Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

JENIS JENIS LATIHAN KETERAMPILAN MENYIMAK

Diajukan untuk memenuhi tugas perkuliahan Bahasa Indonesia

Yang dibina oleh Wisman, M.Pd.

1.ZELIKA SAPITRI_A1A021011

2.AFNITA SERLINDERA_A1A021012

PROGRAM STUDI PENDIDIKIAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BENGKULU 2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat allah swt yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ‘jenis-jenis latihan
keterampilan menyimak’ ini tepat waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada
mata kuliah keterampilan menyimak. Selain itu,makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang jenis-jenis latihan keterampilan menyimak bagi para
pembaca dan penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Wisman,M.Pd, selaku dosen program
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia bidang studi keterampilan menyimak yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
DAFTAR ISI

Kata pengantar....................................................................................................... 1

Daftar Isi................................................................................................................ 2

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang................................................................................................... 3

B.Rumusan Masalah.............................................................................................. 4

C. Tujuan............................................................................................................... 4

D.Manfaat.............................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN ‘JENIS JENIS KETERAMPILAN MENYIMAK’

A.Latihan Mengidentifikasi Bunyi........................................................................ 5

B.Latihan Penyusun Pemahaman.......................................................................... 6

C.Latihan Mendayagunakan Hasil Pemahaman dan Ingatan................................ 7

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan........................................................................................................ 8

B.Saran.................................................................................................................. 9

C. Daftar Pustaka................................................................................................... 10
BAB I PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Manusia adalah mahluk social yang selalu membutuhkan bantuan dari orang lain,karena
itu manusia selalu berinteraksi dan berkomunikasi satu dengan yang lainya. Dalam
bertinteraksi dan berkomunikasi itu tentu pada umumnya melibatkan kegiatan berbicara
dan mendengarkan.oleh karena itu diperlukan keterampilan menyimak dengan baik dan
benar.

Menyimak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses berinteraksi dan
berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pengetahuan kebahasaan kita
mengenal istilah mendengar, mendengarkan dan menyimak. Ketiga kata itu mempunyai
makna yang berbeda.

Mendengar adalah proses kegiatan menerima bunyi-bunyian yang dilakukan tanpa


sengaja atau secara kebetulan. Mendengarkan adalah proses kegiataan bunyi yang
dilakukan dengan sengaja dan secara kebetulan. Sedangkan menyimak adalah suatu
proses kegiatan mendengarkan lambing-lambang lisan dengan penuh
perhatian,pemahaman,apresiasi serta interprestasi untuk memperoleh
informasi,menangkap isi atau pesan.

Pada dasarnya ada ada 4 keterampilan berbahasa yang harus dikuasai diantaranya:

1. Keterampilan menyimak
2. Keterampilan berbicara
3. Keterampilan membaca
4. Keterampilan menulis

Dari keempat keterampilan berbahasa yang dikemukakan diatas hanya keterampilan


menyimak yang menjadi perhatian dalam makalah ini karena pada umumnya
pengetahuan diperoleh melalui keterampilan menyimak. Setiap orang mendengarkan
berita-berita melalui media masa maupun informasi melalui tatap muka, saat itu telah
berlangsung pula kegiatan menyimak. Oleh karena itu pengajaran keterampilan
menyimak sangat penting. Dan memahami jenis latihan keterampilan juga sangat
penting agar bisa berkomunikasi dan berinteraksi dengan benar.

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana mengidentifikasi bunyi??


2. Bagaimana menyusun pemahaman??
3. Bagaimana mendayagunakan hasil pemahaman dan ingatan??
4. Apa yang dimaksud dengan bunyi

C.TUJUAN

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Dapat mengetahui jenis latihan keterampilan menyimak


2. Dapat mengetahui pengertian bunyi dan menidentifikasi bunyi
3. Dapat menyusun pemahaman secara baik
4. Dapat menggunakan hasil pemahaman dalam keterampilan menyimak

D.MANFAAT

Adapun manfaat yang didapat dari makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Memahami pengertian bunyi


2. Menyebutkan jenis latihan keterampilan menyimak
3. Bisa menyimak dengan baik
4. Bisa menyusun pemahaman dengan benar
BAB II PEMBAHASAN

A. LATIHAN MENGIDENTIFIKASI BUNYI

Bunyi bahasa adalah satuan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap. Bunyi bahasa juga
dapat diartikan sebagai bunyi yang diartikulasikan yang menghasilkan gelombang bunyi
sehingga dapat diterima oleh manusia.

Secara umum bunyi dibagi menjadi 3, diantaranya:

-vokal

Bunyi vokal adalah bunyi yang terjadi tanpa hambatan pada alat bicara atau artikulasi
nya.

-konsonan

Bunyi konsonan adalah bunyi yang terjadi karena adanya penghambatan udara pada
sebagian alat bicara.

-semi vokal

Bunyi semi vokal adalah bunyi yang sebenarnya tergolong konsonan tetapi pada saat
diartikulasikan beluk membentuk konsonan murni.

Seseorang yang terlibat dalam kegiatan atau proses menyimak akan menggunakan
paling sedikit 3 Kemampuan, diantaranya:

1.kemampuan memusatkan perhatian

2.kemampuan menafsirkan

3.kemampuan menilai

Salah satu fase pembelajaran menyimak ialah fase pengenalan. Fase pengenalan ini di
gunakan untuk membedakan bunyi-bunyi dalam kata-kata yang berupa pasangan
minimal.

Dalam proses latihan mengidentifikasi bunyi diperlukan kemampuan memusatkan


perhatian. Kemampuan ini digunakan untuk mengidentifikasi bunyi-bunyi bahasa.
Latihan mengidentifikasi bunyi sangat perlu menggunakan kemampuan memusatkan
perhatian agar dapat memahami bunyi-bunyi dengan baik.

Tahap mendengarkan juga berkaitan terhadap latihan mengidentifikasi bunyi-bunyi.


Karena tahap ini menjadi tahap pertama dalam proses kegiatan menyimak. Dalam tahap
ini kita baru mendengarkan segala sesuatu yang dikemukakan oleh pembicara dalam
seminar ujaran atas pembicaranya.

Dalam hal sabarti (1992-149) menjelaskan bahwa untuk melakukan kegiatan menyimak.
Pada saat mendengar dan menangkap bunyi bahasa, penyimak harus menggunakan
kemampuan menangkap bunyi bunyi bahasa.

Demikian halnya juga model aktivitas menyimak yang dikemukakan oleh kemp (1997)
dapat dilakukan beberapa tahapan.

1. Identifikasi

Peserta didik mempersepsi bunyi-bunyi dan frase-frase dengan mengidentifikasi unsur-


unsur ini secara langsung dan holistik terhadap artinya.

2. Identifikasi dan seleksi tanpa retensi

Peserta didik mendengarkan untuk kesenangan memahami, menyarikan sekuen tanpa


dituntut untuk mendemotrasikan pemahaman melalui penggunaan bahasa secara aktif.

3. Identifikasi dan seleksi terarah dengan retensi pendek/terbatas.

Peserta didik diberi beberapa indikator terlebih dahulu tentang hal-hal yang didengar
atau disimak, mereka mendemonstrasikan pemahamanya secara langsung dalam
beberapa cara yang aktif.

4. Identifikasi dan seleksi dengan retensi yang memerlukan waktu yang panjang.

Keempat model aktivitas menyimak tersebut pada singkat belajar pemulaan, menengah
atau lanjutan dengan menggunakan metode dan teknik yang disesuaikan dengan
pencapaian tujuan. Diantaranya metode/teknik fase pengenalan menyimak murni,
wicara ,visual, gerakan, dan menulis.
B. LATIHAN PENYUSUNAN PEMAHAMAN

Pemahaman berasal dari kata paham yang artinya pengertian: pengetahuan yang
banyak, pendapat, pikiran, aliran, pandangan, sehingga dapat diartikan bahwa
pemahaman adalah suatu proses, cara memahami, cara mempelajari baik-baik supaya
paham.

Menurut Sudirman, pemahaman adalah suatu kemampuan seseorang dalam


mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan atau menyatakan sesuatu dengan caranya
sendiri yang pernah diterimanya.

Pemahaman dapat dibagi menjadi 3 tingkat yaitu:

1. Tingkat terendah

Tingkat terendah adalah bentuk pemahaman terjemahan, mulai dari menerjemahkan


dalam arti sebenarnya, mengartikan dan menerapkan prinsip-prinsjp.

2. Tingkat kedua

Tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran yaitu menghubungkan bagian-bagian


terendah dengan yang diketahui berikutnya atau menghubungkan bagian grafik dengan
kejadian, membedakan yang pokok dan yang tidak pokok.

3. Tingkat ketiga

Tingkat ketiga merupakan tingkat pemaknaan ekstrapolasi. berarti seseorang mampu


melihat dibalik yang tertulis, dapat membuat estimasi, prediksi berdasarkan pada
pengertian dan kondisi yang diterangkan dalam ide-ide atau simbol serta kemampuan
membuat kesimpulan dengan implikasi dan konsekuensinya.

Setelah tahap mendengar terdapat tahapan memahami. Tahap memahami yaitu setelah
ujaran-ujaran masuk ketelinga. Penyimak berusaha untuk memahami isi ujaran atau
pembicaraan dengan cara mengolah bunyi-bunyi bahasa menjadi satuan bahasa yang
bermakna.

Bunyi-bunyi bahasa yang sudah di identifikasi ini perlu ditafsirkan dengan


menggunakan kemampuan kebahasaan (linguistik).
C. LATIHAN MENDAYAGUNAKAN HASIL PEMAHAMAN DAN INGATAN.

Ingatan (memori) menurut Sarlito (1982'55-56) mengingat adalah perbuatan


menyimpan hal-hal yang sudah pernah diketahui untuk pada suatu saat lain dikeluarkan
dan digunakan kembali. Sedangkan menurut abu Ahmadi (1992'70) ingatan (memory)
ialah kekuatan jiwa untuk menerima, menyimpan dan memproduksi kesan kesan.

Atkinson (1983) berpendapat bahwa, para ahli psikologi membagi tiga tahapan ingatan
yaitu:

1. Memasukan pesan dan ingatan (encoding)

Enconding merupakan suatu proses mengubah sifat suatu informasi kedalam bentuk
yang sesuai dengan sifat-sifat memory organisme.

2. Penyimpanan ingatan (storage)

Storage adalah suatu yang telah di pelajari biasanya akan tersimpan dalam bentuk jejak-
jejak (traces) dan bisa ditimbulkan kembali.

3. Mengingat kembali (retrieval)

Retrieval adalah proses mencari dan menemukan informasi yang disimpan dalam
memori untuk digunakan kembali bilah dibutuhkan.

Latihan mendayagunakan hasil pemahaman dan ingatan dapat kita gunakan dengan cara
menentukan sikap, menolak atau menerima yang telah membentuk atau menerima
makna yang terkandung dalam bunyi-bunyi bahasa tersebut yang telah membentuk
menjadi gagasan yang utuh dan bermakna.

Dalam hal ini sabarti (1992:149) menjelaskan bahwa untuk melakukan kegiatan
menyimak, seseorang perlu memiliki sejumlah kemampuan. Kemampuan-kemampuan
itu digunakan sesuai dengan aktivitas menyimak. Pada saat mendengar dan menangkap
bunyi bahasa, penyimak harus menggunakan kemampuan memusatkan perhatian dan
Kemampuan menangkap bung bahasa. Disamping itu, penyimak juga harus memiliki
kemampuan linguistik yang memadai sesuai dengan bahan atau materi yang disimak.
Dari seluruh uraian ini dapat disimpulkan bahwa dalam menyimak, penyimak perlu
memiliki kemampuan:

1. Memusatkan perhatian

2. Menangkap bunyi

3. Mengingat

4. Linguistik

5. Non linguistik

6. Menilai
BAB III PENUTUPAN

A. KESIMPULAN

Keterampilan menyimak adalah proses mendengarkan bunyi bahasa Indonesia yang


perlu pemahaman yang tinggi, menelaah, mengidentifikasi, menafsirkan, menilai,
menangkap dan memahami isi dalam bacaan.

Seseorang yang terlibat dalam kegiatan atau proses menyimak akan menggunakan
paling sedikit 3 Kemampuan, diantaranya:

1.kemampuan memusatkan perhatian

2.kemampuan menafsirkan

3.kemampuan menilai

Salah satu fase pembelajaran menyimak ialah fase pengenalan. Fase pengenalan ini di
gunakan untuk membedakan bunyi-bunyi dalam kata-kata yang berupa pasangan
minimal.

Dalam proses latihan mengidentifikasi bunyi diperlukan kemampuan memusatkan


perhatian. Kemampuan ini digunakan untuk mengidentifikasi bunyi-bunyi bahasa.

Pemahaman berasal dari kata paham yang artinya pengertian: pengetahuan yang
banyak, pendapat, pikiran, aliran, pandangan, sehingga dapat diartikan bahwa
pemahaman adalah suatu proses, cara memahami, cara mempelajari baik-baik supaya
paham.

Latihan mendayagunakan hasil pemahaman dan ingatan dapat kita gunakan dengan cara
menentukan sikap, menolak atau menerima yang telah membentuk atau menerima
makna yang terkandung dalam bunyi-bunyi bahasa tersebut yang telah membentuk
menjadi gagasan yang utuh dan bermakna.

Dari seluruy uraian ini dapat disimpulkan bahwa dalam menyimak, penyimak perlu
memiliki kemampuan:

1. Memusatkan perhatian
2. Menangkap bunyi

3. Mengingat

4. Linguistik

5. Non linguistik

6. Menilai

B. SARAN

Penulis memberikan beberapa saran, diantaranya:

1. Menerapkan dan memahami suasana dalam menyimak.

2. Menerapkan menyimak tepat guna dalam kehidupan sehari-hari.

3. Melaksanakan perilaku menyimak dalam kegiatan menyimak agar kualitas menyimak


lebih baik.
C. DAFTAR PUSTAKA

Tarigan, Djago.1986.Keterampilan Menyimak,Jakarta : Karunia

Tarigan, Hendri Guntur. 1986. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan


Berbahasa.Bandung. Angkasa.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bunyi_bahasa

Anda mungkin juga menyukai