Anda di halaman 1dari 6

DEMOKRASI TERPIMPIN

1959-1966
Kelompok 2
Annisa Kusumawardani (03)
Asella Husna A (06)
Hanifa Nur AsySyifa (15)
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas presentasi dengan materi Demokrasi Terpimpin 1959-
1966.Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bu Lysa.
Selain itu, presentasi ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Demokrasi
Terpimpin bagi para pembaca dan juga bagi penulis.Saya mengucapkan terima kasih
kepada Bu Lysa selaku guru PPKn yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga saya dapat menyelesaikan presentasi ini.Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya
nantikan demi kesempurnaan materi presentasi ini
DEMOKRASI TERPIMPIN
Periode ini sering juga disebut dengan Orde Lama. UUD yang digunakan adalah UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan sistem demokrasi terpimpin. Menurut
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, presiden tidak bertanggung jawab kepada
DPR. Presiden dan DPR berada di bawah MPR. Pengertian demokrasi terpimpin pada sila
keempat Pancasila, yaitu dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan. Akan tetapi, presiden menafsirkan "terpimpin", yaitu
pimpinan terletak di tangan "Pemimpin Besar Revolusi". Dengan demikian, pemusatan
kekuasaan di tangan presiden. Terjadinya pemusatan kekuasaan di tangan presiden,
menimbulkan penyimpangan dan penyelewengan terhadap Pancasila dan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang puncaknya terjadi perebutan kekuasaan oleh PKI
pada tanggal 30 September 1965 (G30S/PKI) yang merupakan bencana nasional bagi
bangsa Indonesia.
Beberapa penyimpangan itu diantaranya sebagai berikut:

1. anggota MPRSPresiden 2. Presiden membubarkan 3. Presiden melakukan 4. Pengangkatan


mengangkat berdasarkan DPR pada tanggal 5 Maret pengintegritasan lembaga- Presiden seumur hidup
penetapan Presiden No. 2 1960 karena tidak lembaga negara berdasarkan melalui TAP MPRS
tahun 1959 menyetujui RAPBN yang Penetapan Presiden No. 94 NO. III/MPRS/1963
diajukan pada tahun 1960 tahun 1962 tanggal 6 Maret
1962

Hal-hal tersebut membuat stabilitas politik dan kehidupan


ketatanegaraan tidak berjalan sebagaimana mestinya,
terutama masalah keamanan dan ketertiban masyarakat
5. Penyimpangan politik 6 Presiden nembubarkan yang menjadi pemicu terjadinya puncak kekacauan
luar negri partai Masyumi dan Partai dengan adanya peristiwa Gerakan 30 September sebagai
Sosialis Indonesia pemberontakan yang dilakukan oleh PKI. Pemberontakan
tersebut mengakibatkan gugurnya para Perwira Tinggi
Angkatan Darat
Keadaan negara yang tidak stabil, membuat beberapa kalangan
masyarakat mengajukan tiga tuntutan rakyat yang dikenal dengan
TRITURA. Isi dari tuntunan tersebut adalah:

1. Bubarkan PKI 2. Bersihkan kabinet dari 3. Turunkan harga dan


unsur PKI perbaiki ekonomi.

Tuntutan rakyat ini mendapat tanggapan dari pemerintah untuk mengambil langkah-
langkah konkret, sehingga dikeluarkannya Surat Perintah Sebelas Maret atau dikenal
dengan SUPERSEMAR dari Presiden Soekarno kepada Jenderal Soeharto. Tidak
lama kemudian kepemimpinan negara beralih kepada Presiden Soeharto, yang
dikenal dengan masa Orde Baru. Pemerintahan Orde Baru bertekad untuk
melaksanakan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 secara
murni dan konsekuen
Penutup
Sekian dari kami kurang lebihnya mohon maaf

Wassalamualaikum WR.WB

Anda mungkin juga menyukai