0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan6 halaman
Dokumen tersebut berisi soal ujian akhir semester mata kuliah Pengantar Antropologi yang terdiri dari 7 pertanyaan. Pertanyaan tersebut meliputi pengertian konsep-konsep antropologi seperti internalisasi, enkulturasi, dan deviant, serta faktor penyebab perubahan sosial, etos budaya, sistem ekonomi tradisional, fungsi bahasa dan teknologi, serta pendekatan dalam antropologi. Diberikan pula contoh jawaban dari be
Deskripsi Asli:
Judul Asli
UJIAN AKHIR SEMESTER Pengantar Antropologi Juneri Rehan
Dokumen tersebut berisi soal ujian akhir semester mata kuliah Pengantar Antropologi yang terdiri dari 7 pertanyaan. Pertanyaan tersebut meliputi pengertian konsep-konsep antropologi seperti internalisasi, enkulturasi, dan deviant, serta faktor penyebab perubahan sosial, etos budaya, sistem ekonomi tradisional, fungsi bahasa dan teknologi, serta pendekatan dalam antropologi. Diberikan pula contoh jawaban dari be
Dokumen tersebut berisi soal ujian akhir semester mata kuliah Pengantar Antropologi yang terdiri dari 7 pertanyaan. Pertanyaan tersebut meliputi pengertian konsep-konsep antropologi seperti internalisasi, enkulturasi, dan deviant, serta faktor penyebab perubahan sosial, etos budaya, sistem ekonomi tradisional, fungsi bahasa dan teknologi, serta pendekatan dalam antropologi. Diberikan pula contoh jawaban dari be
a. Internalisasi b. Enkulturasi c. Deviant (Penyimpangan) d. Asimilasi e. Fenotipe f. Genotipe 2. Jelaskan faktor-faktor penyebab perubahan yang terjadi dimasyarakat? 3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan etos budaya dalam masyarakat dan berikan contoh yang relevan. 4. Jelaskan dan berikan contoh 4 sistem mata perekonomian dan mata pencaharian berdasarkan kesatuan masyarakat suku-suku di dunia 5. Jelaskan fungsi bahasa dan teknologi tradisional dalam kajian antropologi 6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pendekatan holistic dan komparatif dalam kajian antropologi 7. Analisa 2 Jurnal berkaitan dengan manusia dan kebudayaan (cantumkan judul jurnal, nama penulis dan link jurnal tersebut) JAWABAN 1. Berikut saya paparkan : a. internalisasi menurut saya adalah sistem pengembangan atau pengolaan potensi yang dimiliki manusia per individu, yang berlangsung sepanjang hidup, yang dipengaruhi oleh lingkungan internal maupun eksternal. b. Enkulturasi adalah pembudayaan. Menurut saya adalah sistem yang dimiiki seorang individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat, sistem norma, dan peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. c. Deviant Menurut saya deviat atau penyimpangan adalah individu yang melakukan penyimpangan norma-norma atau aturan-aturan atau bisa kita sebut pelanggaran norma. d. Asimilasi Menurut saya asimilasi adalah sistem sosial dimana yang timbul adalah suatu sistem sosial yang terjadi pada berbagai golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda setelah mereka bergaul secara terus menerus, sehingga sifat khas dari unsur-unsur kebudayaan golongan-golongan itu masing-masing berubah menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran. e. Fenotipe Menurut saya adalah merupakan suatu keunikan tersendiri baik secara struktural, biokimiawi, fisiologis, dan perilaku yang dapat dikontrol dari suatu organisme yang diatur oleh genotipe dan lingkungan serta interaksi keduanya. Pengertian fenotipe mencakup berbagai tingkat dalam ekspresi genetik dari mahluk hidup. f. Genotipe Menurut saya adalah sebutan yang digunakan untuk mengungkapkan keadaan genetik dari suatu individu atau sekumpulan individu. Genotipe dapat mengarah pada keadaan genetik suatu lokus maupun keseluruhan bahan genetik yang dibawa oleh kromosom. 2. Jika kita sudah memahami apa itu faktor perubahan sosial budaya antara lain : a) Adanya penemuan baru Entah disadari atau tidak, dalam kehidupan bermasyarakat, akan mengalami penumpukan berbagai macam budaya. Hal ini disebabkan karena terjadi penemuan baru yang ada di masyarakat. b) Pengaruh Jumlah Penduduk Seperti yang kita tahu bahwasanya Indonesia salah satu Negara yang memiliki jumlah penduduk yang cukup besar. Nah, faktor perubahan jumlah penduduk inilah yang juga menjadi salah satu faktor perubahan sosial budaya. Pasalnya, pengaruh perubahan jumlah penduduk dapat mempengaruhi perubahan struktur di masyarakat. c) Munculnya Konflik Dalam hidup bersosial, sudah sewajarnya jika menemukan konflik atau pertentangan. Umumnya, konflik muncul karena disebabkan adanya kemajemukan yang melahirkan berbagai karakter dan sifat. Sehingga timbulah sebuah pertentangan satu dengan yang lain. d) Terjadi Revolusi Faktor penyebab perubahan sosial budaya yang lain adalah karena terjadi pemberontakan atau revolusi. Nah, untuk kasus ini, umumnya terjadi dari luar masyarakat. Revolusi terbentuk di luar lingkungan alam fisik sekitar masyarakat. Misalnya, karena terjadi bencana alam atau terjadi perang. e) Keterbukaan Pada Lapisan Masyarakat Faktor penyebab kenapa terjadi perubahan sosial budaya disebabkan karena keterbukaan lapisan masyarakat terhadap perubahan baru. Memang tipe masyarakat seperti ini memberikan dua pengaruh, yaitu keterbukaan dan openmind terhadap hal-hal baru sehingga lebih update. f) Motivasi Berprestasi Terjadinya perubahan sosial budaya bisa juga disebabkan karena lapisan masyarakat memiliki motivasi berprestasi (motivasi untuk maju) lebih besar. Tentu saja ini hal yang positif yang patut dipertahankan agar terjadi perubahan sosial yang bersifat positif. Karena kunci kesuksesan sebuah Negara adalah kesadaran kolektif untuk berpikiran maju. g) Sistem Pendidikan Maju Masih membicarakan tentang kemajuan, ternyata ranah pendidikan juga berperan penting dalam perubahan sosial budaya. Semakin tinggi kualitas pendidikan, maka akan melahirkan perspektif dan wawasan peserta didik. Sehingga peserta didik memiliki pemikiran maju, rasional dan analitis. h) Akulturasi Penyebab terjadinya perubahan sosial budaya yang sering kamu rasakan adalah akulturasi. Akulturasi adalah pertemuan dua kebudayaan dari bangsa yang berbeda dan saling mempengaruhi. Proses akulturasi tidak terjadi begitu saja, tetapi melalui proses yang terjadi secara berkelanjutan, sehingga tidak terasa terjadi perubahan budaya. i) Asimilasi Selain proses akulturasi ada juga proses asimilasi yaitu paduan dua budaya yang berbeda. Dimana kedua budaya tersebut berkembang secara berangsur-angsur sehingga memunculkan budaya baru. 3. Etos kebudayaan dalam masyarakat adalah sifat, nilai, dan adat istiadat khas yang memberikan watak kepada kebudayaan suatu golongan sosial dalam masyarakat. Contoh nya adalah kesenian suatu daerah misalkan tari manasai dari kalteng. 4. Sistem Mata Pencaharian Tradisional Perhatian para ahli antropologi pada berbagai macam sistem mata pencaharian atau sisterm ekonomi tradisional yang menekankan pada perhatian terhadap kebudayaan suatu suku bangsa secara holistik. Berbagai macam sistem tersebut yaitu: a. Beruru dan meramu Mata Pencaharian Beruru dan meramu adalah mata pencaharian manusia tertua dan anyak orang kini eralih ke mata pencaharian lain hanya sekitar setengah juta dari 3.000 juta orang di dunia saat ini hanya sekitar 001% yang hidup dari berburu dan meramu. Meskipun suku pemburu-pengumpul sedikit dan jarang dan sulit untuk dikunjungi para antropolog memperhatikan cara hidup ini sehingga mereka dapat menganalisis prinsip-prinsip sejarah masyarakat dan budaya manusia. yang mencari nafkah dari mengumpulkan sorgum. Hal-hal yang dianalisis antropolog tentang cara hidup ini adalah sumber daya alam dan modal tenaga kerja teknologi produksi dan produksi serta konsumsi distribusi dan pemasaran. b. Peternakan Tradisional atau pastoral sebagai praktik mata pencaharian utama dalam skala besar saat ini dipraktikkan oleh sekitar tujuh juta orang atau sekitar 1002 hingga 3.000 juta orang di seluruh dunia. Sepanjang sejarah suku penggemala telah menunjukkan sifat suka berperang. Orang-orang penggemala sering berkeliaran selama musim semi dan musim panas di beberapa daerah yang sangat luas di mana mereka berkemah di jalan pada malam hari. Dalam kajian masyarakat tani antropologi juga berkaitan dengan mata pencaharian lain yaitu masalah ternak dan permodalan masalah tenaga kerja teknologi produksi dan produksi produksi dan terakhir konsumsi distriusi dan pemasaran hasil peternakan. c. Bertani di Ladang Bertani di Ladang adalah salah satu bentuk kehidupan manusia yang lamat laun akan hilang tergantikan oleh budaya kuno. Pertanian lapangan dipraktekkan terutama di kawasan hutan tropis terutama di Asia Tenggara dan pulau-pulau di Asia Tenggara. Cara budidaya pada perladangan berpindah meliputi Pemukaan lahan dengan menebang semak dan menebang pohon dahan dan batang yang tumang memakarnya setelah kering; kemudian ladang yang telah dibersihkan ditanami dengan pengolahan tanah yang minimal dan tidak memerlukan irigasi; setelah dua atau tiga kali panen tanah itu terbengkalai; bidang baru dibuka dengan cara yang sama; Setelah 1012 tahun mereka akan kemali ke ladang pertama yang tertutup hutan. Antropolog tertarik pada pertanyaan tentang tanah dan modal tenaga kerja teknologi dan metode produksi dan pemasaran tanaman di lapangan. d. Memancing Selain berburu dan meramu memancing juga merupakan aktivitas yang sangat tua. Cara hidup ini disediakan oleh orang-orang kuno yang tinggal di sekitar sungai danau atau laut dan menggunakan sumer daya alam yang penting ini untuk memenuhi kebutuhan mereka. Menurut para ahli leih dari 50% ikan dunia hidup dalam kumpulan ribuan individu pada jarak 1030 km dari pantai. Ada laut yang pantainya dihuni oleh beberapa kumpulan ikan yang bermigrasi secara musiman. Di perairan dekat pantai barat nusantara banyak terdapat awan makarel dan di sekitar pantai timur nusantara terdapat cakalang. Dalam mempelajari suatu masyarakat yang ermata pencaharian sebagai nelayan para antropologi juga menaruh perhatian hal serupa yaitu sumber alam dan modal tenaga kerja teknologi produksi dan konsumsi distriusi dan pemasaran. 5. Bahasa digunakan untuk berinteraksi Dalam antropologi linguistik juga mempelajari masalah dialek atau aksen bahasa yang digunakan dalam komunikasi antara orang yang bereda yang tinggal di keluarga atau wilayah yang sama seperti Jawa. Di dalam bahasa Jawa terdapat bahasa Jawa ringan seperti dialek Jawa Solo dan Yogyakarta sedangkan dialek Jawa kasar dianggap Jawa Timur. Ketertarikan awal antropolog dalam memahami budaya manusia didasarkan pada unsur teknologi yang digunakan masyarakat berupa benda yang digunakan seagai alat kehidupan dengan bentuk dan teknologi teknologi sederhana. Oleh karena itu pemahasan unsur-unsur udaya yang terdapat pada peralatan hidup dan teknologi merupakan bahasan budaya material. 6. Pendekatan holistik. Adalah pendekatan yang berarti menyeluruh. Yang diartikan dari pendekatan ini adalah melihat suatu masalah sosial budaya dalam rangka kehidupan masyarakat secara menyeluruh. Sedangkan pendekatan komparatif adalah Metode yang kebiasaan antropologi sejak permulaan sejarahnya. Hal tersebut dikarenakan antropologi selalu menghadapi gejala aneka warna bentuk masyarakat dan kebudayaan yang besar. 7. Menganalisis 2 Jurnal 1. Yuhaswita, Y. (2016). AKAL, MANUSIA DAN KEBUDAYAAN. Tsaqofah dan Tarikh: Jurnal Kebudayaan dan Sejarah Islam, 1(1), 15-28. Jurnal Pertama ini Berjudul Akal, Manusia, dan, Kebudayaan. Menurut saya jurnal ini cukup relevan untuk ilmu pengetahuan. Karna jurnal ini memaparkan tentang konsepsi akal dikaitkan dengan unsur keagamaan dan ketuhanan. Darai awalnya dipaparkan apa itu akal yang hanya dimiliki mahluk paling sempurna ciptaan Tuhan, fungsi akal adalah salah satu konsepsi kercerdasan yang dimiliki manusia. Dijelaskan juga manusia adalah mahluk paling sempurna. Dan yang terakhir adalah kebudayaan yang dapat diartikan mengolah atau mengerjakan sesuatu. 2. Mattulada, A. (2014). Manusia dan Kebudayaan Kaili di Sulawesi Tengah. Antropologi Indonesia. Jurnal yang kedua berjudul Manusia dan Kebudayaan Kaili di Sulawesi Tengah. Jurnal ini menjelaskan tentang Suku Kaili adalah suku bangsa di Indonesia yang mendiami sebagian besar dari Provinsi Sulawesi Tengah, khususnya wilayah Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan Kota Palu, di seluruh daerah di lembah antara Gunung Gawalise, Gunung Nokilalaki, Kulawi, dan Gunung Raranggonau. Mereka juga menghuni wilayah pantai timur Sulawesi Tengah, meliputi Kabupaten Parigi-Moutong, Kabupaten Tojo Una-Una dan Kabupaten Poso. Juarnal ini menjelakan Masyarakat suku Kaili mendiami kampung/desa di Teluk Tomini yaitu Tinombo,Moutong,Parigi, Sausu, Ampana, Tojo dan Una Una, sedang di Kabupaten Poso mereka mendiami daerah Mapane, Uekuli dan pesisir Pantai Poso. Menurut saya jurnal ini salah satu jurnal antropologi yang memaparkan ragam budaya setiap daerah.