Anda di halaman 1dari 36

1.

Tenggelam (drowning) merupakan suatu keadaan dimana terjadi suatu proses kegagalan
respirasi akibat terbenam pada media cair yang mengakibatkan cairan masuk ke dalam
saluran nafas sehingga mencegah korban untuk menghisap oksigen. Tak jarang
menyebabkan kematian. Proses mekanisme patofisiologi yang berkaitan dengan
tenggelam adalah:
A. Awalnya, pada saat inspirasi air akan masuk terinhalasi sehingga terjadi
rangsangan terbukanya pita suara dan menyebabkan cairan masuk ke dalam paru-
paru
B. Tenggelam berkaitan dengan bronkospasme, sehingga terjadi asidosis respiratorik
+ alkalosis metabolik dan menyebabkan kegagalan pernafasan
C. Edema paru bukan merupakan penyebab utama kematian pada tenggelam,
melainkan spasme bronkus.
D. Air laut akan menyebabkan hilangnya surfaktan sehingga plasma yang kaya
protein masuk ke rongga alveoli dan menyebabkan edema
E. Emboli udara dan hemolisis jarang dijumpai pada pasien tenggelam

2. Seorang pasien umur 65 tahun, datang ke anda dengan keluhan utama batuk. Hal ini
dialami os sejak 2 minggu ini. Batuk tidak produktif, dan os juga mengeluhkan demam
yang tidak begitu tinggi, disertai perasaan yang tidak enak di dada. Riwayat batuk lama
tidak dijumpai, riwayat penurunan berat badan tidak dijumpai. Saat ini os sedang
mendapat radioterapi dikarenakan Ca mammae yang dideritanya. Terakhir os radioterapi
pada saat 6 minggu yang lalu. Dari pemeriksaan fisik anda jumpai suara pernfasan
melemah pada toraks dextra bagian bawah. Lalu anda menyarankan pasien untuk foto
toraks, dan hasilnya:

Keterangan: Kiri (sebelum radiasi), Kanan (setelah radiasi)

Anda menyarankan tindakan CT-Scan toraks dikarenakan hasil yang anda inginkan
belum sesuai dengan yang anda harapkan, dan hasilnya:
Pernyataan berikut ini yang sesuai dengan kondisi klinis diatas adalah:
A. Diperlukan studi kedokteran nuklir dengan gallium atau FDG yang sensitivitasnya
lebih tinggi
B. Steroid harus dihindari pada pasien ini
C. Kondisi klinis diatas merupakan pneumonitis dan dapat disertai dengan
infeksi
D. Kondisi klinis diatas merupakan penyakit paru interstisial dan corakan diatas
sesuai dengan infeksi oleh karena virus atau jamur
E. Efusi pleura dan efusi perikard jarang dijumpai pada pneumonitis

3. PPOK merupakan penyakit paru yang bisa dicegah, dengan karakteristik klinis adanya
keterbatasan aliran udara persisten yang biasanya disebabkan oleh respon inflamasi
kronis pada jalan nafas dan paru-paru. Bronkodilator merupakan obat yang paling sering
diresepkan untuk pasien-pasien dengan PPOK. Pernyataan berikut ini yang tidak sesuai
dengan Bronkodilator adalah:
A. Bronkodilator akan meningkatkan FEV1 dan mempengaruhi tonus otot polos jalan
nafas dengan meningkatkan C-AMP
B. Formulasi kerja panjang lebih dipilih dibanding kerja pendek baik untuk B2
agonis ataupun antikolinergik
C. Bronkodilator inhalasi lebih dipilih dibandingkan bronkodilator oral berdasarkan
efikasi
D. Teofilin direkomendasikan dikarenakan efikasi yang tinggi
E. Kombinasi B agonis kerja panjang dan antikolinergik bisa dipertimbangkan

4. Pneumonia pada lansia yang lebih dari 65 tahun biasanya memiliki gejala klinis yang
tidak khas, dan sering dijumpai penurunan fungsi organ termasuk fungsi imunitas, dan
disertai adanya komorbiditas lain. Pernyataan berikut yang kurang sesuai untuk
pneumonia pada lansia adalah:
A. Patogen tersering adalah streptococcus pneumonia, diikuti h. Influenza dan M.
Catarrhalis
B. Pada pneumonia aspirasi kuman yang sering dijumpai adalah K. Pneumonia, E.
Coli, Enterobakter
C. Incentive spirometer tidak diperlukan pada pasien lansia dengan pneumonia
D. Vaksinasi influenza dan pneumococcus diperlukan sebagai pencegahan utama
E. Bila infeksi paru berulang 2 kali atau lebih dalam waktu lebih dari 1 bulan,
disertai adanya gambaran infiltrat, maka pneumonia rekurens dapat ditegakkan.

5. Seorang pasien umur 50 tahun, datang ke anda dengan keluhan utama demam
intermitten. Demam disertai dengan batuk, penurunan berat badan, keringat malam, dan
batuk. Batuk berdahak dengan sputum berwarna kuning kehijauan dan berbau. Os selama
ini diketahui menderita akalasia dan GERD. Dari hasil pemeriksaan fisik: Sensorium:
Compos mentis, Tekanan darah: 140/80 mmHg, HR: 108x/i, RR: 26x/i, Temp: 38,6C.
Pemeriksaan fisik, mulut: Caries dentis (+). Toraks: perkusi: sonor memendek pada
lapangan paru kanan tengah, SP: bronkial, ronki basah (+)pada lapangan paru kanan
tengah. Clubbing finger (+). Hasil pemeriksaan foto toraks menunjukkan:

Hasil pemeriksaan Sputum: BTA (-), Peptostreptococcus (+), Actinomyces spp(+)


Penatalaksanaan yang paling sesuai untuk pasien ini adalah:
A. Klindamisin 600 mg Intravena 3 kali sehari setelah beberapa hari,
dilanjutkan klindamisin oral 150-300 mg 4x sehari
B. Metronidazole drip 500 mg/8 jam dilanjutkan dengan metronidazole 3x750 mg
C. Klindamisin 600 mg intravena 3 kali sehari kombinasi dengan amfoterisin B/
fluconazole
D. Golongan piperacillin tazobactam dengan atau tanpa aminoglikosida
E. Pemberian Moxifloxacin 1x500 mg ataau levofloxacin 1x750 mg sebagai
respiratory quinolone

6. Seorang wanita berumur 25 tahun datang dengan keluhan utama batuk. Hal ini dialami os
sejak 4 bulan ini. Batuk semakin bertambah bila pasien dalam posisi berbaring. Batuk
darah dijumpai. Nyeri dada dijumpai dan sesak nafas dijumpai yang semakin memberat
waktu aktivitas. Os juga mengeluhkan berat badan semakin menurun dan sering flu
disertai dengan gangguan pencernaan. Dari hasil pemeriksaan fisik dijumpai: SP:
sensorium: compos mentis, tekanan darah: 130/80, HR: 100x/ menit, RR: 22x/i, T: 37,6
C. Dari hasil pemeriksaan fisik: SP: bronkial, dan SP: Ekspirasi memanjang ST: ronki
basah pada lapangan tengah paru kiri, wheezing (+). Dari hasil foto toraks, hasil yang
didapat adalah

Pernyataan berikut ini yang sesuai dengan kondisi klinis diatas adalah:
A. Dapat dipikirkan suatu ABPA bila dijumpai spasme bronkus, dan reaksi
imunologis terhadap aspergilus
B. Pemeriksaan marker autoimun (artritis reumatoid, SLE) tidak diperlukan
C. Transplantasi paru dilakukan bila kondisi klinis tidak membaik
D. Terapi pembedahan reseksi segmen dapat langsung dilakukan bila terjadi
hemoptisis masif
E. Pemberian vaksinasi pada anak-anak belum terlalu efektif untuk mencegah
penyakit ini.

7. Seorang pria berumur 46 tahun datang dengan keluhan utama batuk, hal ini dialami os
dalam 1 bulan ini dan semakin memberat dalam 1 minggu ini. Batuk bersifat kering.
Sesak nafas semakin progresif terutama pada saat beraktivitas. Os merupakan perokok
berat, dan selama ini bekerja di pabrik asbes. Os juga mengeluhkan nyeri-nyeri dada
namun tidak bisa menjelaskan dimana lokasi nyerinya berada. Pada pemeriksaan
fisik: Sensorium: Compos mentis, Tekanan darah: 130/80 mmHg, HR: 82x/i,
RR:20x/i. SP: bronkial, ST: Ronki basah basal paru. Ekstremitas atas: Clubbing finger
(+). Dari hasil foto didapatkan:

Pernyataan berikut ini yang kurang sesuai dengan kondisi klinis diatas adalah:
A. Spirometri diperlukan untuk menilai fungsi faal paru pasien ini
B. Kortikosteroid dapat dipertimbangkan untuk memperlambat fibrosis parenkim
paru
C. Kolkisin dapat dipertimbangkan pada pasien yang mengalami efek samping
steroid
D. Jika pasien ini sangat kurus, maka memerlukan studi polysomnographic
karena tingginya kejadian hipoventilasi malam
E. Agen sitotoksik dapat dianjurkan, dalam hal ini azathioprine.

8. Seorang perempuan berusia 28 tahun datang ke UGD dengan keluhan demam yang
didahului menggigil. Pasien mengaku baru kembali setelah perjalanan kedaerah endemis
malaria. Pasien sedang hamil 3 bulan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan didapatkan TD
110/80 mmHg ; frekuensi nadi 100x /menit; frekuensi napas 20x /menit; suhu 38.8 C;
konjuctiva pucat; sklera ikterik; tidak didapatkan hepato-splenomegali. Pada
pemeriksaan laboratorium didapat Hb 4,5 g/dl; Ht 30%; leukosit 11.000/uL; trombosit
115.000/uL; bilirubin serum 5mg/dL, GDS 170 mg/dL. Apusan darah tepi terlihat
seperti pada gambar dibawah ini:
Pilihan terapi untuk pasien tersebut adalah :
A. Kina
B. Kina dan Primaquin
C. Kina dan Doksisiklin
D. Kina dan Pirimetamin sulfadoksin
E. Artesunate dan amodiaquin

9. Pada kasus di atas, 6 jam setelah diberikan obat pasien tiba-tiba berkeringat dingin dan
mengeluhkan badan sangat lemas. Dilakukan pemeriksaan GDS dengan hasil 60mg/dL.
Bagaimana patofisiologi paling mungkin penyebab hipoglikemi pada pasien ini?
A. Penggunaan glukosa berlebihan karena sedang hamil
B. Penggunaan glukosa berlebihan akibat infeksi parasit
C. Pemberian terapi kina
D. Pemberian terapi artesunate
E. Kegagalan glukoneogenesis akibat kerusakan hati

10. Seorang laki-laki 25 tahun datang untuk konsultasi kepada Anda mengenai status HIV
nya. Pasien mengaku tahun lalu pernah mencoba-coba narkoba suntik, dan karena takut
terkena penyakit maka dia melakukan pemeriksaan sendiri di laboratorium swasta dan
didapatkan hasil HIV reaktif pada pemeriksaan ELISA 3 metode. Saat ini pasien
mengeluhkan batuk berdahak selama 1 minggu ini, demam yang turun naik tetapi tidak
terlalu tinggi, dan keringat malam. Pemeriksaan BTA dijumpai negatif tetapi tuberculin
test positif. Apa yang akan Anda lakukan?

A. Memberikan OAT paket kategori 1 selama 6 bulan


B. Memberikan isoniazid 300 mg sekali sehari selama 6 bulan
C. Memberikan profilaksis cotrimoxazole 960mg 3x1
D. Memberikan antibiotik spektrum luas dan antibiotik
E. Menganjurkan pemeriksaan Gene Xpert

11. Anda seorang dokter yang bertugas di daerah Papua yang endemik malaria. Suatu hari
datang seorang laki-laki bule berusia 30 tahun ke praktek Anda. Dia mengatakan akan
bekerja di Papua untuk beberapa tahun. Pasien merupakan penderita HIV yang sedang
mengkonsumsi obat antiretroviral sejak 1 tahun ini. Selama ini penyakit HIV pasien
berada dalam kondisi stabil, tidak dijumpai adanya infeksi oportunistik, dan CD4 di atas
2000. Pasien mengkhawatirkan status daerah endemis malaria di Papua. Apa anjuran
Anda terhadap pasien?
A. Pasien boleh menghentikan ARV dan berikan klorokuin sebagai profilaksis malaria
B. Pasien boleh menghentikan ARV dan berikan doksisiklin selama 12 minggu
C. Berikan doksisiklin selama 4 minggu dan ARV tetap dilanjutkan
D. Berikan profilaksis kotrimoksazol dan anjurkan pasien supaya menggunakan
personal protection seperti lotion anti nyamuk, kelambu.
E.Berikan profilaksis doksisiklin dan anjurkan pasien supaya menggunakan personal
protection seperti lotion anti nyamuk, kelambu.

12. Seorang preman yang baru berkunjung dari daerah endemis malaria datang kepada Anda
dengan keluhan demam sejak 1 minggu ini. Pada pemeriksaan Anda jumpai pasien
tersebut positif malaria falciparum. Karena pasien juga memiliki faktor risiko yaitu tato
dan seks bebas, Anda juga melakukan pemeriksaan HIV dan ternyata hasilnya positif.
Anda memutuskan untuk memberikan ARV (yang mengandung AZT) dan ACT kepada
pasien ini. Efek samping yang perlu Anda waspadai akibat pemberian kombinasi kedua
jenis obat tersebut adalah?
A. Gangguan gastrointestinal
B. Anemia berat
C. Neutropenia
D. Gagal hati akut
E. Gagal ginjal akut

13. Seorang wanita berusia 33 tahun datang ke praktek Anda dengan membawa hasil tes
HIV +. Mantan suami pasien baru-baru ini meninggal karena AIDS. Pasien saat ini
sedang hamil 4 bulan dari suami barunya. Apa tindakan Anda yang paling tepat saat ini?
A. Lakukan pemeriksaan CD4
B. Rencanakan pemberian ARV segera
C. Rencanakan pemberian ARV setelah melahirkan
D. Tunda pemberian ARV sambil mengobservasi kehamilan
E. Periksa status HIV suami barunya

14. Beberapa bulan kemudian, pasien pada soal di atas datang kembali kepada Anda. Masa
persalinan sudah dekat dan dia khawatir anaknya akan terkena HIV. Apa nasihat Anda
yang paling tepat kepada pasien?
A. Jangan menyusui anak, dan segera tes status HIV anak
B. Pasien dapat menyusui bayinya, dan berikan profilaksis nevirapine sehari
sekali kepada bayi sampai usia 6 minggu
C. Pasien dapat menyusui bayinya, dan berikan profilaksis zidovudine sehari sekali
kepada bayi sampai usia 6 minggu
D. Pasien tidak boleh menyusui bayinya dan berikan profilaksis nevirapine dua kali
sehari kepada bayi sampai usia 6 minggu
E. Pasien tidak boleh menyusui bayinya, dan berikan profilaksis zidovudine sehari
sekali sampai usia 3 minggu

15. Seorang perempuan berusia 36 tahun, dibawa keluarganya ke UGD dengan riwayat
kejang 3 jam sebelum masuk rumah sakit. Pasien diketahui telah terinfeksi HIV sejak 6
bulan yang lalu, namun mencoba pengobatan alternatif. Pasien memiliki riwayat alergi
terhadap obat-obatan sulfa. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak sakit berat;
kesadaran apatis; tekanan darah 100/60 mmHg; frekuensi nadi 95 x/menit; frekuensi
napas 22 x/menit; suhu 37,20 C. Dari hasil pemeriksaan CT scan otak didapatkan lesi
yang terlihat seperti pada gambar di bawah ini

Pilihan terapi yang tepat pada pasien ini adalah:


A. Artesunat, amodiakuin
B. Ganciclovir, isoprinosin
C. Pirimetamin, lamivudin
D. Sulfadiazin, pirimetamin
E. Klindamisin

16. Seorang laki-laki berumur 35 tahun dengan hasil tes HIV + dikonsulkan oleh neurolog
kepada Anda. Pasien mengeluhkan demam, pusing, leher terasa kaku, pandangan
semakin kabur. Oleh neurolog telah dilakukan CT Scan dengan hasil meningitis. Anda
melakukan pemeriksaan serologi dan dijumpai Cryptococcus antigen +. Tatalaksana
yang paling tepat pada pasien ini adalah:

A. Berikan ARV dan terapi induksi amphotericin B secara bersamaan


B. Berikan terapi induksi dengan amphotericin B dan fluconazole selama 2
minggu terlebih dahulu
C. Berikan ARV selama dua minggu terlebih dahulu baru berikan terapi induksi
dengan amphotericin B dan fluconazole
D. Berikan terapi induksi dengan amphotericin B dan fluconazole selama 4 minggu
lalu berikan ARV
E. Segera berikan ARV dan tambahkan terapi fluconazole oral 200mg satu kali
sehari sebagai maintenance.

17. Seorang perempuan, berusia 26 tahun, yang baru kembali dari bepergian ke Papua,
dibawa berobat ke poliklinik karena mengalami demam tinggi sejak 2 hari sebelum
berobat. Pada pemeriksaan sediaan apus darah tipis ditemukan parasit malaria. Bentuk
parasit malaria yang paling mungkin ditemukan pada sediaan apus tersebut adalah :
A. Skizon
B. Hipnozoit
C. Sporozoit
D. Gametosit
E. Zygot

18. Seorang lelaki beusia 69 tahun, pensiunan tni, sejak 2 tahun terakhir berulang kali
berobat ke puskemas (PKM) karena keluhan sakit kepala, tidur terganggu, dan sering
terbangun. Pasien merasa kesepian di rumah, kawan jarang yang datang dan anak-
anaknya jarang menjenguk karena tinggal jauh di luar kota. Pasien seharian hanya di
rumah dan malas untuk beraktivitas. Pasien juga mengeluh kurang nafsu makan,
buang air kecil (BAK) tidak lancar, namun tidak pernah merasa demam. Pasien
memiliki riwayat tekanan darah tinggi dan pernah dirawat karena serangan jantung 5
tahun yang lalu. Oleh dokter PKM pasien diberikan obat Amitriptilin 2x25 mg,
bisoprolol 1x5 mg, dan parasetamol 3x500 mg. Lima hari setelah berobat di PKM,
pasien datang kepada Saudara karena keluhan BAK semakin tersendat dan mulut
terasa kering. Masalah pada pasien tersebut di atas adalah :
A. Gangguan penyesuaian depresi
B. Depresi
C. Ansietas
D. Gangguan penyesuaian ansietas
E. Gangguan stress pasca trauma

19. Seorang wanita usia 57 tahun datang dengan keluhan susah tidur. Keluhan dialami sudah
sekitar 3 minggu. Pasien mengaku susah untuk memulai tidur namun jika sudah tertidur
pasien dapat tidur sampai pagi. Selama ini pasien mengaku mengkonsumsi CTM untuk
membantu agar dapat tidur namun tetap susah untuk tidur. Pilihan terapi pada pasien
tersebut adalah:
A. Diazepam

B. Alprazolam
C. Midazolam
D. Buspiron
E. Zolpidem
20. Seorang wanita usia 38 tahun datang dengan keluhan sesak nafas. Keluhan ini sudah
pernah dialami pasien beberapa kali. Riwayat nafas berbunyi tidak dijumpai. Pasien
gampang merasa stress dan keluhan sesak nafas ini akan saat rasa panik muncul. Batuk
tidak dijumpai dan demam juga tidak dijumpai. Biasanya keluhan sesak nafas akan
hilang dengan sendirinya saat pasien merasa tenang. Pada analisis gas darah pasien
tersebut akan dapat dijumpai:

A. Asidosis respiratorik
B. Asidosis metabolik
C. Alkalosis respiratorik
D. Alkalosis metabolik
E. PCO2 yang meningkat
21. Seorang perempuan berusia 51 tahun, dikonsultasikan ke poliklinik psikosomatik
dengan keluhan ketakutan dan sulit tidur, setelah dicurigai mengidap kanker rahim 3
bulan yang lalu. Pasien disarankan untuk menjalani operasi namun ia belum siap karena
merasa takut. Pasien juga menjadi sering menangis. Diagnosis yang paling sesuai pada
pasien ini adalah:

A. Depresi
B. Ansietas
C. Gangguan penyesuaian dengan gejala depresi
D. Gangguan penyesuaian dengan gejala ansietas
E. Gangguan campuran ansietas dan depresi
22. Seorang laki-laki berusia 65 tahun didiagnosis kanker prostat sejak 5 bulan yang lalu.
Sejak saat itu, pasien tidak lagi mengikuti kegiatan yang biasanya dilakukan
dilingkungan rumah bahkan tidak lagi memperhatikan penampilannya. Sebelumnya
pasien diketahui menyandang DM dan hipertensi. Pilihan obat yang paling tepat pada
pasien diatas adalah :

A. Buspiron

B. Trazodone

C. Amitriptilin

D. Alpazolam
E. Fluoksetin

23. Seorang wanita usia 27 tahun datang ke poli psikosomatik untuk pertama kalinya.
Pasien bekerja di suatu perusahaan swasta. Sudah 2 minggu ini pasien beberapa kali
diminta atasanya untuk melakukan presentasi. Pasien mengatakan bahwa sejak itu dia
sering menjadi susah tidur karena membayang akan melakukan presentasi. Pasien
mengatakan setiap akan tampil dia merasa cemas, jantung berdebar-debar dan
pendengarannya menjadi lebih sensitif. Penjelasan yang tepat akan hal yang terjadi pada
pasien tersebut adalah:

A. Gejala simpatokoni yang berupa meningkatnya ambang rangsang autonom vegetatif


B. Gejala simpatokoni yang berupa menurunnya ambang rangsang autonom
vegetatif
C. Gejala parasimpatokoni yang berupa meningkatnya ambang rangsang
D. Gejala parasimpatokoni yang berupa menurunnya ambang rangsang
E. Ketidakseimbangan vegetatif berupa amfotoni
24. Seorang laki-laki usia 34 tahun datang ke poliklinik anda untuk konsultasi. Pasien
sebelumnya mengatakan telah berobat ke psikosomatik karena perasaan cemasnya
sehingga sering memeriksa sesuatu berulang-ulang dan oleh dokter tersebut dia
dikatakan mengalami kecemasan berupa Obsessive Compulsive Disorder (OCD). Pasien
sebelumnya telah rutin mengkonsumsi obat dan mengaku setelah mengkonsumsi obat
tersebut rasa cemasnya akan memeriksa sesuatu berulang-ulang berkurang bahkan
hingga cenderung hampir tidak dirasakannya lagi. Saat ini pasien telah memberhentikan
sendiri konsumsi obat tersebut dan selama 1 minggu mulai merasakan kecemasan
tersebut. Pasien ingin mengkonsumsi obat sebelumnya namun tidak ingat nama obat
tersebut. Kemungkinan obat yang sebelumnya dikonsumsi pasien tersebut yang tepat
untuk penyakitnya yaitu:
A. Buspiron

B. Trazodone

C. Klorpromazin

D. Alpazolam

E. Fluoksetin

25. Seorang laki-laki usia 35 tahun datang pada anda dengan membawa hasil EKG dirinya 2
minggu yang lalu saat masuk ke UGD sebuah rumah sakit. Selama ini pasien tidak
pernah didiagnosa hipertensi ataupun diabetes melitus. Saat ini pemeriksaan
hemodinamik stabil, jika gambaran EKG yang dimaksud adalah seperti di bawah ini, apa
kemungkinan besar keluhan pasien tersebut 2 minggu yang lalu saat masuk ke rumah
sakit?
A. Angina
B. Hemoptisis
C. Paroxysmal nocturnal dyspnea
D. Takipalpitasi
E. Edema

26. Seorang laki-laki usia 72 tahun datang kepada anda dengan keluhan nyeri pada kaki saat
beraktifitas. Nyeri digambarkan seperti kram yang berlokasi di paha pasien. Nyeri
kemudian dapat menghilang ketika pasien istrahat. Kadang-kadang muncul keluhan
kebas-kebas pada telapak kaki kanan dan sesekali terbangun malam hari karena nyeri di
betis. Pasien sebelumnya telah didiagnosa hipertensi dan pernah mengalami stroke.
Sebelumnya pasien pernah mengaelemah lami serangan iskemik transien dan menjalani
prosedur endarterectomy karotis 4 tahun yang lalu. Riwayat pengobatan sekarang
adalah : aspirin, irbesartan, hidroklortiazid serta atenolol sehari sekali. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan pols berkurang pada arteri dorsalis pedis dan arteri tibialis posterior
bilateral. Pols arteri dorsalis pedis kanan samar-samar teraba. Terlihat rambut yang
rontok pada kedua kaki. Pengisian kapiler pada a. Dorsalis kanan didapatkan 5 detik
pada a. Dorsalis pedis kanan sedangkan 3 detik pada sebelah kiri. Temuan mana dari
pilihan dibawah ini yang dapat menjadi petunjuk bahwa sedang terjadi iskemik kritis
pada kaki kanan pasien?

A. Indeks ankel-brakial <30


B. Indeks ankel-brakial <0,9
C. Indeks ankel-brakial >1,2
D. Pols arteri dorsalis oedis sulit diraba
E. Munculnya edema pitting pada ekstremitas

27. Seorang pria 68 tahun datang pada anda dengan riwayat infark miokard dan gagal jantung
kongestif. Saat ini pasien dalam kondisi yang nyaman saat istrahat. Namun, sesak
muncul jika pasien berjalan ke mobilnya bersamaan dengan rasa capek dan kadang-
kadang palpitasi. Pasien mesti beristirahat beberapa menit sebelum gejalanya mereda.
Menurut klasifikasi Ney York Heart Association, pasien ini tergolong ke dalam :

A. Kelas I
B. Kelas II
C. Kelas III
D. Kelas IV
E. Kelas V

28. Seorang laki-laki usia 60 tahun datang ke UGD dengan keluhan gelisah disertai perasaan
jantung berdebar. Pasien selama ini kontrol rutin di poli penyakit dalam namun tidak
patuh terhadap nasehat dokter. Beberapa waktu yang lalu pasien pernah mengeluhkan
perdarahan dari wasir yang dideritanya. 3 tahun yang lalu pasien juga pernah menjalani
prosedur pemasangan ring di pembuluh darah jantungnya dan pasien merupakan perokok
aktif. Kondisi mana dari pilihan dibawah ini yang jika diatasi dapat memperbaiki
takikardia yang dialami pasien bila pemeriksaan EKG pasien di UGD didapatkan hasil
sebagai berikut :

A. Anemia
B. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
C. Iskemik miokard
D. Nyeri
E. Penyakit jantung kongenital

29. Seorang laki-laki usia 54 tahun datang ke UGD dengan keluhan utama nyeri hebat di area
substernal, mual dan muntah sejak 1 jam yang lalu. Nyeri mulai muncul saat pasien
bermain tenis. Nyeri kemudian berkurang sesaat setelah pasien diberi nitrogliserin
sublingual di lapangan tenis tersebut. EKG pasien tersebut dapat dilihat dibawah ini.
Angiografi yang dilakukan menunjukkan adanya trombus akut di pembuluh darah : ......
A. Left anterior descending coronary artery
B. Left circumflex coronary artery
C. Left main coronary artery
D. Obtuse marginal coronary artery
E. Right main coronary artery

30. Seorang laki-laki usia 40 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan sesak nafas hebat
disertai batuk dan nyeri dada. Sesak nafas dialami pasien dalam 1 minggu terakhir daan
memburuk dalam 2 hari ini. Sebelumnya pasien mengalami demam tinggi disertai
menggigil dan nyeri tulang, namun pasien hanya berobat ke paramedis di dekat
rumahnya. Pasien selama ini diketahui adalah seorang pengguna narkoba suntik jenis
putaw. Dari pemeriksaan fisik pasien terlihat lemah, TD 85/78 mmHg, pols 120 x/menit,
RR 36x/menit, temp 39,5 C. Dari pemeriksaan jantung terdengar murmur diastolik di
area aorta. TVJ terlihat meninggi, terdapat edema, makula eritema yg tdk nyeri pada
regio tenar dan hipotenar tangan dan kaki. Gambaran ekokardiografi memperlihatkan
adanya vegetasi di vdinding ventrikel kanan. Pasien diketahui alergi terhadap
amoksisilin. Anti mikroba yg paling tepat tepat pada kasus diatas adalah :
A. Ampisilin + flukoksasilin + gentamisin
B. Vankomisin + gentamisin
C. Vankomisin + gentamisin + rifampin
D. Kotrimoksasol + klindamisin
E. Daptomycin.

31. Seorang perempuan usia 60 tahun dibawa ke IGD RS dengan keluhan sesak nafas hebat
sejak 2 hari ini. Pasien harus duduk untuk mengurangi sesaknya. Riwayat sesak nafas
sebelumnya sudah dialami pasien dalam 6 bulan terakhir dan diperberat dengan aktifitas.
Keluhan jantung terasa berdebar dialami pasien 1 minggu ini. Pasien merupakan
penderita DM selama lebih dari 10 tahun. Dari pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran
kompos mentis, pasien terlihat gelisah, TD 100/80 mmHg, pols 190x/menit ireguler, RR
38x/menit, suhu 36 C. Edema dijumpai, TVJ meninggi dan dijumpai ronki pada seluruh
lapangan paru. Pemeriksaan rontgen torak menunjukkan kardiomegali. EKG pasien
terlihat sebagai berikut

Tatalaksana yang tepat pada kasus diatas adalah:


A. Kardioversi sesegera mungkin jika kondisi klinis stabil
B. Diuretik sebisa mungkin dihindari berkaitan dengan status hemodinamik pasien
C. Kontrol rate dengan beta bloker hingga tercapai rate < 110 x/menit
D. Aspirin merupakan antitrombotik yg terbaik pada kasus ini dan segera diberikan
sesuai dengan perhitungan risiko trombosis
E. Pemberian angiotensin receptor neprilysin inhibitor dapat dipertimbangkan
pada EF yg telah berkurang dan dapat mentoleransi ACEi/ARB dengan gejala
yang msh berlanjut

32. Seorang perempuan usia 55 tahun datang ke poli RS dengan keluhan nyeri dada yang
kadang muncul saat beraktifitas. Keluhan ini berkurang saat istrahat dan pasien selama
ini merupakan penderita hipertensi dan obesitas. Dari hasil pemeriksaan fisik didapati
TD 170/90 mmHg, IMT 32 kg/m2, pasien juga merupakan perokok aktif. Pemeriksaan
enzim jantung dalam batas normal. Hasil EKG didapati sebagai berikut
Pilihan medikamentosa yang paling tepat pada kasus di atas adalah:
A. Nitrat kerja panjang merupakan pilihan pertama sebagaibanti iskemik
B. Kombinasi aspirin dan warfarin harus diberikan secepatnya
C. Pemberian statin merupakan indikasi untuk mencapai nilai LDL < 100 mg/dl
D. Clopidogrel merupakan pilihan utama sebagai anti angina pada kasus ini
E. Trimetazidine dapat diberikan sebagai anti angina lini kedua.

33. Anda sedang melakukan evaluasi terhadap seorang laki-laki usia 50 tahun dengan riwayat
perokok aktif, saat ini sedang melakukan pemeriksaan kesehatan dalam rangka syarat
lamaran pekerjaan. Dari hasil pemeriksaan fisik tidak didapatka kelainan , pasien
mengeluhkan sesekali batuk berdahak di pagi hari. Hasil pemeriksaan EKG tampak
seperti berikut

interpretasi anda terhadap hasil EKG diatas adalah :


A. Atrial fibrilasi
B. Blok AV derajat 3 dengan juncTIonal escape
C. Respiratory sinus arrhythmia
D. Atrial extra systole
E. Ventricular extra systole

34. Seorang pria 62 tahun tiba-tiba mengalami kehilangan kesadaran di jalanan kota. Setelah
dilakukan tindakan resusitasi, pasien dibawa ke IGD dan dilakukan pemeriksaan ekg.
Dari gambaran yang terlihat dibawah ini, kondisi mana yg paling memubgkinkan terjadi
pada pasien tersebut?

A. Hipokalemia
B. Perdarahan intrakranial
C. Hiperkalemia
D. Hipokalsemia
E. Keracunan digitalis

35. Seorang laki-laki 46 tahun, datang dengan keluhan gelisah, sering haus, gelisah, dan BAK
dengan jumlah air seni yang banyak > 2000 ml/24 jam sejak 1 bulan. Dari pemerikasaan
lab osmolaritas urin 620 mosmol/kgBB, setelah diberikan desmopresin 20 mikrogram
intranasal. Keadaan tersebut diatas kemungkinan besar disebabkan oleh:
A. Polidipsi primer
B. Penurunan sensitivitas hormon ADH
C. Hipersensitifitas renal terhadap hormon ADH
D. Penurunan sekresi ADH oleh hipofisis
E. Hipertiroidisme

36. Seorang wanita, 30 tahun datang dengan keluhan jantung berdebar-debar yang ringan.
Dijumpai pembesaran pada leher yang ringan tapi tidak nyeri. Selain itu, semua dalam
keadaan baik. Riwayat melahirkan 3 bulan yang lalu. Dari pemeriksaan fisik HR
115x/mnt, yang lain dalam batas normal. Pemeriksaan TSH <0,05 ng/dl dan T4 3,7
ng/dl. EKG menunjukkan sinus ritme. Dilakukan pemeriksaan radioiodine uptake test
menunjukkan penurunan uptake. Pilihan tindakan yang paling baik adalah:
A. Pemberian PTU
B. Pemberian Tyrozol
C. Operatif
D. Pemberian propanolol
E. CT tiroid

37. Seorang perempuan, 38 tahun datang dengan keluhan pembengkakan di leher.


Riwayat melahirkan anak pertama 8 bulan yang lalu. Seminggu yang lalu, dia
menderita sakit flu dan mengobati diri sendiri dengan antihistamin. Awalnya dijumpai
perbaikan, tetapi saat ini dia mengalami demam dan nyeri pada leher dan menjalar ke
telinga sebelah kiri. Pada pemeriksaan, dijumpai kelenjar tiroid teraba tidak keras.
Laboratorium dijumpai leukosit 7500 dan TSH <0.01. Diagnosis paling tepat adalah:

A. Tiroiditis De Quarvein
B. Hashimoto tiroiditis
C. Silent (postpartum tiroiditis)
D. Tiroiditisbakterial akut
E. Onset akut penyakit Grave

38. Seorang pasien perempuan usia 24 tahun masuk ke IGD dengan keluhan penurunan
kesadaran, sebelumnya pasien meneluhkan nyeri pada perut, disertai mual, muntah
dan diare serta mengeluhkan badan lemas sejak 2 hari ini. Sejak 4 hari ini pasien
mengeluhkan demam, keluhanbatuk, sesak nafas dan nyeri buang air kecil disangkal.
Pada pemeriksaan fisik dijumpai sensorium apatis, TD : 80/50 mmHg, FrekuensiNadi
100 x / menit, lemah, frekuensi nafas 20 x /menit, temperatur 38,5 C. Pada
pemeriksaan Laboratorium dijumpai, DR kesan anemia dengan Hb = 9 gr/dl, Fungsi
ginjal sedikit meningkat, fungsi hati dbn, elektrolit : Hiponatremia, Hiperkalemia,
KGD 70 mmHg, Riwayat Diabetes melitus sebelumnya disangkal, riwayat bepergian
kedaerah endemis malaria disangkal.
Kemungkinandiagnosapadapasiendiatasadalah :
A. Syok sepsis
B. Acute Abdomen
C. Gastro enteritis acute
D. Krisis Hipoadrenal
E. Krisis Hiperadrenal

39. Seorang wanita, 45 tahun dengan keluhan edema pada kedua bawah mata dan tungkai,
kulit kering dan dingin. Pasien juga sulit mengeluh sulit BAB beberapa hari ini.
Pemeriksaan fisik TD 120/70 mmHg, nadi 44x/menit. Dokter berencana memberikan
terapi. Apakah target keberhasilan terapi?
A. TSH
B. fT3
C. fT4
D. ft3 dan ft4
E. T3 dan T4 total

40. Seorang wanita, 67 tahun, datang ke praktek anda dengan keluhan susah BAB, feses
juga dirasakan keras dan sering mengejan saat BAB. Semua gejala ini telah
dikeluhkan pasien selama 3 bulan ini. Pasien saat ini tinggal bersama anaknya yang
hobi makan makanan siap saji. Berikut pernyataan yang SALAH :
A. Pasien ini dapat didiagnosis dengan konstipasi
B. Dapat dianjurkan untuk dilakukan anuskopi pada pasien ini
C. Pasien segera diberikan terapi farmakologis obat pencahar seperti bisakodil,
lactulose
D. Pasien dianjurkan untuk beraktivitas dan olahraga teratur
E. Pasien dianjurkan konsumsi serat sebanyak 25-30 gram setiap harinya

41. Seorang pria, 56 tahun perokok berat datang dengan keluhan rasa terbakar di daerah
epigastrik beberapa jam setelah makan. Keluhan berkurang bila pasien mengkonsumsi
antasida. Dari pemeriksaan gastroskopi tampak ulkus dengan batas yang tegas pada
daerah bulbus duodeni. Dilakukan pemeriksaan histopatologi dengan hasil nekrosis
eosinofil dengan daerah fibrosis disekitarnya tanpa ada tanda gambaran keganasan.
Analisa lebih lanjut dari mukosa gaster mendapatkan adanya invasi dari bakteri
batang gram negatif. Terapi yang paling tepat untuk diberikan adalah:
A. Antasida
B. Ranitidin
C. Omeprazole
D. Bismuth subsalisilat dan metronidazole
E. Omprazole, claritromisin dan metronidazole

42. Seorang pria, 55 tahun sudah lama diketahui menderita reflux esofagitis datang
dengan keluhan rasa terbakar didaerah dada (heartburn) yang semakin memberat
disertai keluhan tambahan berupa disfagia setelah menelan makan lunak maupun
padat. Pasien sering merasakan nyeri di daerah dada saat menelan makanan.
Pemeriksaan fisik lainnya dalam batas normal. Dari pemeriksaan foto toraks tidak
terlihat adanya gastric air bubble dan air-fluid level di daerah mediastinum. Bila
dilakukan pemeriksaan manometri esofagus pada pasien ini, maka akan terlihat:
A. Tidak ada perubahan pada tekanan lower esophageal sphinter (LES)
B. Peningkatan tekanan pada LES
C. penurunan tekanan pada LES
D. Peningkatan tekanan pada upper esophageal sphincer
E. Peningkatan tekanan pada upper esophageal sphincer

43. Seorang perempuan berusia 28 tahun datang ke praktek anda dengan keluhan diare
yang disertai lendir dan berdarah sejak 3 bulan yang lalu. Mual dan muntah disangkal,
demam disangkal. Pada pemeriksaan fisik dijumpai tekanan darah 110/70 mmHg,
frekuensi nadi 100x/menit, dan frekuensi nafas 20x/menit. Pasien dilakukan
pemeriksaan kolonoskopi dan didapatkan lesi inflamasi pada ileocaecal disertai
adanya pseudopolip, kemudian dilakukan biopsi yang menunjukkan infiltrasi sel
makrofag dan limfosit di lamina propria dan ulserasi. Penatalaksanaan yang tepat dari
kasus diatas adalah:
A. Steroid, Mesalazine, Antibiotik
B. Steroid dan Loperamide
C. Steroid, Mesalazine, dan pembedahan
D. Antibiotik dan Loperamide
E. Steroid, Mesalazine, antibiotik dan Loperamide

44. Seorang pria 55 tahun datang ke IGD dengan keluhan badan kuning sudah beberapa
minggu. Pasien sudah berobat ke klinik tetapi penyebabnya belum diketahui.
Pemeriksaan fisik menunjukkan adanya sklera ikterik dan jaundice, serta
hepatomegali dengan permukaan rata dan tepi tumpul. Pemeriksaan laboratorium
normal, kecuali bilirubin total 9,7 mg/dl, bilirubin direct 5,8 mg/dl, albumin 3 mg/dl,
SGOT 105 IU/L, SGPT 80 IU/L, HbsAg negative, pemeriksaan USG dan MSCT
abdomen atas hanya menunjukkan pelebaran system bilier intra dan ekstra hepatic
serta asites minimal. Pilihan tindakan yang tepat pada kasus ini adalah:
A. Pungsi cairan asites
B. Aspirasi jarum halus pada hepar
C. Biopsi hati
D. Endoscopic retrograde cholangiopancreatography
E. Percutaneus transhepatic billiary drainage

45. Seorang laki-laki berusia 60 tahun dibawa ke IGD karena terjatuh di kamar mandi dan
buang air besar hitam. Pasien dengan riwayat penyakit jantung dengan riwayat minum
aspirin. Pemeriksaan fisik menunjukkan TD 90/60 mmHg, frekuensi nadi
114x/menit, dan konjunctiva pucat. Setelah dilakukan resusitasi cairan, dan pemberian
Vit K 1 ampul, TD tetap 90/60 mmHg, dan frekuensi nadi 100x/menit.
Penatalaksanaan selanjutnya pada pasien ini adalah:
A. High dose PPI, dan transfusi darah
B. Tindakan tamponade balon/selang SB
C. Gastroskopi dan tindakan hemostatik
D. Transfusi darah dan pemberian Somatostatin
E. Anamnesis lebih lanjut untuk mencari riwayat sirosis hati, resusitasi cairan, dan
gastroskopi

46. Seorang perempuan usia 37 tahun sudah pernah dilakukan endoskopi karena sakit
maag yang sudah berlangsung lama. Hasilnya menunjukkan ulkus duodenal, dengan
tes H.pylori positif. Pasien sudah mengkonsumsi omeprazole, amoksisilin, dan
klaritomisin selama 14 hari sekitar 1 bulan yang lalu. Saat ini pasien datang ke
praktek anda dan anda lakukan ulang pemeriksaan UBT dengan hasil tetap positif.
Penatalaksanaan selanjutnya adalah:
A. Berikan ulang Omeprazole, Amoksisilin, Klaritromisin selama 1 minggu
B. Bismuth + Omeprazole + Metronidazole + Tetrasiklin selama 1 minggu
C. Omeprazole + Metronidazole + Klaritromisin selama 1 minggu
D. Bismuth + Omeprazole + antibiotik sesuai uji resistensi selama 1 minggu
E. Bismuth + Omeprazole + Metronidazole + Tetrasiklin selama 4 minggu

47. Seorang pria 52 tahun menjalani screening colonoscopy untuk kanker kolorektal. Dia
tidak memiliki anggota keluarga dengan kanker usus atau polip. Pada saat
kolonoskopi, didapati polip berukuran 8 mm pada colon ascendens dan dilakukan
polipektomi. Hasil biopsy menunjukkan polip sessile bergerigi. Pada colon
descendens didapati polip berukuran 6 mm dan pada biopsy menunjukkan adenoma
tubular. Apakah yang anda sarankan terhadap pasien ini untuk evaluasi selanjutnya?
A. Melakukan kolonoskopi 3 bulan kemudian untuk mengevaluasi polipektomi
B. Melakukan kolonoskopi 6 bulan kemudian untuk mengevaluasi polipektomi
C. Melakukan kolonoskopi 1 tahun kemudian
D. Melakukan kolonoskopi 3 tahun kemudian
E. Melakukan kolonoskopi 5 tahun kemudian

48. Seorang perempuan berusia 40 tahun post operasi mioma uteri dikonsulkan ke poli
penyakit dalam karena permeriksaan USG abdomen dijumpai batu saluran empedu.
Penderita dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik, nyeri perut, mual,
muntah dan ikterik tidak dijumpai. Penatalaksanaan yang tepat pada pasien ini adalah:
A. Dilakukan drainase dan bersihan batu
B. Dilakukan tindakan kolangiografi
C. Dilakukan ERCP terapeutik
D. Dilakukan kolesistektomi laparoskopi
E. Tidak dianjurkan penanganan profilaktik

49. Seorang wanita berusia 51 tahun datang berobat ke poli penyakit dalam karena mual-
mual, muntah, diare dan tenesmus selama 3 hari ini. Hal ini terjadi setelah 7 minggu
dilakukan radiasi kanker payudara. Selanjutnya dilakukan tindakan kolonoskopi dan
didapatkan jaringan nekrosis, ulkus, dan stenosis sedang. Tindakan yang paling tepat
dilakukan pada pasien tersebut adalah:
A. Mesalazine serta sukralfat enema
B. Sulfasalazine
C. Sukralfat enema serta PPI
D. Sulfasalazine serta PPI
E. Mesalazine

50. Seorang perempuan telah menggunakan PPI setiap pagi untuk mengontrol gejala
GERD moderat. Ia melaporkan sering batuk non produktif pada malam hari selama
beberapa kali per minggu. Pernyataan yang benar mencakup semua pilihan di bawah
ini, kecuali:
A. Perubahan diet seperti diet rendah lemak dan menghindari asupan kafein dapat
memperbaiki gejala GERD di malam hari
B. Mengurangi berat badan pada pasien gemuk serta menhindari pakaian ketat dapat
mengurangi tekanan intraabdomen dan mengurangi gejala GERD
C. Relaksasi transien yang tidak tepat dari LES menyebabkan GERD
D. Endoskopi bagian atas akan menunjukkan ulserasi yang dalam di area
esofagus distal
E. Mikroaspirasi dapat menimbulkan batuk malam hari yang berhubungan dengan
GERD

51. Seorang lelaki berusia 60 tahun dirawat karena hematemesis dan melena. Pasien
didiagnosa PJK dan telah dipasang dua buah stent 6 bulan yang lalu. Pada awal
perawatan hanya obat aspirin yang diberikan. Hasil EGD menunjukkan adanya ulkus
gaster dengan dasar bersih dan tidak ada tanda perdarahan aktif. Pemeriksaan H.pylori
(+). Setelah dirawat seminggu, pasien rencana dipulangkan karen perdarahan sudah
berhenti. Rencana terapi yang tepat untuk pasien saat pulang adalah:
A. Aspirin dapat segera dimulai kembali dan diberikan terapi H.pylori
B. Aspirin dapat segera dimulai kembali setelah eradikasi H.pylori
C. Pasien tidak boleh mendapat aspirin seumur hidup
D. Pemberian semua obat antiplatelet dan terapi eradikasi H.pylori ditunda sampai
ulkus sembuh
E. Pemberian semua obat antiplatelet harus ditunda, namun terapi eradikasi H.pylori
dapat dimulai

52. Seorang pria 26 tahun datang dengan keluhan nyeri perut serta buang air besar
berdarah sejak 1 tahun ini. Dia tidak memiliki riwayat medis yang signifikan lain dan
tidak merokok atau minum alcohol. Pasien teelah menjalani pemeriksaan kolonoskopi
dan diperoleh hasil inflamasi mulai dari anal verge hingga proksimal kolon, ada ulkus
kecil, dan tidak terdapat hemoroid. Pada biopsy sesuai gambaran colitis ulseratif. Pada
saat ini pasien datang dengan BAB berdarah sejak 5 hari yang lalu. Pada pemeriksaan
feses C.Difficile (-) atau penyebab mikrobiologi dari colitis lainnya. Dibawah ini
merupakan pernyataan yang tidak tepat mengenai kasus diatas:
A. Total parenteral nutrisi tidak efektif sebagai terapi utama
B. Sulfasalazine efektif untuk mempertahankan remisi serta pada keadaan akut
C. Sclerosing cholangitis dapat timbul bersamaan dengan keluhan diatas
D. Bila kasus diatas respon dengan kortikosteroid harus dipertahankan terus
menerus setelah remisi
E. Obat oral antikolinergik dikontraindikasikan untuk kasus diatas

53. Seorang wanita 58 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak napas, muka pucat,
kaki bengkak dan BAK yang semakin sedikit. Selama ini pasien menderita DM yang
tidak terkontrol dalam 10 tahun. Dari pemeriksaan di dapatkan TD 100/60 mmHg,
nadi 100x/mnt, RR 30x/mnt dan didapatkan adanya ronki basah basal pada
pemeriksaan torak. Dari laboratorium didapatkan Hb 8 mg/dl, LFG 15 mL/mnt/1,73
m2. Dari analisa gas darah didapatkan kesan asidosis metabolik dengan kadar kalium
7,5 mEq/L dan didapatkan adanya gel T yang tinggi pada EKG. Dibawah ini
merupakan penatalaksaan hiperkalemia pada kasus ini, KECUALI
A. Kalsium glukonat 10 ml IV dalam 2-3 menit
B. Insulin 10 unit dalam glukosa 40% 50 cc bolus IV
C. Natrium bikarbonat 50 mEq IV dalam 10 menit
D. B2 agonis inhalasi atau IV
E. KCL iv 10-20 mEq/jam

54. seorang laki- laki usia 20 tahun datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan
bengkak pada muka dan seluruh tubuh. Dari hasil pemeriksaan di dapatkan hasil
protein urin 24 jam 4 gr/hari, albumin 1,1 gr/dl dan kolesterol 420 mg/dl dan
dilakukan biopsi ginjal dengan kesan adanya effacement difus dari foot process sel
epitel (ME) dan tidak dijumpai adanya deposit kompleks iumn (MI). Kemungkinan
etiologi sindrom nefrotik di atas adalah:
A. Glomerulonefritis membranosa
B. Glomerulonefritis lesi minimal
C. Glomerulonefritis fokal segmental
D. Glomerulonefritis membranoproliferatif
E. Glomerulonefritis proliferatif lain

55. Wanita 20 tahun datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan disuria, dan sering
kencing. Setelah dilakukan pemeriksaan urin di peroleh hasil leukosit urin 10-50/LPB
dan dilakukan kultur urin hasilnya steril. Pasien di terapi dengan tetrasiklin, alkalisasi
urin dan intake cairan yang banyak dan pasien menyatakan perbaikan keluhan pada
kontrol berikutnya. Bila dilakukan kultur urin dengan biakan khusus, maka
kemungkinan bakteri penyebab keluhan tersebut adalah
A. E.Coli
B. Chlamydia trachomatis
C. Bakteri anaerob
D. Staphylococcus aureus
E. Pseudomonas
56. Lelaki 20 tahun datang dengan keluhan bengkak pada wajah yang dialami sejak 2
minggu ini, keluhan disertai buang air kecil berdarah, keluhan nyeri saat bak tidak
dijumpai , nyeri pinggang tidak dijumpai. karena keluhan ini pasien berobat ke poli
penyakit dalam. Pasien dengan riwayat hepatitis B. Dari pemeriksaan vital sign
dijumpai TD 140/90 mmhg. Dari urinalisa dijumpai sedimen eritrosit dan proteinuria
ringan. Lalu pasien dilakukan biopsi ginjal dengan hasil deposit Ig G dan komplemen
C3 berbentuk granula padadinding kapiler glomerulus, pada pewarnaan khusus
tampak gambaran spike like pada MBG (membran basalis). Apa diagnosis yang
mungkin anda pikirkan:
A. Glomerulonefritis fokal
B. Glomerulonefritis segmental
C. Glomerulonefritis lesi minimal
D. Glomerulonefritis membranosa
E. Glomerulonefritis progresi cepat

57. Lelaki 27 tahun suku afrika amerika sedang berkunjung ke indonesia. Datang ke
poliklinik penyakit dalam rsup adam malik dengan keluhan bengkak pada kedua kaki.
Pasien dengan riwayat HIV dengan CD 4 yang rendah dan viral load yang tinggi.
Riwayat sakit ginjal tidak ada. Pada pemeriksaan laboratorium dijumpai peningkatan
kreatinin, dan proteinuria 24 jam 4,5 gram. Pasien rutin konsumsi obat ibuprofen rutin
untuk nyeri kaki. Pasien direncanakan untuk biopsi ginjal. Apa kemungkinan
diagnosis yang anda harapkan pada biopsinya:
A. Glomerulonefritis fokal
B. Glomerulonefritis segmental
C. Glomerulonefritis lesi minimal
D. Glomerulonefritis membranosa
E. Glomerulonefritis progresi cepat

58. Lelaki 65 tahun dengan riwayat wagener granulomatous yang telah menyelesaikan
pengobatannya dengan sukses dengan cyclophosphamide, datang ke poliklinik dengan
keluhan hematuria, dan telah melakukan urinalisa berulang didapatkan hasil sel
eritrosit > 5/lpb. Dijumpai juga proteinuria 24 jam 200mg dengan creatinin serum 1,4
mg/dl. ANCA dalam batas normal. CT scan abdomen tidak dijumpai massa. Apa yang
anda sarankan selanjutnya:
A. Rujuk ke ahli nefrologi untuk biopsi
B. Follow up 6 bulan lagi lalu cek ulang urinalisa dan proteinuria 24 jam
C. Rujuk ke urologi untuk pemeriksaan cystoscopy
D. Mulai terapi steroid
E. Rencanakan lakukan CT thoraks

59. Pasien datang dengan proteinuria, hipertensi, dan edema perifer. Urinalisa pasien
menunjukkan dijumpai sel eritrosit dan cast eritrosit. Hasil darah rutin dalam batas
normal. BUN/Cr 66/4,1 mg/dl. Pemeriksaan komplemen serum dengan hasil yang
rendah. Kemungkinan penyebab penyakit diatas adalah:
A. Goodpasteur sindrome
B. Wagener granulomatosis
C. TTP
D. Post streptococcal glomerulonefritis
E. Sindroma nefrotik
60. Lelaki 24 tahun dengan nefrolitiasis yang berulang dan riwayat keluarga menderita
batu ginjal. Datang ke poliklinik untuk medical check up, pada foto polos abdomen
menunjukkan gambaran batu radio opak. Urinalisis menunjukkan kristal heksagonal.
Maka terapi dibawah ini yang tidak tepat adalah:
A. Meningkatkan masukkan cairan
B. Alkalinisasi urin
C. Penicilamine
D. Alopurinol
E. Antibiotik

61. Lelaki 27 tahun datang untuk medical check up. Dia datang tanpa keluhan, dan tidak
ada riwayat penyakit yang berat. Dia tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan. Dia
bekerja sebagai pelatih fitnes. Pemeriksaan fisik dalam batas normal. Pada urinalisa
dijumpai sel eritrosit 10-15/lpb. Tidak terlihat cast eritrosit dan leukosit. Manakah dari
pernyataan ini yang benar:
A. Eksersise dapat menyebabkan hematuria transien
B. Penyebab tersering hematuria pada laki laki adalah infeksi gonorhea
C. Pemakaian rutin analgetik akan menyebabkan nefrolitiasis sehingga
menyebabkan hematuria
D. Riwayat merokok dapat menyebabkan hematuria
E. Tidak ada pernyataan diatas yang benar

62. Perempuan 57 tahun sedang dilakukan evaluasi angina. Kardiologi merencanakan


akan melakukan angiografi minggu depan. Pada pemeriksaan laboratorium dijumpai
BUN/Cr 44/2.1. Apa rencana pengobatan yang di berikan untuk mencegah gangguan
fungsi ginjal selama angiografi:
A. Oral N-acetyl cystein
B. Oral polyetylen glycol
C. Kortikosteroid intravena
D. Oral aktif charcoal
E. Antibiotik

63. Seorang laki-laki usia 43 tahun dikonsul dokter Neurologi dengan keluhan
hemiparese dextra dan dijumpai riwayat nyeri kepala,telinga berdenging, dan gatal-
gatal. Dan os merasakan adanya benjolan di perut sebelah kiri dan adanya penurunan
berat badan.Pada pemeriksaan dijumpai splenomegali, Lab: Hb:19gr%,Ht:
53%,Lekosit 45.000,Trombosit:970.000 , pada urinalisa dijumpai Protein(-),Asam
urat (+), telah dilakukan BMP dijumpai hiperseluller trilinier dengan proliferasi sel
eritoid,granulositik dan megakariosit.Terapi pada kasus diatas
A. Phlebotomi + aspirin + anti histamin
B. Aspirin + antihistamin
C. Busulfan + aspirin + antihistamin
D. Interferon alfa + aspirin + antihistamin
E. Analgrelide + aspirin + antihistamin

64. Polisitemia vera adalah kondisi dimana terjadi mutasi pada reseptor EPO sehingga
pada Polisitemia Vera dapat membentuk koloni tanpa adanya eritopoetin.Pada
beberapa penelitian dijumpai mutasi pada JAK 2 yaitu pada kromoson
A. 9p-22
B. 9p-23
C. 9p-24
D. 9p-25
E. 9p-26

65. Hemofilia adalah kondisi defisiensi faktor pembekuan dan aktivitas faktor pembekuan
Hemofilia C adalah kondisi kekurangan faktor
A. Faktor VII
B. Faktor VIII
C. Faktor IX
D. Faktor X
E. Faktor XI

66. Seorang laki-laki usia 18 tahun datang dengan keluhan bengkak di sendi lutut setelah
terbentur kaki meja.Perdarahan gusi,perdarahan saluran cerna,saluran kencing tidak
dijumpai. Dari pemeriksaan pasien didiagnosa dengan hemofilia A.Kemudian
dilakukan pemeriksaan laboratorium terhadap pasien.Hasil pemeriksaan terhadap
pasien yang mendukung ke arah hemofilia A
A. Trombosit menurun, APTT,memanjang, PT memanjang, test ristosetin terganggu
B. Trombosit normal, APTT memanjang, PT memanjang, test ristosetin terganggu
C. Trombosit menurun, APTT memanjang, PT memanjang, test ristosetin normal
D. Trombosit normal, APTT memanjang, PT normal, test ristosetin normal
E. Trombosit normal, APTT memanjang, PT memanjang, test ristosetin normal

67. Seorang laki-laki usia 72 tahun datang ke Poli Interna dengan keluhan nyeri
kepala,telinga berdenging,gatal-gatal. Kemudian dilakukan pemeriksaan dijumpai
Hb:20gr%,Ht: 58%,Lekosit 10.000,Trombosit:850.000 .Dilakukan pemeriksaan BMP :
hiperseluller trilinier dengan proliferasi sel eritoid,granulositik dan megakariosit dan
Jak 2 (+). Os sudah pernah mendapat tindakan phlebotomi sebanyak 2 kali terakhir 2
bulan yang lalu. Tatalaksana selanjutnya pada kasus diatas:
A. Phlebotomi +aspirin + antihistamin
B. Hydroxy urea +aspirin +antihistamin
C. Busulfan + aspirin +antihistamin
D. Interferon alfa +aspirin +antihistamin
E. Analgrelide +aspirin +antihistamin

68. Laki-laki 70 tahun datang dengan keluhan fatigue dan sesak napas. Pasien tidak sedang
mengkonsi obat-obatan. Hasil labolatorium menunjukkan leukosit 4500/mm3 Hb 5,3
mg/dl, MCV 116 fl, reticulocyte count 20 × 10 9/l ( N : 50–100) dan trombosit
51.000/mm3 . morfologi darah tepi anisocytosis dan poikilocytosis dengan macrositik,
oval macrocytes, teardrop poikilocytes, red cell fragments, occasional keratocytes dan
neutrofil hipersegmen. Creatinine is 105 μmol/l ( N: 60–125).penyebab abnormalitas
tersebut yang paling mungkin adalah :
A. Atypical haemolytic uraemic syndrome (aHUS)
B. Defisiensi asam folat
C. Myelodysplastic syndrome
D. Thrombotic thrombocytopenic purpura (TTP)
E. Defisiensi Vitamin B12

69. Wanita 61 tahun didiagnosa dengan diffuselarge B-cell lymphoma stadium IV 1 tahun
inu. Saat ini dia mendapat 6 siklus rituximab-cyclophosphamide,
doxorubicin,vincristine, and prednisone (R-CHOP) dan tidak respon. Dan dilanjutkan
dengan 2 siklus rituximab-ifosfamide, carboplatin, and etoposide (R-ICE) dengan hasil
partial respond an pasien melanjutkan dengan autologous stem cell transplant (ASCT).
Saat ini pasien mengalami limfadenopati axial bilateral dengan hasil biopsi relaps
limfoma. Pemeriksaan ICH CD45+, CD20+. Mutasi yang mengakibatkan buruknya
respon terapi pada pasien adalah;
A. histone lysine-N-methyltransferase 2 (EZH2)
B. myc
C. bcl3
D. p16
E. p15-34

70. Wanita 26 tahun didiagnosa dengan chronic myeloid leukemia (CML). Leukosit
170,000/mm3 (65% neutrofil, 5% mielosit, 4%metamielosit, 12% basofil, 17%
limfosit,5% eosinofil, dan 2% blast), Hb 11.7 mg/dL, trombosit 140,000/mm 3. BMP
menunjukkan 6% blast. Adapun pengobatan pilihan adalah ;
A. High-dose interferon
B. Tyrosine kinase inhibitor (TKI) sapai major molecular response kemudian
allogeneic stem cell transplantation
C. TKI saja
D. Cytarabine-based kemoterapi ditambah TKI
E. Observasi saja

71. Laki-laki 64 tahun di rujuk dengan fase kronik chronic myeloid leukemia. Tidak ada
keluhan, hanya dijumpai riwayat pancreatitis akut 1 tahun lalu dan intoksikasi alcohol 3
tahun lalu . Tyrosine kinase inhibitor (TKI) manakah yang dihindari pada kondisi ini :
A. Imatinib
B. Dasatinib
C. Nilotinib
D. Ponatinib
E. Gafatinib

72. Wanita 35 tahun dengan trombosit yang ditemukan tingga secara kebetulan yaitu
778.000/mm3, tidak dijumpai adanya keluhan maupun kondisi infeksi dan inflamasi
lainnya. Spleen teraba sedikit saat inpirasi. Adapun hasil labolatorium lainnya leukosit
11.200/mm3 , Hb 14,8 mg/dl dan MCV 97 fl, neutrofil 9000, basofil 200. LED dan CRP
normal. mutasi JAK2 V617F negatif. Pemeriksaan apakah yang diperlukan lagi:
A. Molecular analisis untuk mutasi CALR dan BCR-ABL1
B. Molecular analisis mutasi JAK2 exon 12 mutation
C. Molecular analisis mutasi MPL
D. Pasien sudah tidak perlu diperiksa lanjutan karena diagnosis essential
thrombocythaemia sudah dapat ditegakkan
E. Suspect 5q– syndrome

73. Seorang wanita 30 tahun datang dengan keluhan kulit kemerahan dan membengkak
sejak 2 hari ini. Dari anamnesa didapatkan bahwa pada mulanya keluhan hanya berupa
bentol-bentol dikulit yang disertai rasa gatal, keluhan kemudian dirasakan bertambah
berat disertai rasa panas. Didapatkan juga riwayat keluhan yang sama pada kakak dan
adik pasien. Tidak dijumpai riwayat penyakit khusus. Dari keluhan dan pemeriksaan
pasien diatas, kemungkinan pada pasien didapatkan keadaan sebagai berikut:
A. Defisiensi C1-inhibitor
B. Penurunan jumlah basofil darah tepi
C. Peningkatan histamin
D. Kadar C4 komplemen meningkat
E. Upgranulasi sel mast

74. Seorang wanita berusia 27 tahun datang ke praktek anda dengan keluhan timbul bentol-
bentol berwarna kemerahan diseluruh tubuh yang disertai rasa gatal. Dari anamnesa
didapatkan bahwa keluhan gatal sudah lama dialami oleh pasien. Keluhan bertahan
selama beberapa jam dalam sehari. Sebelumnya pasien mengkonsumsi obat penghilang
rasa sakit yang didapat pasien dari bidan. Dari pemeriksaan fisik hanya didapatkan
papula eritem di seluruh badan pasien. Hasil laboratorium diadapatkan dalam batas
normal. Riwayat penyakit dahulu tidak ada yang spesifik selain rasa gatal.Yang
membedakan urtikaria kronik dengan reaksi alergi fase lambat adalah pada urtikaria
kronik..
A. Terdapat gambaran vaskulitis pada pemeriksaan histopatologis
B. Secara histopatologis didominasi oleh sel-sel PMN dan eosinofil
C. Gejala yang paling sering terdapat bentol kemerahan yang gatal
D. Disebabkan oleh penggunaan obat-obatan tertentu.
E. Terdapat gambaran purpura pada pemeriksaan fisik

75. Seorang wanita 31 tahun, hamil 5 bulan datang dengan keluhan asma eksaserbasi.
Selama hamil ini asma terkontrol tetapi mulai memburuk sejak 4 hari ini dengan onset
infeksi saluran pernapasan atas. Keluhan sesak malam hari semakin meingkat. Pasien
sudah menggunakan albuterol inhaler tiap 3 jam dan juga rutin menggunakan
budesonid inhaler 2 puff perhari. Demam dan dahak purulen disangkal. Pada
pemeriksaan fisik terdapat wheezing di seluruh lapangan paru, frekwensi napas
18x/mnt, saturasi oksigen 97%, FEV1 64% predicted value, dan membaik 72 % setelah
penggunaan albuterol. Therapi apa yang perlu ditambahkan untuk memperbaiki
keadaan pasien
A. Mulai dengan prednison, 40 mg perhari selama 5 hari
B. Mulai dengan montelukast, 10 mg per hari
C. Tingkatkan dosis budesonide 2 puff dua kali perhari
D. Berikan amoxycillin, 500 mg 3 kali perhari selama 10 hari
E. Hentikan pemakaian budesonide inhaler

76. Seorang perempuan berusia 68 tahun, dibawa berobat ke poliklinik penyakit dalam
oleh keluarga. Pasien mengeluh sering mengompol sejak 6 bulan ini, namun
bertambah berat sejak 2 bulan terakhir. Keluhan timbul terutama bila batuk ataupun
bersin. Buang air besar rutin 2 hari sekali. Tidak terdapat riwayat diabetes mellitus
maupun hipertensi. Riwayat melahirkan 6 orang anak. Riwayat operasi tidak
dijumpai. Pemeriksaan residu urine pasca miksi didapatkan volume residu 50 ml.
Mekanisme yang mendasari terjadinya inkontinensia urin persisten pada pasien ini
adalah :
a. Hipersensitivitas otot kandung kemih
b. Peningkatan tegangan kandung kemih
c. Kelemahan otot dinding perut disertai penutupan spinchet yang tidak adekuat
d. Kelemahan otot dasar panggul disertai penutupan sphincter yang tidak
adekuat
e. Kelemahan otot detrusor disertai penutupan sphincter yang tidak adekuat

77. Seorang perempuan berusia 74 tahun, dibawa berobat ke poliklinik penyakit dalam oleh
keluarga. Pasien mengeluh sulit mengendalikan buang air kecil (BAK) dan kadangkala
mengompol sejak 6 bulan terutama bila batuk ataupun bersin, namun keluhan bertambah
berat sejak 1 bulan terakhir. BAK sedikit sedikit dan sering disertai sering terbangun
malam hari karena BAK. Pasien mengeluhkan sulit untuk menahan BAK bila timbul
sensasi berkemih. Buang air besar rutin 1 hari sekali. Pasien adalah penderita hipertensi,
terkontrol dengan amlodipine 5 mg sejak 10 tahun ini. Riwayat penyakit lain tidak
dijumpai. Riwayat melahirkan 5 orang anak. Tipe inkontinensia urin persisten pada
pasien ini adalah :
a. Tipe stres
b. Tipe urgency
c. Tipe overflow
d. Tipe campuran
e. Tipe fungsional

78. Seorang perempuan berusia 73 tahun dibawa anaknya ke Instalasi Gawat Darurat karena
jatuh di kamar mandi 2 jam yang lalu. Pasien telah dikenal menderita penyakit jantung
dan mengkonsumsi obat yang menyebabkan sering buang air kecil. Pasien memiliki berat
badan 82 kg dengan tinggi badan 152 cm. Sebelumnya pasien juga telah dikenal
menderita katarak. Anak pasien telah berencana untu membuat pegangan tangan di
kamar mandi, tetapi belum terealisasi karena kesibukannya.
Faktor risiko ekstrinsik yang menyebabkan pasien ini jatuh adalah :
a. Obesitas
b. Tidak ada pegangan di kamar mandi
c. Katarak
d. Obat-obatan yang dikonsumsi
e. Penyakit jantung
79. Seorang perempuan usia 70 tahun datang berobat ke poliklinik dengan keluhan sering
lupa sejak 2 bulan terakhir. Pasien menderita hipertensi yang tidak terkontrol sejak 15
tahun. Menurut anak pasien yang mendampingi pasien berobat, dua bulan yang lalu,
pasien tiba-tiba bicaranya menjadi cadel dan terdapat kelemahan pada sisi tubuh sebelah
kanan. Saat itu pasien tidak berobat, namun keluhan cadel dan kelemahan tubuh
berangsur-angsur membaik seperti sedia kala. Pasien biasanya membantu anaknya
berjualan makanan di warung, namun saat ini ia mulai kesulitan, misalnya untuk
menyusun menu atau daftar belanja. Setelah dilakukan pemeriksaan MMSE, didapatkan
hasil 25/30. Skor ADL Barthel 20/20. Pendidikan terakhir pasien adalah SMP. Diagnosis
yang paling mungkin pada pasien ini adalah:
a. Demensia alzheimer
b. Mild Cognitive Impairment
c. Temporoparietal dementia
d. Huntington disease dementia
e. Vascular cognitive impairment

80. Seorang perempuan berusia 72 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan gelisah sejak 1 hari
SMRS. Pasien berteriak-teriak dan tampak marah tanpa penyebab yang jelas. Sejak 3
hari SMRS,pasien batuk namun tidak demam. Pasien memiliki riwayat diabetes mellitus
sejak 20 tahun yang lalu dan stroke berulang. Sebelum sakit saat ini, keluarga
menyatakan pasien memang sudah pikun dan aktivitasnya banyak dibantu. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan pasien delirium,tampak agitasi;terdapat ronki basah
nyaring pada kedua lapang paru dan edema pretibial bilateral. Hasil laboratorium
menunjukkan leukosit 14.600/µL;glukosa darah sewaktu 268 mg/dL;Na 132 mEq/L.
Tata laksana farmakologis yang paling sesuai untuk memperbaiki keluhan utama pasien
saat ini adalah:

a. Zolpidem 5 mg
b. Donepezil 5 mg
c. Diazepam 5 mg
d. Estazolam 1 mg
e. Haloperidol 0,5 mg

81. Seorang laki – laku, 85 tahun dirawat di rumah sakit sejak 1 bulan yang lalu setelah
mengalami stroke, pada pemeriksaan didapatkan luka pada punggung. Pada luka tersebut
didapatkan luka pada seluruh lapisan kulit meluas ke fascia disertai nanah dan bau tak
sedap. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien cenderung mengantuk; tekanan darah
120/80 mmHg; frekuensi nadi 110 x/menit; frekuensi nafas 24 x/menit, suhu 38 c.
Pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb 9 g/dl, hematocrit 27 %, leukosit 11.000/uL,
trombosit 125.000 /uL. Yang menjadi faktor risiko primer terjadinya ulkus dekubitus
pada pasien ini adalah:
a. Anemia
b. Infeksi
c. Stroke
d. Hygiene yang buruk
e. Malnutrisi

82. Seorang wanita 72 tahun datang ke poliklinik untuk kontrol penyakit hipertensinya.
Pasien selama ini sudah menderita hipertensi sejak 10 tahun ini. Berapakah target
tekanan darah yang diharapkan untuk pasien ini?
a. < 160/90 mmHg d. < 130/85 mmHg
b. < 150/90 mmHg e. <120/70 mmHgb
c. < 140/90 mmHg
d. < 130/85 mmHg
e. < 120/70 mmHg

83. Seorang wanita 28 tahun dating ke praktek anda dengan keluhan tidak haid sejak 1 tahun
ini.. Ia mengeluhkan galaktorea ringan dan sakit kepala. Meskipun ia mengaku aktif
secara seksual, namun tes kehamilan urin menunjukkan hasil negatif. Tingkat prolaktin
serum meningkat. Dia kemudian didiagnosis dengan prolaktinoma. Manakah dari berikut
ini yang merupakan tujuan utama dari terapi bromokriptin untuk kondisi penyakitnya?
A. Pengendalian hiperprolaktinemia
B. Penurunan ukuran tumor
C. Resolusi galaktorea
D. Restorasi menstruasi dan kesuburan
E. Semua di atas

84. Seorang wanita 23 tahun datng ke klinik anda dengan keluhan kenaikan berat badan
berlebih, cepat lelah dan jerawat yang semakin banyak di wajah. Dia tidak bisa tepat
mengidentifikasi kapan gejala mulai muncul, tapi dia melaporkan bahwa tanpa
perubahan dalam diet dia mengalami kenaikan berat badan sebanyak 12,3 kg selama 6
bulan terakhir. Amenorhea dialaminya selama beberapa bulan. Pada pemeriksaan ia
tercatat memiliki obesitas truncal dengan striae keunguan di badan. Manakah dari tes
berikut yang paling tepat untuk menegakkan diagnosis?
A. 24-hour urine free cortisol
B. Basal adrenocorticotropic hormone (ACTH)
C. Corticotropin-releasing hormone (CRH) pada pukul 8 pagi
D. Inferior petrosal venous sampling
E. 1-mg dexamethasone suppression test pada malam hari

85. Seorang wanita 54 tahun didiagnosis dengan Diabetes Melitus tipe 2, setelah selama ini
rutin rutin karena mengalami glukosa puasa terganggu menunjukkan bahwa hemoglobin
A1C nya sekarang 7,6%. Dia telah berusaha untuk menurunkan berat badan dan
berolahraga namun tidak ada perbaikan dalam hemoglobin A1C, dan sekarang
direkomendasikan terapi obat. Dia memiliki hipertensi sistemik ringan yang terkontrol
dengan baik dan tidak ada kondisi medis lainnya. Manakah dari berikut ini adalah yang
paling sesuai terapi lini pertama?
A. Acarbose
B. Exenatide
C. glyburide
D. Metformin
E. Sitagliptin

86. Ricky 25 tahun seorang pekerja keras namun jomblo ngenes, datang ke praktek anda
karena mengalami hipoglikemia berulang. Dia memiliki beberapa episode di tempat
kerja selama tahun lalu di mana ia merasa gemetar, cemas, dan berkeringat, dan ketika
diukur dengan stik gula, menunjukkan angka 40-55 mg / dL. Dia minum teh manis
dingin dan merasa lebih baik. Episode ini belum pernah terjadi di luar lingkungan kerja.
Dia mengaku tidak ada mengonsumsi obat-abatan apalgi obat kuat. Manakah dari tes
berikut yang paling mungkin untuk menunjukkan penyebab hipoglikemia nya?
A. Pengukuran insulin-like growth factor 1
B. Pengukuran insulin dan kadar glukosa puasa
C. Pengukuran insulin, glukosa, dan C-peptida puasa
D. Pengukuran insulin, glukosa, dan tingkat C-peptida ketika gejala muncul
E. Pengukuran kortisol plasma

87. Tn DSSS, pria 37 tahun dievaluasi akibat infertilitas. Dia dan istrinya telah berusaha
untuk hamil anak selama 2 tahun terakhir namun tidak berhasil. Dia sebelumnya datang
ke ahli inferlitias , tetapi dirujuk ke endokrinologi setelah analisis sperma menunjukkan
tidak adanya sperma. Dia merasa sehat dan rutin konsumsi multivitamin. Pada
pemeriksaan fisik tanda-tanda vitalnya normal. Dia mempunyai rupa yangt inggi dan
memiliki testis kecil, ginekomastia, dan rambut wajah dan ketiak minimal. Analisis
kromosom menegaskan sindrom Klinefelter. Manakah dari pernyataan berikut ini benar?
A. Pemberian suplemen androgen memberikan efek minimal dalam kondisi ini.
B. risiko untuk tumor payudara.tidak meningkat
C. Dijumpai peningkatan konsentrasi plasma estrogen.
D. Kebanyakan kasus didiagnosis pada masa prepubertas.
E. Konsentrasi plasma FSH dan LH menurun dalam kondisi ini
.
88. Seorang wanita 28 tahun, datang ke poliklinik dengan riwayat badan lelah dan letih
dalam 3 bulan ini. Riwayat penyakit terdahulunya adalah kulit berjerawat yang cukup
berat. Riwayat persalinan pasien melahirkan tiga orang anak secara prevaginal spontan
dan sekarang usia anak 5, 3, dan 2 tahun. Akhir-akhir ini pasien menyadari bahwa mucul
ruam kemerahan saat terpapar sinar matahari, dan haid yang sangat banyak meskipun
pasien sedang mengkonsumsi kontrasepsi oral selama 2 tahun ini. Selama 6 bulan ini,
pasien mengkonsimsi minocycline untuk jerawatnya. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
efusi di sendi-sendi kecil dan terdapat nyeri tekan saat dilakukan palpasi di kedua sendi
lututnya. Hasil laboratorium didapatkan anemia normokrom, trombositopenia,
hyperbilirubinemia ringan, dan meningkatnya titer ANA. Pernyataan manakah yang
paling tepat untuk masalah pasien diatas ?
a. Anemia pasien tersebut diakibatkan supresi bone marrow oleh penyakit kronis
b. Anemia pasien tersebut diakibatkan oleh defisiensi Fe
c. Minocycline harus dihentikan
d. Anti-histone antibody kemungkinan besar negative
e. Kemungkinan terjadinya tromboemboli vena pada pasien ini sama dengan
populasi yang sehat

89. Seorang wanita 45 tahun dengan riwayat artritis rheumatoid yang lama dan terkontrol
dengan baik saat ini datang dengan keluhan nyeri sendi hebat dan nyeri pada siku selama
2 hari. Pasien tidak aktif secara seksual. Setelah dilakukan artrosentesis didapatkan
warna cairan sendi yang berawan atau keruh. Analisis cairan sendi didapatkan > 100.000
cells/mL dan 98% PMN.
Apakah organisme yang paling mungkin menjadi penyebabnya ?
a. Streptococcus pneumoniae
b. Neisseria gonorrhoeae
c. Staphylococcus aureus
d. Pseudomonas aeruginosa
e. Escherichia coli

90. Seorang wanita 72 tahun datang dengan keluhan kaku dan nyeri apada leher dan bahu.
Gejala semakin memberat pada pagi hari dan berkurang seiring berjalannya hari. Pasien
menyangkal adanya nyeri kepala ataupun rahang yang kaku. Pemeriksaan fisik dalam
batas normal, tidak dijumpai adanya peradangan synovitis, nyeri tekan otot, atau ruam
kulit. Kekuatan otot deltoid dan iliopsoas normal. Range of motion di sendi bahu dan
panggul normal. Hasil laboratorium didapatkan lanju edap darah 92 mm/jam dan aemia
normokrom ringan.
Yang manakah langkah yang paling tepat untuk penaganan pasien tersebut
a. Pengobatan empiris dengan prednisone 15 mg perhari
b. Terapi Graded exercise
c. MRI shoulder bilateral
d. Biosi otot trapezius
e. Biopsi arteri temporal

91. Seorang wanita 24 tahun datang dengan keluhan demam, malar rash, dan arthralgia pada
sendi tangan dalam beberapa bulan ini. Pemeriksaan titer andi-DNA antibody pasien
sangan tinggi, kan kadar komplemen yang rendah. Leukosit : 3210/mm 3, Trombosit
94.000/mm3. Pasien tidak ada mengkonsumsi obat apapun dan tidak adanya infeksi yang
sedang berlangsung.
Manakah pernyataan yang paling tepat untuk keadaan pasien ini ?
a. Jika muncul glumerulonefritis, trombositopenia berat, atau anemia
hemolitik maka terdapat indikasi pemberian dosis-tinggi glukokortikoid
b. Gejala susunan saraf pusat akan muncul dalam 10 tahun
c. Pada pasien dapat terjadi kedaan fenomena Raynaud ketika terpapar udara
dingin
d. Deformitas sendi akan sangat mungkin terjadi
e. Proses penyakit tersebut sangat kontraindikasi untuk kehamilan

92. Seorang pria 44 tahun mengeluhkan mengi selama beberapa mingggu ini dan sekarang
datang ke poli rematologi karena keluhan nyeri dan kesemutan di lengan dan kaki.
Terdapat penurunan masa otot dikedua tangan dan kurangnya sensasi di kedua kaki. Hasi
laboratorium didapatkan leukosit 13.000 dengan eosinophil 28%. Kemungkinan diagnosa
pasien tersebut adalah
a. Churg-strauss syndrome
b. Cryoglobullinemic vasculitis
c. Polyarteritis nodosa
d. Takayasu arteritis
e. Henoch-Schonlein purpura

93. Seorang wanita 24 tahun datang ke poliklnik dengan keluhan nyeri di lengan kiri, dan
memburuk saat digunakan. Pasien juga mengeluhkan badan terasa pegal, demam,
keringat malam, dan nyeri-nyeri sendi. Pada pemeriksaan fisk, tidak dijumpai adanya
kelenjar lymp tidak teraba, kekuatan otot dan sedni normal. Tidak dijumpai pols pada
radial kiri. Terdapat bruit pada subclavian kiri dan arteri carotid komunis. Hasil
laboratorium didapati ESR yang meningkat dan anemia ringan. Yang manakah
kemungkinan keadaan yang dijumpaii pada paisen diatas ?
a. Tekanan darah yang tinggi di kaki dan tekanan darah yang rendah di
lengan
b. Tekanan darah yang rendah dikaki dan tekanan darah yang tinggi di lengan
c. Terdapat murmur diastolic high-pitched
d. Hipotensi
e. Bisa terjadi sudden death

94. Seorang wanita 29 tahun datang ke klinik dengan keluhan bengkak, nyeri dan kaku pada
sendi kedua tangan, pasien menyadari gejala semakin memburuk pada pagi hari dan
membutuhkan waktu setengah jam untuk meringankan sendi yang kaku di jari-jarinya.
Pada pemeriksaan fisik dijumpai eritema, bengkak, dan nyeri tekan pada sendi PIP,
MCP, dan pergelangan tangan. Hasil laboratorium dijumpai RF positif, ANA negative,
dan X-ray manus menunjukkan erosif pada sendi. Yang manakah pengobatan yang
paling mungkin dapat memperbaiki keluhan nyeri sendi pada pasien diatas?
a. D-penicillamine
b. Antimalaria
c. Methotrexate
d. NSAID atau aspirin
e. Gold

95. Seorang wanita 29 tahun datang ke klinik dengan keluhan bengkak, nyeri dan kaku pada
sendi kedua tangan, pasien menyadari gejala semakin memburuk pada pagi hari dan
membutuhkan waktu setengah jam untuk meringankan sendi yang kaku di jari-jarinya.
Pada pemeriksaan fisik dijumpai eritema, bengkak, dan nyeri tekan pada sendi PIP,
MCP, dan pergelangan tangan. Hasil laboratorium dijumpai RF positif, ANA negative,
dan X-ray manus menunjukkan erosif pada sendi. Diagnosa klinis saat ini adalah Artritis
Rematoid. Yang manakah pengobatan yang paling mungkin dapat mencegah
progresifitas dari penyakit pasien tersebut ?
a. D-penicillamine
b. Antimalaria
c. Methotrexate
d. NSAID atau aspirin
e. Gold

96. Seorang pria 40 tahun datang dengan keluhan nyeri hebat pada pergelangan kaki kiri.
Tidak ada riwayat trauma. Pasien selama ini mengkonsumsi obat hydrochlorothiazide
untuk hipertensinya. Pada pemeriksaan fisik, pergelangan kaki kiri sangan membengkak
dan terdapat nyeri tekan. Pemeriksaan fisik lainnya dalam batas normal. Apakah
tindakan selanjutnya yang paling tepat untuk penanganan pasien tersebut ?
a. Memulai colchicine dan antibiotik spectrum luas
b. Melakukan artosentesis
c. Memulai allopurinol jika kadar asam urat meningkat
d. Merencanakan foto x-ray ankle untuk menyingkirkan fraktur
e. Konsul ortopedi untuk tindakan imobilisasi

97. Seorang pria 60 tahun datang ke klinik dengan keluhan nyeri pada kedua lutut yang
semakin lama semakin memberat selama 2 tahun ini. Nyeri berkurang saat istirahat dan
memburuk saat bergerak. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tinggi pasien 170 cm dan
berat badan 95 kg. Terdapat pembesaran tulang di kedua lutut dengan sedikit hangat dan
juga sedikit efusi. Terdapat krepitasi pada pergerakan di kedua sendi lutut. Pemeriksaan
fisik lainnya dalam batas normal. Yang manakah langkah yang paling tepat untuk
menjegah progress penyakit pasien tersebut ?
a. Pengurangan berat badan
b. Suplemen kalsium
c. Total knee replacement
d. Pemberian NSAID jangka panjang
e. Prednison oral.

98. Penyakit tuberkulosis telah menginfeksi hampir sepertiga penduduk dunia dan
merupakan salah satu penyebab kematian utama. Hampir setengah juta kasus MDR TB
terjadi setiap tahun. Kondisi berikut ini yang tidak sesuai dengan kondisi MDR TB
adalah:
A. Pasien menderita penyakit penyerta seperti malabsorbsi
B. Riwayat menggunakan OAT kualitas rendah
C. Pekerja di penampungan, penjara, pekerja di klinik
D. Pengguna obat-obatan anti fungal
E. Penggunaan obat-obatan steroid

99. PCP merupakan salah satu infeksi oportunistik yang paling sering dijumpai pada HIV.
Penderita biasanya datang dengan kondisi sesak nafas dan batuk kering. Pernyataan
berikut yang sesuai dengan PCP adalah:
A. Foto toraks bisa dijumpai konsolidasi sehingga menyerupai TB paru
B. Steroid dapat dapat membantu meringankan sesak dengan kombinasi
kotrimoksazole dosis tinggi
C. Diagnosis definitnya adalah CT Scan toraks
D. PCP sering disertai dengan limfadenopati intratorak
E. Ditemukan kista pada sputum dapat menyingkirkan kemungkinan PCP

100. Hipertensi pulmonalis ditandai dengan peningkatan tekanan arteri pulmonalis dimana
keluhan utama yang paling sering umumnya adalah sesak nafas, dan nyeri dada disertai
edema pada tungkai. Penegakan diagnosis klinis dapat ditandai dengan peningkatan PAP
> 25 mmHg pada saat istirahat. Pernyataan berikut yang sesuai dengan hipertensi
pulmonalis adalah:
A. Transplantasi paru tidak dianjurkan pada pasien pada pasien hipertensi pulmonalis
B. Inhalasi iloprost, bosentan tidak dianjurkan sebagai vasodilator pada pasien
hipertensi pulmonalis
C. Pengobatan tidak ditujukan untuk mengurangi RV afterload, melainkan untuk
memperbaiki pengisian LV
D. CCB, diuretik, digoxin, dan ionotropik dapat dipertimbangkan pada pasien
PH
E. ECMO tidak dianjurkan pada pasien dengan kegagalan ventrikel kanan yang
lanjut

Anda mungkin juga menyukai