Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL PENGADAAN KEYBOARD GEREJA HKBP LUMBAN PINASA

RESORT MANDAILING NATAL

A. Sejarah singkat HKBP Lumban Pinasa

Gereja HKBP Lumban Pinasa merupakan Gereja tua yang sudah berumur 99 tahun dan
dibentuk melalui persekutuan/partangiangan pada tahun 1916, yang dipimpin Guru Immanuel
Nasution di sebuah rumah kontrakan di Siabu. Pada tahun 1917 jemaat pindah ke Lumban
Pinasa, dan setelah beribadah di desa ini selama setahun, maka muncullah kesepakatan untuk
membangun sebuah Gereja. Maka dibangunlah Gereja yang non-permanen dengan
menjungjung tinggi sikap gotong royong pada tahun 1918 di lokasi Gereja HKBP sekarang
namun pada saat itu namanya belum HKBP melainkan Menonith, dan pembangunan gereja
juga berdasarkan bantuan menonith (termasuk lonceng Gereja sekarang).
Pergolakan politik dunia juga mempengaruhi politik Indonesia sehingga dampaknya dapat
juga dirasakan oleh penginjilan di daerah mandailing Natal. Sehingga badan-badan
pengnjilan menonith harus hengkang dari Indonesia dan benih-benih penginjilan belum
tertanam dengan baik, termasuk di desa Lumban pinasa. Oleh karena itu pada tahun 1947,
Gereja Menonith Lumban Pinasa berubah menjadi HKBP yang dipimpin oleh St. Guru Sobar
Pardede, dan dilanjutkan oleh St. Gayus Pardede sebagai pimpinan Jemaat.
Seiring dengan perkembangan jemaat dan kemajuan zaman, didukung oleh banyaknya warga
dari bona pasogit yang ditugaskan oleh Pemerintah ke daerah Kecamatan Siabu, maka pada
tanggal 5 November 1971 Gereja yang dibangun oleh menonith dibongkar dengan tujuan
untuk mendirikan Gereja yang permanen. Realisasi pembangunan dimulai pada tanggal 12
November 1971, dengan mengganti dari posisi yang memakai papan bertangga, menjadi
Gereja permanen pada umumnya, yang dipimpin oleh St. Gr Wilson Simanjuntak, dimana
beliau sudah menjadi pimpinan jemaat mulai tahun 1969-2001 (± 30 tahun). Semangat
Pembangunan tetap berlanjut hingga jemaat dapat membangun Rumah dinas Pimpinan
jemaat. Gereja dan rumah tempat tinggal Pimpinan jemaat berdiri di tanah seluas 4 bubun,
namun menjadi berkurang menjadi 2 bubun karena kebutuhan hunian bagi warga yang datang
dari perantauan bonapasogit.
Pada tahun 2001-2003 Pimpinan jemaat HKBP Lumban pinasa datang dari kantor pusat
HKBP yaitu: Diakones Pesta Ambarita, dan dilanjutkan dengan Bibelvrouw Limanta
Simanjuntak 2003-2010. Seiring proses kedatangan para pimpinan jemaat dari pusat maka
pelaksana tugas pimpinan jemaat diberikan kepada St. Musa H. Nasution. Akhirnya pimpinan
jemaat yang baru datang pada tahun 2011 yaitu cln. Bibelvrouw Berliana Sinaga, yang
melayani sampai bulan maret 2013. Sehubungan dengan perpindahan beliau maka pelaksana
tugas Pimpinan Jemaat diserahkan kepada St. Drs. V.B Simatupang (menjabat parartaon
sampai sekarang). Pada 2 Agustus 2013, dilantiklah yang menjadi pimpinan jemaat HKBP
Lumban Pinasa yang baru, yaitu Pdt. Argha Bona Fernando Tambunan, STh dan menjabat
sampai sekarang.
Demikianlah ringkasan sejarah singkat Gereja Lumban Pinasa yang dapat ditulis secara
sederhana dengan tujuan agar kita mengenang kembali permulaan injil di Desa kita dan kita
dapat mengenang juga bahwa doa dan berkat Tuhanlah yang menghantarkan kita menjadi
orang yang penuh sukacita. Penulis masih yakin bahwa sejarah ini masih banyak kekurangan,
kiranya dapat diperkaya oleh orang-orang yang perduli akan Gereja Lumban pinasa ini demi
kemuliaan Tuhan Yesus Kristus Raja Gereja.

B. TUJUAN PROPOSAL

Bapak/ibu dan saudara-saudara yang terkasih, surat permohonan ini kami sampaikan untuk
memenuhi dan mendukung kegiatan pelayanan Jemaat (HKBP dan bersifat Oikumene) yang
ada di Lumban Pinasa terkhusus di pengadaan alat music berupa keyboard. Sehubungan
keyboard Yamaha type E430 sudah mengalami kerusakan sehingga mengganggu kelancaran
dalam ibadah minggu, oleh karena itu kami memohon kepada bapak/Ibu sekalian terkhusus
para putra-putri Lumban Pinasa untuk sudi kiranya membantu dalam pengadaan keyboard
baru. Kebutuhan akan keyboard juga sangat diperlukan dalam acara Partangiangan sekolah
minggu yang bersifat oikumene (HKBP, HKI dan Pentakosta) di Lumban pinasa yang
dilayani oleh Parhalado HKBP Lumban Pinasa. Secara khusus juga untuk digunakan sebagai
media untuk mengajari anak-anak dalam belajar music gereja.

C. KEYBOARD DAN DANA YANG DIBUTUHKAN

Adapun keyboard yang direncanakan sesuai kebutuhan pelayanan adalah: YAMAHA PSR-
S750. Dengan harga sesuai berita di internet www.Bhineka.com tahun 2015 Rp. 12.000.000.
Namun kami juga tidak menutup kemungkinan bila ada dari bapak/ibu yang berbesar hati
untuk memberikan bantuan berupa keyboard langsung dengan type yang berbeda.
Untuk kelancaran informasi penggalangan dana ini, berikut kami daftarkan yang menjadi
contact person:
1. Pdt. Argha Bona Tambunan, STh……HP. 085275216087; Facebook: Argha
Tambunan; email: arghatambunan@gmail.com; info ini juga dapat dishare di blog.
Lumban Pinasa nauli (http://lumpindesaku.blogspot.com/)
2. St. Drs V.B Simatupang…..HP. 081263852100
3. Gr M Sitorus (seksi music)….HP.

Bantuan dana dapat disampaikan melalui No. rekening BRI: 0637-01-013795-50-6. Atas
nama Argha Bona Fernando Tambunan. Atau langsung ke alamat: Komplek Gereja HKBP
Lumban Pinasa, desa Lumban Pinasa, Kecamatan Siabu, Kab. Mandailing Natal. Kode
pos 22976. Mohon maaf bila atas nama Pimpinan jemaat no rekeningnya, karena dalam
pengurusan rekening gereja harus melampirkan sertifikat gereja, sementara sampai saat ini
sertifikat gereja masih dalam pengurusan. Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, kami
akan menyampaikan laporan bantuan yang masuk, melalui media social dan warta jemaat.

D. PENUTUP

Demikian surat permohonan bantuan ini kami sampaikan dengan segala kerendahan hati dan
harapan yang indah akan penerimaan berkat Tuhan melalui Bapak/Ibu dan saudara/i. Besar
harapan kami Bapak/Ibu dan saudara/I dengan sukacita menjadi perpanjangan tangan Tuhan
dalam pelayanan di HKBP Lumban Pinasa ini.
Kiranya kasih karunia Tuhan Yesus Kristus dan kasih Allah Bapa serta persekutuan Roh
kudus menyertai kita sekalian. Amin

“Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati
atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita”

2 Korintus 9:7

Teriring Salam & Doa


HKBP Lumban Pinasa, 19 April 2015

Uluan Huria Dewan Parartaon Seksi Musik


(Pdt. Argha Tambunan) (St. Drs. V.B Simatupang) (Gr. M. Sitorus)

Diposting 18th April 2015 oleh Anonymous

GPID EFRATA ABO MENGGUMULI ALAT MUSIK GEREJAWI

PROPOSAL
PENGADAAN MUSIK GEREJAWI

I.       Pendahuluan

Nyanyian Gerejawi tidak dapat dipisahkan dalam pelaksanaan ibadah-ibadah Jemaat.


Nyanyian menjadi bagian integral dalam pelaksanaan ibadah. Untuk itu demi mendukung
ibadah-ibadah tersebut, maka dibutuhkan sarana pendukung untuk mengiringi nyanyian-
nyanyian Jemaat tersebut yakni alat musik dalam hal ini organ. Jemaat GPID Efrata Abo,
hingga saat ini belum memiliki sarana pendukung tersebut (organ), sehingga dirasakan bahwa
dalam ibadah-ibadah jemaat perlu tersedia alat musik, sehingga pelaksanaan ibdah akan
semakin hidup dan akhirnya jemaat dapat memuji Tuhan dengan suasana yang baik. Namun
kerinduan tersebut masih tertunda hingga saat ini, disebabkan kemampuan ekonomi jemaat
yang masih terbatas. Akan tetapi kami tidak putus asa dalam mewujudkan kerinduan ini,
sebab kami percaya bahwa Tuhan akan menolong kami melalui hamba-hamba-Nya, yakni
Bapak/ibu, sdr/i untuk menyediakan alat musik tersebut demi kemasyuran nama-Nya semata-
mata.

Untuk itulah, kami memohon bantuan bapak/ibu, sdr/i untuk sudi kiranya berbagi
berkat dengan kami jemaat GPID Efrata Abo sehingga alat musik yang kami rindukan dapat
tersedia dalam mendukung pelaksanaan ibadah-ibadah Jemaat demi memuji Tuhan.

II.    Profil Jemaat GPID Efrata Abo


Jemaat GPID Efrata Abo terletak di Desa Meli, Kecamatan Balaesang, Kabupaten
Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah. Jemaat ini berjumlah 20 KK; 90 jiwa. Jemaat ini telah
cukup tua dalam perjalanannya. Akan tetapi kondisi kehidupan di daerah ini, telah membuat
setiap generasi harus keluar untuk meningkatkan taraf hidupnya, karena lowongan pekerjaan
yang sangat terbatas, akibatnya, dari segi jumlah, jemaat Efrata Abo seakan stagnan tidak
berkembang. Sebagian besar warga jemaat hidup sebagai petani dengan penghasilan yang
pas-pasan (rata-rata penerima Bantuan Langsung sementara dari pemerintah). Keadaan
seperti ini telah berdampak pada kemampuan jemaat dalam menyediakan sarana dan
prasarana dalam bergereja termasuk alat musik (organ).

III. Maksud Dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan kami lewat proposal ini adalah tersedianya alat musik
Gereja yang akan mendukung pelaksanaan ibadah-ibadah jemaat khususnya dalam
mengiringi nyanyian-nyanyian jemaat. Dengan demikian jemaat Tuhan dapat
mengekspresikan iman mereka dengan baik karena didukung dengan fasilitas khususnya
musik Gerejawi.
IV.    Anggaran Biaya
Penyediaan alat Musik Gerejawi (Organ) diperkirakan membutuhkan biaya sebesar
Rp. 17.000.000, 00 (Tujuh belas juta Rupiah), yang direncanakan bersumber dari;
-          Partisipasi atau sumbangan dari anggota Jemaat
-          Pundi khusus dalam ibadah Jemaat
-          Bantuan dana dari para donator

V.          Penutup
Mengingat ketersediaan alat musik ini sangat penting bagi pelaksanaan ibadah-ibadah
Jemaat maka besar harapan kami, bapak/ibu, sdr/i sudi membantu kami sehingga kerinduan
kami demi kemuliaan Tuhan akan terwujud. Oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya dan memohon agar bantuan abapak/ibu, sdr/i menjadi persembahan
yang berbau harum di hadapan Tuhan kita. Tuhan Yesus dimuliakan dan memberkati kita.
Teriring salam dan doa dari kami
MAJELIS JEMAAT

Ketua, Sekertaris,

Pnt. Joily Alumbida Dkn. Hartoyo Janimo, SE

Anda mungkin juga menyukai