Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

IMPLEMENTASI STRATEGI PERBANKAN SYARIAH

Dosen Pengampu : Dr. Fatimah, SE., MM

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

ALWARDA ANUGRAH (90500118060)

FAUZAN AL-RAFI (90500118052)

MUHAMMAD ALFIN (90500118071)

PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
KATA PENGANTAR

Pertama marilah, kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT, karena atas ridho-

Nya kami kelompok satu, dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Yang kedua

sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,

yang kita nanti syafaatnya di Yaumul Qiyamah.

Yang ketiga, kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah

Manajemen Risiko Perbankan Syariah, yang telah memberi tugas kepada kami yang mana

tugas ini telah membuat ilmu kita semakin bertambah.

Kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik dan saran

yang bersifat membangun dari pembaca sangat kami harapkan. Semoga makalah ini

bermanfaat.Terimakasih.

Samata, 09 Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI
A.Latar belakang....................................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................................4
C. Tujuan................................................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................................5
A. Pengertian Bank Syariah....................................................................................................................5
B. Manajemen Strategi Perbankan Syariah............................................................................................7
C. Proses Manajemen Strategi...............................................................................................................7
D. Analisis SWOT..................................................................................................................................11
BAB III..................................................................................................................................................13
PENUTUP.............................................................................................................................................13
A.Kesimpulan.......................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................14

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Perbankan syariah umumnya disebut sebagai perbankan bebas bunga telah

mendapatkan popularitas belakangan ini. Tidak seperti bank umum konvensional, bank

syariah melakukan operasionalnya tanpa membayar atau menerima bunga. Ide perbankan
syariah pertama kali dikembangkan pada tahun 1950 dan mengakibatkan penciptaan generasi

pertama Islam bank investasi di Malaysia dan Mesir pada awal tahun 1960-an. Pada tahun

1974, Dubai Islamic Bank didirikan sebagai bank bebas bunga swasta pertama. Sejak itu,

gagasan perbankan Islam telah menyebar luas dan jumlah bank syariah di seluruh dunia terus

meningkat jumlahnya (Kahfi, 1999).

Bank syariah merupakan lembaga keuangan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat

dalam melakukan transaksi keuangan maupun transaksi perbankkan lainnya. Transaksi yang

dapat ditawarkan oleh bank berbeda antar satu bank dan bank lainnya. Beberapa bank syariah

hanya menawarkan semua produk perbankkan, sebagian bank syariah hanya menawarkan

produk tertentu dan seterusnya. Produk dan jasa bank syariah yang dapat diberikan kepada

masyarakat tergantung jenis banknya.

Perkembangan zaman yang begitu cepat telah membentuk pola pikir masyarakat

untuk memilih lembaga keuangan yang sesuai dengan pilihan dan kenyamanannya. Umat

Islam sebagai umat yang memegang teguh ajaran Islam menginginkan ada lembaga keuangan

yang berdasarkan pada nilai-nilai Islam, sehingga keputusan mendirikan perbankkan syariah

juga bagian dari keinginan menjawab pertanyaan tersebut.2 Perkembangan lembaga

keuangan syariah tergolong cepat, telah terbukti berperan dalam membangun dan membantu

perekonomian masyarakat khususnya lapisan bawah. Semakin bertambahnya perkembangan

perekonomian di negara Indonesia menyebabkan setiap lembaga keuangan Syariah dituntut

untuk lebih kreatif dan inovatif karena semakin ketat tingkat persaingan bisnis. Dalam

persaingan bisnis bank syariah akan bersaing dalam memasarkan produkproduk yang ada

dalam bank syariah tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah Pengertian Perbankan Syariah?


2. Bagaimana Strategi Perbankan Syariah?

3. Bagaimana Proses Manajemen Strategi ?

4. Bagaimana Analisis Swot?

C. Tujuan

1. Mengetahui Pengertian Perbankan Syariah?

2. Mengetahui Bagaimana Strategi Perbankan Syariah?

3. Mengetahui Bagaimana Proses Manajemen Strategi ?

4. Mengetahui Bagaimana Analisis Swot?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bank Syariah

Bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan

pembiayaan dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang
operasionalnya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam.6 Ini berarti operasional perbankan

syariah mengikuti tatacara berusaha dan perjanjian berusaha berdasarkan Al-Qur’an dan

sunnah Rasul Muhammad saw. Dalam operasionalnya bank syariah menggunakan sistem

bagi hasil dan imbalan lainnya yang sesuai dengan tuntunan syariat Islam, tidak

menggunakan bunga.1

Adapun secara yuridis, pengertian bank syariah dapat dilihat pada UU No.10 tahun

1998 tentang perbankan, yang memberi peluang diterapkannya dual banking system dalam

perbankan nasional, yang membuat industri perbankan di Indonesia tergerak

menyelenggarakan bisnis keuangan berdasarkan prinsip syariah.

Dalam Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah, dijelaskan

bahwa Bank Umum Syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan

prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Sedangkan yang dimaksud dengan prinsip syariah, yaitu prinsip hukum Islam dalam kegiatan

perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan

dalam penetapan fatwa di syariah. Aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank

dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan

lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah, antara lain penyimpanan dan pembiayaan

berdasarkan:

1) Titipan (wadiah)

2) Prinsip bagi hasil (mudharabah)

3) Prinsip penyertaan modal (musyarakah)

4) Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah) dan

1
Amin Aziz, Mengembangkan Bank Islam di Indonesia (Jakarta: Penerbit Bangkit, 1992), 1.
5) Pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau

dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank

oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).2

B. Manajemen Strategi Perbankan Syariah

Suatu strategi perusahaan (company’s strategy) didefinisikan sebagai “rencana

permainan” (game plan) yang dilakukan oleh manajemen untuk memposisikan perusahaan di

dalam arena pasar yang dipilih supaya dapat memenangkan kompetisi, memuaskan

pelanggannya dan mencapai kinerja bisnis yang baik.

Strategi menurut Porter yang dikutip oleh Yosal Iriantara diartikan sebagai “formula

berbasis luas mengenai cara bisnis bersaing, tujuan apa yang ingin dicapai, dan kebijakan apa

yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Hakikat perumusan strategi yang kompetitif

adalah mengaitkan organisasi dengan lingkungannya”.3

Manajemen Strategik Dalam Perspektif Islam Pada dasarnya Islam telah mengajarkan

bahwa hakikat amal perbuatan haruslah berorientasi bagi pencapaian ridha Allah SWT. Oleh

karena itu sebaiknya dalam melakukan kegiatan usaha, maka suatu organisasi tidak hanya

fokus mencari profit yang berupa materi, akan tetapi juga mencari keridhaan Allah.

C. Proses Manajemen Strategi

Proses manajemen strategi menurut J. David Hunger dan Thomas L. Wheelen

meliputi empat elemen dasar, yaitu:

1. Pengamatan Lingkungan

2
Abdul Aziz, Manajemen Investasi Syari’ah (Bandung: Alfabeta, 2010), 166.
3
Yosal Iriantara, Manajemen Strategis Public Relations (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004), 12.
1) Analisis Lingkungan Internal Analisis tentang lingkungan dalam perusahaan atau internal

perusahaan digunakan untuk menetukan kemampuan kompetisi dan posisi pasar dari

perusahaan, sumber-sumber daya yang dimiliki, kekuatan dan kesempatan yang dimiliki

dan tantangan-tantangan dan kelemahan-kelemahan yang dihadapi.

2) Analisis Lingkungan Eksternal Analisis tentang lingkungan luar perusahaan atau

eksternal perusahaan merupakan analisis tentang industri dan kondisi persaingan di

industri tersebut untuk menentukan keunggulan kompetitif yang dapat diperoleh.

Lingkungan eksternal terdiri dari kesempatan dan ancaman yang berada di luar

organisasi.

2.Perumusan Strategi

Perumusan strategi adalah pengembangan rencana jangka panjang untuk manajemen

efektif dari kesempatan dan ancaman lingkungan, dilihat dari kekuatan dan kelemahan

perusahaan. Perumusan strategi meliputi menentukan misi perusahaan, menentukan tujuan-

tujuan yang dapat dicapai, pengembangan strategi dan penetapan pedoman kebijakan.4

1) Visi

Merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi

atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Visi merupakan hal yang sangat bagus

jika setiap orang di dalam perusahaan mengerti akan menjadi apa perusahaan tempat

mereka bekerja di masa depan.

2) Misi

Menurut Wheelen yang dikutip oleh Dermawan Wibisono, misi merupakan rangkaian

kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi organisasi, yang memuat apa yang

disediakan oleh perusahaan kepada masayarakat, baik berupa produk ataupun jasa.

4
J. David Hunger dan Thomas L. Wheelen, Manajemen Strategis (Yogyakarta: Andi, 1996),
11.
Tujuan dari pernyataan misi adalah mengkomunikasikan kepada stakeholder, di dalam

maupun luar organisasi, tentang alasan pendirian perusahaan dan ke arah mana

perusahaan akan menuju.Pernyataan misi yang disusun dengan baik mendefinisikan

tujuan mendasar dan unik yang membedakan suatu perusahaan dengan perusahaan lain.

3) Strategi

Menurut Lynch yang dikutip oleh Dermawan Wibisono, strategi perusahaan (corporate

strategy) merupakan pola atau rencana yang mengintegrasikan tujuan utama atau

kebijakan perusahaan dengan rangkaian tindakan dalam sebuah pernyataan yang saling

mengikat. Strategi perusahaan biasanya berkaitan dengan prinsip secara umum untuk

mencapai misi yang dicanangkan perusahaan, serta bagaimana perusahaan memilih jalur

yang spesifik untuk mencapai misi tersebut.5 Strategi perusahaan merupakan rumusan

perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai bisnis dan

tujuannya. Strategi akan memaksimalkan keunggulan kompetitif dan meminimalkan

keterbatasan bersaing.

4) Kebijakan

Kebijakan menyediakan pedoman luas untuk pengambilan keputusan organisasi secara

keseluruhan. Kebijakan juga merupakan pedoman luas yang menghubungkan perumusan

strategi dan implementasi. Dalam usaha untuk meningkatkan jumlah pinjaman dan

jumlah penabung yang digunakan untuk memberikan pinjaman, komunitas bank akan

membuat kebijakan untuk selalu mengevaluasi calon peminjam dengan dasar kemampuan

untuk membayar daripada pendapatan saat ini atau pendapatan historis, dan

mengembangkan insentif yang kreatif bagi penabung.

3.Implementasi strategi

Implementasi strategi adalah proses dimana manajemen mewujudkan strategi dan

kebijakannya dalam tindakan melalui pengembangan program, anggaran, dan prosedur.


5
Dermawan Wibisono, 50.
Proses tersebut mungkin meliputi perubahan budaya secara menyeluruh, struktur dan atau

sistem manajemen dari organisasi secara keseluruhan.6

1) Program

Program adalah pernyataan aktivitas-aktivitas atau langkah-langkah yang diperlukan

untuk menyelesaikan perencanaan sekali pakai. Program melibatkan restrukturisasi

perusahaan, perubahan budaya internal.

2) Anggaran

Anggaran adalah program yang dinyatakan dalam bentuk satuan uang, setiap program

akan dinyatakan secara rinci dalam biaya, yang dapat digunakan oleh manajemen

untuk merencanakan dan mengendalikan.

3) Prosedur

Prosedur adalah sistem langkahlangkah atau teknik-teknik yang berurutan yang

menggambarkan secara rinci bagaimana suatu tugas atau pekerjaan diselesaikan.

4. Pengendalian strategi

Pengendalian adalah proses yang melaluinya aktivitas-aktivitas perusahaan dan hasil

kinerja dimonitor dan kinerja sesungguhnya dibandingkan dengan kinerja yang

diinginkan. Menggunakan informasi hasil kinerja untuk melakukan tindakan perbaikan

dan memecahkan masalah. Tujuan dari manajemen adalah menjaga posisi perusahaan

supaya selalu berada di posisi teratas untuk semua situasi perusahaan, menentukan apakah

segala sesuatunya telah berjalan dengan baik secara internal dan memonitor

perkembangan-perkembangan luar dengan seksama.

6
Lihat pada John A. Pearce II and Richard B. Robinson, Strategic Management: Formulation,
Implementation, and Control (Boston: McGraw Hill, 2003).
D. Analisis SWOT

Analisis situasi atau SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats),

merupakan awal proses perumusan strategi. Selain itu, analisis SWOT juga mengharuskan

para manajer strategis untuk menemukan kesesuaian strategi antara peluang-peluang

eksternal dan kekuatan-kekuatan internal, disamping memperhatikan ancaman-ancaman

eksternal dan kelemahan-kelemahan internal.

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan (strenghts) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan

dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats). Proses pengambilan

keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan visi, misi, strategi, dan kebijakan

perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategis (strategic planner) harus menganalisis

faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam

kondisi yang ada saat ini.7

1. Kekuatan (strengths)

Mengidentifikasikan kekuatan-kekuatan perusahaan dan kemampuankemampuan sumber-

sumber dayanya. Suatu kekuatan adalah sesuatu yang baik yang dilakukan oleh

perusahaan atau suatu karakteristik perusahaan yang meningkatkan daya saingnya.

2. Kelemahan (weakness)

Mengidentifikasikan kelemahan-kelemahan perusahaan dan keterbatasanketerbatasan

sumber-sumber dayanya. Suatu kelemahan adalah sesuatu yang perusahaan tidak

memilikinya atau yang dilakukan dengan buruk atau kondisi yang meletakkan perusahaan

ke posisi tidak menguntungkan.

7
Freddy Rangkuti, Business Plan: Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan Analisis Kasus
(Jakarta: Gramedia, 2000), 18.
3. Peluang (opportunities)

Mengidentifikasikan peluang-peluang pasar. Strategi yang baik adalah yang dapat

mengarahkan kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan sumber daya perusahaan

untuk meraih peluang-peluang pasar yang ada. Peluangpeluang pasar yang paling relevan

adalah yang dapat meningkatkan pertumbuhan keuntungan, meningkatkan sesuatu yang

dapat membuat perusahaan mendapatkan keuntungan kompetitif.

4. Ancaman (threats)

Mengidentifikasi ancaman-ancaman yang dihadapi oleh keuntungan masa depan

perusahaan. Faktor di lingkungan luar perusahaan dapat menyebabkan ancaman-ancaman

terhadap keuntungan dan posisi pasar perusahaan. Ancaman-ancaman dapat berupa

munculnya teknologi baru yang lebih murah, produk yang lebih baik dan lebih baru yang

dikenalkan oleh pesaingpesaing dan lainnya.8

8
Jogiyanto, Sistem Informasi Strategik (Yogyakarta: Andi, 2005), 48.
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan
Bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan

pembiayaan dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang

operasionalnya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam.6 Ini berarti operasional perbankan

syariah mengikuti tatacara berusaha dan perjanjian berusaha berdasarkan Al-Qur’an dan

sunnah Rasul Muhammad saw. Dalam operasionalnya bank syariah menggunakan sistem

bagi hasil dan imbalan lainnya yang sesuai dengan tuntunan syariat Islam, tidak

menggunakan bunga.

Manajemen Strategik Dalam Perspektif Islam Pada dasarnya Islam telah mengajarkan

bahwa hakikat amal perbuatan haruslah berorientasi bagi pencapaian ridha Allah SWT. Oleh

karena itu sebaiknya dalam melakukan kegiatan usaha, maka suatu organisasi tidak hanya

fokus mencari profit yang berupa materi, akan tetapi juga mencari keridhaan Allah.

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan (strenghts) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan

dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats). Proses pengambilan

keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan visi, misi, strategi, dan kebijakan

perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategis (strategic planner) harus menganalisis

faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam

kondisi yang ada saat ini.


DAFTAR PUSTAKA

https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21410220041.pdf

Amin Aziz, Mengembangkan Bank Islam di Indonesia (Jakarta: Penerbit Bangkit, 1992).

Abdul Aziz, Manajemen Investasi Syari’ah (Bandung: Alfabeta, 2010).

Yosal Iriantara, Manajemen Strategis Public Relations (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004).

J. David Hunger dan Thomas L. Wheelen, Manajemen Strategis (Yogyakarta: Andi, 1996).

Lihat pada John A. Pearce II and Richard B. Robinson, Strategic Management: Formulation,

Implementation, and Control (Boston: McGraw Hill, 2003).

Freddy Rangkuti, Business Plan: Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan Analisis Kasus

(Jakarta: Gramedia, 2000).

Jogiyanto, Sistem Informasi Strategik (Yogyakarta: Andi, 2005).

Anda mungkin juga menyukai