DASAR (KI406)
NIM: 2007769
BANDUNG
2021
WORKSHEETS PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK DASAR (KI 226)
A. KAJIAN TEORI
Kromatografi adalah proses pemisahan zat terlarut berdasarkan perbedaan migrasi
suatu sistem yang terdiri dari fasa diam dan fasa gerak. Salah satu fase gerak yang sering
dipakai adalah molekul yang memiliki perbedaan mobilitas sehingga terjadi perbedaan
dalam adsorpsi, partisi, kelarutan, tekanan uap, ukuran molekul, atau kerapatan muatan
ion. Perbedaan cara kerja kromatografi itu memberikan variasi teknik seperti kromatografi
penukar ion (ion exchange chromatography), kromatografi eksklusi ukuran (size exclusion
chromatography), kromatografi fasa normal (phase normal chromatography),
kromatografi fasa terbalik (reverse phase chromatography), kromatografi afinitas (afinity
chromatography)
(Hagel et al., 2008).
Kromatografi penukar ion (ion exchange chromatography) sering digunakan dalam
proses pemurnian yang hanya diterapkan pada senyawa ionik (GE Healthcare.Sepharose,
2017). Perbedaan selektif antara fase diam (resin) dengan senyawa target serta senyawa
yang tidak kita inginkan (untargeted), maka masing-masing komponen akan bergerak
sepanjang kolom (fase diam) dengan laju alir yang tergantung pada penyerapan
karakteristik dalam kolom. Pada proses pemisahan ada beberapa senyawa yang akan
keluar dari kolom dengan interval waktu yang berbeda, karena proses keseluruhannya
adalah migrasi yang dihasilkan oleh tenaga pendorong selektif dari fase gerak. Proses
penahanan dan pelepasan senyawa kimia dalam proses kromatografi salah satunya adalah
karena bentuk dan struktur kolom terkemas (column packing) atau resin terkemas (resin
packing) (Simanjuntak, 2018). Proses pengemasan kolom akan berpengaruh terhadap
efisiensi kolom. Salah satu parameter yang berpengaruh adalah laju aliran linier (linier
flow rate), dimana nilai laju aliran linier suatu resin memiliki batas interval dari tinggi
kolom yang digunakan (Ishihara et al., 2007).
Prinsip dasar pemisahan dengan kromatografi kolom penukar ion adalah perbedaan
kecepatan migrasi ion-ion di dalam kolom penukar ion. Jika resin di masukkan ke dalam
air, maka air akan terserap resin dan resin akan menggelembung, sedangkan gugus
asamnya larut. Besarnya penggelembungan resin ditentukan oleh derajad ikatan silangnya,
yaitu banyaknya % berat divinilbenzen dalam resin. Semakin besar derajat ikatan
silangnya akan semakin kuat ikatan resin dan semakin kecil penggelembungannya
(Biyantoro et al., 2006).
B. ALAT-ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN
Alat
Kolom kromatografi Pipet volume 50 mL
Kapas Labu Erlenmeyer
Pipet tetes Gelas ukur
Pipet volume 25 mL Labu ukur 100 mL
Bahan
Resin penukar ion 400 Larutan HCl 1M, 2M, 12 M
Aquades Larutan NiCl2
Larutan ammonia 6M
Larutan ZnCl2
Aquades
Larutan dimetilglioksima
C. DATA PENGAMATAN
1. Penyiapan sampel Ni2+ dan Zn2+
Perlakuan Larutan NiCl2 Larutan ZnCl2
GE Heatlhcare. Sepharose™ Fast Flow ion exchange media and prepacked column formats.
2017. https://www.gelifesciences.com/gehcls_ima ges/GELS/
Related%20Content/Files/1314742967685/li tdoc18117722_20161014020352.pdf.
(access 23 November 2017)
Hagel LL, Jagschies, G., and Sofer, G. eds. 2008. Handbook of process chromatography:
development, manufacturing, validation, and economics, 2nd Edition, Academic Press,
London 12 (5) p. 327-329
G. LAMPIRAN
Soal dan Jawaban PRE-LAB (Jawablah soal-soal berikut ini)
1. Cari dan perhatikan video (misalnya di youtube) terkait kromatografi penukar ion.
Tuliskan alamat website-nya (bisa lebih dari satu).
a. Proses penyiapan kolom
b. Proses pemisahan dengan kromatografi penukar ion
c. Regenerasi resin
Jawab:
a. Proses penyiapan kolom
- https://www.youtube.com/watch?v=GiVQkTRuZUs
- https://www.youtube.com/watch?v=DlIViOpND9A
- https://www.youtube.com/watch?v=lasQRWREStY
- https://youtu.be/UmWMlKJAdSk
b. Proses pemisahan dengan kromatografi penukar ion
- https://www.youtube.com/watch?v=ToheC9tFHYQ
- https://www.youtube.com/watch?v=cFzDuG3nJMc
- https://www.youtube.com/watch?v=FIIqHoJS7GQ
c. Regenerasi resin
- https://www.youtube.com/watch?v=Zij-PwFHvBA
- https://www.youtube.com/watch?v=GHR8hNTG804
2. Berikan contoh-contoh resin penukar ion dan rumus kimianya.
Jawab:
Resin Dowex 50W-X8 dan ion penahan CuSO4 0,5 – 1 M.
Reaksi kompleks yang terjadi :
R3- + Y- →RY-
Cu2+ + Y4-→ CuY2-
Dengan tetapan kestabilan kompleks RY adalah :
KSf = [R3+][Y4+]
Kf = [RY-]/[R3+][Y4+]
Rs = 2 (tr2 - tr1) / (w1 + w2)
Dimana :
Rs = resolusi
tr = waktu retensi
w = lebar pada dasar puncak
3. Bagaimana uji kualitatif untuk membedakan ion Ni2+ dan Zn2+?
Jawab: Ditambahkan suatu larutan yang dapat menghasilkan warna, untuk ion Ni2+
akan teridentifikasi jika warna larutan berwarna hijau. Sedangkan pada Zn2+ dapat
dilakukan pemijaran dengan Na2CO3, jika berwarna kuning maka dapat dibuktikan
adanya ion Zn2+.
4. Mengapa untuk memisahkan ion Ni2+ dan Zn2+ digunakan jenis resin penukar anion?
Jawab: Karena resin bersifat hidrolik, sehingga Ni2+ dan Zn2+ pada resin dapat
bergerak bebas dalam pori-pori yang terisi oleh air. Dengan pengembangan resin yang
diakibatkan oleh air, maka ion Ni2+ akan udah dipertukarkan oleh ion Zn2+
5. Mengapa resin penukar anion perlu dicuci dengan beberapa larutan seperti amonia,
akuades, dan HCl sebelum digunakan?
a. Tuliskan reaksi yang terjadi pada saat resin dicuci dengan amonia
b. Tuliskan reaksi yang terjadi pada saat resin dicuci dengan HCl
Jawab: Proses pencucian bertujuan untuk meregenerasi resin yang ada pada kolom
penukar ion untuk mengatasi kejenuhan pada resin. Resin cepat mengalami kejenuhan
dalam hitungan hari atau minggu tergantung dari tingkat kesadahan air bakunya.
a. Reaksi yang terjadi pada saat resin dicuci dengan ammonia
Persamaan reaksi hidrolisis ammonia
NH3 + H2O NH4 + OH-
Reaksi penukaran ion OH-
RN(CH3)3+[ZnCl3]- + OH- ↔ RN(CH3)3+ OH- + [ZnCl3]-
RN(CH3)3+[ZnCl4]2- + OH- ↔ RN(CH3)3+ OH- + [ZnCl4]2-
b. Reaksi yang terjadi pada saat resin dicuci dengan HCl
RN(CH3)3+ OH- + Cl- RN(CH3)3+ Cl- + OH-
6. Apa fungsi penambahan larutan HCl 12M pada penyiapan sampel Ni2+ dan Zn2+.
Tuliskan reaksi yang terjadi.
Jawab: Fungsi penambahan larutan HCl 12M pada penyiapan sampel Ni2+ dan Zn2+
adalah untuk menambah kekuatan pembentukan kompleks anion antara Cl- dengan ion
Zn2+.
Reaksi:
Zn2+ + 3HCl ↔ ZnCl3 - + 3H+
Zn2+ + 4HCl ↔ ZnCl42- + 4H+
7. Pada saat proses pemisahan ion Ni2+ dan Zn2+.
a. Jelaskan interaksi yang terjadi pada saat penambahan 50 mL larutan HCl 1 M dan
penambahan 50 mL akuades.
b. Tuliskan reaksi yang terjadi.
c. Mengapa laju alir dibuat perlahan-lahan (2-3 mL/menit)?
Jawab:
a. Larutan sampel yang dimasukkan ke kolom penukar ion akan terjadi pertukaran
anion, di mana resin penukar kation yang mengandung gugus Cl⁻ akan
mengalami penukaran anion dengan kompleks anion ZnCl3 - dan ZnCl42- karena
sifat kedua kompleks anion tersebut jauh lebih stabil dibandingkan dengan Cl⁻.
Sementara itu, Ni2+ yang tidak membentuk senyawa kompleks akan terelusikan
keluar dari kolom dan dinyatakan sebagai sampel yang mengandung ion Ni2+. Ion
Zn2+ yang terikat pada resin kation tersebut dapat dipisahkan dengan
menambahkan akuades ke dalam kolom penukar ion. Air merupakan ligan yang
lebih kuat dibandingkan dengan ligan kompleks ZnCl3 - dan ZnCl42-. Sehingga,
adanya penambahan akuades tersebut akan terjadi penukaran antara kompleks anion
ZnCl3- dan ZnCl42- dengan H2O yang netral, sehingga membentuk kompleks aquo.
Sementara itu, kompleks anion ZnCl3 - dan ZnCl42- akan menjadi kompleks
bebas dan dapat terelusikan keluar dari kolom penukar ion.
b. Reaksi yang terjadi
RN(CH3)3+[ZnCl3]- + OH- ↔ RN(CH3)3+ OH- + [ZnCl3]-
RN(CH3)3+[ZnCl4]2- + OH- ↔ RN(CH3)3+ OH- + [ZnCl4]2-
c. Laju alir dibuat perlahan-lahan agar dapat melambatkan waktu kontak larutan saat
melalui resin, sehingga proses penukaran ion menjadi lebih optimal.