KESEHATAN MENTAL
Oleh
FAKULTAS PSIKOLOGI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010
PENDAHULUAN
Penyakit hati yang melanda manusia yang tidak beragama akan senantiasa
menghantui mereka sehingga mereka akan mudah putus asa. Oleh karena itu
orang yang tidak beragama ketika mendapatkan persolan hidup mereka akan
mudah putus asa dan akhirnya mereka akan melakukan penyimpangan atau
tingkah laku yang tidak sesuai dengan norma atau ajaran agama.
3
BAB II
PEMBAHASAN
5
yang paling puncak, yaitu :
1. Kebutuhan Fisiologis, ialah kebutuhan dasar untuk hidup seperti makan,
minum, istirahat dan sebagainya.
2. Kebutuhan akan rasa aman yang mendorong manusia untuk bebas dari rasa
takut dan cemas. Kebutuhan ini dimanifestasikan dalam bentuk tempat tinggal
yang permanen, dimana mereka bisa memanfaatkan tempat ini sebagai tempat
perlindungan terhadap segala macam bahaya yang mengancamnya.
3. Kebutuan akan rasa kasih sayang, antara lain berupa pemenuhan hubungan
antar manusia. Manusia membutuhkan saling perhatian dan keintiman dalam
pergaulan hidup.
4. Kebutuhan akan harga diri. Kebutuhan ini dimanifestasikan manusia dalam
bentuk aktualisasi diri antara lain dengan berbuat sesuatu yang berguna, serta
dalam tahap ini manusia ingin agar buah pikirannya dihargai oleh orang lain.
7
Orang yang merasa kurang aman, akan berusaha mencari
perlindungan dari orang yang disangkanya akan dapat
menolongnya, yaitu orang yang berkuasa. Mengingat
kebutuhan jiwa akan rasa aman itu, maka perlu adanya
kepercayaan kepada Tuhan, yang akan memberikan ketenangan
jiwa. Kepercayaan tersebut akan menghindarkan orang dari
perbuatan-perbuatan kejam, keji dan penyelewengan, sehingga
ia akan terhindar dari gangguan jiwa.
3. Kebutuhan akan rasa harga diri. Setiap orang baik anak kecil,
orang dewasa maupun orang tua membutuhkan rasa harga diri,
ingin dihargai dan diperhatikan. Rasa kurang mendapat
penghargaan itu adalah sangat sakit. Maka yang merasa kurang
dihargai, dihina atau dipandang rendah oleh orang lain, akan
berusaha mencari jalan untuk mempertahankan harga dirinya.
Apabila orang yang merasa akurang mendapat penghargaan itu
tidak percaya kepada Tuhan, makan akan dicarinyalah
penghargaan itu dengan caranya sendiri, mungkin dengan
memfitnah orang lain, mengadu-domba, menghina bahkan
mungkin pula dengan melakukan perbuatan-perbuatan agresif
terhadap orang yang disangkanya menghinanya. Bagi orang
yang percaya kepada Tuhan, persoalannyan lain. Walaupun
dalam kehidupan sehari-hari ia kurang mendapat penghargaan
dari orang lain, ia tidak akan sampai kehilangan harga diri sama
sekali, karena masih ada Tuhan yang dapat memberikan
imbangan atau kompensasi dari perasaan berharga itu.
4. Kebutuhan akan rasa bebas. Kebutuhan akan rasa bebas, tidak
terikat atau terhalang oleh kungkungan-kungkungan dan ikatan-
ikatan tertentu, juga salah satu kebutuhan jiwa yang terpokok
dalam hidup manusia. Dasar-dasar pokok kesehatan mental
menuntut agar tiap orang dapat merasa bebas mengungkapkan
apa yang terasa dan bebas berusaha mencapai yang diinginya.
5. Kebutuhan akan rasa sukses. Rasa sukses/berhasil, juga
termasuk kebutuhan jiwa yang terpokok dalam hidup. Orang
harus merasa bahwa ia berhasil dalam hidupnya, baik ia sebagai
ibu, ingin merasa menjadi ibu yang sukses, sebagai bapak,
sebagai istri/suami, bahkan sebagai anakpun. Selanjutnya orang
ingin merasa sukses dalam usaha-usahanya. Apabila orang
sering mengalami kegagalan dalam hidupnya, mungkin ia akan
menjadi putus asa, hilang kepercayaan kepada diri dan
selanjutnya akan takut menghadapi kesukaran apapun dalam
hidup, karena sebelum menghadapi kesukaran itu, sudah
terbayang olehnya kegagalan lebih dahulu. Tetapi jika percaya
kepada Tuhan dan meyakini bahwa Tuhan mempunyai takdir
yang harus dipercayai oleh manusia, kegagalannya tidak akan
membawanya kepada rasa putus asa, pesimis, panik atau
bingung, karena ia tahu bahwa Tuhan melarangnya berputus
asa. Rahmat Tuhan akan tetap dilimpahkan-Nya. Mungkin
sekarang ia gagal, tetapi siapa tahu ada hikmahnya oleh Tuhan,
dimana kegagalannya itu barangkali akan membawa nikmat
baginya kelak.
6. Kebutuhan akan rasa tahu (mengenal). Bagi orang yang
percaya kepada Tuhan, hal ini tidak akan menyebabkannya
gelisah. Dia tahu bahwa pengetahuan manusia itu terbatas, yang
serba tau hanyalah Tuhan. Bagi orang yang kuranng
keprcayaannya kepada Tuhan, ketidak pengertiannya tentang
segala persoalan tentang kematian itu akan menyebabkannya
kegoncangan jiwa dan penderitaan, yang barangkali dapat
menyebabkannya menderita seumur hidup.
9
makhluk hidup yang lain.
b. Agama adalah penolong dalam kesukaran. Sikap dan cara orang
menghadapi kesukaran itu berbeda-beda antara satu dengan yang
lainnya, sesuai dengan kepribadian dan kepercayaan terhadap
lingkungannya. Apabila kepribadiannya cukup sehat dan
lingkungan tempat hidupnya menyokong dan memberikan rasa
aman kepadanya, maka kesukaran itu akan kurang terasa olehnya,
sehingga ia tidak akan panik olehnya. Begitu juga sebaliknya.
c. Agama menentramkan batin. Bagi jiwa yang gelisah, agama akan
memberi jalan dan siraman penenang hati.
11
melakukan sesuatu yang membuat dirinya mengecil dari orang lain,
penuhkeraguan ketika memutuskan sesuatu permasalahan, mereka akan terbawa
jauh dari kenyataan hidup yang sebenarnya. Dan orang yang seperti ini tidak akan
mengalami kemajuan sama sekali baik dari sisi keagamaan maupun dari sisi
sosialnya. Jika seseorang berada dalam keadaan normal, seimbang, hormon dan
kimiawinya, maka ia akan selalu berada dalam keadaan aman. Perubahan yang
terjadi dalam kejiwaan ini disebut dengan spektrum hidup.
Barangkali hubungan antara kejiwaan dan agama dalam kaitannya dengan
hubungan antara agama sebagai keyakinan dan kesehatan jiwa, terletak pada sikap
peyerahan diri seseorang terhadap sesuatu kekuasaan Yang Maha Tinggi. Sikap
pasrah yang semacam ini diduga akan memberi sikap positif seperti rasa bahagia,
rasa aman, senang, puas, sukses, merasa dicintai. Sikap yang demikian merupakan
bagian dari kebutuhan mendasar manusia yang harus dipenuhi sebagai makhluk
yang ber-Tuhan. Maka kondisi yang seperti ini akan membawa manusia dalam
keadaan yang tenang dan normal sehingga manusia dapat melaksanakan aktivitas
keseharian mereka dengan penuh rasa percaya diri dan merasakan ketenangan
dalam diri mereka karena sebagian dari kebutuhan dasar mereka sudah terpenuhi.
Ketika kebutuhan dasar mereka belum terpenuhi, maka manusia akan merasa
cemas, khawatir, ragu-ragu dan tidak merasakan ketenagan dalam hidupnya
sehingga ketika mereka beraktivitas mereka tidak akan maksimal dan hasil yang
mereka peroleh pun tidak akan memuaskan.
Adapun makna hidup adalah segala hal yang mampu memberikan nilai
khusus bagi seseorang yang bila dipenuhi akan mejadikan hidupnya berharga dan
akhirnya akan menimbulkan penghayatan bahagian dalam dirinya.
8. TERAPI KEAGAMAAN
Seseorang yang tidak merasa aman, tenang serta tentram dalam hatinya
adalah orang yang sakit rohani atau mentalnya. Setiap manusia mempunyai
kebutuhan-kebutuhan dasar yang diperlukan untuk melangsungkan kehidupan
mereka secara lancar. Kebutuhan tersebut dapat berupa kebutuhan jasmani dan
kebutuhan rohani atau juga kebutuhan sosial. Jika kebutuhan tersebut tidak
terpenuhi, maka manusia akan menyesuaikan diri dengan kenyataan yang ada
bahwa mereka harus berusaha lebih keras lagi untuk memenuhi kekurangan dari
kebutuhan mereka, sehingga segala macam cara mereka lakukan guna
terpenuhinya kebutuhan tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari tak jarang dijumpai bahwa seseorang tidak
mampu untuk menahan keinginan bagi seseorang yang ingin memenuhi
kebutuhan dirinya atau ketika seseorang terhimput oleh persoalan ekonomi, maka
13
dalam diri mereka akan terjadi adanya konflik dalam batin mereka yang
memerlukan pengobatan atau penyelesaian dengan cepat. Ketika konflik yang
dihadapinya tidak segera diselesaikan, maka batin akan merasa berat untuk
menanggungnya sehingga akan bertambah parah permasalahan yang
ditanggungnya. Pertentangan ini akan menimbulkan ketidakseimbangan dalam
kehidupan rohani, yang dalam kesehatan mental dikenal dengan kekusutan rohani.
Usaha penanggulangan kekusutan rohani atau mental ini sebenarnya dapat
dilakukan sejak dini oleh penderita. Dengan mencari cara yang tepat untuk
menyesuaikan diri dengan memilih norma-norma moral, maka kekusutan mental
akan terselesaikan. Norma-norma moral yang positif termasuk ajaran dari pada
agama.
KESIMPULAN
Manusia adalah makhluk yang tidak bisa dipisahkan dari orang lain oleh
karena itu kita membutuhkan mereka untuk melangsungkan kehidupan kita
dengan lancar. Untuk memenuhi kebutuhan itu manusia harus bekerja keras
sehingga kebutuhan mereka dapat terpenuhi baik kebutuhan primer maupun
sekunder. Ketika kebutuhan mereka tidak terpenuhi secara wajar, maka akan
timbul konflik dlam dirinya sehingga mengakibatkan jiwa mereka akan
tergoncang dan memerlukan penanganan secepatnya.
Untuk menangani penyakit yang berhubungan dengan mental ini banyak
yang menggunakan cara pengobatan tradisional dan modern. Akan tetapi dari
berbagai kasus yang ada justru banyak penderita kejiwaan yang disembuhkan
dengan pendekatan agama atau kepercayaan. Hal ini membuktikan bahwa
manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang ber-Tuhan dan akan kembali ke-
Tuhan pada suatu saat. Sehingga ketika mereka terhimpit permasalahan batin
mereka akan lari kepada agama dan menemukan jawaban dari permasalahan yang
mereka hadapi.
Al-Quran berfungsi sebagai As-Syifa atau obat untuk menyembuhkan
penyakit fisik maupun rohani. Dalam Al-Quran banyak sekali yang menjelaskan
tentang kesehatan. Ketenangan jiwa dapat dicapai dengan zikir (mengingat) Allah.
Rasa taqwa dan perbuatan baik adalah metode pencegahan dari rasa takut dan
sedih. Dan ketika seseorang mengalami permasalahan dalam kehidupannya maka
hadapilah dengan sabar dan sholat sebagai jalan keluar dari segala macam
permasalahan dan ketika segala macam usaha telah dilakukan secara maksimal
maka serahkanlah segala macam urusan kita, hidup mati kita, sehat sakit kita
hanya kepada Allah semata karena hanya Dia – lah segala macam urusan
dikembalikan. Dan barang siapa yang menyerahkan segala urusan dunia dan
akhiratnya hanya kepada Allah, maka Allah akan memberikan hati mereka rasa
aman, tenang dan tentram sehingga mereka dapat beraktivitas dengan maksimal
sehingga mencapai hasil yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
15