merugikan rakyat dan memicu aksi besar menentang kedatangan
Perdana Menteri Jepang. Malari bukan saja peristiwa tunggal; sebelumnya, ada
protes Golput (1972), protes pembangunan TMII (1972), kerusuhan rasialis di
Bandung (Agustus 1973), dan kedatangan Ketua IGGI J.P. Pronk (November 1973).
• Puncak Malari terjadi saat PM Jepang Kakuei Tanaka berkunjung ke Jakarta pada
Januari 1974. Dipimpin oleh Hariman Siregar dan Syahrir, mahasiswa UI
memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan demonstrasi menentang modal
asing, khususnya yang diwakili oleh Jepang
• Pemberlakuan NKK/BKK dan pembatasan lembaga
mahasiswa meredam gerakan kemahasiswaan, • Tokoh-tokoh itu pada 10 November 1998 bertemu,
berdiskusi di rumah kediaman Gus Dur atau K.H.
menjauhkan mahasiswa dari politik. UU No.8/1985
Abdurrahman Wahid. Pertemuan menghasilkan Deklarasi
semakin menyulitkan gerakan mahasiswa. Seperempat
Ciganjur. Isi deklarasi itu antara lain sebagai berikut.
abad kemudian, gerakan reformasi 1998 lahir pasca
a. Mengupayakan terciptanya kesatuan dan persatuan
Malari, menurunkan pemerintahan Orde Baru. Dipicu nasional.
isu liberalisme dan krisis ekonomi, demonstrasi besar- b. Menegakkan kembali kedaulatan rakyat.
besaran terjadi pada 12 Mei 1998, dikenal sebagai c. Melaksanakan reformasi sesuai dengan dengan kepentingan
Tragedi Trisakti. Korban jiwa dan tekanan masyarakat generasi bangsa.
berhasil menurunkan Soeharto, membuka Era d. Melaksanakan pemilu yang luber dan jurdil guna
mengakhiri masa pemerintahan transisi.
Reformasi. Persatuan antara golongan tua dan muda,
e. Menghapus Dwifungsi ABRI secara bertahap.
dengan tokoh masyarakat seperti Gus Dur, Megawati,
Pertemuan dan "Deklarasi Ciganjur" telah memainkan
Amien Rais, dan Sri Sultan Hamengku Buwono X, peranannya sendiri yang penting dan unik. "Pertemuan
memainkan peran penting dalam berhasilnya gerakan Ciganjur" memberikan sumbangannya pada gerak maju usaha
reformasi. Reformasi
Thank you!