Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada tubuh manusia terjadi metabolisme yang mengkoordinasi kerja tubuh.
Proses metabolisme selain menghasilkan zat yang berguna bagi tubuh tetapi juga
menghasilkan zat-zat sisa yang tidak berguna bagi tubuh. Zat-zat sisa yang
berguna bagi tubuh dapat bermanfaat bagi tubuh kita dalam kelangsungan hidup.
Hasil-hasil metabolisme yang berupa zat-zat sisa yang tidak dimanfaatkan lagi
oleh tubuh berupa racun. Zat-zat sisa tersebut perlu dikeluarkan dari tubuh melalui
organ-organ tubuh tertentu.

Di dalam tubuh manusia terjadi reaksi penyusunan dan pembngkaran


(metabolisme). Reaksi metabolisme tersebut menghasilkan zat yang diperlukan
dan juga zat sisa yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh. Zat sisa metabolisme yang
tidak diperlukan lagi oleh tubuh harus dikeluarkan dari tubuh melalui suatu sistem
organ yang disebut sistem ekskresi.

Pengeluaran zat sisa tersebut diperlukan sistem pengeluaran yang disebut


sistem ekskresi. Sistem ekskresi merupakan pengeluaran limbah hasil
metabolisme pada organisme hidup. Zat sisa metabolisme yang harus dikeluarkan
antara lain karbondioksida, urea, air, amonia, kelebihan vitamin, dan zat warna
empedu. Organ pengeluaran zat sisa pada manusia berupa ginjal, kulit, paru-paru
dan hati. Setiap organ-organ pengatur metabolisme untuk sistem ekskresi
memiliki suatu factor pengaruh. Seperti pada kulit, pembentukan dan pengeluaran
keringat dipengaruhi oleh factor hormon ADH, cuaca, dan lingkungan disekitar.
Bahkan organ ekskresi itu pun memiliki beberapa gangguan atau penyakit.
Apabila organ-organ metabolisme itu tidak berfungsi dengan baik maka akan
mempengaruhi sistem kerja metabolisme pada tubuh kita.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut.
1. Apakah pengertian dan fungsi sistem Ekskresi pada Manusia?
2. Bagaimana anatomi dan fungsi organ sistem Ekskresi pada Manusia?
3. Bagaimana Gangguan sistem Ekskresi Manusia?
4. Bagaimana Menjaga Ksehatan sistem Ekskresi Manusia?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengertian dan fungsi sistem ekskresi pada manusia.
2. Untuk mengetahui organ-organ anatomi dan fungsi organ sistem ekskresi
pada manusia
3. Untuk mengetahui gangguan system ekskresi pada manusia.
4. Untuk mengetahui cara menjaga kesehatan sistem ekskresi pada manusia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Ekskresi


Sistem Ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang sudah
terakumulasi dalam tubuh agar kesetimbangan tubuh tetap terjaga. Sistem ekskresi
merupakan hal yang pokok dalam homeostasis karena sistem ekskresi tersebut
membuang limbah metabolisme dan merespon terhadap ketidakseimbangan cairan
tubuh dengan cara mengekskresikan ion-ion tertentu sesuai kebutuhan (Campbell,
2008).

Sistem ekskresi merupakan sistem yang berperan dalam proses pembuangan


zat-zat yang sudah tidak diperlukan (zat sisa) ataupun zat-zat yang
membahayakan bagi tubuh dalam bentuk larutan. Ekresi terutama berkaitan
dengan pengeluaran-pengeluaran senyawa-senyawa nitrogen. Selama proses
pencernaan makanan, protein dicernakan menjadi asam amino dan diabsorpsi oleh
darah, kemudian diperlukan oleh sel-sel tubuh untuk membentuk protein-protein
baru. Mamalia memiliki sepasang ginjal yang terletak dibagian pinggang (lumbar)
dibawah peritonium. Urine yang dihasilkan oleh ginjal akan mengalir melewati
saluran ureter menuju kantung kemih yang terletak midventral dibawah rektum.
Dinding kantung kemih akan berkontraksi secara volunter mendorong urine
keluar melalui uretra.

Makhluk hidup menghasilkan zat-zat sisa yang harus dikeluarkan. Zat ini
dapat menjadi racun jika tidak dikeluarkan oleh tubuh. Proses pengeluaran zat sisa
dari tubuh antara lain sekresi, ekskresi, dan defekasi. Sekresi merupakan suatu
proses pengeluaran zat yang berbentuk cairan oleh sel-sel atau jaringan. Ekskresi
merupakan proses pengeluaran zat siasa metabolisme dari tubuh yang sudah tidak
dapat digunakan lagi seperti pengeluaran urine, keringat, dan CO2 dari tubuh.
Defekasi merupakan prses pengeluaran feses dari tubuh. Alat ekskresi manusia
adalah paru-paru, ginjal, kulit, dan hati (Karmana, 2007).

3
Setiap hari tubuh kita menghasilkan kotoran dan zat-zat sisa dari berbagai
proses tubuh. Agar tubuh kita tetap sehat dan terbebas dari penyakit, maka
kotoran dan zat-zat sisa dalam tubuh kita harus dibuang melalui alat-alat ekskresi.
Sistem ekresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme yang
sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sedangkan kebalikan dari sistem ini adalah
sistem sekresi yaitu proses pengeluaran zat-zat yang berguna bagi tubuh. Alat-alat
ekskresi manusia berupa ginjal, kulit, hati, paru-paru dan colon. Hasil sistem
ekskresi dapat dibedakan menjadi: Zat cair yaitu berupa keringat, urine dan cairan
empedu, Zat padat yaitu berupa feces, Gas berupa CO2 dan Uap air berupa H2O.

B. Anatomi dan Fungsi Organ Ekskresi Pada Manusia


Pada system ekskresi manusia, sisa-sisa metabolisme diserap dari darah,
kemudian diproses dan akhirnya dikeluarkan lewat alat-alat ekskresi. Berikut akan
dijelaskan alat-alat ekskresi manusia, antara lain :
1. Kulit

Gambar 2.1 Anatomi Kulit Manusia

Seluruh permukaan tubuh terbungkus oleh lapisan tipis yang sering


kita sebut kulit. Kulit merupakan benteng pertahanan tubuh kita yang
utama karena berada di lapisan anggota tubuh yang paling luar dan
berhubungan langsung dengan lingkungan sekitar. Kulit atau integumen
mengekskresikan keringat. Tebal kulit pada manusia dewasa sekitar 0,01
cm hingga 0,5 cm. Banyaknya keringat yang dihasilkan atau dikeluarkan

4
seseorang dipengaruhi antara lain oleh aktivitas tubuh, suhu lingkungan,
makanan, kondisi kesehatan, dan keadaan emosi. Keringat manusia terdiri
dari air, garam- garam, terutama garam dapur (NaCl), sisa metabolisme
sel, urea, serta asam. Kulit (integumen) terdiri dari dua bagian, yaitu
epidermis dan dermis. Kulit adalah sebuah lapisan jaringan pelindung
yang terluar dan terdapat di permukaan tubuh. Kulit termasuk ke dalam
organ ekskresi karena mampu mengeluarkan zat–zat sisa yakni berupa
kelenjar keringat. Selain sebagai organ ekskresi, kulit juga berfungsi
sebagai alat indera perasa dan peraba.
a) Susunan Kulit
Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu epidermis (lapisan luar/kulit
ari), dermis (lapisan dalam/kulit jangat). Dan hipodermis (jaringan ikat
bawah kulit).

Lapisan Kulit
Gambar 2.2 Lapisan Kulit Manusia

1) Epidermis

Lapisan epidermis terdiri atas stratum korneum, stratum lusidum.


stratum granulosum, dan stratum germinativum. Stratum korneum
tersusun dari sel-sel mati dan selalu mengelupas. Stratum lusidum
tersusun atas sel-sel yang tidak berinti dan berfungsi mengganti
stratum korneum. Stratum granulosum tersusun atas sel-sel yang
berinti dan mengandung pigmen melanin. Stratum germinativum
tersusun atas sel-sel yang selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar.
 Stratum korneum, merupakan lapisan zat tanduk, mati dan
selalu mengelupas.

5
 Stratum lusidium, merupakan lapisan zat tanduk
 Stratum granulosum, mengandung pigmen
 Stratum germonativum, selalu membentuk sel-sel baru ke arah
luar

2) Dermis
Dermis terletak di bawah epidermis. Lapisan ini mengandung akar
rambut, pembuluh darah, kelenjar, dan saraf. Kelenjar yang terdapat
dalam lapisan ini adalah kelenjar keringat (glandula sudorifera) dan
kelenjar minyak (glandula sebasea). Kelenjar keringat menghasilkan
keringat yang di dalamnya terlarut berbagai macam garam. terutama
garam dapur. Keringat dialirkan melalui saluran kelenjar keringat dan
dikeluarkan dari dalam tubuh melalui poripori. Di dalam kantong
rambut terdapat akar rambut dan batang rambut. Kelenjar minyak
berfungsi menghasilkan minyak yang berfungsi meminyaki rambut
agar tidak kering. Rambut dapat tumbuh terus karena mendapat sari-
sari makanan pembuluh kapiler di bawah kantong rambut. Di dekat
akar rambut terdapat otot penegak rambut.
 Akar rambut
 Pembuluh darah
 Syaraf
 Kelenjar minyak (glandula sebasea)
 Kelenjar keringat (glandula sudorifera)
 Lapisan lemak, terdapat di bawah dermis yang
berfungsi melindungi tubuh dari pengaruh suhu luar

3) Hipodermis
Hipodermis terletak di bawah dermis. Lapisan ini banyak
mengandung lemak. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan,
pelindung tubuh terhadap benturan, dan menahan panas tubuh.

6
b) Fungsi Kulit
Sebagai alat ekskresi. kulit berfungsi mengeluarkan keringat. Fungsi
kulit yang lain, antara lain melindungi tubuh terhadap gesekan, kuman,
penyinaran, panas. dan zat kimia; mengatur suhu tubuh; menerima
rangsang dari luar serta mengurangi kehilangan air. Kelenjar keringat
menyerap air dan garam, terutama garam dapur dan darah di pembuluh
kapiler. Keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori di permukaan kulit
akan menyerap panas tubuh sehingga suhu tubuh menjadi tetap. Pada
keadaan normal. keringat akan keluar dari tubuh sebanyak sekitar 50 mL
setiap jam. Beberapa faktor yang dapat memacu pengeluaran keringat.
antara lain peningkatan aktivitas tubuh. peningkatan suhu lingkungan, dan
goncangan emosi. Emosi akan merangsang saraf simpatis untuk
memperkecil pengeluaran keringat dengan cara mempersempit pembuluh
darah. Pengeluaran keringat yang berlebihan, misalnya karena terik
matahari atau kegiatan tubuh yang berlebihan, dapat menyebabkan terjadi
lapar garam. Kekurangan kadar garam darah dapat mengakibatkan
kekejangan dan pingsan.
Dapat disimpulkan, fungsi kulit antara lain sebagai berikut:
 mengeluarkan keringat
 pelindung tubuh
 menyimpan kelebihan lemak
 mengatur suhu tubuh, dan
 tempat pembuatan vitamin D dari pro vitamin D dengan bantuan
sinar matahari yang mengandung ultraviolet.

2. Paru-paru

Gambar 2.3 Paru-paru Manusia

7
a) Struktur Paru-Paru
Paru-paru adalah sebuah organ pada sistem pernapasan (respirasi) dan
berhubungan dengan sistem peredaran darah (sirkulasi) vertebrata yang
bernapas dengan udara. Paru–paru pada manusia berjumlah 2 atau
sepasang yang terletak di dalam rongga dada yang di lindungi oleh tulang
rusuk. Paru–paru memiliki fungsi utama yaitu sebagai organ pernapasan.
Paru-paru juga merupakan sebuah organ ekskresi yang berfungsi untuk
mengeluarkan gas – gas sisa proses pernapasan yaitu gas CO² (karbon
dioksida) dan H2O (uap air).
Ekskresi dari paru-paru adalah CO2 dan H2O yang dihasilkan dari
proses pernapasan. Proses pengangkutan CO2 telah dibicarakan dalam
proses pernapasan. Pada prinsipnya, pengangkutan CO2 terjadi melalui
tiga cara, yaitu terlarut dalam plasma darah (7-10%), berikatan dengan
hemoglobin (20%), dan dalam bentuk ion HCO3 - (70%) melalui proses
berantai yang disebut pertukaran klorida. Mekanisme pertukaran klorida
adalah sebagai berikut. Darah pada alveolus paru- paru mengikat O2 dan
mengangkutnya ke sel-sel jaringan. Dalam jaringan, darah mengikat CO2
untuk dikeluarkan bersama H2O yang dikeluarkan dalam bentuk uap air.

b) Fungsi Paru-paru
Paru-paru merupakan organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia
karena tanpa paru-paru manusia tidak dapat hidup. Dalam sistem ekskresi,
paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan karbondioksida (CO2) dan uap
air (H2O).
Di dalam paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan
karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah
menangkap karbondioksida sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan
dibawa ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida dan uap air dilepaskan
dan dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung.
Penguraian karbohidrat (glukosa) dan lemak kecuali menghasilkan
energi akan menghasilkan zat sisa berupa CO2 dan H2O yang akan
dikeluarkan lewat paru-paru. Seseorang yang berada dalam daerah dingin

8
waktu ekspirasi akan tampak menghembuskan uap. Uap tersebut
sebenarnya merupakan karbondioksisa dan uap air yang dikeluarkan
saat terjadi pernafasan.

3. Hati

Gambar 2.4 Hati Manusia

a) Struktur Hati
Hati merupakan “kelenjar” terbesar yang terdapat dalam tubuh
manusia. Letaknya di dalam rongga perut sebelah kanan atas. Berwarna
merah tua dengan berat mencapai 2 kilogram pada orang dewasa. Hati
terbagi menjadi dua lobus, kanan dan kiri. Hati mendapat suplai darah dari
pembuluh nadi (arteri hepatica) dan pembuluh gerbang (vena porta) dari
usus. Hati dibungkus oleh selaput hati (capsula hepatica). Hati terdapat
pembuluh darah dan empedu yang dipersatukan selaput jaringan ikat
(capsula glison). Hati juga terdapat sel-sel perombak sel darah merah yan
gtelah tua disebut histiosit.
Sebagai alat eksresi hati menghasilkan empedu yang merupakan cairan
jernih kehijauan, di dalamnya mengandung zat warna empedu (bilirubin), garam
empedu, kolesterol dan juga bacteri serta obat-obatan. Zat warna empedu
terbentuk dari rombakan eritrosit yang telah tua atau rusak akan ditangkap
histiosit selanjutnya dirombak dan haeglobinnya dilepas. Zat racun yang masuk
ke dalam tubuh akan disaring terlebih dahulu di hati sebelum beredar seluruh
tubuh. Hati menyerap zat racun seperti obat-obatan dan alkohol dari sistem
peredaran darah. Hati mengeluarkan zat racun tersebut bersama dengan getah
empedu.

9
Empedu berupa cairan kehijauan berasa pahit dengan pΗ sekitar 7-7,6;
mengandung kolesterol, garam mineral, garam empedu, serta pigmen (zat warna
empedu) yang disebut bilirubrin dan biliverdin. Empedu yang dihasilkan oleh
hati disimpan dalam kantong empedu (vesika felea) dan dikeluarkan ke usus
halus untuk membantu sistem pencernaan.

b) Fungsi Hati
Secara fisiologis, fungsi utama dari hati adalah:
1. Membantu dalam metabolisme karbohidrat
2. Membantu metabolisme lemak
3. Membantu metabolisme Protein
4. Menetralisir obat-obatan dan hormon
5. Mensekresikan cairan empedu
6. Mensintesis garam-garam empedu
7. Sebagai tempat penyimpanan
8. Sebagai fagosit
9. Mengaktifkan vitamin D
10. Menghasilkan kolesterol tubuh

4. Ginjal

Gamabar, 2.5 Ginjal Manusia


Alat tubuh yang mempunyai fungsi spesifik untuk ekskresi sisa
metabolisme yang mengandung nitrogen ialah ginjal. Ginjal adalah sebuah
komponen utama penyusun sistem ekskresi manusia yaitu urin. Manusia
memiliki sepasang ginjal yang berukuran sekitar 10 cm. Letak ginjal berada di
rongga perut sebelah kiri dan kanan ruas – ruas tulang pinggang.

10
a) Struktur Ginjal Manusia
Ginjal atau ren berbentuk seperti biji buah kacag merah (kara/ercis). Ginjal
terlatak dikanan dan kiri tulang pinggang yaitu didalam rongga perut pada
dinding tubuh dorsal. Ginjal berjumlah dua buah dan berwarna merah
keunguan. Ginjal sebelah kiri terletak agak lebih tinggi daripada ginjal
sebelah kanan. Lapisan ginjal bagian luar disebut kulit ginjal atau korteks,
sedangkan lapisan dalam disebut sumsum ginjal atau medula. Lapisan paling
dalam berupa rongga ginjal yang disebut pelvis renalis.
Satuan struktural dan fungsional ginjal yang terkecil disebut nefron. Tiap
nefron terdiri atas badan Malpighi yang tersusun dari kapsul Bowman,
glomerulus yang terdapat dibagian korteks, serta tubulus-tubulus. Tubulus-
tubulus tersebut adalah tubulus kontortus proksimal, tubulus kortortus distal,
tubulus pengumpul, dan lengkung henle yang terdapat kurang lebih 1 juta
nefron. Kapsul Bowman berdinding rangkap dengan glomerulus di dalam
cekungan kapsulnya. Glomerulus merupakan untaian pembuluh kapiler darah
yang dindingnya bertaut menjadi satu dengan dinding kapsul Bowmen
sehingga zat-zat yang terlarut dalam darah merembes ke dalam ruang kapsul
Bowmen yang berdinding rangkap. Pembuluh darah arteri yang bercabang-
cabang menjadi sejumlah arteriola yang disebut arteriola aferen. Arteriola
aferen bercabang- cabang menjadi kapiler glomerulus. Kapiler glomerulus
bersatu kembali menjadi arteriola aferen da membelit mengelilingi tubulus
proksimal, lengkung Henle, dan tubulus distal dari suatu nefron. Kapiler
glomerulus kemuadian bermuara ke dalam venula, serta bergabung menjadi
vena renalis menuju vena kava interior. Lenkung Henle ialah bagian saluaran
ginjal (tubulus) yang melengkung pada daerah medula yang berhubungan
dengan tubulus proksimal maupun tubulus distal di daerah korteks. Bagian
lengkung Henle ada 2, yaitu lengkung Henle asendens (menanjak) dan
lengkung Henle desendens (menurun). Pada orang dewasa, panjang seluruh
tubulus ± 7,5-15 km.
Ginjal dilindungi oleh lemak. Ginjal memiliki arteri renal (arteri ginjal)
yang menyuplai darah. Tiap atreri renal memiliki jaringan pembululuh
(kapiler) di bagian korteks. Sebagai akibatnya, korteks tampak lebih gelap
daripada medula. Ginjal mengendalikan potensial air pada darah yang

11
melewatinya. Substansi yang menyebabkan ketidakseimbangan potensial air
pada darah akan dipisahkan dari darah dan diekskresikan dalam bentuk urin.
Misalnya sisa nitrogen hasil pemecahan asam amino dan asam nukleat.

b) Fungsi Ginjal
1. Menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa
metabolisme tubuh
2. Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan
3. Reabsorbsi (penyerapan kembali) elektrolit tertentu
yang dilakukan oleh bagian tubulus ginjal
4. Menjaga keseimbanganan asam basa dalam tubuh manusia
5. Menghasilkan zat hormon yang berperan membentuk dan
mematangkan sel-sel darah merah di sumsum tulang.

C. Gangguan atau Penyakit Sistem Ekskresi Pada Manusia


1. Ginjal
a. Albuminuria: Ginjal tak dapat menyaring protein (albumin)
yang akhirnya ke luar bersama urin.
b. Batu ginjal: Akibat kurang asupan cairan atau masalah
metabolisme, ada pengendapan berupa senyawa kalsium atau
asam urat pada ginjal atau kandung kemih.
c. Diabetes: Diabetes Mellitus terjadi karena menurunnya
produksi insulin di pankreas dan menyebabkan tubuh sulit
memproses dan menyerap asupan gula. Diabetes Insipidus
diakibatkan kurangnya hormon ADH (antidiuretic hormone)
sehingga ekskresi urin meningkat.
d. Uremia: Ginjal gagal membuang urea ke luar tubuh sehingga
darah menjadi toksik atau mengandung racun.
e. Nefritis: Ginjal terinfeksi bakteri Streptococcus yang masuk
melalui saluran pernapasan dan peredaran darah.
f. Uretritis: Peradangan pada saluran ureter yang
menyambungkan ginjal dengan kandung kemih.

12
g. ISK atau infeksi saluran kemih: Peradangan yang disebabkan
menempelnya bakeri E. coli di dinding saluran kemih dan
membuat penderita merasa sakit saat berkemih. Salah satu cara
efektif cegah ISK adalah mengonsumsi makanan yang memiliki
khasiat anti peradangan dan antibakteri, seperti buah Cranberry.
Dengan bahan aktif proanthocyanidins, Cranberry dapat
mencegah bakteri E. Coli menempel di dinding saluran kemih.
Prive Uri-cran menyajikan ekstrak buah Cranberry untuk
membantu memelihara kesehatan saluran kemih.

2. Paru-paru
a. TBC: Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri penyebab
Tuberculosis atau TBC yang berpindah melalui air ludah dan
juga melalui udara. Penderita TBC harus menjalani pengobatan
yang cukup lama, minum obat secara teratur selama 6 hingga 9
bulan.
b. Pneumonia: Penyebab penyakit ini adalah bakteri, virus atau
jamur yang menginfeksi paru-paru, khususnya di alveolus
(gelembung pada paru). Karena alveolus terisi cairan, oksigen
menjadi susah masuk. Penderita pneumonia umumnya akan
diberi resep obat antibiotik dari dokter.
c. Asma: Penyempitan saluran pernapasan utama pada paru.
Penderita akan mengalami sesak napas hingga harus diberi obat
pelega pernapasan. Pemicu asma bisa bermacam-macam, mulai
dari udara yang kotor hingga suhu dingin.
d. Kanker: Kanker paru lebih banyak disebabkan merokok (87%),
sisanya akibat menghirup zat asbestos, radiasi, racun, dan
lainnya.
e. Emfisema: Hilangnya elastisitas alveolus. Penderita emfisema
memiliki volume paru lebih besar dibandingkan orang sehat,
karena terisi gas karbondioksida. Penyebabnya adalah asap
rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin.

13
f. Pleuritis: Peradangan pada pleura (membran yang mengelilingi
paru- paru dan garis tulang rusuk). Kadang dikaitkan dengan
efusi pleura, di mana kelebihan cairan mengisi daerah antara
lapisan membran itu dan membuat bernapas jadi lebih sulit dan
menyakitkan.

3. Kulit
a. Jerawat: Tersumbatnya pori-pori kulit oleh minyak yang
dihasilkan kelenjar minyak di bawah kulit. Menempelnya debu,
kotoran, bakteri, dan lainnya, dapat membuat jerawat menyebar
dan meradang.
b. Kanker: Kanker kulit merupakan salah satu jenis kanker yang
paling umum ditemukan di seluruh dunia. Penyebabnya adalah
paparan berlebih dari sinar ultraviolet Matahari, merokok,
kelainan genetik, terjangkit HPV (human papilloma virus),
kekurangan vitamin dan mineral, dan lainnya.

4. Hati
a. Sirosis hati (cirrhosia): Sel-sel pada hati (liver) berubah
menjadi jaringan ikat (fibrosa) dan membuat sel-sel tersebut
kehilangan fungsinya. Selain penyakit gangguan hati seperti
hepatitis, sirosis pun dapat disebabkan oleh sering minum
minuman keras.
b. Hemokromatosis: Merupakan kelainan bawaan yang membuat
tubuh terlalu banyak menyerap zat besi dari makanan.
Akibatnya, zat besi banyak tersimpan di dalam hati, jantung
dan pankreas. Penderita hemokromatosis perlu melakukan diet
rendah zat besi.

14
D. Upaya Menjaga Kesehatan Sistem Ekskresi Pada Manusia

1. Mengatur pola makan yang seimbang


Mengatur pola makan yang seimbang dapat mencukupi kebutuhan energi bagi
tubuh sehingga proses metabolism dan ekskresi dalam tubuh juga akan berjalan
dengan baik.
2. Minum air minimal 2 liter perhari
Minum air yang cukup sesuai dengan kebutuhan tubuh akan menyeimbangkan
kondisi cairan tubuh. Air akan membantu ginjal bekerja karena air berperan
sebagai media untuk mengeliminasi sisa metabolism, sedangkan ginjal berperan
sebagai organ yang menyaring darah dan mengeluarkan zat sisa metabolisme.
Oleh karenaitu, dengan banyak minum air maka akan memperingan kerja ginjal
dalam membuang sisa metabolism.
3. Olah raga teratur
Olahraga teratur akan membantu menjaga kesehatan paru-paru sehingga dapat
melakukan fungsinya sebagai salah satu organ ekskresi dengan baik. Selain itu,
dengan olah raga secara teratur tubuh akan berkeringat sehingga zat-zat sisa
metabolism dapat keluar melalui kulit.
4. Tidak menunda buang air kecil
Menunda buang air kecil akan menekan kandung kemih sehingga tidak baik
untuk kesehatan ginjal. Apabila kandung kemih dalam keadaan penuh namun
tidak segera dikosongkan dapat memungkinkan bakteri dalam urine berkembang
atau dapat menginfeksi saluran kemih. Oleh karena itu, dengan idak menunda
buang air kecil maka dapat membantu menjaga kesehatan ginjal.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Ekskresi merupakan pengeluaran zat sisa hasil metabolisme yang sudah tidak

diperlukan lagi bagi tubuh organism. Pada dasarnya peranan sistem ekskresi

adalah untuk memelihara homeostasis tubuh.

Sistem ekskresi pada manusia berupa ginjal, kulit, paru-paru, hati, rectum dan
anus. Masing-masing organ tersebut, bisa mengeluarkan sisa metabolisme dari
dalam tubuh.

16
DAFTAR PUSTAKA

Campbell dkk. 2008. Biologi. Jakarta: Erlangga

Karmana, O., dan Anwar, A. (1987). Pegangan Pelajaran: Biologi untuk


SMA IIA2. Bandung: Ganeca Exact.

Kemendikbud. 2014. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kurikulum 2013


Kelas VIII Semester 2. Jakarta: Kemendikbud.

Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2017. Buku


Guru Ilmu Pengetahuan Alam SMP Kelas VIII Semester 2. Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Scanlon Valeria C., & Tina Sandres. 2005. Buku Ajar Anatomi &
Fisiologi.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

17

Anda mungkin juga menyukai