Anda di halaman 1dari 19

A.

Perbedaan OSI Layer dan TCP / IP Layer

Dari gambar, dapat dilihat beberapa perbedaan OSI Layer dengan TCP/IP Layer ,
diantaranya :
 OSI Terdiri atas 7 Layer :
1. Layer 7 (Application Layer)
Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan,
mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat
pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP,
SMTP, dan NFS.
2. Layer 6 (Presentation Layer)
Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke
dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada
dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti
layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual
Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).
3. Layer 5 (Session Layer)
Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau
dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.
4. Layer 4 (Transport Layer)
Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor
urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah
diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima
dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket
yang hilang di tengah jalan.
5. Layer 3 (Network Layer)
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-
paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan
menggunakan router dan switch layer-3.
6. Layer 2 (Data Link Layer)
Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format
yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow
control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address
(MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti
hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi
level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan
lapisan Media Access Control (MAC).
7. Layer 1 (Physical Layer)
Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan,
sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring),
topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana
Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.
 TCP /IP memilki 4 Layer :
1. Application Layer
 Protokol-protokol pada layer aplikasi TCP/IP menyediakan servis-servis bagi
software-software yang berjalan pada komputer. Layer aplikasi tidak
menyediakan software itu sendiri tapi hanya menyediakan servis-servis yang bisa
dimanfaatkan oleh software yang berjalan pada komputer kita, misalnya Mozilla
Firefox yang berjalan pada komputer kita memanfaatkan protokol HTTP untuk
mengakses suatu halaman web.
 Beberapa protokol yang beroperasi pada layer ini antara lain : HTTP, FTP, POP3,
SMTP, dsb.
2. Transport Layer
 Terdiri dari 2 buah protokol utama : Transmission Control Protocol (TCP) dan
User Datagram Protocol (UDP).
 Menyediakan servis yang akan digunakan oleh Application Layer, misalnya:
HTTP software meminta TCP untuk menjamin sampainya data pada tujuan, jika
terjadi gangguan pada saat transmisi maka HTTP tidak akan melakukan apa-apa,
tapi TCP akan mengirim ulang data yang hilang dan memastikan sampainya data
pada tujuan.
3. Internet Layer
 Menyediakan fungsi IP addressing, routing dan penentuan path terbaik
 Protokol yang paling terkenal adalah protokol IP (satu2nya protokol pada layer ini
di TCP/IP.
4. Network Access Layer
 Mendefinisikan protokol-protokol dan juga hardware yang digunakan untuk
pengiriman data misalnya cabling, pemberian header dan trailer sehingga data
bisa melewati tipe-tipe network yang berbeda topologi, mentransmisi data yang
berupa bits ke jaringan, dsb.
 Protokol pada layer ini antara lain Ethernet pada jaringan LAN atau PPP pada
WAN, juga termasuk Frame Relay.
 Prinsip Kerja OSI Layer :
 Ketika data ditransfer melalui jaringan, sebelumnya data tersebut harus melewati ke-tujuh
layer dari satu terminal, mulai dari layer aplikasi sampai physical layer, kemudian di sisi
penerima, data tersebut melewati layer physical sampai aplikasi. Dari masing-masing
layer mempunyai tugas tersendiri demi kelancaran data yang akan dikirimkan. Berikut
adalah deskripsi singkat beberapa tugas dari masing-masing layer dari layer application
sampai physical.

 Prinsip Kerja TCP/IP :


 Untuk memindahkan data antara dua komputer yang berbeda dalam suatu jaringan
yang terdiri dari banyak komputer, dibutuhkan alamat tujuan dan perantara
untukmemindahkan sinyal elektronik pembentuk data secara aman dan langsung.
 Internet menggunakan protokol untuk menjamin sampainya data secara aman di
tempat tujuan.
 Saat seorang pengguna Internet mengirim sekelompok teks ke mesin lain, TCP/IP
mulai bekerja. TCP membagi teks tersebut menjadi paket-paket data kecil,
menambahkan beberapa informasi (dapat dianggap sebagai pengiriman barang),
sehingga computer penerima memastikan bahwa paket yang diterimanya tidak
mengalami kerusakan sepanjang pengiriman. IP menambahkan label yang berisikan
informasi alamat pada paket tersebut.
 Deretan paket-paket TCP/IP berjalan menuju tujuan yang sama dengan menggunakan
berbagai jalur yang berbeda. Sebuah perangkat khusus yang disebut router dipasang
di titik persimpangan antar jaringan dan memutuskan jalur mana yang paling efisien
yang menjadi langkah berikut dari sebuah paket. Router membantu mengatur arus
lalu lintas di Internet dengan membagi beban, sehingga menghindari kelebihan beban
pada suatu bagian dari sistem yang ada.
 Saat paket-paket TCP/IP tiba di tempat tujuannya, komputer akan membuka label
alamat IP lalu menggunakan daftar pengiriman yang ada pada paket TCP untuk
memeriksa apakah ada kerusakan paket yang terjadi selama pengiriman, dan
menyusun kembali paket-paket tsb menjadi susunan teks seperti aslinya. Saat
komputer penerima menemukan paket yang rusak, komputer tsb akan meminta
komputer pengirim untuk mengirim salinan baru dari paket yang rusak.
 Sebuah perangkat khusus yang disebut gateway memungkinkan beragam tipe
jaringan yang ada di horison elektronik untuk berkomunikasi dengan Internet
menggunakan TCP/IP. Gateway menerjemahkan protokol asli jaringan komputer
tersebut menjadi TCP/IP dan sebaliknya.
 Bagi seorang pemakai, Internet hadir seperti jaringan global raksasa yang tidak
terbatas, yang langsung merespon jika diminta. Komputer, gateway, router, dan
protokol yang membuat ilusi ini bekerja.

B. Fungsi Utama masing-masing Layer pada OSI Layer


1. Layer Physical
Ini adalah layer yang paling sederhana; berkaitan dengan electrical (dan optical) koneksi
antar peralatan. Data biner dikodekan dalam bentuk yang dapat ditransmisi melalui media
jaringan, sebagai contoh kabel, transceiver dan konektor yang berkaitan dengan layer
Physical. Peralatan seperti repeater, hub dan network card adalah berada pada layer ini.
2. Layer Data-link
Layer ini sedikit lebih “cerdas” dibandingkan dengan layer physical, karena menyediakan
transfer data yang lebih nyata. Sebagai penghubung antara media network dan layer
protocol yang lebih high-level, layer data link bertanggung-jawab pada paket akhir dari
data binari yang berasal dari level yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer
physical. Akan mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu network. Ethernet
(802.2 & 802.3), Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer
Data-link.
3. Layer Network
Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat
dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu
network lain. IP, Internet Protocol, umumnya digunakan untuk tugas ini. Protocol lainnya
seperti IPX, Internet Packet eXchange. Perusahaan Novell telah memprogram protokol
menjadi beberapa, seperti SPX (Sequence Packet Exchange) & NCP (Netware Core
Protocol). Protokol ini telah dimasukkan ke sistem operasi Netware. Beberapa fungsi
yang mungkin dilakukan oleh Layer Network
 Membagi aliran data biner ke paket diskrit dengan panjang tertentu
 Mendeteksi Error
 Memperbaiki error dengan mengirim ulang paket yang rusak
 Mengendalikan aliran
4. Layer Transport
Layer transport data, menggunakan protocol seperti UDP, TCP dan/atau SPX (Sequence
Packet eXchange, yang satu ini digunakan oleh NetWare, tetapi khusus untuk koneksi
berorientasi IPX). Layer transport adalah pusat dari mode-OSI. Layer ini menyediakan
transfer yang reliable dan transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan
multiplexing, kendali aliran dan pemeriksaan error serta memperbaikinya.
5. Layer Session
Layer Session, sesuai dengan namanya, sering disalah artikan sebagai prosedur logon
pada network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini menyediakan layanan ke dua
layer diatasnya, Melakukan koordinasi komunikasi antara entiti layer yang diwakilinya.
Beberapa protocol pada layer ini: NETBIOS: suatu session interface dan protocol,
dikembangkan oleh IBM, yang menyediakan layanan ke layer presentation dan layer
application. NETBEUI, (NETBIOS Extended User Interface), suatu pengembangan dari
NETBIOS yang digunakan pada produk Microsoft networking, seperti Windows NT dan
LAN Manager. ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol). PAP (Printer Access Protocol),
yang terdapat pada printer Postscript untuk akses pada jaringan AppleTalk.
6. Layer Presentation
Layer presentation dari model OSI melakukan hanya suatu fungsi tunggal: translasi dari
berbagai tipe pada syntax sistem. Sebagai contoh, suatu koneksi antara PC dan
mainframe membutuhkan konversi dari EBCDIC character-encoding format ke ASCII
dan banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Kompresi data (dan enkripsi yang
mungkin) ditangani oleh layer ini.
7. Layer Application
Layer ini adalah yang paling “cerdas”, gateway berada pada layer ini. Gateway
melakukan pekerjaan yang sama seperti sebuah router, tetapi ada perbedaan diantara
mereka. Layer Application adalah penghubung utama antara aplikasi yang berjalan pada
satu komputer dan resources network yang membutuhkan akses padanya. Layer
Application adalah layer dimana user akan beroperasi padanya, protocol seperti FTP,
telnet, SMTP, HTTP, POP3 berada pada layer Application.

C. Bentuk Format Data serta Proses-proses Encapsulasi dan Decapsulasi pada masing-
masing Layer pada OSI Layer

 Proses enkapsulasi berbeda-beda dalam tiap layernya, berikut prosesnya :


1. Awalnya data dibuat, ketika memulai proses pengiriman, data turun melalui
Application layer (layer 7) yang bertanggung jawab dalam pertukaran informasi dari
komputer ke jaringan, pada dasarnya layer ini merupakan interface antara jaringan
dengan aplikasi yang digunakan user. Dapat juga disebut bahwa layer ini berfungsi
untuk mendefinisikan request dari user.
Kemudian data diteruskan ke layer Presentation (layer 6), yang mana layer ini
bertanggung jawab dalam menentukan apakah ia perlu untuk melakukan enkripsi
terhadap request ini ataupun ke bentuk lain dari translasi data. Jika proses sudah
lengkap, selanjutnya ditambahakan informasi yang diperlukan.
Lalu di forward ke Session layer (layer 5) yang mana layer ini akan memeriksa
apakah aplikasi merequest suatu informasi dan memverifikasi layanan yang direquest
itu pada server.
Setiap informasi yang akan dilewatkan ditambahkan header setiap turun 1 layer .
Namun, pada pemrosesan layer 5, 6 dan 7 terkadang tidak diperlukan adanya header.
Ini dikarena-kan tidak ada informasi baru yang perlu diproses.
2. Sampailah data di Transport layer (layer 4), memastikan bahwa ia mempunya suatu
koneksi yang sudah tepat dengan server dan memulai proses dengan mengubah
informasi itu ke bentuk segment. Pengecekan error dan penggabungan data yang
berasal dari aplikasi yang sama dilakukan di layer transport ini serta keutuhan data di
jamin pula di sini. Terbentuk L4PDU dari proses ini.
3. Selanjutnya segment tersebut diteruskan ke Network layer (layer 3), disini diterima
segment-segment tadi dan ditambahkan alamat network untuk station yang me-
request dan alamat network untuk server yang direquest. Segment-segment tersebut
akan diubah menjadi packet-packet, Kemudian layer Network membuat header
Network, dimana didalamnya terdapat juga alamat layer Network, dan ditempatkan
L4PDU dibaliknya, dan terbentuklah L3PDU.
4. Kemudian packet-packet tadi dilewatkan ke layer Data Link (layer 2) dan paket-paket
tadi diatur dan kemudian akan dibungkus lagi ke dalam individual frame, salah satu
contoh dalam proses ini adalah memberikan alamat MAC tujuan dan MAC address
sumber yang kemudian informasi tersebut digunakan untuk membuat trailer.
Dikarenakan suatu paket dapat dikirimkan melalui banyak sekali perangkat dan
router, disinilah peran MAC Address dalam mengirimkan paket antara satu router dan
router lainnya.  Kemudian akan ditransmisikan ke media. Seluruh informasi yanng
ditambahkan oleh tiap layer sebelumnya (sebagai suatu actual file request) harus
cocok ke dalam ukuran 46-1500 byte data field pada frame ethernet. Data link layer
bertanggung jawab untuk mengirimkan frame menurut topologi yang digunakan.
Terbentuklah L2PDU pada proses ini.
5. Terakhir, sampailah data di layer Physical (layer 1), informasi akan dibawa dari
source menuju destination. Karena Physical layer tidak mengenal frame, ia akan
melewatkan informasi itu ke bentuk bits. Tidak terjadi penambahan header pada layer
ini. Layer Physical ini berhubungan dengan perangkat keras. Akhirnya bit-bit tersebut
nantinya akan disinkronisasi dan kemudian diubah menjadi sinyal listrik yang berupa
tinggi rendahnya tegangan dan selanjutnya ditransmisikan melalui media. Misalnya
dari kabel ke tujuan, hal ini sesuai dengan karakteristik lapisan Physical layer yang
menentukan rangkaian kejadian dimana arus bit berpindah melalui medium fisik.

 
Pada tiap layer terdapat LxPDU (Layer N Protocol Data Unit), dimana merupakan bentuk
dari byte pada header-trailer pada data. PDU merupakan proses-proses pada setiap layer
dari model OSI. Pada tiap-tiap layer juga terbentuk bentukan baru, pada layer 2 PDU
termasuk header dan trailer disebut bentukan frame. Pada layer 3 disebut paket (packet).
Sedangkan pada layer 4 disebut segmen (segment).

Setelah dilakukan proses enkapsulasi, lalu dikirimkan ke server dan server akan
melakukan proses tadi secara terbalik, yaitu dari Physical layer ke Application layer,
proses ini disebut dekapsulasi. Jika pada enkapsulasi dilakukan pembungkusan, maka
pada dekapsulasi akan melakukan pembukaan dari bungkus-bungkus tadi melalui layer-
layer nya.

D. Protokol-Protokol yang Digunakan pada masing-masing Layer


 Application layer

1. MIMIE(Multipurpose Internet Mail Extension)


Merupakan protokol yang luas digunakan di dalam dunia Internet yang memperluas
protokol SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) (RFC 822) untuk mengizinkan
beberapa data selain teks dengan pengodean ASCII, seperti video, suara, dan berkas
biner, agar dapat ditransfer melalui e-mail tanpa harus mentranslasikan terlebih
dahulu data-data tersebut ke dalam teks berformat ASCII. MIME merupakan bagian
dari protokol HTTP, dan web browser dan server HTTP akan menggunakan MIME
untuk menginterpretasikan berkas-berkas e-mail yang dikirimkan dan diterima.

Sebuah pesan SMTP hanya boleh mengandung berkas teks saja yang dikodekan
dengan menggunakan pengodean ASCII 7-bit saja. Berkas-berkas biner, seperti
halnya program, dokumen pengolah kata, dan banyak lagi format lainnya, tidak dapat
dikirimkan melalui SMTP. Dengan menggunakan Multipurpose Internet Mail
Extension (MIME) yang didefinisikan di dalam RFC 1521, hal tersebut bukan lagi
masalah. Meskipun demikian, protokol ini tidaklah dibuat untuk menggantikan
protokol SMTP, tapi hanya memperluas pada dua bagian: "multipart message body"
dan "non-ASCII message content".
 
2. NFS (network file system)
NFS adalah sebuah kumpulan protokol yang digunakan untuk mengakses beberapa
sistem      berkas melalui jaringan. Spesifikasi NFS didefinisikan dalam RFC
1094.NFS dapat mengizinkan klien-klien untuk menemukan dan mengakses berkas
yang disimpan di dalam server jaringan jarak jauh. Memang, desain awal spesifikasi
NFS dikhususkan untuk penggunaan dalam jaringan lokal (LAN) dan tidak
dioptimalkan untuk penggunaan dalam WAN.           
NFS diimplementasikan sebagai sebuah sistem client/server yang menggunakan
perangkat lunak NFS server dan NFS client yang berjalan di atas workstation. NFS
Server akan menggunakan protokol NFS untuk mengekspor sistem berkas yang
dimilikinya kepada klien NFS agar dapat dibaca ole klien, seolah-olah sistem berkas
remote tersebut merupakan sistem berkas yang dimiliki oleh klien secara lokal.
 
3. POP3 (Post Office Protocol version 3)
POP3 adalah protokol yang digunakan untuk mengambil surat elektronik (email) dari
server email.Protokol ini erat hubungannya dengan protokol SMTP dimana protokol
SMTP berguna untuk mengirim surat elektronik dari komputer pengirim ke
server.Protokol POP3 dibuat karena desain dari sistem surat elektronik yang
mengharuskan adanya server surat elektronik yang menampung surat eletronik untuk
sementara sampai surat elektronik tersebut diambil oleh penerima yang berhak.
 
4. FTP (singkatan dari File Transfer Protocol)
Sebuah protokol Internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang merupakan
standar untuk pentransferan berkas (file) komputer antar mesin-mesin dalam sebuah
internetwork.
FTP menggunakan protokol Transmission Control Protocol (TCP) untuk komunikasi
data antara klien dan server, sehingga di antara kedua komponen tersebut akan
dibuatlah sebuah sesi komunikasi sebelum transfer data dimulai. Sebelum membuat
koneksi, port TCP nomor 21 di sisi server akan "mendengarkan" percobaan koneksi
dari sebuah klien FTP dan kemudian akan digunakan sebagai port pengatur (control
port)
 
5. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
DHCP adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk
memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal
yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua
komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua
komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis
dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan
oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.
 
6. HTTP (Hypertext Transfer Protocol
HTTP adalah protokol yang dipergunakan untuk mentransfer dokumen dalam World
Wide Web (WWW). Protokol ini adalah protokol ringan, tidak berstatus dan generik
yang dapat dipergunakan berbagai macam tipe dokumen.

HTTP adalah sebuah protokol meminta/menjawab antara client dan server. Sebuh
client HTTP seperti web browser, biasanya memulai permintaan dengan membuat
hubungan TCP/IP ke port tertentu di tuan rumah yang jauh (biasanya port 80). Sebuah
server HTTP yang mendengarkan di port tersebut menunggu client mengirim kode
permintaan (request), diikuti dengan pesan MIME yang memiliki beberapa informasi
kode kepala yang menjelaskan aspek dari permintaan tersebut, diikut dengan badan
dari data tertentu. Beberapa kepala (header) juga bebas ditulis atau tidak, sementara
lainnya (seperti tuan rumah) diperlukan oleh protokol HTTP.
 
7. SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
Merupakan salah satu protokol yang umum digunakan untuk pengiriman surat
elektronik di Internet. Protokol ini dipergunakan untuk mengirimkan data dari
komputer pengirim surat elektronik ke server surat elektronik penerima.Protokol ini
timbul karena desain sistem surat elektronik yang mengharuskan adanya server surat
elektronik yang menampung sementara sampai surat elektronik diambil oleh
penerima yang berhak.

8. SNMP  (Simple Network Management Protocol)


Merupakan protokol standard industri yang digunakan untuk memonitor dan
mengelola berbagai perangkat di jaringan Internet meliputi hub, router, switch,
workstation dan sistem manajemen jaringan secara jarak jauh.

SNMP menjelaskan keterhubungan client/server. Program client (disebut network


manager) yang membuat hubungan virtual ke program server (disebut SNMP agent),
dan dieksekusi dari perangkat jaringan jarak jauh dan menyediakan informasi ke
manager tentang status dari perangkat. Database, yang dikendalikan oleh SNMP
agent, disebut dengan SNMP Manajemen Information Base (MIB), yaitu bentuk
standard dari kelompok nilai statistik dan nilai kontrol. Sebagai tambahan SNMP
mengijinkan bentuk dari nilai standard tersebut ditambahkan dengan nilai spesifik
dari agent tertentu melalui penggunaan private MIB.
 
9. DNS (Domain Name System)
Adalah sebuah sistem penamaan hirarkis untuk komputer, jasa, atau sumber daya
apapun yang terhubung ke internet atau jaringan pribadi.Sistem Nama Domain
mendistribusikan tanggung jawab menetapkan nama domain dan pemetaan nama-
nama ke alamat IP dengan menunjuk server nama otoritatif untuk setiap domain.
Authoritative name servers are assigned to be responsible for their particular domains,
and in turn can assign other authoritative name servers for their sub-domains. Server
nama otoritatif yang ditugaskan untuk bertanggung jawab atas domain tertentu, dan
pada gilirannya dapat memberikan server nama otoritatif lain untuk sub-domain. This
mechanism has made the DNS distributed, fault tolerant, and helped avoid the need
for a single central register to be continually consulted and updated. Mekanisme ini
telah membuat DNS didistribusikan, kesalahan toleran, dan membantu menghindari
kebutuhan untuk satu daftar pusat untuk terus-menerus berkonsultasi dan diperbarui.
 
10. SMB (Server Message Block)
Beroperasi ebagai aplikasi protokol jaringan lapisan terutama digunakkna untuk
menyediakan akses bersama untuk file, printer, serial port, dan lain-lain komunikasi
antara node di dalam sebuah jaringan.

 
11. NNTP (Network News Transer Protokol)
Sebuah internet aplikasi protokol yang digunakan untuk mengangkut Usenet artikel
berita (netnews) antara berita server dan untuk membaca dan posting artikel oleh
pengguna akhir aplikasi-aplikasi client.
 
 PRESENTATION LAYER
 
1. RDP (Remote Desktop protocol)
RDP adalah sebuah protokol khusus yang dikembangkan oleh Microsoft, yang
menyangkut menyediakan pengguna dengan sebuah antarmuka grafis ke komputer
lain. protokol jaringan yang digunakan oleh Microsoft Windows Terminal Services
dan Remote Desktop.
 
2. VNC (Virtual Network Computing)
VNC adalah sebuah grafis desktop sharing sistem yang menggunakan protokol RFB
untuk kontrol jarak jauh antar komputer yang berlainan. mentransmisikan keyboard
dan mouse events dari satu komputer ke komputer lain, menyampaikan grafis layar
pembaruan kembali ke arah lain, melalui jaringan.
 
3. XDR (External Data Representation)
Merupakan protocol yang  memungkinkan data yang akan dibungkus dalam sebuah
arsitektur secara independen sehingga data dapat ditransfer antara sistem komputer
heterogen.. Mengkonversi dari XDR ke perwakilan setempat disebut decoding. XDR
diimplementasikan sebagai fungsi perpustakaan perangkat lunak yang portabel di
antara berbagai sistem operasi dan juga tergantung pada lapisan transport.
 
4. TSL (Transport Layer Security)
Protokol kriptografi yang menyediakan keamanan untuk komunikasi melalui jaringan
seperti Internet. TLS and SSL encrypt the segments of network connections at the
Transport Layer end-to-end. TLS  mengenkripsi koneksi jaringan segmen pada
Transport Layer end-to-end.

Protokol TLS memungkinkan para klien / server aplikasi untuk berkomunikasi


melalui jaringan dengan cara yang didesain untuk mencegah eavesdropping,
tampering, dan pesan pemalsuan.. Endpoint TLS menyediakan autentikasi dan
kerahasiaan komunikasi melalui internet menggunakan kriptografi.. TLS
menyediakan keamanan RSA 1024, dan 2048 dengan sedikit kekuatan.
 
 SESSION LAYER
 
1. NetBIOS (Network Basic Input/Output System)
Merupakan Protokol yang memberikan layanan yang terkait dengan lapisan sesi 
dalam model OSI yang mengizinkan aplikasi pada komputer yang terpisah untuk
berkomunikasi melalui jaringan area local.

NetBIOS biasanya berjalan di atas TCP / IP melalui NetBIOS over TCP / IP (NBT)
protokol.. Hal ini mengakibatkan setiap komputer dalam jaringan yang memiliki
keduanya sebuah nama NetBIOS dan sebuah alamat IP yang sesuai dengan yang
(mungkin berbeda) nama host.
NetBIOS menyediakan tiga layanan berbeda:
- Name service "untuk registrasi dan resolusi nama.
- Layanan sesi berorientasi sambungan komunikasi.
- Datagram connectionless,jasa distribusi untuk komunikasi.
 
2. SAP ( Session Announcement Protocol)
SAP adalah sebuah protokol untuk penyiaran multicast informasi sesi. Sebuah
aplikasi SAP dapat menemukan dengan baik alamat multi-cast SAP dan membangun
panduan dari semua session multi-cast. SAP biasanya menggunakan Session
Description Protocol (SDP) sebagai format sesi deskripsi, dan multicast sesi biasanya
menggunakan Real-time Transport Protocol (RTP).
 TRANSPORT  LAYER

1. SCTP (Stream Control Transmission Protocol)


Protokol yang mempunyai  peran yang sama dengan protokol populer Transmission
Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP).

SCTP aplikasi menyerahkan data yang akan dikirim dalam pesan (kelompok bytes)
ke lapisan transport SCTP. SCTP pesan tempat dan kontrol informasi menjadi
potongan-potongan yang terpisah (data potongan potongan dan kontrol), masing-
masing diidentifikasi oleh sepotong header. Sebuah pesan dapat dipecah-pecah
selama beberapa potongan data, tetapi masing-masing berisi sepotong data data dari
pesan hanya satu pengguna. SCTP chunks are bundled into SCTP packets. SCTP
potongan yang digabungkan dalam paket SCTP. The SCTP paket, yang dikirimkan ke
Internet Protocol, terdiri dari header paket, kontrol SCTP potongan bila diperlukan,
diikuti oleh potongan data SCTP bila tersedia.

2. DCCP (Datagram Congestion Control Protocol)


DCCP menyediakan cara untuk mendapatkan akses ke kontrol kemacetan mekanisme
tanpa harus melaksanakan mereka di Application Layer. Hal ini memungkinkan
untuk aliran berbasis semantik seperti di TCP, tetapi tidak memberikan layanan dalam
hal ini adalah pengiriman. Sequencing pengiriman dalam beberapa Stream seperti
dalam SCTP tidak tersedia di DCCP.
DCCP berguna untuk aplikasi dengan kendala pada waktu pengiriman data yang bisa
jadi berguna ke penerima jika dipercaya dalam urutan pengiriman dikombinasikan
dengan menghindari kemacetan digunakan.

3. PPTP (Point-to-Point Tunneling Protocol)


Merupakan Protokol yang menerapkan metode jaringan pribadi virtual. PPTP
memungkinkan Anda untuk mengenkripsi dan merangkum  sebuah header IP multi-
protokol lalu lintas yang kemudian dikirim melewati jaringan IP publik atau jaringan
IP, seperti Internet. Anda dapat menggunakan PPTP untuk akses remote dan situs-
situs untuk sambungan VPN. Bila menggunakan Internet sebagai jaringan publik
VPN, maka server PPTP  memungkinkan sebuah server VPN dengan satu antarmuka
di Internet dan antarmuka kedua di intranet.

4. L2TP (Layer 2 Tunneling Protocol)


Protokol tunneling yang digunakan untuk mendukung virtual private network (VPN).
Protokol ini tidak menyediakan enkripsi atau kerahasiaan dengan sendirinya, ini
bergantung pada protokol enkripsi yang melewati tunnel untuk memberikan privasi.
Tunneling Model :
a. Voluntary Tunnel
b. Compulsory Tunnel-Incoming Call
c. Compulsory Tunnel-remote dial
d. L2TP multi_hop Connection

 NETWORK LAYER
 
1. ARP (Address Resolution Protocol)
ARP adalah sebuah protokol dalam TCP/IP Protocol Suite yang bertanggungjawab
dalam melakukan resolusi alamat IP ke dalam alamat Media Access Control (MAC
Address).
Ketika sebuah aplikasi yang mendukung teknologi protokol jaringan TCP/IP
mencoba untuk mengakses sebuah host TCP/IP dengan menggunakan alamat IP,
maka alamat IP yang dimiliki oleh host yang dituju harus diterjemahkan terlebih
dahulu ke dalam MAC Address agar frame-frame data dapat diteruskan ke tujuan dan
diletakkan di atas media transmisi (kabel, radio, atau cahaya), setelah diproses
terlebih dahulu oleh Network Interface Card (NIC). Hal ini dikarenakan NIC
beroperasi dalam lapisan fisik dan lapisan data-link pada tujuh lapis model referensi
OSI dan menggunakan alamat fisik daripada menggunakan alamat logis (seperti
halnya alamat IP atau nama NetBIOS) untuk melakukan komunikasi data dalam
jaringan.
 
2. ICMP (Internet Control Message Protocol)
ICMP adalah salah satu protokol inti dari keluarga protokol internet. ICMP utamanya
digunakan oleh sistem operasi komputer jaringan untuk mengirim pesan kesalahan
yang menyatakan, sebagai contoh, bahwa komputer tujuan tidak bisa dijangkau atau
layanan yang diminta tidak tersedia.
ICMP berbeda tujuan dengan TCP dan UDP dalam hal ICMP tidak digunakan secara
langsung oleh aplikasi jaringan milik pengguna. salah satu pengecualian adalah
aplikasi ping yang mengirim pesan ICMP Echo Request (dan menerima Echo Reply)
untuk menentukan apakah komputer tujuan dapat dijangkau dan berapa lama paket
yang dikirimkan dibalas oleh komputer tujuan.

Pesan-pesan ICMP umumnya dibuat sebagai jawaban atas kesalahan di datagram IP


atau untuk kegunaan pelacakan atau routing.
 
3. RARP (Reverse Address Resolution Protocol)
RARP adalah protokol jaringan komputer yang digunakan oleh komputer host untuk
meminta para Internet Protocol (IPv4) alamat dari host administratif, ketika telah
tersedia dengan Link Layer atau alamat hardware, seperti Ethernet alamat.

RARP memerlukan satu atau lebih server host untuk memelihara database dari Link
Layer pemetaan dari alamat ke alamat protokol masing-masing. Media Access
Control (MAC) alamat harus dikonfigurasi secara individual pada server oleh
administrator. RARP terbatas hanya melayani alamat IP.
 
4. IGMP (Internet Group Management Protocol)
IGMP adalah sebuah protokol komunikasi yang digunakan untuk mengatur
keanggotaan Internet Protocol multicast kelompok. IGMP digunakan oleh IP host dan
berdekatan multicast router untuk membentuk keanggotaan grup
multicast.                                             
 
5. RDP (Remote Desktop protocol)
RDP adalah sebuah protokol khusus yang dikembangkan oleh Microsoft, yang
menyangkut menyediakan pengguna dengan sebuah antarmuka grafis ke komputer
lain. protokol jaringan yang digunakan oleh Microsoft Windows Terminal Services
dan Remote Desktop.
 
6. VNC (Virtual Network Computing)
VNC adalah sebuah grafis desktop sharing sistem yang menggunakan protokol RFB
untuk kontrol jarak jauh antar komputer yang berlainan. mentransmisikan keyboard
dan mouse events dari satu komputer ke komputer lain, menyampaikan grafis layar
pembaruan kembali ke arah lain, melalui jaringan.
 
7. XDR (External Data Representation)
Merupakan protocol yang  memungkinkan data yang akan dibungkus dalam sebuah
arsitektur secara independen sehingga data dapat ditransfer antara sistem komputer
heterogen.. Mengkonversi dari XDR ke perwakilan setempat disebut decoding. XDR
diimplementasikan sebagai fungsi perpustakaan perangkat lunak yang portabel di
antara berbagai sistem operasi dan juga tergantung pada lapisan transport.

 
8. TSL (Transport Layer Security)
Protokol kriptografi yang menyediakan keamanan untuk komunikasi melalui jaringan
seperti Internet. TLS and SSL encrypt the segments of network connections at the
Transport Layer end-to-end. TLS  mengenkripsi koneksi jaringan segmen pada
Transport Layer end-to-end.

Protokol TLS memungkinkan para klien / server aplikasi untuk berkomunikasi


melalui jaringan dengan cara yang didesain untuk mencegah eavesdropping,
tampering, dan pesan pemalsuan.. Endpoint TLS menyediakan autentikasi dan
kerahasiaan komunikasi melalui internet menggunakan kriptografi.. TLS
menyediakan keamanan RSA 1024, dan 2048 dengan sedikit kekuatan.
 
 
 DATA LINK LAYER
 
1. HDLC (High Level Data Link Control)
HDLC dapat digunakan untuk menunjuk ke koneksi multipoint, namun kini
digunakan hampir secara eksklusif untuk menghubungkan satu perangkat ke
perangkat lainnya, dengan menggunakan apa yang dikenal sebagai Asynchronous
Balanced Mode (ABM).
 
2. (SLIP) Serial Line Internet Protocol
Merupakan  enkapsulasi  terabsolut dari Internet Protocol yang dirancang untuk
bekerja di port serial dan modem koneksi. It is documented in RFC 1055 . Hal ini
didokumentasikan di RFC 1055.

SLIP memodifikasi standar TCP / IP datagram dengan menambahkan khusus "SLIP


END" karakter untuk itu, yang membedakan batas-batas datagram dalam byte sungai.
SLIP requires a serial port configuration of 8 data bits , no parity , and either EIA
hardware flow control , or CLOCAL mode (3-wire null-modem ) UART operation
settings. SLIP memerlukan port serial konfigurasi dari 8 data bit, no parity, dan baik
EIA hardware kontrol aliran, atau CLOCAL modus (3-kawat null-modem) UART
pengaturan operasi.
 
3. PPP (Point to Point Protocol)
Merupakan data link protokol yang umum digunakan untuk membangun hubungan
langsung antara dua node jaringan. It can provide connection authentication ,
transmission encryption privacy, and compression . Sambungan ini dapat
memberikan otentikasi, transmisi enkripsi privasi, dan kompresi.

PPP biasanya digunakan sebagai data link layer protokol untuk koneksi lebih sinkron
dan asinkron rangkaian, di mana sebagian besar telah digantikan yang lebih tua, non-
standar Serial Line Internet Protocol (SLIP) dan mandat perusahaan telepon standar
(seperti Link Access Protocol Balanced ( LAPB) dalam X.25 protocol suite). PPP
dirancang untuk bekerja dengan berbagai lapisan jaringan protocol,termasuk Internet
Protocol(IP).
 
4. LAPB (Link Acces Procedur Balanced)
Balanced (LAPB) digunakan untuk mengelola komunikasi dan paket pembingkaian
antara peralatan terminal data (DTE) dan data circuit-terminating equipment (DCE)
perangkat di dalam X.25 protocol stack. LAPB pada dasarnya adalah HDLC di
Asynchronous Balanced Mode (ABM LAPB sesi dapat dibentuk baik oleh DTE atau
DCE. Stasiun memulai panggilan bertekad untuk menjadi primer, dan stasiun
menanggapi sekunder.

LAPB adalah protocol berorientasi bit berasal dari HDLC yang memastikan bahwa
frames bebas dari kesalahn dan dalam urutan yang benar.
 
 
5. Frame Relay
Frame relay terdiri dari yang efisien transmisi data teknik yang digunakan untuk
mengirimkan informasi digital. It is a message forwarding " relay race " like system
in which data packets , called frames , are passed from one or many start-points to
one or many destinations via a series of intermediate node points. Ini adalah pesan
forwarding "lari estafet" seperti sistem di mana paket data yang disebut frame, yang
lulus dari satu atau banyak mulai-titik ke satu atau banyak tujuan melalui serangkaian
simpul perantara poin

Penyedia jaringan frame relay sering menerapkan untuk suara dan data sebagai
enkapsulasi teknik, digunakan antara jaringan area lokal (LAN) melalui wide area
network (WAN). Setiap pengguna akhir mendapat jalur pribadi (atau leased line) ke
sebuah frame-relay node. Frame-relay menangani jaringan transmisi di atas jalur yang
sering berubah transparan kepada semua pengguna akhir.
 
 PHYSICAL LAYER
1. RS-232
Sebuah standar untuk serial sinyal data biner menghubungkan antara DTE (Data
Terminal Equipment) dan DCE (Data Circuit-terminating Equipment). Ini umumnya
digunakan dalam komputer port serial.

Di RS-232, data pengguna dikirim sebagai time-series of bit. Baik transmisi sinkron
dan asinkron didukung oleh standar. Selain sirkuit data, Standar pendefinisian
sejumlah rangkaian kontrol digunakan untuk mengatur hubungan antara DTE dan
DCE. Setiap data atau rangkaian kontrol hanya beroperasi di satu arah, yaitu sinyal
dari DTE ke DCE terpasang atau sebaliknya. Sejak mengirim data dan menerima data
sirkuit terpisah, antarmuka dapat beroperasi dalam cara full duplex, mendukung aliran
data secara bersamaan dalam dua arah. Standar tidak mendefinisikan frame karakter
dalam aliran data, atau karakter encoding.

2. ITU-TV
ITU-T  dalam komunikasi data melalui jaringan telepon menspesifikasikan protokl
yang mengatur standar modem komunikasi dan interface.
3. IEEE 802.3
Merupakan kumpulan IEEE yang mendefinisikan standar Physical Layer dan Data
Link Layer 's media access control (MAC) sublapisan berkabel Ethernet. Ini
umumnya merupakan LAN teknologi dengan beberapa aplikasi WAN. Koneksi fisik
dibuat antara node  atau perangkat infrastruktur (hub, switch, router) dengan berbagai
jenis tembaga atau kabel serat.

Standar ISO / IEC 8802-3 dan ANSI / IEEE 802.3 mengacu pada sub-lapisan MAC
frame yang terdiri dari alamat tujuan, alamat sumber, panjang / tipe, data payload,
dan frame check sequence (FCS) bidang. Pembukaan dan Start Frame Delimiter
(SFD) adalah (biasanya) bersama dianggap sebuah header ke MAC frame. 

4. Ethernet over twisted pair


Mengacu pada penggunaan kabel yang berisi kawat tembaga terisolasi bersama-sama
yang di pasang terpelintir untuk lapisan fisik dari jaringan Ethernet-yaitu jaringan
yang menyediakan protokol Ethernet data link layer. standar kabel Ethernet
menggunakan kabel koaksial atau serat optik.

Yang paling banyak digunakan adalah 10BASE-T, 100BASE-TX, dan 1000BASE-T


(Gigabit Ethernet), masing-masing  berjalan pada 10 Mbit / s, 100 Mbit / s (juga
Mbps atau MBs -1), dan 1000 Mbit / s (1 Gbit / s) . Ketiga standar semua
menggunakan konektor yang sama. Implementasi Kecepatan yang lebih tinggi hampir
selalu mendukung kecepatan yang lebih rendah juga, sehingga pada kebanyakan
kasus peralatan generasi yang berbeda bisa dicampur dengan bebas. Mereka
menggunakan posisi 8 konektor modular, biasanya disebut RJ45 dalam konteks
Ethernet di atas twisted pair. Biasanya kabel yang digunakan adalah empat-pasangan
atau di atas kabel twisted pair. Masing-masing dari tiga standar mendukung full-
duplex dan setengah-dupleks komunikasi. Menurut standar, mereka semua bekerja
atas jarak hingga 100 meter.

5. Fast Ethernet
Merupakan kolektif untuk sejumlah Ethernet standar yang membawa lalu lintas di
tingkat nominal sebesar 100 Mbit / s, terhadap yang asli Ethernet kecepatan 10 Mbit /
s. Dari 100 megabit standar Ethernet 100baseTX (T = "Twisted" Pair Tembaga)
adalah yang paling umum dan didukung oleh sebagian besar hardware Ethernet
diproduksi. Full duplex Ethernet cepat kadang-kadang disebut sebagai "200 Mbit / s"
walaupun ini agak menyesatkan sebagai tingkat bahwa perbaikan hanya akan dicapai
jika pola lalu lintas simetris.

Sebuah adapter Fast Ethernet dapat secara logis dibagi ke dalam Media Access
Controller (MAC) yang membahas isu-isu tingkat yang lebih tinggi dari ketersediaan
sarana dan Interface Physical Layer (PHY). MAC dapat terhubung dengan PHY oleh
4 bit 25 MHz antarmuka paralel sinkron dikenal sebagai Independent Media Interface
(MII). Repeater (hub) juga diperbolehkan dan menghubungkan ke beberapa Phys
untuk interface yang berbeda.
6. IEEE 802.11
Merupakan set melaksanakan standar jaringan area lokal nirkabel (WLAN)
komunikasi komputer di 2.4, 3.6 dan 5 GHz frekuensi yang diuji. dilaksanakan oleh
IEEE LAN / MAN Standards Committee (IEEE 802).

Keluarga 802.11 termasuk over-the-air modulation teknik yang menggunakan


protokol dasar yang sama. Yang paling populer adalah yang ditentukan oleh 802.11b
dan 802.11g protokol, dan amandemen terhadap standar asli. 802,11-1.997 adalah
standar jaringan nirkabel pertama, tetapi 802.11b yang pertama diterima secara luas
satu, diikuti 802.11g dan 802.11n Keamanan awalnya memang disengaja lemah
karena persyaratan ekspor dari beberapa pemerintah, dan kemudian disempurnakan
melalui amandemen 802.11i setelah pemerintah dan legislatif perubahanStandar lain
dalam keluarga (c-f, h, j) adalah layanan amandemen dan ekstensi atau koreksi ke
spesifikasi sebelumnya.

7. DSL
Merupakan teknologi yang menyediakan transmisi data digital melalui kabel jaringan
telepon local.

Banyak teknologi DSL menerapkan ATM lapisan atas tingkat rendah bitstream
lapisan untuk memungkinkan adaptasi sejumlah teknologi yang berbeda atas link
yang sama.

Implementasi DSL dapat menciptakan jembatan atau routed jaringan. Dalam


konfigurasi jembatan, kelompok pelanggan secara efektif menghubungkan komputer
ke dalam satu subnet. Implementasi paling awal digunakan DHCP untuk
menyediakan detail jaringan seperti alamat IP kepada peralatan pelanggan, dengan
authentication melalui alamat MAC atau nama host yang diberikanKemudian
implementasi seringkali menggunakan PPP melalui Ethernet atau ATM (PPPoE atau
PPPoA), sementara otentikasi dengan userid dan password dan menggunakan PPP
mekanisme untuk memberikan rincian jaringan.

8. SONET (Synchronous Optical Networking)


Merupakan standar multiplexing protokol yang mentransfer beberapa digital bit
stream dari serat optik menggunakan laser atau dioda pemancar cahaya (LED).
Tingkat yang lebih rendah juga dapat ditransfer melalui antarmuka listrik.  Metode ini
dikembangkan untuk menggantikkan system Plesiochronous hirarki digital (PHD)
untuk mengangkut dalam jumlah panggilan telepon yang lebih besar dan data lalu
lintas melalui kabel serat yang sama tanpa masalah sinkronisasi.

9. POTS (Plain layanan telepon lama)


Suara-grade telepon layanan yang tetap bentuk dasar pemukiman dan jasa usaha kecil
sambungan ke jaringan telepon di sebagian besar dunia. Nama adalah retronym, dan
merupakan cerminan dari pelayanan telepon masih tersedia setelah munculnya
bentuk-bentuk ltelepon yang lebih maju.

Anda mungkin juga menyukai