Anda di halaman 1dari 14

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA

SUKAMERTA KECAMATAN RAWAMERTA KABUPATEN KARAWANG

GURUH RAMDHAN HASBILLAH SYAM (2110631180077)


Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Singaperbangsa Karawang, Jalan HS. Ronggo
Waluyo, Paseurjaya, Kec. Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat 41361,
Indonesia.
E-mail : guruhramdhan422@gmail.com , Telp : +6282123039526
Abstrak
Peran serta dan keterlibatan masyarakat dalam pembangunan desa sangat diperlukan,
hal ini dapat dijadikan sebagai bentuk kerjasama antara pemerintah dengan masyarakat. Bukan
sebaliknya, antara pemerintah dan masyarakat saling mempertahankan egonya. Pemerintah
merasa mampu membangun wilayahnya tanpa melibatkan masyarakat (partisipasi masyarakat),
sementara masyarakat membiarkan tidak mau ambil pusing tentang urusan-urusan
pemerintahan. Oleh karean itu, peneliti ingin mengetahui lebih dalam tentang sejauhmana
partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa khususnya di Desa Sukamerta Kecamatan
Rawamerta Kabupaten Karawang. Metode penelitian ini dengan metode penelitian deskriptif-
kualitatif, dengan sumber data yang diperoleh dari data primer dan sekunder. Adapun teknik
pengumpulan datanya dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian dilapangan diketahui bahwa partisipasi masyarakat pada tahap pengambilan
keputusan, pelaksanaan, pengambilan manfaat dan evaluasi pembangunan Desa Sukamerta
Kecamatan Rawamerta dapat berjalan dengan baik, sehingga masyarakat merasa puas.
Kata Kunci : Partisipasi, Masyarakat, Pembangunan

Abstract
Community participation and involvement in village development is very necessary, this
can be used as a form of cooperation between the government and the community. Not the other
way around, between the government and the people they maintain their egos. The government
feels that it is able to develop its territory without involving the community (community
participation), while the community does not want to bother about government affairs. Therefore,
researchers want to know more about the extent of community participation in village
development, especially in Sukamerta Village, Rawamerta District, Karawang Regency. This
research method is descriptive-qualitative research method, with data sources obtained from
primary and secondary data. The data collection techniques using observation techniques,
interviews and documentation. The results of the research in the field showed that community
participation at the decision-making, implementation, benefit-taking and evaluation stages of the
development of Sukamerta Village, Rawamerta District could run well, so that the community felt
satisfied.
Keywords: Participation, Community, Development
PENDAHULUAN
Partisipasi memang telah lama keinginan klienya (masyarakat) yang
menjadi penghias pemerintahan dari ada dibawahnya, akan tetapi
tingkat pusat sampai tingkat daerah. kenyataannya tidak demikian. Untuk
Pembangunan dan kelestarian hasil memperbaiki mutu pemberdayaan salah
pembangunan tidak akan berhasil bila satu caranya adalah memenuhi apa yang
tidak didukung oleh adanya partisipasi menjadi keluhan dari masyarakat.
masyarakat. Namun konsep partisipasi Banyak individu-individu dalam
yang di pergunakan oleh para penguasa organisasi pemerintah yang
agak berbeda dengan konsep partisipasi menafsirkan keluhan dari masyarakat
yang sebenarnya. terhadap mutu pelayanan. yang
diberikan adalah suatu peluang untuk
Segala program perencanaan,
memperbaiki keadaan dari yang kurang
pelaksanaan serta evaluasi
sempurna menjadi sempurna.
pembangunan harus melibatkan peran
serta masyarakat, karena masyarakatlah Pelaksanaan otonomi daerah,
yang dapat mengetahui permasalahan secara empiris membawa perubahan
dan kebutuhan dalam rangka dan inovasi dari sistem
membangun wilayahnya. Masyarakatlah penyelenggaraan pemerintah desa yang
yang nantinya akan memanfatkan dan merupakan ujung tombak pemerintahan
menilai berhasil atau tidaknya yang berfungsi sebagai pengayom,
pembangunan di wilayahnya, termasuk pelayan dan pembina. Pergerakan
didalamnya adalah pembangunan di partisipasi masyarakat dan sub-sistem
tingkat desa. Selain itu juga, dalam dalam sistem penyelenggaraan
melaksanakan pembangunan, pemerintahan Nasional, sehingga
pemerintah daerah selaku kelurahan/desa memiliki kewenangan
penyelenggara pemerintahan dan untuk mengatur dan mengurus
pelaksana program-program kepentingan masyarakatnya
pembangunan harus mampu berdasarkan adat istiadat setempat.
meningkatkan efesiensi dan efektivitas
Sesuai dengan hal tersebut
alokasi sumber daya serta dapat
diatas, peran serta dan keterlibatan
meningkatkan transparansi dan
masyarakat dalam pembangunan desa
akuntabilitas penegelolaan
sangat diperlukan, hal ini dapat
pembangunan.
dijadikan sebagai bentuk kerjasama
Sikap masyarakat amat penting antara pemerintah dengan masyarakat
dalam memberikan partisipasi terhadap yang pada akhirnya akan menimbulkan
program-program pembangunan, kerjasama yang baik untuk memajukan
walaupun terdapat beberapa daerahnya. Justru bukan sebaliknya,
kemungkinan respon dilapangan. Pada antara pemerintah dan masyarakat
prinsipnya setiap pemberdayaan yang saling mempertahankan egonya.
dilakukan oleh masyarakat harus selalu Pemerintah merasa mampu
ditingkatkan kualitasnya sesuai dengan membangun wilayahnya tanpa
melibatkan masyarakat (partisipasi menghasilkan kesimpulan-kesimpulan
masyarakat), sementara masyarakat penelitian dalam konteks waktu dan
membiarkan tidak mau ambil pusing situasi yang bersangkutan.
tentang urusan-urusan pemerintahan.
WAKTU DAN LOKASI PENELITIAN
Oleh karean itu, peneliti ingin
mengetahui lebih dalam tentang November 2017, Berlokasi di
sejauhmana keterlibatan dan partisipasi Desa Sukamerta, Kecamatan
masyarakat dalam pembangunan desa Rawamwerta, Kabupaten Karawang.
khususnya di Desa Sukamerta
TARGET/SUBJEK PENELITIAN
Kecamatan Rawamerta Kabupaten
Karawang. Target dan Subjek penelitian ini
adalah untuk mengetahui partisipasi
METODE
masyarakat dalam pembangunanDesa
Dalam penelitian ini, penulis Sukamereta, Kabupaten Karawang.
menggunakan metode penelitian
PROSEDUR
deskriptif kualitatif. Menurut Hadari
Nawawi (2003;60), metode penelitian Prosedur penelitian yaitu
deskriptif dapat diartikan sebagai langkah yang dipakai untuk
prosedur pemecahan masalah yang mengumpulkan data guna menjawab
diselidiki dengan menggambarkan atau pertanyaan penelitian yang diajukan di
melukiskan keadaan subjek-subjek dalam penelitian ini, dengan
penelitian (seseorang, lembaga pembahasannya tentang lokasi dan
masyarakat dan sebagainya), sumber data yang diperoleh. Ada juga
berdasarkan fakta-fakta yang nyata atau sumber data dalam penelitian ini
sebagaimana adanya. Dalam hal ini diperoleh dari :
adalah gambaran bentuk partisipasi
1. Data Primer
masyarakat dalam pembangunan Desa
Data primer merupakan sumber
Sukamerta Kecamatan Rawamerta
data yang secara langsung
Kabupaten Karawang. Sedangkan
memberikan data kepada
pendekatan penelitian kualitatif adalah
pengumpul data (sugiyono,
penelitian naturalistik, karena fokus
2012:225)
penelitiannya dilakukan pada kondisi
2. Data Sekunder
alamiah (natural setting) atau sering
Data sekunder adalah data yang
disebut metode etnographi (sugiyono,
tidak langsung memberikan data
2012:8).
kepada peneliti seperti dokumen,
JENIS PENELITIAN buku, artikel. (sugiyono,
2012:226).
Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif yakni pendekatan
yang menjawab permasalahan
DATA, INSTRUMEN, DAN TEKNIK
penelitiannya memerlukan pemahaman
PENGUMPULAN DATA
secara mendalam dan menyeluruh
mengenai objek yang diteliti untuk
Dalam pengumpulan data, permasalahan, yang terutama adalah
penulis menggunakan teknik dengan : masalah yang tentang sebuah penelitian.
Atau analisis data juga bisa diartikan
1. Pengamatan (Observasi) Menurut
sebagai kegiatan yang dilakukan untuk
Serdamayanti dan Hidayat (2011:75),
merubah data hasil dari sebuah
Observasi yaitu pencatatan yang
penelitian menjadi informasi yang
sistematis terhadap gejala-gejala yang
nantinya bisa dipergunakan untuk
diteliti. Observasi atau metode
mengambil sebuah kesimpulan.
pengmatan mempunyai sifat dasar
naturalistik yang berlangsung dalam Tujuan dari analisis data adalah
konteks natural (asli) dari kejadian untuk mendeskripsikan sebuah data
pelakunya yang berpartisipasi secara sehingga bisa di pahami, dan juga untuk
wajar dalam interaksi dan observasi ini membuat kesimpulan atau menarik
menelusuri aliran alamiah dari kesimpulan mengenai karakteristik
kehidupan sehari-hari. populasi yang berdasarkan data yang
diperoleh dari sampel, yang biasanya ini
2. Wawancara Menurut Benney dan
dibuat dengan dasar pendugaan dan
Huges (dalam serdamayanti dan
pengujian hipotesis. Nah, agar lebih
Hidayat, 2011:80) Wawancara
paham lagi penulis sudah
merupakan cara yang umum dan ampuh
merangkumkan di bawah ini.
untuk memahami suatu keinginan atau
kebutuhan. Wawancara merupakan Dalam penelitian ini, penulis
interaksi antar manusia. Teknik ini menggunakan metode penelitian
dimaksudkan agar peneliti mampu deskriptifkualitatif. Menurut Hadari
mengeksplorasi data dari informan yang Nawawi (2003;60), metode penelitian
bersifat nilai, makna dan deskriptif dapat diartikan sebagai
pemahamannya. prosedur pemecahan masalah yang
diselidiki dengan menggambarkan atau
3. Dokumentasi Menurut Moleong
melukiskan keadaan subjek-subjek
(dalam Serdamayanti dan Hidayat,
penelitian (seseorang, lembaga
2011:86) Dokumentasi adalah catatan
masyarakat dan sebagainya),
tertulis yang isinya merupakan setiap
berdasarkan fakta-fakta yang nyata atau
pernyataan tertulis yang disusun oleh
sebagaimana adanya.
seseorang atau lembaga untuk
keperluan pengujian suatu peristiwa HASIL DAN PEMBAHASAN
atau menyajikan akunting.
1. Pengertian Partisipasi
TEKNIK ANALISIS DATA Kata partisipasi sering
dikaitkan dengan kegiatan-
Teknik Analisis Data adalah
kegiatan yang berhubungan
suatu metode atau cara untuk mengolah
dengan pembangunan,
sebuah data menjadi informasi sehingga
pengambilan keputusan,
karakteristik data tersebut menjadi
kebijakan dan pelayanan
mudah untuk dipahami dan juga
pemerintah. Partisipasi itu
bermanfaat untuk menemukan solusi
memiliki arti yang penting dalam
kegiatan pembangunan, dimana terjadi karena beberapa sebab,
pembangunan itu bertujuan antara lain :
untuk memenuhi kebutuhan a. Pembangunan hanya
yang diinginkn oleh masyarakat. menguntungkan segolongan kecil
Pentingnya partisipasi masyarakat dan tidak
masyarakat dalam menguntungkan rakyat banyak.
penyelemggaraan pemerintahan, b. Pembangunan, meskipun
sebagaimana yang dikemukakan dimaksudkn menguntungkan
oleh Kaho (dalam Dirjen PMD rakyat banyak, tetapi rakyat
Depdagri, 2008 : 264) bahwa; kurang memahami maksud itu.
partisipasi masyarakat c. Pembangunan dimaksudkan
merupakan salah satu faktor untuk menguntungkan rakyat
yang menentukan kebeerhasilan dan rakyat memahaminya, tetapi
pembangunan, disamping faktor- cara pelaksanaannya tidak sesuai
faktor lain, seperti tenaga dengan pemahaman mereka.
terlatih, biaya, informasi, d. Pembangunan dipahami kan
peralatan, dan kewengangan menguntungkan rakyat, tetapi
yang sah. Menurut Irene sejak semula rakat tidak
(2015:50) partisipasi merupakan diikutsertakan. Keikutsertaan
keterlibatan mental dan emosi masyarakat adalah sangat
dari seseorang didalam situasi penting didalam keseluruhan
kelompok yang mendorong proses pembangunan. Partisipasi
mereka untuk menyokong masyarakat dalam program
kepada pencapaian tujuan pada pemberdayaan selayaknya
tujuan kelompok tersebut dan mencakup keseluruhan proses
ikut bertanggungjawab terhadap mulai dari awal sampai tahap
kelompoknya. Partisipasi akhir. Oleh karena itu, T. Ndraha
masyarakat menjadi hal penting (1990 : 52) mengatakan bahwa
dalam mencapai keberhasilan partisipasi pubpik dapat terjadi
dan keberlanjutan program pada empat jenjang, yaitu :
pembangunan. Partisipasi berarti 1. Partisipasi dalam proses
keikutsertaan seseorang atau pembentukan keputusan.
kelompok masyarakat dalam 2. Partisipasi dalam pelaksanaan
suatu kegiatan secara sadar. 3. Partisipasi dam pemanfaatan
Menurut T. Ndraha (1990: 34) hasil
partisipasi sebagai pengambilan 4. Partisipasi dalam evaluasi
bagian dalam kegiatan bersama Konsep ini memberikan makna
dalam pencapaian hasil dari bahwa masyarakat akan
program pembangunan yang berpartisipasi secara sukarela
tidak mencapai sasaran karena apabila mereka dilibatkan sejak
kurangnya partisipasi awal dalam proses pembangunan
masyarakat. Keadaan ini dapat melalui program pemberdayaan.
Adapun bentuk-bentuk
partisipasi yang diberikan Menurut Efendi (dalam
masyarakat dalam tahap Irene, 2015:58) partisipasi dapat
pembangunan menurut Ericson dibagi menjadi partisipasi
(dalam Slamet, 1994:89), yaitu : vertikal dan partisipasi
1. Partisipasi dalam tahap horizontal.
perencanaan (idea planning 1. Partisipasi vertikal Disebut
stage). Partisipasi pada tahap ini partisipasi vertikal karena terjadi
maksudnya adalah pelibatan dalam bentuk kondisi tertentu
seseorang pada tahap masyarakat terlibat atau
penyusunan rencana dan strategi mengambil bagian dalam suatu
dalam penyusunan kepanitiaan program pihak lain, dalam
dan anggaran pada suatu hubungan dimana masyarakat
kegiatan / proyek. masyarakat berada sebagai status bawahan,
berpartisipasi dengan pengikut atau klien
memberikan usulan, saran dan 2. Partisipasi horizontal
kritik melalui pertemuan- Masyarakat mempunyai prakasa
pertemuan yang diadakan dimana setiap anggota atau
artisipasi dalam tahap kelompok masyarakat
pelaksanaan (implementation berpartisipasi horizontal satu
stage). dengan yang lainnya. Partisiipasi
2. Partisipasi pada tahap ini semacam ini merupakan tanda
maksudnya adalah pelibatan permulaan tumbuhnya
seseorang pada tahap masyarakat yang mampu
pelksanaan pekerjaan suatu berkembang secara mandiri.
kegiatan/ proyek. Masyarakat Berbeda dengan pendapatnya
dapat memberikan bantuan Basrowi (dalam Irene, 2015:58)
tenaga, uang ataupun materia / yang mengatakan bahwa
barang serta ide-ide sebagai partisipasi masyarakat dapat
salah satu wujud partisipasi pada dilihat dan dibedakan menjadi
pekerjaan tersebut. dua, yaitu :
3. Partisipasi dalam pemanfaatan 1. Partisipasi non fisik, adalah
(utilization stage). Partisipasi keikutsertaan masyarakat dalam
pada tahap ini maksudnya adalah menentukan arah, pendidikan
pelibatan seseorang pada tahap nasional dan meratanya animo
pemanfaatan suatu pekerjaan/ masyarakat untuk menuntut
proyek setelah proyek tersebut ilmu melalui pendidikan, sehingg
selesai dikerjakan. Partisipasi pemerintah tidak akan kesulitan
masyarakat pada tahap ini mengarahkan rakyat untuk
berupa tenaga dan uang untuk bersekolah.
mengoprasikan dan memelihara 2. Partisipasi fisik, adalah
proyek yyang telah dibangun. partisipasi masyarakat dalam
2. Bentuk-Bentuk Partisipasi bentuk menyelenggarakan
usaha-usaha pendidikan, seperti
mendirikan dan pemerintah dalam
meyelenggarakan usaha sekolah, kedudukannya sebagai fokus
meyelenggarakan usaha-usaha atau sumber utama
beasiswa, membantu pemerintah pembangunan
membangun gedung-gedung 3. Partisipasi dalam pengambilan
untuk msyarakat, dan manfaat Partisipasi jenis ini tidak
menyelenggarakan usaha-uasaha terlepas dari kualitas maupun
perpustakaan berupa buku atau kuantitas dari hasil pelaksanaan
bentuk bantuan lainnya. program yang bisa dicapai. Dari
3. Macam-Macam Partisipasi segi kuantitas, kebeerhasilan
Masyarakat suatu program akan ditandai
Menurut Cohen dan dengan adanya peningkatan
Uphoff (dalam Irene, 2015:61), output. Sedangkan dari segi
partisipasi dapat dibedakan kualitas dapat dilihat seberapa
menjadi empat jenis, yaitu : besar prosentase keberhasilan
1. Partisipasi dalam pengambilan program yang dilaksanakan,
keputusan Partisipasi jenis ini apakah sesuai dengan target
berkaitan dengan penentuan yang telah ditetapkan atau tidak.
alternatif dengan masyarakat 4. Partisipasi dalam evaluasi
untuk menuju kata sepakat Partisipasi jenis ini berkaitan
tentang berbagai gagasan yang dengan masalah pelaksanaan
menyangkut kepentingan program secara menyeluruh.
bersama. Partisipasi jenis ini Partisipasi ini bertujuan untuk
sangat penting karena mengetahui apakah pelaksanaan
masyarakat menuntut ikut program telah sesuai dengan
menentukan arah dan orientasi rencana yang ditetapkan atau
pembangunan. Adapun wujud ada penyimpangan.
partisipasi dalam pengambilan 4. Faktor-faktor yang
keputusan ini bisa bermacam- mempengaruhi partisipasi
macam seperti: hadir rapat, masyarakat
diskusi, sumbangan pemikiran, Menurut Slamet
tanggapan atau penolakan (1993:97), Faktor-faktor internal
terhadap program yang yang mempengaruhi partisipasi
ditawarkan. masyarakat adalah:
2. Partisipasi dalam pelaksanaan 1. Jenis kelamin Partisipasi yang
Partisipasi jenis ini merupakan diberikan oleh seorang pria dan
lanjutan dari rencana yang telah wanita dalam pembangunan
disepakati sebelumnya, baik yang adalah berbeda. Hal ini
berkaitan dengan perencanaan, disebabkan oleh adanya sistem
pelaksanaan, maupun tujuan. pelapisan sosial yang terbentuk
Dalam pelaksanaan program dalam masyarakat yang
sangat dibutuhkan keterlibatan membedakan kedudukan dan
berbagai unsur, khususnya derajat, hal ini akan
menimbulkan perbedaan- bentuk serta tata cara partisipasi
perbedaan hak dan kewajiabna yang dapat diberikan. Faktor
antara pria dan wanita. Menurut pendidikan dianggap penting,
Soedarno et.al (1992) (dalam karena dengan pendidikan yang
Yulianti, 2000:34), bahwa dalam diperoleh, seseorang lebih
sistem pelapisan atas dasar mudah berkomunikasi dengan
seksualitas ini, golongan pria orang luar dan cepat tanggap
memiliki hak istimewa terhadap inovasi (Litwin dalam
dibandingkan golongan wanita. Yulianti, 2000:34)
Dengan demikian 4. Tingkat penghasilan Menurut
kecenderungannya bahwa Barros (dalam Yulianti, 2000:34)
kelompok pria akan lebih banyak bahwa penduduk yang lebih kaya
berpartisipasi. kebanyakan membayar
2. Usia Perbedaan usia akan pengeluaran secara tunai dan
mempengaruhi tingkat jarang melakukan kerja fisik
partisipasi masyarakat. Dalam secra sendiri. Sementara
masyarakat terdapat perbedaan penduduk yang berpenghasilan
kedudukan dan derajat atas pas-pasan cenderung
dasar senioritas, sehingga akan berpartisipasi dalam hal tenaga.
memunculkan golongan tua dan 5. Mata pencaharian Hal ini
golongan muda yang berbeda- berkaitan dengan tingkat
beda dalam hal-hal tertentu penghasilan seseorang. Dengan
seperti, menyalurkan pendapat demikian dapat dikatakan bahwa
dan mengambil keputusan, mata pencaharian dapat
menurut Soedarno et.al (1992) mempengaruhi partisipasi
(dalam Yulianti, 2000:34). masyarakat dlam pembangunan.
Sedangkan Slamet (1994:142) Hal ini disebabkan pekerjaan
mengatakan bahwa usia akan berpengaruh terhadap
berpengaruh pada keaktifan waktu luang seseorang untuk
seseorang untuk berpartisipasi. terlibat dalam pembangunan,
Oleh karenanya golongan tua misalnya dalam hal menghadiri
dianggap lebih berpengalaman pertemuan, kerjabakti dan lain-
sehingga akan lebih banyak lain.
memberikan pendapat dalam hal 5. Fungsi dan Manfaat partisipasi
menetapkan keputusan. Menurut Carter (dalam
3. Tingkat pendidikan Salah satu Santoso, 2005:2) menyebutkan
faktor yang mempengaruhi bahwa fungsi dari partisipasi
tingkat pengetahuan adalah masyarakat adalah :
tingkat pendidikan. Semakin 1. Partisipasi masyarakat sebagai
tinggi latar belakang suatu kebijakan
pendidikannya, tentunya 2. Partisipasi masyarakat sebagai
mempunyai pengetahuan yang strategi
luas tentang pembangunan dan
3. Partisipasi masyarakat sebagai partisipasi masyarakat dalam
alat komunikasi pengambilan keputusan
4. Partisipasi masyarakat sebagai sehingga masyarakat akan
alat penyelesaian sengketa selalu diikut sertakan atau
5. Partisipasi masyarakat sebagai dilibatkan dalam suatu
terapi. Adapun manfaat dari diskusi ataupun rapat. Hal ini
partisipasi masyarakat adalah : dikarenakan bahwa setiap
1. Menuju masyarakat yang lebih pembangunan akan berhasil
bertanggungjawab jika ada partisipasi dan
2. Meningkatkan proses belajar dukungan sepenuhnya dari
3. Meneliminir perasaan terasing masyarakat. Pembangunan
4. Menimbulkan dukungan dan akan berjalan dengan lancar
penerimaan dari rencana apabila masyarakat dari sejak
pemerintah rencana awal pengambilan
5. Menciptakan kesadaran politik keputusan telah dilibatkan
6. Keputusan dari hasil dan diikutserakan dalam
partisipasi mencerminkan proses pembangunan.
kebutuhan dan kepentingan masyarakat harus ada
masyarakat keinginan untuk mengikuti
7. Menjadi sumber dari informasi atau mengambil bagian dalam
yang berguna merupakan kegiatan pembangunan.
komitmen sistem demokrasi. Dengan adanya keinginan
Hasil penelitian dan tersebut sehingga masyarakat
pembahasan tentang partisipasi dapat ikut serta dalam
masyarakat dalam pembangunan mengambil keputusan demi
Desa Suakmerta Kecamatan terwujudnya perubahan dan
Rawamerta Kabupaten perbaikan yang sesuai
Karawang adalah: dengan planning atau
1. Partisipasi Masyarakat rencana awal. Pada tahap
dalam pengambilan pengambilan keputusan di
keputusan pembangunan Desa Sukamerta yaitu dengan
Desa Sukamerta diadakannya rapat desa yang
Kecamatan Rawamerta dilaksanakan seminggu sekali
Kabupaten Karawang pada acara rapat minggon
Pengambilan keputusan desa yaitu setiap hari rabu.
merupakan langkah yang Berbagai permasalahan dan
paling utama dalam rencana-rencana program
memberikan sebuah pemerintah khususnya
kebijakan yang dilakukan pemerintah Desa Sukamerta
oleh pihak-pihak terkait di bicarakan dalam rapat
denga memberikan peluang minggon tersebut termasuk
yang maksimal terhadap didalamnya masalah
masyarakat. Pentingnya pembangunan. Hasil
wawancara dilapangan sebagai hasil dari keputusan
tentang partisipasi dapat berjalan sesuai dengan
masyarakat dalam perencanaan. Dalam program
pengambilan keputusan pembangunan desa,
bahwa di Desa Sukamerta pemerintah desa harus
selalu melibatkan dan mengikutsertakan
mengikutsertakan masyarakat, karena
masyarakat dalam setiap masyarakat bukan hanya
pengambilan keputusan dapat menikmati hasil
sampai terciptanya pembangunan saja, akan
kemufakatan dari mulai tahap tetapi masyarakat pun ikut
perencanaan, tahap realisasi terlibat dalam prosses
program dan evaluasinya. pelaksanaan pembangunan.
2. Partisipasi Masyarakat Hal ini diharapkan agar
dalam pelaksanan masyarakat dapat
pembangunan Desa mengetahui bagaimana
Sukamerta Kecamatan pelaksanaan pembangunan
Rawamerta Kabupaten yang telah direncanakan
Karawang dapat berhasil sesuai target
Pelaksanaan adalah atau tidak. Disamping itu,
suatu tindakan dari sebuah agar terciptanya suasana
rencana yang telah disusun kebersamaan dan
secara matang dan terperinci. keterbukaan, sehingga
Menurut Koentjaraningrat (I berharap agar pembangunan
Nyoman, 2010:55) yang sudah direalisasikan
mengemukakan bahwa dalam dapat di pertahankan dan
pelaksanaan proyek-proyek ditingkatkan. Hasil
pembngunan mmasyarakat wawancara dilapangan
dapat diajak untuk tentang partisipasi
berpartisipasi dengan jalan masyarakat dalam
menyumbangkan tenaga. pelaksanaan pembangunan di
Partisipasi masyarakat Desa Sukamerta, bahwa
seringkali dianggap sebagai masyarakat selalu dilibatkan
bagian yang tidak terlepas dalam pelaksanaan
dari upaya pemberdayaan pembangunan. Hal ini
masyarakat. Partisipasi dimaksudkan agar
masyarakat dalam masyarakat mengetahui
pelaksanaan pembangunan bagaiman proses pelaksanaan
ini harus melibatkan semua pembangunan,
pihak, harus bekerjasama dan tanggungjawab pemerintah
bertanggungjawab agar desa dan keterbukaan,
semua tujun yang telah sehingga akan dapat
direncanakan dan disepakati meminimalisir berbagai
masalah yang akan timbul bekerjasama didalamnya.
dimasyarakat khususnya Oleh karenanya, pemerintah
uang berkaitan dengan desa harus menkaji ulang
programprogram siapa saja orang-orang yang
pembangunan. Pada akhirnya harus menikmati hasil-hasil
masyarakatpun lebih percaya pembangunan tersebut.
dan dapat mengevaluasinya Berdasarkan hasil
secara lebih terbuka dan wawancara dilapangan
akuntabel. tentang partisipasi
3. Partisipasi Masyarakat masyarakat dalam
dalam pengambilan pengambilan manfaat
manfaat pembangunan pembangunan di Desa
Desa Sukamerta Sukamerta menunjukkan
Kecamatan Rawamerta bahwa sebagian masyarakat
Kabupaten Karawang dapat menikmati dan
Partisipasi dalam merasakan hasil dan manfaat
pengambilan manfaat tidak dari pembangunan desanya.
terlepas dari kualitas dan 4. Partisipasi Masyarakat
kuantitas hasil pelaksanaan dalam evalusi
pembangunan yang bisa pembangunan Desa
dicapai. dari segi kualitas Sukamerta Kecamatan
keberhasilan suatu program Rawamerta Kabupaten
akan ditandai dengan adanya Karawang
peningkatan output, Salah satu fungsi
sedangkan dari segi kuantitas manajemen adalah evaluasi.
dapat dilihat dari seberapa Evaluasi merupakan
besar prosentase rangkaian kegiatan dan
keberhasailan program yang berusaha untuk mengetahui
dilaksanakan apakah sesuai efektif dan efesiensi dari
dengan target yang teah suatu rencana program dan
ditetapakan atau tidak. sekaligus untuk mengukur
Masyarakat dapat mengambil secara objektif berbagai hasil
manfaat dari hasil pelaksanaan kegiatan dengan
pembangunan desa yang ukuran-ukuran yang dapat
telah ditetapkan, oleh karean diterima oleh pihak-pihak
itu masyarakat harus ikut yang mendukung atau tidak
andil dalam setiap rencana mendukung suatu rencana.
yang telah dibuat oleh Evaluasi adalah upaya untuk
pemerintah. Pengambilan mendokumentasikan dan
manfaat dalam pembangunan melakukan penilaian tentang
ini harus disalurkan dan apa yang terjadi dan juga
dirasakan oleh orang-orang mengapa hal itu terjadi dan
yang ikut berpartisipasi dan juga untuk mengetahui
faktor-faktor yang pada tahap evaluasi. Dalam
berpengaruh terhadap program pembangunan desa
keadaan tersebut. Dengan pada tahap evaluasi, hal ini
kata lain evaluasi adalah untuk mengukur dan
upaya untuk mengetahui memberi nilai secara objektif
apakah ada hubungan antara dalam pencapaian hasil-hasil
program yang dilaksanakan yang telah direncanakan
dengan hasil yang dicapai sebelumnya. Hasil-hasil
serta faktor-faktor yang evaluasi tersebut akan
mempengaruhinya (Bryant menjadi sangat penting pada
dan White, 1987). Evaluasi proses akhir dari program
adalah rangkaian kegiatan pembangunan desa tersebut.
membandingkan antara relasi Evaluasi program
masukan (input), keluaran dimaksudkan agar semua
(output) dan hasil (outcome) pihak yang terlibat dalam
terhadap rencana dan pelaksanaan program
standar. Keberhasilan suatu tersebut meras ikut
pembangunan pada dasarnya bertanggungjawab terhadap
sangat ditentukan oleh keberhasilan program yang
partisipasi masyarakat, baik masyarakat rumuskan jika
dalam pemberian input, program tersebut sudah
pelaksanaan, pemantauan dilaksanakan. Berdasarkan
serta evaluasi dan hasil wawancara dilapangan
pemanfaatan hasil-hasil tentang partisipasi
pembangunan. Oleh karena masyarakat dalam tahap
itu, peran serta aktif setiap evaluasi pembangunan di
individu dalam masyarakat Desa Sukamerta menyatakan
penerima manfaat akan bahwa masyarakat
sangat menentukan (perwakilan masyarakat)
keberhasilan perencanaan sepenuhnya diikutsertakan
program. Sosialisasi dalam evaluasi hasil-hasil
merupakan langkah awal pembangunan, sehingga
pemberian informasi masyarakat merasa puas dan
terhadap masyarakat, agar akhirnya secara bersama-
masyarakat mengerti dan sama ikut bertanggungjawab
memahami bagaimana cara dalam melestarikan
melaksanakan program pembangunan yang telah
pembangunan dengan baik direalisasikan sambil
agar mencapai keberhasilan merancang berbagai program
dari mulai tahap pengambilan pembangunan desa pada
keputusan, tahap tahap berikutnya.
pelaksanaan, tahap
KESIMPULAN
pengambilan manfaat sampai
Berdasarkan hasil penelitian 1. Pemerintah desa harus lebih
dilapangan tentang partisipasi sering lagi melibatkan dan
masyarakat dalam pembangunan Desa mengikutsertakan masyarakat dalam
Sukamerta Kecamatan Rawamerta setiap pengambilan keputusan seperi
Kabupaten Karawang, peneliti dapat melalui forum-forum rapat dan lain-lain
menyimpulkan sebagai berikut :
2. Pemerintah desa terus
1. Tahap pengambilan keputusan mengoptimalkan pemberian informasi
Partisipasi masyarakat dalam kepada masyarakat dalam hal
pengambilan keputusan pembangunan pelaksanaan pembangunan desa
Desa Sukamerta sudah dilaksanakan
3. Masyarakat harus lebih bisa
dengan mengikutsertakan masyarakat
memanfaatkan hasil-hasil pembangunan
dan bekerjasama dengan masyarakat
termasuk melestarikan dan ikut
dalam pengambilan keputusan sampai
bertanggungjawab 4. Pemerintah desa
terciptanya kata mufakat.
harus terus mempertahankan dan
2. Tahap Pelaksanaan Partisipasi meningkatkan partisipasi masyarakat
masyarakat dalam pelaksanaan dalam evaluasi pembangunan, sehingga
pembangunan Desa Sukamerta sudah masyarakat lebih puas.
berjalan dengan cukup baik dengan
DAFTAR PUSTAKA
melibatkan masyarakat, sehingga
masyarakat merasa puas dengan kinerja Dwiningrum, Siti Irene Astuti,
pemerintah desa. 2015, Desentralisai dan Partisipasi
Masyarakat dalam Pendidikan,
3. Tahap Pengambilan manfaat
Yogyakarta, Pustaka Pelajar
Partisipasi masyarakat dalam
pengambilan manfaat pembangunan Ndraha, Taliziduhu, 1990,
Desa Sukamerta dapat merasakan dan Pembangunan Masyarakat,
menikmati manfaat pembangunan Mempersiapkan Masyarakat Tinggal
secara maksimal Landas, Jakarta, Rineka Cipta

4. Tahap evaluasi Partisipasi _____________, 2011, Kybernology


masyarakat dalam evaluasi (Ilmu Pemerintahan Baru) I, Jakarta,
pembangunan Desa Sukamerta di Rineka Cipta Santoso, 2005, Partisipasi,
libatkan sepenuhnya, sehingga Komunikasi, Persuasi dan Disiplin
masyarakat merasa puas dan menaruh dalam Pembangunan Nasional,
kepercayaaan terhadap pemerintah Bandung, Alumni
desa.
Sedarmayanti, dan Hidayat,
SARAN 2011, Metodologi Penelitian, Bandung,
Mandala Maju Slamet, 1994,
Berdasarkan simpulan diatas,
Pembangunan Masyarakat Berwawasan
peneliti dapat memberikan saran-saran
Partisipasi, Surakarta, Sebelas Maret
sebagai berikut :
University Press
Sugiyono, 2012, Memahami
Penelitian Kualitatif, bandung, CV.
Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai