Di susun oleh :
1. Devi Pravita Rini (A1A021004)
2. Narti Maya Sari (A1A021003)
3. Yepi Marlena (A1A021026)
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………...2
C. Tujuan …………………………………………………..……….2
D. Manfaat …………………………………………………………3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Menyimak…………………………………………..4
B. Perbedaan Mendengar, Mendengarkan, dan Menyimak……5
C. Menyimak sebagai aspek Keterampilan dalam Berbahasa..5
D. Proses Kognisi dalam Menyimak……………………………..6
E. Belajar dengan Menyimak……………………………………..9
F. Linguistik dan Guru Bahasa ………………………………….9
G. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Menyimak……11
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Keterampilan berbahasa mencakup empat kegiatan yang
meliputi keterampilan menyimak, keterampilan berbicara,
keterampilan menulis dan keterampilan membaca. Salah satu
kegiatan yang paling penting namun sering ditinggalkan ialah
kegiatan keterampilan menyimak. Kegiatan menyimak saling
berhubungan dengan satu sama lain.
Keterampilan menyimak sangat berperan dalam kehidupan
manusia di lingkungan masyarakat. Peran penting penguasaan
keterampilan menyimak sangat tampak di lingkungan sekolah.
Siswa mempergunakan sebagaian besar waktunya untuk menyimak
pelajaran yang disampaikan oleh guru. Keberhasilan dalam
memahami serta menguasai pelajaran diawali oleh kemampuan
menyimak yang baik.
Jika keterampilan menyimak dikaitkan dengan keterampilan
berbahasa yang lain, seperti keterampilan membaca, maka kedua 2
keterampilan berbahasa ini berhubungan erat, karena keduanya
merupakan alat untuk menerima komunikasi. Perbedaannya terletak
dalam hal jenis komunikasi. Menyimak berhubungan dengan
komunikasi lisan, sedangkan membaca berhubungan dengan
komunikasi tulis. Dalam hal tujuan, keduanya mengandung
persamaan, yaitu memperoleh informasi, menangkap isi, memahami
makna komunikasi.
Dari uraian di atas, maka dapatlah ditarik kesimpulan bahwa
menyimak adalah mendengarkan serta memerhatikan baik-baik apa
yang dibaca atau diucapkan oleh si pembicara serta menangkap dan
memahami isi dan makna komunikasi yang tersirat di dalamnya .
Kegiatan menyimak merupakan kegiatan berbahasa yang
cukup kompleks karena melibatkan berbagai proses menyimak
dalam saat yang sama. Pada saat menyimak mendengar bunyi
1
berbahasa, pada saat itu pula mentalnya aktif bekerja mencoba
memahami, menafsirkan apa yang disampaikan pembicara, dan pada
saat itu ia harus menerima respons. Pada dasarnya respons yang
diberikan itu akan terjadi setelah terjadinya integrasi antara pesan
yang didengar dengan latar belakang pengetahuan dan pengalaman
penyimak. Respon itu bisa sama dengan yang dikehendaki
pembicara dan bisa pula tidak sama.
2
4. Sebagai sarana bahan pertimbangan untuk badan pemerintah yang
akan mengembangkan dan meningkatkan persisteman pendidikan
berkarakter.
3
BAB 11
PEMBAHASAN
A. Pengertian Menyimak
Menyimak adalah kegiatan meresepsi, mengolah serta
menginterpretasi suatu permsalahan dengan melibatkan pancaindera
seseorang. Menyimak berhubungan dan bermanfaat dengan
menyimak dan berbicara, menyimak dan membaca, berbicara dan
membaca serta ekspresi lisan dan ekspresi tulis.
Pengertian Menyimak Menurut Para Ahli.Berikut ini terdapat
beberapa pengertian menyimak yang dikemukakan oleh para ahli
yang diantaranya yaitu:
1.Menurut H. G. Tarigan menyimak ialah suatu proses kegiatan
mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian,
pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh
infomasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna
komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran
atau bahasa lisan.
2.Menurut Anderson menyimak sebagai proses besar mendengarkan,
mengenal, serta menginterpretasikan lambinglambang lisan.
Menurut (Russel 1959) menyimak bermakna mendengarkan dengan
penuh pemahaman dan perhatian serta apresiasi. Menurut Hanapi
Natasasmita menyimak adalah mendengar secara khusus dan
terpusat pada objek yang disimak.
3.Menurut Poerwadarminta (1984: 941) “Menyimak adalah
mendengar atau memerhatikan baik-baik apa yang diucapkan atau
dibaca orang”.Menyimak merupakan proses pendengaran, mengenal
dan menginterprestasikan lambang-lambang lisan, sedangkan
mendengar adalah suatu proses penerimaan bunyi yang datang dari
luar tanpa banyak memerhatikan makna itu.
Menurut Tarigan (1993: 20) mengemukakan pengertian
menyimak sebagai berikut: menyimak adalah suatu proses kegiatan
4
mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian,
pemahaman, argumentasi, serta interprestasi untukmemperoleh
informasi, menangkap serta, memahami makna komunikasi yang
disampaikan si pembicara melalui ucapan atau bahasa lisan.
Dari uraian di atas, maka dapatlah ditarik kesimpulan bahwa
menyimak adalah mendengarkan serta memerhatikan baik-baik apa
yang dibaca atau diucapkan oleh si pembicara serta menangkap dan
memahami isi dan makna komunikasi yang tersirat di dalamnya.
5
yang disimak tersebut. Menyimak berbeda dengan mendengarkan,
jika mendengarkan kita hanya sebatas menangkap bunyi, sedangkan
dalam menyimak kita harus memahami makna dari bunyi yang kita
peroleh tadi. Menyimak juga termasuk dalam keterampilan
berbahasa, selain itu ada juga keterampilan bahasa yang lain yaitu
berbicara, menulis, dan juga membaca. Bisa dikatakan mendengar
dan menyimak adalah keterampilan berbahasa yang pertama kita
kuasai sebelum yang lainnya.
Waktu kita kecil, ketika ada orang yang berbicara, yang kita
lakukan adalah mendengarkan dan menyimak apa yang orang itu
katakan. Untuk aspek berbahasa yang lain seperti menulis dan
membaca bisa kita dapatkan ketika kita sudah duduk di bangku
sekolah. Dari berbagai macam keterampilan itu ternyata diantara
semuanya memiliki keterkaitan antara satu sama lain.
Jadi cara mengukur tingkat kemampuan berbahasa seseorang
bisa melalui kemampuan meyimaknya. Jika seseorang bisa
menyimak sebuah pembicaraan dengan lengkap dan hasil
simakannya dapat dimengerti oleh orang lain, maka kemampuan
menyimaknya baik dan otomatis kemampuan berbahasanya juga baik
menurut sudut pandang menyimak. Namun bisa dipastikan jika
menyimaknya sudah maik maka kemampuan bahasa yang lain juga
sudah baik, karena dalam menyimak juga selalu ada sangkut
pautnya, baik itu dengan kemampuan berbicara, mendengar, ataupun
menulis.
6
Proses menyimak marupakan kegiatan yang perlu dilakuakn
seseorang dalam memahami suatu pesan lisan. Proses menyimak
untuk memperoleh isi atau makna informasi lisan melalui
mendengarkan denagan pemahaman. Tahapan proses menyimak yang
perlu dilakukan seseorang agar menghasilkan simakan yang baik ,
dapat diawali dengan mendengarkan dan diakhiri dengan memahami
makna pesan yang di simaknya. Akhadiah (1992) mengelompokan
lima tahapan proses menyimak, yakni:
a.Tahap Mendengarkan
Pada tahap mendengarkan terjadinya proses tuang informasi lisan
dari pembicara kepada penyimak. Wujud informasi berupa teks
lisan atau kode bunyi Bahasa (bunyi, kata, kalimat, atau
wawancara) yang perlu di pahami. Pada tahap ini seseorang
penyimak perlu memiliki pengetahuan tentang pembahasan, dan
makna dari bahasan yang disimaknya. Proses menyimak harus
direncanakan, dilakukan dengan penuh perhatian, dan konsentrasi
serta tidak mudah terganggu dengan unsur eksternal dari luar
materi simakan. Konsentrasi sebagai kegiatan aktif fpsikologis ini
memerluakan ketentuan dan Latihan yang sungguh-sungguh
pengalaman pengetahuan ini pada akhirnya akan menghasilkan
proses menyimak yang menguntungkan.
bTahap Mengidentifikasi
Tahap identifikasi dilakuakn penyimak setelah mendapat
serangan berupa bunyi yang diterima dalam dalam memori peyimak.
Dalam hal penyeleksian informasi ini, memori ingatan akan
membedakan pesan yang penting, sehinggah tidak semua pesan yang
dianjurkan pembicara direkam dalam memori. Pengelompokan
informasi sebagai data bahasa yang penting dan tidak tidak penting
di lakukan melalui proses yang disebut decoding.
cTahap Menginterpretasi
Setelah semua pesan teridentifikasi secara baik dalam
kelompok-kelompok tertentu, selanjutnya dilakukan interpretasi.
7
Interpretasi yang didalamnya juga diawali dengan apresiasi,
dilakukan khususnya pada data ujaran atau teks lisan yang
mengandung isi pesan atau pokok pikiran utama. Semua isi pesan
atau pokok-pokok pikiran yang terkait dengan kandungan makna
pesan yang diinginkan pembicara diinterpretasiakan. Artinya
dengan sebenarnya seperti apa yang akan di disampaikan
pembicara.
8
pemakaiannya, baik dalam pemenuhan kebutuhan umum atau pun
kebutuhan individu sehari-hari..
9
3. Corder (1973) menjelaskan bahwa linguistik terapan
adalah pemanfaatan pengetahuan tentang ialamiah bahasa yang
dihasilkan oleh peneliti bahasa untuk keberhasilan tugas-tugas
praktis yang menggunakan bahasa sebagai komponen inti.
4. Kasbolah menjelaskan bahwa linguistik terapan adalah
terapa ilmu bahasa dalam bidang praktis.
5. Pringgodigdo dan Shadily (1977) menjelaskan linguistik
adalah penelaahan bahasa secara ilmu pengetahuan.
6. Tujuan utama ialah mempalajari suatu bahasa secara
deskriptif. Mempelajari suatu bahasa bardasarkan sejarah atau ilmu
perbandingan bahasa yang bararti mempelajari hubungan satu
bahasa dengan bahasa lainnya.
10
Adalah bagian fonologi yang mempelajari cara mengehasilkan
bunyi bahasa atau bangaimana suatu bunyi dihasilkan alat ucap
manusia.
b. Fonemik
Yaitu bangian fonologi yang mempelajari bunyi ujaran
menurut fungsinya sebagai
Guru bahasa adalah orang yang bergerak dalam pengajaran
linguistik dan Guru merupakan mnusia biasa yang penuh keterbatas.
Selain itu, ia menghadapi manusia yang sedang berkembang yang
memiliki sejumlah potensi yang harus dilacak dan dikembangkan.
Mereka hanya pengguna teori yang dihasilakan oleh pakar bahasa
atau ahli bahasa . memang, ahli bahasa dengan Guru bahasa dalam
beberapa hal, misalnyabhal yang berhubungan dengan tujuan,
metod, dan sikap.
Dalam kegiatannya guru harus dibekali dngan berbagai ilmu
pengetahuan yang berjaitan dengan ilmu dasar, misalnya ilmu
alamiah dasar, ilmu social dasar, dan ilmu budaya dasar. Guru juga
harus dibekali dengan ilmu Pendidikan, misalnya dasar-dasar
Pendidikan, layanan bimbingan belajar, pengelola kelas, intraksi
belajar mengajar, penilaian, dan perencanaan pengajaran bahasa.
Tentu saja ilmu yang berhubungan dengan bidang studi harus
mempunyai porsi yang banyak dalam pengalokasian waktu.
Tentu saja penegtahuan linguistik bagi seorang guru bahasa
Indonesia lebih bersifat praktis dalam arti membentengi diri agar
dapat menjelaskan gejala bahasa Indonesia yang diajarkannya. Guru
bahasa Indonesia selain memenuhi syarat teknis atministratif
sebagai guru, juga harus dilandasi dengan pengetahuan linguistik.
Hal itu penting agar wawasannya tentang pengajaran bahasa
Indonesia bertambah luas.
11
dapun hal-hal yang menjadi penghambat dan pendukung
kegiatan menyimak di kelas antara lain:
a. Pembicara
Pembicara harus mempunyai tuntutan yaitu penguasaan
materi, memiliki vokal yang jelas, percaya diri, gaya berbicara
yang menarik, berbicara sistematis, dan kontak dengan si
pendengar.
b. Pembicaraan
Pembicaraan adalah materi, isi, pesan, atau informasi yang
hendak disampaikan oleh seorang pembicara kepada pendengarnya.
Pembicara yang baik harus memenuhi syarat-syarat yaitu aktual,
bermakna, sistematis, dan membuat materi yang disampaikan
menjadi menarik.
c.Situasi
Situasi sangat berpengaruh dan menentukan keefektifan
menyimak. Situasi diartikan segala sesuatu yang menyertai
peristiwa menyimak di luar pembicara, pembicaraan, dan
menyimak. Hal yang harus diperhatikan dalam proses menyimak
antara lain ruangan, waktu, tenang dan peralatan.
d.Penyimak
Penyimak adalah orang yang mendengarkan dan memahami isi
bahan simakan yang disampaikan oleh pembicara. Hal yang harus
diperhatikan agar si penyimak bisa menyimak dengan baik adalah
konsentrasi, sukai materi yang disampaikan dan sukai dosen atau
pemberi materi.
Faktor pendukung keterampilan menyimak :
penguasaan bahasa atau kosa kata
percaya diri
keberanian dan ketenangan
kesanggupan menyampaikan ide dengan lancar dan
teratur.
Faktor penghambat keterampilan menyimak:
12
Kurangnya konsentrasi
Kurang pemahaman
Keterbatasan daya ingat
Rendahnya motivasi
Situasi dan kondisi yang kurang memadai
Keterbatasan bahasa atau kosakata
Suasana dalam ruangan
Suasana hati
Beberapa pakar atau ahli mengemukakan beberapa jenis faktor
yang mempengaruhi menyimak. Menurut Hunt (dalam Tarigan,
1994: 97) ada lima faktor yang mempengaruhi menyimak, yaitu
sikap, motivasi, pribadi, situasi, kehidupan, dan peranan dalam
masyarakat, sedangkan Webb (dalam Tarigan, 1994: 98)
mengemukakan empat faktor, yaitu lingkungan, fisik, psikologis,
dan pengalaman.
Dari persamaan dan perbedaan faktor-faktor yang mempengaruhi
menyimak oleh tiga ahli di atas, Tarigan (1994: 99-107)
menyimpulkan ada delapan faktor yang mempengaruhi menyimak
sebagai berikut.
a. Kondisi fisik seorang penyimak merupakan faktor yang penting
dalam menentukan keefektifan serta kualitas menyimak. Kesehatan
dan kesejahteraan fisik merupakan suatu modal penting yang turut
menentukan bagi setiap penyimak.
b. Faktor psikologis juga mempengaruhi proses menyimak. Faktor
psikologis dibedakan menjadi dua, yaitu factor psikologis yang
positif memberi pengaruh yang baik, dan faktor psikologis yang
negatif memberi pengaruh yang buruk terhadap kegiatan menyimak.
c. Faktor pengalaman, kurangnya minat merupakan akibat dari
pengalaman yang kurang atau tidak ada sama sekali pengalaman
dalam bidang yang disimak. Sikap antagonis adalah sikap yang
menentang pada permusuhan yang timbul dari pengalaman yang
tidak menyenangkan.
13
d. Faktor sikap, sikap seseorang akan berpengaruh dalam kegiatan
menyimak karena pada dasarnya manusia memiliki dua sikap yaitu
menerima dan menolak. Kedua
sikap tersebut memberi dampak dalam menyimak, yaitu dampak
positif dan dampak negatif.
e. Faktor motivasi, merupakan salah satu penentu keberhasilan
seseorang. Jika motivasi kuat, maka dapat dipastikan orang itu akan
berhasil mencapai tujuannya.Motivasi berkaitan dengan pribadi
atau personalitas seseorang. Kalau kita yakin dan percaya bahwa
pribadi kita mempunyai sifat kooperatif, tenggang hati, dan
analitis, kita akan menjadi penyimak yang lebih baik dan unggul
daripada berpikir bahwa diri kita malas, bersifat argumentatif, dan
egosentris.
f. Faktor jenis kelamin, Julian Silverman menemukan fakta-fakta
bahwa gaya menyimak pria pada umumnya bersifat objektif, aktif,
keras hati, analitik, rasional, keras kepala atau tidak mau mundur,
menetralkan, intrunsif (bersifat mengganggu), berdikari atau
mandiri, sanggup mencukupi kebutuhan sendiri (swasembada),
dapat menguasai dan mengendalikan emosi; sedangkan gaya
menyimak wanita cenderung lebih subjektif, pasif, ramah atau
simpatik, difusif (menyebar), sensitif, mudah dipengaruhi, mudah
mengalah, reseptif, bergantung (tidak mandiri), dan emosional.
g. Faktor lingkungan, berupa lingkungan fisik dan lingkungan
sosial. Lingkungan fisik menyangkut pengaturan dan penataan
ruang kelas serta sarana dalam pembelajaran menyimak.
Lingkungan sosial mencakup suasana yang mendorong anak-anak
untuk mengalami, mengekspresikan, serta mengevaluasi ide-ide.
h. Faktor peranan dalam masyarakat, kemampuan menyimak kita
dapat juga dipengaruhi oleh peranan kita dalam masyarakat.
Sebagai guru dan pendidik, maka kita ingin sekali menyimak
ceramah, kuliah, atau siaransiaran radio dan televisi yang
14
berhubungan dengan masalah pendidikan dan pengajaran di tanah
air kita atau luar negeri. Perkembangan pesat yang terdapat dalam
bidang keahlian kita menuntut kita untuk mengembangkan suatu
teknik menyimak yang baik. Jadi, dari beberapa pendapat para ahli
yang mengemukakan beberapa faktor yang mempengaruhi menyimak
dapat disimpulkan bahwa kegiatan menyimak dipengaruhi oleh
factor fisik, faktor psikologis, faktor pengalaman, faktor sikap,
factor motivasi, faktor jenis kelamin, faktor lingkungan, dan factor
peranan dalam masyarakat.
15
BAB 111
PENUTUP
1.Simpulan
Dari data dan fakta yang telah dipaparkan diatas maka penulis
dapat menyimpulkan bahwa keterampilan menyimak sangat
dibutuhkan bagi setiap orang, dengan adanya keterampilan
menyimak bisa membuat seseorang lebih memahami rasa kepekaan
dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.
2.Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam
penyusunan makalah ini akan tetapi pada kenyataannya masih
banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis
harapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya.Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
17