Anda di halaman 1dari 10

WORSHEET PRAKTIKUM PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK

DASAR (KI406)

KROMATOGRAFI PENUKAR ION

Nama: Fannisa Hafidhia Suryana

NIM: 2007769

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN

ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2021
WORKSHEETS PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK DASAR (KI 226)

SEMESTER GENAP 2020-2021

JUDUL PERCOBAAN : Kromatografi Penukar Ion

TUJUAN PERCOBAAN : Memisahkan Ni(II) dan Zn(II) dengan cara


kromatografi penukar ion

HARI DAN TANGGAL PERCOBAAN : Jumat, 19 November 2021

A. KAJIAN TEORI
Kromatografi adalah proses pemisahan zat terlarut berdasarkan perbedaan migrasi
suatu sistem yang terdiri dari fasa diam dan fasa gerak. Salah satu fase gerak yang sering
dipakai adalah molekul yang memiliki perbedaan mobilitas sehingga terjadi perbedaan
dalam adsorpsi, partisi, kelarutan, tekanan uap, ukuran molekul, atau kerapatan muatan
ion. Perbedaan cara kerja kromatografi itu memberikan variasi teknik seperti kromatografi
penukar ion (ion exchange chromatography), kromatografi eksklusi ukuran (size exclusion
chromatography), kromatografi fasa normal (phase normal chromatography),
kromatografi fasa terbalik (reverse phase chromatography), kromatografi afinitas (afinity
chromatography)
(Hagel et al., 2008).
Kromatografi penukar ion (ion exchange chromatography) sering digunakan dalam
proses pemurnian yang hanya diterapkan pada senyawa ionik (GE Healthcare.Sepharose,
2017). Perbedaan selektif antara fase diam (resin) dengan senyawa target serta senyawa
yang tidak kita inginkan (untargeted), maka masing-masing komponen akan bergerak
sepanjang kolom (fase diam) dengan laju alir yang tergantung pada penyerapan
karakteristik dalam kolom. Pada proses pemisahan ada beberapa senyawa yang akan
keluar dari kolom dengan interval waktu yang berbeda, karena proses keseluruhannya
adalah migrasi yang dihasilkan oleh tenaga pendorong selektif dari fase gerak. Proses
penahanan dan pelepasan senyawa kimia dalam proses kromatografi salah satunya adalah
karena bentuk dan struktur kolom terkemas (column packing) atau resin terkemas (resin
packing) (Simanjuntak, 2018). Proses pengemasan kolom akan berpengaruh terhadap
efisiensi kolom. Salah satu parameter yang berpengaruh adalah laju aliran linier (linier
flow rate), dimana nilai laju aliran linier suatu resin memiliki batas interval dari tinggi
kolom yang digunakan (Ishihara et al., 2007).
Prinsip dasar pemisahan dengan kromatografi kolom penukar ion adalah perbedaan
kecepatan migrasi ion-ion di dalam kolom penukar ion. Jika resin di masukkan ke dalam
air, maka air akan terserap resin dan resin akan menggelembung, sedangkan gugus
asamnya larut. Besarnya penggelembungan resin ditentukan oleh derajad ikatan silangnya,
yaitu banyaknya % berat divinilbenzen dalam resin. Semakin besar derajat ikatan
silangnya akan semakin kuat ikatan resin dan semakin kecil penggelembungannya
(Biyantoro et al., 2006).
B. ALAT-ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN
Alat
 Kolom kromatografi  Pipet volume 50 mL
 Kapas  Labu Erlenmeyer
 Pipet tetes  Gelas ukur
 Pipet volume 25 mL  Labu ukur 100 mL
Bahan
 Resin penukar ion 400  Larutan HCl 1M, 2M, 12 M
 Aquades  Larutan NiCl2
 Larutan ammonia 6M
 Larutan ZnCl2
 Aquades
 Larutan dimetilglioksima
C. DATA PENGAMATAN
1. Penyiapan sampel Ni2+ dan Zn2+
Perlakuan Larutan NiCl2 Larutan ZnCl2

Warna mula-mula Hijau seulas Tidak berwarna

Warna setelah ditetesi


Terbentuk endapan
larutan dimetilglioksim dan
berwarna merah
larutan amoniak
Warna setelah ditetesi Endapan berwarna putih
larutan amoniak
2. Pemisahan ion Ni2+ dan Zn2+
Perlakuan Larutan Hasil 1 Larutan Hasil 2

Warna mula-mula Hijau seulas Tak berwarna

Warna setelah ditetesi


larutan dimetilglioksim dan Endapan berwarna merah
larutan amoniak
Warna setelah ditetesi Endapan berwarna putih
larutan amoniak

D. DISKUSI DAN PEMBAHASAN


Pada praktikum pertukaran ion ini dilakukan untuk memisahkan ion kation Ni2+ dan
Zn2+. Pemisahan ion kation ini memanfaatkan resin penukar anion yang mengandung
senyawa aktif ammonium kuartener (RN(CH3+OH-)). Hal tersebut disebabkan karena zat
yang akan dipisahkan yaitu kation yang mana bersifat basa kuat.
Pencucian resin anion ammonium kuartener (RN(CH3+OH-)) menggunakan ammonia,
HCl, dan aquades. Proses pencucian tersebu perlu dilakukan untuk meregenerasi resin.
Regresi resin dilakukan untuk menghindari kejenuhan pada resin. Proses tersebut
dilakukan agar gugus pada fungsional pda resin dapat diaktifkan kembali sehingga dapat
mengikat ion-ion pengotor yang berada dalam air. Proses peregreresian resin dimaksudkan
ke resin bentuk semula karena reaksi nya reversible.
Ketika larutan yang mengandung Ni2+ dan Zn2+ dialirkan ke dalam kolom kromatografi
melewati resin anion yang telah dialirkan dengan larutan HCl 12M, akan terbentuk
senyawa kompleks dari ion ZnCl3 - dengan ZnCl4 -. Kedua kompleks tersebut akan saling
bertukar ion Cl- di dalam resin IRA 400, sedangkan Ni tidak mengalami pertukaran ion
sehingga terelusi keluar kolom. Jika ion Zn2+ juga ikut terelusi bersamaan dengan Ni2+,
maka pemisahan dan pertukaran ion tidak dapat berlangsung. Oleh karena itu, pengaturan
kecepatan aliran yang dipengaruji oleh rotasi pada kran perlu diperhatikan agar aliran elusi
yang keluar perlahan dan dapat mengoptimalkan pemisahan.
Pencucian resin menggunakan ammonia akan mengaktifkan kembali resin tersebut
sehingga dapat membersihkan anion pengotor seperti sisa anion kompleks ZnCl3 - dan
ZnCl42- yang merekat pada resin RN(CH3)3+ [ZnCl3 ]-. Dengan adanya ammonia yang akan
terhidrolisis dalam air akan menghasilkan ion OH- yang dapat ditukar dengan ZnCl3 - dan
ZnCl42- akan menghasilkan kembali keadaan resin RN(CH3)3+OH-) dan siap untuk
dilakukan proses pemisahan dan pertukaran. Sedangkan ZnCl3- dan ZnCl42- akan menjadi
kompleks bebas. Persamaan dari hidrolisis ammonia adalah sebagai berikut
NH3 + H2O  NH4+ + OH-
Pencucian resin menggunakan aquades dapat menetralkan pH pada resin. Penetralan ini
bertujuan untuk menghilangkan keasaman resin dan menghilangkan ion H + yang masih
terjerap dalam resin. Resin bersifat hidrofilik, sehingga ketika ditambahkan aquades resin
akan menggelembung dan melarutkan sisa-sisa kompleks anion ZnCl3- dan ZnCl42-
sehingga ion-ion komples tersebut akan terelusi keluar kolom
Pencucian resin dengan HCl akan mampu mendorong ion OH - pada resin oleh ion Cl-
pada HCl. Pencucian resin dengan HCl bertujuan untuk menetralkan sisa pengotor anion
yang terdapat pada resin. Pencucian dengan HCl juga dilakukan untuk mengubah resin
menjadi suasana asam, sehingga pencucuian ini dilakukan pada tahap terakhir. Dengan
penambahan HCl, terjadi pertukara ion Ni dan Zn akibat terdorongnya ion OH - oleh Cl-
dari HCl. Penambahan HCl pada resin dilakukan secara berkala dengan batas di atas resin
1 cm untuk menjaga kolom kromatografi tidak kering.
Pada pembuatan larutan sampel ZnCl2 dan NiCl2 100 ppm sebanyak 100 mL dilakukan
pengujian menggunakan larutan dimetilglioksim dan amoniak ke dalam larutan NiCl2 yang
berwarna hijau seulas. Setelah penambahan dimetilglioksim dan amoniak, larutan NiCl2
berubah warna dari hijau seulas menjadi berwarna merah dan terbentuk endapan berwarna
merah. Langkah pengujian yang sama dilakukan pada larutan ZnCl2 yang semua warna
larutan tidak berwarna, setelah diteteskan dimetilglioksim tidak terjadi perubahan, namun
ketika diteteskan ammoniak terjadi pembentukan endapan berwarna putih. Reaksi yang
terjadi pada perubahan pada ion Ni2+ dan Zn2+ adalah sebagai berikut.
Ni2+(Aq) + C4H8N2O2(Aq) + NH4OH(Aq)  Ni(C4H7N2O2)2(s) + NH4+(Aq) + H2O(Aq)
Pada langkah pemisahan ion Ni2+ dan Zn2+, larutan sampel yang dimasukkan ke dalam
kolom penukar ion akan akan terjadi penukaran anion, ketika ditambahkan larutan HCl
1M, anion yang mengandung Cl- akan mengalami pertukaran anion ZnCl3 - dan ZnCl42-,
karena sifat kedua kompleks tersebut lebih stabil dari ion Cl-. Sementara Ni2+ tidak
membentuk senyawa kompleks dan dan terelusi keluar kolom. Penambahan HCl juga
dapat memengaruhi kekuatan pembuatan kompleks anion antara Cl- dan Zn2+. Reaksi
pertukaran ion yang terjadi antara kompleks resin dengan resin pada kolom sebagai
berikut.
RN(CH3)3+[ZnCl3]- + OH- ↔ RN(CH3)3+ OH- + [ZnCl3]-
RN(CH3)3+[ZnCl4]2- + OH- ↔ RN(CH3)3+ OH- + [ZnCl4]2-
Ion Zn2+ dapat terpisah atau keluar terelusi dengan penambahan aquades sebagai
penukar ion karena aquades (H2O) memiliki ligan yang kuat dibandingkan ion ZnCl3 - dan
ZnCl42- sehingga suasana resin menjadi netral dan ion kompleks akan keluar dan terelusi
di dalam kolom. Proses elusi atau aliran yang keluar dari kolom harus perlaman-lahan
dengan kecepatan 2-3 mL/menit agar zat dapat terpisahkan dengan optimal. Reaksi yang
terjadi adalah sebagai berikut.
RN(CH3)3+[ZnCl3]- + OH- ↔ RN(CH3)3+ OH- + [ZnCl3]-
RN(CH3)3+[ZnCl4]2- + OH- ↔ RN(CH3)3+ OH- + [ZnCl4]2-
Ion Ni2+ sudah terpisahkan dan ditampung dalam labu Erlenmeyer, kemudian diuji
dengan larutan dimetilglioksim dan larutan amoniak yang dapat menimbulkan endapan
berwarna merah dan larutan berwarna merah. Ion Zn2+ masih dalam bentuk ion kompleks,
maka perlu ditambahkan aquades yang bersifat ligan yang lebih kuat dari ion ZnCl3 - dan
ZnCl42- sehingga dapat terpisah dengan resinnya.
Proses pemisahan ini didasarkan pada kekuatan ligan, dimana ligan yang kuat dapat
mendorong ligan yang lemah, sehingga dapat terjadi pertukaran anion. Ligan yang
digunakan pada praktikum ini adalah Cl-, OH-, dan H2O. kekuatan urutan ligan tersebut
dapat diketahui dari deret spektroskopi ligan
E. KESIMPULAN
Pada pemisahan anion Ni2+ dan Zn2+ dapat dilakukan dengan menambahkan larutan HCl,
sehingga kation Ni2+ tidak bereaksi dengan HCl membentuk senyawa kompleks dan
terelusi keluar kolom pertukaran, sedangkan Zn membentuk ion kompleks ZnCl3 - dan
ZnCl42-. Penambahan H2O dilakukan dengan mendesak ion ZnCl3 - dan ZnCl42-, karena
perbedaan ligan H2O lebih kuat dari ion ZnCl3 - dan ZnCl42-. Hal tersebut mengakibatkan
ion Zn2+ tidak terjerap kembali di dalam resin dan terelusi keluar kolom.
F. REFERENSI

Biyantoro, D., Basuki, K. T., & Washito, M. A. (2006). PEMISAHAN Ce DAN Nd


MENGGUNAKAN RESIN DOWEX 50W-X8 MELALUI PROSES PERTUKARAN
ION. GANENDRA Majalah IPTEK Nuklir, 9(1), 29–35.
https://doi.org/10.17146/gnd.2006.9.1.170

GE Heatlhcare. Sepharose™ Fast Flow ion exchange media and prepacked column formats.
2017. https://www.gelifesciences.com/gehcls_ima ges/GELS/
Related%20Content/Files/1314742967685/li tdoc18117722_20161014020352.pdf.
(access 23 November 2017)

Hagel LL, Jagschies, G., and Sofer, G. eds. 2008. Handbook of process chromatography:
development, manufacturing, validation, and economics, 2nd Edition, Academic Press,
London 12 (5) p. 327-329

Ishihara T, Kadoya T, Yamamoto S. 2007. Application of a chromatography model with


linear gradient elution experimental data to the rapid sacle-up in ion-exchange process
chromatography of proteins. Journal of Chromatography A vol. 1162 p. 34-40

Simanjuntak, V. S. H. (2018). Pengaruh Laju Alir Dalam Proses Pengemasan Kolom


Kromatografi Penukar Ion. Jurnal Kimia Mulawarman, 15(2), 82.
https://doi.org/10.30872/jkm.v15i2.588

G. LAMPIRAN
Soal dan Jawaban PRE-LAB (Jawablah soal-soal berikut ini)
1. Cari dan perhatikan video (misalnya di youtube) terkait kromatografi penukar ion.
Tuliskan alamat website-nya (bisa lebih dari satu).
a. Proses penyiapan kolom
b. Proses pemisahan dengan kromatografi penukar ion
c. Regenerasi resin
Jawab:
a. Proses penyiapan kolom
- https://www.youtube.com/watch?v=GiVQkTRuZUs
- https://www.youtube.com/watch?v=DlIViOpND9A
- https://www.youtube.com/watch?v=lasQRWREStY
- https://youtu.be/UmWMlKJAdSk
b. Proses pemisahan dengan kromatografi penukar ion
- https://www.youtube.com/watch?v=ToheC9tFHYQ
- https://www.youtube.com/watch?v=cFzDuG3nJMc
- https://www.youtube.com/watch?v=FIIqHoJS7GQ
c. Regenerasi resin
- https://www.youtube.com/watch?v=Zij-PwFHvBA
- https://www.youtube.com/watch?v=GHR8hNTG804
2. Berikan contoh-contoh resin penukar ion dan rumus kimianya.
Jawab:
Resin Dowex 50W-X8 dan ion penahan CuSO4 0,5 – 1 M.
Reaksi kompleks yang terjadi :
R3- + Y- →RY-
Cu2+ + Y4-→ CuY2-
Dengan tetapan kestabilan kompleks RY adalah :
KSf = [R3+][Y4+]
Kf = [RY-]/[R3+][Y4+]
Rs = 2 (tr2 - tr1) / (w1 + w2)
Dimana :
Rs = resolusi
tr = waktu retensi
w = lebar pada dasar puncak
3. Bagaimana uji kualitatif untuk membedakan ion Ni2+ dan Zn2+?
Jawab: Ditambahkan suatu larutan yang dapat menghasilkan warna, untuk ion Ni2+
akan teridentifikasi jika warna larutan berwarna hijau. Sedangkan pada Zn2+ dapat
dilakukan pemijaran dengan Na2CO3, jika berwarna kuning maka dapat dibuktikan
adanya ion Zn2+.
4. Mengapa untuk memisahkan ion Ni2+ dan Zn2+ digunakan jenis resin penukar anion?
Jawab: Karena resin bersifat hidrolik, sehingga Ni2+ dan Zn2+ pada resin dapat
bergerak bebas dalam pori-pori yang terisi oleh air. Dengan pengembangan resin yang
diakibatkan oleh air, maka ion Ni2+ akan udah dipertukarkan oleh ion Zn2+
5. Mengapa resin penukar anion perlu dicuci dengan beberapa larutan seperti amonia,
akuades, dan HCl sebelum digunakan?
a. Tuliskan reaksi yang terjadi pada saat resin dicuci dengan amonia
b. Tuliskan reaksi yang terjadi pada saat resin dicuci dengan HCl
Jawab: Proses pencucian bertujuan untuk meregenerasi resin yang ada pada kolom
penukar ion untuk mengatasi kejenuhan pada resin. Resin cepat mengalami kejenuhan
dalam hitungan hari atau minggu tergantung dari tingkat kesadahan air bakunya.
a. Reaksi yang terjadi pada saat resin dicuci dengan ammonia
Persamaan reaksi hidrolisis ammonia
NH3 + H2O  NH4 + OH-
Reaksi penukaran ion OH-
RN(CH3)3+[ZnCl3]- + OH- ↔ RN(CH3)3+ OH- + [ZnCl3]-
RN(CH3)3+[ZnCl4]2- + OH- ↔ RN(CH3)3+ OH- + [ZnCl4]2-
b. Reaksi yang terjadi pada saat resin dicuci dengan HCl
RN(CH3)3+ OH- + Cl-  RN(CH3)3+ Cl- + OH-
6. Apa fungsi penambahan larutan HCl 12M pada penyiapan sampel Ni2+ dan Zn2+.
Tuliskan reaksi yang terjadi.
Jawab: Fungsi penambahan larutan HCl 12M pada penyiapan sampel Ni2+ dan Zn2+
adalah untuk menambah kekuatan pembentukan kompleks anion antara Cl- dengan ion
Zn2+.
Reaksi:
Zn2+ + 3HCl ↔ ZnCl3 - + 3H+
Zn2+ + 4HCl ↔ ZnCl42- + 4H+
7. Pada saat proses pemisahan ion Ni2+ dan Zn2+.
a. Jelaskan interaksi yang terjadi pada saat penambahan 50 mL larutan HCl 1 M dan
penambahan 50 mL akuades.
b. Tuliskan reaksi yang terjadi.
c. Mengapa laju alir dibuat perlahan-lahan (2-3 mL/menit)?
Jawab:
a. Larutan sampel yang dimasukkan ke kolom penukar ion akan terjadi pertukaran
anion, di mana resin penukar kation yang mengandung gugus Cl⁻ akan
mengalami penukaran anion dengan kompleks anion ZnCl3 - dan ZnCl42- karena
sifat kedua kompleks anion tersebut jauh lebih stabil dibandingkan dengan Cl⁻.
Sementara itu, Ni2+ yang tidak membentuk senyawa kompleks akan terelusikan
keluar dari kolom dan dinyatakan sebagai sampel yang mengandung ion Ni2+. Ion
Zn2+ yang terikat pada resin kation tersebut dapat dipisahkan dengan
menambahkan akuades ke dalam kolom penukar ion. Air merupakan ligan yang
lebih kuat dibandingkan dengan ligan kompleks ZnCl3 - dan ZnCl42-. Sehingga,
adanya penambahan akuades tersebut akan terjadi penukaran antara kompleks anion
ZnCl3- dan ZnCl42- dengan H2O yang netral, sehingga membentuk kompleks aquo.
Sementara itu, kompleks anion ZnCl3 - dan ZnCl42- akan menjadi kompleks
bebas dan dapat terelusikan keluar dari kolom penukar ion.
b. Reaksi yang terjadi
RN(CH3)3+[ZnCl3]- + OH- ↔ RN(CH3)3+ OH- + [ZnCl3]-
RN(CH3)3+[ZnCl4]2- + OH- ↔ RN(CH3)3+ OH- + [ZnCl4]2-
c. Laju alir dibuat perlahan-lahan agar dapat melambatkan waktu kontak larutan saat
melalui resin, sehingga proses penukaran ion menjadi lebih optimal.

Anda mungkin juga menyukai