Anda di halaman 1dari 2

1.

Penerapan Pancasila pada Masa Orde Lama


(1959-1966)

Masa Orde Lama dikenal dengan sebutan sebagai periode demokrasi terpimpin. Demokrasi
terpimpin dicetuskan oleh Presiden Soekarno karena banyaknya gerakan separatis yang
menyebabkan ketidakstabilan negara, tersendatnya pembangunan ekonomi karena sering
terjadi pergantian kabinet sehingga program pembangunan yang dirancang oleh kabinet tidak
berjalan secara utuh.

Di samping itu, badan Konstituante gagal menjalankan tugasnya untuk menyusun UUD. Dekrit
Presiden tanggal 5 Juli 1959 mengembalikan konstitusi negara pada UUD NRI Tahun 1945.
Tetapi ada sejumlah penyimpangan dalam penerapan Pancasila pada masa Orde Lama
beserta penerapan UUD 1945, yaitu:

a.Presiden Soekarno ditetapkan sebagai Presiden seumur hidup yang menyebabkan


kekuasaan presiden semakin besar dan tidak terbatas.

b. Presiden mengeluarkan penetapan Presiden No. 3/1960 tanggal 5 Maret 1960


yang membubarkan DPR hasil Pemilu 1955.

c. Presiden membentuk MPRS yang terdiri atas anggota DPR-GR (Dewan


Perwakilan Rakyat Gotong Royong), utusan daerah, dan utusan golongan yang
semuanya diangkat serta diberhentikan oleh presiden.

d. Terjadi pemberontakan PKI tanggal 30 September 1965.

2. Penerapan Pancasila pada Masa Orde Baru

Masa Orde Baru adalah masa kepemimpinan Soeharto sebagai Presiden Republik
Indonesia dengan konsep Demokrasi Pancasila.

Masa Orde Baru membatasi kebebasan pers dan kebebasan berpendapat. Sejumlah surat
kabar dan majalah dibredel dan dicabut surat izin penerbitannya dengan alasan telah
memberitakan peristiwa yang bertentangan dengan kebijakan pemerintah.

Masa Orde Baru juga ditandai dengan adanya beberapa aktivis politik hilang atau ditangkap
setelah menyuarakan aspirasinya dalam mengkritik kebijakan pemerintah, beberapa lama
kemudian diberitakan hilang atau ditangkap.

IKI DA WES TAK RANGKUM TEKO SUMBER2 E GAWENEN PPT YHO OKE

GOOD LOCK KAWAN ………

Anda mungkin juga menyukai