Anda di halaman 1dari 12

WORSHEET PRAKTIKUM PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK DASAR

(KI406)

ANALISIS ANION

Nama: Fannisa Hafidhia Suryana


NIM: 2007769

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2021

Worksheet P.K.D.A Analisis Anion 1


WORKSHEETS PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK DASAR (KI 226)
SEMESTER GENAP 2020-2021

JUDUL PERCOBAAN : Analisis Anion


HARI DAN TANGGAL PERCOBAAN : Jumat, 24 September 2021
TUJUAN PERCOBAAN :- Memahami prinsip-prinsip dasar yang melatarbelakangi
prosedur pemisahan anion.
- Mengidentifikasi jenis anion yang ada di dalam sampel
larutan garam
- Menentukan golongan suatu anion pada larutan garam
tertentu
A. PRINSIP PERCOBAAN

Kimia analisis dapat dibagi dalam 2 bidang, yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis
kualitatif membahas tentang identifikasi zat-zat. Urusannya adalah unsur atau senyawa apa yang terdapat
dalam suatu sampel. Sedangkan analisis kuantitatif berurusan dengan penetapan banyaknya satu zat tertentu
yang ada dalam sampel (A.L. Underwood : 1993).
Dalam kimia analisis kualitatif dikenal suatu cara untuk menentukan ion (kation/anion) tertentu dengan
menggunakan pereaksi selektif dan spesifik. Pereaksi selektif adalah pereaksi yang memberikan reaksi tertentu
untuk satu jenis kation/anion tertentu. Dengan menggunakan pereaksi-pereaksi ini maka akan terlihat adanya
perubahan-perubahan kimia yang terjadi, misalnya terbentuk endapan, terjadinya perubahan warna, bau dan
timbulnya gas (G. Svehla : 1985).
Untuk memudahkan menganalisa anion, diusahakan dulu dalam bentuk senyawa yang mudah larut
dalam air. Umumnya garam-garam natrium mudah larut dalam garam karbonat dari logam-logam berat sukar
larut dalam air, sehingga apabila zat yang akan dianalisa berupa zat yang sukar larut atau memberi endapan
dengan Na2CO3, maka dibuat dahulu berupa ekstrak soda, kemudian dipisahkan dari endapan yang
mengganggu tersebut (Anonim : 2011).
Anion merupakan ion yang muatan totalnya negatif akibat adanya kenaikan jumlah elektron. Misalnya
: atom klorin (Cl) dapat memperoleh tambahan satu elektron untuk mendapat ion klorida (Cl- ). Natrium
klorida (NaCl), yang dikenal sebagai garam dapur, disebut senyawa ionik (ionik compound) karena dibentuk
dari kation dan anion. Atom dapat kehilangan atau memperoleh lebih dari satu elektron. Contoh ion-ion yang
terbentuk dengan kehilangan atau memperoleh lebih dari satu elektron adalah Mg2+, Fe3+, S22- , dan N3- , Na+
dan Cl-. Ion-ion ini disebut ion monoatomik karena ion-ion ini mengandung hanya satu atom .
Pengujian anion dilakukan setelah uji kation. Pengujian terhadap anion relatif lebih sederhana karena
gangguan-gangguan dari ion-ion lain yang ada dalam larutan minimal (dapat diabaikan). Pada umumnya
anion-anion dapat digolongkan sebagai berikut :

Worksheet P.K.D.A Analisis Anion 2


1. Golongan sulfat: SO42- , SO32- , PO43- , Cr2O42- , BO33- , Cr2O42-, AsO43- ,AsO33- . Anion-anion ini
mengendap dengan Ba2+ dalam suasana basa.
2. Golongan halida : Cl- , Br- , I, S2-. Anion golongan ini mengendap dengan Ag+ dalam larutan asam
(HNO3).
3. Golongan nitrat : NO3- , NO2- ,C2H3O2- . Semua garam dari golongan ini larut. NO3- , NO2- , CH3OO-.
Analisis anion tidak jauh berbeda dengan analisis kation, hanya saja pada analisis anion tidak memiliki
metode yang sistematis seperti analisis kation. Uji analisis anion juga berdasarkan pada sifat fisika seperti
warna, bau, terbentuknya gas, dan kelarutannya.

B. ALAT DAN BAHAN


ALAT
Tabung reaksi beserta rak, sentrifuse dan tabungnya, botol semprot, pipet tetes, dan gelas kimia.

BAHAN
Larutan uji: garam nitrat 0,2 M yang mengandung Cl-, Br-, I- (NaCl, NaBr, NaI), SO42-, SO32- (Na2SO4
dan Na2SO3), NO3- dan NO2- (NaNO2, NaNO3)

Larutan pereakasi : HNO3 3 M, H2SO4 pekat, H2SO4 4 N, Pb(CH3COO)2 0,2 M, BaCl2 0,25 M, HCl
0,1M, dan Fe2+ 0,1M (dibuat dari garam Mohr)

C. PROSEDUR KERJA

No. KEGIATAN REAKSI KIMIA PENGAMATAN


EKSPERIMEN
Klorida (Ksp: 1,7×10-4)
A IDENTIFIKASI ION HALIDA; ➔ Larutan garam NaCl tidak
KLORIDA, BROMIDA, DAN berwarna dan tidak
IODIDA
berbau.
1. Siapkan tiga buah tabung reaksi
➔ Larutan HNO3 tidak
masing-masing tambahkan 1 mL
larutan garam yang mengandung berwarna dan tidak
anion klorida, bromida dan iodida
berbau.
dengan konsentrasi 0,2 M dalam
tabung reaksi. Asamkan dengan ➔ Larutan timbal asetat
penambahan 1 tetes asam nitrat.
tidak berwarna dan tidak
Tambahkan 10 tetes larutan I. Klorida
timbal asetat. Amati perubahan 2NaCl(Aq) + berbau
yang terjadi!
Pb(CH3COO)2(Aq) → PbCl2(s)

Worksheet P.K.D.A Analisis Anion 3


2. Ke dalam endapan yang (endapan putih) + + HNO3 agar keadaan suatu
terbentuk tambahkan 1 mL
2CH3COONa(Aq) larutan menjadi asam.
aquades. Amati perubahan yang
terjadi! II. Bromida + timbal asetat terbentuk
NaBr(Aq) + Pb(CH3COO)2(Aq) endapan berwarna putih.
3.Panaskan tabung reaksi ke dalam → PbBr2(s) (endapan putih) + + aquades endapan terpisah
penangas air, amati perubahan
yang terjadi setiap menit! 2CH3COONa(Aq) dari larutan membentuk
Bandingkan kecepatan terjadinya III. Iodida Kristal dan mengapung
perubahan!
NaI(Aq) + Pb(CH3COO)2(Aq) ➔ Dipanaskan dalam
→ PbI2(s) (endapan kuning) + penangas air, larutan dan
2CH3COONa(Aq) endapan menjadi larut.
Bromida (Ksp: 6,60 x 10-6)
➔ Larutan garam NaBr tidak
berwarna dan tidak
berbau.
➔ Larutan HNO3 tidak
berwarna dan tidak
berbau.
➔ Larutan timbal asetat
tidak berwarna dan tidak
berbau
+ HNO3 agar keadaan suatu
larutan menjadi asam.
+ timbal asetat terbentuk
endapan berwarna putih.
+ aquades endapan terpisah
dari larutan membentuk
Kristal dan posisi endapan
tenggelam.
➔ Dipanaskan dalam
penangas air, larutan dan
endapan menjadi larut.
Iodida (Ksp: 3,2 x 10-14)

Worksheet P.K.D.A Analisis Anion 4


➔ Larutan garam NaI tidak
berwarna dan tidak
berbau.
➔ Larutan HNO3 tidak
berwarna dan tidak
berbau.
➔ Larutan timbal asetat
tidak berwarna dan tidak
berbau
+ HNO3 agar keadaan suatu
larutan menjadi asam.
+ timbal asetat terbentuk
endapan berwarna kuning.
+ aquades endapan terpisah
dari larutan membentuk
Kristal dan posisi endapan
tenggelam dan terlihat
berkilau.
➔ Dipanaskan dalam
penangas air, larutan dan
endapan menjadi larut.

Sulfat
I. Sulfat
B. IDENTIFIKASI ION SULFAT
Na2SO4(Aq) + BaCl2(Aq) → ➔ Larutan Na2SO4 tidak
DAN SULFIT
BaSO4(s) (endapan putih) + berwarna dan tidak berbau
1. Siapkan masing-masing 1 mL
larutan garam yang mengandung 2NaCl(Aq) ➔ Larutan BaCl2 tidak
anion sulfat dan sulfit dengan II. Sulfit berwarna dan tidak
konsentrasi 0,2 M dalam tabung
Na2SO3(Aq) + BaCl2(Aq) → berbau.
reaksi. Tambahkan ke dalam
kedua tabung reaksi tersebut 10 BaSO3(s) (endapan putih) + ➔ Larutan HCl tidak
tetes larutan barium klorida, 2NaCl(Aq) berwarna dan tidak
berbau.

Worksheet P.K.D.A Analisis Anion 5


BaCl2 0,25 M. Amati perubahan + BaCl2 terbentuk endapan
yang terjadi! berwarna putih.
+ HCl endapan terlarut
2. Ke dalam kedua larutan tersebut sempurna dan tidak berwarna.
tambahkan beberapa tetes HCl
0,1 M. Amati apa yang terjadi! Sulfit
1.
➔ Larutan Na2SO3 tidak
berwarna dan tidak berbau
➔ Larutan BaCl2 tidak
berwarna dan tidak
berbau.
➔ Larutan HCl tidak
berwarna dan tidak
berbau.
+ BaCl2 terbentuk endapan
berwarna putih.
+ HCl endapan terlarut
sempurna tidak berwarna.

Nitrit
C. IDENTIFIKASI ION NITRAT ➔ larutan garam mohr yang
DAN NITRIT I. Nitrit
mengandung Fe2+ tidak
1. Isi tabung reaksi dengan 30 6Fe2+(aq)+ 4H2SO4(aq) + 2NO2-

tetes larutan Fe2+. Tambahkan berwarna dan tidak


(aq) → 6Fe (aq) + 4SO4 (aq) +
3+ 2-
ke dalam tabung reaksi berbau.
tersebut, 2 mL asam sulfat 2NO2 + H2O(l) + Fe2+(aq) + NO↑
➔ Larutan NaNO2 tidak
pekat sedikit demi sedikit → [Fe(NO)]2+(aq)
melalui dinding tabung berwarn dan tidak berbau.
II. Nitrat
(usahakan asam sulfat berada ➔ Larutan asam sulfat pekat
di bagian bawah larutan). 6Fe2+(aq) + 4H2SO4(aq) + 2NO3-
tidak berwarna dan tidak
Tambahkan 2 mL larutan (aq) → 6Fe (aq) + 4SO4 (aq) +
3+ 2-
garam yang mengandung anion berbau
nitrit 0,2 M. Amati perubahan 2NO3 + H2O(l) + Fe2+(aq) + NO↑
+ Larutan garam mohr yang
yang terjadi! → [Fe(NO)]2+(aq)
mengandung Fe3+
ditambahkan H2SO4, suhu
2. Isi tabung reaksi yang lain
larutan menjadi lebih tinggi
dengan 30 tetes larutan Fe2+.
Tambahkan ke dalam tabung + NaNO2 terbentuk cincin
reaksi tersebut, 2 mL asam tebal berwarna coklat

Worksheet P.K.D.A Analisis Anion 6


sulfat 4 N sedikit demi sedikit Nitrat
melalui dinding tabung ➔ Larutan NaNO3 tidak
(usahakan asam sulfat berada
di bagian bawah larutan). berwarn dan tidak berbau.
Tambahkan 2 mL larutan ➔ Larutan asam sulfat pekat
garam yang mengandung anion
tidak berwarna dan tidak
nitrat 0,2 M. Amati perubahan
yang terjadi! berbau
+ Larutan garam mohr yang
mengandung Fe3+
ditambahkan H2SO4, suhu
larutan menjadi lebih tinggi
+ NaNO3 terbentuk cincin
berwarna coklat yang lebih
1.
tebal.

D. PEMBAHASAN DAN DISKUSI


Pada praktikum pengujian anion-anion dari larutan garam NaCl, NaBr, NaI, Na2SO4,
Na2SO3, NaNO2, dan NaNO3 yang masing-masing memiliki konsentrasi sebesar 0,2 M, prinsip-prinsip
dasar yang digunakan adalah pola reaktivitas suatu zat, kelarutan zat, serta identifikasi sifatnya.
A. Pengujian anion halida
Pada pengujian anion golongan halida, anion yang diuji adalah anion yang mengandung Cl-, Br-, dan
I- dari larutan garam NaCl, NaBr, NaI.
➢ Klorida
Pengujian anion klorida menggunakan larutan uji garam NaCl 0,2 M sebanyak1 mL yang tidak
berwarna dan tidak berbau. Kemudian larutan NaCl ditambahkan dengan 1 tetes HNO3 yang
tidak berwarna dan tidak berbau. Tujuan ditambahkannya larutan HNO3 3M adalah untuk
mengasamkan larutan garam NaCl. Setelah diasamkan dengan 1 tetes larutan HNO3 3M,
ditambahkan 10 tetes larutan timbal asetat (Pb(CH3COO)2 0,2 M) yang tidak berwarna dan
tidak berbau dan terbentuk endapan berwarna putih yang diidentifikasi merupakan endapan
PbCl2. Larutan PbCl2 kemudian ditambahkan 1 mL aquades dan endapan terlihat seperti Kristal

Worksheet P.K.D.A Analisis Anion 7


dan mengapung dalam larutan. Ketika larutan PbCl2 yang ditambahkan 1 mL aquades
dipanaskan dalam penangas air, endapan dalam larutan terlarut sempurna. Hal ini dapat terlihat
bahwa penambahan aquades dan pemanasan tabung reaksi yang berisi sampel bertujuan untuk
menguji kelarutan dari sampel yang mengandung ion klorida
➢ Bromida
Pengujian anion bromida menggunakan larutan uji garam NaBr 0,2 M sebanyak1 mL yang
tidak berwarna dan tidak berbau. Kemudian larutan NaBr ditambahkan dengan 1 tetes HNO3
yang tidak berwarna dan tidak berbau. Tujuan ditambahkannya larutan HNO3 3M adalah untuk
mengasamkan larutan garam NaBr. Setelah diasamkan dengan 1 tetes larutan HNO3 3M,
ditambahkan 10 tetes larutan timbal asetat (Pb(CH3COO)2 0,2 M) yang tidak berwarna dan
tidak berbau dan terbentuk endapan berwarna putih yang diidentifikasi merupakan endapan
PbBr2. Ketika larutan PbBr2 yang ditambahkan 1 mL aquades terlihat endapan tenggelam dan
terpisah dengan larutan. Lalu, dipanaskan dalam penangas air, endapan dalam larutan terlarut
sempurna. Hal ini dapat terlihat bahwa penambahan aquades dan pemanasan tabung reaksi
yang berisi sampel bertujuan untuk menguji kelarutan dari sampel yang mengandung ion
bromida.
➢ Iodida
Pengujian anion bromida menggunakan larutan uji garam NaI 0,2 M sebanyak1 mL yang tidak
berwarna dan tidak berbau. Kemudian larutan NaI ditambahkan dengan 1 tetes HNO3 yang
tidak berwarna dan tidak berbau. Tujuan ditambahkannya larutan HNO3 3M adalah untuk
mengasamkan larutan garam NaI. Setelah diasamkan dengan 1 tetes larutan HNO3 3M,
ditambahkan 10 tetes larutan timbal asetat (Pb(CH3COO)2 0,2 M) yang tidak berwarna dan
tidak berbau dan terbentuk endapan berwarna kuning yang diidentifikasi merupakan endapan
PbI2. Ketika larutan PbI2 yang ditambahkan 1 mL aquades terlihat endapan tenggelam dan
berkilau. Lalu, dipanaskan dalam penangas air, endapan dalam larutan terlarut sempurna. Hal
ini dapat terlihat bahwa penambahan aquades dan pemanasan tabung reaksi yang berisi sampel
bertujuan untuk menguji kelarutan dari sampel yang mengandung ion iodida.
Uji kelarutan dalam garam-garam yang mengandung anion Cl-, Br-, dan I- yakni NaCl, NaBr,
dan NaI dapat dilihat pada harga konstanta hasil kali kelarutannya (Ksp). Semakin besar harga
Ksp nya maka kelarutan suatu zat semakin tinggi. Dilihat dari harga Ksp ketiga larutan garam
tersebut, harga Ksp NaCl (Ksp: 1,7×10-4) yang paling besar diantara larutan garam NaBr (Ksp:
6,60 x 10-6) dan NaI (Ksp: 3,2 x 10-14).
B. Pengujian anion sulfat dan sulfit
➢ Sulfat

Worksheet P.K.D.A Analisis Anion 8


Pengujian anion sulfat menggunakan larutan uji garam Na2SO4 0,2 M sebanyak 1 mL yang
tidak berwarna dan tidak berbau. Kemudian larutan Na2SO4 ditambahkan dengan 10 tetes
BaCl2 0,25 M yang tidak berwarna dan tidak berbau dan terbentuk endapan berwarna putih
yang diidentifikasi endapan tersebun merupakan endapan barium sulfat (BaSO4). Kemudian,
larutan yang sudah terbentuk endapan barium sulfat (BaSO4) ditambahkan beberapa tetes
larutan HCl 0,1 M yang tidak berwarna dan tidak berbau dan larutan yang sudah terbentuk
endapan terlarut dengan sempurna dan warna larutan menjadi tidak berwarna. Hal tersebut
terlihat bahwa larutan menjadi bersifat asam setelah ditambahkan beberapa tetes HCl 0,1 M.
➢ Sulfit
Pengujian anion sulfit menggunakan larutan uji garam Na2SO3 0,2 M sebanyak 1 mL yang
tidak berwarna dan tidak berbau. Kemudian larutan Na2SO3 ditambahkan dengan 10 tetes
BaCl2 0,25 M yang tidak berwarna dan tidak berbau dan terbentuk endapan berwarna putih
yang diidentifikasi endapan tersebun merupakan endapan barium sulfit (BaSO3). Kemudian,
larutan yang sudah terbentuk endapan barium sulfit (BaSO3) ditambahkan beberapa tetes
larutan HCl 0,1 M yang tidak berwarna dan tidak berbau dan larutan yang sudah terbentuk
endapan terlarut dengan sempurna dan warna larutan menjadi tidak berwarna. Hal tersebut
terlihat bahwa endapan pada larutan tersebut hilang dan larutan menjadi bersifat asam setelah
ditambahkan beberapa tetes HCl 0,1 M.
C. Pengujian anion nitrit dan nitrat
➢ Nitrit
Pengujian anion nitrit menggunakan larutan uji garam NaNO2 0,2 M dan Fe2+ yang dibuat dari
garam Mohr 0,1M. Larutan garam Fe2+ yang tidak berwarna dan tidak berbau ditambahkan ke
dalam tabung reaksi sebanyak 20 tetes. Kemudian, ditambahkan 2 mL asam sulfat pekat dan
suhu pada larutan menjadi lebih tinggi dari keadaan awal, karena konsentrasi dari asam sulfat
yang pekat cukup tinggi yaitu 4 N. Perlu diperhatikan ketika menambahkan asam sulfat pekat
ke dalam sampel, bahwa ketika menambahkan asam sulfat pekat dianjurkan agar mengenai
bagian dinding tabung reaksi sehingga asam sulfat akan perlahan-lahan masuk ke dalam
larutan, penambahan asam sulfat dengan cara ini akan menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan seperti adanya cipratan yang akan mengenai anggota tubuh. Setelah ditambahkan
asam sulfat pekat, ditambahkan larutan garam NaNO3 0,2 M sebanyak 2 mL dan terbentuk
suatu cincin yang terlihat tebal dan berwarna coklat. Adanya cincin tebal yangberwarna coklat
tersebut diidentifikasi bahwa terdapat adanya senyawa kompleks [Fe(NO)]2+ yang terbentuk
dari ion nitrit (NO2-) yang bereaksi dengan garam besi (II) ammonium sulfat
(NH4)2Fe(SO4)2.6H2O).

Worksheet P.K.D.A Analisis Anion 9


➢ Nitrat

Pengujian anion nitrat menggunakan larutan uji garam NaNO3 0,2 M dan Fe2+ yang dibuat dari
garam Mohr 0,1M. Larutan garam Fe2+ yang tidak berwarna dan tidak berbau ditambahkan ke
dalam tabung reaksi sebanyak 20 tetes. Kemudian, ditambahkan 2 mL asam sulfat pekat dan
suhu pada larutan menjadi lebih tinggi dari keadaan awal, karena konsentrasi dari asam sulfat
yang pekat cukup tinggi yaitu 4 N. Perlu diperhatikan ketika menambahkan asam sulfat pekat
ke dalam sampel, bahwa ketika menambahkan asam sulfat pekat dianjurkan agar mengenai
bagian dinding tabung reaksi sehingga asam sulfat akan perlahan-lahan masuk ke dalam
larutan, penambahan asam sulfat dengan cara ini akan menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan seperti adanya cipratan yang akan mengenai anggota tubuh. Setelah ditambahkan
asam sulfat pekat, ditambahkan larutan garam NaNO3 0,2 M sebanyak 2 mL dan terbentuk
suatu cincin yang terlihat lebih tebal dari pengujian anion nitrit dan berwarna coklat. hal
tersebut disebabkan bahwa terdapat adanya senyawa kompleks [Fe(NO)]3+ yang terbentuk dari
ion nitrat (NO3-) yang bereaksi dengan garam besi (II) ammonium sulfit
(NH4)2Fe(SO3)2.6H2O).
E. KESIMPULAN
Prinsip-prinsip dasar yang dapat melatarbelakangi pengujian anion ini adalah mengidentifikasi
bagaimana pola reaktivitas suatu zat, kelarutan zat, serta sifat-sifat fisik yang dapat dirasakan dengan
indera. Untuk menentukan pola reaktivitas suatu zat dapat dilihat dari reaksi kimia yang terjadi dari
pembentukan suatu spesi dengan bukti persamaan reaksi kimia nya. Untuk uji kelarutan dapat
menambahkan aquades dan dapat dilihat dengan bantuan pemanasan dalam penangas air. Namun,
untuk uji kelarutan dapat dilihat hanya dengan menggunakan table harga hasil kali kelarutan atau table
Ksp yang mana jika harga Ksp terpantau semakin besar, maka kelarutan suatu zat akan semakin besar.
Pada pengujian anion juga dapat dibuktikan dengan mengetahui sifat-sifat yang ada dalam suatu zat
yang dapat diidentifikasi dengan indera. Tentunya jika ingin memeriksa sifat fisik zat dengan indera
harus memerhatikan hal-hal yang berhubungan dengan keselamatan dalam laboratorium.
Pengujian anion halida dapat menggunakan pereaksi seperti timbal asetat Pb(CH3COO)2 atau
pereaksi lainnya yang tidak dianjurkan menggunakan pereaksi yang memiliki anion yang sama seperti
larutan garamnya yang akan diuji. Untuk uji anion sulfat dan sulfit dapat menggunakan pereaksi
barium klorida (BaCl2) atau pereaksi lainnya yang tidak mengandung anion sulfat atau sulfit. Pada
pengujian anion nitrat dapat menggunakan pereaksi besi (II) ammonium sulfat ((NH4)2Fe(SO3)2.6H2O)
atau pereaksi lainnya yang tidak mengandung anion nitrit atau nitrat.
F. REFERENSI
Anonim.(2010). Penuntun Praktikum Kimia Analisis. Universitas Muslim Indonesia. Makassar.

Worksheet P.K.D.A Analisis Anion 10


Besari, Ismail, dkk. (1982), Kimia Organik untuk Universitas, Edisi I, Armico Bandung, Bandung.
L. Underwood, A., (1993), Analisis Kimia Kualitatif, Edisi IV. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Svehla, G. (1985). VOGEL: Buku Teks Anlisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semi Mikro, Bagian
I, Edisi V, PT. Kalma Media Pustaka, Jakarta.
G. Pre- Lab
Carilah harga ksp untuk garam timbal halida mulai dari yang terbesar sampai terkecil untuk
membantu informasi data percobaan A!
Jawab:
Ksp timbal (II) klorida (PbCl2) = 1,7×10-4
Ksp timbal (II) bromida (PbBr2) = 6,60 x 10-6
Ksp timbal (II) iodida (PbI2) = 3,2 x 10-14

Post Lab
1. Apabila suatu larutan yang mengandung sekaligus anion klorida, bromida, dan iodida, akan
ditentukan ion kloridanya saja. Dapatkah dilakukan dengan cara penambahan larutan timbal asetat?
Jelaskan!
Jika tidak dapat apa yang harus dilakukan?
Jawab: Tidak, karena anion bromida dan iodida juga dapat bereaksi dengan timbal asetat dengan
menghasilkan endapan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, sebelum menambahkan timbal asetat
harus dihilangkan anion bromida dan iodida dengan menambahkan HCl encer

2. Apabila anda akan mengidentifikasi keberadaan ion nitrat dalam suatu larutan yang mengandung
ion nitrit, dapatkan dilakukan dengan cara cincin coklat dengan larutan besi (II) sulfat dengan asam
encer? Jelaskan!
Jika tidak apa yang harus dilakukan?
Jawab: Anion nitrat tidak dapat diidentifikasi dalam suatu larutan yang mengandung ion nitrit
dengan cara cincin coklat dengan larutan besi (II) sulfat dengan asam encer, karena akan
memberikan hasil positif NO2-. Maka perlu dilakukan penguraian anion nitrit yang dapat dilakukan
dengan cara memanaskan sampel dengan urea atau asam sulfat encer sampai pelepasan gas berhenti
atau ditambahkan sedikit asam sulfonat pada larutan untuk menghasilkan anion nitrat
3. Apabila anda akan mengidentifikasi keberadaan ion sulfat dalam suatu larutan yang mengandung
juga ion sulfit, jelaskan apa yang akan anda lakukan?
Jawab: Larutan sampel ditambahkan dengan larutan garam yang mengandung Ba2+, maka akan
terbentuk endapan putih BaSO3 dan BaSO4. Setelah itu, tambahkan HCl encer, maka BaSO3 akan
larut dan yang tertinggal hanya endapan BaSO4 saja.

Worksheet P.K.D.A Analisis Anion 11


Worksheet P.K.D.A Analisis Anion 12

Anda mungkin juga menyukai